Anda di halaman 1dari 47

ANALISIS LINGKUNGAN PEMASARAN

A. Pendahuluan
Ditengah kemajuan bisnis dan perekonomian masyarakat
Indonesia, maka semakin menjamur pula perusahaan-perusahan yang
semakin berkembang, misal yang awalnya merintis dari perdagangan
atau proyek kecil, tumbuh menjadi perusahaan yang menguasai
perdagangan nasional. Hal ini terjadi karena kejelian para pengusaha
dalam membaca prospek bisnis dan perubahan global yang terjadi, selain
jiwa entrepreneur yang semakin teruji, baik dengan adanya peluang dan
ancaman dalam pengembangan bisnis yang harus dilihat dari semua
aspek.
Keberhasilan secara terus menerus dan berkelanjutan adalah tujuan
utama dari seluruh proses kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan.
Perusahaan modern saat ini dituntut untuk terus mengidentifikasi
perubahan-perubahan yang terjadi di pasar. Jika perusahaan
mengabaikan beberapa perubahan baik bersumber dari internal dan
eksternal, maka perusahaan tersebut akan tergilas dari persaingan bisnis
global, dan akan mengalami stuck dan lambat laun akan gulung tikar.
Untuk menghindari kerugian perusahan dimasa mendatang, maka
perusahaan harus menganalisa, melakukan studi komprehensif terhadap
seluruh aspek bisnis, seperti dimana harus menempatkan lokasi produksi,
apa kontribusi daerah bisnis yang dipilih demi target yang telah
ditentukan, bagaimana budaya masyarakat sekitar yang berpengaruh
terhadap sumber daya manusia yang dipilih, bagaimana selera
konsumen, serta seluruh aspek penting dan berguna untuk berjalannya
roda sebuah perusahaan
Salah satu unsur pelaksana dalam keberhasilan perusahaan adalah
tenaga pemasaran atau marketing. Tenaga pemasar merupakan ujung
tombak perusahaan dalam menembus selera konsumen. Seorang
marketing selain harus memahami selera konsumen, tetapi juga harus
menguasai lingkungan pemasaran sehingga dapat membuat keputusan
dan kebijakan pemasaran. Di lingungan pemasaran, terdapat banyak
faktor diluar kendali perusahaan. Tenaga pemasar harus paham betul
bahwa tujuan dari setiap usaha pemasaran adalah mengetahui perilaku
konsumen dan lingkungan pemasarannya. Lingkungan pemasaran dalam
suatu perusahaan meliput personal individu dan kekuatan- kekuatan
yang secara langsung tidak berhubungan dengan manajemen pemasaran,
namun dapat menjalin relasi yang baik dengan konsumen..
Saat ini perkembangan teknologi dan hadirnya Revolusi Industri
4.0 memberikan perubahan yang sangat cepat dan terus menerus pada
pola berfikir dan aktivitas masyarakat. Pesatnya teknologi
informasi,serta munculnya Pandemi Covid-19 yang sekarang terjadi,
merupakan perubahan yang sangat signifikan, yang dapat merubah pola
pikir dan selera konsumen. Hal ini yang membuat seorang marketing
memiliki tanggung jawab untuk mengidentifikasi berbagai perubahan
yang signifikan pada lingkungan
perusahaannya. Dalam implementasinya, aktivitas perusahaan
dipengaruhi oleh lingkungan mikro dan lingkungan makro perekonomia.
Pada lingkungan mikro secara umum terdiri atas kekuatan -
kekuatan yang dekat dengan perusahaan/produsen yang mempengaruhi
kemampuan dalma melayani pelanggan, para supplier, distributor,
kustomer, kompetitor dan masyarakat, sedangkan lingkungan makro
terdiri atas kekuatan-kekuatan sosial yang lebih besar dan berpengaruh
terhadap lingkungan mikro, seperti potensi demografis, ekonomi atau
taraf hidup, alam, teknologi, politik dan budaya.

B. Pengertian Lingkungan Pemasaran


Lingkungan adalah keadaan di sekeliling kita yang memiliki ciri
khas karakteristik, perbedaan, potensi, ancaman, dan kegunaan yang
berbeda-beda, yang mana keadaan tersebut akan memberikan feedback
yang sesuai dengan apa yang terjadi.
Selanjutnya pemasaran adalah suatu kegiatan proses pertukaran
yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan. Unsur terpenting dalam
menguasai konsep ilmu pemasaran adalah permintaan, produk,
kebutuhan, keinginan dalam bertransaksi, pertukaran, dan pasar.
Kotler dan Amstrong menyatakan (2014:18) bahwa “Pemasaran
adalah sebagai suatu proses sosial dan managerial yang membuat
individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan
inginkan lewat penciptaan dan pertukaran timbal balik produk dan nilai
dengan orang lain.”
Sedangkan menurut pakar pemasaran, William J. Stanton
(2007:18) yaitu “Pemasaran adalah suatu sistem total dari kegiatan bisnis
yang dirancang untuk merencanakan, menentukan harga, promosi dan
mendistribusikan barang-barang yang dapat memuaskan keiginan dan
mencapai pasar sasaran serta tujuan perusahaan.”
Erma Widiana dalam bukunya (2019:2) menyatakan “Definisi
Pemasaran adalah suatu proses kegiatan secara menyeluruh dan secara
terpadu dan terencana, yang dilakukan oleh sebuah institusi/organisasi
dalam menjalankan usaha agar dapat memenuhi kebutuhan pasar dengan
cara membuat produk yang memiliki nilai jual, menetapakan harga,
mengkomunikasikan, dan harus mendistribusikannya melalui kegiatan
pertukaran untuk dapat memuaskan konsumen dan perusahaan”

3
Jadi dapat disimpulkan bahwa pemasaran adalah suatu rangkaian
kegiatan yang terkombinasi untuk mendapatkan informasi tentang
kebutuhan konsumen meliputi pembuatan, pertukaran, dan penawaran
produk barang ataupun jasa serta bertujuan untuk pengembangan
kegiatan promosi, pelayanan, penyaluran, hingga kebutuhan konsumen
bisa terpenuhi dengan memberikan keuntungan sesuai tujuan dari suatu
perusahaan.
Dalam pemasaran salah satu unsur yang terpenting adalah
lingkungan. Lingkungan merupakan area yang sangat berpengaruh
dalam pemaksimalan suatu aktivitas perusahaan. Respon lingkungan
akan menjadi instrumen ukur untuk disinkronisasikan dengan kondisi
yang sudah diharapkan, sehingga potensi bisa dimaksimalkan dan
diserap untuk memenuhi tujuan tertentu.
Menurut Widiana (2019:11), “Lingkungan Pemasaran adalah
adalah pelaku dan kekuatan diluar pemasaran yang mempengaruhi
kemampuan manajemen pemasaran untuk membangun dan
mempertahankan hubungan yang berhasil dengan pelanggan sasaran.”
Handoko dan Swasta (2000:24) menilai faktor – faktor yang
mempengaruhi lingkungan diantaranya,
1. Budaya dan Demografi
Budaya,, merupakan suatu kepercayaan, nilai – nilai dan
kebiasaan yang dipelajari seseorang, yang dapat mengarahkan
seseorang tersebut dalam menggunakan suatu barang atau
jasa. budaya memiliki pengaruhnya paling signifikan pada
keinginan dan perilaku konsumen. Kepercayaan, nilai – nilai
dan kebiasaan itu dapat muncul bila seseorang melakukan
interaksi, hubungan dan saling mempengaruhi dalam
berprilaku.
Unsur – unsur budaya antara lain: kepercayaan, nilai, norma,
kebiasaan, larangan, mitos dan symbol. Unsur – unsur budaya
tersebut dapat mempengaruhi pengkonsumsian suatu produk
dan jasa, sebagai salah satu contoh: pada saat panen raya,
petani menggelar syukuran tanda keberhasilan dalam
berproduksi, sehingga konsumsi terhdap beras, daging dan
sayur – sayuran akan meningkat.
Budaya dapat dipelajari karena sangat kental di kehidupan
sosialnya, antara lain: prestasi dan sukses pekerjaan, aktifitas
sehari – hari, efisiensi dan kepraktisan dalam beraktifitas,
kemajuan keluarga, kesenangan pada

4
materi, individualisme, kebebasan, penyesuaian eksternal,
perikemanusiaan, kebugaran dan kesehatan, pergaulan, dan
lain – lain.
Karakteristik demografi menunjukkan identitas
seseorang bisa berdasarkan usia, agama, suku bangsa,
pendapatan, jenis kelamin, status pernikahan, pekerjaan, lokasi
geografis, dan lain – lain. Sub budaya merupakan kelompok
budaya berbeda sebagai segmen yang dapat dikenali dalam
masyarakat tertentu yang lebih luas dan lebih kompleks.

2. Keluarga
Keluarga merupakan dua orang atau lebih yang dikaitkan
oleh hubungan darah, perkawinan, atau pengadopsiam yang
tinggal bersama– sama atau terpisah. Fungsi pokok keluarga
adalah adanya proses sosialisasai. Peranan dalam
pengambilan keputusan keluarga antara lain:
a. Sebagai influencer, para anggota keluarga yang
memberikan pengaruh pada anggota keluarga lain untuk
mengambil keputusan dalam pembelian atau tidak
membeli suatu produk.
b. Sebagai gate keeper, para anggota keluarga yang
mengontrol arus informasi
c. Sebagai decision maker, anggota keluaga yang
menentukan membeli atau tidak suatu produk
d. Sebagai buyer, anggota keluarga yang dengan nyata
melakukan pembelian
e. Sebagai preparer, anggota yang mengubah produk mentah
menjadi bentuk yang bisa dikonsumsi
f. Sebagai user, anggota keluarga yang menggunakan produk
tersebut
g. Sebagai maintanancer, anggota keluarga yang merawat
atau memperbaiki produk
h. Sebagai organizer, anggota keluarga yang mengatur
apakah produk tersebut bisa dimulai dipakai atau dibuang
atau dihentikan

3. Kelompok Referensi
Kelompok adalah dua atau lebih yang berinteraksi untuk
mencapai sasaran perorangan maupun bersama, seperti
kelompok persahabatan, kelompok belajar, kelompok kerja,
kelompok / masyarakat maya / online, kelompok aksi
konsumen, dan lain–lain. Adapun definisi dari kelompok
rujukan atau referensi adalah setiap orang atau kelompok
yang dianggap sebagai dasar pembandingan bagi seseorang
dalam membentuk nilai dan
sikap umum/khusus atau pedoman khusus bagi prilaku. Faktor
yang berdampak pada pengaruh kelompok rujukan :
a. Informasi dan pengalaman
b. Kredibilitas, daya tarik dan kekuatan kelompok rujukan
Para pemasar tertarik pada kemampuan kelompok rujukan
untuk mengubah sikap dan prilaku konsumen dengan
mendorong timbulnya kesesuaian. Untuk dapat mempunyai
pengaruh tersebut, kelompok rujukan harus melakukan hal – hal
berikut :
 Memberitahukan atau mengusahakan agar orang menyadari
adanya suatu produk / merk khusus
 Memberikan kesempatan pada individu untuk
membandingkan pemikirannya sendiri dengan sikap dan
prilaku kelompok
 Mempengaruhi individu untuk mengambil sikap dan
prilaku yang sesuai dengan norma – norma kelompok
 Membenarkan keputusan untuk memakai produk –
produk yang sama dengan kelompok

4. Kelas Sosial
Kelas sosial merupakan pembagian anggota masyarakat
ke dalam suatu hirarki status kelas sosial yang berbeda,
sehingga para anggota setiap kelas secara relatif mempunyai
status yang sama dan para anggota kelas lainnya mempunyai
status yang lebih tinggi atau lebih rendah. Kelas – kelas sosial
adalah bagian – bagian masyarakat yang relatif permanen dan
tersusun rapi yang anggota–anggotanya mempunyai nilai –
nilai, kepentingan dan perilaku yang sama. Pendekatan
sistematis untuk mengukur kelas sosial tercakup dalam
berbagai kategori yang luas, berikut ini:
a. Ukuran subyektif (kelas bawah, menengah – bawah,
menengah – atas, atas)
b. Ukuran reputasi (sangat buruk, buruk, sedang, baik, sangat
baik)
c. Ukuran obyektif terdiri dari variabel demografis atau
sosioekonomis (pekerjaan, pendidikan, penghasilan,
konsumsi, tabungan, hutang dan lain–lain),,
Perlu ditekankan kembali bahwa lingkungan dan pemasaran
merupakan dua hal yang saling berhubungan. Kedua hal tersebut akan
terintegrasi dengan tujuan yang sudah ditetapkan baik secara personal
maupun kelompok. Beberapa ahli menjelaskan bahwa pengertian
lingkungan pemasaran adalah sebagai berikut:
6
Menurut Philip dan Duncan dalam Mursid (2010: 26) , “Pemasaran
merupakan suatu hal yang mencakup seluruh langkah yang diperlukan atau
digunakan untuk menempatkan suatu produk ke tangan konsumen”. Mursid
juga menambahkan bahwa menurut Nystrom bahwa pemasaran adalah suatu
aktivitas distribusi barang dan jasa dari produsen ke konsumen.
Mursid juga membawakan pendapat Kottler (2010: 27), “Pemasaran
merupakan suatu langkah sosial yang didalamnya mencakup individu dan
kelompok untuk memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan
melahirkan atau menawarkan produk secara bebas dengan harga yang bernilai
dengan pihak lain”. Selanjutnya Mursid juga menyajikan pendapat Stanton
bahwa pemasaran adalah seluruh sistem dalam penentuan harga serta promosi,
dan distribusi barang dan jasa yang memberikan kepuasan kepada pembeli.
Dari beberapa pendapat para ahli pemasaran, dapat disimpulkan bahwa
Lingkungan pemasaran adalah seluruh unsur pelaku dan kekuatan yang
berpotensi mempengaruhi kemampuan perusahaan untuk melakukan kegiatan
bisnis secara efektif untuk mengambil target pasar yang dipilih, yang berada
diluar perusahaan yang mampu mempengaruhi kemampuan usaha sebuah
perusahaan dalam meraih tujuannya.

