A. Pendahuluan
Ditengah kemajuan bisnis dan perekonomian masyarakat
Indonesia, maka semakin menjamur pula perusahaan-perusahan yang
semakin berkembang, misal yang awalnya merintis dari perdagangan
atau proyek kecil, tumbuh menjadi perusahaan yang menguasai
perdagangan nasional. Hal ini terjadi karena kejelian para pengusaha
dalam membaca prospek bisnis dan perubahan global yang terjadi, selain
jiwa entrepreneur yang semakin teruji, baik dengan adanya peluang dan
ancaman dalam pengembangan bisnis yang harus dilihat dari semua
aspek.
Keberhasilan secara terus menerus dan berkelanjutan adalah tujuan
utama dari seluruh proses kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan.
Perusahaan modern saat ini dituntut untuk terus mengidentifikasi
perubahan-perubahan yang terjadi di pasar. Jika perusahaan
mengabaikan beberapa perubahan baik bersumber dari internal dan
eksternal, maka perusahaan tersebut akan tergilas dari persaingan bisnis
global, dan akan mengalami stuck dan lambat laun akan gulung tikar.
Untuk menghindari kerugian perusahan dimasa mendatang, maka
perusahaan harus menganalisa, melakukan studi komprehensif terhadap
seluruh aspek bisnis, seperti dimana harus menempatkan lokasi produksi,
apa kontribusi daerah bisnis yang dipilih demi target yang telah
ditentukan, bagaimana budaya masyarakat sekitar yang berpengaruh
terhadap sumber daya manusia yang dipilih, bagaimana selera
konsumen, serta seluruh aspek penting dan berguna untuk berjalannya
roda sebuah perusahaan
Salah satu unsur pelaksana dalam keberhasilan perusahaan adalah
tenaga pemasaran atau marketing. Tenaga pemasar merupakan ujung
tombak perusahaan dalam menembus selera konsumen. Seorang
marketing selain harus memahami selera konsumen, tetapi juga harus
menguasai lingkungan pemasaran sehingga dapat membuat keputusan
dan kebijakan pemasaran. Di lingungan pemasaran, terdapat banyak
faktor diluar kendali perusahaan. Tenaga pemasar harus paham betul
bahwa tujuan dari setiap usaha pemasaran adalah mengetahui perilaku
konsumen dan lingkungan pemasarannya. Lingkungan pemasaran dalam
suatu perusahaan meliput personal individu dan kekuatan- kekuatan
yang secara langsung tidak berhubungan dengan manajemen pemasaran,
namun dapat menjalin relasi yang baik dengan konsumen..
Saat ini perkembangan teknologi dan hadirnya Revolusi Industri
4.0 memberikan perubahan yang sangat cepat dan terus menerus pada
pola berfikir dan aktivitas masyarakat. Pesatnya teknologi
informasi,serta munculnya Pandemi Covid-19 yang sekarang terjadi,
merupakan perubahan yang sangat signifikan, yang dapat merubah pola
pikir dan selera konsumen. Hal ini yang membuat seorang marketing
memiliki tanggung jawab untuk mengidentifikasi berbagai perubahan
yang signifikan pada lingkungan
perusahaannya. Dalam implementasinya, aktivitas perusahaan
dipengaruhi oleh lingkungan mikro dan lingkungan makro perekonomia.
Pada lingkungan mikro secara umum terdiri atas kekuatan -
kekuatan yang dekat dengan perusahaan/produsen yang mempengaruhi
kemampuan dalma melayani pelanggan, para supplier, distributor,
kustomer, kompetitor dan masyarakat, sedangkan lingkungan makro
terdiri atas kekuatan-kekuatan sosial yang lebih besar dan berpengaruh
terhadap lingkungan mikro, seperti potensi demografis, ekonomi atau
taraf hidup, alam, teknologi, politik dan budaya.
3
Jadi dapat disimpulkan bahwa pemasaran adalah suatu rangkaian
kegiatan yang terkombinasi untuk mendapatkan informasi tentang
kebutuhan konsumen meliputi pembuatan, pertukaran, dan penawaran
produk barang ataupun jasa serta bertujuan untuk pengembangan
kegiatan promosi, pelayanan, penyaluran, hingga kebutuhan konsumen
bisa terpenuhi dengan memberikan keuntungan sesuai tujuan dari suatu
perusahaan.
Dalam pemasaran salah satu unsur yang terpenting adalah
lingkungan. Lingkungan merupakan area yang sangat berpengaruh
dalam pemaksimalan suatu aktivitas perusahaan. Respon lingkungan
akan menjadi instrumen ukur untuk disinkronisasikan dengan kondisi
yang sudah diharapkan, sehingga potensi bisa dimaksimalkan dan
diserap untuk memenuhi tujuan tertentu.
Menurut Widiana (2019:11), “Lingkungan Pemasaran adalah
adalah pelaku dan kekuatan diluar pemasaran yang mempengaruhi
kemampuan manajemen pemasaran untuk membangun dan
mempertahankan hubungan yang berhasil dengan pelanggan sasaran.”
Handoko dan Swasta (2000:24) menilai faktor – faktor yang
mempengaruhi lingkungan diantaranya,
1. Budaya dan Demografi
Budaya,, merupakan suatu kepercayaan, nilai – nilai dan
kebiasaan yang dipelajari seseorang, yang dapat mengarahkan
seseorang tersebut dalam menggunakan suatu barang atau
jasa. budaya memiliki pengaruhnya paling signifikan pada
keinginan dan perilaku konsumen. Kepercayaan, nilai – nilai
dan kebiasaan itu dapat muncul bila seseorang melakukan
interaksi, hubungan dan saling mempengaruhi dalam
berprilaku.
Unsur – unsur budaya antara lain: kepercayaan, nilai, norma,
kebiasaan, larangan, mitos dan symbol. Unsur – unsur budaya
tersebut dapat mempengaruhi pengkonsumsian suatu produk
dan jasa, sebagai salah satu contoh: pada saat panen raya,
petani menggelar syukuran tanda keberhasilan dalam
berproduksi, sehingga konsumsi terhdap beras, daging dan
sayur – sayuran akan meningkat.
Budaya dapat dipelajari karena sangat kental di kehidupan
sosialnya, antara lain: prestasi dan sukses pekerjaan, aktifitas
sehari – hari, efisiensi dan kepraktisan dalam beraktifitas,
kemajuan keluarga, kesenangan pada
4
materi, individualisme, kebebasan, penyesuaian eksternal,
perikemanusiaan, kebugaran dan kesehatan, pergaulan, dan
lain – lain.
