Anda di halaman 1dari 23

PEMBAHASAN JAWAB SOAL PERTANYAAN DISKUSI

FITRI RAHMADHANI / 17059154

BAB 1

1. mengapa manajer harus tahu tentang penelitian

Pengetahuan penelitian tidak saja menolong seseorang melihat informasi yang tersedia
dengan cara canggih dan kreatif dalam lingkungan global yang bergerak cepat yang dihadapi
bisnis, tetapi pengetahuan tersebut juga membantu anda dalam hal – hal lain. Misalnya, anda
dapat berinteraksi secara lebih efektif dengan konsultan penelitian yang bekerja untuk anda, anda
dapat membedakan antara studi baik dan buruk yang dipublikasikan dalam jurnal – jurnal
professional, dan bila diinginkan, anda sendiri dapat melakukan penelitian untuk memecahkan
masalah. (Sekaran, 2006)
Manajer masa depan di tuntut untuk mengetahui lebih banyak hal dibandingkan dengan
manajer masa lalu. Dan karena itu penelitian akan memberikan kontribusi yang cukup besar.
Penelitian bisnis ini bermanfaat untuk mengurangi ketidakpastian dengan menyediakan
informasi yang akurat untuk memperbaiki proses pembuatan keputusan.
Penelitian akan menawarkan kesempatan menarik terlebih dalam hal analisis keuangan,
penelitian pemasaran, dan penelitian operasional.

2. kenapa tujuan spesifik penelitian penting

Tujuan penelitian adalah penjelasan yang rigid tentang mengapa penelitian dengan topik
yang kamu pilih dilakukan. Pada prinsipnya, tujuan penelitian adalah untuk menjawab rumusan
masalah. Jadi, kamu tinggal menarasikan kembali rumusan masalah yang sebelumnya ditulis
dalam kalimat tanya menjadi kalimat aktif atau pasif.

3. Kapan pemnelitian dasar berbeda dari penelitian dasar efektif?


Penelitian Murni

Penelitian murni disebut juga dengan penelitian dasar. Penelitian murni ini bertujuan untuk
mengembangkan teori dan tidak memperhatikan kegunaan yang langsung bersifat
praktis.Menurut Jujun S. Suriasumantri (1985), menyatakan bahwa penelitian murni atau
penelitian dasar merupakan penelitian yang bertujuan untuk menemukan pengetahuan baru
yang sebelumnya belum pernah diketahui. Jenis penelitian ini berbeda dengan penelitian
terapan.
Penelitian Terapan
Menurut Jujun S. Suriasumantri (1985), bahwa penelitian terapan ialah penelitian yang
bertujuan untuk memecahkan masalah-masalah kehidupan praktis.Penelitian terapan ini lebih
bersifat praktis dan aplikatif oleh karena penelitian seperti ini bermula dari sebuah
permasalahan yang riil dan bukan permasalahan yang bersifat teoritis.
Penelitian Aksi
Penelitian aksi yang juga sering disebut dengan istilah action research, bertujuan untuk
menyelesaikan masalah dengan cara melakukan serangkaian tindakan yang khusus, yaitu
yang telah melalui telaah teoritis sebelumnya secara nyata supaya segera mendapatkan solusi
yang terbaik untuk masalah dalam penelitian tersebut.

Penelitian Kebijakan

Penelitian kebijakan ialah penelitian yang bertujuan untuk menentukan suatu kebijakan
berdasarkan data dan fakta yang ada di lapangan. Hasil dari penelitian ini berupa
peraturan, undang-undang, surat keputusan, dan segala hal yang berhubungan atau
memiliki kekuatan hukum.

Penelitian Evaluasi

Jenis penelitian berdasarkan kegunaannya yang terakhir adalah Penelitian evaluasi.


Penelitian seperti ini bertujuan untuk memberikan penilaian pada program tertentu,
kegiatan serta kebijakan yang ditujukan untuk mengintervensi masyarakat.

4. Pentingnya hubungan manajer dengan peneliti

Sebagai perusahaan yang memilliki susunan Anggota organisasi diperusahaan tentu


memiliki berbagai macam Manajer, didalam internal perusahaan pastinya memiliki berbagai
macam masalah yang dihadapi dan perlu diteliti baik penelitian secara Internal dan Eksternal
demi kemajuan sebuah perusahaan dan diposisi seperti ini tugas seorang manajer sangatlah
dibutuhkan. Sebagai seorang manajer tentu harus memiliki ilmu penelitian, ketika manajer
memiliki pengetahuan penelitian dibanding manajer lainnya yang tidak memiliki ilmu
pengetahuan tentunya penelitian memecahkan masalah akan lebih cepat dipahami secara efektif
dari masalah yang ada. Selain itu manajer yang memiliki ilmu pengetahuan penelitian pasti
membutuhkan konsultan peneliti dengan cara mencari dan bekerja sama dengan Konsultan
peneliti. Dalam proses mencari konsultan peneliti ini tugas seorang manajer harus mengetahui
bagaimana membedakan penelitian yang baik dan yang buruk yang dapat dilihat
secara track record.

(Dalam Sekaran, 2006) Sering kali manajer perlu menyewa konsultan untuk meneliti
beberapa masalah yang lebih rumit dan memakan waktu, itu sebabnya mengapa penting untuk
memahami bagaimana menemukan dan memilih peneliti, bagaimana berinteraksi secara efektif
dengan konsultan peneliti, bagaimana seharusnya hubungan manajer dengan peneliti. Perlu di
tekankan bahwa motif utama manajer dalam menyewa konsultan peneliti haruslah untuk
pemecahan masalah.
5. manakah yang lebih penting penelitian dasar atau terapan

Penelitian Terapan : penelitian yang dilakukan dengan maksud menerapkan hasiltemuan untuk
memecahkan masalah spesifik yang sedang dialami perusahaan.
Penelitian Dasar atau Fundamental : penelitian yang terutama dilakukan untuk meningkatkan
pemahaman terhadap masalah tertentu yang kerap terjadi dalam konteks organisasi dan mencari
metode untuk memecahkannya.
penelitian dasar (pure research) memperhatikan setiap aktivitasnya secara ketat. Mereka akan
mengontrol semua variabel yang akan mungkin mempengaru hasil penelitian, sehingga nantinya
apa yang mereka peroleh akan benar-benar valid dan tidak bias, sebagaimana dapat dilihat secara
nyata. Penelitian terapan dilakukan langsung di lapangan dalam situasi dan kondisi riil, bukan
dalam suasana laboratoris sebagaimana penelitian dasar. Karenanya, metodologi yang digunakan
juga berbeda dengan penelitian dasar yang lebih bersifat eksperimental. Karena itu penelitian
dasar lebih penting

