Anda di halaman 1dari 16

PENGEMBANGAN INOVASI ORGANISASI

BERBASIS HUMAN CAPITAL, SHARING


KNOWLEDGE DAN PEMBELAJARAN
ORGANISASIONAL
Kesi Widjajanti
Widodo
Universitas Islam Sultan Agung Semarang
widodo@yahoo.com

ABSTRACT

This study aims to analyze the relationship of organizational learning, knowledge


sharing, knowledge sharing and its effect on human capital and organizational
innovation. Then create a model for organizational innovation-based development of
human capital, knowledge sharing and organizational learning SMEs in Semarang
Respondents stui entrepreneurs are leaders trained partners with a number
of 150 sampling purposive sampling method. Then to analyze the data in
this study used the Structural Equation Modeling (SEM) with AMOS software
The results of this study suggest that innovation-based organizations to develop human capital,
knowledge sharing and organizational learning, organizational innovation first built with human
capital that is influenced by increasing organizational learning. The second innovation is built with
a knowledge sharing organization. The third innovation is built with human capital organization.

PENDAHULUAN lebih mungkin menciptakan pengetahuan,


Inovasi organisasi bukanlah sesuatu membuat keputusan yang tepat dan
yang megah dan mewah, sebuah solusi mempunyai keinovatifan lebih baik (Hitt
yang memecahkan masalah besar dengan et al, 2006). Human capital merupakan
cara yang luar biasa sehingga menguras karakteristik SDM yang ditentukan oleh
sumber daya yang sangat banyak. Inovasi pengetahuan yang dimiliki yang digunakan
bukanlah hasil super team yang hanya untuk menciptakan nilai bagi organisasi
berisikan orang-orang pilihan yang brilian di (Collin and Clark, 2003)
dalam suatu organisasi. Inovasi organisasi Kemampuan untuk mengeksploitasi
tidaklah selalu melibatkan teknologi super pengetahuan merupakan komponen
canggih. Inovasi organisasi lebih merupakan penting dari kemampuan berinovasi.
solusi pada masalah-masalah yang nyata Dengan demikian pengetahuan yang terkait
yang dihadapi setiap hari. Proses yang sebelum memberikan kemampuan untuk
menuntut setiap orang tanpa kecuali untuk mengenali nilai informasi baru, menyerap
berperan serta. dan menerapkan sharing knowledge
Hasil studi Hsu (2007 ) menunjukkan tentang kebutuhan pelanggan, perubahan
bahwa industri kecil seringkali tidak mampu pasar, reaksi pesaing dan evalusi teknologi
mencapai organizational Innovativeness. dapat lebih unggul dari pesaing (Liao
Organisasi dengan sumber daya manusia :2009). Sharing knowledge merupakan
berkeahlian tinggi dan berpengetahuan perilaku yang dimiliki untuk menyebarkan
mempunyai human capital lebih tinggi dan pengetahuan dengan anggota lain dalam

86 EKOBIS Vol.15, No.1, Juli 2014 : 86 - 101


suatu organisasi. Bagaimana untuk berbagi bersama yang mempengaruhi aksi tindakan
pengetahuan untuk menciptakan value aded organisasi. Strategi diterangkan sebagai
ádalah fokus utama dari sebuah organisasi sikap organisasi dalam menghadapi
(Liebowitz and Megbulobe : 2005). pasar dan juga sebagai sasaran dan
Oleh karena itu pembelajaran tujuan yang memberikan momentum
organisasional bukanlah sekedar jumlah dan arah aksi tindakan organisasi.
total pengetahuan yang dimiliki individu (Hsu. Struktur menunjuk pada rancangan
Carol, 2007). Pembelajaran organisasional organisasi, dan ada beberapa elemen
menekankan pola interaksi antar SDM yang bersifat penting menentukan didalam
untuk mencapai tujuan berarti. Pandangan pemeriksaan struktur, yaitu pembuatan
organisasi berbasis pengetahuan dimulai keputusan, sentralisasi/desentralisasi,
oleh individu dan perusahaan menjadi sifat sederhana/sifat majemuk, formal /
superior dalam kemampuan mereka non-formal, dsb. Lingkungan ditegaskan
mengintegrasikan pengetahuan lintas sebagai bersifat internal dan juga eksternal
individu (Kogut & Zander, 1996) Para peneliti serta mencurahkan perhatian pada
menjelaskan bahwa belum terdapat usaha tegangan antara kekonstanan (keadaan
sistematis untuk mengembangkan ukuran konstan atau tetap tidak berubah) dan juga
valid konstruk pembelajaran organisasional perubahan serta berbagai intensitas stress
(Hsu, 2007 ). Namun permasalahan UKM yang terjadinya
adalah kurangnya inovasi dan adopsi Dengan demikian, proses belajar secara
teknologi-teknologi baru, produk relatif jenuh strategis adalah menunjuk pada wawasan
serta kurangnya akses pemasaran ke pasar (usaha menemukan hal-hal baru) dan
yang potensial. Berdasarkan (research gap) pandangan kedepan. Nonaka dan Takeuchi
dan fenomena bisnis UKM. Oleh karena itu (1995) mempertalikan antara penciptaan
artikel ini menelaah pengembangan inovasi pengetahuan dengan inovasi secara
organisasi berbasis human capital, sharing terus-menerus dan juga mempertalikan
knowledge dan pembelajaran organisasional inovasi terus-menerus dengan sisi
saing menguntungkan. Kedua ahli ini
KAJIAN PUSTAKA menerangkan penciptaan pengetahuan
Pembelajaran Organisasional sebagai suatu proses interaktip dinamis
Kang.Y.J Kim.S.E and Chang.G.W. yang sejalan dengan jalannya waktu akan
(2009) mengemukakan proses belajar menghasilkan 2 spiral pengetahuan. Spiral
sebagai suatu pengaruh penyesuaian diri pengetahuan yang pertama mencakup
yang mempengaruhi hubungan antara sosialisasi, eksternalisasi, kombinasi
suatu sistem dengan lingkungan luar- dan internalisasi, sedangkan spiral
nya. Proses belajar membuat orang dapat pengetahuan yang kedua memasukkan
bertindak melalui berbagai cara sesuai tingkat-tingkat perorangan, kelompok dan
dengan lingkungan sekeliling. Sebaliknya, organisasi. Selanjutnya, piral pengetahuan
aksi tindakan orang-orang itu sendirilah yang pertama bersifat epistemologis dan
yang memungkinkan untuk belajar yang kedua bersifat ontologis
Song. J.H (2008 ) menyimpulkan bahwa Studi Pitt and Kannemeyer (2000)
proses belajar organisasi terutamanya mengemukakan bahwa ada 6 dimensi
berorientasi pada dimensi kognitip dan penting, yaitu struktur organisasi, proses
dimensi keperilakuan yang ada didalam pembuatan keputusan, team-team lintas
konteks: (1) budaya, (2) strategi, (3) struktur fungsional, sistem pemberian reward,
dan (4) lingkungan. Budaya sebagai pengembangan managemen dan
keyakinan-keyakinan, norma-norma dan budaya korporasi. Sedang kan menurut
ideologi-ideologi yang saling dimiliki Hsu (2007) mencakup : informasi dan