Karakteristik demografi menunjukkan identitas
seseorang bisa berdasarkan usia, agama, suku bangsa,
pendapatan, jenis kelamin, status pernikahan, pekerjaan, lokasi
geografis, dan lain – lain. Sub budaya merupakan kelompok
budaya berbeda sebagai segmen yang dapat dikenali dalam
masyarakat tertentu yang lebih luas dan lebih kompleks.
2. Keluarga
Keluarga merupakan dua orang atau lebih yang dikaitkan
oleh hubungan darah, perkawinan, atau pengadopsiam yang
tinggal bersama– sama atau terpisah. Fungsi pokok keluarga
adalah adanya proses sosialisasai. Peranan dalam
pengambilan keputusan keluarga antara lain:
a. Sebagai influencer, para anggota keluarga yang
memberikan pengaruh pada anggota keluarga lain untuk
mengambil keputusan dalam pembelian atau tidak
membeli suatu produk.
b. Sebagai gate keeper, para anggota keluarga yang
mengontrol arus informasi
c. Sebagai decision maker, anggota keluaga yang
menentukan membeli atau tidak suatu produk
d. Sebagai buyer, anggota keluarga yang dengan nyata
melakukan pembelian
e. Sebagai preparer, anggota yang mengubah produk mentah
menjadi bentuk yang bisa dikonsumsi
f. Sebagai user, anggota keluarga yang menggunakan produk
tersebut
g. Sebagai maintanancer, anggota keluarga yang merawat
atau memperbaiki produk
h. Sebagai organizer, anggota keluarga yang mengatur
apakah produk tersebut bisa dimulai dipakai atau dibuang
atau dihentikan
3. Kelompok Referensi
Kelompok adalah dua atau lebih yang berinteraksi untuk
mencapai sasaran perorangan maupun bersama, seperti
kelompok persahabatan, kelompok belajar, kelompok kerja,
kelompok / masyarakat maya / online, kelompok aksi
konsumen, dan lain–lain. Adapun definisi dari kelompok
rujukan atau referensi adalah setiap orang atau kelompok
yang dianggap sebagai dasar pembandingan bagi seseorang
dalam membentuk nilai dan
sikap umum/khusus atau pedoman khusus bagi prilaku. Faktor
yang berdampak pada pengaruh kelompok rujukan :
a. Informasi dan pengalaman
b. Kredibilitas, daya tarik dan kekuatan kelompok rujukan
Para pemasar tertarik pada kemampuan kelompok rujukan
untuk mengubah sikap dan prilaku konsumen dengan
mendorong timbulnya kesesuaian. Untuk dapat mempunyai
pengaruh tersebut, kelompok rujukan harus melakukan hal – hal
berikut :
Memberitahukan atau mengusahakan agar orang menyadari
adanya suatu produk / merk khusus
Memberikan kesempatan pada individu untuk
membandingkan pemikirannya sendiri dengan sikap dan
prilaku kelompok
Mempengaruhi individu untuk mengambil sikap dan
prilaku yang sesuai dengan norma – norma kelompok
Membenarkan keputusan untuk memakai produk –
produk yang sama dengan kelompok
4. Kelas Sosial
Kelas sosial merupakan pembagian anggota masyarakat
ke dalam suatu hirarki status kelas sosial yang berbeda,
sehingga para anggota setiap kelas secara relatif mempunyai
status yang sama dan para anggota kelas lainnya mempunyai
status yang lebih tinggi atau lebih rendah. Kelas – kelas sosial
adalah bagian – bagian masyarakat yang relatif permanen dan
tersusun rapi yang anggota–anggotanya mempunyai nilai –
nilai, kepentingan dan perilaku yang sama. Pendekatan
sistematis untuk mengukur kelas sosial tercakup dalam
berbagai kategori yang luas, berikut ini:
a. Ukuran subyektif (kelas bawah, menengah – bawah,
menengah – atas, atas)
b. Ukuran reputasi (sangat buruk, buruk, sedang, baik, sangat
baik)
c. Ukuran obyektif terdiri dari variabel demografis atau
sosioekonomis (pekerjaan, pendidikan, penghasilan,
konsumsi, tabungan, hutang dan lain–lain),,
Perlu ditekankan kembali bahwa lingkungan dan pemasaran
merupakan dua hal yang saling berhubungan. Kedua hal tersebut akan
terintegrasi dengan tujuan yang sudah ditetapkan baik secara personal
maupun kelompok. Beberapa ahli menjelaskan bahwa pengertian
lingkungan pemasaran adalah sebagai berikut:
6
Menurut Philip dan Duncan dalam Mursid (2010: 26) , “Pemasaran
merupakan suatu hal yang mencakup seluruh langkah yang diperlukan atau
digunakan untuk menempatkan suatu produk ke tangan konsumen”. Mursid
juga menambahkan bahwa menurut Nystrom bahwa pemasaran adalah suatu
aktivitas distribusi barang dan jasa dari produsen ke konsumen.
Mursid juga membawakan pendapat Kottler (2010: 27), “Pemasaran
merupakan suatu langkah sosial yang didalamnya mencakup individu dan
kelompok untuk memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan
melahirkan atau menawarkan produk secara bebas dengan harga yang bernilai
dengan pihak lain”. Selanjutnya Mursid juga menyajikan pendapat Stanton
bahwa pemasaran adalah seluruh sistem dalam penentuan harga serta promosi,
dan distribusi barang dan jasa yang memberikan kepuasan kepada pembeli.
Dari beberapa pendapat para ahli pemasaran, dapat disimpulkan bahwa
Lingkungan pemasaran adalah seluruh unsur pelaku dan kekuatan yang
berpotensi mempengaruhi kemampuan perusahaan untuk melakukan kegiatan
bisnis secara efektif untuk mengambil target pasar yang dipilih, yang berada
diluar perusahaan yang mampu mempengaruhi kemampuan usaha sebuah
perusahaan dalam meraih tujuannya.
b. Pelanggan
Merupakan individu atau kelompok yang menyerahkan uang
untuk memperoleh suatu produk atau jasa dari organisasi.