C. Jenis – Jenis Lingkungan Pemasaran


Jika kita hanya menghadapi variabel bauran pemasaran yang terkendali,
kita akan kesulitan dalam mengatur fungsi pemasaran. Akan tetapi Perusahan
beroperasi didalam lingkungan yang beragam dan kompleks, yang memiliki
kekuatan potensial yang harus disesuaikan dengan strategi dan kebutuhan
perusahaan. Lingkungan bisa juga memberikan ancaman bila tidak dianalisis
secara cermat..
Beberapa kekuatan yang dekat dengan lingkungan perusahan dan sangat
mempengaruhi kapasitas Perusahan dalam melayani konsumen seperti,
pemerinta, perundang-undangan, departemen lain dalam internal perusahaan,
kompetitor, konsumen, pemasok bahan baku, dan mitra bisnis. Kekuatan
demografi dan ekonomi, kekuatan politik dan hukum, kekuatan teknologi dan
ekonomi, serta kekuatan sosial politik juga termasuk dalam cakupan
Lingkungan Pemasaran.
Lingkungan pemasaran dapat ditinjau melalui dua perspektif lingkungan
secara mikro maupun makro. Lingkungan mikro merupakan kekuatan
potensial diluar perusahan, yang tidak jauh dengan perusahaan atau produsen
yang menentukan daya layanan kepada pelanggan, para supplier, perusahaan
distributor, bauran pemasaran, kompetitor dan masyarakat luas, sedangkan
lingkungan makro merupakan kekuatan–kekuatan sosial yang lebih kuat
pengaruhnya pada lingkungan mikro, seperti politik dan budaya, demografis
masyarakat, ekonomi, alam, teknologi,
Dari uraian tersebut di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa ada
beberapa macam lingkungan pemasaran, yaitu :
1. Lingkungan Pasar adalah lokasi terjadinya kegiatan jual beli dimana
bertemunya para pembeli dan penjual .
2. Lingkungan Pemasaran Internal (lingkungan organisasi)
Adalah lingkungan terdekat atas suatu produk, seperti divisi, departemen,
kantor, dan berbagai saluran perusahaan lainnya. Perencanaan strategi
pemasaran pada dasarnya membuat manajemen pemasaran selalu
berhubungan dengan kelompok lain (lingkungan internal non pemasaran)
dalam perusahaan seperti manajemen tingkat atas, bagian keuangan,
bagian riset dan pengembangan produk (research and development),
bagian pembelian, bagian manufaktur / produksi, bagian akuntasi, bagian
personalia, bagian pemeliharaan, bagian gudang, bagian teknologi
informasi, dan lain – lain.
Berikut ini beberapa lingkungan internal (non Pemasaran) :
a) Manajemen tingkat atas merupakan pihak yang menetapkan misi
perusahaan, tujuan, strategi secara luas dan kebijakan – kebijakan
perusahaan. Manajer pemasaran membuat keputusan berdasarkan
rencana yang dibuat manajer tingkat atas dan rencana pemasaran harus
disetujui oleh manajemen tingkat atas sebelum diimplementasikan.
b) Bagian keuangan memikirkan cara untuk mencari dan menggunakan
dana dengan tepat dan efisien. Bagian ini melaksanakan penyiapan
pelaksanaan dan pelayanan administrasi di bidang perencanaan dan
anggaran, akuntansi, dan perbendaharaan untuk mendukung
pelaksanaan tugas dan fungsi
c) Bagian riset dan pengembangan melakukan serangkaian kegiatan yang
berorientasi ke masa yang akan datang , jangka pendek maupun
jangka panjang baik secara riset atau penelitian ilmiah murni maupun
pengembangan di bidang teknologi.
d) Bagian pembelian berusaha mencari atau memikirkan cara untuk
mendapatkan pemasok yang sesuai dengan persyaratan dari proses –
proses yang berlaku dalam perusahaan, baik berupa produk maupun
jasa.
e) Bagian produksi bertugas dan bertanggung jawab pada hasil yang
produksi dengan mutu dan jumlah yang sesuai target yang ditetapkan.
Bagian ini mengatur semua kegiatan yang berhubungan dengan hasil
produk, serta selalu melakukan monitoring penuh dalam
pengoperasian mesin produksi dalam menghasilkan produk yang
berkualitas
f) Bagian akuntansi melaksanakan pengelolaan kegiatan akuntansi dan
pelaporan keuangan. Dalam hal ini umumnya berkaitan dengan
pelaksanaan kegiatan tata usaha anggaran, pelaksanaan kegiatan
evaluasi anggaran, pelaksanaan penyusunan dan pelaporan keuangan.
g) Bagian,, personalia mengelola sumber daya manusia (SDM) pada hal-
hal yang terkait administratif yang mengatur hubungan industrial
antara perusahaan dan karyawan. Pengelolaan dari fungsinya antara
lain bertanggung jawab terhadap Employee Database, Payroll dan
pembayaran benefit lainnya.
h) Bagian pemeliharaan mempunyai tugas mengembangkan prosedur
pemeliharaan, memeriksa sistem yang ada di perusahaan dan
memastikannya sudah dalam keadaan baik, memantau inventaris dan
melakukan pemesanan jika diperlukan.
i) Bagian gudang tugasnya meliputi sortir, bongkar muatan, pemberian
label, serta penyimpanan produk, melakukan kontrol kualitas terhadap
barang yang masuk, yang sedang disimpan, atau yang keluar dari
gudang. Serta menjaga penyimpanan barang tetap rapi, bersih, aman,
serta menoptimalkan pemanfaatan ruangan gudang.
j) Bagian teknologi informasi bertugas mengembangkan teknologi
informasi dan komunikasi di bidang administrasi dan proses produksi.
Menyediakan perangkat-perangkat teknologi informasi yang
dibutuhkan setiap unit dan divisi dalam perusahaan.
Kottler dan Keller (2012:25) seperti dalam menjelaskan bauran pemasaran,
dalam lingkungan internal (pemasaran) sendiri dikenal dengan istilah 4P hal – hal
yang berkaitan erat dengan kegiatan tersebut antara lain,
a) Product (produk). Setiap perusahaan harus memiliki perencanaan yang
baik dalam memproduksi barang/jasa. Apa pun yang ditawarkan harus
dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan pasar. Maka hal ini
berhubungan dengan perencanaan produksi yang dilakukan.
b) Price (harga). Harga harus ditentukan berdasarkan analisa mendalam.
Tidak hanya berdasarkan harga pesaing, tetapi juga disesuaikan dengan
daya beli target, biaya produksi, dan sebagainya. Strategi ini harus
dilakukan dengan baik agar perusahaan tidak rugi dan produk dapat
dibeli oleh masyarakat.
c) Place (tempat). Maksud dari tempat di sini adalah di mana sebuah
produk dipasarkan. Semakin strategis atau mudah diakses oleh pasar,
maka akan semakin meningkat penjualannya. Di era digital saat ini
tempat tidak lagi dipandang sebagai bangunan, namun pemasaran
secara online di marketplace atau aplikasi mobile pun menjadi
pertimbangan.
d) Promotion (promosi). Ini adalah strategi yang digunakan untuk
mengenalkan produk ke pasar. Ada banyak aspek yang bisa
dimanfaatkan, seperti kelebihan produk, keunikan dibandingkan
produk pesaing, ragam/jenis-jenis produk, dan sebagainya. Jika
seorang pemasar mampu mengemas pesan dengan baik, maka mampu
menarik perhatian pasar.
(Philip Kottler, Kevin Lan Keller , 2012:25)
Gambar 4P Evolusi Bauran Pemasaran

Sumber : Kottler dan Keller (2012 : 25)

Manjer pemasaran harus memperhatikan bahwa bagian pemasaran harus


selalu berkoordinasi dan bersinkronisasi unit atau divisi lain pada
perusahaan , bekerja secara harmoni, agar apa yang diberikan kepada
pelanggan sesuai dengan apa yang bagian pemasaran sampaikan dengan
produk yang di berikan kepada pelanggan, sehingga dengan diatas konsep
pemasaran perusahaan dapat memberikan kepuasan kepada konsumen
secara presisi.

3. Lingkungan Pemasaran Eksternal


A. Lingkungan Mikro
Tugas dari manajer pemasaran atau bagian pemasaran adalah
bagaimana berkomunikasi , berhubungan secara simultan , untuk
memberikan nilai dan kepuasan bagi pelanggan secara berkelanjutan.
Namun keberhasilan manajer pemasaran tidak bisa dilakukan secara
perorangan atau satu bagian pemasaran saja, namun ada pelaku lain
yang membeirkan dukungan. Lingkungan mikro bisa dikatakan sebagai
kekuatan yang keberadaannya ada di perusahaan yang mempengaruhi
kesanggupannya untuk melayani konsumen. Lingkungan tersebut
antara lain pesaing, pelanggan, pemasok, pembuat aturan, perantara
pemasaran, dan partner strategi, yang membangun sistem pemberian
nilai perusahaan.
a. Pesaing
Adalah sebuah organisasi atau sebuah perusahaan yang
berkompetisi untuk memperebutkan sumber daya dalam hal
ini yang dimaksud adalah dana yang ada pada konsumen,
atau bisa dikatakan merupakan suatu perusahaan yang
bergerak pada bidang bisnis sejenis, dengan target dan
segmen pasar yang sama.
Kotler dan Amstrong (2014 : 73) menjelaskan bahwa, “
Konsep pemasaran menyatakan bahwa agar berhasil,
perusahaan harus menyediakan nilai dan kepuasan pelanggan
yang lebih besar daripada pesaingnya. Oleh karena itu,
perusahaan harus melakukan lebih dari sekedar
menyesuaikan diri dengan kebutuhan konsumen sasaran.
Perusahaan harus meraih manfaatstrategis dengan
menempatkan penawaran secara kuat ketika menghadapi
penawaran pesaing dalam pikiran konsumen.”
Berikut ini beberapa jenis kategori pesaing :
1) Pesaing Hasrat : kebutuhan apa yang akan dipenuhi.
Contoh : Pergaulan, olah raga, makanan / lauk, dan lain –
lain.
2) Pesaing Umum : keinginan seperti apa yang akan
dipuaskan? Contoh: daging, telur, ikan, dan lain – lain.
3) Pesaing Bentuk. Contoh: daging sapi, kerbau,
ayam, kambing, dan lain – lain.
4) Pesaing Merek. Merek produk apa? Gulai, rendang,
dendeng, dan lain – lain.
Kemampuan perusahaan dalam bersaing terhadap
kompetitornya sangat mempengaruhi apakah perusahaan
tersebut dalam melakukan bisnis secara berkelanjutan.
Perusahaan harus mengidentifikasi berbagai karakter
dalam lingkungan persaingannya seperti kajian struktural
pelaksanan bisnis dan industri, teknik strategi pemasaran
yang digunakan pesaing, level persaingan, serta karakter
persaingan lainnya untuk memberikan nilai yang lebih
kepada pelanggannya dibanding pesaing.

b. Pelanggan
Merupakan individu atau kelompok yang menyerahkan uang
untuk memperoleh suatu produk atau jasa dari organisasi.
Perkembangan spesifikasi permitaan pelanggan yang
berkembang saat-saat ini. Produk dan jasa baru, metode
pemasaran yang baru, dan pelanggan yang banyak
tuntutannya, telah memberikan ketidakpastian hubungan
bisnis dengan pelanggan mereka, apalagi konsumen saat ini
telah berfikir mengedepankan nilai guna daripada nilai
sebuah merk.
Tipe pelanggan dapat dikelompokkan pada lima jenis sebagai
berikut :
1. Pasar Konsumen, terdiri dari peroangan atau kelompok
rumah tangga yang membeli barang atau jasa untuk
dipergunakan secara pribadi
2. Pasar Bisnis atau Industri, sebuah perusahaan atau
korporasi bisnis yang membeli barang dan jasa untuk
bahan produksi yang selanjutnya diproses lebih lanjut
yang menghasilkan produk baru demi mendapatkan
keuntungan.
3. Pasar Reseller / Penjual Kembali, membeli barang dan
jasa untuk dijual kembali (tanpa diolah lebih dulu) dengan
tujuan untuk mendapatkan keuntungan dari selisih harga
beli dengan harga jual.
4. Pasar Pemerintah, merupakan lembaga, agen, atau
distributor yang dibentuk pemerintah yang membeli
barang dan jasa untuk melakukan pelayanan masyarakat
atau memberikan barang dan jasa tersebut pada orang –
orang lain yang membutuhkan.
5. Pasar Internasional, merupakan perusahaan dari negara –
negara lain (luar negeri) dengan skala besar, meliputi
konsumen, produsen, reseller, dan pemerintahan asing.

