kategori:
Pada segmentasi ini, pasar dibagi ke dalam beberapa bagian geografi seperti negara,
wilayah, kota, dan desa. Daerah geografi yang dipandang potensial dan
menguntungkan akan menjadi target operasi perusahaan.
Sebagai dasar lebih lanjut untuk segmentasi pasar, segmentasi sosiokultural yang
memiliki variabel sosiologis (kelompok) dan antropologis (budaya) dibagi dalam
segmen yang sesuai tahap pada:
Contoh
Segmentasi pasar Samsung Galaxy Young
Sesuai dengan namanya, Samsung Galaxy Young ditujukan bagi mereka yang berjiwa muda,
khususnya pelajar dan mahasiswa. Didukung dengan desain yang tipis dan pilihan warna
yang cukup banyak, ponsel ini ditujukan bukan hanya untuk kaum wanita saja, tapi juga
untuk kaum laki-laki. Dengan dilengkapi kamera sebesar 2MP ponsel ini mengincar mereka
yang senang berfoto. Selain itu browser HTML dan jaringan 3G network dan datanya
diciptakan agar pengguna bisa terus up-to-date dengan dunia internet yang terus
membooming dan tidak ketinggalan berita. Dan dari harganya yang hanya satu jutaan, secara
demografis, ponsel ini mengincar pasar kelas menengah ke bawah. Namun juga tidak
menutup kemungkinan bagi kelas di atasnya karena desainnya yang mewah.
Pada segi geografis, produk Samsung ini sudah di seluruh Indonesia dan juga di beberapa
berkembang lainnya sepeti Malaysia, Singapura, India, dan negara lainnya.
Secara psikografis, ponsel ini ditujukan bagi orang-orang yang selalu ingin terhubung dengan
internet dengan kecepatan tinggi, gemar berfoto dan multimedia, juga untuk kebutuhan kerja
karena dapat membuka file dokumen.
Usia,
Gender (jenis kelamin),
Status perkawinan,
Pendapatan, pendidikan, dan pekerjaan, dsb.
Demografis membantu menemukan pasar target atau sasaran. Informasi demografis
merupakan cara yang paling efektif dari segi biaya dan paling mudah diperoleh untuk
mengenali target. Data-data demografis lebih mudah diukur daripada berbagai variabel
segmentasi lain. Berbagai variabel denografis mengungkapkan kecenderungan yang
memberikan isyarat berbagai peluang bisnis, seperti pergeseran usia, jenis kelamin, dan
distribusi penghasilan.
3. tes nyata dari skema pembentukan segmen terjadi setelah telah dicoba dan Past
Dievaluasi.Apakah ada cara untuk mengevaluasi skema segmentasi alternatif tanpa
secara aktualitas mencoba mereka?
Jawabannya tidak bisa dan akan lebih efektif jika Cara mudah menentukan segmentasi
pasar:
1. Tentukan targetnya:
Langkah paling awal untuk menentukan segmentasi pasar adalah menentukan
siapakah yang menjadi targetnya. Buatlah menjadi 3 bagian:
1. New customer
2. Focus customer
3. And others customer
Setelah membaginya menjadi 3 bagian barulah Anda bisa memasukan kriteria yang
sesuai dengan masing-masing target tersebut. Kriteria ini meliputi:
4. Demographic
5. Media
6. Life style
7. Status sosial dan ekonomi
8. Waktu
2. Ketahui masalah dan solusinya:
Ketahuilah jika setiap target pelanggan yang sudah dibagi menjadi 3 bagian tersebut
memiliki berbagai masalahnya masing-masing. Untuk itu memahami masalah dan
menemukan solusi pada setiap pelanggan adalah hal wajib bagi Anda dan tim pahami
dalam mengerti apa yang diinginkan oleh segmentasi pasar Anda ini.
4. Pelajari siklusnya:
Siklus ini akan menentukan bagaimana produk Anda bisa diterima atau tidak oleh
segmen pasar Anda. Pelajarilah hal yang menjadi aktivitas, keinginan, tindakan, dan
hal yang dilakukan oleh pelanggan. Dengan begitu hal-hal kecil yang membuat
terhambatnya perkembangan bisnis Anda bisa segera ditangani secepatnya oleh tim
Anda.
5. Tetapkan tujuan:
Tujuan adalah hal penting selanjutnya yang harus Anda perhatikan. Setiap segmentasi
yang sudah dibagi di atas pasti memiliki karakteristik, kebutuhan, keinginan, dan
perilaku yang berbeda. Namun dengan adanya perbedaan tersebut buatlah segmentasi
pasar Anda memiliki satu tujuan yang kuat untuk menggunakan produk/layanan yang
Anda punya. Meskipun di beberapa hal terdapat tujuan yang berbeda dari yang
diharapkan, bukan menutup kemungkinan jika Anda sudah mencakup segmentasi
yang sesuai dengan pilihan Anda.