Pengembangan Inovasi Organisasi………. (Kesi Widjajanti & Widodo) 87


teknologi komunikasi, dukungan kultur, sumber daya spesifik perusahaan yang
Sistem pengukuran, dukungan sumber penting, langka dan sulit ditiru. Perusahaan
daya, desain struktur dan dukungan dengan SDM berkeahlian tinggi dan
kepemimpinan. Dan menurut Liao (2009) berpengetahuan mempunyai human kapital
mencakup : komitmen, sharing vision, open lebih tinggi dan lebih mungkin menciptakan
mindedness, communication, dan trust pengetahuan, membuat keputusan yang
tepat dan mempunyai keinovatifan teknologi
Sharing Knowledge lebih baik (Hitt et al, 2001).
Sharing knowledge merupakan Hasil stud Hsui (2007) menunjukkan
interaksi dan komunikasi antara individu bahwa pembelajaran organisasional
dan unit bisnis ( Reed, Srinivasan dan berhubungan dengan perkembangan
Doty 2009). Menurut Smalla. and Sageb. pengetahuan baru, hal tersebut sangat
(2006) menjelaskan bahwa keberhasilan penting bagi kemampuan inovasi dan kinerja
sharing knowledge tergantung dari organisasi. Edvinsson (1996) menyatakan
kuantitas dan kualitas interaksi diantara bahwa tanpa dukungan sumber daya
karyawan dan kemauan serta kemampuan perusahaan, SDM tidak akan dapat berbuat
menggunakan pengetahuan. Organisasi banyak dengan ide-ide mereka. Nonaka
seharusnya mendorong tujuan karyawan & Takeuchi (1995) menjelaskan human
dan tujuan organisasi, kemudian capital saja tidak menguntungkan bagi
menterjemahkan tujuan tersebut ke dalam perusahaan, jika tidak terdapat terdapat
teknis dan mempromosikan karyawan. mekanismen untuk para SDM saling
Pengetahuan yang ada dalam diri individu berbagi pengetahuan. Oleh karena itu
sulit memverbalisasi, oleh karena itu perlu pembelajaran organisasional bukan lah
diartikulasikan dan dinyatakan dalam cetak sekedar jumlah total pengetahuanyang
pengetahuan secara emplisit. dimiliki individu (Brown & Duguid, 1991).
Berdasarkan uraian di atas dapat pembelajaran organisasional menekankan
disimpulkan bahwa sharing knowledge pola iinterkasi antar SDM untuk mencapai
merupakan perilaku yang dimiliki seseorang tujuan berarti. Pandangan organisasi
untuk menyebarluaskan pengetahuan berbasis pengetahuan dimulai oleh individu
dengan anggota lain dalam suatu organisasi dan perusahaan menjadi superior dalam
sehingga dapat menciptakan value aded bagi kemampuan mereka mengintegrasikan
perusahaan. Penekanan pada pengetahuan pengetahuan lintas individu (Kogut & Zander,
memicu perkembangan konsep Knowledge 1996). Oleh karena itu hipotesis hipotesis
Management (KM), asumsinya pengetahuan yang diajukan dalam penelitian ini adalah :
input penting dalam proses produksi KM H1 : Bila pembelajaran organisasional
menekanan pada kemampuan perusahaan semakin tinggi, maka semakin tinggi
untuk menggunakan dan mengkombinasikan intensitas sharing knowledge.
berbagai sumber daya pengetahuan yang
dapat mengubah sumber daya intangible Human Capital
menjadi inovasi produk atau proses (Grant, Manusia sebagai pelaku bisnis
1991). Hasil studi Hsui (2007) menunjukkan memiliki etos kerja produktif, keterampilan,
bahwa :. 80 % responden mengetahuan kreativitas, disiplin, profesionalisme, serta
menjadi aset strategik 78 % peluang bisnis memiliki kemampuan memanfaatkan,
gagal karena tidak dapat mengeksploitasi mengembangkan dan menguasai IPTEK
pengetahuan yang ada di organisasi maupun kemampuan manajemen. Kualitas
Sekelompok orang yang bermotivasi manusia sebagai sumber daya manusia
tinggi dan berkeahlian merupakan dalam berbagai bidang kehidupan bangsa
keunggulan kompetitif karena mewakili besar, sejajar dengan bangsa maju

88 EKOBIS Vol.15, No.1, Juli 2014 : 86 - 101


lainnya. Dalam kehidupan yang nyata belajar (Calcantone, Cavusgil . and Zhao,
manusia memegang peranan utama 2002). Dengan usaha dan pengalaman,
dalam meningkatkan produktifitas dan organisasi dapat membangun kontinuitas
alat produksi yang canggih dan dituntut interaksi yang mengenali nilai kesempatan
sumber daya manusia (SDM) yang terampil potensial dan memilih elemen apa yang akan
/ ahli. Dengan harapan kinerja mampu digabungkan dan kemudian memfasilitas
meningkatkan kualitas hidup baik kualitas pertukaran pengetahuan sehingga mampu
manusia maupun kehidupan. Keberhasilan meningkatkan human capital ( Lane &
suatu organisasi sangat dipengaruhi oleh Lubatkin, 1998). Oleh karena itu hipotesis
kinerja individu karyawan. Setiap organisasi yang diajukan dalam penelitian ini adalah :
maupun perusahaan selalu berusaha H2 : Bila intensitas sharing knowledge
meningkatkan human capital semakin tinggi, maka semakin tinggi
Human capital merupakan karakteristik human capital
SDM yang ditentukan oleh pengetahuan
yang dimiliki yang digunakan untuk Pembelajaran organisasional digunakan
menciptakan nilai bagi organisasi (Collin sebagai strategi pengendalian diri, dimana
and Clark, 2003). Hasil studi Penning et hal tersebut dapat membantu ketrampilan
al (1998) menjelaskan bahwa manajemen dan kemampuan sumber daya manusia
human capital harus memperhatikan serta memiliki pengetahuan yang dapat
sumber-sumber pengetahuan dan aliran meningkatkan kinerja (Cuminngs, 2006 ).
pengetahuan – pengetahuan tersebut. Aliran Hasil studi menunjukkan bahwa orientasi
pengetahuan dimaksudkan sebagai proses pembelajaran mampu mendorong sumber
perkembangan keahlian dan pelembagaan daya manusia untuk lebih bekerja keras,
pengetahuan khususnya yang berkaitan karena dengan demikian diharapkan
dengan pasar. dapat menikmati pekerjaan yang dilakukan
Human capital terus berubah (dinamis) sehingga kinerja yang dicapainya tinggi (
karena faktor internal dan eksternal. Faktor Sujan, Weitz dan Kumar, 1994). Studi
eksternal berkaitan dengan keharusan Hsui (2007) menunjukkan bahwa dengan
rekruitmen sumber daya manusia yang pembelajaran organisasional mampu
baru untuk menggantikan SDM yang meningkatkan human capital . Oleh karena
mengundurkan diri dari organisasi. Kemudian itu hipotesis hipotesis yang diajukan dalam
juga berkaitan dengan mutasi. Sedangkan penelitian ini adalah :
penyebab internal bersifat kualitas human H3 : Bila pembelajaran organisasional
capital itu sendiri ( Subramaniam and semakin tinggi , maka semakin tinggi
Youndt, 2005). Keahlian SDM dapat saja human capital
kurang dinamis, oleh karena itu organisasi
harus sgera meningkatkan melalui program Inovasi Organisasi
pelatihan tertentu. Hasil studi Hsui (2007 ) Varadarajan.P.Rajan dan Jayachandran
; Song (2008) peningkatan komitmen pada .S. (1999 ) menjelaskan bahwa konsep
konsensus akan meningkatkan human inovasi organisasi adalah menunjuk pada
capital sederet keyakinan-keyakinan dan cara-
Pembelajaran organisasional cara kerja yang mempengaruhi pandangan
mewajibkan SDM untuk menggunakan sebuah organisasi tentang cara bagaimana
waktu organisasi guna mengejar inovasi dan perubahan harus ditangani.
pengetahuan diluar cakupan kerja Sedangkan Amabile (1996) mengatakan
mereka . Jika organisasi tidak mendorong bahwa inovasi organisasi sebagai penerapan
pengembangan pengetahuan, SDM tidak yang berhasil dari gagasan kreatif dalam
akan termotivasi untuk melakukan aktivitas perusahan, mekanisme organisasi untuk