6. Konsultan/Peneliti Internal vs Eksternal


Empat keuntungan dalam menggunakan tim internal untuk melakukan
proyek penelitian :
1. Tim internal akan lebih mungkin diterima oleh karyawan dalam subunit
organisasi dimana penelitian perlu dilakukan.
2. Tim akan memerlukan lebih sedikit waktu untuk memahami, filosofi dan
suasana, serta fungsi dan sistem kerja organisasi.
3. Mereka akan dapat melaksanakan rekomendasi setelah temuan penelitian
diterima.
4. Tim internal mungkin menelan jauh lebih sedikit biaya dibanding tim eksternal.
Empat kerugian dalam menggunakan timinternal :
1. Dalam konteks masa kerja mereka yang panjang sebagai konsultan
internal, sangat memungkinkan jatuh kedalam cara pandang melihat masalah
dalam organisasi.
2. Ada keleluasaan bagi koalisi kekuasaan tertentu dalam organisasi untuk
mempengaruhi tim internal.
3. Terdapat ketidakadilan bagi tim internal dari staf dan manajemen.
4. Bias organisasi tertentu terhadap tim internal dalam beberapa hal dapat
1. membuat temuan menjadi kurang objektif

Keuntungan Konsultan Eksternal :


1. Tim eksternal dapat menerapkan kekayaan pengalaman yang diperoleh dari bekerja
dengan tipe organisasi yang mempunyai jenismasalah yang sama atau mirip.
2. Tim eksternal, terutama dari perusahaan penelitian dari konsultan terkemuka, mungkin
lebih banyak mempunyai pengetahuan modelmodel pemcashan masalah.
Kerugian Konsultan Eksternal :
1. Biaya sewa tim penelitian eksternal baiasanya mahal dan cenderung dihindari, kecuali
jika masalah sangat kritis.
2. Selain waktu banyak yang tim eksternal perlukan untuk memahami organisasi yang
akan diteliti,mereka jarang memperoleh sambutan hangat oleh karyawan.
3. Tim eksternal juga membebankan biaya tambahan untuk bantuan mereka dalam fase
implementasi dan evaluasi.

7. Manajer dan Konsultan-Peneliti


BagaimanaMenemukan danMemilih Peneliti
Banyak perusahaan konsultan organisasi yang terdaftar dalam direktori telepon dan bisa
disewa untuk konsultasi pada berbagai jenis proyek. Bila indikasi luas mengenai bidang atau isu
apa yang perlu di telititelah dinyatakan,perusahaan konsultan akan memberikan daftar individu
yang mempunyai keahlian dalam bidang bersangkutan.
HubunganManajer-Peneliti
Bila manajer memahami tentang penelitian, maka interaksi antar manajer dan peneliti pun
menjadi lebih berarti, bertujuan, dan bermanfaat baik bagi organisasi maupun peneliti.
Nilai-nilai
Disamping memperjelas peran dan batasan, manajer juga harus memastikan bahwa
terdapat kecocokan dalam sistem nilai pihak manajemen dan konsultan. Pertukaran informasi
dengan cara terus terang dan jujur juga membantu meningkatkan hubungan dan level
kepercayaan antara kedua pihak, yang pada giliran memotivasi kedua belah pihak berinteraksi
secara efektif.

.8. Scenario 1
a. dari penelitian tersebut dapat dikategorikan ke penelitian dasar

b. yang melakakukan penelitian adalah peneliti(manajer)

Scenario 2

a. dari penelitian tersebut dapat dikategorikan ke penelitian terapan

b. yang melakakukan penelitian adalah professor

Scenario 3

a. dari penelitian tersebut dapat dikategorikan ke penelitian terapan

b. yang melakakukan penelitian adalah peneliti


BAB 2

1. ciri ciri penelitian ilmiah

1. Bersifat Ilmiah
Yaitu selalu mengikuti prosedur dan selalu menggunakan bukti yang meyakinkan dlam bentuk
fakta yang diperoleh secara objektif.

2.Penelitian
Yaitu proses yang berjalan dilakukan terus menerus dan berkesinambungan, karena hasil dari
penelitian dapat selalu disempurnakan.

3.Kontribusi
Penelitian harus memiliki unsur kontribusi atau nilai tambah, sehingga selalu ada hal baru yang
ditambahkan dalam sebuah penelitian ilmu pengetahuan yang ada.

4.Analitis
Penelitian yang dilakukan harus dapat dibuktikan dan diuraikan dengan menggunakan metode
ilmiah dan harus ada sebab akibat antara variabel-variabelnya.

2. langkah langkah peneitian deduktif

Metode hipotesis deduktif memiliki 7 langkah, berikut penjelasannya:

Pengamatan
Pengamatan adalah suatu proses atau objek dengan maksud merasakan dan kemudian memahami
pengetahuan dari sebuah fenomena berdasarkan pengetahuan dan gagasan yang sudah diketahui
sebelumnya, untuk mendapatkan informasi-informasi yang dibutuhkan untuk melanjutkan suatu
penelitian.

Pengumpulan data awal


Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam rangka
mencapai tujuan penelitian. Tujuan yang diungkapkan dalam bentuk hipotesis merupakan
jawaban sementara terhadap petanyaan penelitian.

Perumusan Teori
Pada tahapan ini, peneliti mencoba merumuskan teori-teori mana yang akan dipakai dalam
melakukan penelitian. Teori yang telah dirumuskan tersebut menjadi alat dalam mengkaji suatu
fenomena yang akan diteliti. Oleh kerana itu, tingkat relevansi teori yang dirumuskan dengan
masalah yang akan diteliti menjadi sangat penting dalam menunjang keberhasilan suatu
penelitian.

Penyusunan hipotesis
Hipotesis atau hipotesa adalah jawaban sementara terhadap masalah yang masih bersifat praduga
karena masih harus dibuktikan kebenarannya.
Hipotesis merupakan langkah pertama sebelum mengadakan penelitian, ia dirumuskan terlebih
dahulu sebagai pedoman dalam mengambil kesimpulan.

Pengumpulan data lanjutan


Pengumpulan data lanjutan diperlukan untuk menunjang dari hipotesis yang sudah disusun.
Sebagai bahan pelengkap untuk meneruskan ke proses analisis data. Pada tahap ini adalah bagian
melengkapi dari pengumpulan data awal.

Analisis data
Analisis data adalah suatu kegiatan untuk meneliti, memeriksa, mempelajari, membandingkan
data yang ada dan membuat interpretasi yang diperlukan. Selain itu, analisis data dapat
digunakan untuk mengindentifikasi ada tidaknya masalah. Analisa data juga merupakan proses
mengatur urutan data, mengorganisasikannya kedalam suatu pola, kategori dan satuan uraian
dasar. Data yang diperoleh data dari pengumpulan data sebelumnya ditambah dengan hipotesis
yang telah dibangun.

Deduksi
Deduksi adalah kesimpulan akhir dari analisa yang sudah disusun. Deduksi berarti penarikan
kesimpulan dari keadaan yang umum atau penemuan yang khusus dari yang umum. Metode
deduksi akan membuktikan suatu kebenaran baru berasal dari kebenaran-kebenaran yang sudah
ada dan diketahui sebelumnya (berkesinambungan ). Metode deduksi umumnya dipakai pada
bidang matematika untuk membuat turunan-turunan rumus yang lebih simpel.

3.organisasi penelitian, , professor sekolah tinggi dan universitas , mahasiswa doktoral, asisten
dosen yang bekerja di fakultas, mahasiswa sarjana dan sarjana yang mengerjakan makalah,
departemen penelitian dalam industri, reporter surat kabar, jurnalis, pengacara, dokter,dan
kalangan professional dan non professional lainnya. Menurut anda manah yang masuk kedalam
penelitian dasar atau terapan?

