Anda di halaman 1dari 15

PROSES PEMASARAN DAN PERILAKU KONSUMEN DALAM PERSPEKTIF ISLAM

Dini Puspita Dewi

Institut Agama Islam Tazkia Indonesia


Dinipuspitabyc@gmail.com

ABSTRAK

is a religion that regulates all human behavior, whether it is human behavior with Allah (hablum
minallah) and human behavior with humans ( hablum minan nas ). Almost throughout the human activity
associated with another human being in meeting their needs. Be it in the realm of consumption, production
and distribution. Consumption is mandatory because of human activities in order to carry out the purposes
of Shariah ( maqasid shari’a) is hifdzu nafs (maintaining the continuity of the human soul). In carrying out
the obligations humans to consume, Islam regulates how humans can perform activities that bring human
consumption kemashlahatan useful for life. The rules of Islam regarding the norms of consumption activities
contained in the Qur’an and Sunnah. Consumer behavior in accordance with the provisions of the Qur’an and Islam
Sunnah will bring the perpetrators to achieve his blessing and prosperity. In Islam, consumption can not be
separated from the role of faith. The role of faith becomes important benchmark because faith gives way the
world is likely to affect the human personality. Faith greatly affect the quantity and quality of consumption
in the form of material and spiritual satisfaction. But from it all, a good Muslim must understand the theories
of consumption, according to Islam for the sake of the happiness in the world and the Hereafter.
Keyword: consumption theory, faith, blessing, welfare
I. PENDAHULUAN
1.1 latar belakang

Perilaku konsumen adalah proses dan aktivitas ketika seseorang


berhubungan dengan pencarian, pemilihan, pembelian, penggunaan, serta
pengevaluasian produk dan jasa demi memenuhi kebutuhan dan keinginan
(Matsaini,2013). Definisi lainnya perilaku konsumen merupakan hal -hal yang
mendasari konsumen untuk membuat keputusan pembelian (Kotler dan Keller
2008). Sedangkan menurut Schiffman dan Kanuk (2008) mengatakan Perilaku
konsumen menggambarkan cara individu mengambil keputusan untuk
memanfaatkan sumber daya mereka yang tersedia (waktu, uang, Usaha) guna
membeli barang-barang yang berhubungan dengan konsumsi.
Produk yang dibeli oleh konsumen adalah suatu proses yang diawali
dengan kesadaran pembeli adanya masalah kebu tuhan. Kebutuhan timbul karena
perbedaan antara keadaan yang sesungguhnya dengan keadaan yang diinginkan.
kebutuhan menentukan penilaian, pemikiran, kecenderungan, keinginan untuk
berbuat dan tindakan konsumen. Kebutuhan akan diekspresikan dalam perilaku
pembelian dan konsumsi sehingga dengan mengenali kebutuhan konsumen maka
dapat memprediksikan perilaku (Prasetijo 2005).
Manusia memiliki 3 kebutuhan utama berdasarkan jenisnya yaitu
kebutuhan primer, sekunder, dan tersier. Kebutuhan primer manusia terdir i dari
sandang, pangan, dan papan. Produk pangan yang dikonsumsi oleh masyarakat
Indonesia adalah makanan pokok seperti beras, jagung, gandum, dll. Produk
sandang, pangan, dan papan pada umumnya merupakan produk yang dihasilkan
II. TINJAUAN LITERATUR

2.2 PENGERTIAN PEMASARAN

Pemasaran adalah aktivitas dan proses menciptakan, mengomunikasikan, menyampaikan, dan mempertukarkan
tawaran yang bernilai bagi pelanggan, klien, mitra, dan masyarakat umum. Pemasaran dimulai dengan pemenuhan
kebutuhan manusia yang kemudian bertumbuh menjadi keinginan manusia. Lewat dilakukannya pemasaran,
konsumen dapat mengetahui dan membeli suatu produk yang dipasarkan oleh produsen dengan uang
ataupun barang lain yang senilai. Produk yang sudah dibeli bisa digunakan untuk keperluan pribadi
atau dijual lagi demi mendapat keuntungan. Manajemen Pemasaran adalah merupakan alat analisis,
perencanaan, penerapan, dan pengendalian program yang dirancang untuk menciptakan, membangun,
dan mempertahankan pertukaran yang menguntungkan dengan target pasar sasaran dengan maksud
untuk mencapai tujuan utama perusahaan yaitu memperoleh laba.