Perkembangan spesifikasi permitaan pelanggan yang
berkembang saat-saat ini. Produk dan jasa baru, metode
pemasaran yang baru, dan pelanggan yang banyak
tuntutannya, telah memberikan ketidakpastian hubungan
bisnis dengan pelanggan mereka, apalagi konsumen saat ini
telah berfikir mengedepankan nilai guna daripada nilai
sebuah merk.
Tipe pelanggan dapat dikelompokkan pada lima jenis sebagai
berikut :
1. Pasar Konsumen, terdiri dari peroangan atau kelompok
rumah tangga yang membeli barang atau jasa untuk
dipergunakan secara pribadi
2. Pasar Bisnis atau Industri, sebuah perusahaan atau
korporasi bisnis yang membeli barang dan jasa untuk
bahan produksi yang selanjutnya diproses lebih lanjut
yang menghasilkan produk baru demi mendapatkan
keuntungan.
3. Pasar Reseller / Penjual Kembali, membeli barang dan
jasa untuk dijual kembali (tanpa diolah lebih dulu) dengan
tujuan untuk mendapatkan keuntungan dari selisih harga
beli dengan harga jual.
4. Pasar Pemerintah, merupakan lembaga, agen, atau
distributor yang dibentuk pemerintah yang membeli
barang dan jasa untuk melakukan pelayanan masyarakat
atau memberikan barang dan jasa tersebut pada orang –
orang lain yang membutuhkan.
5. Pasar Internasional, merupakan perusahaan dari negara –
negara lain (luar negeri) dengan skala besar, meliputi
konsumen, produsen, reseller, dan pemerintahan asing.
c. Pemasok
Adalah satu penghubung penting dalam keseluruhan sistem
pemberian nilai kepada pelanggan. Mereka memberikan
sumber daya yang dibutuhkan perusahaan untuk
memproduksi barang dan jasa. Pemasok ini bisa juga suatu
perusahaan atau individu yang menyediakan / memasok
sumberdaya – sumberdaya yang dibutuhkan oleh suatu
perusahaan dan para pesaingnya untuk memproduksi barang
atau jasa tertentu.
d. Pembuat Aturan
Lembaga atau perorangan yang ditunjuk untuk
mengendalikan, mengatur atau mempengaruhi kebijakan dan
praktek sebuah perusahan. Terdiri dari dua jenis pembuat
yakni lembaga pembuat aturan (regulatory agencies) adalah
sebuah badan atau lembaga yang dibuat oleh pemerintah
untuk melindungi masyarakat dari praktek bisnis yang
menyimpang yang dilarang oleh negara. Yang kedua adalah
kelompok kepentingan (interest group) adalah suatu
kelompok yang difungsikan sebagai lembaga resmi oleh
anggotanya untuk mencoba mempengaruhi organisasi.
e. Perantara Pemasaran
Merupakan pelaku bisnis yang mendukung perusahaan
dalam pemasaran, penjualan dan penyaluran produknya
kepada konsumen , meliputi perantara, perusahaan
distributor, agen jasa pemasaran dan perantara keuangan.
1) Perantara
adalah perusahaan perdagangan yang menghubungkan
atau membantu perusahaan mendapatkan pembeli atau
melakukan penjualan untuk mereka (retailer)
2) Perusahaan Distributor
adalah perusahaan yang memberikan dukungan
penyimpanan barang produksi dan mengirimkannya ke
konsumen yang dituju, diantaranya perusahaan
pergudangan dan perusahaan kargo.
3) Agen Jasa Pemasaran
adalah perusahaan yang memberikan bantuan kepada
perusahaan dalam penentuan segmentasi pasar dan
mempromosikan produknya ke pasar yang tepat. Meliputi
lembaga riset pemasaran, agen periklanan, perusahaan
media dan periklanan, konsultan pemasaran..
4) Perantara Keuangan
adalah perusahaan yang memberikan bantuan terkait
proses keuangan atau komoditas yang diasuransikan
sehubungan dengan pembelian dan penjualan barang.
Misalnya bank, perusahaan finance dan asuransi
f. Publik / Masyarakat
Adalah kelompok yang mempunyai potensi kepentingan atau
kepentingan nyata, atau pengaruh pada kemampuan
organisasi untuk mencapai tujuannya.
Masyarakat sendiri terdiri dari 7 (tujuh) tipe, yaitu :
1) Masyarakat permodalan
Mempengaruhi penyediaan modal perusahaan untuk
mendapatkan dana bank, lembaga investasi dan
pemegang saham
2) Masyarakat Media
Pembawa informasi, berita, fitur dan opini editorial koran,
majalah, media berita online, sosial media.
3) Masyarakat Pemerintah
Mengeluarkan kebijakan peraturan perundang –
undangan yang akan menjadi salah satu acuan regulasi
jalannya perusahaan.
4) Masyarakat Lembaga Swadaya Masyarakat
Organisasi konsumen, kelompok lingkungan, kelompok
minoritas, serikat buruh.
5) Masyarakat Lokal
penduduk sebuah lingkungan dan organisasi komunitas.
6) Masyarakat Umum
Perusahaan harus memperhatikan perilaku masyarakat
umum terhadap produk dan aktivitasnya. Citra publik
perusahaan mempengaruhi pembelian masyarakat
7) Masyarakat Internal
Meliputi pekerja, manajer, dewan direksi, dan yang
seperti telah dijelaskan pada bagian sebelumnya.
16
Selain dukungan dari pelaku bisnis diatas, keberhasilan
pemasaran tergantung dari seberapa besar komitemen perusahaan
dalam berupaya melalui usaha-usaha strategis pemasaran. Oleh
karena itu tanggung jawab seorang manajer pemasaran adalah
adalah melakukan perencanaan dan melaksanakan program-
program yang terukur sebagai instrumen dalam pencapaian
volume penjualan yang ditargetkan pada pangsa pasar (market
share) dan sasaran – sasaran keuntungan untuk suatu produk.
B. Lingkungan Makro
Lingkungan makro adalah kekuatan sosial yang lebih besar,
yang mempengaruhi lingkungan mikro. Lingkungan makro
cenderung tidak bisa dikontrol, yang dapat memberikan
peluang atau menimbulkan ancaman bagi perusahaan
sehingga memerlukan perhatian yang sangat tinggi oleh
perusahaan, terhadap segala perubahan yang terjadi.