Gambar 5 (lima) Konsumen

c. Pemasok
Adalah satu penghubung penting dalam keseluruhan sistem
pemberian nilai kepada pelanggan. Mereka memberikan
sumber daya yang dibutuhkan perusahaan untuk
memproduksi barang dan jasa. Pemasok ini bisa juga suatu
perusahaan atau individu yang menyediakan / memasok
sumberdaya – sumberdaya yang dibutuhkan oleh suatu
perusahaan dan para pesaingnya untuk memproduksi barang
atau jasa tertentu.
d. Pembuat Aturan
Lembaga atau perorangan yang ditunjuk untuk
mengendalikan, mengatur atau mempengaruhi kebijakan dan
praktek sebuah perusahan. Terdiri dari dua jenis pembuat
yakni lembaga pembuat aturan (regulatory agencies) adalah
sebuah badan atau lembaga yang dibuat oleh pemerintah
untuk melindungi masyarakat dari praktek bisnis yang
menyimpang yang dilarang oleh negara. Yang kedua adalah
kelompok kepentingan (interest group) adalah suatu
kelompok yang difungsikan sebagai lembaga resmi oleh
anggotanya untuk mencoba mempengaruhi organisasi.

e. Perantara Pemasaran
Merupakan pelaku bisnis yang mendukung perusahaan
dalam pemasaran, penjualan dan penyaluran produknya
kepada konsumen , meliputi perantara, perusahaan
distributor, agen jasa pemasaran dan perantara keuangan.
1) Perantara
adalah perusahaan perdagangan yang menghubungkan
atau membantu perusahaan mendapatkan pembeli atau
melakukan penjualan untuk mereka (retailer)
2) Perusahaan Distributor
adalah perusahaan yang memberikan dukungan
penyimpanan barang produksi dan mengirimkannya ke
konsumen yang dituju, diantaranya perusahaan
pergudangan dan perusahaan kargo.
3) Agen Jasa Pemasaran
adalah perusahaan yang memberikan bantuan kepada
perusahaan dalam penentuan segmentasi pasar dan
mempromosikan produknya ke pasar yang tepat. Meliputi
lembaga riset pemasaran, agen periklanan, perusahaan
media dan periklanan, konsultan pemasaran..
4) Perantara Keuangan
adalah perusahaan yang memberikan bantuan terkait
proses keuangan atau komoditas yang diasuransikan
sehubungan dengan pembelian dan penjualan barang.
Misalnya bank, perusahaan finance dan asuransi

f. Publik / Masyarakat
Adalah kelompok yang mempunyai potensi kepentingan atau
kepentingan nyata, atau pengaruh pada kemampuan
organisasi untuk mencapai tujuannya.
Masyarakat sendiri terdiri dari 7 (tujuh) tipe, yaitu :
1) Masyarakat permodalan
Mempengaruhi penyediaan modal perusahaan untuk
mendapatkan dana bank, lembaga investasi dan
pemegang saham
2) Masyarakat Media
Pembawa informasi, berita, fitur dan opini editorial koran,
majalah, media berita online, sosial media.

3) Masyarakat Pemerintah
Mengeluarkan kebijakan peraturan perundang –
undangan yang akan menjadi salah satu acuan regulasi
jalannya perusahaan.
4) Masyarakat Lembaga Swadaya Masyarakat
Organisasi konsumen, kelompok lingkungan, kelompok
minoritas, serikat buruh.
5) Masyarakat Lokal
penduduk sebuah lingkungan dan organisasi komunitas.
6) Masyarakat Umum
Perusahaan harus memperhatikan perilaku masyarakat
umum terhadap produk dan aktivitasnya. Citra publik
perusahaan mempengaruhi pembelian masyarakat
7) Masyarakat Internal
Meliputi pekerja, manajer, dewan direksi, dan yang
seperti telah dijelaskan pada bagian sebelumnya.

Gambar Lingkungan Mikro

16
Selain dukungan dari pelaku bisnis diatas, keberhasilan
pemasaran tergantung dari seberapa besar komitemen perusahaan
dalam berupaya melalui usaha-usaha strategis pemasaran. Oleh
karena itu tanggung jawab seorang manajer pemasaran adalah
adalah melakukan perencanaan dan melaksanakan program-
program yang terukur sebagai instrumen dalam pencapaian
volume penjualan yang ditargetkan pada pangsa pasar (market
share) dan sasaran – sasaran keuntungan untuk suatu produk.

Strategi pemasaran merupakan implementasi perusahaan dalam


melakukan pendekatan melalui determinasi untuk memastikan
bahwa produk yang dihasilkan dapat diandalkan secara bisnis.

Gambar Lingkungan Pemasaran

B. Lingkungan Makro
Lingkungan makro adalah kekuatan sosial yang lebih besar,
yang mempengaruhi lingkungan mikro. Lingkungan makro
cenderung tidak bisa dikontrol, yang dapat memberikan
peluang atau menimbulkan ancaman bagi perusahaan
sehingga memerlukan perhatian yang sangat tinggi oleh
perusahaan, terhadap segala perubahan yang terjadi.
Lingkungan makro meliputi, lingkungan demografis, lingkungan
ekonomi, lingkungan alam, lingkungan teknologi,
lingkungan
17
politik, dan lingkungan budaya.
a) Lingkungan demografis
Demografi adalah studi tentang populasi atau kependudukan
manusia dalam hal kepadatan, ukuran, lokasi, umur, jenis
kelamin, pekerjaan, ras, dan data statistik lain. Lingkungan
demografis adalah obyek utama dalam tujuan pemasaran
karena didalamnya terlibat berbagai individu dan kelompok
yang membentuk pasar.

Hal – hal yang termasuk di dalam demografis antara lain


sebagai berikut :

1. Bauran usia
Setiap usia memiliki potensi untuk menjadi pasar
(struktur usia populasi yang berubah) Contoh: adanya
pandemi yang mengharus belajar online menyebabkan
pemasaran gadget mengarah ke pengguna anak sekolah.

2. Pasar etnis
setiap kelompok etnik memiliki keinginan dan kebiasaan
serta kecenderungan dalam penentuan pembelian untuk
kebutuhan tertentu . Contoh: Orang jawa lebih suka
membeli makanan manis, sedangkan orang batak lebih
suka membeli makanan asin.

3. Pendidikan
Tingkat penduduk yang memiliki latar belakang
pendidikan yang layak. Contoh: jumlah orang yang buta
huruf berkurang, maka jumlah konsumsi buku, majalah
akan meningkat

4. Pola Rumah tangga


Perubahan struktur keluarga : single , duda / janda,
orang tua tunggal, pasangan tanpa anak, hidup bersama
tanpa ikatan nikah, , orangtua dengan anak mandiri.
Contoh: Pria single saat ini yang lebih memilih tinggal
di apartemen kecil dengan perabot murah.

5. Perubahan kondisi geografis . Contoh: perpindahan


penduduk ke kota akan menyebabkan kenaikan
kebutuhan akan perumahan
b) Lingkungan ekonomi
Adalah faktor-faktor yang mempengaruhi daya beli
konsumen. Lingkungan ekonomi (economic environment)
terdiri dari faktor – faktor yang mempengaruhi daya beli dan
pola pembeliannya. Daya beli memotivasi perusahaan untuk
peka terhadap pendapatan dan harga tinggi.
Trend saat ini:
1. Adanya perubahan pada tingkat pendapatan.
• Perubahan tingkat pendapatan.
• Kesadaran hidup hemat dan pola hidup konsumtif.
• Segmentasi pendapatan Kelas atas, kelas menengah, kelas
pekerja, dan kelas bawah.

2. Adanya perubahan pola pengeluaran konsumen.


• Makan , perumahan, kebutuhan transportasi, kebutuhan
rekreasi, gaya hidup menyebabkan banyak pengeluaran
• Hukum Engel
Perbedaan yang dicatat lebih dari satu abad yang lalu
oleh Ernst Engel tentang cara orang mengubah
pengeluaran mereka , terhadap makanan,
perumahan, transportasi, perawatan kesehatan dan
kategori barang serta jasa lain ketika pendapatan
keluarga meningkat.

Gambar 5 (lima) faktor yang mempengaruhi daya beli

c) Lingkungan alam
Lingkungan alam mengambil sumber daya alam yang
dibutuhkan sebagai masukan bagi pemasar. Pemasar harus
mempertimbangkan beberapa tren dalam lingkungan alam.
termasuk semakin berkurangnya bahan mentah,
meningkatnya populasi, meningkatnya intervensi pemerintah.

Berikut ini hal – hal yang bisa menjadi peluang dan ancaman
yang berhuubungan dengan lingkungan alam :
a. kelangkaan bahan baku.
i. Bahan Baku tidak terbatas : udara
ii. Bahan Baku terbatas, dapat diperbaharui : hutan
iii. Bahan Baku terbatas, tidak dapat diperbaharui :
minyak bumi
b. Meningkat biaya energi
c. Polusi yang menigkat yang menginisiasi alat pembersih,
produk dengan bahan baku daur ulang, sistem
penimbunan sampah (strategi berwawasan lingkungan)
d. Kebijakan pemerintah dalam peranan perubahan
lingkungan hidup. Contoh: gerakan masyarakat terhadap
lingkungan bersih untuk mengurangi polusi (kepedulian
masyarakat terhadap isu lingkungan semakin besar)

Gambar 4 (empat) faktor yang mempengaruhi lingkungan

d) Lingkungan teknologi
Merupakan kekuatan yang paling dramatis (membuat hidup
lebih dramatis, seperti bom, mobil, komputer) yang sekarang
membentuk dunia. Revolusi Industri 4.0 sebagai penanda
bahwa sebagian kegiatan hidup manusia telah diambil oleh
mesin atau robot. Teknologi baru menciptakan ide dan
produk baru, kemudian menciptakan pasar dan
kemungkinan – kemungkinan yang baru. Jika sebuah
perusahaan menolak teknologi baru, atau tidak sanggup
membiayai penciptaan produk dengan teknologi baru, maka
perusahaan tersebut dipastikan akan turun penjualannya
Teknologi baru adalah “kekuatan perusak kreatif”, contohnya
industri Handphone yang memukul Wartel (warung
telekomunikasi), Industri sepeda motor yang memukul
angkutan umum. Selain itu lingkungan teknologi juga
merangsang inovasi terus berkembang, juga menciptakan
konsekuensi jangka panjang yang yang tidak terduga.
Misalnya : istri bekerja mendorong untuk menggunakan
barang mewah. Jadi, pemasar harus mengamati lingkungan
teknologi secara dekat.

Adapun tren teknologi yang harus selalu dimonitoring oleh


para marketer :
1. Perkembangan teknologi yang semakin cepat. Contoh :
handphone menggantikan telepon rumah, internet
memberikan kemungkinan untuk pemasaran online.
2. Peluang inovasi produksi yang tak terbatas. Contoh:
artificial intellegence yang dipergunakan untuk
membantu kehidupan manusia , misal asisten robot.
3. Anggaran penelitian dan pengembangan teknologi terbarukan
yang semakin besar.
4. Kebijkan dan Peraturan yang dikeluarkan oleh Pemerintah yang
mengatur regulasi atas perubahan teknologi, misal undang-
undang tentang broadband 5 G

Gambar Isu terkait lingkungan teknologi

e) Lingkungan politik
Terdiri dari hukum, agen pemerintah, dan kelompok – kelompok
penekan yang mempengaruhi dan membatasi organisasi dan

individu yang bermacam – macam pada sebuah masyarakat.


Terdapat 2 (dua) hal yang paling berpengaruh, diantaranya :
1. Peraturan perundang-undangan mengenai usaha, yang
semakin meningkat seiring makin banyak dan beragam
masalah dipersaingan usaha. Tujuannya adalah untuk
melindungi perusahaan dari kompeteisi yang tidak sehat,
melindungi konsumen dari praktek bisnis yang tidak sehat
seperti monopoli, oligopoli , serta melindungi
kepentingan konsumen dari perilaku bisnis yang
melakukan praktek menyimpang dan tak terkendali
2. Meningkatkan kesadaran akan pentingnya pada etika dan
tindakan yang bertanggung jawab , secara efektif
mencari jalan keluar dalam rangka melindungi
kepentingan konsumen dan lingkungan mereka secara
jangka panjang. Contohnya : Iklan masyarakat tentang
bahaya anti rokok yang biasa dilihat dalam sebuah
visualisasi iklan rokok di TV dan memakai simbolisasi
(UU No 40 Tahun 1999 Pasal 13 tentang iklan rokok
yang melarang memvisualisasikan batang rokok).
Perusahaan harus memperhatikan arah dan stabilitas faktor
politik sebuah negera untuk pengambilan keputusan. Situasi
politik yang kondusif mendasari pembuatan aturan hukum
yang harus diperhatikan oleh manajer karena secara langsung
berimplikasi pada gerak bisnis perusahaan, misalnya aturan
tentang perdagangan yang wajar, wajibnya bahan baku lokal,
anti-trust, perpajakan, upah kerja, aturan tentang analisis
dampak linkungan, dan kewajaran harga yang mungkin akan
mengurangi perolehan laba perusahaan.

f) Lingkungan budaya
Terbentuk oleh lembaga atau kekuatan yang menetapkan
nilai dasar, cara pandang, dan prilaku masyarakat. Seseorang
tumbuh dalam kelompok tertentu yang meyakini kepercayaan
dan nilai – nilai dasar mereka. Mereka secara masif mewarisi
cara pandang hidup dalam berhubungan dengan orang lain.