Pengembangan Inovasi Organisasi………. (Kesi Widjajanti & Widodo) 89


beradaptasi dalam lingkungan yang mengkontribusikan pengetahuan mereka
dinamis. Oleh karena itu organisasi dituntut untuk keuntungan organisasi. Orang bisa
untuk mampu menciptakan penilaian serta saja enggan membagi pengetahuan,
ide-ide yang baru dan menawarkan produk karena takut kehilangan kepemilikan, posisi
yang inovatif. Dengan inovasi merupakan penting atau superioritas. Oleh karena
cara untuk terus membangun dan demi kepentingan organisasi manajer
mengembangkan organisasi yang dapat harus menekankan pada pengembangan
dicapai melalui introduksi teknologi baru, kapabilitas dan komitmen (kemauan
aplikasi baru dalam produk-produk dan dan hasrat untuk berkontribusi bagi
pelayanan-pelayanan, penegembangan keberhasilan perusahaan. Maka human
pasar baru dan memperkenalkan bentuk- capital harus melibatkan kompetensi SDM
bentuk baru organisasi . Integrasi berbagai (misalnya: Skill, knowledge dan kapabilitas)
aspek inovasi tersebut pada giliranya dan juga komitmen mereka (misalnya:
membentuk arena inovasi. kemauan untuk mendedikasikan hidup dan
Penelitian sebelumnya menunjukkan kerja bagi perusahaan).Dihepotesakan
bahwa inovasi organisasi sebagai bahwa sekelompok orang berkomitmen
pengembangan dan penggunaan ide-ide tinggi dan sangat ahli (human capital) akan
baru atau perilaku yang berhubungan mampu membangun dan memanfaatkan
pada produk baru, layanan, pasar, dan sumber daya perusahaan dengan cara –
administrasi (Damanpour et al., 2009). cara menciptakan keinovatifan perusahaan
Studi ini, menggunakan dimensi inovasi (Hitt et al, 2010). Oleh karena itu hipotesis
organisasi mengacu pada studi Wang dan hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini
Ahmed (2004) yang mencakup : 1). Inovasi adalah :
produk, yakni produk yang diperkenalkan di H5 : Bila human capital semakin tinggi,
pasar yang tepat waktu, 2). Inovasi pasar, maka semakin tinggi inovasi
berkaitan dengan pasar yang ditargetkan. organisasi
3). Proses inovasi berkaitan dengan
metode, pendekatan manajemen baru Organizational innovativeness
dan teknologi baru yang dapat digunakan mengimplikasikan terciptanya ide, produk,
untuk meningkatkan produksi dan proses atau proses baru. Jelas bahwa organisasi
manajemen. 4) Inovasi perilaku berkaitan yang berkoitmen terhadap Pembelajaran
dengan budaya inovatif. 5). Inovasi organisasional dapat mencapai
strategism berkaitan dengan kemampuan organizational innovativeness yang tinggi,
organisasi untuk mengelola ambisius. karena Pembelajaran organisasional
Hasil studi Hsui (2007) dapat disimpulkan lebih cenderung membuat kontinuitas
bahwa sharing knowledge merupakan yang memungkinkan menciptakan dan
perilaku yang dimiliki seseorang untuk mengaplikasikan pengetahuan baru
menyebarluaskan pengetahuan dengan secara sistematis. Oleh karena itu para
anggota lain dalam suatu organisasi sehingga peneliti mengidentifikasikan Pembelajaran
dapat menciptakan inovasi organisasi. Oleh organisasional sebagai faktor paling
karena itu hipotesis hipotesis yang diajukan penting dalam upaya mencapai suitenable
dalam penelitian ini adalah : competitive advantage (Teece et al, 1997).
H4 : Bila intensitas sharing knowledge Oleh karena itu hipotesis hipotesis yang
semakin tinggi , maka semakin tinggi diajukan dalam penelitian ini adalah :
inovasi organisasi H6 : Bila pembelajaran organisasional
semakin tinggi, maka semakin tinggi inovasi
Dilema utama yang dihadapi perusahaan organisasi
adalah bagaimana mendorong SDM untuk

90 EKOBIS Vol.15, No.1, Juli 2014 : 86 - 101


Model Empirik Responden
Berdasarkan kajian pustaka yang Populasi dalam penelitian ini adalah
komprehensip dan mendalam yang telah seluruh pimpinan UKM di kota Semarang.
diuraikan di atas, maka model empirik Berdasarkan data mitra binaan UKM
dalam studi ini namapak pada Gambar 1. Dinas Koperasi dan UKM kota Semarang
Tahun 2012 jumlah adalah 409. Dengan
model estimasi menggunakan Maximum
Likelihood (ML) besarnya sampel / sample
size 100 – 200 ( Hair. 1992), sehingga
jumlah sampel dalam studi ini sebesar 150
responden. Adapun metode pengambilan
sampel adalah ”Purposive Sampling ”
artinya pengambilan sampel dengan
mempertimbangkan karakteristik populasi
Gambar 1 : Model Empirik Penelitian yaitu : a). Pengalaman operasional minimal
5 tahun. b). Representase dari jenis usaha
METODOLOGI UKM
Variabel dan Penelitian
Variabel dalam studi ini mencakup Teknik Analisis
human capital, sharing knowledge, Untuk menganalisis data dalam
pembelajaran organisasional dan inovasi penelitian ini digunakan The Structural
organisasi. Adapun definisi operasional Equation Modelling (SEM) dari paket
dan indikator nampak pada tabel berikut : software AMOS 5.0. Model ini merupakan

Tabel 1
Variabel dan Indikator

Variabel Indikator Sumber


Pembelajaran Organisasional Mengetahui hal baru. Kang.Y.J Kim.S.E and
proses belajar sebagai suatu pengaruh pe- Umpan balik Chang.G.W. (2009)
nyesuaian diri yang mempengaruhi hubun- Terus menerus melaku-
gan antara suatu sistem dengan lingkungan kan pengembangan