2.3 RUANG LINGKUP PEMASARAN

Pada umumnya, ruang lingkup manajemen pemasaran meliputi: Flsafah manajemen


pemasaran, yang mencakup konsep dan proses pemasaran serta tugas-tugas manajemen
pemasaran. Faktor lingkungan pemasaran merupakan faktor yang tidak dapat dikendalikan
pimpinan perusahaan.

 ORGANISASI

Menurut Stephen P. Robbins (1993), organisasi adalah unit sosial yang terdiri dari dua
orang atau lebih yang dikoordinasikan untuk mencapai sejumlah tujuan. Menurut James
D. Money (1977), organisasi merupakan setiap kerja sama manusia untuk mencapai
tujuan bersama.
Sedangkan menurut Dwight Waldo (1953), organisasi adalah struktur antar hubungan
pribadi yang berdasarkan atas wewenang format dan kebiasaankebiasaan di dalam suatu
sistem administrasi.

 PASAR

pasar merupakan tempat untuk memasarkan barang dan jasa baik berupa penawaran
maupun permintaan, sedangkan pemasaran adalah strategi dalam memasarkan barang
dan jasa yang akan ditawarkan. Maka penulis menyimpulkan bahwa pasar dan
pemasaran tersebut berkaitan satu sama lainnya dan tidak bisa terpisahkan.
 PRODUK
Pemasaran melibatkan berbagai proses dalam tahapan pelaksanaanya produsen harus
mencari pembeli dan mengidentifikasi apa yang menjadi kebutuhan mereka, merancang
produk dan jasa baik mutunya, menetapkan harga atas produk atau jasa tersebut,
mempromosikan, dan kemudian mengirimkanya ke pasar.

 PENENTUAN HARGA
Penetapan harga adalah proses menetapkan nilai yang akan diterima produsen dalam
pertukaran jasa dan barang. Metode pricing dilakukan untuk menyesuaikan biaya yang
ditawarkan produsen yang sesuai dengan produsen dan pelanggan.

Promosi adalah upaya untuk memberitahukan atau menawarkan produk atau jasa
dengan tujuan menarik calon konsumen untuk membeli atau mengkonsumsinya.
Dengan adanya promosi, produsen atau distributor mengharapkan kenaikannya angka
penjualan.

2.4 LINGKUNGAN PEMASARAN EKSTERNAL

Lingkungan pasar eksternal adalah seluruh aktivitas pemasaran yang dilakukan di luar
kendali pihak pemasar. Berbagai pengaruh tersebut akan memaksa para pemasar agar mampu
menyesuaikan arah dan juga strategi agar bisa terus berjuang di tengah lingkungan yang tidak
menentu.

 .POLITIK

politik ini terdiri atas Undang-Undang, instansi pemerintah, kelompok penekan yang
berpengaruh, dan batasan pribadi atau organisasi dalam suatu masyarakat. Beberapa
kecenderungan utama politik yang mampu mempengaruhi manajemen pemasaran adalah
undang-undang yang mengatur pemerintah, adanya perubahan dalam pelaksanaan undang-
undang, serta perkembangan kelompok pembela publik.

 SOSIOBUDAYA
Lingkungan budaya terdiri dari lembaga dan kekuatan lain yang mampu mempengaruhi
nilai dasar, persepsi, preferensi, dan perilaku masyarakat setempat. Perkembangan
masyarakat sudah pasti akan diikuti oleh adanya perkembangan nilai dasar dari
masyarakat tersebut, dan biasanya nilai sosial dalam sebuah budaya akan sulit untuk
diubah.
Meskipun begitu, bukan berarti tidak bisa sama sekali untuk diubah, pihak pemasar hanya
perlu mengukur perubahan yang ada hingga mampu membuat dan menyediakan produk
yang sesuai dan sedang populer dalam masyarakat tersebut.
 TEKNOLOGI
Lingkungan teknologi terdiri dari berbagai kekuatan yang mempengaruhi teknologi
terkini dan menciptakan produk dan berbagai peluang pasar baru.
Dalam hal ini, pihak pemasar harus memperhatikan berbagai kecenderungan teknologi,
yaitu perkembangan teknologi, berbagai peluang yang tidak terbatas, tingginya anggaran
litbang, meningkatnya peraturan, dll.

