Anda di halaman 1dari 66

DASAR-DASAR PUBLIC RELATION DAN

PUBLIC SPEAKING ; KONSEP DAN


AKTIVITAS PR DALAM MENGKONSTRUKSI,
MEMELIHARA DAN MENINGKATKAN IMAGE
DAN REPUTASI ORGANISASI DAN
PERUSAHAAN
Definisi Public Relations

The British Institute of Public Relation :


• “Public Relations activity is management of
communications between an organization and its
publics”.
(Public relations adalah aktivitas manajemen
komunikasi antara organisasi dan publik organisasi
tersebut).

• “Public Relations practice is deliberate, planned and sustain


effort to establish and maintain mutual understanding
between an organization and public”.
Public relations menyangkut aktivitas sebagai berikut yaitu:
• Komunikasi persuasif

• Menggunakan media massa

• Menumbuhkan/mengembangkan kepentingan
publik/khalayak,

• Alat management,

• Melakukan promosi/mempromosikan

• Publisitas
• Lobbying

• Fund-rising dan Management krisis,

• Yang dilakukan dengan penuh ketulusan,

• Proaktif membina hubungan dgn media massa,

• Bekerja untuk meningkatkan image berdasarkan


keahlian public relations officer.
Definisis Humas
• Humas adalah fungsi manajemen yang
mengevaluasi opini, sikap dan prilaku publik,
mengidentifikasikan kebijakan-kebijakan dan
prosedur-prosedur individu atau organisasi
dengan kepentingan publik dan merencanakan
serta melaksanakan program aksi untuk
memperoleh pengertian dan dukungan public
(Cutlip, Center dan Broom, 2000:4)
Berdasarkan definisi di atas :
• PR berkaitan dengan berhubungan dengan
rangkaian pengetahuan, keahlian dan metode.

• PR merupakan fungsi management.

• Aktivitas PR dilaksanakan oleh praktisi atau para


ahli PR.

• PR officer mempertimbangkan kepentingan publik.


Fungsi dan Peranan Public Relation

PR mempunyai tugas sebagai berikut:


• Melakukan sesuatu yang baik dan menjelaskannya kepada
masyarakat/public.

• Melibatkan two-way communications, antara organisasi


DASAR-DASAR PUBLIC RELATION DAN PUBLIC SPEAKING ; KONSEP DAN AKTIVITAS PR - _ umaimah wahid - Academia.edu.htm

dan public.

• Apa yang kami kerjakan, adalah apa yang kami katakan


dan menunjukkan apa/siapa kami (organisasi/perusahaan).

• Public relations bermakna performance dan pengenalan.


Henry Fayol (dalam Ruslan, 2006:18), kegiatan
dan sasaran PR adalah:

• Membangun identitas dan citra perusahaan


(Building corporate identity and Image)

• Menghadapi Krisis (Facing Crisis)

• Mempromosikan Aspek Kemasyarakatn


(Promotion public causes)
• Tipikal tindakan PR yaitu: Analisis, research,
opini publik dan mendefinisikan masalah.

Dilakukan dengan :
• Mempersiapkan program tindakan.
• Mengimplementasikan program.
• Memonitor hasil dan melakukan evaluasi atas
aktivitas.
Fungsi Humas/PR menurut Curlip &Centre dan
Canfield (1982) :
• Menrencanakan dan Menunjang aktivitas utama
manajemen dalam mencapai tujuan bersama .
• Membina hubungan yang harmonis antara
badan/organisasi dengan publiknya.
• Mengabtisipasi masalah-masalah potensial dan
diperlukan.
• Perencanaan untuk pengembangan attitudes
(sikap) group/lembaga.
• Mengidentifikasi segala sesuatu yang berkaitan
dengan opini, persepsi dan tanggapan
masyarakat.
• Melayani keinginan publik dan memberikan
sumbang saran kepada pimpinan manajemen.
• Menciptakan komunikasi dua arah timbal balik,
dan mengatur arus informasi, publikasi serta
pesan - Mengformulasikan kebijakan.
Model Peran Public Relations
dan, Organisasi dan Public
HAA /
N
I
PER ANISAS

PUBLI
PUBLIC
USA

RELATIONS
ORG

C
Program Public Relations

Empat unsur dalam perencanaan PR:

1. Set objectives : bagaimana memproduksi, siapa sasaran prroduksi (target khalayak), apa
yang khalayak pikirkan dan apa yang kita (lembaga inginkan publik pikirkan.
 