Sharing Knowledge Kuantitas interaksi dan Reed, Srinivasan


Interaksi dan komunikasi antara individu dan komunikasi dan Doty (2009)
unit bisnis Kualititas interaksi dan
komunikasi
Dorongan interaksi
Kemauan menggunakan
pengetahuan
Human Capital Perubahan ketrampilan. Collin and Clark, (2003)
Merupakan karakteristik SDM yang ditentukan Kreativitas
oleh pengetahuan yang dimiliki yang digu- Ide baru
nakan untuk menciptakan nilai bagi organisasi Menjadi yang terbaik

Inovasi Organisasi Perubahan pasar Varadarajan.P.Rajan dan


Keyakinan-keyakinan dan cara-cara kerja Perubahan pelayanan Jayachandran .S. (1999 )
yang mempengaruhi pandangan sebuah or- baru.
ganisasi tentang cara bagaimana inovasi dan Perubahan produk baru.
perubahan harus ditangan Perubahan pengelolaan
yang baru

Pengembangan Inovasi Organisasi………. (Kesi Widjajanti & Widodo) 91


sekumpulan teknik-teknik statistik yang marjinal, hal tersebut nampak pada Tabel 3.
memungkinkan pengujian sebuah rangkaian
hubungan relatif rumit. Keunggulan aplikasi Pengujian Hipotesis
SEM dalam penelitian manajemen adalah Berdasarkan perhitungan melalui
kemampuanya untuk mengkonfirmasi analisis konfirmatori dan uji model structural
dimensi-dimensi dari sebuah konsep atau equation model inovasi organisasional
faktor serta kemampuannya untuk mengukur seperti yang disajikan pada TABEL 4.35
hubungan-hubungan yang secara teoritis maka model ini dapat diterima.. Kemudian
ada. berdasarkan model fit ini akan dilakukan
pengujian hipotesis yang diajukan dalam
PEMBAHASAN penelitian ini.
Setelah model dianalisis melalui faktor
konfirmatori, maka masing-masing indikator Pengaruh Pembelajaran Organisional
dalam model yang fit tersebut dapat terhadap Sharing Knowledge
digunakan untuk mendefinisikan konstruk Hipotesis pertama yang di ajukan
laten, sehingga full model Structural dalam studi ini adalah bila pembelajaran
Equation Model (SEM) dapat dianalisis. organisional meningkat, maka semakin
Hasil pengolahannya dapat dilihat pada tinggi intensitas sharing knowledge. Variabel
Gambar 2 dan Tabel 2 pembelajaran organisasi dibangun oleh

GAMBAR 2
FULL MODEL INOVASI ORGANISASI

Kemudian uji model menunjukkan indikator-indikator selama tiga tahun terakhir


bahwa model ini sesuai dengan data atau kami mengetahui hal baru, selama tiga
fit terhadap data yang digunakan dalam tahun terakhir kami mampu melaksanakan
penelitian. Hal tersebut ditunjukkan dengan umpan balik yang berasal dari pelanggan
Chi-Square ,Probability, CMIN/DF, TLI dan selama tiga tahun terakhir kami secara
berada dalam rentang nilai yang diharapkan terus menerus melakukan pengembangan.
meskipun GFI dan AGFI diterima secara Sedangkan sharing knowledge indikator-

92 EKOBIS Vol.15, No.1, Juli 2014 : 86 - 101


TABEL 2
STANDARDIZED REGRESION WEIGHT (LOADING FACTOR)
INOVASI ORGANISASI
Std.Estimate S.E. C.R.
SHARING_KNOWLEDG <- PEMBELAJARAN_ORG 0.377 0.122 3.719
HUMAN_CAPITAL <- PEMBELAJARAN_ORGANI 0.260 0.109 2.425
HUMAN_CAPITAL <--- SHARING_KNOWLEDGE 0.324 0.087 3.162
INOVASI_ORGANISASI <-- HUMAN_CAPITAL 0.238 0.083 2.276
INOVASI_ORGANISA <- SHARING_KNOWLEDG 0.248 0.068 2.441
INOVASI_ORGANISA <- PEMBELAJARAN_ORG 0.297 0.086 2.755

TABEL 3
INDEKS PENGUJIAN KELAYAKAN STRUCTURAL EQUATION
INOVASI ORGANISASI

Goodness-of-fit-Index Cut-off-value Hasil Keterangan

X-Chi-square Diharapkan kecil 75.544 Baik


Probobability ≥ 0.05 0.648 Baik

RMSEA ≤ 0.08 0.000 Baik


GFI ≥ 0.90 0.929 Baik
AGFI ≥ 0.90 0.899 Marginal
CMIN/DF ≤ 2.00 0.935 Baik
TLI ≥ 0.95 1.007 Baik
CFI ≥ 0.94 1.000 Baik