Yang masuk kedalam penelitian dasar ialah mahasiswa sarjana mahasiswa doctoral
sedangkan yag lainnya ialah penelitian secara trepan karena mahasiswa pengembangan suatu
ilmu pengetahuan serta diarahkan pada pengembangan teori0teori yang ada atau menemukan
teori baru(dasar). penelitian yang mempunyai alasan praktis, keinginan untuk mengetahui,
bertujuan agar dapat melakukan sesuatu yang jauh lebih baik, lebih efektif, dan efisien.
Penelitian terapan atau applied research dilakukan berkenan dengan kenyataan-kenyataan
praktis, penerapan, dan pengembangan ilmu pengetahuan yang dihasilkan oleh penelitian dasar
dala kehidupan nyata. Penelitian terapan berfungsi untuk mencari solusi tentang masalah-
masalah tertent
4. proses deduksi induksi penelitian beserta contoh

Penalaran Induksi

menurut Rapar Hendrik Jan dalam Busthan Abdy (2018:118-119), pada hakikatnya induksi
adalah proses generalisasi berdasarkan hal-hal partikular yang diteliti, untuk memperoleh suatu
konklusi yang universal. Apabila hal-hal partikular yang dimaksudkan itu mencakup keseluruhan
jumlah dari suatu jenis atau peristiwa yang diteliti, maka induksi yang demikian disebut induksi
lengkap.

Misalnya, untuk mengetahui agama yang dianut oleh semua mahasiswa/i Fakultas Bahasa
Indonesia PGRI NTT, maka setiap mahasiswa/i Fakultas Bahasa Indonesia PGRI NTT mulai
diwawancarai untuk memperoleh data mengenai agama yang mereka anut. Apabila selesai
diteliti satu per satu, dan ternyata semua beragama Kristen Protestan, maka diambil konklusi
bahwa semua mahasiswa/i Fakultas Bahasa Indonesia PGRI NTT adalah penganut agama
Kristen Protestan.

Generalisasi juga dapat dilakukan dengan beberapa partikular, bahkan dapat pula hanya dengan
satu hal khusus atau satu peristiwa khusus. Misalnya: hanya dengan setetes darah saja, maka
dapat ditentukan golongan darah seseorang. Jadi, untuk menentukan golongan darah seseorang,
tidak perlu diteliti seluruh darah yang dimiliki. Induksi yang demikian adalah induksi yang tidak
lengkap.

Jadi, dari uraian di atas, dapat dipahami bahwa penalaran induktif atau kadang disebut logika
induktif, adalah penalaran yang berangkat dari serangkaian fakta-fakta khusus untuk mencapai
kesimpulan yang umum. Contoh argumen induktif adalah sebagai berikut:

 Sapi Madura punya sebuah jantung


 Sapi Bali punya sebuah jantung
 Sapi Brahman punya sebuah jantung
 Jadi, setiap sapi punya sebuah jantung

Penalaran Deduktif

Menurut Busthan Abdy (2018: 130), secara filosofis, deduksi adalah usaha untuk
menyingkapkan konsekuensi-konsekuensi eksperiensal dari suatu hipotesis eksplanatoris. Setelah
seorang ilmuan memilih hipotesis, kemudian menyimpulkan prediksi-prediksi eksperensial dari
hipotesis itu, lalu mencatat dan menyeleksi prediksi, serta akhirnya mengamati apakah prediksi
itu terjadi atau tidak, maka proses menarik prediksi-prediksi dari suatu hipotesis inilah yang
disebutkan dengan proses deduksi.

Sebagai contoh, seorang bernama Petrus percaya pada infalibilitas Paus. Jika hipotesis ini benar,
orang yang sama akan sangat percaya pada semua ajaran yang diterima umum oleh orang-orang
beragama Katolik, dan ia juga akan terlibat dalam praktek-praktek devosi Katolik. Bahkan lebih
dari itu, keluarganya akan memiliki keinginan yang sama. Semuanya ini merupakan proposisi-
proposisi yang diturunkan secara "deduktif" dari hipotesis di atas dan merupakan prediksi-
prediksi yang harus diuji kebenarannya sehingga pada gilirannya, hipotesis di atas dapat terbukti
benar

Maka sekali lagi, deduksi adalah usaha untuk menyingkapkan konsekuensi-konsekuensi


eksperiensal dari hipotesis eksplanatoris, dengan tugasnya untuk mengeksplikasi hipotesis
dengan cara menarik konsekuensi eksperiensial dari suatu hipotesis (Keraf Sonny & Dua
Mikhael,2001:97).

Louis Kattsoff dalam Busthan Abdy (2018:130), berpendapat bahwa logika deduktif
membicarakan cara-cara untuk mencapai kesimpulan-kesimpulan, bila terlebih dahulu telah
diajukan pertanyaan-pertanyaan mengenai semua atau sejumlah hal diantara suatu kelompok.
Kesimpulan yang sah pada suatu penalaran deduktif selalu akan merupakan akibat yang bersifat
keharusan dari pernyataan-pernyataan yang sudah lebih dahulunya diajukan.

Jadi menurut Busthan Abdy (2018:132), setiap argumen yang menggunakan penalaran deduktif,
akan selalu berangkat dari premis-premis yang terdiri dari kebenaran-kebenaran yang sudah
diterima sebagai yang benar. Dan kemudian ditarik suatu kesimpulan sebagai kebenaran baru
yang tidak bisa disangsikan. Misalnya ketika seorang sudah memastikan bahwa semua madu itu
manis, dan menemukan ada madu dalam kue misalnya, maka dia pasti tidak sunkan-sunkan lagi
untuk tidak memakannya. Demikianlah argumentasi dengan penalaran deduktif: Semua madu itu
manis. Kue itu mengandung madu. Jadi kue itu manis.

Contoh sederhananya, misalnya ketika melakukan kesalahan ditempat kerja, dan mendapat
teguran dari pimpinan, maka kita pun bisa meminta maaf sambil sedikit membela diri dengan
mengatakan, "saya kan manusia". Maksud sebenarnya dari kalimat ini adalah, bahwa "semua
manusia bisa melakukan kesalahan, dan saya adalah manusia, maka saya juga bisa melakukan
kesalahan".

Atau misalnya lagi, ketika teman kita yang malas belajar tidak naik kelas, dan kita berkata:
"pantas tidak naik kelas, karena tidak pernah belajar". Artinya bahwa semua orang yang tidak
belajar pasti tidak naik kelas. Teman saya tidak belajar. Pantas tidak naik kelas.

Jadi, penyimpulan deduktif selalu dilakukan berdasarkan premis-premis berupa kebenaran


umum, yang kemudian ditarik kesimpulan sebagai kebenaran baru. Dalam penyimpulan deduktif
yang benar, kesimpulan atau konklusi, harus valid dan sahih. Mengapa? Karena kesimpulan
sebenarnya sudah terkandung dalam premis.

Menurut Busthan Abdy (2018:133), kebenaran konklusi dalam deduksi, akan tergantung pada
kebenaran-kebenaran dalam premis. Maka kesimpulan yang lurus dalam metode deduktif ini
selalu sahih dari materi yang tidak benar. Perhatikan silogisme berikut:

 Semua wanita memakai anting


 Semua ibu guru adalah wanita
 Jadi, semua ibu guru memakai anting

Jika benar bahwa semua wanita memakai anting, dan benar pula bahwa semua ibu guru adalah
wanita, maka kesimpulan atau konklusi semua ibu guru memakai anting, adalah sangat valid.
Contoh lainnya:

 Jika pasien yang menderita disentri maka dia pasti sakit perut.
 Ternyata pasien menderita disentri
 Kalau begitu dia pasti sakit perut.