Contoh keyakinan dasar adalah setiap orang harus menikah


hal ini tentu sulit diubah, sedangkan contoh untuk keyakinan
sekunder yang ada di masayrakat adalah menikah di usia
muda (memungkinkan untuk diubah), hal ini bisa menjadi
peluang pemasar, salah satunya dengan cara kampaye
Keluarga Berencana (KB).
Gambar Lingkungan Budaya

Munculnya subkultur dar kelompok yang memiliki kesamaan


persepsi, nilai yang muncul dari pengalaman hidupnya, akan
melahirkan prospek bisnis baru.
Contoh: produk dan pengembangan fashion yang menyasar para
remaja

Budaya sekunder mengandung nilai-nilai yang berubah sepanjang


waktu. Contoh: adanya pandemi membuat masyarakat lebih menjaga
pola hidup sehat, memakai masker, dan hand sanitizer.

Perubahan yang muncul diakibatkan oleh perubahan budaya sekunder


adalah :
• Pandangan orang tentang diri mereka sendiri.
• Pandangan orang tentang orang lain.
• Pandangan orang tentang organisasi.
• Pandangan orang tentang masyarakat.
• Pandangan orang tentang alam.
• Pandangan orang tentang alam semesta.
Gambar Lingkungan Makro

4. Tujuan Analisis Lingkungan Pemasaran


Analisis adalah aktivitas yang memuat beberapa kegiatan dengan
tahapan yang jelas seperti mengurai, mengelompokkan, membedakan,
mengurutkan sesuatu untuk digolongkan dan dikelompokkan kembali
menurut paramaeter tertentu kemudian dicari relasi serta validasi dan
ditafsirkan maknanya. Sedangankan lingkungan pemasaran adalah
berbagai faktor serta kekuatan diluar bagian pemasaran yang
berpengaruhi terhadap kemampua manajemen pemasaran dalam
mengembangkan dan menjaga hubungan berkesinambungan dengan
konsumen .

Jadi analisis lingkungan pemasaran adalah suatu proses kegiatan


yang memuat sejumlah haktivitas yang mengurai atau memilah faktor
dan kekuatan dari luar bagian pemasaran yang berpengaruh terhadap
kemampuan manajemen pemasaran untuk mengembangkan dan menjaga
hubungan baik dengan pelanggan

Tujuan pemantauan lingkungan pemasaran adalah untuk


membuat perusahaan untuk bisa menyusun perencanaan strategi
perusahaan yang akan dilakukan pada masa yang akan datang dan juga
berpengaruh terhadap pengambilan kebijakan yang tepat atas produk
yang akan dipasarkan, melihat ancaman yang terjadi sekaligus
menemukan ide kreatif untuk berkembang.
Proses manajemen pemasaran dimulai dengan kegiatan analisa
peluang pemasaran dan ini sangat penting dilakukan untuk menentukan
tujuan perusahaan. Hal apa yang mendasari , mengapa analisis peluang
pemasaran ini perlu dilakukan pada tahap awal, dapat dilihat pada
beberapa masalah atau contoh berikut ini.
1. Perusahaan yang berkembang saat ini sangat pintar membaca peluang
potensial yang bisa dikembangkan. Jadi perusahaan bergerak secara
dinamis dan menentukan tujuan saat melihat ada peluang yang bisa
dikembangkan. Sebagai contoh: mengapa Hilary mendaki Mount
Everest (puncak Himalaya)? Ini disebabkan tidak lain karena puncak
itu (peluang) ada. Mengapa Henry Ford menawarkan mobil? karena
kebutuhan itu ada.
2. Banyak perusahaan yang belum memiliki tujuan secara jelas, bahkan
tidak tahu apa yang mereka butuhkan.
3. Banyak perusahaan yang banting setir , mengubah tujuannya jika
peluang yang ada berubah.

26
Selain beberapa pendapat diata dapat dikemukakan pula bahwa
perusahaan dapat memulai bisnisnya karena sudah tersedia sumber –
sumber di dalam perusahaan. Oleh karena itu, peluang yang ada dapat
dibedakan ke dalam dua macam peluang, yaitu:
a. Peluang lingkungan
Peluang lingkungan ini terjadi dalam setiap perekonomian jika
terdapat kebutuhan yang belum terpenuhi. Peluang ini sangat
prosepektif kalau perusahaan bisa mengisi kebutuhan yang belum
terpenuhi tersebut.
Sebagai contoh: perusahaan yang bergerak di bidang otomotif
dan energi, terinspirasi untuk membuat mobil listrik dalam kampanye
go green untuk mengembangkan sumber – sumber energi baru
seperti sinar matahari, yang baik untuk mengembangkan alat transpor
baru yang lebih ekonomis, praktis, nyaman, cepat dan tahan lama.
Meskipun sekarang ini banyak peluang yang baik, tetapi tidak selalu
menguntungkan bagi setiap perusahaan. Sebagai contoh:
pengembangan cara mengajar yang baru bukan merupakan peluang
yang baik bagi perusahaan baja.

b. Peluang perusahaan
Peluang perusahaan merupakan potensi yang dapat dinikmati
oleh suatu perusahaan bilamana ia pandai memanfaatkan situasi serta
memiliki keunggulan – keunggulan dibandingkan dengan para
pesaingnya. Keunggulan – keunggulan tersebut dapat berupa:
 kemampuan meningkatkan mutu;
 kemampuan dalam diferensiasi produk yang ditawarkan
 kemampuan menekan biaya produksi
 kemampuan positioning harga yang baik.
 kemampuan menggunakan beberapa saluran distribusi sesuai tren
 kemampuan melakukan usaha promosi yang lebih aktif;
 kemampuan memobilisasi tenaga pemasar yang lebih banyak untuk
terjun ke konsumen..

Jadi, peluang perusahaan ini muncul pada saat kondisi


persaingan. Akan tetapi peluang perusahaan ini tidak dapat
dipisahkan dari peluang lingkungan untuk menciptakan sukses bagi
perusahaan. Maka jika peluang lingkungan sudah dimiliki perusahaan
dan peluang perusahaan juga sudah ditindak lanjuti maka
kemungkinan besar perusahan itu akan berhasil.
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa tujuan dari
perusahaan untuk menganalisa lingkungan pemasaran adalah sebagai
berikut :
1. Untuk mempersiapkan diri dalam menghadapi permasalahan –
permasalahan serius dalam lingkungan bagi manajemen
perusahan.
2. Untuk memprediksi kondisi masa depan dari lingkungan
organisasi dan kemudian melakukan perencanaan dengan
memasukkannya kedalam pengambilan keputusan perusahaan.
3. Untuk mengidentifikasi masalah – masalah yang bersifat urgent,
yang berpengaruh sangat signifikan bagi perusahaan, dan
menyusun skala prioritas, serta mengembangkan suatu role
model untuk menanganinya.
4. Serta untuk mencapai peluang – peluang yang diharapkan dapat
tercapai, sehingga terdapat nilai tambah bagi suatu perusahaan di
masa depan.

5. Lingkungan Pemasaran Global

Pemasar harus mempunyai gambaran yang jelas di mana


perusahaan berada saat ini , ini bertujuan agar rencana pemasaran
perusahaan dapat terlaksana dengan baik,. Jika pemasar mengusai
permasalah yang terjadi baik dilingkungan luar dan maupun dalam
perusahaan, maka pemasar dapat membuat keputusan yang baik tetang
arah pemasarannya.
Dengan sedikit gambaran diatas, bagaimana cara kita
mengidentifikasi berbagai keadaan di lingkungan pasar yang
mempengaruhi keputusan perusahaan untuk bisa masuk ke pasar luar
negeri, serta apa saja yang bisa kita laksanakan untuk bisa berkompetisi
masuk di pasar dunia tersebut?

A. Pemasaran Global

Perusahaan yang memutuskan untuk tetap beroperasi pada lini


bisnis pasar yang mereka jalan sebelumnya, atau melakukan ekspansi ke
negara lain, pasti memiliki pemahaman yang jelas tentang ap ayang
terjadi di sekitarnya. Jika tidak, mereka seolah-olah mengemudikan
mobil dengan mata tertutup tanpa mengetahui perubahan kondisi jalan,
apakah itu belok kanan atau belok kiri, lurus , ataukah harus berhenti
sejenak.

Para pemegang kebijakan pemasaran harus memahami gambaran


ekonomik, tingkat kompetisi bisnis, lingkungan legal dan lingkungan
politik dan berbagai faktor lainnya yang dapat memberikan peluang atau
bahkan merusak usaha pemasaran yang masa depan yang mereka ingin
lakukan.

Bila perusahaan ingin memperluas ekspansi bisnis ke negara –


negara lain maka penguasaan dan skill dalam membaca situsi tentang
gambaran besar dari pemasaran internasional merupakan suatu
keharusan. Jika perusahaan ingin melakukan pengembangan ke pasar
global, maka para pemasar harus membuat keputusan – keputusan
pemasaran yang mungkin berbeda dengan keputusan pemasaran yang
biasa mereka buat untuk pasar domestik selama ini.
Pasar global tampaknya sangat prospektif dan memberikan
keuntungan dalam jumlah yang besar bagi banyak perusahaan. Banyak
orang tidak setuju dengan pernyataan ini karena perdagangan bebas
belum tentu memberikan manfaat untuk kita semua, karena ada yang
memperoleh keuntungan, namun banyak juga yang mengalami kesulitan
dan merugi , bahkan gulung tikar, saat mereka melakukan globalisasi
produk mereka.
Berbagai isu dunia seperti pemanasan global atau green world
mengharuskan para pemain global membuat perjanjian dan kesepakatan
internasional agar perusahaan danpemerintah wajib mengikuti suatu
peraturan yang meminta mereka membuat produk ramah lingkungan
yang sesuai dengan ketentuan dan regulasi berbagai badan dunia yang
berlaku saat ini.
Pemasaran global memang merupakan sesuatu yang
menggiurkan bagi banyak perusahaan, namun konsekuensinya juga
sangat besar karena bisa saja perusahaan tidak mendapatkan keuntungan
besar malah mendapat kerugian yang berlipat. Bisa saja cara pandang
konsumen di pasar global berbeda dengan pasar lokal sehingga membuat
perusahaan harus berfikir keras untuk menganalisis permasalahan pada
global market. Terlebih lagi, perusahaan menghadapi persaingan yang
tinggi bukan hanya dari perusahaan lokal namun juga perusahaan asing
serta harus melihat kenyataan tentang adanya perbedaan hukum
nasional, dan peraturan perpajakan.

Memperluas kegiatan usaha pada pasar luar negeri bukanlah


keputusan yang tepat dan benar bagi setiap perusahaan. Bagi sebagian
perusahaan, pasar global bisa berarti perusahaan menjadi pelanggan
dari
29
berbagai perusahaan besar atau perusahaan kecil karena mereka
mengimpor produk yang diperlukan dalam melakukan kegiatan
usahanya. Meskipun demikian, ada juga perusahaan kecil yang
mempunyai pengharapan besar bahwa produk yang dibuatnya bisa laku
dijual di pasar global karena banyak orang memang membutuhkannya.

Perdagangan dunia (world trade) menurut Solomon et al. (2012


p:93) adalah , “ aliran dari barang dan jasa di antara berbagai negara
yang berbeda – yang merupakan nilai total dari semua kegiatan ekspor
dan impor dari seluruh negara- negara yang ada di dunia. Jika terjadi
krisis ekonomi bisa saja nilai perdagangan dunia bisa menurun dan
kemudian meningkat kembali.”

Tentu saja tidak semua negara ikut berpartisipasi dalam


perdagangan dunia. Memahami gambaran besar tentang siapa saja yang
melakukan kegiatan usaha dan dengan siapa mereka berusaha, strategy
apa yang mereka gunakan, merupakan suatu hal yang penting diketahui
oleh seorang pemasar bila mereka ingin menyusun strategi perdagangan
global , yang dapat menembus persaingan global.