indikator selama tiga tahun terakhir kami organisasi. Tanpa dukungan sumber daya
mengetahui hal baru, selama tiga tahun perusahaan, SDM tidak akan dapat berbuat
terakhir kami mampu melaksanakan banyak dengan ide-ide mereka.
umpan balik yang berasal dari pelanggan Dengan diterimanya hipotesis ini
dan selama tiga tahun terakhir kami secara mendukung studi (Kogut & Zander, 1996)
terus menerus melakukan pengembangan. menyatakan pembelajaran organisasional
Parameter estimasi antara pembelajaran menekankan pola iinterkasi antar SDM
organisional dengan sharing knowledge untuk mencapai tujuan berarti. Pandangan
menunjukkan hasil yang signifikan dengan organisasi berbasis pengetahuan dimulai
nilai CR = 3.719 atau CR ≥ ± 2,00 dengan oleh individu dan perusahaan menjadi
taraf signifikan sebesar 0,05 (5 %). Dengan superior dalam kemampuan mereka
demikian hipotesis 1 diterima, artinya bila mengintegrasikan pengetahuan lintas
pembelajaran organisional meningkat, maka individu.
semakin tinggi intensitas sharing knowledge.
Hasil tersebut mengindikasikan bahwa Pengaruh Sharing Knowledge terhadap
untuk meningkatkan sharing knowledge Human Capital
dibangun oleh human capital. Hipotesis kedua yang di ajukan dalam
Pembelajaran organisasional studi ini adalah bila semakin tinggi
berhubungan dengan perkembangan intensitas sharing knowledge, maka
pengetahuan baru, hal tersebut sangat human capital semakin tinggi. Variabel
penting bagi kemampuan inovasi dan kinerja sharing knowledge dibangun oleh indikator-
Pengembangan Inovasi Organisasi………. (Kesi Widjajanti & Widodo) 93
indikator Usaha kami terdapat kuantitas kreativitas, dalam melaksanakan pekerjaan
interaksi dan komunikasi sesama karyawan kami mengembangkan ide baru, dan dalam
yang memadai, Usaha kami terdapat melaksanakan pekerjaan kami menjadi
kualititas interaksi dan komunikasi sesama yang terbaik.
karyawan yang memadai, Usaha kami Parameter estimasi antara pembelajaran
memberikan dorongan interaksi sesama organisasional dengan human capital
karyawan yang memadai dan karyawan menunjukkan hasil yang signifikan dengan
kami terdapat kemauan menggunakan nilai CR = 2.425 atau CR ≥ ± 2,00 dengan
pengetahuan dalam melaksanakan taraf signifikan sebesar 0,05 (5 %). Dengan
pekerjaan. Sedangkan human capital demikian hipotesis 3 diterima, artinya bila
dibangun oleh indikator-indikator Dalam semakin tinggi intensitas pembelajaran
melaksanakan pekerjaan kami mengalami organisasional maka human capital semakin
peningkatan perubahan ketrampilan, Dalam tinggi. Hasil tersebut mengindikasikan
melaksanakan pekerjaan kami terdapat bahwa untuk meningkatkan human
kreativitas, dalam melaksanakan pekerjaan capital dibangun dengan pembelajaran
kami mengembangkan ide baru, dan dalam organisasional.
melaksanakan pekerjaan kami menjadi Pembelajaran organisasional
yang terbaik. mewajibkan SDM untuk menggunakan waktu
Parameter estimasi antara sharing organisasi guna mengejar pengetahuan
knowledge dengan human capital diluar cakupan kerja mereka . Jika
menunjukkan hasil yang signifikan dengan organisasi tidak mendorong pengembangan
nilai CR = 3.162 atau CR ≥ ± 2,00 dengan pengetahuan, SDM tidak akan termotivasi
taraf signifikan sebesar 0,05 (5 %). Dengan untuk melakukan aktivitas belajar.
demikian hipotesis 2 diterima, artinya bila Dengan diterima hipotesis ini mendukung
semakin tinggi intensitas sharing knowledge studi Lane & Lubatkin ( 1998) menyatakan
maka human capital semakin tinggi. Hasil bahwa dengan usaha dan pengalaman,
tersebut mengindikasikan bahwa untuk organisasi dapat membangun kontinuitas
meningkatkan human capital dibangun interaksi yang mengenali nilai kesempatan
dengan sharing knowledge potensial dan memilih elemen apa yang akan
digabungkan dan kemudian memfasilitas
Pengaruh Pembelajaran Organisional pertukaran pengetahuan sehingga mampu
terhadap Human Capital meningkatkan human capital
Hipotesis ketiga yang di ajukan dalam
studi ini adalah bila semakin tinggi Pengaruh Sharing Knowledge terhadap
intensitas pembelajaran organisasional, Inovasi Organisasi
maka human capital semakin tinggi. Variabel Hipotesis keempat yang di ajukan
pembelajaran organisasional dibangun dalam studi ini adalah bila semakin tinggi
oleh indikator-indikator selama tiga tahun intensitas sharing knowledge, maka inovasi
terakhir kami mengetahui hal baru, organisasi semakin tinggi. Variabel sharing
selama tiga tahun terakhir kami mampu knowledge dibangun oleh indikator-indikator
melaksanakan umpan balik yang berasal dari Usaha kami terdapat kuantitas interaksi
pelanggan dan selama tiga tahun terakhir dan komunikasi sesama karyawan yang
kami secara terus menerus melakukan memadai, Usaha kami terdapat kualititas
pengembangan. Sedangkan human capital interaksi dan komunikasi sesama karyawan
dibangun oleh indikator-indikator dalam yang memadai, Usaha kami memberikan
melaksanakan pekerjaan kami mengalami dorongan interaksi sesama karyawan yang
peningkatan perubahan ketrampilan, Dalam memadai dan karyawan kami terdapat
melaksanakan pekerjaan kami terdapat kemauan menggunakan pengetahuan

94 EKOBIS Vol.15, No.1, Juli 2014 : 86 - 101


dalam melaksanakan pekerjaan. Sedangkan intensitas human capital, maka inovasi
inovasi organisasi dibangun oleh indikator- organisasi semakin tinggi. Variabel
indikator usaha kami tanggap terdapat human capital dengan indikator dalam
perubahan pasar, usaha kami tanggap melaksanakan pekerjaan kami mengalami
terdapat perubahan pelayanan baru, usaha peningkatan perubahan ketrampilan, Dalam
kami tanggap terdapat perubahan produk melaksanakan pekerjaan kami terdapat
baru dan usaha kami tanggap terdapat kreativitas, dalam melaksanakan pekerjaan
perubahan pengelolaan yang baru. kami mengembangkan ide baru, dan dalam
Parameter estimasi antara sharing melaksanakan pekerjaan kami menjadi
knowledge dengan inovasi organisasi yang terbaik . Sedangkan inovasi organisasi
menunjukkan hasil yang signifikan dengan dibangun oleh indikator-indikator usaha
nilai CR = 2.441 atau CR ≥ ± 2,00 dengan kami tanggap terdapat perubahan pasar,
taraf signifikan sebesar 0,05 (5 %). Dengan usaha kami tanggap terdapat perubahan
demikian hipotesis 4 diterima, artinya bila pelayanan baru, usaha kami tanggap
semakin tinggi intensitas sharing knowledge terdapat perubahan produk baru dan
maka inovasi organisasi semakin tinggi. usaha kami tanggap terdapat perubahan
Hasil tersebut mengindikasikan bahwa pengelolaan yang baru.
untuk meningkatkan inovasi organisasi Parameter estimasi antara human
dibangun dengan sharing knowledge capital dengan inovasi organisasi
Inovasi organisasi sebagai penerapan menunjukkan hasil yang signifikan dengan
yang berhasil dari gagasan kreatif dalam nilai CR = 2.276 atau CR ≥ ± 2,00 dengan
perusahan, mekanisme organisasi untuk taraf signifikan sebesar 0,05 (5 %). Dengan
beradaptasi dalam lingkungan yang demikian hipotesis 5 diterima, artinya bila
dinamis. Oleh karena itu organisasi dituntut semakin tinggi intensitas human capital
untuk mampu menciptakan penilaian maka inovasi organisasi semakin tinggi.
serta ide-ide yang baru dan menawarkan Hasil tersebut mengindikasikan bahwa
produk yang inovatif. Dengan inovasi untuk meningkatkan inovasi organisasi
merupakan cara untuk terus membangun dibangun dengan human capital.
dan mengembangkan organisasi yang Masalah mendasar organisasi adalah
dapat dicapai melalui introduksi teknologi bagaimana mendorong SDM untuk
baru, aplikasi baru dalam produk-produk mengkontribusikan pengetahuan mereka
dan pelayanan-pelayanan, penegmbangan untuk keuntungan organisasi. Orang bisa
pasar baru dan memperkenalkan bentuk- saja enggan membagi pengetahuan,
bentuk baru organisasi . Integrasi berbagai karena takut kehilangan kepemilikan, posisi
aspek inovasi tersebut pada giliranya penting atau superioritas. Oleh karena
membentuk arena inovasi. demi kepentingan organisasi manajer
Hasil studi mendukung Hsui (2007) yang harus menekankan pada pengembangan
menyatakan bahwa sharing knowledge kapabilitas dan komitmen (kemauan dan
merupakan perilaku yang dimiliki seseorang hasrat untuk berkontribusi bagi keberhasilan
untuk menyebarluaskan pengetahuan perusahaan. Maka human capital harus
dengan anggota lain dalam suatu organisasi melibatkan kompetensi SDM (misalnya:
sehingga dapat menciptakan inovasi Skill, knowledge dan kapabilitas) dan juga
organisasi. komitmen mereka (misalnya: kemauan
untuk mendedikasikan hidup dan kerja bagi
Pengaruh Human Capital terhadap perusahaan).
Inovasi Organisasi Dengan dengan studi mendukung Hitt
Hipotesis kelima yang di ajukan dalam et al (2010) yang menyatakan bahwa
studi ini adalah bila semakin tinggi sekelompok orang berkomitmen tinggi dan