Karena kesimpulan sudah terkandung dalam premis, maka prinsip penyimpulan deduktif
mengatakan bahwa kesimpulan tidak boleh lebih besar dari premis. Jika kesimpulan lebih besar,
berarti ada tambahan yang diberikan pada kesimpulan, dan ini akan membuat kesimpulan
menjadi tidak logis.

5. jika penelitian tidak sampai 100% ilmiah berikan pendapat anda

KETERBATASAN PENELITIAN ILMIAH DALAM BIDANG MANAJEMENDalam bidang


manajemen dan ilmu social tidak selalu bisa melakukan investigasi yang 100%ilmiah
karena tidak seperti ilmu pasti, ilmu ini tidak bebas dari kesalahan. Hal ini bisa
terjadikarena kesulitan yang dihadapi dalam pengukuran dan pengumpulan data dalam bidang
subjektifs e p e r t i p e r a s a a n , e m o s i , s i k a p , d a n p e r s e p s i . K e s u l i t a n j u g a m u n g k i n
d i j u m p a i d a l a m mendapatkan sampel yang mewakili, yang membatasi generalisai
temuan. Dengan demikian,tidak selalu mungkin untuk memenuhi semua ciri sains
sepenuhnya. Sifat bisa diperbandingkan,konsistensi, dan generalisasi yang luas sering
sulit dicapai dalam penelitian. Oleh karena itudalam mendesain penelitian untuk
memastikan kejelasan tujuan, ketepatan, dan sifat dapat diuji,dapat ditiru, dapat
digeneralisasi, objektivitas, hemat, dan ketelitian serta keyakinan yangsemaksimal
mungkin

6. apakah epistemologi dan mengapa epistemology itu penting dan bagaimana


harus dilakukan

Epistemologi merupakan salah satu cabang dari filsafat yang secara khusus berbicara
tentang teori-teori pengetahuan, atau secara sederhana dapat dikatakan bahwa epistemologi
adalah cara bagaimana kebenaran (sebagai isi dari pengetahuan) dapat diketahui secara pasti
dan dapat diterima oleh individu ataupun masyarakat secara luas. Tugas penting
epistemologi adalah bagaimana sebuah kebenaran dapat dipertanggungjawabkan dal am
konteks cara pemerolehan kebenaran tersebut.

Jika karakter pengetahuan itu bersifat empiris, maka landasan epistemologinya adalah indra,
dan seluruh kebenaran yang bersifat empiris selalu saja bertitik tolak pada segala sesuatu
yang memiliki akar-akar indrawi.
Sementara ada bentuk kebenaran yang tidak melulu berhubungan dengan kenyataan faktual
atau empiris, seperti konsep-konsep, matematika, dan beberapa bentuk ilmu eksakta yang
secara langsung tidak memiliki hubungan dengan kenyataan empiris, di sinil ah pentingnya
akal pikiran untuk merumuskan dan memahami kebenaran dari pengetahuan konseptual itu
sehingga ia dapat diterima sebagai salah satu bentuk kebenaran.

Sementara itu, pengalaman kebudayaan manusia secara keseluruhan juga memberikan satu
bentuk pemahaman baru tentang arti sebuah kebenaran, yakni dalam konteks kebenaran
agama. Agama tidak selalu berkaitan dengan teks dan konteks, ia yang lebih penting adalah
soal kepercayaan, justifikasi terhadap sikap kebenaran agama seringkali tidak dapat
dimengerti oleh kebenaran yang bersifat empiris maupun rasional.

Kebenaran agama seakan-akan membentuk cara pandang tersendiri tentang apa arti
kebenaran yang terlepas dari dimensi pengetahuan alamian manusia, yang lebih ditekankan
dalam konteks kebenaran ini adalah sebentuk pengalaman keagamaan yang disebut intuisi,
atau pengalaman langsung yang bersifat ilahiah.

Intuisi adalah pengalaman metafisik yang bersifat transpersonalisme di mana individu


kadang-kadang tidak punya kehendak akan pengetahuan tersebut, namun seakan-akan ia
hadir sebagai bentuk kebenaran yang diterima.

Dalam konteks kebenaran agama, kepercayaan, intuisi, dan pengalaman keagamaan adalah
bersifat objektif-inter-subjektif, artinya bahwa yang kebenaran agama adalah bersifat
objektif, namun pengalaman terhadap kebenaran agama tersebut selalu saja bersifat
subjektif dan saling mengikat antara satu subjek dengan subjek yang lain, khususnya yang
memiliki satu keyakinan yang sama.

Di atas, telah diberikan tiga contoh penting bagaimana epistemologi bekerja dalam tiga
wilayah kebenaran yang selalu menjadi bagian penting dari wawasan pengetahuan umat
manusia.itu artinya bahwa seluruh dimensi pengetahuan, yang bermacam -macam, selalu
membutuhkan apa yang disebut sebagai landangan kebenaran atau cara-cara jitu bagaimana
kebenaran itu dapat sampai dan diterima secara bersama.

Kadang-kadang, para ilmuwan tidak pernah berfikir bagaimana kebenaran yang mereka cari
dan peroleh itu juga merupakan persoalan epistemologi yang cukup rumit. Memang, tidak
sulit untuk menetapkan dan memilah-milah mana kebanaran yang bersifat faktual dan mana
yang tidak, namun persoalannya menjadi lain ketika kebenaran faktual atau pengalaman
empiris tersebut adalah benar-benar bersifat objektif tanpa ada persepsi atau pengaruh apa-
apa dari subjektifitas para ilmuwan, pada wilayah inilah seringkali problem epistemologi
ilmu pengetahuan menjadi pelik.

Dalam mengatasi problem pelik di atas, adalah tugas epistemologi yang dapat memecahkan
persoalan intinya. Epistemologi, sebagai cara bagaimana kebenaran itu diperoleh, bukan
melulu soal filsafat, meskipun ia adalah disiplin khas filsafat, sebagai tolak ukur dalam
mengakaji segala sesuatu, epistemologi penting bagi seluruh dimensi pengetahuan dan
kebenaran, sebagaimana diberikan tiga contoh kebenaran di atas, epistemologi juga bekerja
dalam wilayah kebenaran ilmu pengetahuan, filsafat, dan sekaligus agama.

Adanya epistemologi dapat dijadikan tolak ukur untuk mengetahui bagaimana kebenaran itu
dipahami dan diterima sebagai kebenaran, dan bagaimana kesalahan itu juga dipahami
sebagai kesalahan, tanpa melecehkan satu sama lain, tetapi bersikap secara apa adanya
berdasarkan akal budi manusia yang dimiliki.

Dapat dikatakan bahwa tidak ada metode atau teori yang baku dalama studi filsafat atau
dalam berfilsafat, namun melalui studi epistemologi, kita menjadi tahu di mana batasan
kebenaran filsafat dan bagaimana kebenaran filsafat dapat ditempuh dan dicapai, hal itu juga
berlaku bagi segenap ilmu pengetahuan berserta batasan-batasannya, serta posisi kebenaran
agama dihadapan filsafat dan ilmu pengetahuan.

