Pengertian kompensasi pelengkap atau fringe benefit adalah “salah satu komponen dari sistem
kompensasi, yaitu berupa kompensasi tambahan yang diberikan berdasarkan kebijakan organisasi yang
baru-baru ini diperhitungkan” (Bahri, 2019). Sedangkan menurut (Priansa & Suwanto, 2014:237)
“kompensai pelengkap ialah kompensasi di luar gaji dan upah atau kompensasi tidak langsung, yang
diberikan dalam bentuk program-program pelayanan dan kesejahteraan karyawan, yang di maksudkan
untuk menciptakan kenyamanan dalam bekerja bagi karyawan”. Adapula pengertian kompensasi fringe
benefits menurut (Hasibuan, 2017:118) “adalah kompensasi tambahan (finansial atau non finansial)
yang diberikan berdasarkan kebijaksanaan perusahaan terhadap semua karyawan dalam usaha untuk
meningkatkan kesejahteraan mereka seperti tunjangan hari raya, uang pensiun, pakaian dinas, kafetaria,
mushola, olahraga dan darmawisata”. Dan yang menjadikan ukuran untuk kompensasi pelengkap
menurut (Priansa & Suwanto, 2014:238) menyatakan yang dapat dijadikan untuk menilai kompensasi
pelengkap adalah Jaminan social, jasa-jasa kepegawaian, dan terakhir asuransi tenaga kerja.
Jadi fringe benefit adalah bentuk tunjangan diluar upah atau gaji normal dan dapat diartikan sebagai
bentuk kompensasi non tunai yang secaa sukarela di berikan perusahaan kepada karyawannya.
2) Ada bebrapa fringe benefit yang tidak wajib dipenuhi oleh perusahaan. Fringe benefit
jenis ini tergantung pada kebijakan masing-masing perusahaan. Sehingga, tidak ada
kewajiban untuk memenuhi benefit tersebut, contohnya antara lain :
Asuransi
Paket liburan
Pelatihan dan pengembangan
Penghargaan prestasi
Uang makan
Uang transportasi
3) Terdapat 4 macam kompensasi pelengkap yang biasa ditemui dalam praktik MSDM yaitu
sebagai berikut :
Pembayaran upah untuk waktu tidak bekerja (time of benefit), seperti hari – hari
sakit, liburan dan cuti, alasan – alasan lain, seperti nikah , khitan, kematian
keluarga, dll.
Perlindungan ekonomis terhadap bahaya, seperti program pensiun, tunjangan
hari tua, pembentukan koperasi, dan yayasan untuk menunjang kebutuhan
keuangan serta kredit karyawan.
Program pelayanan karyawan, seperti program rekreasi, kafetaria, perumahan,
beasiswa, pendidikan, konseling finansial, dan hukum/legal.
Pembayaran kompensasi yang ditetapkan secara legal.