Lingkungan makro meliputi, lingkungan demografis, lingkungan
ekonomi, lingkungan alam, lingkungan teknologi,
lingkungan
17
politik, dan lingkungan budaya.
a) Lingkungan demografis
Demografi adalah studi tentang populasi atau kependudukan
manusia dalam hal kepadatan, ukuran, lokasi, umur, jenis
kelamin, pekerjaan, ras, dan data statistik lain. Lingkungan
demografis adalah obyek utama dalam tujuan pemasaran
karena didalamnya terlibat berbagai individu dan kelompok
yang membentuk pasar.
1. Bauran usia
Setiap usia memiliki potensi untuk menjadi pasar
(struktur usia populasi yang berubah) Contoh: adanya
pandemi yang mengharus belajar online menyebabkan
pemasaran gadget mengarah ke pengguna anak sekolah.
2. Pasar etnis
setiap kelompok etnik memiliki keinginan dan kebiasaan
serta kecenderungan dalam penentuan pembelian untuk
kebutuhan tertentu . Contoh: Orang jawa lebih suka
membeli makanan manis, sedangkan orang batak lebih
suka membeli makanan asin.
3. Pendidikan
Tingkat penduduk yang memiliki latar belakang
pendidikan yang layak. Contoh: jumlah orang yang buta
huruf berkurang, maka jumlah konsumsi buku, majalah
akan meningkat
c) Lingkungan alam
Lingkungan alam mengambil sumber daya alam yang
dibutuhkan sebagai masukan bagi pemasar. Pemasar harus
mempertimbangkan beberapa tren dalam lingkungan alam.
termasuk semakin berkurangnya bahan mentah,
meningkatnya populasi, meningkatnya intervensi pemerintah.
Berikut ini hal – hal yang bisa menjadi peluang dan ancaman
yang berhuubungan dengan lingkungan alam :
a. kelangkaan bahan baku.
i. Bahan Baku tidak terbatas : udara
ii. Bahan Baku terbatas, dapat diperbaharui : hutan
iii. Bahan Baku terbatas, tidak dapat diperbaharui :
minyak bumi
b. Meningkat biaya energi
c. Polusi yang menigkat yang menginisiasi alat pembersih,
produk dengan bahan baku daur ulang, sistem
penimbunan sampah (strategi berwawasan lingkungan)
d. Kebijakan pemerintah dalam peranan perubahan
lingkungan hidup. Contoh: gerakan masyarakat terhadap
lingkungan bersih untuk mengurangi polusi (kepedulian
masyarakat terhadap isu lingkungan semakin besar)
d) Lingkungan teknologi
Merupakan kekuatan yang paling dramatis (membuat hidup
lebih dramatis, seperti bom, mobil, komputer) yang sekarang
membentuk dunia. Revolusi Industri 4.0 sebagai penanda
bahwa sebagian kegiatan hidup manusia telah diambil oleh
mesin atau robot. Teknologi baru menciptakan ide dan
produk baru, kemudian menciptakan pasar dan
kemungkinan – kemungkinan yang baru. Jika sebuah
perusahaan menolak teknologi baru, atau tidak sanggup
membiayai penciptaan produk dengan teknologi baru, maka
perusahaan tersebut dipastikan akan turun penjualannya
Teknologi baru adalah “kekuatan perusak kreatif”, contohnya
industri Handphone yang memukul Wartel (warung
telekomunikasi), Industri sepeda motor yang memukul
angkutan umum. Selain itu lingkungan teknologi juga
merangsang inovasi terus berkembang, juga menciptakan
konsekuensi jangka panjang yang yang tidak terduga.
Misalnya : istri bekerja mendorong untuk menggunakan
barang mewah. Jadi, pemasar harus mengamati lingkungan
teknologi secara dekat.
e) Lingkungan politik
Terdiri dari hukum, agen pemerintah, dan kelompok – kelompok
penekan yang mempengaruhi dan membatasi organisasi dan
f) Lingkungan budaya
Terbentuk oleh lembaga atau kekuatan yang menetapkan
nilai dasar, cara pandang, dan prilaku masyarakat. Seseorang
tumbuh dalam kelompok tertentu yang meyakini kepercayaan
dan nilai – nilai dasar mereka. Mereka secara masif mewarisi
cara pandang hidup dalam berhubungan dengan orang lain.
26
Selain beberapa pendapat diata dapat dikemukakan pula bahwa
perusahaan dapat memulai bisnisnya karena sudah tersedia sumber –
sumber di dalam perusahaan. Oleh karena itu, peluang yang ada dapat
dibedakan ke dalam dua macam peluang, yaitu:
a. Peluang lingkungan
Peluang lingkungan ini terjadi dalam setiap perekonomian jika
terdapat kebutuhan yang belum terpenuhi. Peluang ini sangat
prosepektif kalau perusahaan bisa mengisi kebutuhan yang belum
terpenuhi tersebut.
Sebagai contoh: perusahaan yang bergerak di bidang otomotif
dan energi, terinspirasi untuk membuat mobil listrik dalam kampanye
go green untuk mengembangkan sumber – sumber energi baru
seperti sinar matahari, yang baik untuk mengembangkan alat transpor
baru yang lebih ekonomis, praktis, nyaman, cepat dan tahan lama.
Meskipun sekarang ini banyak peluang yang baik, tetapi tidak selalu
menguntungkan bagi setiap perusahaan. Sebagai contoh:
pengembangan cara mengajar yang baru bukan merupakan peluang
yang baik bagi perusahaan baja.
b. Peluang perusahaan
Peluang perusahaan merupakan potensi yang dapat dinikmati
oleh suatu perusahaan bilamana ia pandai memanfaatkan situasi serta
memiliki keunggulan – keunggulan dibandingkan dengan para
pesaingnya. Keunggulan – keunggulan tersebut dapat berupa:
kemampuan meningkatkan mutu;
kemampuan dalam diferensiasi produk yang ditawarkan
kemampuan menekan biaya produksi
kemampuan positioning harga yang baik.
kemampuan menggunakan beberapa saluran distribusi sesuai tren
kemampuan melakukan usaha promosi yang lebih aktif;
kemampuan memobilisasi tenaga pemasar yang lebih banyak untuk
terjun ke konsumen..