 
2. Plan and budget : Seberapa sering produksi dilakukan, harus berbentuk/dampak seperti
apa, berapa biaya yang diperlukan.
 
 
3. Implement : siapa yang memproduksi, menyediakan bahan baku dan mendistrusiakan ?
 
 
4. Evaluate : bagaimana mengukur/mengetahui respon publik atas produk dan bagaimana
mencheck kemajuan.
Management dalam Public Relations

• Goerge R Terry (19720) :


Manajemen sebagai “….sebuah proses yg khas
dan terdiri dari tindakan-tindakan seperti
perencanaan, pengorganisasian, pengaktifan dan
pengawasan yang dilakukan untuk menentukan
serta mencapai sasaran-sasaran yang telah
ditetapkan memalui pemanfaatan sumber daya
manusia dan sumber-sumber lainnya.”
Artinya management dan public relations adlah:
• Bagian integral dari perusahaan/ unsur managerial
perusahaan dan lembaga.
• Keduanya saling mendukung, bersama-sama, dan
saling ketergantungan
• melakukan program-program managerial
perusahaan/lembaga ; program PR
• tujuan memaksimalkan image building corporate.
• kerja managerial tersebut dilakukan oleh
manager/PRO
• mampu mengelola kepentingan publik.
Manager/pemimpin harus :
• Manajer memiliki kepemimpinan untuk
mengharmonisasikan internal factors dan external
factors.
• manajer (public relations) memiliki kemampuan
berkomunikasi,
• Pemimpin (leader) menentukan dan mengarahkan arah
kebijakan dan proses organisasi.
• kemampuan leadership digunakan untuk memanage
organisasi.
• kemampuan berkomunikasi dipergunakan untuk
menhubungkan semua komponen, kepentingan, dan
tujuan organisasi.
• Sumber daya mendukung Management dan PR
adalah 6-M, :
1. Sumber daya manusia (men)
2. Sumber daya material/barang yang dikuasai
(material)
3. Alat atau perkakas mesin produksi yang dimiliki
(machine)
4. Kemampuan keuangan (money)
5. Metode yang dipergunakan (method).
6. Perluasan atau pemasaran yang hendak
dicapai/dituju (market)
Hambatan Komunikasi -Managerial
Bentuk-bentuk hambatan tersebut adalah :
• Hambatan dalam proses penyampaian (proses barriers)
• Hambatan secara fisik (physical barriers)
• Hambatan semaniuk (semantic barriers)
• Hambatan psiko-sosial (psychosocial barriers)

George R. Terry, 5 fungsi komunikasi manajemen, yaitu:


• Komunikasi formal
• Komunikasi non-formal
• Komunikasi informal
• Komunikasi teknis
• Komunikasi procedural
Proses Transfer Public Relation
POSISI NEGATIF transfer POSISI POSITIF

1. Permusuhan (hostility Simpati (sympathy)

2. Prasangka (prejudice) Penerima


(acceptance)

3. Ketidakpedulian (apathy) Berminat (interest)

4. Ketidaktahuan (ignorance) Pemahaman


(Knowledge)
L.F. Utwick; Tugas manajemen berkaitan public
relation/humas :
1. Mendengarkan pendapat umum/masyarakat.

2. Menyampaiukan kebijaksanaan kepada


manajer.

3. Menciptakan suasana yang baik dan harmoni


diantara para karyawan dari tingkat teratas
sampai ke tingkat yang paling bawah.
 