 EKONOMI
Lingkungan pasar eksternal adalah seluruh aktivitas pemasaran yang dilakukan di luar
kendali pihak pemasar. Berbagai pengaruh tersebut akan memaksa para pemasar agar
mampu menyesuaikan arah dan juga strategi agar bisa terus berjuang di tengah
lingkungan yang tidak menentu

 PERSAINGAN
Masalah persaingan bukanlah masalah baru dalam dunia usaha, ini
dapat dilihat dalam perkembangannya dimana kemajuan suatu perusahaan
selalu diiringi oeleh perusahaan lain untuk menuju kearah yang lebih baik.
Setiap perusahaan tidak dapat menghindari persaingan dari perusahaan lain.
Menurut kamus besar Bahasa Indonesia persaingan adalah suatu
persaingan yang dilakukan oleh seseorang atau sekolompok orang tertentu,
agar memperoleh kemenangan atau hasil secara kompetitif.
Persaingan juga merupakan kenyataan hidup dalam dunia bisnis, sifat,
bentuk, dan intensitas persaingan yang terjadi dan cara yang ditempuh oleh
para pengambil keputusan stratejik untuk menghadapi para tingkat yang
dominan mempengaruhi tingkat keuntungan suatu perusahaan.

2.5 RENCANA PEMASARAN


 Memulai dengan mengetahui situasi dari market
 Menentukan target pemasaran
 Menyelesaikan langkah demi langkah untuk mencapai target pemasaran

STRATEGI PEMASARAN

 Merencanakan bauran pemasaran


 Strategi terintegrasi
 Pemasaran target dan segmentasi pasar

BAURAN PEMASARAN

• Merencanakan bauran pemasaran


• Strategi terintegrasi
• Pemasaran target dan segmentasi pasar
STRATEGI TERNTEGRASI

Strategi yang memadukan 4P pemasaran untuk memastikan kompatibilitasnya satu sama lain,
serta dengan aktivitas non-pemasaran perusahaan.

 Price
 Promotion
 Place
 Price

SASARAN PASAR DAN SEGMENTASI PASAR

Sasaran pasar adalah Kelompok khusus yang terdiri dari orang-orang atau organisasi yang
menjadi fokus pemasaran suatu perusahaan Segmentasi pasar adalah Membagi pasar kedalam
berbagai kategori jenis pelanggan, atau “segmen” yang memiliki kebutuhan dan keinginan
serupa dan yang menunjukkan minat pada produk yang sama. Segmentasi pasar merupakan
dinamika yang terkait dengan bisnis/usaha. Maka dari itu, unsur-unsur seputar segmentasi
pemasaran produk harus dipahami oleh pengusaha. Akan tetapi, tidak semua pebisnis
mengetahui hal-hal terkait hal ini. Atas dasar itu, di artikel berikut akan dijelaskan pengertian,
syarat, manfaat, prosedur, dan jenis menentukan segmentasi konsumen dalam bisnis.

Syarat Segmentasi Pasar


Untuk menjalankan strategi dan mennetukan segmentasi konsumen dalam kegiatan pemasaran
bisnis tidak boleh sembarangan. Karena ada syarat-syarat tertentu yang harus dipenuhi terlebih
dahulu oleh pebisnis. Ini dia syarat-syarat yang dimaksud:

1. Segmentasi Harus Bisa Diukur


Syarat menentukan segmentasi pemasaran yang pertama adalah segmentasi harus bisa diukur. Termasuk
mengukur besar dan luas pasar serta daya beli yang potensial di sana.
Salah satu contoh hasil ukur dari segmentasi pasar adalah ketertarikan konsumen perempuan terhadap
fashion dibandingkan laki-laki. Jika ukuran segmentasi ini sudah ada tentu pebisnis lebih mudah ketika
mencari pelanggan.
2. Segmentasi Pasar Logis dan Bisa Dijalankan
Syarat yang ke dua adalah silakan buat segmentasi pemasaran sesuai ide terbaik Anda namun pastikan
bisa dijalankan. ini terkait dengan rencana strategi yang akan digunakan untuk membuat segmentasi
tersebut.
Jika strateginya tidak bisa dijalankan tentu tidak ada gunanya membuat segmentasi. Karena yang pasti
tidak akan ada produk yang akan dipasarkan sekalipun karakteristik pembeli sudah dikantongi
3. Harus Ada Target Segmentasi Yang Ingin Dicapai
Jika ingin membuat segmentasi pasar tentukan dulu poin-poin penting yang menjadi target strategis.
Pastikan target tersebut masuk akal sehingga bisa dicapai melalui sistem segmentasi.
Target dari segmentasi  pemasaean perusahaan disebut juga pasar tertarget. Dari sini akan muncul
pemetaan pasar mana yang diprioritaskan dan yang tidak.
4. Pasar Lebih Heterogen dan Target Luas
Silakan buat segmentasi pasar tetapi pastikan pasar tertarget tetap luas. Karena jika terlalu sempit, jumlah
konsumen lebih sedikit. Artinya keuntungan penjualan perusahaan juga
Manfaat Segmentasi Pasar
Segmentasi pasar adalah strategi pemasaran yang bagus. Karena di dalamnya ada beberapa manfaat yang
menguntungkan perusahaan. Ini dia manfaat-manfaat yang dimaksud:
1. Gagasan Pemasaran Lebih Jelas
Manfaat yang pertama adalah gagasan pemasaran menjadi lebih jelas. Karena sebelum men-suplai barang
perusahaan sudah mengantongi data konsumen yang akan membeli produk.
Data-data ini tidak hanya terkait dengan karakteristik dan kebutuhan konsumen saja. Tetapi juga animo
atau kemampuan daya beli masyarakat. Oleh karena itu perusahaan bisa menentukan gagasan pemasaran
yang lebih tepat sesuai data-data konsumen.
2. Lebih Mudah Mengatur Produk
Dengan adanya segmentasi pasar bisa dipastikan pengaturan produk menjadi lebih mudah. Karena sasaran
konsumen dari produk tersebut sudah ada. Sehingga pihak perusahaan tinggal memasarkan saja.
Ini pula yang menjadi alasan mengapa pemasaran pasca segmentasi pasar lebih efektif dan efisien. Karena
peluang produk laris dibeli konsumen lebih besar dibandingkan yang
3. Menemukan Perbandingan Antar Pasar
Jika menerapkan segmentasi pasar tentu pihak perusahaan sudah mengantongi karakteristik, daya beli,
jenis marketing yang disukai, serta kebutuhan pelanggan. Tidak dimungkiri terkait konteks ini, konsumen
memiliki ukuran yang berbeda-beda.
Karena hal itulah, pihak perusahaan bisa melakukan perbandingan antar pasar dengan melakukan
pengelompokan konsumen. Nantinya akan muncul hasil perbandingan kelompok mana yang lebih banyak
membeli produk dan yang tidak.
Prosedur Segmentasi Pasar
Segmentasi pemasaran adalah strategi berbisnis yang dilakukan dengan teknik atau prosedur-prosedur
tertentu. Ini dia prosedur-prosedur dalam segmentasi pemasaran
1. Survey Stage
Prosedur pertama adalah melakukan eksplorasi yang dikenal dengan istilah Survey Stage. Bentuk survei-
nya ditentukan perusahaan sendiri, baik dengan cara melakukan wawancara, tebar angket maupun
meminta saran dan minat masyarakat.
Tujuan diterapkannya prosedur ini ialah supaya pihak perusahaan memiliki data awal terkait masyarakat
yang ada di pasar tertentu. Termasuk informasi seputar motivasi dan sikap mereka terhadap satu produk.
Jika data-data awal ini sudah didapatkan, maka langkah aplikasi segmentasi pasar bisa dilanjutkan dengan
menerapkan prosedur yang kedua. Yaitu melakukan analisis Informasi.
2. Analysis Stage
Jika perusahaan sudah memiliki data-data awal terkait konsumen, maka informasi tersebut harus
dianalisis terlebih dahulu yang dikenal dengan istilah Analysis Stage. Salah satu bidang analisis untuk
segmentasi pasar adalah mencari tahu alasan-alasan munculnya sikap dan motivasi konsumen. Nantinya
hasil analisis ini akan menjadi langkah awal pengelompokan sesuai dengan sikap, motivasi dan penyebab-
penyebabnya yang sama.
3. Profiling Stage
Profiling Stage adalah prosedur segmentasi pasar yang mana perusahaan mulai mengidentifikasi beberapa
kelompok konsumen. Patokannya adalah data survei di awal ditambah data-data hasil analisis konsumen.
Dari proses identifikasi ini akan muncul nama-nama kelompok konsumen yang akan dijadikan target
penjualan. Nah, jika semuanya sudah lengkap baru produk dipasarkan kepada mereka sesuai dengan
informasi.
Jenis Segmentasi Pasar Dalam Bisnis
Segmentasi pasar tidak bersifat tunggal tetapi masih ada jenis-jenis segmentasi yang melingkupinya. Ini
dia jenis-jenis segmentasi pemasaran yang perlu Anda ketahui:
1. Segmentasi Perilaku
Sesuai dengan namanya segmentasi perilaku adalah pengelompokan konsumen dengan ditinjau dari
perilakunya terhadap produk yang ditawarkan. Yang termasuk ukuran di dalamnya adalah pengetahuan,
loyalitas, idealisme serta respon konsumen.
Contohnya ialah jika menjual perlengkapan bayi, silakan tawarkan di media sosial daripada di toko
online. Karena respon konsumen lebih cepat dan ada loyalitas pembeli di sana.
2. Segmentasi Psikografis
Segmentasi Psikografis maksudnya adalah pengelompokan konsumen atas dasar kesukaan dan
ketertarikan mereka pada produk tertentu. Bisa juga diarahkan pada konsumen yang menekuni suatu
profesi dan hobi yang khusus.
Contoh segmentasi ini ialah memasarkan buku pada grup atau kelompok pecinta baca.  Contoh
selanjutnya ialah menjual alat pancing kepada orang atau kelompok yang memang suka memancing.
3. Segmentasi Demografis
Segmentasi Demografis adalah pengelompokan konsumen atas dasar keumuman. Seperti usia, gender,
pendidikan, pendapatan dan selainnya. Sekalipun kesannya mudah tetapi segmentasi semacam ini
membutuhkan kejelian. Karena faktor keumuman konsumen lebih luas dan perlu analisis yang lebih
cermat untuk menentukan kelompok pasar yang tepat.
4. Segmentasi Geografis
Segmentasi geografis adalah penentuan kelompok pemasaran dengan berdasar pada tempat tinggal
konsumen.  Ini terkait dengan kedaerahan seperti desa, kota, provinsi dan kepulauan.

