Anda di halaman 1dari 17

Jurnal ilmiah Research Sains Vol.1 No.

3 Oktober 2015

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP


EFEKTIVITAS KERJA KARYAWAN DI PT. ADHI KARYA
(PERSERO) TBK. DIVISI KONSTRUKSI III
MEDAN
Oleh : Syafriadi. SE.,MM
Dosen Fakultas Ekonomi & Bisnis UNPAB

ABSTRAK
Didalam melaksanakan tugasnya, seorang pemimpin dibantu oleh
sejumlah orang untuk melaksankan tugas-tugasnya itu. Oleh sebab itu, seorang
pemimpin harus mampu mempengaruhi dan mendoroang para karyawan agar
lebih berprestasi melalui peningkatan disiplin kerja. Adapun batasan masalah
dalam penelitian ini adalah Pengaruh Kepemimpinan dan Disiplin Kerja Terhadap
Efektivitas Kerja Karyawan di PT. Adhi Karya (Persero) Tbk. Divisi kontruksi III
Medan. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah seberapa besar
pengaruh kepemimpinan dan disiplin kerja terhadap efektivitas kerja karyawan di
PT. Adhi Karya (Persero) Tbk. Divisi Konstruksi III Medan. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kepemimpinan
terhadap efektivitas kerja karyawan di PT. Adhi Karya (Persero) Tbk. Divisi
Konstruksi III Medan. Untuk mengetahui seberapa besar pangaruh disiplin kerja
terhadap efektivitas kerja karyawan di PT. Adhi Karya (Persero) Tbk. Divisi
konstruksi III Medan, dan sebagai perbandingan antara teori-teori yang diterapkan
dilapangan dan kemungkinan aplikasinya pada organisasi yang diteliti. Adapun
Hipotesa dalam penelitian ini adalah diduga ada pengaruh positif dan signifikan
antara kepemimpinan dan disiplin kerja terhadap efektivitas kerja karyawan di PT.
Adhi Karya (Persero) Tbk. Divisi kontruksi III Medan. Teknik pengumpulan data
yang penulis pergunakan dalam penelitian ini yaitu studi dokumentasi,
wawancara, angket. Dalam penelitian ini pemecahan masalah dilakuakan melalui
teknik regresi linear berganda, koefisien korelasi ganda, Uji F dan uji determinan.
Dari hasil analisa dan evaluasi diperoleh hasil perhitungan regresi linear berganda
antara variabel X1, X2 dan Y di peroleh a = 16,896 b1 = 0,382 b2 = 0,311. Nilai
koefisien korelasi ganda Rx1x2y = 0,673 berada pada interval 0,060-0,799 yang
berarti mempunyai hubungan yang kuat. Uji F diperoleh = 17,429 dengan nilai F-
tabel = 3,22 dengan taraf kesalahan 5% dengan mengkonsultasikan F-hitung
dengan F-tabel dimana ternyata bahwa F-hitung > F-tabel atau 17,429 > 3,22.
Uji Determinan diperoleh 45,40% dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa
efektivitas kerja karyawan di PT. Adhi Karya (Persero ) Tbk. Divisi Konstruksi III
Medan dipengaruhi oleh variabel kepemimpinan dan disiplin kerja sebesar
45,40% dan selebihnya 54,60 dipengaruhi variabel lain yang tidak diteliti dalam
penelitian ini.

82
Jurnal ilmiah Research Sains Vol.1 No. 3 Oktober 2015

PENDAHULUAN menggunakan orang-orang untuk


bekerjasama menuju suatu tujuan,
A. Latar Belakang Masalah suatu cita-cita dan pemimpin harus
Disiplin merupakan tindakan bisa meyakinkan bawahannya untuk
manajemen untuk mendorong para mengikutinya.
anggotanya untuk memenuhi PT. Adhi Karya (Persero)
tuntutan dan berbagai ketentuan yang Tbk, Divisi Konstruksi III Medan
telah ditetapkan. Disiplin kerja dapat adalah sebuah perusahaan yang
ditingkatkan melalui motivasi yang bergerak di bidang kontraktor.
merupakan unsur-unsur untuk Perusahaan ini mempunyai seorang
meningkatkan disiplin kerja dan pemimpin yang bijaksana. Pemimpin
kepemimpinan merupakan salah satu di perusahaan ini menerapkan
cara memotivasi para karyawan. disiplin kerja yang baik dalam
Disiplin yang baik mencerminkan mengontrol bawahannya untuk
besarnya rasa tanggung jawab meningkatkan efektivitas kerja
seseorang terhadap tugas yang karyawan tersebut. Dengan adanya
diberikan kepadanya. Hal ini penerapan disiplin kerja di
mendorong gairah kerja, semangat perusahaan itu maka setiap karyawan
kerja, dan terwujudnya tujuan harus mematuhi peraturan yang telah
perusahaan, karyawan dan diterapkan, agar pekerjaan yang
masyarakat. Semakin baik gaya dilakukan memperoleh hasil yang
kepemimpinan yang diterapkan maka lebih efektif dan tujuan perusahaan
akan semakin baik pula disiplin kerja pun dapat tercapai.
karyawan, sehingga akan Berdasarkan uraian diatas,
meningkatkan efektivitas kerja maka penulis ingin melihat sejauh
karyawan. mana “Pengaruh Kepemimpinan
Pembinaan disiplin kerja Dan Disiplin Kerja Terhadap
yang terus menerus dilakukan oleh Efektivitas Kerja Karyawan di PT.
pimpinan memiliki tujuan agar para Adhi Karya (Persero) Tbk Divisi
tenaga kerja termotivasi untuk Konstruksi III Medan”.
meningkatkan disiplin bukan karena
adanya sanksi tetapi didorong oleh B. Identifikasi Masalah
kedisiplinan yang timbul dari diri Berdasarkan latar belakang
sendiri. masalah diatas, maka penulis dapat
Dengan demikian pemimpin mengidentifikasi masalah sebagai
yang baik sangat berdampak positif berikut :
pada timbulnya disiplin kerja dari 1. Apakah kepemimpinan yang
orang-orang yang dipimpin dan dilakukan dapat meningkatkan
bagaimana seorang pemimpin bisa efektivitas kerja karyawan di PT.
memberikan contoh melalui disiplin Adhi Karya (Persero) Tbk Divisi
kerja yang baik pada bawahannya. Konstruksi III Medan.
Inti kepemimpinan adalah