• Bentuk-bentuk komunikasi manajemen dan komunikasi antar manusia
(human relations) :

a. Pemaksaan dan hukuman (coercive and punishment)

b. Penekanan (pressure approach)

c. Penghargaan (reward approach)

d. Legitimasi (legitimate approach)

e. Referensi (referent approach).

f. Keahlian (expert approach)


 
Strategi Public Relations

• John E. Marston (Public Realtion, 1988),


menjelaskan strategi PR/humas:
• “Public Relation is Planned, persuasive
communication design to influence significant
public”

• “(Public Relation adalah sesuatu yang


direncanakan berupa komunikasi persuasif yg
dirancang untuk mempengaruhi segmen public
tertentu)”.
• Strategi PR “The Three C’s Options”

Sikap masyarakat Strategi humas/


public relations

Anti Change

Netral Cristallize

Pro Conserve
Komunikasi secara efektif dan strategis pada
prinsipnya adalah:

1. Bagaimana mengubah sikap (how to change


the attitude).

2. Mengubah opini (to change the opinion).

3. Mengubah perilaku (to change the behavior)


Tujuan strategi komunikasi dalam PR oleh R.
Wayne Pace, Brent D. Peterson dan M. Dallas
Burnet, adalah :

• To secure understanding
• To establish acceptance
• To motive action
• The goals which the communicator sought to
achieve.
Target Audience Public Relations

• Tujuan PR dari fungsi manajemen suatu


organisasi adalah:
a. membentuk goodwill (itikad baik),
b. tolerance (toleransi),
c. mutual simbyosis (saling mempercayai,
d. mutual confidence (saling mempercayai),
e. mutual understanding (saling pengertian,
f. mutual appreciation (saling menghargai),
Target :
1. Memperoleh opini public yang menguntungkan,
2. Citra dan reputasi positif, atas dasar prinsip-prinsip
hubungan harmonis.

• Sasaran atau objek (target audience) dalam


kampanye PR diperoleh atas pertimbangan :
1. Pendekatan kependudukan (demographics
approach)
2. Pendekatan psikologis (psychographics approach)
Empat bentuk image yang diharapkan dari
khalayak (client)

1. The current Image

2. The Mirror Image

3. The Wish Image

4. The Optimum Image


Sasaran target (target audience) secara umum dikelompokkan :

1. Kelompok yang berkepentingan : pemerintah


(government relations)

2. Masyarakat sekitar atau tertentu.


• (community relations)

3. Kelompok pemakai produk atau pelanggan


(customer and consumen relations)

4. Kelompok LSM (consumen bodies)


5. Kelompok penekan (pressure group)

6. Kelompok pemuka agama dan masyarakat.


( opinion leader)

7. Trade association atau asosiasi perdagangan dan profesi.

8. Kelompok business relations , kelompok relasi bisnis.

9. Yang tidak boleh dilupakan adalah internal group.

10. Media Massa. 


• Terdapat tiga tipe target audience atau stake holder
yaitu:
1. Those who know you and like you (mengenal anda
dan menyukai anda).

2. Those who know you and don’t like you


(mengenal anda, namun tidak menyukai anda)

3. Those who neither you nor care you (tidak dikenal dan
tidak disukai).
 
Public Relation Officers

- Planning PR berkaitan dengan sumber daya


manusia.
- Perencanaan dilakukan secara rasional.
- Tujuannya mengiplemetasikan fungsi-fungsi
managemen, yaitu :
• Planning (perencanaan)
• Organizing (pengorganisasian)
• Actuating (menggerakkan)
• Controlling (pengawasan
• Praktisi Humas/PR harus memiliki beberapa keterampilan khusus,
yaitu:
a. Sebagai Creator
b. Conceptor
c. Mediator
d. Problem solver

• Menurut Vivian, 2007: 263, menyatakan tiga fungsi area tanggung


jawab PR yaitu:
• External Realtions
• Internal Relations
• Media Relations
• Peranan PR dalam organisasi dapat dibagi menjadi empat
kategori, yaitu:
1. Penasehat ahli (Expert prescriber)