PRILAKU KONSUMEN
Studi mengenai proses keputusan konsumen yang mendorong konsumen membeli dan menggunakan
produk.
FAKTOR PENGARUH PRILAKU KONSUMEN

 Psikologis
 Pribadi
 Sosial
 Budaya
PROSES DAYA BELI CONSUMER
>Pengenalan masalah kebutuhan
>Pencarian informasi
>Evaluasi alternative
>Keputusan membeli
>Evaluasi pasca pembelian
MACAM MACAM PRODUK
 Produk bauran

Kumpulan produk yang terdiri dari semua produk lini yang ditawarkan oleh perusahaan kepada pelanggannya

 Produk lini

Sekelompok produk yang terkait erat karena fungsinya yang sama atau dijual kepada pelanggan yang sama
dengan cara penggunaan yang sama pula

MARKETING IN PERSPEKTIF ISLAM


Dalam Q.S AN:NISA (4):29
Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya para pedagang (pengusaha) akan dibangkitkan pada hari
kiamat sebagai para penjahat kecuali pedagang yang bertakwa kepada Allah, berbuat baik dan jujur.”
(H.R Tirmidzi)
alam Syari‟ah marketing, bisnis yang disertai keikhlasan semata-mata hanya untuk mencari ridha Allah,
maka bentuk transaksinya insyaAllah menjadi nilai ibadah dihadapan Allah SWT.15
Ada 4 (empat) karakteristik pemasaran syariah yang dapat menjadi panduan bagi para pemasar yakni
sebagai berikut :
a. Teistis (Rabbaniyyah)
Salah satu ciri khas pemasaran syariah adalah sifatnya yang religius, yang berangkat dari kesadaran akan
nilai-nilai religius, yang dipandang penting dan mewarnai aktifitas pemasaran agar tidak merugikan orang
lain, mulai dari dalam menentukan strategi pemasaran, memilah-milah pasar (segmentasi), memfokuskan
pasar (targetting), hingga menetapkan identitas perusahaan (positioning).
b. Etis (Ahlaqiyyah) Keistimewaan yang lain dan pemasaran syariah adalah juga karena sangat
mengedepankan nilai moral dan etika dalam seluruh aspek kegiatannya tidak peduli apapun agamanya,
karena nilai moral dan etika adalah nilai yang bersifat universal, yang diajarkan oleh semua agama.

c. Realistis (al Waqi'iyyah)