83
82
Jurnal ilmiah Research Sains Vol.1 No. 3 Oktober 2015

2. Apakah disiplin kerja yang kepada seseorang untuk melakukan


dilakukan dapat meningkatkan hal-hal di dalam pencapaian tujuan
efktivitas kerja karyawan Di PT. organisasi. Agar tujuan organisasi
Adhi Karya (Persero) Tbk Divisi tersebut dapat dicapai, seorang
Konstruksi III Medan. pemimpin harus bekerja sama
3. Apakah kepemimpinan dan dengan bawahannya untuk membuat
disiplin kerja berpengaruh rencana dan keputusan di dalam
terhadap efektivitas kerja memecahkan persoalan-persoalan
karyawan di PT. Adhi Karya yang dihadapi perusahaan.
(Persero) Tbk Divisi Konstruksi
III Medan. 2. Fungsi Kepemimpinan
Fungsi kepemimpinan
C. Rumusan Masalah memiliki dua dimensi seperti :
Adapun yang menjadi rumusan a. Dimensi yang berkenaan dengan
masalah dalam penelitian ini adalah : tingkat kemampuan
“Seberapa besar pengaruh mengarahkan (direction) dalam
kepemimpinan dan disiplin kerja tindakan atau aktivitas
terhadap efektivitas kerja karyawan pemimpin.
di PT. Adhi Karya (Persero) Tbk b. Dimensi yang berkenaan dan
Divisi Konstruksi III Medan”. tingkat dukungan (support) atau
keterlibatan orang-orang yang
LANDASAN TEORITIS dipimpin dalam melaksanakan
tugas-tugas pokok kelompok atau
1. Pengertian Kepemimpinan organisasi.
Menurut Handoko (2001 : Menurut Rivai (2004 : 53)
290), memberikan defenisi bahwa terdapat 5 (lima) fungsi pokok
yang dimaksud dengan kepemimpinan yaitu:
“Kepemimpinan adalah suatu proses a. Fungsi Instruksi
pengarahan dan pengaruh, ada b. Fungsi Konsultasi
kegiatan-kegiatan dan kelompok c. Fungsi Partisipasi
anggota yang saling berhubungan d. Fungsi Delegasi
tugasnya”. e. Fungsi Pengendalian
Menurut Hasibuan (2003 :
170), “Kepemimpinan adalah cara 3. Tipe Kepemimpinan
seorang pemimpin mempengaruhi Tiga tipe pokok kepemimpinan
perilaku bawahannya, agar mau yaitu :
bekerja secara produktif untuk a. Tipe Kepemimpinan Otoriter
mencapai tujuan organisasi. b. Tipe Kepemimpinan Kendali
Dari uraian defenisi di atas Bebas
dapat kita ketahui bahwa c. Tipe Kepemimpinan Demokrasi
kepemimpinan merupakan sebuah
jabatan yang memberikan wewenang

84
83
Jurnal ilmiah Research Sains Vol.1 No. 3 Oktober 2015

4. Gaya Kepemimpinan 7. Bentuk – Bentuk Disiplin


Menurut teori ini ada empat Kerja
gaya dasar kepemimpinan, yaitu : Menurut Rivai (2004, 444),
1. Gaya Manajemen Tugas bentuk-bentuk disiplin kerja ada 4
2. Gaya Manajemen Country Club perspektif daftar yang menyangkut
3. Gaya Manajemen Miskin disiplin kerja yaitu :
4. Gaya Manajemen Tim a. Disiplin Retributif (Retributive
Discipline)
5. Pengertian Disiplin b. Disiplin Korektif (Corrective
Menurut Sastrohadiwiryo Discipline)
(2002 : 191), menyebutkan bahwa c. Perspektif Hak-Hak Individu
“Disiplin kerja adalah suatu sikap (Individual Rights Perspective)
menghormati, menghargai, patuh dan d. Perspektif Utilitarian
taat terhadap peraturan-peraturan (Utilitarian Perspective)
yang berlaku baik yang tertulis
maupun tidak tertulis serta sanggup 8. Jenis dan Sanksi Disiplin
menjalankannya dan tidak mengelak dalam Organisasi
untuk menerima sanksi-sanksinya Menurut Siagian, (2002 :
apabila ia melanggar tugas dan 305), ada 2 jenis disiplin dalam
wewenang yang diberikan organisasi, yaitu:
kepadanya.” a. Pendisiplinan Preventif
Menururt Siagian, (2002 : b. Pendisiplinan Korektif
73), mengemukakan “Pendisiplinan Menurut Sastrohadiwiryo
pegawai adalah suatu bentuk (2002 : 293) ada beberapa sanksi
pelatihan yang berusaha disiplin kerja yaitu:
memperbaiki dan membentuk a. Sanksi disiplin berat
pengetahun, sikap, dan perilaku b. Sanksi disiplin sedang
karyawan sehingga para karyawan c. Sanksi disiplin ringan
tersebut secara sukarela berusaha
bekerja secara kooperatif dengan 9. Pengertian Efektivitas
para karyawan yang lain”. Widjaya (2000:32)
mengemukakan, “ Efektivitas adalah
6. Indikator – Indikator Disiplin hasil membuat keputusan yang
Menurut Hasibuan (2003 : mengarahkan melakukan sesuatu
194), indikator-indikator kedisiplinan dengan benar, yang membantu
adalah : memenuhi misi suatu perusahaan
a. Tujuan Dan Kemampuan atau pencapaian tujuan.”
b. Teladan Pimpinan Selanjutnya Wesha
c. Balas Jasa (2002:148) mengatakan, “
d. Keadilan Efektivitas adalah keadaan atau
e. Waskat kemampuan berhasilnya suatu kerja
f. Sanksi Hukuman yang dilakukan oleh manusia yang

