3. Munadjat Danusaputro
Lingkungan hidup adalah semua benda dan daya serta kondisi
termasuk didalamnya manusia dan tingkah perbuatannya yang terdapat
dalam ruang dimana manusia berada dan mempengaruhi kelangsungan
hidup yang lain. dengan demikian, lingkungan hidup mencakup dua
lingkungan, yaitu lingkungan fisik dan lingkungan budaya.
4. Otto Soemarwoto
Otto Soemarwoto berpendapat bahwa lingkungan hidup merupakan
semua benda dan kondisi yang ada dalam ruang kita tempati dan
mempengaruhi kehidupan kita. Menurut batasan tersebut secara teoritis
ruang yang dimaksud tidka terbatas jumlahnya. Adapun secara praktis ruang
yang dimaksud selalu dibatasi menurut kebutuhan yang dapat ditentukan.
5. Sambas Wirakusumah
Lingkungan merupakan semua aspek kondisi eksternal biologis,
dimana organisme hidup dan ilmu-ilmu lingkunga menjadi studi aspek
lingkungan organisme itu. Definisi mengenai lingkungan hidup tidak hanya
datang dari para ahli, tetapi definisi tersebut dituangkan pula dalam undang-
undang, yaitu Undang-Undang Nomor 32 tahun 2009 tentang Perlindungan
dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Di dalam undang-undang ini,
lingkungan hidup diartikan sebagai kesatuan, dan mahluk hidup termasuk di
dalamnya manusia dan kesejahteraan manusia serta mahluk hidup lainnya.
Menurut Undang-Undang Nomor 32 tahun 2009 tersirat bahwa
lingkungan hiduplah yang mempengaruhi mahluk hidup, termasuk di
dalamnya manusia. Manusia hendaknya menyadari kalau alamlah yang
memberi kehidupan dan penghidupan, baik secara langsung maupun tidak
langsung.
Bertujuan pada perilaku jangka panjang Bertujuan pada perilaku jangka pendek
Salah satu aspek terpenting dalam dunia bisnis adalah promosi. Bila
anda mempunyai sebuah produk yang diharapkan dapat diterima secara luas
oleh pasar, maka mau tidak mau anda harus melakukan promosi. Promosi
sendiri bisa dilakukan secara tradisional seperti pemasaran dari mulut ke
mulut, menggunakan media promosi seperti banner, spanduk, atau
mengiklankan diri di radio, koran, bahkan televisi. Sebelum jauh melangkah
sampai di sana, pertama sekali yang harus anda lakukan adalah mempelajari
segmentasi pasarnya seperti apa. Misalnya, bila anda mempunyai produk
pakaian muslim, maka lebih baik bila anggaran promosi perusahaan anda
dialokasikan untuk mengikuti event bertemakan Islami ketimbang
membuang uang untuk promosi di koran. Dengan cara ini, secara tidak
langsung anda telah melakukan upaya efisiensi dalam mengelola budget
promosi.
Pertemuan Ke 6
(Strategi Pemasaran Sosial)
2. Penyusunan Strategi
Adapun strateginya akan mencangkup:
a. Berbagai kelompok sasaran yang diperoleh dari penelitian formatif
dapat dibagi dalam 3 kelompok besar:
Sasaran primer, yaitu sasaran pokok yang benar-benar kita
harapkan berubah kebiasaannya. Contohnya ibu-ibu.
Sasaran sekunder, yaitu sasaran antara yang akan terlibat
dalam penyampaian produk atau pelayanan atau yang terlibat dalam
penyampaian pesan-pesan secara langsung. Contohnya, kader posyandu.
Sasaran tersier, yaitu sasaran penunjang yang terlibat secara tidak
langsung, namun dukungannya sangat diperlukan. Contohnya, tokoh
masyarakat, tokoh agama, dsb.
b. Berbagai perilaku yang diharapkan dari tiap kelompok sasaran.
c. Sikap negatif terhadap perilaku yang diharapkan secara rinci.
d. Pemecahan yang disarankan untuk mengatasi hambatan tersebut.
e. Kata-kata yang disarankan untuk dipakai guna
meyakinkan kelompok sasaran untuk melakukan apa yang diharapkan.
f. Berbagai saluran komunikasi yang ada untuk analisis selanjutnya.