Jadi apakah Anda sudah menentukan segmentasi pasar yang sesuai dengan bisnis/perusahaan
Anda? Mulai lah dari hal yang kecil terlebih dahulu seperti sharing atau bertanya mengenai
hal tersebut untuk membantu Anda mendapatkan hasil yang lebih besar. Memang pada
akhirnya segmentasi ini akan berguna untuk mendapatkan informasi yang lebih jelas dan
aktual, serta proses yang lebih efektif.
4. Meningkatkan Keuntungan
Perusahaan yang melakukan segmentasi market dengan benar cenderung menikmati
keuntungan yang signifikan. Menurut sebuah studi yang dilakukan oleh Bain & Company,
81% eksekutif menemukan bahwa segmentasi sangat penting untuk meningkatkan laba.
Selain itu, Brain & Company juga menemukan bahwa perusahaan dengan strategi segmentasi
yang hebat menikmati keuntungan 10% lebih tinggi dibandingkan dengan perusahaan yang
segmentasinya tidak efektif selama periode waktu 5 tahun.
5. Menerapkan Target dan Rencana Bisnis yang Tepat
Setelah memahami segmen pasar beserta karakteristiknya, Anda dapat melakukan evaluasi
atas kegiatan pemasaran yang sudah dilakukan sebelumnya. Dalam hal ini Anda dapat
mengetahui apakah strategi pemasaran yang Anda terapkan sudah sesuai dengan target Anda
atau sebaliknya. Hasilnya kemudian dapat Anda gunakan sebagai acuan untuk membuat
perencanaan bisnis dan pemasaran selanjutnya yang lebih tepat.
7.Is perlu menggunakan strategi Positioning yang unik untuk setiap segmen pasar
yang ditargetkan oleh Organisasi?
Adapun 3 kriteria dalam mengevaluasi dan menentukan segmen yang
akanditarget, yaitu:
1.Perusahaan harus memastikan bahwa segmen pasar yang dibidik itu cukupbesar
dan akan cukup menguntungkan bagi perusahaan
2.Strategi targeting harus didasarkan pada keunggulan kompetitif perusahaanyang
bersangkutan. Keunggulan kompetitif merupakan cara untuk mengukurapakah
perusahaan memiliki kekuatan dan keahlian yang memadai untukmenguasai
segmen pasar yang dipilih sehingga memberikan value bagikonsumen.
3.Ketiga adalah bahwa segmen pasar yang dibidik harus didasarkan pada
situasip e r s a i n g a n n y a b a i k s e c a r a l a n g s u n g a t a u t i d a k l a n g s u n g y a n g
d a p a t mempengaruhi daya tarik targeting perusahaan
c.PositioningPositioning adalah tindakan merancang penawaran dan citra perusahaan
untukmenempati tempat khas di benak sasaranpasar. Hasil akhir dari penentuan dalah
keberhasilan penciptaan proposisi nilai yang berfokus pada pasar, alasankuat mengapa
pasar sasaran harus membeli produk (Philip Kotler 2000).
1.Be creative
Be craetif maksudnya adalah bahwa perusahaan harus kreatif untuk mencuri perhatian
konsumen atau target market.
2. Simplicity
Simplicity maksudnya adalah komunikasi yang disampaikan harus sesederhana dan sejelas
mungkin
3.Consistent yet flexible
Consistent yet flexible maksudnya adalah perusahaan harus konsisten dan melihat kondisi.
4.Own dominate, protect
Own, dominate, protect maksudnya adalah dalam komunikasi perusahaan harus memiliki satu
atau beberapa kata ampuh di benak pelanggan
5.User their language
User their language maksudnya adalah dalam mengkomunikasikan positioning perusahaan
harus menggunakan bahasa pelanggan.
8. di bawah apa circunm resistensi mungkin tidak mungkin untuk memecah sebuah
produk-pasar ke dalam segmen?Apa bahaya dari menggunakan skema formasi
segmen yang salah?
Ketika ditanya siapa pelanggannya, seorang pemilik toko fashion menjawab, “Saya
menjual pakaian untuk wanita yang berumur 20 sampai 50 tahun.” Itu adalah satu
kelompok/segmen pasar yang cukup besar dan kebutuhan-kebutuhan segmen tersebut
pastilah sangat bervariasi. Wanita-wanita muda umumnya gemar mengenakan pakaian untuk
gaul dan sosialisasi. Sedangkan yang lebih tua, katakanlah mereka yang berumur 35 tahun ke
atas, cenderung lebih tertarik pada fungsinya, yaitu pakaian untuk di kantor atau di rumah.