Meski epistemologi adalah kajian khas yang dimiliki filsafat, ia juga sekaligus cara
bagaimana seluruh dimensi kebenaran yang diperbincangkan manusia dapat diterima sec ara
meyakinkan. Pada wilayah ini, menjadi jelas bahwa epistemologi selalu saja menjadi prinsip
dan landasan paling penting untuk sampai kepada kebenaran.

Beberapa kriteria penting dalam epistemologi umumnya dipahami sebagai segala sesuatu
yang memiliki kesesuaian antara konsep-konsep dan fakta-fakta, antara teori dan praktik,
antara teks dan konteks, dan seluruh kriteria tersebut merupakan problem primordial yang
dihadapi oleh manusia untuk sampai pada bentuk kebenaran apapun yang sempat dan akan
mereka kaji dan wacanakan.

Kebenaran itu beragam, banyaknya kebenaran merupakan implikasi terhadap adanya ilmu
pengetahuan yang banyak, banyaknya ilmu pengetahuan merupakan hasil perkembangan
dan dialektika antara manusia dan alam, hasil dialektika tersebut menghasi lakan
pengetahuan baru sekaligus kebenaran-kebenaran baru yang mau tidak mau harus diterima
secara konsensus jika kebenaran tersebut sudah menjadi hokum universal dan secara khusus
jika kebenaran tersebut dapat memberikan manfaat bagi umat manusia.

Dalam ilmu pengetahuan sains, kebenaran kadang-kadang tidak identika dengan fakta-fakta
atau bentuk kebenaran yang paling objektif, sesuai dengan landasan epistemologinya, tetapi
yang juga penting adalah bahwa kebenaran sains tersebut dapat memberikan manfaat bagi
kehidupan umat manusia, karena kebenaran ilmu pengetahuan itu berkembang sesuai
dengan kemajuan dan hal-hal baru yang dapat ditemukan.

Sehingga, dapat disimpukan bahwa epistemologi merupakan satu-satunya cara yang dapat
dijadikan tolak ukur dalam menentukan kebenaran. Ada banyak kebenaran dan ada banyak
cara untuk sampai kepada kebenaran, maka antara metode dan isinya tidak bisa lepas satu
sama lain, pengetahuan selalu terikat dengan asal-usulnya, dan epistemologi juga terikat
dengan karakteristik kebenaran yang sedang berada dihadapannya.
Sehingga dua-duanya sangat penting bukan saja tentang persoalan kebenaran, tetapi juga
bagaimana kebenaran tersebut dapat memberi makna dan manfaat bagi kehidupan umat
manusia secara keseluruhan.

7. perbedaan positivisme dan konstruktivisme

Postitivisme merupakan aliran filsafat yang berkembang pesat di abad Dalam padndangan
penganut fisafat ini tujuan riset adalah untuk mendapatkan penjelasan ilmiah. Positivisme
memandang ilmu-ilmu sosial sebagai metode terorganisir dengan menggunakan logika deduktif
serta pengamatan empiris dari perilaku individu dalam rangka menemukan dan mengkorfirmasi
dugaan hubungan sebab-akibat. Hal ini dilakukan untuk meramalkan pola umum kegiatan
manusia.

Sifat dasar dari pendekatan ini adalah bahwa fakta empirik terpisah dari gagasan atau
pemikiran personal. Fakta empirik itu terjadi karena adanya hukum sebab dan akibat. Pola
realitas sosial itu bersifat stabil. Paradigma ini mengasumsikan bahwa tujuan sains adalah
mengembangkan meode-metode yang sangat obyektif untuk mendekati realitas. Peneliti yang
menggunakan pespektif ini menjelaskan bagaimana variabel-variabel saling berinteraksi,
membentuk suatu kejadian , dan menghasilkan sesuatu. Semuanya dilakukan dengan pendekatan
kuantitatif. Sering penjelasn-penjelasan tersebut dikembangkan dan diuji dalam studi
eksperimental. Diantara kontribusi penting dri tipe riset ini adalah analisis multivariate dan
teknik-teknik peramalan statistik.

Disisi lain, ada perspektif interpretivist/constructivist yang merupakan riset kualitatif,


memandang dunia sebagai sesuatu yang dikonstruksi, ditafsirkan, dan dialami oleh orang dalam
interaksinya dengan sesama serta dalam sistem sosial yang lebih luas. Menurut paradigma ini
sifat dasar penelitian adalah penafsiran, sedangkan tujuannya adalah untuk memahami fenomena
tertentu. Bukan untuk melakukan generlisasi dari populasi. Penelitian pada paradigma ini besifat
alamiah karena diterapkan pada situasi dunia nyata.

8.apakah ada perspektif tertentu dalam penelitian yang menarik bagi anda

Research Life Cycle (Daur Hidup Penelitian)  Penelitian pada dasarnya merupakan kegiatan
yang tidak akan pernah berhenti

Exploration Verification Development

Studi Kasus
Penelitian Studi kasus pada dasarnya mempelajari secara intensif seseorang individu atau
kelompok yang dipandang mengalami kasus tertentu. Misalnya, mempelajari secara khusus
kepala sekolah yang tidak disiplin dalam bekerja. Terhadap kasus tersebut peneliti
mempelajarinya secara mendalam dan dalam kurun waktu cukup lama. Mendalam, artinya
mengungkap semua variable yang dapat menyebabkan terjadinya kasus tersebut dari berbagai
aspek.
Tekanan utama dalam studi kasus adalah mengapa individu melakukan apa yang dia lakukan dan
bagaimana tingkah lakunya dalam kondisi dan pengaruhnya terhadap lingkungan. Untuk
mengungkap persoalan kepala sekolah yang tidak disiplin peneliti perlu mencari data berkenaan
dengan pengalamannya pada masa lalu, sekarang, lingkungan yang membentuknya, dan kaitan
variabel-variabel yang berkenaan dengan kasusnya. Data diperoleh dari berbagai sumber seperti
rekan kerjanya, guru, bahkan juga dari dirinya. Teknik memperoleh data sangat komprehensif
seperti observasi perilakunya, wawancara, analisis dokumenter, tes, dan lain-lain bergantung
kepada kasus yang dipelajari.

Setiap data dicatat secara cermat, kemudian dikaji, dihubungkan satu sama lain, kalau perlu
dibahas dengan peneliti lain sebelum menarik kesimpulankesimpulan penyebab terjadinya kasus
atau persoalan yang ditunjukkan oleh individu tersebut. Studi kasus mengisyaratkan pada
penelitian kualitatif. Kelebihan studi kasus dari studi lainnya adalah, bahwa peneliti dapat
mempelajari subjek secara mendalam dan menyeluruh.

Namun kelemahanya sesuai dengan sifat studi kasus bahwa informasi yang diperoleh sifatnya
subyektif, artinya hanya untuk individu yang bersangkutan dan belum tentu dapat digunakan
untuk kasus yang sama pada individu yang lain. Dengan kata lain, generalisasi informasi sangat
terbatas penggunaannya. Studi kasus bukan untuk menguji hipotesis, namun sebaliknya hasil
studi kasus dapat menghasilkan hipotesis yang dapat diuji melalui penelitian lebih lanjut. Banyak
teori, konsep dan prinsip dapat dihasilkan dan temuan studi kasus.