Pengembangan Inovasi Organisasi………. (Kesi Widjajanti & Widodo) 95


sangat ahli (human capital) akan mampu pekerjaan yang dilakukan sehingga kinerja
membangun dan memanfaatkan sumber yang dicapainya tinggi
daya perusahaan dengan cara – cara Dengan demikian studi ini mendukung
menciptakan keinovatifan perusahaan. Teece et al, (1997) yang menyatakan
bahwa organizational innovativeness
Pengaruh Pembelajaran Organisional mengimplikasikan terciptanya ide, produk,
terhadap Inovasi Organisasi atau proses baru. Jelas bahwa organisasi
Hipotesis keenam yang di ajukan yang berkoitmen terhadap Pembelajaran
dalam studi ini adalah bila semakin tinggi organisasional dapat mencapai
intensitas pembelajaran organisasional, organizational Innovativeness yang tinggi,
maka inovasi organisasi semakin tinggi. karena Pembelajaran organisasional
Variabel pembelajaran organisasional lebih cenderung membuat kontinuitas
dibangun oleh indikator-indikator selama yang memungkinkan menciptakan dan
tiga tahun terakhir kami mengetahui mengaplikasikan pengetahuan baru
hal baru, selama tiga tahun terakhir kami secara sistematis. Oleh karena itu para
mampu melaksanakan umpan balik yang peneliti mengidentifikasikan pembelajaran
berasal dari pelanggan dan selama tiga organisasional sebagai faktor paling
tahun terakhir kami secara terus menerus penting dalam upaya mencapai suitenable
melakukan pengembangan. Sedangkan competitive advantage
inovasi organisasi dibangun oleh indikator-
indikator usaha kami tanggap terdapat Pengaruh Langsung, Tak langsung dan
perubahan pasar, usaha kami tanggap Total
terdapat perubahan pelayanan baru, usaha Analisis pengaruh langsung, tidak
kami tanggap terdapat perubahan produk langsung dan total ini dimaksudkan
baru dan usaha kami tanggap terdapat untuk mengetahui pengaruh variabel
perubahan pengelolaan yang baru. yang dihipotesiskan. Pengaruh langsung
Parameter estimasi antara pembelajaran merupakan koefisien dari semua garis
organisasional dengan inovasi organisasi koefisien dengan anak panah satu ujung
menunjukkan hasil yang signifikan dengan atau sering disebut dengan koefisien jalur,
nilai CR = 2.775 atau CR ≥ ± 2,00 dengan sedang pengaruh tak langsung adalah
taraf signifikan sebesar 0,05 (5 %). pengaruh yang diakibatkan oleh variabel
Dengan demikian hipotesis 6 diterima, antara. Sedangkan pengaruh total
artinya bila semakin tinggi intensitas merupakan total penjumlahan dari pengaruh
pembelajaran organisasional maka langsung dan tak langsung. Pengujian
inovasi organisasi semakin tinggi. Hasil terhadap pengaruh langsung, tidak langsung
tersebut mengindikasikan bahwa untuk dan total dari setiap variabel model inovasi
meningkatkan inovasi organisasi dibangun organisasi, disajikan pada Gambar 3 dan
dengan pembelajaran organisasional. Tabel 4.
Pembelajaran organisasional dapat Gambar 3 dan Tabel 4 pengaruh
digunakan sebagai strategi pengendalian langsung, tidak langsung dan total model
diri, dimana hal tersebut dapat membantu inovasi organisasi menjelaskan bahwa
ketrampilan dan kemampuan sumber daya variabel sharing knowledge dipengaruhi
manusia serta memiliki pengetahuan yang secara langsung pembelajaran organisasi
dapat meningkatkan kinerja. Hasil studi (0.377). Sedangkan pengaruh tidak
menunjukkan bahwa orientasi pembelajaran langsung yang mempengaruhi variabel
mampu mendorong sumber daya manusia sharing knowledge tidak tampak dalam
untuk lebih bekerja keras, karena dengan model penelitian ini karena variabel sharing
demikian diharapkan dapat menikmati knowledge merupakan variabel pada

96 EKOBIS Vol.15, No.1, Juli 2014 : 86 - 101


SHARING
KNOWLEDGE
0.324

0.248

0.377 0.238 INOVASI


HUMAN CAPITAL
ORGANISASI

0.297
0.266

ORIENTASI
PEMBELAJARAN

GAMBAR 3
PENGARUH LANGSUNG MODEL INOVASI ORGANISASI
TABEL 4
PENGARUH LANGSUNG, TIDAK LANGSUNG DAN TOTAL
MODEL INOVASI ORGANISASI

No Variabel Pengaruh Pembelajaran Sharing Human


Organisasional Knowledge Capital
1 Sharing Knowledge Langsung 0.377 0.000 0.000

Tak Langsung 0.000 0.000 0.000

Total 0.377 0.224 0.000

2 Human Capital Langsung 0.260 0.324 0.000

Tak Langsung 0.122 0.000 0.000

Total 0.382 0.324 0.000

3 Inovasi Organisasi Langsung 0.297 0.248 0.238

Tak Langsung 0.185 0.077 0.000

Total 0.481 0.325 0.238


(1) (2) (3)

jenjang pertama dalam model persamaan sebesar (0.122). Dan pengaruh total variabel
terstruktur. pembelajaran organisasional terhadap
Kemudian variabel human capital human capital sebesar (0.382) dan sharing
dipengaruhi secara langsung oleh knowledge sebesar (0.324).
pembelajaran organisasi (0.377) dan Dan variabel inovasi organisasi
sharing knowledge ( 324). Hal tersebut dipengaruhi secara langsung pembelajaran
menunjukkan bahwa variabel pembelajaran organisasional ( 0.297), sharing knowledge
organisasi (0.377) memiliki pengaruh ( 0.248) dan human capital sebesar (0.238).
paling besar terhadap human capital. Hal tersebut menunjukkan bahwa variabel
Sedangkan pengaruh tidak langsung yang pembelajaran organisasional ( 0.297)
mempengaruhi variabel human capital memiliki pengaruh paling besar terhadap