Inilah contoh kesalahan segmentasi yang diberikan Philip Kotler dalam buku Ten
Deadly Marketing Sins-nya. Pada kasus di atas, si pemilik toko tidak mampu
mengidentifikasi segmen pasar dengan baik dan jelas. Segmentasi bisa keliru karena pasarnya
sudah bergeser, misalnya ke arah lifestyle, tetapi si pemasar tetap membaginya berdasarkan
faktor demografis.
Sebab lain bisa juga karena pasar sudah semakin terfragmentasi, tetapi mereka masih
melihat pasar sebagai satu kesatuan besar. Motorola contohnya, masih melihat pasar ponsel di
Indonesia dalam perspektif yang luas. Sementara itu, Nokia sudah membuat segmentasi yang
beragam. Tak heran Nokia lebih mampu melayani setiap segmen pasarnya dengan lebih tepat
dan baik.
Kesalahan segmentasi juga bisa dilihat dalam dunia food & beverage (F&B). Banyak
perusahaan F&B skala kecil – menengah yang sebenarnya cukup berpeluang masuk ke
segmen premium karena kualitas produknya bagus, akan tetapi mereka malah memilih untuk
bermain di segmen bawah (komoditi) yang sangat ketat persaingannya sehingga tidak
bertumbuh. Kebanyakan perusahaan-perusahaan kelas menengah, terutama yang lokal,
seringkali tidak mempunyai segmentasi yang jelas. Dengan
demikian, positioning dan targeting-nya juga jadi tidak jelas.
Jelas bahwa kesalahan dalam segmentasi sangatlah berbahaya. Dampaknya tidak hanya
merembet para targeting, tetapi juga bisa berakibat fatal pada seluruh strategi dan taktik yang
dijalankan perusahaan.
Kesalahan segmentasi berpangkal dari kurangnya informasi pasar. Akibatnya,
pengelompokkan konsumen tidak sesuai dengan kondisi pasar yang sesungguhnya. Setiap
pasar itu unik, sebab konsumen yang satu pasti berbeda dengan yang lainnya. Tidak ada pasar
yang benar-benar homogen. Hanya saja dalam dunia pemasaran, jumlah konsumen yang
sangat banyak ini tidak mungkin “dipotret” satu per satu. Maka mereka lalu disederhanakan.
Konsumen yang mempunyai karakteristik sama dikelompokkan dalam satu segmen pasar
(segmentasi).
Dalam teori, ada beberapa metode yang biasa dipakai untuk melakukan segmentasi
pasar, antara lain segmentasi berdasarkan demografis, geografis, psikografis, perilaku dan
manfaat. Akhir-akhir ini, para pemasar mulai menggunakan “loyalty segmentation” dengan
memberi perhatian besar pada pelanggan yang loyal dan lebih memberikan profit ketimbang
pelanggan yang lain.
Fokus pada pasar yang tidak memadai di atas umumnya disebabkan kurang
mampunya mengidentifikasi segmen pasar dan buruknya prioritisasi segmen pasar. Pada
kasus toko pakaian di atas, si pemilik toko sudah melakukan segmentasi pasar, tapi fokusnya
tidak benar. Seharusnya ia memakai pendekatan/variabel perilaku, tetapi dia masih
menggunakan pendekatan/variabel demografis. Karena itu, Kotler menyarankan agar pemasar
menggunakan teknik-teknik segmentasi lebih canggih seperti benefit segmentation, value
segmentation, dan loyalty segmentation.
Namun ada anggapan bahwa STP adalah masalah basic. Maka naif sekali jika
perusahaan besar sampai bisa melakukan kesalahan di sini. Tetapi kenyataannya, kesalahan
dalam segmentasi itu adalah lumrah. Contoh yang paling sering terjadi adalah segmennya
terlalu tinggi atau terlalu rendah.
Kita bisa melihat kegagalan Galeria Matahari yang salah satu disebabkan karena
kesalahan menyasar segmen.Katanya kesalahan Galeria ini ada dua. Pertama, karena memang
namanya Matahari, maka tidak bisa “didongkrak” ke atas. Kedua, kemungkinan besar karena
manajemen tidak mempunyai kapabilitas internal atau kemampuan yang pas untuk melayani
segmen premium. Ini adalah contoh segmentasi yang tidak pas.
Selain itu, di industri farmasi, banyak pula perusahaan farmasi kecil yang tidak
bertumbuh karena targeting-nya “itu-itu” saja, yaitu segmen kelas bawah yang berdaya beli
rendah. Targeting ini menyebabkan bisnis mereka tidak berkembang. Padahal kalau
segmentasinya diperbaiki, mereka akan bisa lebih berkembang.
Kesalahan-kesalahan segmentasi ini intinya disebabkan karena kurangnya informasi
pasar. Pengamat ritel Handaka Santosa memandang perlunya riset mengenai produk yang
akan diluncurkan dan riset tentang kemajemukan konsumen. Ketepatan memilih segmen dan
hal-hal yang berkaitan dengan segmen yang akan kita tuju adalah penting.