3. Menguji Coba Strategi
Setelah strategi disusun, kita kembali mengunjungi kelompok
sasaran primer untuk menguji coba strategi tersebut pada mereka. Bila
perilaku yang disarankan perlu dilaksanakantiap hari, seperti pemberian
makan anak, kita mints pars ibu melaksanakan dalam satu minggu. Bila
perilaku yang dianjurkan hanya dilaksanakan sekali, seperti imunisasi atau
menimbangkan anak di Posyandu, kita akan minta para ibu itu melaksana-
kan sekali atau dua kali.
Kita akan menggunakan kata-kata dan tokoh yang tertuang dalam
strategi untuk meyakinkan ibu-ibu agar man melaksanakannya. Semua
pertanyaan yang dipunyai ibu-ibu, seperti yang tergambar pads hasil riset
formatif berupa sikap negatif dan hambatan yang mungkin
menghalanginya untuk berbuat, hendaknya bisa terjawab.
Kendati demikian, pelaksanaan penelitian mungkin masih menjumpai
bahwa kata-kata tersebut belum cukup menyakinkan ibu-ibu untuk berbuat.
Dalam hal ini, petugas lapangan akan bekerja sama dengan para ibu untuk
menemukan cara melakukannya sampai ibu-ibu tersebut sepenuhnya puss
dan setuju untuk melaksanakannya. Petugas lapangan secara cermat menulis
cara-cara yang ditemukan untuk meyakinkan ibu-ibu itu. Biasanya, setelah
satu minggu petugas lapangan akan kembali mengunjungi ibu yang sama dan
membicarakan hasilnya dengan mereka. Apakah mereka melaksanakannya?
Apakah mereka akan melaksanakannya terus? Pembicaraan akan dilakukan
hati-hati dengan para ibu yang gagal, atau hanya setengah berhasil, untuk
menemukan apa masalahnya, rasa keberatan apa yang masih ada dan
bagaimana masalah dan rasa keberatan itu dapat diatasi. Percakapan ini akan
dicatat dengan cermat.
Berdasarkan masukan itu, strategi yang kita buat serta
menggambarkan apa yang kita harapkan dilakukan ibu-ibu itu dan
bagaimana melaksanakannya, sekarang sudah dapat disempurnakan.
4. Menulis Arahan Kreatif dan Media
Kini kita menulis strategi kreatif dan media. Kita menuliskan ini
walaupun kita akan melaksanakan kegiatan kreatif atau melaksanakan
kegiatan media kita sendiri. Arahan tertulis ini penting walau
pelaksanaannya dilakukan instansi lain atau biro, iklan. Arahan ini
menyimpulkan tujuan dan maksud kegiatan, gambaran rinci data ekonomi,
sosial, dan geografis daerah kegiatan serta daftar kelompok sasaran primer,
sekunder, dan tersier dan gambaran keadaan mereka.
Kecuali itu juga berisikan analisis semua saluran komunikasi yang
mungkin dipakai untuk mencapai sasaran primer sehingga diteliti lebih
lanjut serta frekuensi dan biayanya. Mungkin akan mencakup media massa,
kader, kelompok masyarakat atau saluran lain seperti promosi di pasar lokal
atao peristiwa budaya dan saluran lain yang muncul dalam penelitianpads
ibu-ibu serta mungkin dapat dipakai. Jugs catatan bagaimana
komunikasi dan motivasi sasaran sekunder dan tersier akan dilaksanakan.
Bahan komunikasi yang perlu dikembangkan mungkin meliputi TV
atau slide, bahan-bahan penyuluhan bagi kader dalam bentuk kartu
konsultasi, lembar balik atau poster dan pitakaset, spanduk (yang berguna
untuk upaya promosi jangka, pendek) atau poster-poster (sebagai pengingat
pesan-pesan yang disampaikan media massa atau kader), dan lain
sebagainya. Sebagai tambahan, booklet barangkali cocok dipakai
untuk mendapatkan dukungan yang diharapkan dari kelompok
sasaran sekunder dan tersier. Pedoman pelatihan dan modul juga diperlukan
untuk melatih kader. Pada arahan dijelaskan pula anggaran yang mungkin
didapat.