Sebuah keuntungan yang bernilai positif, jika perusahaan


mempunyai pelanggan pada pasar yang jauh lokasinya dari tempat
perusahaan itu berada, namun untuk memberikan kepuasan akan
kebutuhan mereka memerlukan fleksibilitas dalam arti kata kita harus
melakukan secara berbeda karena kita harus beradaptasi dengan kondisi
lokal dan kondisi sosial yang ada. Sebagai contoh misalnya kita harus
mengakomodasi mitra bisnis yang tidak bisa membayar kontan atas
pembelian produk yang diimpornya. Bahkan banyak mata uang di dunia
ini yang hanya berlaku sampai ke perbatasan negaranya saja. Bisa juga
terjadi kesulitan saat uang kas atau kredit memang tidak tersedia maka
transaksi yang terjadi bisa berupa barter, misalnya helikopter produk
IPTN ditukar dengan ketan dari Thailand, yang terjadi beberapa waktu
yang lalu. Berbagai kesulitan tersebut di atas, yang mungkin saja terjadi
perlu dipertimbangkan masak-masak saat perusahaan akan masuk dan
melakukan kegiatan perdagangan dunia.

Meskipun mungkin ada jutaan bahkan miliaran calon konsumen


ada di negara lain, yang haus dengan produk yang dibuat sebuah
perusahaan merupakan hal yang menggoda, tidak semua perusahaan
harus “go global” dan tentu saja tidak semua pasar global serupa. Bila
perusahaan membuat
30
keputusan untuk masuk pasar global, maka para pemasar perlu
mempertimbangkan beberapa hal berikut ini, yang bisa saja
meningkatkan keinginan mereka atau malah mengurangi keinginan
mereka untuk masuk pasar global.
1) Mengamati Kondisi Pasar Lokal dan Pasar Global
Banyak perusahaan memutuskan untuk masuk pasar global karena
permintaan domestik menurun sementara permintaan di pasar luar
negeri meningkat. Sebagai contoh misalnya pasar personal computer
di Amerika sudah jenuh, maka banyak produsen PC mulai melirik
dan berpikir untuk masuk pasar Asia Tenggara yang mungkin
menjanjikan mengingat pertumbuhan pengguna Internet di kawasan
tersebut meningkat dari tahun ke tahun.

2) Mengidentifikasi Keunggulan Kompetitif yang Dimiliki Perusahaan


Bila sebuah perusahaan ingin bersaing dalam pasar global,
tantangan yang dihadapinya seringkali lebih besar dibanding saat
mereka bersaing di pasar domestik. Banyak pemain pasar yang
terlibat, dan biasanya para pemain pasar lokal mempunyai
kelebihan karena pengalamannya dengan pasar lokal dibanding
pemain pendatang. Jika ingin masuk pasar global, maka perusahaan
harus memeriksa keunggulan kompetitif mana yang menyebabkan
mereka berhasil di pasar domestik. Apakah keunggulan kompetitif
ini mampu bersaing di pasar global?

Solomon (2012 : 96) menyebutkan , “ Sebagai contoh, banyak sekali


keunggulan kompetitif yang dinikmati oleh perusahaan Silicon
Valey seperti Microsoft dan HP, yang memungkinkan mereka
merupakan perusahaan pertama yang mengekspor produknya ke
pasar global. Keberhasilan tersebut mendorong mereka untuk
melakukan investasi langsung dalam bentuk service center dan
penelitian. Sebaliknya, negara yang sedang berkembang tidak
mempunyai kemampuan teknologi yang tinggi, baik dalam bentuk
keahlian maupun fasilitas, namun mereka mempunyai tenaga kerja
dengan upah rendah dalam jumlah yang besar. Perusahaan semacam
ini bisa bersaing dengan baik dalam pasar global dengan produk
yang memerlukan biaya produksi rendah”

31
3) Memahami Regulasi Internasional, Regional, dan Negara Tujuan
Perdagangan
Meskipun perusahaan memiliki keunggulan kompetitif yang luar
biasa sekalipun, namun hal ini tidak menjamin keberhasilan
perusahaan di pasar internasional karena bisa saja pemerintah lokal
membuat aturan atau regulasi yang membatasi ruang gerak
perusahaan asing, dengan tujuan membantu perusahaan lokal dalam
bersaing. Banyak pemerintah negara – negara di dunia yang
mendukung ide bahwa dunia harus menjadi sebuah pasar besar yang
terbuka bagi siapa saja, namun kenyataannya tidaklah selalu
demikian. Seringkali mereka memasang penghalang yang dirancang
sedemikian rupa untuk melindungi perusahaan lokal dan
menghalangi usaha perusahaan asing untuk memperluas kegiatan
usahanya.

Akhir – akhir ini banyak inisiatif internasional yang menghapus


penghalang bagi perdagangan dunia menuju pada suatu perdagangan
bebas (free trade), seperti misalnya General Agreement on Tariff
and Trade (GATT) yang dibuat oleh badan dunia PBB, yang
menghasilkan banyak keputusan bersama tentang perdagangan
bebas di antara bangsa- bangsa. Pertemuan anggota GATT
menghasilkan World Trade Organization (WTO) yang memiliki 153
anggota. WTO telah membuat langkah besar dalam membangun
sebuah pasar dunia yang terbuka dan tunggal dan merupakan satu-
satunya organisasi dunia yang menangani aturan-aturan
perdagangan global di antara bangsa-bangsa. Fungsi utama dari
WTO adalah “untuk menjamin aliran perdagangan yang lancar dapat
diperkirakan dan sebebas mungkin”. Karena lebih dari tiga perempat
anggotanya merupakan negara-negara yang belum maju maka
negosiasi yang terjadi berfokus pada isu tentang pembangunan
ekonomi.

Dalam beberapa hal, biasanya pemerintah sebuah negara menganut


kebijakan yang disebut protectionism; berupa sebuah aturan yang
memaksa sebuah perusahaan asing untuk memberikan keunggulan
yang menguntungkan perusahaan lokal. Banyak pemerintah yang
menentukan kuota impor atas barang luar negeri untuk mengurangi
persaingan dengan produk lokal. Kuota impor akan menyebabkan
barang yang diimpor menjadi lebih mahal dibandingkan produk
lokal; hal ini disebabkan karena tidak adanya produk asing yang
murah akan

32
mengurangi tekanan atas perusahaan lokal sehingga mereka dapat
menjual produknya dengan harga lebih murah.

Terdapat sebuah konsep lain yang disebut embargo yaitu semacam


kuota ekstrem yang melarang terjadinya perdagangan dengan
negara- negara tertentu. Pemerintah juga menggunakan tariffs, atau
pajak atas produk yang diimpor agar perusahaan domestik
mempunyai daya saing yang lebih baik terhadap produk-produk
impor.

Sekelompok negara bisa saja bergabung untuk mempromosikan


perdagangan bebas di antara mereka dan memudahkan mereka
untuk bersaing di pasar lain. Komunitas ekonomik semacam ini
mengoordinasikan kebijakan perdagangan dan meniadakan
hambatan atas aliran barang dan modal secara lintas batas.
Komunitas ekonomik penting bagi para pemasar karena mereka
menentukan kebijakan tentang isi sebuah produk, pemberian label
kemasan dan regulasi iklan, yang berlaku bagi area perdagangan
tertentu.

4) Analisis Lingkungan Pemasaran


Apabila suatu perusahaan bermaksud untuk melakukan kegiatan
usaha di pasar luar negeri, pemahaman tentang lingkungan eksternal
merupakan satu hal yang mendasar dan sangat penting. Namun
untuk perusahaan yang memilih beroperasi di pasar domestik,
memiliki gambaran yang jelas tentang lingkungan pemasaran
memungkinkan perusahaan membuat keputusan strategi pemasaran
yang baik. Jika perusahaan sudah memutuskan untuk masuk ke
pasar global, pemahaman tentang kondisi lokal dari pasar potensial
negara ataupun pasar regional potensial membantu untuk
memutuskan arah yang akan dituju.

Terdapat lima lingkungan eksternal yang perlu diamati dan


dipahami agar dapat disusun sebuah strategi pemasaran yang baik,
yaitu lingkungan ekonomik, kompetitif / persaingan, teknologi,
politik / legal dan sosiokultural.
a) Lingkungan Ekonomik
Pemasar perlu memahami status ekonomi dari dua perspektif: (1)
kesehatan ekonomi secara keseluruhan dan tingkat pembangunan
sebuah negara, serta (2) siklus kegiatan bisnis saat ini. Alat ukur
yang biasa digunakan untuk mengukur kesehatan ekonomi
sebuah
33
negara adalah gross domestic bruto (GDP): yaitu “total dollar
values of goods and services produced by a nation within its
borders in a year”. Alat ukur yang lain adalah General National
Product (GNP): yaitu “the value of all goods and services
produced by a country’s citizens or organizations, whether
located within country’s border or not”.

Selain GDP total, pemasar juga ingin membandingkan keadaan


ekonomi sebuah negara berdasarkan GDP per kapita (individual),
yaitu membagi GDP total dengan jumlah penduduk dari sebuah
negara. GDP per kapita seringkali merupakan indikator kesehatan
ekonomi yang lebih baik karena disesuaikan dengan ukuran
populasi atau jumlah penduduk total sebuah negara.

Perbandingan kesehatan ekonomi dengan menggunakan GDP per


kapita seringkali tidak menggambarkan kondisi yang sebenarnya
karena kesehatan sebuah negara bisa saja terkonsentrasi di tangan
sedikit orang saja, sementara sebagian besar penduduk negara
tadi tidak mempunyai kemampuan apa – apa untuk dapat
memenuhi kebutuhan dasar hidupnya.

Tentu informasi GDP saja tidak bisa memberikan gambaran yang


baik tentang kesehatan sebuah negara yang bisa dijadikan dasar
dalam membuat keputusan untuk menentukan apakah sebuah
pasar asing menarik atau tidak. Pemasar juga harus
mempertimbangkan apakah dapat melakukan kegiatan usaha di
negara lain sebagaimana biasanya. Alat ukur lain yang dapat
digunakan adalah economic infrastructure yang didefinisikan
sebagai “the quality of a country’s distribution, financial and
communication system.”

Terdapat beberapa isu yang harus dipikirkan oleh pemasar saat


mereka menentukan apakah sebuah negara merupakan prospek
bisnis yang baik. Perlu disadari bahwa terdapat kondisi ekonomi
lain yang harus kita pertimbangkan dan pahami yaitu gambaran
lebih luas dari kondisi ekonomi, yang disebut dengan level of
economic Development.

Selain itu, ada indikator lain yang bisa digunakan oleh pemasar
yaitu standard of living – nilai rata – rata kuantitas dan kualitas
barang dan
34
jasa yang dikonsumsi oleh penduduk sebuah negara. Indikator ini
membagi negara- negara di dunia menjadi tiga tingkat dasar
pembangunan ekonominya yaitu
1) least developed country, yaitu negara yang ekonominya
berbasis pertanian, contohnya seperti negara di Asia Selatan
dan Afrika
2) developing country, yang terjadi akibat perubahan ekonomi
berbasis pertanian menjadi berbasis industri, di mana tingkat
kehidupan, pendidikan dan penggunaan teknologi
meningkat; dan
3) developed country yang ditandai oleh sistem pemasaran yang
rumit, perusahaan privat yang kuat dan tersedianya potensi
pasar yang berlimpah ruah, baik produk maupun jasa.
Negara-negara semacam ini tentu saja menawarkan banyak
peluang bagi para pemasar internasional.

Selain tingkat kesehatan ekonomi sebuah negara, para pemasar


juga harus memperhatikan siklus bisnis yang terjadi dalam
sebuah negara. Siklus bisnis menjelaskan pola perubahan
keseluruhan atau fluktuasi ekonomi. Siklus bisnis dimulai dari
prosperity (tingkat permintaan, lapangan kerja, dan pendapatan
yang tinggi), recession (permintaan, lapangan kerja, dan
pendapatan yang menurun), recovery (pemulihan produksi secara
bertahap, mengurangi pengangguran, dan meningkatkan
pendapatan). Kondisi yang lebih parah dibanding recession
adalah depression yaitu periode di mana harga jatuh namun
hanya ada sedikit permintaan karena hanya sedikit orang yang
mempunyai uang dan banyak orang yang tidak mempunyai
pekerjaan.
Inflasi terjadi bila harga-harga dan biaya hidup meningkat
sementara uang kehilangan kekuatan membeli karena biaya
produk meningkat. Dalam kondisi semacam ini, pendapatan
dalam rupiah bisa saja meningkat namun pendapatan yang
sebenarnya – apa yang bisa dibeli dengan rupiah tersebut –
menurun karena barang dan jasa memerlukan biaya lebih besar.

Siklus bisnis penting bagi pemasar karena pengaruhnya pada


perilaku membeli pelanggan. Pada masa prosperity, konsumen
membeli lebih banyak barang dan jasa. Para pemasar berusaha
untuk menumbuhkembangkan bisnis dan memelihara tingkat
inventori; bahkan membangun produk baru untuk memenuhi
keinginan pelanggan untuk membelanjakan uangnya. Pada
masa recession,

35
seperti yang banyak dialami oleh banyak negara pada tahun
2008, menyebabkan konsumen membeli lebih sedikit dari
biasanya.