85
84
Jurnal ilmiah Research Sains Vol.1 No. 3 Oktober 2015

10. Faktor-Faktor Yang penelitian menjelaskan konsep yang


Mempengaruhi Efektivitas dipakai agar terjadi pemahaman yang
Kerja sama antara penelitian dan pembaca
Menurut Gie (2000:29) penelitian.
faktor-faktor yang mempengaruhi Dalam proses mempengaruhi
efektivitas kerja antara lain : bawahan atau karyawan maka
1. Waktu pimpinan harus memiliki strategi
2. Tugas dalam meningkatkan disiplin kerja
3. Produktivitas karyawan. PT. Adhi Karya (Persero)
4. Motivasi Tbk Divisi Konstruksi III Medan
5. Evaluasi Kerja memerlukan sumber daya manusia
6. Pengawasan yang berprestasi dalam upaya
7. Lingkungan Kerja memajukan dan mengembangkan
8. Perlengkapan dan Fasilitas perusahaan, apabila disiplin kerja
B. Kerangka Konseptual yang dibentuk sudah dapat
Kerangka konseptual dilaksanakan maka efektivitas kerja
merupakan kerangka mengenai akan meningkat.
konsep masalah yang dibahas agar
Gambar II.1 Kerangka Konseptual
PT. Adhi Karya (Persero) Tbk
Divisi Konstruksi III Medan

Kepemimpinan Disiplin Kerja

Efektivitas Kerja

Tercapai
Tujuan perusahaan

86

85
Jurnal ilmiah Research Sains Vol.1 No. 3 Oktober 2015

C. Hipotesis C. Teknik Pengumpulan Data


Berdasarkan uraian diatas, Untuk memperoleh data dan
maka untuk keperluan penelitian informasi yang dibutuhkan, maka
dibuatlah suatu hipotesis. Hipotesis penulis menggunakan metode
dalam penelitian ini adalah pengumpulan data sebagai berikut :
“Kepemimpinan dan disiplin kerja 1. Penelitian Kepustakaan (Library
mempunyai pengaruh yang positif Research)
dan signifikan terhadap efektivitas 2. Penelitian Lapangan (Field
kerja karyawan di PT. Adhi karya Research)
(Persero) Tbk Divisi Konstruksi III Teknik pengumpulan data yang
Medan”. dilakukan adalah sebagai berikut :
1. Studi Dokumentasi
METODE PENELITIAN 2. Wawancara (Interview)
3. Daftar Pertanyaan (Questioner)
A. Lokasi Objek dan Waktu
Penelitian D. Tehnik Analisis Data
1. Lokasi Penelitian 1. Tehnik Analisis Deskriptif
Lokasi penelitian dilakukan di PT. 2. Tehnik Analisis Kuantitatif
Adhi Karya (Persero) Tbk Divisi 1. Regresi Linier Berganda
Konstruksi III Medan yang berlokasi Untuk mengetahui seberapa besar
di Jalan Dr. Mansyur No. 169 pengaruh kepemimpinan dan disiplin
Medan. kerja terhadap efektivitas kerja
2. Objek Penelitian karyawan, maka akan digunakan
Objek penelitian ini adalah rumus regresi linier berganda sebagai
pengaruh kepemimpinan dan disiplin berikut :
kerja terhadap efektivitas kerja Y = a + b1 x1 + b2 x2
karyawan di PT. Adhi Karya Y= Variabel terikat (Efektivitas
(Persero) Divisi Konstruksi III Kerja Karyawan)
Medan. a = Konstanta
b1 = Koefisien regresi
B. Populasi dan Sampel variabel x1
1. Populasi b2 = Koefisien regresi
Populasi dalam penelitian ini variabel x2
adalah seluruh karyawan yang ada di x1 = Kepemimpinan
PT. Adhi Karya (Persero) Tbk Divisi x2 = Disiplin Kerja
Konstruksi III Medan yang Menurut Sugiyono (2004 : 183)
berjumlah 45 orang. untuk dapat memberi inter prestasi
2. Sampel terhadap seberapa kuat hubungan
Berdasarkan pendapat diatas antara variabel penelitian, maka
maka penulis mengambil sampel dapat digunakan pedoman sebagai
yaitu seluruh karyawan yang berikut :
berjumlah 45 orang