2. Fasilitator komunikasi
(communication fasilitator)

3. Fasilitator Proses Pemecahan Masalah


(Problem Solving solving process)

4. Teknisi Komunikasi
(Communication technician)
• PRO disyaratkan memiliki pengerahuan
(knowledge base) yang baik, kemampuan
berkomunikasi dua arah symetris dan
Asymetris.
• Peran PRO/Humas memiliki peranan sebagai berikut:

• Communicator

• Relationship

• Back up management

• Good Image Maker (Ruslan, 2006:26-27)


 
• Public Relations harus melaksanakan operasional
teknis sebagai berikut:
1. Public Relations melaksanakan :
a. Penelitian (research)
b. Perencanaan (planning)
c. Pengorganisasian (coordinating)
d. Administration (Administration)
e. Produksi (production)
f. Partisipasi Komunitas (Community participation)
g. Nasihat (Advisory)
• Aktivitas Humas (PR Aktivities) :

a. Pencarian fakta/permasalahan (fact finding)


b. Perencanan (Planning)
c. Komunikasi (communication)
d. Evaluasi (Evaluation)
 
• Upaya PR untuk mencapai:
 a. Efektivitas (berhasil untuk mencapai tujuan, seraya untuk
memuaskan semua pihak yang tetrkait.

b. Efisiensi (ketepatan mengelola keuangan/dana secara


tepat.
Komunikasi Persuasi dan Public Relations

• Tujuannya aktivitas PR melalui komunikasi :


a. Membangkitkan kesadaran individu.
b. Memanfaatkan kekuatan psikologis dan sosial komunikan .
c. Efeknya akan memengaruhi pikiran (kognitif), sikap (affective)
dan prilaku (behavior).

Tindakan persuasi adalah:


- Komunikasi dalam bentuk yang lembut,
- Tanpa memaksa dan tanpa kekerasan (coercive).
- Dilakukan dengan cara terbuka.
- merupakan dua kesatuan yang terlepas satu sama lain dalam
pengambilan keputusan, akan tetapi sesungguhnya keduanya saling
tergantung dan komplementer (saling melengkapi).
• Komponen utama peranan PR (Ruslan, 2006:12) sebagai berikut
:
1. Publication (publikasi dan publisitas)
a. Event (penyusunan program acara ;
b. Calleder event
c. Momentum event
d. News (menciptakan berita)
2. Community involvement (Kepedulian pada komunitas)
3. Inform or image (memberitahukan atau meraih citra)
4. Lobbiying and negotiation ( Pendekatan dan
bernegosiasi)
5. Social responsibility ( tanggung jawab social)
• Empat hal pokok yang harus diingat oleh Public relations
professional yaitu:
1. Khalayak atau public adakah manusia yang tidak bebas dgn
berbagai pengaruh terlebih ditengah perkembangan media massa.

2. Manusia cenderung suka mencermati, memperhatikan, mengamati,


membaca atau mendengarkan komunikasi yang berlangsung.

3. Media akan menyedikan efek atau dampak bervariasi dan


beragam terhadap khalayak yang beragam.

4. Media massa memberikan efek keserempakan (stimultaneity effect


yang mempengaruhi proses pembentukan opini public.)
Komunikasi Persuasi dan
Public Relations
• Persuasi adalah penggunaan dan pemanfaatan
pengetahuan tentang situasi psikologis dan sosial
sasaran komunikasi (komunikan, dan mengkaitkan
situasi psikologis dan sosial komunikasi itu dengan
pesan (message) yang diharapkan akan diterima oleh
komunikan.

• John E. Marston menyatakan PR sebagai berikut:


“Public relations is planned, persuasive communication
designed to influence significant public”.
Cutlip dan Center dalam buku “Effective Public Relations
(Tymson dan Sherman, 1988:12) delapan (8) hal yang
mendukung komunikasi yang dikenal dengan “The Eight C’s of
Communication” yaitu:
• Credibility
• Context
• Content
• Clarity
• Continuity
• Consistency
• Channels
• Capacity of audience
Komunikasi dalam aktivitas PR dilakukan atas dasar :

. Sikap terbuka, demokratis atau sikap empathy.