Penting untuk dicatat bahwa bila perusahaan melakukan


penelitian tentang lingkungan ekonomi, mereka harus
mengevaluasi semua faktor yang berpengaruh terhadap pola
perilaku beli konsumen dan bisnis, termasuk rasa aman yang
dimiliki konsumen berada dalam suatu kesehatan ekonomi
tertentu.

b) Lingkungan Kompetitif
Elemen penting lingkungan eksternal perusahaan berikutnya
adalah lingkungan kompetitif. Untuk semua produk, mulai dari
sabun mandi sampai kendaraan bermotor, perusahaan harus
selalu mengamati apa yang dilakukan pesaing sehingga mereka
dapat membangun fitur produk baru, jadwal harga produk baru,
atau pemasangan iklan baru untuk memelihara bahkan
meningkatkan pangsa pasar.

Sebelum membangun keunggulan kompetitif di pasar,


perusahaan harus mengetahui siapa para pesaingya, apa
aktivitasnya, dan mengelompokkan para pesaingnya berdasarkan
kekuatan dan kelemahan pesaing. Perusahaan juga harus
memonitor strategi pemasaran dengan memperkirakan
pergerakan yang pesaing lakukan.
Banyak perusahaan melakukan kegiatan intelijen kompetitif
(competitive intelligence), di mana mereka mengumpulkan dan
menganalisis informasi pesaing yang tersedia secara publik.
Misalnya bank secara terus menerus mengamati tingkat suku
bunga dari kredit perumahan rakyat (KPR), kredit mobil, dan
tingkat suku bunga dari deposito para pesaingnya. Sebagai
contoh, perusahaan penerbangan besar yang setiap hari
mengubah harga tiketnya sebagai jawaban atas kebijakan harga
para pesaingnya.

Sebagian besar informasi pesaing yang dibutuhkan perusahaan


bisa diperoleh dari sumber yang tersedia dalam ruang publik
misalnya Internet, media cetak dan elektronik, atau dari
sumber pemerintah dan organisasi industri. Informasi semacam
ini bisa digunakan perusahaan untuk membangun strategi
pemasaran yang tepat dalam meraih objektif perusahaan. Dalam
membangun strategi pemasaran
36
tersebut perusahaan perlu melakukan analisis persaingan di
lingkungan mikro maupun makro untuk mengetahui kebutuhan
konsumen yang menjadi pasar sasarannya dan juga untuk
mengetahui gambaran struktur industri yang dihadapinya.

Persaingan di lingkungan mikro. Persaingan di lingkungan mikro


mempunyai arti alternatif produk yang ada dalam pasar yang bisa
menjadi pilihan konsumen yang berada dalam pasar sasaran.
Terdapat tiga tingkat persaingan yaitu:
 Discretionary income – persaingan yang terjadi untuk
memperoleh bagian dari pendapatan orang yang masih
tersisa setelah digunakan untuk membayar pengeluaran
penting, misalnya pengeluaran untuk rumah, listrik, air,
makanan, dan pakaian.
 Product competition – persaingan yang terjadi saat
perusahaan menawarkan produk yang berbeda dan bersaing
untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan yang sama.
 Brand competition – persaingan yang terjadi saat perusahaan
menawarkan produk atau jasa yang sejenis atau mirip dan
bersaing berdasarkan reputasi merek dan manfaat yang
dirasakan konsumen.

Persaingan di lingkungan makro. Saat kita berbicara tentang


persaingan di lingkungan makro, hal ini berarti bahwa pemasar
perlu memahami gambaran besar dari struktur industri yang
digelutinya. Analisis struktur industri dapat dimulai dari upaya
perusahaan untuk mengontrol industri secara keseluruhan sampai
dengan beberapa perusahaan yang bersaing secara ketat untuk
menang dalam industri tersebut. Terdapat empat buah struktur
industri dengan tingkat persaingan yang berbeda yaitu monopoly,
oligopoly, monopolistic competition, dan perfect competition.

c) Lingkungan Teknologi
Saat ini, perusahaan-perusahaan melihat teknologi sebagai suatu
investasi yang tidak mungkin tidak dilakukan oleh mereka,
karena teknologi bisa menyediakan keunggulan kompetitif yang
penting bagi perusahaan. Lingkungan teknologi memang
berpengaruh

37
signifikan terhadap kegiatan pemasaran yang dilakukan oleh
perusahaan, misalnya internet dan inovasi yang dilakukan orang
secara berkesinambungan merupakan perubahan teknologi yang
besar dalam pemasaran.

Penggunaan media sosial seperti Facebook atau Twitter oleh para


pemasar semakin meningkat karena mempunyai kesempatan
untuk melakukan komunikasi dua arah dengan pelanggan dan
calon pelanggan. Kemudahan akses ke dalam sistem basis data
pelanggan memungkinkan terjadinya pemasaran one-to-one.
Sistem distribusi juga ikut disempurnakan karena otomasi sistem
persediaan mungkin terbentuk berkat kemajuan teknologi seperti
bar codes, RFID chips dan computer light-pen.
Perubahan teknologi secara dramatis dapat mengubah industri,
seperti munculnya transistor yang memicu revolusi dalam
consumer electronic. Pemasar yang berhasil secara
berkesinambungan mengamati perubahan yang terjadi di
lingkungan bisnis sekelilingnya untuk mencari ide dan hal-hal
baru yang bermanfaat bagi penelitian yang dilakukannya.

d) Lingkungan Politik dan Legal


Lingkungan politik dan legal mempunyai makna lingkungan
hukum dan regulasi lokal, nasional, dan global yang berpengaruh
terhadap kegiatan bisnis. Kontrol sebagai hasil penerapan hukum
dan regulasi merupakan motivasi pokok dalam membuat
berbagai keputusan bisnis. Untuk para pemain bisnis lokal
mungkin hanya perlu memahami hukum dan regulasi sebuah
negara, sedang pemasar global harus memahami hukum dan
regulasi yang lebih rumit saat melakukan kegiatan bisnis di
seluruh dunia.
 Batasan Politik Atas Perdagangan. Perusahaan global
mengetahui bahwa pemerintah suatu negara bisa dan mampu
mengubah lingkungan bisnis di negara tersebut. Sebagai
contoh misalnya saat dua negara terlibat perang, maka hal ini
bisa berpengaruh secara langsung pada operasi bisnis banyak
perusahaan. Selain itu, sebuah negara bisa saja menerapkan
sanksi ekonomi yang melarang terjadinya perdagangan dengan
negara lain. Pada berbagai situasi dan alasan bisa saja sebuah
negara mengambil alih operasi bisnis perusahaan asing.
Nasionalisasi terjadi bila

38
pemerintah sebuah negara membeli sebuah perusahaan asing
yang beroperasi di negara tersebut meskipun seringkali
nilainya tidak dibayar penuh.
 Batasan Regulasi (Regulatory Constraints) Atas Perdagangan.
Pemerintah sebuah negara dan komunitas ekonomi bisa saja
membuat regulasi atas produk mana yang boleh
diperdagangkan, produk mana yang boleh dibuat, dan tuntutan
apa yang boleh diajukan para pemasar.
 Isu Hak Asasi Manusia. Banyak pemerintah negara dan
perusahaan yang enggan untuk beroperasi dan meraih peluang
di negara di mana pemerintahnya memperlakukan warga
negaranya secara tidak baik. Perusahaan enggan bekerja sama
dengan perusahaan lokal yang mempekerjakan anak-anak atau
narapidana dengan alasan menekan biaya untuk meningkatkan
efisiensi.

e) Lingkungan Sosiokultural
Yang dimaksud dengan lingkungan sosiokultural adalah
karakteristik dari masyarakat, orang yang tinggal dalam
masyarakat tersebut, serta budaya yang mencerminkan nilai dan
kepercayaan masyarakat. Dalam hal ini para pemasar harus
mampu beradaptasi dengan kebiasaan, karakteristik, dan praktik
yang dilakukan oleh masyarakat di mana perusahaan beroperasi.
 Demografi. Langkah awal untuk memahami karakteristik
sebuah masyarakat dapat dilakukan dengan melihat data
demografi berupa data statistik yang meliputi ukuran populasi,
umur, gender, pendapatan, pendidikan dan struktur keluarga.
Data demografi mempunyai nilai yang besar bagi para
pemasar saat mereka ingin memperkirakan ukuran pasar dari
berbagai produk.
 Nilai. Setiap masyarakat mempunyai nilai-nilai budaya atau
kepercayaan mendalam tentang salah atau benar dalam
kehidupan ini yang berlaku bagi anggota masyarakat tersebut.
Sebagai contoh warga negara Amerika Serikat menghargai
orang yang selalu tepat waktu, dan ini diterapkan dalam
kegiatan bisnis yang dilakukannya dengan warga negara lain.
 Norma Sosial. Nilai adalah ide umum tentang perilaku baik
dan buruk. Dari nilai-nilai ini mengalir norma sosial, atau
aturan

39
khusus yang mengatur apa yang baik dan apa yang buruk, bisa
diterima atau tidak bisa diterima dalam suatu masyarakat.
Norma sosial menunjukkan bagaimana berpakaian, bagaimana
cara berbicara, atau apa saja yang boleh dan tidak boleh
dimakan, dan juga tentang bagaimana berperilaku.
 Bahasa. Hambatan bahasa merupakan suatu penghalang yang
jelas dalam berkomunikasi bagi pemasar yang ingin
menembus pasar asing. Hal ini bisa menimbulkan banyak
masalah jika komunikasi menyebabkan terjadinya
kesalahpahaman. Nama merek yang merupakan aset
perusahaan bisa saja menjadi masalah karena mempunyai
makna yang berbeda, sehingga perlu dicari nama merek lain
yang bisa diterima oleh kedua belah pihak.
 Ethnocentrism. Artinya bahwa setiap orang dalam sebuah
negara mempunyai normanya masing-masing dan
menganggap sebuah produk yang dibuat dalam suatu negara
adalah lebih baik dari produk negara- negara lain. Anggapan
yang bisa saja salah ini terjadi karena ada kecenderungan
untuk menggunakan nilai dan norma yang kita miliki untuk
menilai produk dari negara lain. Hal ini yang menyebabkan
mengapa keinginan untuk mencoba produk baru yang berasal
dari suatu negara tertentu berjalan lambat.

B. Seberapa Global Strategi Pemasaran Global?


Untuk dapat menjawab pertanyaan tentang seberapa global strategi
pemasaran global perusahaan, perlu disadari bahwa masuk ke pasar
global bukanlah merupakan suatu hal yang mudah dilakukan. Jika
sebuah perusahaan berniat masuk ke pasar global maka perusahaan
tersebut harus membuat berbagai keputusan penting tentang bagaimana
menyusun struktur kegiatan usahanya dan apakah harus melakukan
penyesuaian atas strategi pemasaran produk yang dimilikinya saat ini
dalam mengakomodasi kebutuhan pasar lokal. Pertama, perusahaan
harus menentukan tingkat komitmen yang dimilikinya dan menentukan
jenis strategi masuk pasar (entry strategy) apa yang akan digunakannya.
Apakah lebih baik bila perusahaan hanya
1) mengekspor produknya ke negara lain, atau
2) mencari mitra bisnis lain, atau
3) masuk sendirian ke pasar luar negeri?
Kedua, perusahaan juga harus membuat keputusan tentang bauran
pemasaran dari produk yang akan dijualnya di pasar global.
C. Kesimpulan Pemasaran Global
Lingkungan ekonomik yang ada di sekeliling perusahaan perlu
dipertimbangkan saat perusahaan berusaha masuk pasar global.
Lingkungan ekonomik tersebut biasanya diukur dari kesehatan
ekonomik dari sebuah negara dengan menggunakan GDP sebagai alat
ukurnya. Selain itu terdapat beberapa alat ukur lain yaitu infrastruktur
ekonomik, tingkat pembangunan ekonomik dan posisinya pada siklus
bisnis.

Para pemasar menggunakan competitive intelligence untuk


memeriksa suatu merek atau produk dan pendapatan yang bisa
dibelanjakan dalam lingkungan mikro. Mereka juga mempertimbangkan
struktur industri, yaitu bentuk persaingan dalam lingkungan makro.
Selain itu, lingkungan legal dan politikal, termasuk hukum dan regulasi
yang berpengaruh terhadap kegiatan usaha tetap harus dipertimbangkan
saat masuk pasar global.

Karena teknologi ikut berpengaruh pada setiap aspek pemasaran,


para pemasar harus mempunyai pengetahuan yang cukup tentang
perubahan teknologi, bahkan seringkali harus memantau temuan-temuan
riset tentang teknologi yang dilakukan oleh pemerintah maupun
perusahaan privat. Para pemasar juga harus memeriksa lingkungan
sosiokultural yang meliputi demografi, nilai-nilai, kebiasaan dan norma
sosial, bahasa dan bahkan etnosentris. Lingkungan etikal pada beberapa
negara bisa saja menimbulkan kesulitan jika pemasar tidak
memahaminya dengan baik.