87
83
Jurnal ilmiah Research Sains Vol.1 No. 3 Oktober 2015

Tabel III-2 dan disiplin kerja terhadap efektivitas


Korelasi skala interval kerja karyawan dapat digunakan
0,00 – 0,199 Hubungan sangat rumus determinasi sebagai berikut :
0,20 – 0,399 rendah D = r2 x 100%
0,40 – 0,599 Hubungan rendah Dimana :
0,60 – 0,799 Hubungan sedang D = Determinan
0,80 – 1,000 Hubungan kuat r = Regresi linier berganda
Hubungan sangat
kuat GAMBARAN UMUM
2. Uji t (Parsial) PERUSAHAAN
Untuk menguji tingkat signifikan A. Sejarah Perusahaan
antara variabel x1 dan x2 terhadap y Sejarah Adhi Karya berawal 46
secara parsial dapat dihitung dengan tahun lalu, ketika Menteri Pekerjaan
menggunakan rumus : Umum melalui surat keputusannya
r n2 pada tanggal 11 Maret 1960
t= memutuskan mendirikan sebuah
1 r 2
perusahaan kontruksi untuk memacu
Dimana : pembangunan Indonesia. Setahun
t = Nilai t – hitung kemudian Adhi Karya disahkan
r = Nilai koefisien korelasi menjadi perusahaan negara Adhi
n = Jumlah sampel Karya, berdasarkan PP No. 65 tahun
3. Uji F (Simultan) 1961. Masih dalam tahun yang sama,
Untuk menguji tingkat signifikan sebuah perusahaan bangunan eks
antara variabel bebas terhadap Belanda dinasionalisasikan dan
variabel terikat secara simultan, digabung ke dalam PN Adhi karya.
digunakan uji F dengan tingkat PT. Adhi Karya Divisi
kepercayaan 95%, dengan rumus Konstruksi III Medan merupakan
sebagai berikut : kantor divisi dari kantor pusat yang
R2 / K terletak di jalan Raya Pasar Minggu
F=
 
1  R 2 / n  k  l  Km. 18 Jakarta, dan kantor divisi ini
Dimana : membawahi kantor cabang Aceh,
R = Koefisien korelasi ganda Riau, dan Sumatera Barat.
yang telah dikemukakan
K = Jumlah variabel Visi :
independent  Menjadi mitra pilihan utama
n = Jumlah sampel dalam bidang usaha
F = f hitung yang selanjutnya di konstruksi dan perekayasaan,
bandingkan dengan f tabel dan investasi.
4. Uji Determinan  Misi :Menciptakan nilai yang
Untuk mengetahui seberapa besar berkesinambungan kepada
konstribusi variabel bebas terhadap pelanggan, karyawan,
variabel terikat yaitu kepemimpinan pemegang saham, dan

88
1
Jurnal ilmiah Research Sains Vol.1 No. 3 Oktober 2015

berbagai pihak lain yang terdiri dari 10 pertanyaan untuk


berkepentingan. variabel X1, 10 pertanyaan
untuk variabel X2 dan 10
ANALISIS DAN EVALUASI pertanyaan untuk variabel Y, di
mana yang menjadi variabel X1
A. Deskripsi Hasil Penyebaran adalah kepemimpinan, variabel
Angket X2 adalah disiplin kerja dan
Dalam penelitian ini, yang menjadi variabel Y adalah
penulis mengumpulkan data efektivitas kerja karyawan.
dalam bentuk angket yang
1. Analisis Variabel Penelitian tabel hasil skor jawaban
Untuk lebih membantu responden dari angket yang
dan lebih mempermudah penulis sebarkan yaitu:
penulis, berikut ini disajikan
Tabel V-5.
Skor Angket untuk Variabel X 1 (Kepemimpinan)
Alternatif Jawaban
No. A B C D E Jumlah
Per F % F % F % F % F % F %
1 3 6.70 31 68.90 11 24.40 0 0 0 0 45 100
2 13 28.90 29 64.40 3 6.70 0 0 0 0 45 100
3 3 6.70 36 80.00 6 13.30 0 0 0 0 45 100
4 12 26.70 29 64.40 4 8.90 0 0 0 0 45 100
5 14 31.10 20 44.40 11 24.40 0 0 0 0 45 100
6 9 20.00 30 66.70 6 13.30 0 0 0 0 45 100
7 8 17.80 33 73.30 4 8.90 0 0 0 0 45 100
8 15 33.30 28 62.20 2 4.40 0 0 0 0 45 100
9 11 24.40 31 68.90 3 6.70 0 0 0 0 45 100
10 15 33.30 28 62.20 2 4.40 0 0 0 0 45 100
Sumber : Data Penelitian (Diolah)
Dari tabel di atas dapat tugas-tugas yang harus
diuraikan sebagai berikut: dikerjakan, mayoritas responden
1. Jawaban responden tentang menjawab sering sebesar 80%.
kepemimpinan itu perlu dalam 4. Jawaban responden tentang
suatu organisasi, mayoritas pimpinan perlu mengajak anggota
responden menjawab perlu kelompok bersama-sama untuk
sebesar 68,90%. merumuskan suatu tujuan,
2. Jawaban responden tentang gaya mayoritas responden menjawab
kepemimpinan yang diterapkan perlu sebesar 64,40%.
sesuai dengan yang diharapkan, 5. Jawaban responden tentang
mayoritas responden menjawab seorang pemimpin harus bersikap
sesuai sebesar 64,40%. tegas kepada karyawan, mayoritas
3. Jawaban responden tentang responden menjawab setuju
pimpinan sering menjelaskan sebesar 44,40%.