A. Pemasaran Global
31
3) Memahami Regulasi Internasional, Regional, dan Negara Tujuan
Perdagangan
Meskipun perusahaan memiliki keunggulan kompetitif yang luar
biasa sekalipun, namun hal ini tidak menjamin keberhasilan
perusahaan di pasar internasional karena bisa saja pemerintah lokal
membuat aturan atau regulasi yang membatasi ruang gerak
perusahaan asing, dengan tujuan membantu perusahaan lokal dalam
bersaing. Banyak pemerintah negara – negara di dunia yang
mendukung ide bahwa dunia harus menjadi sebuah pasar besar yang
terbuka bagi siapa saja, namun kenyataannya tidaklah selalu
demikian. Seringkali mereka memasang penghalang yang dirancang
sedemikian rupa untuk melindungi perusahaan lokal dan
menghalangi usaha perusahaan asing untuk memperluas kegiatan
usahanya.
32
mengurangi tekanan atas perusahaan lokal sehingga mereka dapat
menjual produknya dengan harga lebih murah.
Selain itu, ada indikator lain yang bisa digunakan oleh pemasar
yaitu standard of living – nilai rata – rata kuantitas dan kualitas
barang dan
34
jasa yang dikonsumsi oleh penduduk sebuah negara. Indikator ini
membagi negara- negara di dunia menjadi tiga tingkat dasar
pembangunan ekonominya yaitu
1) least developed country, yaitu negara yang ekonominya
berbasis pertanian, contohnya seperti negara di Asia Selatan
dan Afrika
2) developing country, yang terjadi akibat perubahan ekonomi
berbasis pertanian menjadi berbasis industri, di mana tingkat
kehidupan, pendidikan dan penggunaan teknologi
meningkat; dan
3) developed country yang ditandai oleh sistem pemasaran yang
rumit, perusahaan privat yang kuat dan tersedianya potensi
pasar yang berlimpah ruah, baik produk maupun jasa.
Negara-negara semacam ini tentu saja menawarkan banyak
peluang bagi para pemasar internasional.
35
seperti yang banyak dialami oleh banyak negara pada tahun
2008, menyebabkan konsumen membeli lebih sedikit dari
biasanya.
b) Lingkungan Kompetitif
Elemen penting lingkungan eksternal perusahaan berikutnya
adalah lingkungan kompetitif. Untuk semua produk, mulai dari
sabun mandi sampai kendaraan bermotor, perusahaan harus
selalu mengamati apa yang dilakukan pesaing sehingga mereka
dapat membangun fitur produk baru, jadwal harga produk baru,
atau pemasangan iklan baru untuk memelihara bahkan
meningkatkan pangsa pasar.
c) Lingkungan Teknologi
Saat ini, perusahaan-perusahaan melihat teknologi sebagai suatu
investasi yang tidak mungkin tidak dilakukan oleh mereka,
karena teknologi bisa menyediakan keunggulan kompetitif yang
penting bagi perusahaan. Lingkungan teknologi memang
berpengaruh
37
signifikan terhadap kegiatan pemasaran yang dilakukan oleh
perusahaan, misalnya internet dan inovasi yang dilakukan orang
secara berkesinambungan merupakan perubahan teknologi yang
besar dalam pemasaran.
38
pemerintah sebuah negara membeli sebuah perusahaan asing
yang beroperasi di negara tersebut meskipun seringkali
nilainya tidak dibayar penuh.
Batasan Regulasi (Regulatory Constraints) Atas Perdagangan.
Pemerintah sebuah negara dan komunitas ekonomi bisa saja
membuat regulasi atas produk mana yang boleh
diperdagangkan, produk mana yang boleh dibuat, dan tuntutan
apa yang boleh diajukan para pemasar.
Isu Hak Asasi Manusia. Banyak pemerintah negara dan
perusahaan yang enggan untuk beroperasi dan meraih peluang
di negara di mana pemerintahnya memperlakukan warga
negaranya secara tidak baik. Perusahaan enggan bekerja sama
dengan perusahaan lokal yang mempekerjakan anak-anak atau
narapidana dengan alasan menekan biaya untuk meningkatkan
efisiensi.
e) Lingkungan Sosiokultural
Yang dimaksud dengan lingkungan sosiokultural adalah
karakteristik dari masyarakat, orang yang tinggal dalam
masyarakat tersebut, serta budaya yang mencerminkan nilai dan
kepercayaan masyarakat. Dalam hal ini para pemasar harus
mampu beradaptasi dengan kebiasaan, karakteristik, dan praktik
yang dilakukan oleh masyarakat di mana perusahaan beroperasi.
Demografi. Langkah awal untuk memahami karakteristik
sebuah masyarakat dapat dilakukan dengan melihat data
demografi berupa data statistik yang meliputi ukuran populasi,
umur, gender, pendapatan, pendidikan dan struktur keluarga.
Data demografi mempunyai nilai yang besar bagi para
pemasar saat mereka ingin memperkirakan ukuran pasar dari
berbagai produk.
Nilai. Setiap masyarakat mempunyai nilai-nilai budaya atau
kepercayaan mendalam tentang salah atau benar dalam
kehidupan ini yang berlaku bagi anggota masyarakat tersebut.
Sebagai contoh warga negara Amerika Serikat menghargai
orang yang selalu tepat waktu, dan ini diterapkan dalam
kegiatan bisnis yang dilakukannya dengan warga negara lain.
Norma Sosial. Nilai adalah ide umum tentang perilaku baik
dan buruk. Dari nilai-nilai ini mengalir norma sosial, atau
aturan
39
khusus yang mengatur apa yang baik dan apa yang buruk, bisa
diterima atau tidak bisa diterima dalam suatu masyarakat.
Norma sosial menunjukkan bagaimana berpakaian, bagaimana
cara berbicara, atau apa saja yang boleh dan tidak boleh
dimakan, dan juga tentang bagaimana berperilaku.
Bahasa. Hambatan bahasa merupakan suatu penghalang yang
jelas dalam berkomunikasi bagi pemasar yang ingin
menembus pasar asing. Hal ini bisa menimbulkan banyak
masalah jika komunikasi menyebabkan terjadinya
kesalahpahaman. Nama merek yang merupakan aset
perusahaan bisa saja menjadi masalah karena mempunyai
makna yang berbeda, sehingga perlu dicari nama merek lain
yang bisa diterima oleh kedua belah pihak.