Pemasaran syariah bukanlah konsep yang eksklusif, fanatis, anti modernitas dan kaku. Pemasaran syariah
adalah konsep pemasaran yang bersifat fleksibel, sebagaimana keleluasaan dan keluwesan syariah Islam
yang melandasinya.

d. Humanistis (al Insaniyyah)


Pemasaran syariah juga bersifat humanistis universal. Pengertian universal adalah bahwa syariah Islam
diciptakan untuk manusia agar terangkat derajatnya dan terjaga serta terpelihara sifat-sifat
kemanusiaanya, terkontrol dan seimbang tanpa menghiraukan ras, warna kulit, kebangsaan dan status.
Oleh karena itu pemasaran syariah jauh dari aktifitas persaingan yang tidak sehat dan menghalalkan
segala cara untuk mencapai keuntungan yang sebesar-besarnya bagi perusahaan.

ETIKA PEMASARAN DALAM PANDANGAN ISLAM.

1. Keadilan

Berlaku adil adalah hal yang harus dimiliki seorang pengusaha dalam memasarkan barang atau
produknya. Jika seorang pemimpin tidak mampu menciptakan keadilan dalam sebuah bisnis, dan
untuk sukses dunia akhirat menurut islam seorang pemimpin harus mampu bertidak sacara adil
dan bijaksana.

2. Menjaga Kualitas Produk

Sebagai produsen kita harus bisa memberikan yang terbaik pada pelanggan. Salah satu cara yang
bisa kita lakukan demi menjaga hubungan dengan penggan, yakni dengan menjaga kualitas dari
barang kita. Segai seorang pemasar yang baik, tentu kita harus memberikan spesifikasi barang
yang sesuai dengan kualitasnya. Oleh sebab itulah mengapa menaga kualitas barang harus
dilakukan dalam bisnis.

. Sadar Dengan Perkembangan Zaman

Pandai dalam melakukan perubahan adalah tindakan yang harus dilakukan oleh seorang pebisnis.
Bahkan dalam suatu aturan ekonomi syariah hal ini harus dimiliki oleh seorang bebisnis muslim.
Seorang pebisnis harus mampu menangkap adanya suatu perkembangan zaman, sehingga
mereka dapat mengikuti perkembangan pasar bisnis tanpa melanggar aturan fiqih muamalah jual
beli yang sudah ditetapkan.

4. Jujur Dalam Mengukur Kualitas Dan Kuantitas

Sebagai umat muslim kita diajarkan untuk jujur dalam memberikan keterangan suatu barang,
baik dari kualitas dan kuantitasnya. Hal ini harus kita perhatikan agar kita tidak terjebak dalam
kesalahan jual beli terlarang dalam islam. Oleh sebab itu, berikan harga yang sesuai dengan
kualitas dan kuantitasnya.

5. Khiyar Dalam Jual Beli

Dalam membangun sebuah bisnis memasarkan suatu barang menjadi hal yang utama.
Membangun hubungan dengan pelanggan adalah hal yang harus dilakukan oleh pebisnis, di
dalam islam sudah di ajarkan bahwa pembeli adalah seorang raja. Oleh sebab itu sebagai seorang
pebisnis, kita harus mampu memasarkan dan memberikan tanggapan kepada pelanggan dengan
cara yang baik dan benar.

6 . Fungsi dan Manfaat

Jika kita ingin memasarkan suatu barang, pastikan jika barang tersebut memberikan manfaat bagi
pelanggan. Dan tentu manfaat tersebut harus sesuai dengan tujuan hidup menurut islam
sebagaimana mestinya yang sudah diatur dalam agama islam. Sebagai contoh misalnya
memasarkan suatu khimar untuk kaum wanita, tentu barang tersebut memiliki manfaat bagi si
pengguna. Dan dapat dipastikan jika barang yang kita pasarkan tidak disalah gunakan sebagai
media maksiat.

7. Memasarkan Barang Dengan Ikhlas dan  Tulus

Memasarkan suatu barang adalah iktiar dalam berbisnis, dan tentu hal ini harus dilandasi adanya
perasaan yang jujur dan tulus ataupun ikhlas. Dan tentu kita harus tahu cara membuat hati ikhlas
dalam memasarkan suatu barang atau produk. Memasarkan suatu barang dengan tulus akan
mampu menghasilkan rezeki yang barokah. Memasarkan barang dengan ikhlas akan mampu
membuat pelanggan merasa tertarik dan tentu hal ini akan menguntungkan bagi kita sebagai
pedagang.