Pengembangan Inovasi Organisasi………. (Kesi Widjajanti & Widodo) 97


inovasi organisasi. Sedangkan pengaruh langkah-langkah dalam mengembangkan
tidak langsung yang mempengaruhi variabel inovasi organisasi berbasis human capital,
inovasi organisasi oleh pembelajaran sharing knowledge dan pembelajaran
organisasional ( 0.185) dan sharing organisasional , inovasi organisasi dibangun
knowledge ( 0.077). dengan sharing knowledge. Ketiga,
Total pengaruh variabel inovasi langkah-langkah dalam mengembangkan
organisasi terhadap variabel inovasi inovasi organisasi berbasis human capital,
organisasi pembelajaran organisasional ( sharing knowledge dan pembelajaran
0.481), sharing knowledge ( 0.325) dan organisasional, inovasi organisasi dibangun
human capital sebesar (0.238). Oleh dengan human capital.
karena itu dapat disimpulkan bahwa variabel
pembelajaran organisasional ( 0.481) Implikasi Teoritis
memiliki total pengaruh paling dominan Studi literatur menjelaskan bahwa
terhadap inovasi organisasi. dalam dalam mengembangkan inovasi
organisasi , variabel – variabel mencakup
SIMPULAN human capital, sharing knowledge dan
Studi ini dimaksudkan untuk melakukan pembelajaran organisasional . Implikasi
pengujian terhadap variabel-variabel yang teoritis yang dapat mewujudkan inovasi
mempengaruhi model pengembangan organisasi tercermin pada beberapa
inovasi organisasi dan implikasinya. Pada temuan-temuan penelitian sebagai berikut:
bab pendahuluan diuraikan tentang berdasarkan pengujian hipotesis 1
research gap dan fenomena bisnis yang variabel variabel sharing knowledge
mendasari penelitian ini telah dikembangkan dipengaruhi oleh pembelajaran organisasi
sebagai masalah dalam penelitian ini besarnya pengaruh 14,2. Menurut Klane
adalah : Bagaimana mengembangkan (2002) besarnya pengaruh 10% sampai
inovasi organisasi berbasis human capital, dengan 50% kriteria sedang. Temuan
sharing knowledge dan pembelajaran ini mendukung studi sebelumnya yang
organisasional. Berdasarkan hipotesis dikembangkan oleh Kogut & Zander, (1996)
– hipotesis yang telah dikembangkan yang mengatakan bahwa pembelajaran
dalam studi ini, maka masalah penelitian organisasional menekankan pola iinterkasi
yang telah diajukan dapat dijustifikasi antar SDM untuk mencapai tujuan
melalui pengujian Structural Equation berarti. Pandangan organisasi berbasis
Modeling (SEM), telah dikonsepkan melalui pengetahuan dimulai oleh individu dan
penelitian ini bahwa hubungan antara perusahaan menjadi superior dalam
variabel-variabel yang mempengaruhi dan kemampuan mereka mengintegrasikan
dipengaruhi oleh inovasi organisasi dari pengetahuan lintas individu
5 konstruk yang diajukan dan didukung Temuan penelitian kedua berdasarkan
secara empirik : sharing knowledge , pengujian hipotesis 2 dan 3 variabel
pembelajaran organisasi, human capital, Temuan ini mendukung studi sebelumnya
sharing knowledge dan inovasi organisasi, yang dikembangkan oleh human capital
menghasilkan pengembangan inovasi dipengaruhi oleh sharing knowledge
organisasi yaitu : Pertama, langkah-langkah dan pembelajaran organisasi besarnya
dalam mengembangkan inovasi organisasi pengaruh 23.6 %. Menurut Klane (2002)
berbasis human capital, sharing knowledge besarnya pengaruh 10% sampai dengan
dan pembelajaran organisasional , inovasi 50% kriteria sedang. Temuan ini mendukung
organisasi dibangun dengan human capital studi sebelumnya yang dikembangkan oleh
yang dipengaruhi oleh meningkatnya Calcantone, Cavusgil . and Zhao (2002)
pembelajaran organisasional. Kedua, menyimpulkan bahwa pembelajaran

98 EKOBIS Vol.15, No.1, Juli 2014 : 86 - 101


organisasional mewajibkan SDM untuk sebagai faktor paling penting dalam upaya
menggunakan waktu organisasi guna mencapai suitenable competitive advantage
mengejar pengetahuan diluar cakupan kerja (Teece et al, 1997)
mereka . Jika organisasi tidak mendorong
pengembangan pengetahuan, SDM tidak Implikasi Manajerial
akan termotivasi untuk melakukan aktivitas Berdasarkan hasil temuan pada studi ini,
belajar Dengan usaha dan pengalaman, maka prioritas implikasi manajerial model
organisasi dapat membangun kontinuitas inovasi organisasi adalah sebagai berikut:
interaksi yang mengenali nilai kesempatan Berkaitan dengan Sharing Knowledge,
potensial dan memilih elemen apa yang akan Diperlukan peningkatan kuantitas dan
digabungkan dan kemudian memfasilitas kualitas interaksi diantara karyawan dan
pertukaran pengetahuan sehingga mampu kemauan serta kemampuan menggunakan
meningkatkan human capital ( Lane & pengetahuan. Organisasi seharusnya
Lubatkin, 1998). Kemudian studi Hsui (2007) mendorong tujuan karyawan dan tujuan
menunjukkan bahwa dengan pembelajaran organisasi, kemudian menterjemahkan
organisasional mampu meningkatkan tujuan tersebut ke dalam teknis dan
human capital mempromosikan karyawan. Pengetahuan
Temuan penelitian ketiga berdasarkan yang ada dalam diri individu sulit
pengujian hipotesis 4,5 dan 6 variabel memverbalisasi, oleh karena itu perlu
inovasi organisasi dipengaruhi oleh diartikulasikan dan dinyatakan dalam cetak
human capital oleh sharing knowledge, pengetahuan secara emplisit.
pembelajaran organisasi dan inovasi Pembelajaran organisasi terutamanya di
organisasi besarnya pengaruh 36.5 %. fokuskan i pada dimensi kognitip dan dimensi
Menurut Klane (2002) besarnya pengaruh keperilakuan yang ada didalam konteks:
10% sampai dengan 50% kriteria sedang. a). Budaya sebagai keyakinan-keyakinan,
Temuan ini mendukung studi sebelumnya norma-norma dan ideologi-ideologi yang
yang dikembangkan oleh Hsui (2007) dapat saling dimiliki bersama yang mempengaruhi
disimpulkan bahwa sharing knowledge aksi tindakan organisasi. b). Strategi
merupakan perilaku yang dimiliki seseorang diterangkan sebagai sikap organisasi dalam
untuk menyebarluaskan pengetahuan menghadapi pasar dan juga sebagai sasaran
dengan anggota lain dalam suatu organisasi dan tujuan yang memberikan momentum
sehingga dapat menciptakan inovasi dan arah aksi tindakan organisasi.
organisasi. Demi kepentingan organisasi c).Struktur menunjuk pada rancangan
manajer harus menekankan pada organisasi, dan ada beberapa elemen
pengembangan kapabilitas dan komitmen yang bersifat penting menentukan didalam
(kemauan dan hasrat untuk berkontribusi pemeriksaan struktur, yaitu pembuatan
bagi keberhasilan perusahaan. Maka human keputusan, sentralisasi/desentralisasi, sifat
capital harus melibatkan kompetensi SDM sederhana/sifat majemuk, formal / non-
(misalnya: Skill, knowledge dan kapabilitas) formal, dsb. d). Lingkungan ditegaskan
dan juga komitmen mereka (misalnya: sebagai bersifat internal dan juga eksternal
kemauan untuk mendedikasikan hidup dan serta mencurahkan perhatian pada
kerja bagi perusahaan).Dihepotesakan tegangan antara kekonstanan (keadaan
bahwa sekelompok orang berkomitmen konstan atau tetap tidak berubah) dan juga
tinggi dan sangat ahli (human capital) akan perubahan serta berbagai intensitas stress
mampu membangun dan memanfaatkan yang terjadinya
sumber daya perusahaan dengan cara – cara Human capital merupakan karakteristik
menciptakan keinovatifan perusahaan (Hitt SDM yang ditentukan oleh pengetahuan yang
et al, 2010). Pembelajaran organisasional dimiliki yang digunakan untuk menciptakan