Bagian kedua dari arahan itu berupa uraian tentang kelompok
sasaran, dan kegiatan yang ditulukan pada tiap kelompok sasaran, pesan-
pesan yang harus diterima tiap, kelompok sasaran, semua keengganan yang
diketahui dan menghambat penerimaan dan bagaimana rasa keberatan itu di
atasi dan tokoh yang dapat diterima kelompok sasaran.
f. Direct Marketing
Merupakan elemen terakhir dalam bauran komunaksi atau
promosi. Terdapat enam area dari direct marketing, yaitu:
Direct mail
Mail order
Direct respons
Direct selling
Telemarketing
Digital marketing
Pertemuan Ke 7
(Produk Dalam Mix Marketing Di Bidang Kesehatan)
A. Definisi Produk Dalam Mix Marketing
Kata produk berasal dari bahasa Inggris product yang berarti “sesuatu
yang diproduksi oleh tenaga kerja atau sejenisnya”. Bentuk kerja dari
kata product, yaitu produce, merupakan serapan dari bahasa latin prōdūce(re),
yang berarti (untuk) memimpin atau membawa sesuatu untuk maju. Pada
tahun 1575, kata “produk” merujuk pada apapun yang diproduksi (anything
produced). Namun sejak 1695, definisi kata product lebih merujuk pada
sesuatu yang diproduksi (thing or things produced). Produk dalam pengertian
ekonomi diperkenalkan pertama kali oleh ekonom-politisi Adam Smith. Dalam
penggunaan yang lebih luas, produk dapat merujuk pada sebuah barang atau
unit, sekelompok produk yang sama, sekelompok barang dan jasa, atau sebuah
pengelompokan industri untuk barang dan jasa.
Dalam bisnis, produk adalah barang atau jasa yang dapat diperjual
belikan. Dalam tingkat pengecer, produk sering disebut sebagai merchandise.
Dalam manufaktur, produk dibeli dalam bentuk barang mentah dan dijual
sebagai barang jadi. Produk yang berupa barang mentah seperti metal atau hasil
pertanian sering pula disebut sebagai komoditas. Dalam marketing, produk
adalah apapun yang bisa ditawarkan ke sebuah pasar guna mendapatkan
perhatian untuk dimiliki, digunakan, dikonsumsi yang dapat memuaskan
kebutuhan. Suatu produk dapat berupa suatu benda, jasa dan keinginan lain-
lain untuk melukiskan sesuatu yang dapat memenuhi keinginan. Untuk itu
setiap pengusaha harus mengetahui perkembangan kebutuhan konsumen
melalui penelitian pasar agar dapat mengetahui dan dapat menyesuaikan diri
dalam menciptakan produk. Bukan hanya kualitas produk/service yang
diberikan atau kecanggihan teknologinya, tetapi kemasan yang
menarik/wrapping, tepat fungsinya sesuai kebutuhan target, dan kemudahan
penggunaan produk dapat menjadi daya tarik bagi konsumen.
2. Actual Product
Berada tepat diseputar core product, yaitu berupa perilaku tertentu
yang kita promosikan (misalnya : berolah raga 2x seminggu, ber KB, tidak
merokok dll). Perilaku tersebut diperlukan agar seseorang bisa mendapatkan
manfaat yang disebutkan dalam core product. Berikut ini gambar anatomi
produk tersebut.
3. Augmented product
Berupa barang atau layanan nyata yang dipromosikan bersama
dengan perilaku yang diharapkan. Barang atau layanan tersebut merupakan
unsur pendukung bagi kelompok sasaran agar mudah dalam melakukan
perilaku yang diharapkan. Sehingga dengan dukungan barang atau layanan
tersebut sasaran menjadi terbantu untuk mulai melakukan perilaku yang
dipromosikan. Sebagai contoh pada program Keluarga Berencana,
disediakan berbagai jenis alat kontrasepsi, konsultasi dengan dokter dan
paramedis, pelayanan pemasangan atau pelepasan alat kontrasepsi jika
secara medis diperlukan penggantian alat kontrasepsi apabila terjadi
masalah dalam kesehatan akseptor. Layanan yang disediakan seringkali
berupa konsultasi dan pemberian informasi secara pribadi untuk bisa
memberikan peneguhan bagi kelompok sasaran yang sudah tertarik namun
membutuhkan informasi yang lebih detail.