6. Studi Kasus Lingkungan Pemasaran


Bagaimana cara kita menguraikan berbagai kondisi / lingkungan
pasar yang berpengaruh terhadap keputusan perusahaan untuk bisa
masuk ke pasar luar negeri atau pasar global, serta apa saja yang bisa
kita lakukan untuk bisa bersiap masuk ke pasar global tersebut (Studi
kasus pada lingkungan pemasaran Mc’ Donald)?

Jawaban Studi Kasus :


Bisnis makan dan minuman masih tercatat sebagai pertumbuhan
yang tinggi di berbagai belahan dunia. Berbagai gerai yang menawarkan
produk makanan dan minuman semakin banyak bermunculan, mulai dari
produk sederhana hingga produk mewah. Hal ini disebabkan karena
makanan merupakan salah satu kebutuhan pokok yang harus dipenuhi
oleh

41
semua orang. Pertumbuhan pesat terjadi di sektor industri makanan,
khususnya restoran cepat saji seperti : McDonald's, Kentucky Fried
Chicken, Domino Pizza, Subway, dan lain-lain.
McDonald's merupakan restoran cepat saji pertama yang berdiri
serta restoran pertama yang telah memunculkan inovasi – inovasi baru di
restorannya. McDonald's pertama kali dibuka pada tahun 1940 di San
Bernadino, California. Seiring dengan berjalannya waktu McDonald's
mulai mem-franchise-kan brand-nya, dan restoran McDonald's yang
dibuka di luar California pertama berada di Des Plaines, Illinos tahun
1955. Sekarang ini gerai McDonald's di seluruh dunia mencapai lebih
dari 36.000 gerai (Mcdonalds).
Mc Donald bersaudara mulai mengevaluasi kegiatan usaha
mereka. Mereka mempelajari catatanpenjualan mereka selama 3 tahun
terakhir dan menemukan bahwa 80% penghasilan mereka diper- oleh
dari penjualan hamburger. Penemuan ini mela- hirkan revolusi dalam
industri jasa makanan. Kecepatan, harga yang murah dan volume
adalah strategi yang diterapkan oleh McDonald bersaudara. Mereka
mengurangi jumlah menu dari 25 menjadi 9, menghentikan badut-badut
pelayanan dan meng- ganti piring keramik serta peralatan makan
dengan bungkus kertas. Selain itu mereka menerapkan prosedur operasi
ketat, dan prosedur ini diajarkan kepada semua konsumen dengan
cermat.
Ray Kroc, yang membeli hak franchise dari McDonald’s
Corporation dan mengubahnya menjadiraksasa fastfood adalah orang
yang percaya padapertumbuhan perusahaan. Kara-kata favoritnya ada-
lah “Jika anda masih muda anda akan bertumbuh, jika anda sudah
matang anda membusuk” Dia juga orang yang percaya pada strategi
yang telah dipi- lihnya untuk perusahaan, yaitu: McDonald’s harus
menhindari persaingan dengan menawarkan maka- nan praktis dan
murah dengan pelayanan cepat, ber- sahabat, bersih, nyaman dan
konsisten.
Banyak hal yang berubah bagi McDonald’s dan industri yang
diciptakannya sejak Ray Kroc menyatakan filosofinya. Banyak
perusahaan yang memasuki pasar karena tertarik pada pertumbuhan
McDonlad’s. Perusahaan-perusahaan ini belajar dari terobosan yang
dilakukan oleh McDonald’s hingga akhirnya saling bersaing tidak
hanya berebut pelanggan, tapi juga pemasok dan lokasi restoran.
Permintaan akan menu tradisional McDonald’s menurun dan semakin
banyak pelanggan yang ber- alih ke pilihan lain. Industri yang
diciptakan McDonald’s telah memasuki
42
tahap kedewasaan(maturity).
Ketika pasar semakin kompetitif, Mc Donald’s menjadi semakin
responsive terhadap tren pasar dan permintaan konsumen. Namun
dengan menambahkan terlalu banyak jenis baru ke dalam menu dan
layanan tambahan akan membebani dapur, memperlambat pelayanan
sehingga perusa- haan kehilangan keunggula;n kompetitifnya.
Berlawanan dengan hasil studi Havard Business School pada
pertengahan tahun 1950-an yang mengatakan bahwa konsep fast-food
franchise tidak akan sukses membangun jaringan di Amerika Serikat,
Ray Kroc terus memperluas kegiatannya.

1. Analisis Lingkungan Eksternal


Analisis lingkungan eksternal mencakup pemahaman berbagai
faktor di luar perusahaan yang mengarah pada munculnya kesempatan
bisnis / bahkan ancaman bagi perusahaan. Di dalam analisis
lingkungan eksternal berupaya memilah permasalahan global yang
dihadapi perusahaan dalam bentuk, fungsi dan keterkaitan antar
bagian. Bagi pengembangan strategic, analisis ini di butuhkan tidak
hanya terbatas pada rincian analisis kesempatan dan ancaman saja
tetapi juga untuk menentukan dari mana dan untuk apa hasil analisis
itu di pergunakan. Dari analisis lingkungan eksternal yang dilakukan,
Mc’D melakukan pendekatan strategi kompetitif yaitu pendekatan
yang digunakan secara luas untuk mengembangkan strategi dalam
banyak industri. Menurut Porter, hakikat persaingan suatu industri
dapat dilihat sebagai kombinasi atas lima kekuatan:
a) Persaingan antar perusahaan sejenis
b) Kemungkinan masuknya pesaing baru
c) Potensi pengembangan produk substitusi
d) Kekuatan tawar-menawar penjual/pemasok
e) Kekuatan tawar-menawar pembeli/ konsumen

43
Potensi pengembangan produk substitusi

Kekuatan tawar- Persaingan antar Kekuatan tawar-


menawar perusahaan sejenis menawar
penjual/pemasok pembeli/konsumen

Kemungkinan masuknya pesaing baru

Gambar 1
Model Lima Kekuatan Porter

Persaingan antar perusahaan sejenis bia- sanya merupakan


kekuatan terbesar dalam lima kekuatan kompetitif. Strategi yang
dijalankan oleh suatu perusahaan dapat berhasil hanya jika mereka
memberikan keunggulan kompetitif disbanding strategi yang dijalankan
perusahaan pesaing. perusahaan baru dapat dengan mudah masuk ke
dalam industri tertentu, intensitas persaingan antar perusahaan
meningkat. Tetapi, hambatan untuk masuk, dapat mencakup kebutuhan
untuk mencapai skala ekonomi dengan cepat, kebu- tuhan untuk
mendapatkan teknologi dan penge- tahuan khusus, kurangnya
pengalaman, tingginya kesetiaan pelanggan, kuatnya preferensi merek,
besarnya kebutuhan akan modal, kurangnya jalur distribusi yang
memadai, peraturan pemerintah, tarif, kurangnya akses terhadap bahan
mentah, kepemilian paten, lokasi yang kurang menguntung- kan,
serangan balasan dari perusahaan yang sudah mapan, dan potensi
kejenuhan pasar. Di samping berbagai hambatan masuk, perusahaan
baruk ka- dang-kadang memasuki suatu bisnis dengan produk
berkualitas lebih tinggi, harga lebih rendah, dan sumber daya pemasaran
yang besar. Dengan demikian, tugas penyusun strategi adalah untuk
mengidentifikasi perusahaan yang berpotensi masuk ke pasar, untuk
memonitor strategi pesaing baru, untuk membuat serangan balasan
apabila dibutuh- kan, serta untuk memanfaatkan kekuatan dan peluang
yang ada saat ini (Durand dalam sanny lim).
Dalam banyak industri, perusahaan bersaing dekat dengn
produsen produk substitusi dalamindustri yang berbeda. Keberadaan
produk substitusi
44
menciptakan batas harga tertinggi yang dapat dibebankan sebelum
konsumen beralih ke produk substitusi. Cara terbaik untuk mengukur
kekuatan kompetitif produk substitusi adalah de- ngan memantau pangsa
pasar yang didapat oleh produk-produk tersebut, juga dengan memantau
rencana perusahaan untuk meningkatkan kapasitas dan penetrasi pasar.
Kekuatan tawar-menawar pemasok (bargainning power of
supplier) mempengaruhi inten- sitas pesaing dalam suatu industri,
khususnya ketika ada sejumlah besar pemasok, ketika hanya ada sedikit
barang substitusi yang cukup bagus, atau ketika biaya untuk mengganti
bahan baku sangat mahal. Ketika konsumen terkonsentrasi atau besar
jumlahnya, atau membeli dalam jumlah besar, kekuatan tawar-menawar
mereka menjadi kekuatan utama yang mempengaruhi intensitas
persaingan dalam suatu industri.
Restoran cepat saji terus melakukan peru- bahan menu untuk
menyesuaikan diri dengan sera- ngan pesaing dan selera konsumen.
Pada masa lalu, daerah pinggiran utama merupakan target lokasi
restoran fast- food, tapi sekarang lokasi-lokasi tersebut sudah habis
terpakai. Perebutan lokasi strategis kini ditujukan ke lokasi-lokasi
alternative seperti rumah sakit, bandara, stasiun kereta api, jalan tol,
daerah kota dan pusat perbelanjaan.
Persepsi konsumen atas nilai, yang meru- pakan kombinasi dari
produk, harga, pelayanan dan kenyamanan, diyakini sebagai faktor kunci
keber- hasilan dalam bisnis restoran. Riset pada industri fast-food
menunjukkan, ada tiga alasan utama konsumen memilih restoran fast-
food, yaitu waktu dalam sehari, waktu yang dibutuhkan untuk makan,
dan harga. Jenis dan rasa makanan tidak terlalu penting untuk
dipertimbangkan

2. Perilaku Konsumen
Menurut pernyataan Levy dan Weitz (2012, p. 464) serta
Simamora (2005) dapat disimpulkan,” bahwa perilaku konsumen
merupakan sebuah tindakan yang berhubungan dengan proses
pengambilan keputusan dalam mendapatkan dan menggunakan barang
atau jasa yang dipengaruhi oleh faktor lingkungan, perbedaan
individu, dan proses psikologi.”
Faktor – faktor yang Memepengaruhi perilaku konsumen
menurut Kotler & Armstrong (2006) adalah sebagai berikut :

45
1) Faktor Kebudayaan
a. Kebudayaan
Setiap kelompok masyarakat mempunyai kebudayaan yang
mempengaruhi perilaku pembelian. Seorang anak biasanya
belajar nilai-nilai usaha dan kesuksesan, aktifitas dan
keterlibatan, efisiensi dan kepraktisan, perkembangan,
kenyamanan materi, individualisme, kebebasan, kemanusiaan,
masa muda, dan kesehatan.
b. Sub Kebudayaan
Sub kebudayaan adalah kelompok masyarakat yang berbagi
sistem nilai berdasarkan kesamaan situasi dan pengalaman
hidup. Sub kebudayaan meliputi kewarganegaraan, agama, ras,
dan pembagiangeografis.
c. Kelas Sosial
Kelas sosial tidak ditentukan oleh satu faktor seperti
pendapatan, tapi diukur melalui kombinasi pekerjaan,
pendidikan, kemakmuran, danvariabel lainnya. Batasan kelas
sosial tidak tetap dan berubah – ubah. Seseorang bisa
berpindah ke kelas atas atau turun menjadi kelas bawah.
2) Faktor Sosial
a. Grup
Grup tertentu menghadapkan seseorang pada kebiasaan dan
gaya hidup baru, mempengaruhi sikap seseorang dan self-
concept, dan menciptakan tekanan yang dapat mempengaruhi
pemilihan merk dan produk.
b. Keluarga
Keluarga adalah konsumen yang paling penting dalam
masyarakat. Anggota keluarga dengan kuat mempengaruhi
perilaku pembelian. Banyak produsen tertarik untuk
mempengaruhi suami, istri, dan anak – anak dalam pembelian
berbagai macam produk dan jasa.
c. Peran dan Status Sosial
Seseorang terlibat dalam beberapa kelompok, yaitu keluarga,
club, organisasi dan lain – lain. Peran adalah aktivitas
seseorang yang diharapkan mengacu pada orang – orang di
sekelilingnya. Setiap peran menyandang status yang
merefleksikan penghargaan yang diberikan oleh masyarakat.
Seseorang biasanya memilih produk yang sesuai dengan peran
dan statusnya di masyarakat.
46
3) Faktor Pribadi
a. Usia dan Tahapan dalam keluarga
Seseorang mengubah barang dan jasa yang dibeli berdasarkan
masa hidup konsumen. Pemilihan rasa makanan, pakaian,
perabotan dan rekreasi biasanya berhubungan dengan usia.
Pembelian juga dibentuk oleh tahapan dalam hidup.
b. Pekerjaan
Pekerjaan mempengaruhi barang dan jasa yang dibeli. Pekerja
kerah biru lebih memilih untuk membeli baju kerja yang awet
daripada eksekutif yang membeli setelan pakaian bisnis.
c. Situasi Ekonomi
Situasi ekonomi seseorang akan mempengaruhi pemilihan
produk yang akan dibeli. Jika indikator ekonomi mengalami
kemunduran, produsen mengambil langkah untuk mendesain
ulang, mengubah posisi dan memperbaharui harga jualnya.
d. Gaya Hidup
Seseorang yang berasal dari cabang kebudayaan, kelas sosial
dan pekerjaan yang sama mungkin mempunyai gaya hidup
yang berbeda. Gaya hidup adalah pola hidup seseorang yang
mengekspresikan psikografisnya. Gaya hidup melibatkan 3
dimensi, yaitu : aktifitas (kerja, hobi, belanja, olahraga,
kegiatan sosial), kesenangan (makanan, fashion, keluarga,
rekreasi), dan opini (mengenai diri mereka sendiri,
perkembangan sosial, bisnis dan produk). Gaya hidup meliputi
sesuatu yang lebih dari kelas sosial atau kepribadian.
e. Kepribadian dan Self-Concept
Kepribadian seseorang yang berbeda mempengaruhi perilaku
pembelian. Kepribadian adalah karakter psikologi unik yang
digambarkan dalam watak, seperti : kepercayaan diri,
dominasi, kesukaan bergaul, otonomi, keadaan membela diri,
kemampuan beradaptasi, dan sifat agresif.
4) Faktor Psikologis
a. Motivasi
Seseorang memiliki banyak kebutuhan setiap saat. Beberapa
diantaranya adalah kebutuhan biologis yang muncul dari dalam
tubuh seperti lapar, haus dan perasaan tidak nyaman. Motivasi
adalah kebutuhan yang memaksa seseorang untuk mencari
47
kepuasan akan apa yang dibutuhkan.
b. Persepsi
Persepsi adalah proses dari memilih, mengorganisasikan, dan
menginterpretasikan informasi sesuatu menjadi gambaran yang
berarti. Orang dapat membentuk persepsi yang berbeda – beda.
Tiap orang mendapatkan informasi yang berbeda – beda
sehingga persepsinya akan sesuatu menjadi tidak sama antara
yang satu dengan lainnya.
c. Pembelajaran
Pembelajaran adalah perubahan pada perilaku seseorang yang
muncul dari pengalaman. Pengalaman yang pernah dialami
seseorang akan terus diingat sehingga merubah perilakunya.
d. Kepercayaan dan Sikap
Kepercayaan adalah pemikiran deskriptif yang dipegang
seseorang akan sesuatu. Kepercayaan mungkin berdasarkan pada
pengetahuan, opini atau keyakinan. Sikap adalah evaluasi
konsisten, perasaan, dan tendensi seseorang terhadap suatu objek
atau ide. Sikap membuat seseorang menyukai atau membenci
sesuatu bahkan menghindar atau menjauhkan hal atau barang
tersebut dari dirinya.
(Philip Kotler dan Gary Amstrong, 2006 : 140-145).