9.dari kasus yang telah dijelaskan maka ini termasuk penelitian dan memenuhi cara
investigasi ilmiah yaitu tujuan yang jelas,teliti, dapat diuji,dapat ditiru,, tepat dan
yakin,objektivitas dapat dilihat dari pengumpuln informasi secara rinci dan menganalisis dan
telah menguji dengan 85% keakuratan yamg mana ini sesuai dengan ciri-ciri pemelitian yang
baik.

10. ?

11. menurut saya dunning adalah orang yang bisa dianggap sebagai penyelamat dari sebuah
prusahaan yang mau mati.kerena berkat situs web yang dibuatna mampu membantu mengangkat
kembali perusahaan tersebut.hal ini jugsn menggunakan faktor faktor penelitian yang baik
dimana dia mengambl riset penelitian dan menguji bagaiman produk yang dibuat perusahan tidak
ditarik lagi dengam memperhatikan beberapa faktor juga dan beberapa pengujian makanya ia
berhasil membantu perusahaan tersebut.
BAB 2

1. jelaskan metode pengumpulan data awal

Dalam penelitian, kita seringkali mendengar istilah metode pengumpulan data dan instrumen
pengumpulan data. Meskipun saling berhubungan, namun dua istilah ini memiliki arti yang
berbeda. Metode pengumpulan data adalah teknik atau cara yang dilakukan oleh peneliti
untuk mengumpulkan data. Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang
dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan penelitian. Sementara itu instrumen pengumpulan
data merupakan alat yang digunakan untuk mengumpulkan data. Karena berupa alat, maka
instrumen pengumpulan data dapat berupa check list, kuesioner, pedoman wawancara,
hingga kamera untuk foto atau untuk merekam gambar.

Ada berbagai metode pengumpulan data yang dapat dilakukan dalam sebuah penelitian.
Metode pengumpulan data ini dapat digunakan secara sendiri-sendiri, namun dapat pula
digunakan dengan menggabungkan dua metode atau lebih. Beberapa metode pengumpulan
data antara lain:
1. Wawancara

Wawancara adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui tatap muka dan tanya jawab
langsung antara peneliti dan narasumber. Seiring perkembangan teknologi, metode wawancara
dapat pula dilakukan melalui media-media tertentu, misalnya
telepon, email, atau skype. Wawancara terbagi atas dua kategori, yakni wawancara terstruktur
dan tidak terstruktur.

a. Wawancara terstruktur

Dalam wawancara terstruktur, peneliti telah mengetahui dengan pasti informasi apa yang hendak
digali dari narasumber. Pada kondisi ini, peneliti biasanya sudah membuat daftar pertanyaan
secara sistematis. Peneliti juga bisa menggunakan berbagai instrumen penelitian seperti alat
bantu recorder, kamera untuk foto, serta instrumen-instrumen lain.

b. Wawancara tidak terstruktur

Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara bebas. Peneliti tidak menggunakan pedoman
wawancara yang berisi pertanyaan-pertanyaan spesifik, namun hanya memuat poin-poin penting
dari masalah yang ingin digali dari responden.
2. Observasi

Observasi adalah metode pengumpulan data yang kompleks karena melibatkan berbagai
faktor dalam pelaksanaannya. Metode pengumpulan data observasi tidak hanya mengukur
sikap dari responden, namun juga dapat digunakan untuk merekam berbagai fenomena yang
terjadi. Teknik pengumpulan data observasi cocok digunakan untuk penelitian yang
bertujuan untuk mempelajari perilaku manusia, proses kerja, dan gejala-gejala alam. Metode
ini juga tepat dilakukan pada responden yang kuantitasnya tidak terlalu besar. Metode
pengumpulan data observasi terbagi menjadi dua kategori, yakni:

a. Participant observation

Dalam participant observation, peneliti terlibat secara langsung dalam kegiatan sehari-hari orang
atau situasi yang diamati sebagai sumber data.

b. Non participant observation

Berlawanan dengan participant observation, non participant observation merupakan observasi


yang penelitinya tidak ikut secara langsung dalam kegiatan atau proses yang sedang diamati.

3. Angket (kuesioner)
Kuesioner merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk
dijawab. Kuesioner merupakan metode pengumpulan data yang lebih efisien bila peneliti
telah mengetahui dengan pasti variabel yag akan diukur dan tahu apa yang diharapkan
dari responden. Selain itu kuesioner juga cocok digunakan bila jumlah responden cukup
besar dan tersebar di wilayah yang luas.

Berdasarkan bentuk pertanyaannya, kuesioner dapat dikategorikan dalam dua jenis, yakni
kuesioner terbuka dan kuesioner tertutup. Kuesioner terbuka adalah kuesioner yang memberikan
kebebasan kepada objek penelitian untuk menjawab. Sementara itu, kuesioner tertutup adalah
kuesioner yang telah menyediakan pilihan jawaban untuk dipilih oleh objek penelitian. Seiring
dengan perkembangan, beberapa penelitian saat ini juga menerapkan metode kuesioner yang
memiliki bentuk semi terbuka. Dalam bentuk ini, pilihan jawaban telah diberikan oleh peneliti,
namun objek penelitian tetap diberi kesempatan untuk menjawab sesuai dengan kemauan
mereka.

4. Studi Dokumen

Studi dokumen adalah metode pengumpulan data yang tidak ditujukan langsung kepada subjek
penelitian. Studi dokumen adalah jenis pengumpulan data yang meneliti berbagai macam
dokumen yang berguna untuk bahan analisis. Dokumen yang dapat digunakan dalam
pengumpulan data dibedakan menjadi dua, yakni:

a. Dokumen primer

Dokumen primer adalah dokumen yang ditulis oleh orang yang langsung mengalami suatu
peristiwa, misalnya: autobiografi

b. Dokumen sekunder

Dokumen sekunder adalah dokumen yang ditulis berdasarkan oleh laporan/ cerita orang lain,
misalnya: biografi.

2. Mengapa penting untuk mengumpulakan informasi mengenai latar belakang


organisasi

Informasi latar belakang mengenai organisasi


penting bagi penelitian atau tim penelitian khususnya jika yang
melakukan penelitian adalah agensi luar untuk mengetahui dengan baiklatar
belakang perusahaan atau organisasi yang dipelajari, bahkan sebelum mengadakan
wawancara pertama dengan piak terkait. Sekaran(2014:77) mengatakan terdapat
beberapa informasi latar belakang perusahaan meliputi:
1) Asal usul dan sejarah perusahaan kapanberdiri, jenis bisnis, tingkat pertumbuhan,
kepemilikan serta control, dan seterusnya.
2) Ukuran dalam hal karyawan, asset, atau keduanya.
3) Piagam--tujuan dan ideologi.
4) Lokasi--regional, nasional, atau lainnya.
5) Sumber daya—manusia dan lainnya.
6) Hubungan saling berkepentingan dengan institusi lainndan lingkungan eksternal.
7) Posisi keuangan 5 hingga 10 tahun terakhir, dan data keuangan yang relevan

3. Informasi Mengenai Faktor Struktural dan Filosofi Manajemen


Menurut kami seorang peneliti harus mengumpulkan informasi dari aspek
struktural dan karakteristik pekerjaannya karena hal ini berguna untuk lebih memahami
dan mendalami permasalahan yang sedang dihadapi sehingga hasilnya akan memberikan
hasil yang semakin baik. Contohnya, apabila peneliti ingin mengetahui penyebab dari
menurunnya tingkat penjualan pada suatu perusahaan maka ia perlu untuk mengumpulkan
berbagai informasi dari aspek struktural seperti kebijakan -kebijakan manajemen dan
filosofi perusahaan. Informasi mengenai kebijakan,struktur, arus kerja,filosofi
manajemen dan semacamnya dapat diperolehdengan mengajukan pertanyaan langsung
pada manajer perusahaan.
Berikut beberapa aspek struktur yang diungkapkan oleh Sekaran (2014:79)
1) Peran dan posisi dalam organisasi dan jumlah karyawan pada setiap level pekerjaan.
2) Tingkat spesialisasi.
3) Saluran komunikasi.
4) System kendali.
5) Koordinasi dan rentang kendali.
6) System penghargaan.
7) System arus kerja dan semacamnya.