Ethnocentrism. Artinya bahwa setiap orang dalam sebuah
negara mempunyai normanya masing-masing dan
menganggap sebuah produk yang dibuat dalam suatu negara
adalah lebih baik dari produk negara- negara lain. Anggapan
yang bisa saja salah ini terjadi karena ada kecenderungan
untuk menggunakan nilai dan norma yang kita miliki untuk
menilai produk dari negara lain. Hal ini yang menyebabkan
mengapa keinginan untuk mencoba produk baru yang berasal
dari suatu negara tertentu berjalan lambat.
41
semua orang. Pertumbuhan pesat terjadi di sektor industri makanan,
khususnya restoran cepat saji seperti : McDonald's, Kentucky Fried
Chicken, Domino Pizza, Subway, dan lain-lain.
McDonald's merupakan restoran cepat saji pertama yang berdiri
serta restoran pertama yang telah memunculkan inovasi – inovasi baru di
restorannya. McDonald's pertama kali dibuka pada tahun 1940 di San
Bernadino, California. Seiring dengan berjalannya waktu McDonald's
mulai mem-franchise-kan brand-nya, dan restoran McDonald's yang
dibuka di luar California pertama berada di Des Plaines, Illinos tahun
1955. Sekarang ini gerai McDonald's di seluruh dunia mencapai lebih
dari 36.000 gerai (Mcdonalds).
Mc Donald bersaudara mulai mengevaluasi kegiatan usaha
mereka. Mereka mempelajari catatanpenjualan mereka selama 3 tahun
terakhir dan menemukan bahwa 80% penghasilan mereka diper- oleh
dari penjualan hamburger. Penemuan ini mela- hirkan revolusi dalam
industri jasa makanan. Kecepatan, harga yang murah dan volume
adalah strategi yang diterapkan oleh McDonald bersaudara. Mereka
mengurangi jumlah menu dari 25 menjadi 9, menghentikan badut-badut
pelayanan dan meng- ganti piring keramik serta peralatan makan
dengan bungkus kertas. Selain itu mereka menerapkan prosedur operasi
ketat, dan prosedur ini diajarkan kepada semua konsumen dengan
cermat.
Ray Kroc, yang membeli hak franchise dari McDonald’s
Corporation dan mengubahnya menjadiraksasa fastfood adalah orang
yang percaya padapertumbuhan perusahaan. Kara-kata favoritnya ada-
lah “Jika anda masih muda anda akan bertumbuh, jika anda sudah
matang anda membusuk” Dia juga orang yang percaya pada strategi
yang telah dipi- lihnya untuk perusahaan, yaitu: McDonald’s harus
menhindari persaingan dengan menawarkan maka- nan praktis dan
murah dengan pelayanan cepat, ber- sahabat, bersih, nyaman dan
konsisten.
Banyak hal yang berubah bagi McDonald’s dan industri yang
diciptakannya sejak Ray Kroc menyatakan filosofinya. Banyak
perusahaan yang memasuki pasar karena tertarik pada pertumbuhan
McDonlad’s. Perusahaan-perusahaan ini belajar dari terobosan yang
dilakukan oleh McDonald’s hingga akhirnya saling bersaing tidak
hanya berebut pelanggan, tapi juga pemasok dan lokasi restoran.
Permintaan akan menu tradisional McDonald’s menurun dan semakin
banyak pelanggan yang ber- alih ke pilihan lain. Industri yang
diciptakan McDonald’s telah memasuki
42
tahap kedewasaan(maturity).
Ketika pasar semakin kompetitif, Mc Donald’s menjadi semakin
responsive terhadap tren pasar dan permintaan konsumen. Namun
dengan menambahkan terlalu banyak jenis baru ke dalam menu dan
layanan tambahan akan membebani dapur, memperlambat pelayanan
sehingga perusa- haan kehilangan keunggula;n kompetitifnya.
Berlawanan dengan hasil studi Havard Business School pada
pertengahan tahun 1950-an yang mengatakan bahwa konsep fast-food
franchise tidak akan sukses membangun jaringan di Amerika Serikat,
Ray Kroc terus memperluas kegiatannya.
43
Potensi pengembangan produk substitusi
Gambar 1
Model Lima Kekuatan Porter
2. Perilaku Konsumen
Menurut pernyataan Levy dan Weitz (2012, p. 464) serta
Simamora (2005) dapat disimpulkan,” bahwa perilaku konsumen
merupakan sebuah tindakan yang berhubungan dengan proses
pengambilan keputusan dalam mendapatkan dan menggunakan barang
atau jasa yang dipengaruhi oleh faktor lingkungan, perbedaan
individu, dan proses psikologi.”
Faktor – faktor yang Memepengaruhi perilaku konsumen
menurut Kotler & Armstrong (2006) adalah sebagai berikut :
45
1) Faktor Kebudayaan
a. Kebudayaan
Setiap kelompok masyarakat mempunyai kebudayaan yang
mempengaruhi perilaku pembelian. Seorang anak biasanya
belajar nilai-nilai usaha dan kesuksesan, aktifitas dan
keterlibatan, efisiensi dan kepraktisan, perkembangan,
kenyamanan materi, individualisme, kebebasan, kemanusiaan,
masa muda, dan kesehatan.
b. Sub Kebudayaan
Sub kebudayaan adalah kelompok masyarakat yang berbagi
sistem nilai berdasarkan kesamaan situasi dan pengalaman
hidup. Sub kebudayaan meliputi kewarganegaraan, agama, ras,
dan pembagiangeografis.
c. Kelas Sosial
Kelas sosial tidak ditentukan oleh satu faktor seperti
pendapatan, tapi diukur melalui kombinasi pekerjaan,
pendidikan, kemakmuran, danvariabel lainnya. Batasan kelas
sosial tidak tetap dan berubah – ubah. Seseorang bisa
berpindah ke kelas atas atau turun menjadi kelas bawah.
2) Faktor Sosial
a. Grup
Grup tertentu menghadapkan seseorang pada kebiasaan dan
gaya hidup baru, mempengaruhi sikap seseorang dan self-
concept, dan menciptakan tekanan yang dapat mempengaruhi
pemilihan merk dan produk.
b. Keluarga
Keluarga adalah konsumen yang paling penting dalam
masyarakat. Anggota keluarga dengan kuat mempengaruhi
perilaku pembelian. Banyak produsen tertarik untuk
mempengaruhi suami, istri, dan anak – anak dalam pembelian
berbagai macam produk dan jasa.
c. Peran dan Status Sosial
Seseorang terlibat dalam beberapa kelompok, yaitu keluarga,
club, organisasi dan lain – lain. Peran adalah aktivitas
seseorang yang diharapkan mengacu pada orang – orang di
sekelilingnya. Setiap peran menyandang status yang
merefleksikan penghargaan yang diberikan oleh masyarakat.