Augmented product sangat berguna untuk mengurangi penolakan
atau hambatan-hambatan yang menahan kelompok sasaran untuk
mengadopsi perilaku yang dipromosikan. Disamping itu, augmented product
mampu menjaga agar kelompok sasaran yang baru menerima actual product
untuk terus mempertahankannya untuk jangka waktu yang lama atau yang
telah ditentukan. Karena apabila terjadi pemutusan perilaku oleh kelompok
sasaran yang terhitung baru mengadopsi perilaku, maka ini akan
meningkatkan hambatan psikologis pada kelompok sasaran yang sudah
berminat namun belum menerima actual product.
5. Memilih media
Ada berbagai jenis saluran/media komunikasi yang dipergunakan:
Saluran komunikasi pribadi: melibatkan dua orang atau lebih
secara langsung
Saluran ahli yaitu tokoh masyarakat yang dapat dipercaya oleh ibu
hamil menyatakan bahwa pemeriksaan ibu hamil adalah penting.
Saluran sosial yaitu tetangga teman dan sebagainya
Saluran media masa melalui radio saluran pemerintah daerah atau
menggunakan poster.
6. Uji coba
Setelah strategi disusun, cobalah anda mengunjungi kelompok
sasaran primer untuk menguji coba strategi. Anda minta agar ibu melakukan
hal yang anda sarankan dahulu. Waktu satu minggu. Kata-kata yang
digunakan dalam ujian harus memberikan informasi yang diperlukan ibu-
ibu untuk meyakinkan sehingga mau melakukannya. Dalam hal ini anda
bekerja dengan para ibu untuk menemukan cara yang tepat sampai ibu-ibu
merasa puas dan setuju untuk melaksanakannya.
7. Melaksanakan komunikasi
Dalam melaksanakan kegiatan ini anda jangan lupa menggunakan
kaidah-kaidah dalam komunikasi yang efektif. Hal ini penting agar kesan
dan citra terhadap anda baik.
8. Pemantauan dan evaluasi
Hasil pemantauan dan evaluasi sangat penting untuk perbaikan
dalam kegiatan selanjutnya.
Pertemuan Ke 9
(Promotion Dalam Mix Marketing Di Bidang Kesehatan)
A. Defenisi Promosi Dalam Mix Marketing
Promosi adalah suatu usaha dari pemasar dalam menginformasikan dan
mempengaruhi orang atau pihak lain sehingga tertarik untuk melakukan
transaksi atau pertukaran produk barang atau jasa yang dipasarkannya.
Tujuan Promosi
1. Menyebarkan informasi produk kepada target pasar potensial.
2. Untuk mendapatkan kenaikan penjualan dan profit.
3. Untuk mendapatkan pelanggan baru dan menjaga kesetiaan
pelanggan.
4. Untuk menjaga kestabilan penjualan ketika terjadi lesu pasar.
5. Membedakan serta mengunggulkan produk dibanding produk
pesaing.
6. Membentuk citra produk di mata konsumen sesuai dengan yang
diinginkan.
Promotional Mix/Bauran Promosi merupakan gabugan dari berbagai
jenis promosi yang ada untuk suatu produk yang sama agar hasil dari kegiatan
promo yang dilakukan dapat memberikan hasil yang maksimal. Sebelum
melakukan prmosi sebaiknya dilakukan perencanaan matang yang mencakup
bauran promosi sebagai berikut:
1.Iklan seperti iklan koran, majalah, radio, katalog, poster, dll.
2. Publisitas positif maksimal dari pihak-pihak luar.
3. Promosi dari mulut ke mulut dengan memaksimalkan hal-hal
positif.
4. Promosi penjualan dengan ikut pameran, membagikan sampel, dll.
5. Public relation / PR yang mengupayakan produk diterima
masyarakat.
6. Personal selling / penjualan personil yang dilakukan tatap muka
langsung.
B. Jenis-Jenis Promosi Dalam Mix Marketing
Adapun jenis-jenis promosi dalam mix marketing yaitu:
1. Iklan
2. Publisitas
3. Promosi Penjualan
6. Social Media
7. Public Relation