89
2
Jurnal ilmiah Research Sains Vol.1 No. 3 Oktober 2015

Tabel V-6.
Skor Angket untuk Variabel X 2 (Disiplin Kerja)
Alternatif Jawaban
No. A B C D E Jumlah
Per F % F % F % F % F % F %
1 26 57.80 18 40.00 1 2.20 0 0 0 0 45 100
2 14 31.10 30 66.70 1 2.20 0 0 0 0 45 100
3 13 28.90 29 64.40 3 6.70 0 0 0 0 45 100
4 13 28.90 29 64.40 3 6.70 0 0 0 0 45 100
5 13 28.90 28 62.20 4 8.90 0 0 0 0 45 100
6 13 28.90 31 68.90 1 2.20 0 0 0 0 45 100
7 12 26.70 32 71.10 1 2.20 0 0 0 0 45 100
8 18 40.00 26 57.80 1 2.20 0 0 0 0 45 100
9 23 51.10 21 46.70 1 2.20 0 0 0 0 45 100
10 22 48.90 23 51.10 0 0.00 0 0 0 0 45 100
Sumber : Data Penelitian (Diolah)
Dari tabel di atas dapat berpengaruh dalam meningkatkan
diuraikan sebagai berikut: efektivitas kerja karyawan,
1. Jawaban responden tentang mayoritas responden menjawab
sebagai karyawan, disiplin itu berpengaruh sebesar 66,70%.
penting, mayoritas responden 3. Jawaban responden tentang
menjawab sangat penting sebesar dengan mematuhi disiplin kerja,
57,80%. aktivitas dalam bekerja akan lebih
2. Jawaban responden tentang efektif, mayoritas responden
penerapan disiplin akan menjawab efektif sebesar 64,40%.
Tabel V-7.
Skor Angket untuk Variabel Y (Efektivitas Kerja)
Alternatif Jawaban
No. A B C D E Jumlah
Per F % F % F % F % F % F %
1 23 51.10 21 46.70 1 2.20 0 0 0 0 45 100
2 29 64.40 16 35.60 0 0.00 0 0 0 0 45 100
3 28 62.20 14 31.10 3 6.70 0 0 0 0 45 100
4 29 64.40 16 35.60 0 0.00 0 0 0 0 45 100
5 30 66.70 15 33.30 0 0.00 0 0 0 0 45 100
6 26 57.80 19 42.20 0 0.00 0 0 0 0 45 100
7 27 60.00 18 40.00 0 0.00 0 0 0 0 45 100
8 21 46.70 23 51.10 1 2.20 0 0 0 0 45 100
9 33 73.30 12 26.70 0 0.00 0 0 0 0 45 100
10 34 75.60 11 24.40 0 0.00 0 0 0 0 45 100
Sumber : Data Penelitian (Diolah)
Dari tabel di atas dapat 1. Jawaban responden tentang
diuraikan sebagai berikut: peningkatan efektivitas kerja
dipengaruhi oleh seorang
90
1
Jurnal ilmiah Research Sains Vol.1 No. 3 Oktober 2015

pemimpinan dan disiplin kerja, mayoritas responden menjawab


mayoritas responden menjawab sangat berpengaruh sebesar 62,20%.
sangat dipengaruhi sebesar 51,10%. B. Pengujian Hipotesis
2. Jawaban responden tentang 1. Uji Validitas dan Reliabilitas
seberapa penting bagi karyawan Uji validitas yang digunakan
untuk mencapai efektivitas kerja dalam penelitian ini adalah uji
yang maksimal, mayoritas validitas butir. Menurut Imam
responden menjawab sangat penting Ghozali (2005 : 45), Uji signifikansi
sebesar 64,40%. dilakukan membandingkan nilai r
3. Jawaban responden tentang hitung dengan r tabel. Jika r hitung lebih
efektivitas kerja karyawan besar dari r tabel dan nilai positif maka
berpengaruh terhadap perusahaan, butir atau pertanyaan atau indikator
tersebut dinyatakan valid.
Tabel V-8
Hasil Uji Validitas Instrumen Kepemimpinan (X1)
No. Butir r hitung r tabel Status
1. 0,421 0,294 Valid
2. 0,488 0,294 Valid
3. 0,413 0,294 Valid
4. 0,479 0,294 Valid
5. 0,570 0,294 Valid
6 0,485 0,294 Valid
7 0,511 0,294 Valid
8 0,460 0,294 Valid
9 0,435 0,294 Valid
10 0,397 0,294 Valid
Sumber : Data Penelitian (Diolah)
Tabel V-9
Hasil Uji Validitas Instrumen Disiplin Kerja (X2)
No. Butir r hitung r tabel Status
1. 0,446 0,294 Valid
2. 0,592 0,294 Valid
3. 0,552 0,294 Valid
4. 0,408 0,294 Valid
5. 0,455 0,294 Valid
6 0,484 0,294 Valid
7 0,465 0,294 Valid
8 0,486 0,294 Valid
9 0,444 0,294 Valid
10 0,429 0,294 Valid
Sumber : Data Penelitian (Diolah)
91
2
Jurnal ilmiah Research Sains Vol.1 No. 3 Oktober 2015