4.mengapa tahap definisi dalam proses lebih penting dlam proses dibaningkan
dengan tahap solusi masalah

Dengan memiliki definisi yang benar tentang sebuah masalah maka anda akan mudah
menentukan instrumen-instrumen penelitian yang mengarah pada masalah yang item-itemnya
sudah dideskripsikan dengan tepat. Tanpa definisi masalah, proses pengambilan data kemudian
analisa dan hasilnya bisa jadi akan bias. Kalau sebuah penelitian memiliki hasil yang bias maka
solusi yang diberikan tentu tidak lagi efektif dan fokus pada penyelesaian masalah.
Disamping untuk memperjelas proses penelitian dan pemberian solusi, definisi masalah
merupakan cara untuk efisiensi waktu dan biaya dalam proses penelitian sebab "tidak meraba-
raba" dalam pembuatan instrumen dan penetapan sampel penelitian.
...

Menurut Sekaran (2014:92), definisi masalah atau pernyataan masalah (problem


definition or problem statement) adalah pernyataan dari pertanyaan yang jelas, tepat, dan
ringkas atau persoalan yang diinvestigsi untuk menemukan jawaban, atau solusi.
Contoh masalah yang didefinisikan dengan baik :
1. Sampai tingkat apa struktur organisasi dan jenis sistem informasi yang digunakan
berpengaruh terhadap perbedaan efektivitas yang dirasakan dalam pembuata n keputusan
manajerial?
2. Sampai tingkat apa kampanye iklan yang baru berhasil menciptakan citra perusahaan
yang berkualitas tinggi dan berorientasi pada pelanggan sebagaimana yang diharapkan?
3. Bagaimana pengaruh kemasan baru terhadap penjualan produk?
Subagyo (2014:80) mengatakan bahwa, permasalahan dalam penyusunannya dilakukan
secara terencana dengan memenuhi harapan yang lebih sistematis untuk menghindari
segala kemungkinan yang akan menimbulkan ketidakseimbangan atau ketimpangan yang
terjadi. Permasalahan dapat dirmuskan dari bermacam-macam sumber :
a. Teori, yaitu untuk menguji kebenaran hipotesa atau ingin mencari hal lain dengan
operasi awal.
b. Dokumen, yaitu catatan yang menggambarkan suatu peristiwa yang dianggap
penting pada momen-momen tertentu dibuat secara pribadi, dan kedua adalah dokumen
tetang catatan atau data pribadi yang menggambarkan suatu peristiwa atau kejadian yang
tidak disimpan secara pribadi melainkan berada pada file instansi.
c. Pengalaman pribadi, merupakan sumber inspirasi dalam merumuskan
permasalahan, yang sengaja dari awal diciptakan atau dapat pula karena serangkaian
tindakan sehari-hari yang merupakan tindakan rutin.
d. Tingkah laku manusia, kegiatan berupa tingkah laku sangat beraneka ragam, dan
ada yang menarik untuk di ketahui lebih lanjut. Pengamatan sepintas terhadap tindakan
manusia dapat memancing inspirasi atau sumber ide dari masalah yang akan diteliti.
e. Hasil penelitian, Seminar, Kegiatan ilmiah lainnya, sebagai sumber masalah kegiatan
ini dilakukan untuk membahas dan membicaraakan permasalahan yang sudah ada bahkan
kemungkinan telah dipecahkan.
Menurut Sujarweni (2014:54), rumusan masalah merupakan hal yang inti dari penelitian,
didalamnya mengandung pertanyaan apa saja yang akan dicari dalam sebuah penelitian.
a. Ciri rumusan masalah
1) Rumusan masalah merupakan titik awal dari penelitian
2) Rumusan masalah berupa pertanyaan-pertanyaan penting yang ingin dijawab
dalam penelitian
3) Rumusan masalah harus diidentifikasi, dipilih dan atau dibatasi
4) Rumusan masalah sebagai acuan untuk penyusunan tujuan, pengajuan
hipotesis analisa data dan kesimpulan.
b. Tujuan rumusan masalah
1) Meletakkan dasar untuk memecahkan beberapa penemuan penelitian
sebelumnya ataupun dasar untuk penelitian selanjutnya
2) Untuk memudahkan pengajuan hipotesis, analisa data dan kesimpulan
3) Memenuhi kebutuhan penelitian untuk sosial
4) Menyediakan sesuatu yang bermanfaat bagi hasil penelitian nantinya.
c. Cara merumuskan masalah
1) Dirumuskan dalam kalimat yang berbentuk pertanyaan
2) Rumusan hendaknya jelas, berisi dan padat
3) Difokuskan pada variabel yang akan diteliti.

5.mengapa orang harus menentukan definisi masalah penelitian jika telah mengetahui
bidang yang telah diketahui
Karena dari masalah masalah yang ditimbukan kita dapat mengetaui tujuan dari penelitian dan
dari tujuan barulah nanti kita dapapt merumuskan masalah yang terjadi untuk kita teliti.

6. rumusan masalah yang jelas

Rumusan masalah
Berdasarkan dari latar belakang diatas, kami dapat merumuskan masalah yaitu:
1. Bagaimana cara menciptakan budaya yang inovatif, beretika baik dan tanggap terhadap
konsumen ?
2. Bagaimana pengaruh budaya organisasiterhadap kinerja karyawan
3. Bagaimana motivasi kerja terhadap peningkatan efektivitas dan kepuasan karyawan

7. rumusan masalah :

a.

 bagaimana langkah-langkah perusahaan Chrysler memeperoleh pangsa pasar

 apakah faktor yang menyebabkan pangsa pasar Chrysler produk mobil masih berada
dibelakang perusahaan Ford, Honda, dan Toyota

 bagaimana cara tindak lanjut dari masalah yang sering dihadapi oleh perusahaan Chryster
guna meningkatkan kualitas produk

b.setelah beberapa masalah telah ditemukan langkah selanjutnya ialah bagaimana kita
mencari tujuan serta membuat rumusan masalahnya. bahwa ditemukan lah masalah
kelemahan pangsa pasar perusahaan Chryter dalam menjual mobil masih kalah saing dengan
peruhaan lainnya walaupun unggul dalam penjualan truk, sehingga ditelusuri lah apa yang
mejadi penyebabnya adalah kebocoran mesin dan kerusakan suku cadang.unntuk itu dapat
kita buat rumusan masalah diatas