Pengembangan Inovasi Organisasi………. (Kesi Widjajanti & Widodo) 99


nilai bagi organisasi. Manajemen Indeks ( AGFI = 0.889 ).
human capital harus memperhatikan Pengembangan model inovasi organisasi
sumber-sumber pengetahuan dan aliran tidak memasukan variabel lingkungan. Hal
pengetahuan – pengetahuan tersebut. Aliran tersebut disebabkan studi ini memfokuskan
pengetahuan dimaksudkan sebagai proses atau berangkat dari fenomena kondisi
perkembangan keahlian dan pelembagaan internal dan research gap. Kemudian di
pengetahuan khususnya yang berkaitan negara maju pemicu peningkatan kinerja
dengan pasar. Dan inovasi organisasi Dapat organisasi pada umumnya dominan
dilakukan melalui introduksi teknologi baru, bersumber pada kondisi internal. Namun
aplikasi baru dalam produk-produk dan di negara berkembang kondisi eksternal
pelayanan-pelayanan, penegembangan (lingkungan) dominan berpengaruh pada
pasar baru dan memperkenalkan bentuk- peningkatan kinerja organisasi. Kondisi
bentuk baru organisasi . Integrasi berbagai lingkungan mencakup : 1).Kompleksitas
aspek inovasi tersebut pada giliranya lingkungan merupakan keragaman faktor-
membentuk arena inovasi. faktor dan masalah-masalah yang ada di
Hasil pengujian full model SEM dalam lingkungan organisasi. 2). Dinamika
menunjukkan bahwa model tersebut lingkungan menggambarkan tingkat
sesuai dengan data atau fit terhadap data perubahan yang terjadi dalam lingkungan
yang digunakan. Namun terdapat dua uji dimana organisasi beroperasi. Oleh karena
kesesuaian yang diterima secara marginal itu agenda penelitian mendatang perlu
yakni yakni Adjusted Goodness of Fit dipertimbangkan.

DAFTAR PUSTAKA

Amabile, Teresa M,. Regina Conti, Heather Coon, J. Lazenby dan M. Herron. (1996), “ assessing
The Work Enviroment for Creatifity “, Academy of Management Journal, 46, 1154 –1184
Brown, J. S. & Duguid, P. (1991), Organizational learning and communities-of-practice: toward a
unified view of working, learning, and innovation, Organization Science, 2(1), pp. 40–57.
Calcantone R.J, Cavusgil S.T. and Zhao Y. (2002), Learning orientation, firm innovation
capability, and firm performance, Industrial Marketing Management 31, 515–524.
Collins, C. J. and K. D. Clark. (2003), ‘‘Strategic Human Resource Practices, Top Management
Team Social Networks, and Firm Performance: The Role of Hu-man Resource Practices
in Creating Organizational Competitive Advantage.’’Academy of Management Journal 46
(6): 740-75
Cuming .J.l and Theng B,S. (2006), The Keys to Succesfull Knowledge Sharing. Journal of
Management General.Vol 131.No.4.Sumer
Damanpour, Fariboz (1996), “ Organizational Complexity and Inovation : Development and
Testing Multiple Contigency Models’, Management Science.,639-716
Edvinsson, L. (1996), Developing a model for managing intellectual capital, European
Management Journal, 14(4), pp. 356–364.
Grant.Robert M. (1991), “ The Resource-based Theory of Competitive Advantage : Implications
for Strategy Formulation “ . California Management Review.33 (3).p.114.
Hair, Jr., F. Joseph, R. E. Anderson, R. L. Tatham dan Black. W.C (1992), Multivariate Data
Analysis with Readings, Macmillan.
Hitt, M. A. (2006), Direct and moderating effects of human capital on strategy and performance
in professional service firms: a resource-based perspective, Academy of Management
Journal, 44(1), pp. 13–28.

100 EKOBIS Vol.15, No.1, Juli 2014 : 86 - 101


Hsu CI. Carol.M.N. lawler J.J., (2007), Toward a Model of Organizational Human Capital
Development: Preliminary Evidence from Taiwan . Asia Pacific Business Review Vol. 13,
No. 2, 251–275, April
Kang.Y.J Kim.S.E and Chang.G.W. (2009), The Impact of Knowledge Sharing on Work
Performance: An Empirical Analysis of the Public Employees’ Perceptions in South Korea
Intl Journal of Public Administration, 31: 1548–1568.
Kogut, B. & Zander, U. (1996), What do firms do? Coordination, identity and learning,
Organization Science, 7, pp. 502–518.
Lane, P. J. & Lubatkin, M. (1998), Relative absorptive capacity and interorganizational learning,
Strategic Management Journal, 19, pp. 461–477.
Liao L,F., (2006), A learning organization perspective on knowledge-sharing behavior and firm
innovation Human Systems Management 25. 227–236
Liebowitz and I.Megbolugbe, (2005), A set of frameworks to aid the project manager in
conceptualizing and implementing knowledge management initiatives, International
Journal of Project Management 21, 189–198.
Nonaka, I. & Takeuchi, H. (1995), The Knowledge-creating Company (New York, Oxford
University Press).
Pennings, J. M., K. Lee and A. van Witteloostuijn, (1998), ‘‘Human Capital, Social Capital, and
Firm Dissolution.’’ Academy of Management Journal 41 (4): 424-440.
Pitt, L. F. and Kannemeyer (2000), “. The Role of Adaptation in Microenterprise Development :
a Marketing Perspective “. Journal of Developmental Entrepreneurship. Vol 5.(2.)
Reed K.K Srinivasan N.D dan Doty DN. (2009), Adapting Human and Social Capital to Impact
Performance: Some Empirical Findings from the U.S. Personal Banking Sector. Journal
Of Managerial issue Vol. XXI Number 1 Spring 36-57
Smalla.C.S and Sageb.A.P (2006), Knowledge Management and knowledge sharing: A review
. Information Knowledge Systems Management 5 .p:153-169
Song. J.H 2008. The effects of learning organization culture on the practices of human
knowledge-creation: an empirical research study in Korea. International Journal of
Training and Development 12:4
Subramaniam, M. and M. A. Youndt, (2005), ‘‘The Influence of Intellectual Capital on the Types
of Innovative Capabilities.’’ Academy of Management Journal 48 (3): 450-463
Sujan. H, Barton. A.Weitz and Nirmalya Kumar (1994), “ Learning Orientation , Working Smart
and Effective Selling “, Journal of Marketing, Vol.58, 39-52.
Teece, D.J. G Pisano and A. Shuen, (1997 ), “ Dynamic Capabilities and Strategic Management”
Strategic Management Journal, Vol 18 (7 ) 510-533.
Varadarajan.P.Rajan dan Jayachandran .S. (1999 ), ”. Marketing Strategy : An Assesment of the
State of the Field and Outlook. Journal of the Academy of Marketing Science. 120-143
Wang, C.L., & Ahmed, P.K. (2004), The development and validation of the Organizational
innovativenessconstruct using confirmatory factor analysis. European Journal of
Innovation Management, 7(4), 303-313.

Pengembangan Inovasi Organisasi………. (Kesi Widjajanti & Widodo) 101

Anda mungkin juga menyukai