Tabel V-10
Hasil Uji Validitas Instrumen Efektivitas Kerja (Y)
No. Butir r hitung r tabel Status
1. 0,442 0,294 Valid
2. 0,466 0,294 Valid
3. 0,475 0,294 Valid
4. 0,407 0,294 Valid
5. 0,610 0,294 Valid
6. 0,496 0,294 Valid
7. 0,460 0,294 Valid
8. 0,448 0,294 Valid
9. 0,453 0,294 Valid
10. 0,507 0,294 Valid
Sumber : Data Penelitian (Diolah)
Dari semua butir pertanyaan yang valid di atas diuji reliabilitasnya
untuk masing-masing variabel dengan menggunakan Cronbach
(kepemimpinan, disiplin kerja dan Alpha. Menurut Imam Ghozali (2005
efektivitas kerja karyawan) ternyata : 47) dikatakan reliabel bila hasil
semua pertanyaan mempunyai status Alpha > 0,6, hasilnya seperti
valid. Selanjutnya butir instrumen ditunjukkan dalam tabel berikut ini:
Tabel V-11
Hasil Uji Reliabilitas Variabel X1, X2 dan Y
Variabel Nilai Reliabilitas Status
Kepemimpinan (X1) 0,601 Reliabel
Disiplin Kerja (X2) 0,618 Reliabel
Efektivitas Kerja (Y) 0,614 Reliabel
Sumber : Data Penelitian (Diolah)
Jika nilai reliabilitas semakin 2. Pengujian Hipotesis
mendekati 1, maka instrumen a. Pengujian Secara Parsial
penelitian semakin baik. Nilai Pengujian pengaruh variabel-
reliabilitas instrumen di atas variabel bebas (X) terhadap variabel
menunjukkan tingkat reliabilitas terikat (Y) dapat dilihat pada tabel
instrumen penelitian sudah memadai berikut ini:
karena sudah mendekati 1 (> 0,60).

92
2
Jurnal ilmiah Research Sains Vol.1 No. 3 Oktober 2015

Tabel V-12. Uji T


a
Coefficients

Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 16.896 5.014 3.370 .002
Kepemimpinan .382 .131 .420 2.922 .006
Disiplin Kerja .311 .136 .329 2.287 .027
a. Dependent Variable: Efektivitas Kerja

Sumber : Data Penelitian (Diolah)


1) Pengaruh Kepemimpinan Dari tabel V-12 di atas,
Terhadap Efektivitas Kerja diperoleh nilai t hitung sebesar 2,287,
Karyawan sedangkan t tabel sebesar 2,018 (t hitung
Dari tabel V-12 di atas, > t tabel) atau sig 0,027 lebih kecil dari
diperoleh nilai t hitung sebesar 2,922,  = 0,05. Hal tersebut berarti bahwa
sedangkan t tabel sebesar 2,018 (t hitung disiplin kerja (X2) secara parsial
> t tabel) atau sig 0,006 lebih kecil dari mempunyai pengaruh yang
 = 0,05. Hal tersebut berarti bahwa signifikan terhadap efektivitas kerja
kepemimpinan (X1) secara parsial karyawan (Y). Dengan demikian jika
mempunyai pengaruh yang disiplin kerja karyawan baik, maka
signifikan terhadap efektivitas kerja akan dapat meningkatkan efektivitas
karyawan (Y). Dengan demikian jika kerja karyawan, dan sebaliknya jika
kepemimpinan dalam suatu disiplin kerja karyawan kurang baik
perusahaan baik, maka akan dapat (kurang baik), maka akan dapat
meningkatkan efektivitas kerja menurunkan efektivitas kerja
karyawan, dan sebaliknya jika karyawan.
kepemimpinan dalam perusahaan b. Pengujian Secara Serempak
kurang baik (buruk), maka akan Pengujian hubungan variabel-
dapat menurunkan efektivitas kerja variabel bebas (X) terhadap variabel
karyawan. terikat (Y) dapat dilihat pada tabel
2) Pengaruh Disiplin Kerja berikut ini:
Terhadap Efektivitas Kerja
Karyawan

93
2
Jurnal ilmiah Research Sains Vol.1 No. 3 Oktober 2015

Tabel V-13. Koefisien


Regresi
a
Coefficients

Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 16.896 5.014 3.370 .002
Kepemimpinan .382 .131 .420 2.922 .006
Disiplin Kerja .311 .136 .329 2.287 .027
a. Dependent Variable: Efektivitas Kerja

Sumber : Data Penelitian (diolah)