3. Strategi Utama
Strategi perusahaan McDonald untuk per- tumbuhan difokuskan
kepada tiga elemen kunci yaitu: Menambah restoran, memaksimalkan
pen- jualan dan mendapat keuntungan dari restoran yang telah ada, dan
meningkatkan kemampulabaan secara internasional. Penekanan pada
pemasaran yang menguntungkan dicerminkan oleh filisofi bisnis dan
dari para manajer puncak. Menjadi pilihan nomor satu konsumen, itulah
kami. Dalam rangka men- capai saasaran tersebut ada 4 dasar untuk
membentuk bisnis yang cerah. Sebuah organisasi dapat memfokuskan
diri pada:
1) Menjadi yang termurah dengan harga paling rendah
2) Menjadi yang termudah dengan menyediakan pelayan utama di
tempat atau lokasi yang nya- man
3) Paling menarik perhatian dan trendi
4) Menjadi yang terbesar dengan menawarkan lebih banyak variasi
produk.
Mengacu pada 4 dasar tersebut, McDonald “Kami adalah yang
48
termudah, memberikan tempat yang memuaskan konsumen dan
memberikan mereka nilai yang terbaik. Nilai dan kepuasan konsumen
adalah misi kami, dan tujuan dari pesan kami adalah selalu membangun
brand jangka panjang, dan pesan kamiharus menimbulkan suatu
nostalgia bagi momen yang mengesankan ketika kita merasakan
kebahagiaan dan kepuasan

4. Inovasi Produk
Sebagaimana makan di luar menjadi lebih popular dan
menyenangkan, makanan siap saji konsumsi masyarakat
mengembangkan suatu cita rasa untuk lebih dari hamburger dan
French fries. Mc Donald’s menghadapi pesaing yang menyediakan
pelayan yang sama tetapi menggunakan produk lain untuk memenuhi
keinginan konsumen. Untuk membalas tantangan tersebut McDonald’s
mencoba dan memperkenalkan suatu jenis item menu alternatif.
Walaupun Mc Donald terkenal dengan komitmennya terhadap
pelayanan, perusahaan juga terkenal dalam hal keinginan untuk
memper- kenalkan inovasi dengan franchising yang sukses. Sebagai
tambahan Mc Donald juga melakukan perubahan. Salah satu perubahan
yang diterapkan adalah kartu kredit bagi pembelian konsumen pada
waktu pengujian di restoran.

5. Manajemen
McDonald’s membagi Negara menjadi 35 wilayah, tiap wilayah
dipimpin oleh sebuah dewan regional Operators Advisory. Anggota
dewan dipilih dari franchisee maupun para manajer kantor pusat.
Dewan ini bertugas menentukan menu apa yang akan dipromosikan,
dan wilayah mana yang akan menawarkan. Dewan juga bertugas untuk
menyelesaikan berbagai problem besar termasuk perekrutan pegawai.
Sebagai tambahn, tiap wilayah menjalin kerjasama periklanan dengan
agen perikla- nan setempat, untuk menciptakan promosi local maupun
iklan televise. Agen iklan lokal ini ber- fungsi sebagai pelengkap dari
agen iklan nasional McDonald.

6. Pemasok (Supplier)
Skala ekonomi diperlukan secara nyata dalam kegiatan
operasional dari jaringan supplai. Franchisee harus membeli makanan
dan produk- produk kertas dari pemasok yang telah disetujui, dan
menguntungkan khususnya pada saat mereka juga melakukan
kerjasama dengan franchisee
49
lain. Kesepakatan utama untuk system penyediaan bahan baku setiap
menu baru adalah permintaan yang sangat besar yang harus dipenuhi.
Mc Donald dapat membuat kontrak sekaligus menghentikan kontrak
dengan seorang pemasok, apabila pemasok itu tidak bisa melakukannya
dengan baik, karena volume unityang diperlukan bisa hebat sekali
sebagai suatu bumbu. Sebagai contoh McDonald menggunakan 3.500
ton biji-bijian per tahun untuk roti big macdan paling kurang
membutuhkan 2 juta pounds French fries setiap harinya.

7. Kontrol Perusahaan
Pegawai-pegawai perusahaan secara teratur mengunjungi
restoran- restoran. Mereka tertarik pada setiap aktivitas yang dikerjakan
para operator atau bagaimana suatu unit mesin restoran dioperasikan.
Tiga hari pemeriksaan took dikenal sebagai “full fields” dan dilakukan
2 kali setahun. Pemeriksa memperhatikan segala sesuatu, mulai dari
atap sampai dispenser sambal, dan kemudian memberikan peringkat
(grade) pada kualitas, pelayanan, dan kebersihan. Franchisee tidak
diperingkat dengan nilai, karena sebagai pebisnis independent, mereka
bebas mematok harga- harga makanan yang dijual. Sebagai tambahan,
para pemeriksa akan memberikan saran-saran untukmemperbaiki
kegiatan operasi.

8. Keuangan
Mc Donald’s adalah bisnis cash tanpa ada persediaan. Oleh
karena itu, inflasi bukan meru- pakan suatu masalah yang mendasar.
Kenyataannya, organisasi berhutang karena investasi yang besar di
bidang property, masih dapat beroperasi pada periode tingkat inflasi
yang tinggi dengan meng- harapkan peningkatan nilai dari property
mereka. Total pendapatan terdiri dari penjualan dari restoran yang
dioperasikan oleh perusahaan dan fee dari restoran yang dioperasikan
oleh franchisee dan afiliasi yang didasarkan pada persentase penjualan
dengan spesifikasi pembayaran minimum. Minimumfee franchisee
adalah 12% penjualan, dan fee yang lebih besar dikenakan ketika
perusahaan melakukan investasi yang lebih besar pada suatu restoran
tertentu, dan pengaturan fee untuk franchisee asing bervariasi
tergantung kondisi bisnis lokal.
Pendapatan tumbuh sejalan dengan penam- bahan restoran dan
pengembangan restoran yang telah ada. Penetapan harga menu
mempengaruhi pendapatan, sebagaimana mempengaruhi penjualan.
Tetapi, perbedaan harga pada seluruh system Mc Donald, produk
baru, promosi
50
dan variasi bauran produk membuat hal tersebut mempermudah
penghitungan dampaknya.

9. Kesimpulan
Meningkatnya ketidakpastian di pasar dan industri di seluruh
dunia mengindikasikan audit eks- ternal menjadi proses manajemen
strategis meru- pakan bagian yang eksplisit dan penting. Perusahaan
yang tidak memobilisasi dan memberdayakan manajer dan karyawan
mereka untuk meng- identifikasi, memonitor, meramal, dan
mengevaluasi kekuatan eksternal kunci dapat gagal dalam meng-
antisipasi peluang dan ancaman yang muncul dan konsekuensinya dapat
menjalankan strategi yang tidak efektif, kehilangan peluang dan meng-
akibatkan kegagalan perusahaan.
Tanggung jawab utama penyusun strategi adalah untuk
memastikan pengembangan system audit eksternal yang efektif. Ini
mencakup peng- gunaan teknologi informasi untuk mengembangkan
system intelijen kompetitif yang dapat dijalankan.
Pertumbuhan Mc Donald dengan cepat, mengembangkan suatu
franchising, yang berarti mengikuti system yang telah ada dalam bisnis
makanan siap saji. Mereka menolak untuk memperpanjang kontrak
dengan franchisee yang tidak kooperatif, yang membuat keputusan
menu sendiri tanpa ijin. Itu menekan pada standarisasi, quality control,
dan kegiatan operasi yang efisien, yang menjadikan McDonald
memiliki pangsa pasar yang besar dengan profit yang cukup tinggi.
Industri ini sudah dalam tahap dewasa, dengan kekuatan pesaing
yang semakin kuat dan planggan yang semakin pintar. Kualitas dan
kepuasan pelanggan merupakan tujuan yang ingin dicapai oleh
komunitas bisnis AS. Mereka merespon kekuatan-kekuatan ini melalui
komitmen kepada pelanggan yang secara terus menerus. Pesannya
hanya semata-mata lakukan apa yang bisa membuat pelanggan senang.
Selain itu beberapa perubahan perlu dilakukan untuk memperoleh
pangsa pasar yang dibutuhkannya. Perubahan menu, meningkatkan
keleluasaan frenchisee, dan mendesain ulang dekor ruangan. Hal tersebut
dibutuhkan untuk menjaga pertumbuhan perusahaan pasar dalam industri
yang telah dewasa, dan itu menghendaki adaptasi yang fleksibel.
Kekhawatiran lain adalah perubahan- perubahan itu akan bisa
menurunkan image perusa- haan, dan pada akhirnya menghilangkan
brand identity

51
Daftar Pustaka

Accurate.id. (2021, 19 Juli). Lingkungan Pemasaran: Pengertian, Jenis,


dan Aspek yang Mempengaruhinya. Diakses pada 19 Juli 2021,
dari https://accurate.id/marketing–manajemen/lingkungan–
pemasaran/
Farida Yulianti, dkk. 2019. Manajemen Pemasaran. Yogyakarta :
Deepublish Publisher.
Kotler, Philip dan Amstrong, Gary, (2014), Principles of Marketin, 12th
Edition, Jilid 1 Terjemahan Bob Sabran Jakarta : Erlangga
Kudupinter.com. (2021, 19 Juli). Pengertian Lingkungan Pemasaran
(Mikro, Makro, internal, Eksternal) Menurut Para Ahli. Diakses
pada 19 Juli 2021, dari
https://www.kudupinter.com/2020/01/lingkungan–
pemasaran.html/
Rahayu, Budi Tanama Putri, 2017. Manajemen Pemasaran. Denpasar :
Fakultas Peternakan Universitas Udayana.
Rahmawati, 2016. Manajemen Pemasaran. Samarinda : Mulawarman
University Press.
Sanny, Lim, 2018, Analisis Kompetiif Mc Donald’s, Forum Ilmiah
Indonusa, Vol 5, No.2: 99-106.
Shita, Agustina, 2011. Manajemen Pemasaran. Malang : UB Press.
Swastha Dharmmesta, Basu. Proses Manajemen Pemasaran dan
Strategi Pemasaran.
Viki Rahmanto, dkk. 2014. Analisis Pengaruh Lingkungan Pemasaran
dan Marketing Mix Terhadap Kepuasan Pelanggan
Menggunakan Structural Equation Modelling. Jurnal Rekayasa
dan Manajemen Sistem Industri 2 (1): 57–66.
Wiharto, FX. Bambang, 2019. Manajemen Pemasaran (Edisi 2).
Tangerang Selatan : Universitas Terbuka.

52

Anda mungkin juga menyukai