8. Amanah

Sebagai seorang pebisnis kita dituntut harus bisa memasarkan barang agar mendapatkan
keuntungan yang barokah. Dan ketika memasarkan barang kita harus mampu menjaga
kepercayaan seorang pelanggan dalam memberikan keterangan atau spesifikasi. Berikan
keterangan kualitas barang dengan jelas dan sesuai atau apa adanya.

9. Berusaha atau Ikhtiar


Di dalam sebuah bisnis pasti kita akan memasarkan barang dagangan kita. Dan disini kita harus
terus berikhtiar, seorang pedagang harus semangat dalam memasarkan barangnya. Karena ada
bahaya putus asa dalam islam, dan kita harus bisa menghindari rasa putus asa tersebut. Ikhtiar
juga dilakukan untuk terus menjaga nama baik, menjaga kualitas produk dan bahkan menjaga
kesan dari pelanggan. Demi menjaga itu itu semua tentu dibutuhkan sebuah ikhtiar bagi seorang
pebisnis, dan tentu ikhtiar tersebut harus didasari hukum islam yang benar.

10. Ada Keterbukaan Pada Pelanggan

Dalam memasarkan suatu barang kita harus memiliki keterbukaan dalam menjual barang. Baik
terbuka tentang jenis barang, kualitas barang dan tujuan penggunaan barang tersebut. Selain
membuat pelanggan mengerti dan tahu tentang seluk beluk barang tersebut, hal ini juga
dilakukan agar bisa menjadi pengusaha sukses menurut islam.

11. Tidak Memasarkan Riba

Memasarkan barang tanpa mengandung unsur riba atau bunga. Dalam melakukan pemasaran barang
sebagai umat muslim kita tidak diperkenankan untuk memasarkan barang atau transaksi yang
mengandung hukum ekonomi syariah islam ma cam-macam riba. Sebagai pebisnis yang selalu berpegang
teguh pada m yang benar.
Dengan mempelajari etika bisnis dalam islam, insha allah kita bisa lebih mengerti dan paham tentang
aturan berbisnis syariah. Ketahuilah bahwa Allah telah mengatur segala risalah yang ada di dunia ini
sejak ribuan tahun sebelum proses penciptaan manusia. Sebagaimana mestinya kita harus mengerti
tentang apa saja aturan yang ada dalam syariah ekonomi islam.
STRATEGI DIGITAL MARKETING

 Menentukan target pemasaran dan produk


 Memilih saluran media yang akan digunakan
 Design iklan
 Tayangan iklan
 Evaluasi
MANFAAT DIGITAL MARKETING

1. Bisa Terhubung dengan Konsumen

Mayoritas orang zaman sekarang mengandalkan internet untuk berbagai keperluan, praktis nyaris
seharian berada di dunia maya. Pebisnis yang melakukan promosi online akan lebih mudah
terhubung ke konsumen. Sebab pemasaran dilakukan lewat internet, entah itu dengan sosial
media maupun dengan website.

2. Membantu Melacak Perilaku Konsumen

Memutuskan memakai teknik pemasaran digital membuat Anda melacak semua tindakan sampai
keputusan dan preferensi dari konsumen. Sehingga pemasaran ini sangat membantu mengenal
konsumen lebih dalam, supaya pemasaran yang dilakukan bisa tepat.
3. Meningkatkan Pendapatan Bisnis

Jika ingin pendapatan bisnis meningkat dengan cepat maka ada baiknya melakukan pemasaran
digital. Sebab promosi lebih efektif dan mudah menjangkau konsumen, sehingga potensi omset
naik cukup tinggi.

METEODOLOGI

METODE PENELITIAN
Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini adalah dengan menggunakan pendekatan literature review
Dalam melakukan pengumpulan data penulis mengumpulkan data dan informasi yang berkaitan dengan
system pemasaran dan pemasaran digital melalui data-data pendukung yang bersumber dari jurnal
penelitian baik nasional maupun int ernasional, buku- buku penunjang, surat kabar, dan majalah. literature
review seperti yang dijelaskan Cooper dalam Creswell (2010) memiliki beberapa tujuan yaitu
menginformasikan kepada pembaca hasil –hasil penelitian lain yang berkaitan erat dengan penelitian
yang dilakukan saat itu, menghubungkan penelitian dengan literatur -literatur yang ada, dan mengisi celah
dalam penelitian-penelitian sebelumnya, literatur e review berisi ulasan, rangkuman, dan pemikiran
penulis tentang beberapa sumber pustaka (artikel, buku, slide, informasi dari internet, data gambar dan
grafik dan lain lain) tentang topik yang dibahas. Studi literatur ini mempunyai tujuan untuk mengetahui
pengaruh dan peran dari influencer marketing terhadap salah satu dari strategi pemasaran digital dengan
menggunakan media sosial.