. Aktivitas RP adalah menjembatani kepentingan lembaga/


organisasi dgn komunikan atau public.

. Komunikasi persuasi dilakukan dan diterima dengan tingkat


pemikiran, pemahaman, latar belakang, pendidikan dll dari
komunikan.

• Aplikasi PR berarti menempatkan kepentingan masyarakat diatas


kepentingan lembaga/organisasi.
• Kepentingan masyarakat/public tidak mungkin diabaikan terus
menerus karena dapat menggagalkan proses persuasi.

• Pemerintah seharusnya lebih mengutamakan kepentingan rakyat


atau public sebagai stake holder Negara atau pemerintahan.

• Kepentingan public adalah ‘ruh’ atau tujuan utama sasaran


program pemerintah.

• Mendengarkan apa yang masyarakat pikirkan, inginkan dan


lakukan, memiliki emphaty
Media Komunikasi Dalam Public Relations

• Komunikasi adalah kebutuhan utama dalam program Public


relations.

• Melalui komunikasi PRO menrencanakan pesan komunikasi yg


sesuai dengan tujuan perusahaan dan target program public
relations.

• Kondisi target audience dpt dilihat feedback yg diterima oleh


lembaga/individu.

• Efek dalam pengaruh kognitif, affektif maupun behavior


• Proses komunikasi selalu berlangsung dalam
aktivitas PR :
a. saluran transformasi informasi,
b. membangun image/citra dan reputasi,
c. menghubungkan berbagai pihak ,
d. menyelesaikan konflik atau feedback negatif:
- interupsi (interruption),
- Ketidaksetujuan (disagreement)
- Kritikan (criticism).
Efek komunikasi dalam berbagai bentuk perubahan seperti :

• Opini
• Opini pribadi (personal opinion)
• Opini public (public opinion)
• Opini mayoritas (mayoritas opinion)
• Sikap dan tingkah laku (attitudes and behaviors)
• Pandangan, persepsi, dan ide (conception, perception, ide)
• Kepercayaan dan citra (trust and image). (Ruslan, 1987:19)

Bentuk umpan balik (feedback) oleh Ralph Webb Jr. , sebagai berikut :
• Zero feedback
• Neutral feedback
• Positive feedback
• Media adalah salah satu instusi integral dalam proses PR.
• Media sebagai sarana transformasi beragam bentuk informasi yang
menentukan kesuksesan program PR.
• Media digunakan sebagai sarana kampanye atau berkomunikasi.

Beberapa media kampanye public ralations, yaitu:


1. Media Umum
2. Media massa
3. Media khusus: iklan, logo nama perusahaan atau produk.
4. Media internal :
a. House journal
b. Printed materials
c. Spoken and visual word
d. Media pertemuan.
5. Komunikan :
a. Komunikan antarpersonal
(interpersonal communication)
b. Komunikan kelompok
(group communication)
c. Komunikasi media massa
(mass communication)
d. To motive action.
e. The goals which the communicator sought to
achive. (Ruslam 29)
PUBLIC SPEAKING,
Bagaimana Mengusai Pembicaaan

• Public speaking adalah proses berbicara kepada


group/kelompok orang dalam suatu yang terstruktur.
• Publik speaking merupakan bentuk komunikasi public untuk
menyampaikan informasi/pesan dalam berbagai bentuk :

a. lisan, tulisan, suara, gambar dan symbol-simbol dengan


tujuan tertentu,
b. proses terstruktur, terencana, khalayak/public teridentifikasi.
c. sebagai upaya untuk mempengaruhi dan menghibur
khalayak/public
• Menurut Shawn Whalen, direktur of S.F.S. U’s Speech
and Debate team, lima hal yang harus
dipertimbangkan untuk memulai public speaking
(Five Speech Starting Do’s), yaitu:

1. Menggunakan aktivitas fisik untuk memperoleh


perhatian (atensi) khalayak.