Seseorang biasanya memilih produk yang sesuai dengan peran
dan statusnya di masyarakat.
46
3) Faktor Pribadi
a. Usia dan Tahapan dalam keluarga
Seseorang mengubah barang dan jasa yang dibeli berdasarkan
masa hidup konsumen. Pemilihan rasa makanan, pakaian,
perabotan dan rekreasi biasanya berhubungan dengan usia.
Pembelian juga dibentuk oleh tahapan dalam hidup.
b. Pekerjaan
Pekerjaan mempengaruhi barang dan jasa yang dibeli. Pekerja
kerah biru lebih memilih untuk membeli baju kerja yang awet
daripada eksekutif yang membeli setelan pakaian bisnis.
c. Situasi Ekonomi
Situasi ekonomi seseorang akan mempengaruhi pemilihan
produk yang akan dibeli. Jika indikator ekonomi mengalami
kemunduran, produsen mengambil langkah untuk mendesain
ulang, mengubah posisi dan memperbaharui harga jualnya.
d. Gaya Hidup
Seseorang yang berasal dari cabang kebudayaan, kelas sosial
dan pekerjaan yang sama mungkin mempunyai gaya hidup
yang berbeda. Gaya hidup adalah pola hidup seseorang yang
mengekspresikan psikografisnya. Gaya hidup melibatkan 3
dimensi, yaitu : aktifitas (kerja, hobi, belanja, olahraga,
kegiatan sosial), kesenangan (makanan, fashion, keluarga,
rekreasi), dan opini (mengenai diri mereka sendiri,
perkembangan sosial, bisnis dan produk). Gaya hidup meliputi
sesuatu yang lebih dari kelas sosial atau kepribadian.
e. Kepribadian dan Self-Concept
Kepribadian seseorang yang berbeda mempengaruhi perilaku
pembelian. Kepribadian adalah karakter psikologi unik yang
digambarkan dalam watak, seperti : kepercayaan diri,
dominasi, kesukaan bergaul, otonomi, keadaan membela diri,
kemampuan beradaptasi, dan sifat agresif.
4) Faktor Psikologis
a. Motivasi
Seseorang memiliki banyak kebutuhan setiap saat. Beberapa
diantaranya adalah kebutuhan biologis yang muncul dari dalam
tubuh seperti lapar, haus dan perasaan tidak nyaman. Motivasi
adalah kebutuhan yang memaksa seseorang untuk mencari
47
kepuasan akan apa yang dibutuhkan.
b. Persepsi
Persepsi adalah proses dari memilih, mengorganisasikan, dan
menginterpretasikan informasi sesuatu menjadi gambaran yang
berarti. Orang dapat membentuk persepsi yang berbeda – beda.
Tiap orang mendapatkan informasi yang berbeda – beda
sehingga persepsinya akan sesuatu menjadi tidak sama antara
yang satu dengan lainnya.
c. Pembelajaran
Pembelajaran adalah perubahan pada perilaku seseorang yang
muncul dari pengalaman. Pengalaman yang pernah dialami
seseorang akan terus diingat sehingga merubah perilakunya.
d. Kepercayaan dan Sikap
Kepercayaan adalah pemikiran deskriptif yang dipegang
seseorang akan sesuatu. Kepercayaan mungkin berdasarkan pada
pengetahuan, opini atau keyakinan. Sikap adalah evaluasi
konsisten, perasaan, dan tendensi seseorang terhadap suatu objek
atau ide. Sikap membuat seseorang menyukai atau membenci
sesuatu bahkan menghindar atau menjauhkan hal atau barang
tersebut dari dirinya.
(Philip Kotler dan Gary Amstrong, 2006 : 140-145).
3. Strategi Utama
Strategi perusahaan McDonald untuk per- tumbuhan difokuskan
kepada tiga elemen kunci yaitu: Menambah restoran, memaksimalkan
pen- jualan dan mendapat keuntungan dari restoran yang telah ada, dan
meningkatkan kemampulabaan secara internasional. Penekanan pada
pemasaran yang menguntungkan dicerminkan oleh filisofi bisnis dan
dari para manajer puncak. Menjadi pilihan nomor satu konsumen, itulah
kami. Dalam rangka men- capai saasaran tersebut ada 4 dasar untuk
membentuk bisnis yang cerah. Sebuah organisasi dapat memfokuskan
diri pada:
1) Menjadi yang termurah dengan harga paling rendah
2) Menjadi yang termudah dengan menyediakan pelayan utama di
tempat atau lokasi yang nya- man
3) Paling menarik perhatian dan trendi
4) Menjadi yang terbesar dengan menawarkan lebih banyak variasi
produk.
Mengacu pada 4 dasar tersebut, McDonald “Kami adalah yang
48
termudah, memberikan tempat yang memuaskan konsumen dan
memberikan mereka nilai yang terbaik. Nilai dan kepuasan konsumen
adalah misi kami, dan tujuan dari pesan kami adalah selalu membangun
brand jangka panjang, dan pesan kamiharus menimbulkan suatu
nostalgia bagi momen yang mengesankan ketika kita merasakan
kebahagiaan dan kepuasan
4. Inovasi Produk
Sebagaimana makan di luar menjadi lebih popular dan
menyenangkan, makanan siap saji konsumsi masyarakat
mengembangkan suatu cita rasa untuk lebih dari hamburger dan
French fries. Mc Donald’s menghadapi pesaing yang menyediakan
pelayan yang sama tetapi menggunakan produk lain untuk memenuhi
keinginan konsumen. Untuk membalas tantangan tersebut McDonald’s
mencoba dan memperkenalkan suatu jenis item menu alternatif.
Walaupun Mc Donald terkenal dengan komitmennya terhadap
pelayanan, perusahaan juga terkenal dalam hal keinginan untuk
memper- kenalkan inovasi dengan franchising yang sukses. Sebagai
tambahan Mc Donald juga melakukan perubahan. Salah satu perubahan
yang diterapkan adalah kartu kredit bagi pembelian konsumen pada
waktu pengujian di restoran.