HASIL

Berdasarkan hasil dan pembahasan yang telah dilakukan maka dapat ditarik
kesimpulan antara lain :
1. Potensi pemasaran era moderen didominasi oleh pemasaran melalui media sosial yang
diakses melalui perangkat pribadi.

2. Influencer Marketing merupakan salah satu strategi pemasaran dengan memanfaatkan media
sosial.

3. Menggunakan Influencer Marketing dapat secara signifikan memangkas pengeluaran biaya


yang digunakan untuk promosi.

4. Penerapan Influencer Marketing sangat cocok diterapkan untuk meningkatkan citra merek
(Brand Image) secara efektif dan meningkatkan Brand Awareness konsumen terhadap merek
tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

Artikel Ilmiah (2019)7


Buchari, Alma, 2000, Manaajemen
Pemasaran dan Pemasaran Jasa,
Cetakan Kelima, Bandung : Alfabeta
Chaandler, Alfred. 1962. Strategy and
Structure: Chapters In The History Of
American Industrial Enterprice
Coollis, David J. & Cynthia A. Montgomery.
1998. Corporate Strategy - A Resource
- Based Approach. Boston: McGraw-
Hill.
Darmiinto, Dwi Prastowo dan Rifka Julianty.
2002, Analisis Laporan Keuangan :
Konsep dan Manfaat. Yogayakarta :
AMP-YKPN
Dhaarmesta dan Irawan, 2005, Manaajemen
Pemasaran Modern, Edisi Kedua,
Yogyakarta : Liberty
Faandy Tjiptono. 1999. Strategi Pemasaran.
Andi Offset. Yogyakarta
Griiffin, 2004. Manaajemen , alih bahasa
Gina Gania, Erlangga, Jakarta
Hunger, J. David dan Wheelen, Thomas L.
2003. Manaajemen Strategis. Andi.
Yogyakarta
Jauch, Laurance R., and William R. Glueck.
2001. Manaajemen Strategis dan
Kebijakan Peruusahaan .
(Terjemahan Murad dan AR Henry).
Erlangga. Jakarta
Kotler, Philip. (2004,81). Definisi Strategi
Pemasaran, www.sarjanaku.com, 15
Mei 2019
Kuncoro, Mudradjad. 2000. Ekonomi
Pembangunan: Teori, Masalah dan
Kebijakan. UPP AMP YKPN.
Yogyakarta.
Mangkuprawira, Sjafri. 2004. Manaajemen
Sumber Daya Manusia Strategik.
Ghalia Indonesia: Bogor.
Muhardi. 2007. Strategi Operasi: Untuk
Keunggulan Bersaing. Yogyakarta:
Graha Ilmu
P. Siagian, Sondang.2002. Kepemimpinan
Organisasi & Perilaku Administrasi,
Jakarta: Penerbit Gunung Agung
Porter, Michael E. 2002. Keunggulan
Bersaing. Alih Bahasa Agung
Dharma. Erlangga. Jakarta.
Rangkuti, Freddy, 2003, Measuring Customer
Satisfication. PT Gramedia Pustaka
Utama. Jakarta.
Robbins, Stephen P., dan Mary Coulter.
(2007). Manaajemen . Ed. 8. Jakarta:
PT Indeks.
Sagala, Syaiful., (2011), Konsep dan Makna
Pembelajaran, Bandung: Alfabeta.
Saladin, Djaslim, 2003, Intisari Pemasaran
dan Unsur-unsur Pemasaran, Cetakan
Ketiga, Bandung : Linda Karya
Swastha, Basu. 2001. Manaajemen
Pemasaran Modern. Liberty, Jakarta.
Umar, Husein, 2002, Riset Pemasaran dan
Perilaku Konsumen, Penerbit PT.
Gramedia Pustaka Utama, Jakarta

Anda mungkin juga menyukai