8. rumusan masalah
a. apa faktor-faktor yang menyebabkan loyalitas pelanggan

b. bagaimana cara agar kita medapatkan loyalitas dari pelanggan

c. bagaimana manfaat/keuntungan yang didapat oleh masing-masing perusahaan beserrta


karyawan akibat loyalitas tersebut

9. masalah dalam kasus

tujuan dasar akuntansi adalah menyediakan informasi guna membantu investor namun, asset
dan aktivitas terpenting sepenuhnya telah terabaiakn.prinsip akuntansi yang tidak relevan
yang telah dilakukan oleh GAAP(Generally Accepted Acounting Principle) membuat para
investor tidak percaya lagi khususnya saat zaman informasi saat ini.banyaknya investor yang
tidak tau informasi yang diketahui orang lain.untuk itu Profesor Robbert Howel bermaksud
mereformasi sistem akuntansi untuk memperjelas dan menciptakakn nilai kembali serta
mengadakan kerjasama dengan investor lagi

Bab 4

1. tujuan dari tinjauan literatur kritis?

Memperlihakan kedalaman pengetahuan yang dimiliki oleh penulis, sehingga


pembimbing atau editor jurnal nasional atau internasional akan mengetahui kepakaran yang
dimiliki oleh peneliti tersebut.
Menunjukkan lama waktu yang sudah ditekuni oleh peneliti dalam topik yang ditelitinya.
Karena hakekatnya, pustaka yang padat dan mutakhir menurut Pearce (2005) dalam
bukunya How to Examine a Thesis merupakan bukti yang meyakinkan bahwa peneliti telah
benar-benar serius mengkaji bidang penelitiannya dan menghabiskan waktu membaca topik
di bidang penelitian tersebut.
Menunjukkan bahwa peneliti benar-benar paham secara komprehensif tentang teori yang
digunakan dalam penelitiannya.
Mengapresiasi hasil karya orang lain dan memberikan penghargaan kepada para peneliti
yang telah bekerja sebelum kita dan bahwa hasil karya mereka telah mengilhami cara
berpikir kita.
Memutuskan bahwa penelitian kita asli atau untuk mengidentifikasi adanya celah dalam
bidang yang kita teliti.
Membangun harapan dan keyakinan terhadap penelitian yang kita lakukan.
Menunjukkan gambaran umum bidang penelitian kita dan menghubungkan dengan situasi
saat ini, untuk menunjukkan pentingnya masalah penelitian kita.
Memberikan contoh rancangan penelitian yang telah digunakan oleh peneliti sebelumnya
dalam mencari jawaban terhadap permasalahan yang diteliti

2. bagaimana melakukan tinjauan literature tanggung jawab sosial perusahaan?


 Mencatat: Peneliti mencatat semua data yang terdapat dalam asal informasi
misalnya: intisari, pengarang, tahun terbit, halaman, kota tempat diterbitkan, dan
nama penerbitnya.
 Mengikhtisar: Peneliti harus memahami intisari makna isi buku atau sumber
bacaaan yang bertalian dengan penelitian yang dilakukan. Mengikhtisar bertujuan
untuk meringkas isi dari suatu pustaka.
 Mensintesis: Peneliti menyatukan dan membandingkan semua sumber bacaaan
yang telah dikutip dalam klasifikasi topik yang relevan.
 Menganalisis secara umum: Peneliti memecah informasi menjadi bagian-bagian
kecil dengan tujuan agar terlihat hubungan yang jelas antara bagian-bagian
tersebut. Contohnya analisis mengenai perkembangan isu topik penelitian tersebut
dari waktu ke waktu, temuan penting yang diperoleh dari penelitian sebelumnya,
teknik pengumpulan data dan analisis data, temuan penting dari penelitian
tersebut, dan apa yang membedakan penelitian sebelumnya dengan penelitan saat
ini yang akan diteliti dari segi teori, konsep, metodologi atau empirik.
 Menganalisis secara tajam: Peneliti melakukan evaluasi secara kritis terhadap
hasil karya penelitian sebelumnya dan juga hasil karya peneliti sendiri. Gunakan
argumentasi yangkuat serta dukungan bukti-bukti data yang kuat saat mengkritik
secara konstruktif.

3. mengapa kutipan yang benar itu penting ?


Tentunya untuk memperkuat argumen yang ada di dalam karya tulismu.Di sini, kamu
akan belajar tentang penulisan kutipan yang baik dan benar agar karya tulismu semakin
kredibel.
4. bagaimana peneliti tahu manakah referensi artikel dan informasi dalam literature

1. Artikel / Jurnal Ilmiah


Artikel atau Jurnal Ilmiah lain dengan bidang keilmuan yang sama akan sangat membantu
sebagai sumber literatur untuk Jurnal yang sedang Anda kerjakan. Akan lebih baik jika kita
memilih sumber artikel ilmiah dengan hasil penelitian terbaru. Biasanya kita dapat menemukan
penelitian terbaru dengan mencari artikel atau jurnal ilmiah yang terbit dalam kurun waktu dua
sampai empat tahun terakhir.

2. Seminar
Prosiding Seminar atau biasa disebut Seminar memiliki posisi yang hampir sama dengan Jurnal
Ilmiah. Hanya saja prosiding seminar lebih dikhususkan pada hasil dari sebuah konferensi
ilmiah. Sebuah prosiding seminar yang ilmiah telah melalui proses editing dan review yang
ketat, serta memiliki ISBN atau ISSN.

3. Tesis / Disertasi
Tesis biasa kita kenal sebagai karya tulis ilmiah yang dibuat sebagai prasyarat dalam
menyelesaikan Program Studi Magister atau S2. Sedangkan Disertasi adalah karya tulis ilmiah
prsyarat Program Studi Doktoral atau S3. Terlepas dari posisinya sebagai sebuah karya tulis
ilmiah, posisi Tesis dan Disertasi dinilai relatif kurang kuat karena keduanya belum terpublikasi
secara internasional.

4. Buku
Buku adalah sumber literatur untuk penulisan Artikel atau Jurnal ilmiah. Sebuah buku berisi
pembahasan ilmiah bidang keilmuan tertentu. Sebuah buku referensi dapat berupa hasil dari
penelitian ilimiah atau berisi konsep dasar suatu bidang keilmuan tertentu. Satu hal yang perlu
Anda perhatikan jika menggunakan buku sebagai sumber literatur adalah tahun terbit dan topik
bahasan yang benar-benar terkait dengan topik atau tema Jurnal yang kita buat.

5. Media / Internet
Sumber literatur terakhir yang bisa Anda gunakan adalah sumber media massa atau internet. Ada
beberapa hal yang wajib Anda perhatikan jika menggunakan media massa atau internet sebagai
literatur ilmiah. Berikut beberapa syarat yang perlu Anda perhatikan :

 Artikel atau berita yang dimuat oleh media massa yang kredibel
 Data atau informasi yang diambil dari situs resmi dari pemerintah atau kementerian
 Blog atau tulisan dari para pakar yang telah diakui ahli dalam bidangnya
 Situs resmi organisasi nasional atau internasional, contoh ICW, PBB, BPS, atau OKI
 Jurnal elektronik dari open access journal

Anda mungkin juga menyukai