Dari tabel di atas, dapat Dari dari garis persamaan
diketahui nilai-nilai: regresi, dapat diketahui diketahui
a = 16,896 bahwa apabila kepemimpinan naik
b1 = 0,382 1, maka akan menaikkan efektivitas
b2 = 0,311 kerja karyawan sebesar 0,382. Dan
Jadi persamaan regresi linier sebaliknya bila kepemimpinan
berganda untuk dua prediktor diturunkan 1, maka akan
(kepemimpinan dan disiplin kerja) menurunkan efektivitas kerja
adalah: karyawan sebesar 0,382. Begitu
Y = 16,896 + 0,382 X1 + 0,311 X2 juga dengan disiplin kerja, dapat
Persamaan regresi linier diketahui diketahui bahwa apabila
berganda di atas memperlihatkan disiplin kerja naik 1, maka akan
bahwa semua variabel bebas (X 1 menaikkan efektivitas kerja
dan X2) memiliki koefisien bi yang karyawan sebesar 0,311. Dan
positif, berarti seluruh variabel sebaliknya bila disiplin kerja
bebas (kepemimpinan dan disiplin diturunkan 1, maka akan
kerja) mempunyai pengaruh yang menurunkan efektivitas kerja
searah terhadap variabel Y karyawan sebesar 0,311.
(efektivitas kerja karyawan). Hipotesis substansial dalam
Dari persamaan regresi itu penelitian ini adalah : X 1
berarti efektivitas kerja karyawan (kepemimpinan) dan X2 (disiplin
akan naik, bila kepemimpinan dan kerja) berpengaruh terhadap variabel
disiplin kerja meningkat. Tetapi Y (efektivitas kerja karyawan). Agar
koefisien regresi untuk dapat dilakukan pengujian statistik,
kepemimpinan (0,382) lebih besar maka hipotesis substansial tersebut
dari pada koefisien regresi untuk dikonversi ke dalam hipotesis
disiplin kerja (0,311). Jadi statistik sebagai berikut:
kepemimpinan lebih besar Ho : 1 = 2 = 0 =
pengaruhnya terhadap efektivitas (apabila semua koefisien  adalah
kerja karyawan dibandingkan nol, maka X1 dan X2 tidak
disiplin kerja.
94
82
Jurnal ilmiah Research Sains Vol.1 No. 3 Oktober 2015

berpengaruh secara signifikan Ketentuannya, jika nilai Sig


terhadap Y) pada tabel Anova < 0,05, maka Ho
Ha: Salah satu   0 ditolak, namun bila nilai Sig > 0,05,
(apabila salah satu koefisien maka Ho diterima. Data yang
 tidak nol, maka X1 dan X2 diperlukan untuk menguji hipotesis
berpengaruh secara di atas adalah sebagai berikut:
signifikan terhadap Y)

Tabel V-14. Anova


b
ANOVA

Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 114.492 2 57.246 17.429 .000a
Residual 137.952 42 3.285
Total 252.444 44
a. Predictors: (Constant), Disiplin Kerja, Kepemimpinan
b. Dependent Variable: Efektivitas Kerja

Sumber : Data Penelitian (Diolah)


Nilai Fhitung pada tabel di atas (efektivitas kerja karyawan) pada
adalah 17,429 sedangkan Ftabel taraf 0,05.
adalah 3,22 (sig 0,000 < 0,05) dengan Selanjutnya dengan melihat R-
demikian Fhitung > F tabel, Square akan dapat dilihat
menunjukan Ho ditolak dan Ha bagaimana sebenarnya nilai
diterima, berarti X1 (kepemimpinan) kontribusi kedua variabel bebas
dan X2 (disiplin kerja) berpengaruh terhadap variabel terikat seperti
secara signifikan terhadap Y terlihat pada tabel berikut:
Tabel V-15. Koefisien Korelasi Ganda dan R-Square
Model Summary

Adjusted Std. Error of


Model R R Square R Square the Estimate
1 .673 a .454 .428 1.81234
a. Predictors: (Constant), Disiplin Kerja, Kepemimpinan

Sumber : Data Penelitian (Diolah)


Melalui tabel di atas terlihat bahwa Untuk mengetahui tinggi rendahnya
nilai korelasi ganda (R x1x2y) adalah pengaruh tersebut dapat digunakan
0,673. Nilai korelasi ini adalah pedoman untuk memberikan
positif, artinya jika kepemimpinan interpretasi koefisien korelasi dalam
dan disiplin kerja baik maka Sugiyono (2003 : 183) sebagai
efektivitas kerja karyawan tinggi. berikut:

95

83
Jurnal ilmiah Research Sains Vol.1 No. 3 Oktober 2015

Tabel V-16. Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi


Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 - 0.199 Sangat Rendah
0.20 - 0.399 Rendah
0,40 - 0,599 Sedang
0,60 - 0,799 Kuat
0,80 - 1,000 Sangat Kuat

Berdasarkan hasil perhitungan signifikan terhadap efektivitas


diperoleh rxy = 0,673, berarti kerja karyawan (Y).
pengaruh kepemimpinan dan disiplin 2. Persamaan regresi ganda Y =
kerja terhadap efektivitas kerja 16,896 + 0,382 X1 + 0,311 X2.
karyawan pada PT Adhi Karya Persamaan tersebut
(Persero) Divisi Konstruksi III memperlihatkan bahwa semua
Medan adalah kuat. variabel bebas (kepemimpinan
Selanjutnya nilai dan disiplin kerja) memiliki
koefisien determinasi (R-Square) koefisien bi yang positif, berarti
yang diperoleh adalah sebesar 0,454 seluruh variabel bebas
menunjukkan sekitar 45,40% mempunyai pengaruh yang
variabel Y dapat dijelaskan oleh searah terhadap variabel Y
variabel X1 dan X2 (kepemimpinan (efektivitas kerja karyawan).
dan disiplin kerja). Atau secara Variabel kepemimpinan (X 1)
praktis dapat dikatakan bahwa memiliki kontribusi relatif yang
kontribusi X1 dan X2 paling besar di antara kedua
(kepemimpinan dan disiplin kerja) variabel bebas.
terhadap variabel Y (efektivitas 3. Nilai koefisien korelasi ganda
kerja karyawan) adalah 45,40%. secara bersama-sama antara
Sisanya 54,60% dipengaruhi oleh kepemimpinan dan disiplin kerja
variabel lain yang tidak diteliti terhadap efektivitas kerja
seperti pengembangan karyawan, karyawan diperoleh Rx1x2y =
fasilitas kerja, pengawasan, 0,673. Nilai yang positif tersebut
penempatan karyawan dan faktor- mempunyai arti bahwa jika
faktor lainnya. kepemimpinan dan disiplin kerja
ditingkatkan maka efektivitas
KESIMPULAN DAN SARAN kerja karyawan akan meningkat.
A. Kesimpulan 4. Dari uji F diperoleh Nilai Fhitung
1. Secara parsial, kepemimpinan sebesar 17,429 sedangkan Ftabel
(X1) berpengaruh signifikan adalah 3,22 (sig 0,000 < 0,05)
terhadap efektivitas kerja dengan demikian Fhitung > F tabel,
karyawan (Y), begitu juga dengan menunjukan Ho ditolak dan Ha
disiplin kerja (X2) berpengaruh diterima, berarti X1
(kepemimpinan) dan X2 (disiplin
96
83
Jurnal ilmiah Research Sains Vol.1 No. 3 Oktober 2015