5. Manajemen
McDonald’s membagi Negara menjadi 35 wilayah, tiap wilayah
dipimpin oleh sebuah dewan regional Operators Advisory. Anggota
dewan dipilih dari franchisee maupun para manajer kantor pusat.
Dewan ini bertugas menentukan menu apa yang akan dipromosikan,
dan wilayah mana yang akan menawarkan. Dewan juga bertugas untuk
menyelesaikan berbagai problem besar termasuk perekrutan pegawai.
Sebagai tambahn, tiap wilayah menjalin kerjasama periklanan dengan
agen perikla- nan setempat, untuk menciptakan promosi local maupun
iklan televise. Agen iklan lokal ini ber- fungsi sebagai pelengkap dari
agen iklan nasional McDonald.
6. Pemasok (Supplier)
Skala ekonomi diperlukan secara nyata dalam kegiatan
operasional dari jaringan supplai. Franchisee harus membeli makanan
dan produk- produk kertas dari pemasok yang telah disetujui, dan
menguntungkan khususnya pada saat mereka juga melakukan
kerjasama dengan franchisee
49
lain. Kesepakatan utama untuk system penyediaan bahan baku setiap
menu baru adalah permintaan yang sangat besar yang harus dipenuhi.
Mc Donald dapat membuat kontrak sekaligus menghentikan kontrak
dengan seorang pemasok, apabila pemasok itu tidak bisa melakukannya
dengan baik, karena volume unityang diperlukan bisa hebat sekali
sebagai suatu bumbu. Sebagai contoh McDonald menggunakan 3.500
ton biji-bijian per tahun untuk roti big macdan paling kurang
membutuhkan 2 juta pounds French fries setiap harinya.
7. Kontrol Perusahaan
Pegawai-pegawai perusahaan secara teratur mengunjungi
restoran- restoran. Mereka tertarik pada setiap aktivitas yang dikerjakan
para operator atau bagaimana suatu unit mesin restoran dioperasikan.
Tiga hari pemeriksaan took dikenal sebagai “full fields” dan dilakukan
2 kali setahun. Pemeriksa memperhatikan segala sesuatu, mulai dari
atap sampai dispenser sambal, dan kemudian memberikan peringkat
(grade) pada kualitas, pelayanan, dan kebersihan. Franchisee tidak
diperingkat dengan nilai, karena sebagai pebisnis independent, mereka
bebas mematok harga- harga makanan yang dijual. Sebagai tambahan,
para pemeriksa akan memberikan saran-saran untukmemperbaiki
kegiatan operasi.
8. Keuangan
Mc Donald’s adalah bisnis cash tanpa ada persediaan. Oleh
karena itu, inflasi bukan meru- pakan suatu masalah yang mendasar.
Kenyataannya, organisasi berhutang karena investasi yang besar di
bidang property, masih dapat beroperasi pada periode tingkat inflasi
yang tinggi dengan meng- harapkan peningkatan nilai dari property
mereka. Total pendapatan terdiri dari penjualan dari restoran yang
dioperasikan oleh perusahaan dan fee dari restoran yang dioperasikan
oleh franchisee dan afiliasi yang didasarkan pada persentase penjualan
dengan spesifikasi pembayaran minimum. Minimumfee franchisee
adalah 12% penjualan, dan fee yang lebih besar dikenakan ketika
perusahaan melakukan investasi yang lebih besar pada suatu restoran
tertentu, dan pengaturan fee untuk franchisee asing bervariasi
tergantung kondisi bisnis lokal.
Pendapatan tumbuh sejalan dengan penam- bahan restoran dan
pengembangan restoran yang telah ada. Penetapan harga menu
mempengaruhi pendapatan, sebagaimana mempengaruhi penjualan.
Tetapi, perbedaan harga pada seluruh system Mc Donald, produk
baru, promosi
50
dan variasi bauran produk membuat hal tersebut mempermudah
penghitungan dampaknya.
9. Kesimpulan
Meningkatnya ketidakpastian di pasar dan industri di seluruh
dunia mengindikasikan audit eks- ternal menjadi proses manajemen
strategis meru- pakan bagian yang eksplisit dan penting. Perusahaan
yang tidak memobilisasi dan memberdayakan manajer dan karyawan
mereka untuk meng- identifikasi, memonitor, meramal, dan
mengevaluasi kekuatan eksternal kunci dapat gagal dalam meng-
antisipasi peluang dan ancaman yang muncul dan konsekuensinya dapat
menjalankan strategi yang tidak efektif, kehilangan peluang dan meng-
akibatkan kegagalan perusahaan.
Tanggung jawab utama penyusun strategi adalah untuk
memastikan pengembangan system audit eksternal yang efektif. Ini
mencakup peng- gunaan teknologi informasi untuk mengembangkan
system intelijen kompetitif yang dapat dijalankan.
Pertumbuhan Mc Donald dengan cepat, mengembangkan suatu
franchising, yang berarti mengikuti system yang telah ada dalam bisnis
makanan siap saji. Mereka menolak untuk memperpanjang kontrak
dengan franchisee yang tidak kooperatif, yang membuat keputusan
menu sendiri tanpa ijin. Itu menekan pada standarisasi, quality control,
dan kegiatan operasi yang efisien, yang menjadikan McDonald
memiliki pangsa pasar yang besar dengan profit yang cukup tinggi.
Industri ini sudah dalam tahap dewasa, dengan kekuatan pesaing
yang semakin kuat dan planggan yang semakin pintar. Kualitas dan
kepuasan pelanggan merupakan tujuan yang ingin dicapai oleh
komunitas bisnis AS. Mereka merespon kekuatan-kekuatan ini melalui
komitmen kepada pelanggan yang secara terus menerus. Pesannya
hanya semata-mata lakukan apa yang bisa membuat pelanggan senang.
Selain itu beberapa perubahan perlu dilakukan untuk memperoleh
pangsa pasar yang dibutuhkannya. Perubahan menu, meningkatkan
keleluasaan frenchisee, dan mendesain ulang dekor ruangan. Hal tersebut
dibutuhkan untuk menjaga pertumbuhan perusahaan pasar dalam industri
yang telah dewasa, dan itu menghendaki adaptasi yang fleksibel.
Kekhawatiran lain adalah perubahan- perubahan itu akan bisa
menurunkan image perusa- haan, dan pada akhirnya menghilangkan
brand identity
51
Daftar Pustaka
52