kerja) berpengaruh secara diharapkan dalam melakukan


signifikan terhadap Y (efektivitas pembinaan terhadap karyawan
kerja karyawan) pada taraf 0,05. yang kurang berdisiplin.
5. Nilai koefisien determinasi (R-
Square) yang diperoleh adalah 4. Dalam usaha meningkatkan
sebesar 0,454 menunjukkan efektivitas kerja karyawan,
sekitar 45,40% variabel Y hendaknya pimpinan beserta
(efektivitas kerja karyawan) bagian yang terkait hendaknya
dapat dijelaskan oleh variabel memberikan sanksi kepada
kepemimpinan (X1) dan disiplin pegawai yang kurang disiplin dan
kerja (X2). Atau secara praktis meningkatkan pemberian motivasi
dapat dikatakan bahwa kontribusi kepada karyawan.
kepemimpinan (X1) dan disiplin
kerja (X2) terhadap variabel Y DAFTAR PUSTAKA
(efektivitas kerja karyawan)
adalah 45,40%. Sisanya 54,60% Arikunto, Suharsimi, (2002),
dipengaruhi oleh variabel lain Proposal Penelitian Suatu
yang tidak diteliti seperti Pendekatan Praktek,
pengembangan karyawan, Rhineka Cipta, Jakarta.
fasilitas kerja, pengawasan, Gie, (2002), Manajemen
penempatan karyawan dan Personalia, Ghalia Indonesia,
faktor-faktor lainnya. Medan.
Handoko, T. Hani, (2001),
B. Saran Manajemen Personalia Dan
1. Hendaknya pimpinan perusahaan Sumber Daya Manusia,
mengkombinasikan perilaku yang BPFE, Yogyakarta.
tercermin dalam gaya Hasibuan, Malayu SP, (2003),
kepemimpinannya secara optimal Manajemen Sumber Daya
agar bawahannya loyal kepada Manusia, Edisi Revisi, Bumi
pimpinan dan perusahaan dan Aksara, Jakarta.
mau diajak berkerjasama untuk Herujito, M. Yayat, (2004), Dasar-
mencapai tujuan perusahaan. Dasar Manajemen, Cetakan
2. Pimpinan dan bawahan Kedua, PT. Grasindo, Jakarta.
hendaknya terus membina Imam Ghozali, (2005), Aplikasi
hubungan baik, sehingga dengan Analisis Multivariate
adanya hubungan baik ini akan Dengan Program SPSS,
tercapai kerjasama dalam Edisi Ketiga, BP-
mencapai tujuan yang diinginkan. Universitas Diponegoro,
3. Peningkatan disiplin kerja dan Semarang.
ketaatan terhadap peraturan akan Kuncoro, Mudjarat, (2003), Metode
meningkatkan disiplin kerja maka Riset Untuk Bisnis Dan
pihak manajemen perusahaan Ekonomi, Bagaimana
97
83
Jurnal ilmiah Research Sains Vol.1 No. 3 Oktober 2015

Meneliti dan Menulis Tesis, Siagian, Sondang. P, (2002),


Penerbit, Erlangga, Jakarta. Manajemen Sumber Daya
Nawawi dan Hadari, (2001), Manusia, Cetakan
Kepemimpinan Yang Kesembilan,Bumi Aksara,
Efektif, Cetakan Pertama, Jakarta.
Gajah Mada, Jakarta. Soepranto, J. (2002), Teknik Riset
Rivai, Veithzal, (2004), Pemasaran Dan Ramalan
Kepemimpinan dan Penjualan, PT. Rhineka
Perilaku Organisasi, Edisi Cipta, Jakarta.
Kedua, PT. Raja Grafindo Sugiyono, (2004), Metode
Persada, Jakarta. Penelitian Bisnis, CV. ALfa
____________, (2004), Manjemen Beta, Bandung.
Sumber Daya Manusia Wesha, Perwata, (2002),
Untuk Perusahaan Dari Ensiklopedia Administrasi,
Teori Ke Praktek, PT. Haji Hasayung, Jakarta.
Grafindo Persada, Jakarta. Widjaya, Tunggal, (2002),
Sastrohadiwiryo, Siswanto, (2002), Manajemen Suatu
Manajemen Tenaga Kerja Pengantar, Rhineka Cipta,
Indonesia, Cetakan Pertama, Jakarta.
Bumi Aksara, Jakarta.

98

84

Anda mungkin juga menyukai