2. Membuat/mengkreasikan penyataan permulaan atau


menyajikan data statistic (yang menarik, mend.ukung)
3. Menceritakan humor yang relevan

4. Menyediakan informasi yang menjelaskan


kredibilitas atas topic.

5. Menceritakan cerita yang mendukung


presentasi/pidato atau perdebatan
• Lima bentuk percakapan yang harus dihindari
(Five speaking starting don’ts) karena
menyebabkan kegagalan public speaking .
• Kelima yang harus dihindari tersebut adalah :
1. Memulai percakapan dengan memperkenalkan
nama (hi, nama saya….)
2. Membuat permulaan yang salah/gagal
3. Menggunakan pertanyaan bersifat retorika.
4. Go Overboard.
5. Gagal mempertimbangkan cara menguasai
khalayak/pertemuan.
• Tiga aspek pengalaman yang mendukung
komunikasi publik (Hart dkk, 1975:23-24), yaitu :
• Pertama, komunikasi public cenderung terjadi
ditempat-tempat yang biasanya dianggap sebapat
tempat public seperti auditorium, kelas, lapangan dll.
• Kedua, komunikasi public lebih merupakan
kesempatan mngemukakan masalah sosial daripada
kesempatan mengemukakan masalah-masalah
informasi dan tidak terstruktur.

• Ketiga, komunikasi public melibatkan norma prilaku


• Kesan pertama (First impression) sangat penting dan akan
menentukan kesuksesan public speaking selanjutnya, dan
mendukung image positif .

• Kesan pertama dalam proses public speaking :


a. Komunikasi verbal,
b. Komunikasi non-verbal :
- pakaian yang digunakan,
- gerakan tubuh,
- proximity,
- eye contact,
- space,
- bahasa/ paralinguage dll
Hart (dalam Tubbs dan Moss, 122) , sepuluh tuntunan unik komunikasi
public, yaitu:
• Pesan harus relevan dengan kelompok keseluruhan, tidak hanya satu,
kepentingan bersama harus selalu diusahakan oleh pembicara.

• Bahasa “publik” lebih terbatas, menggunakan lebih banyak bahasa yg


umum dan menghindari bahasa personal.

• Umpan balik lebih terbatas. Umumnya dalam bentuk nonverbal yang


terbatas.

• Khalayak yang dihadapi lebih beraneka ragam.

• Makin besar jumlah khalayakpendengar, makin memperbesar


kemungkinan kesalahan menafsirkan umpan balik.
• Pembicara harus membuat persiapan pidato yg lebih lengkap.

• Persoalan adaptasi agar sebuah pesan semakin sesuai untuk banyak


orang yang berbeda-beda.

• Analisis khalayak pendengar lebih sulit dan lebih tidak akurat karena
pembicaraan berinteraksi secara serentak dengan jumlah orang yang
banyak.

• Kadang-kadang sulit memusatkan perhatian terhadap pesan karena


banyak situasi lain yang menarik perhatian public.

• Jumlah perubahan pesan dalm komunikasi public lebih banyak


karena pesan sampai kepada lebih banyak orang.
• Kredibilitas terdapat dua bentuk yaitu :

1. Kredibilitas Ekstrinsik, yaitu kredibilitas yang


dianggap memiliki sumber sebelum ia
menyampaikan pesannya.

2. Kredibikitas intrinsik, yaitu citra yang


diciptakan oleh pembicara sebagai hasil
langsung pidatonya.
Maloney (2001:xiv) menyatakan syarat-syarat
yang harus dimiliki oleh public speaking
practices yaitu :
• Persistence
• Patience
• Planning
• Preparation
• Polishing (of language), dan
• Practice
Refrensi

• Candy Tymson dan Bill Sherman, The Australian Public Relation Manual, Millinium,
Sidney, 1987.
• John Vivian, The Media of Mass Communication, Pearson, 2008.
• Stewart L/ Tubbs dan Sylvia Moss, Human Communication ; Konteks-konteks
Komunikasi, Rosda Karya, Bandung, 2005
• Rosady Ruslan, Manajemen Public Relation dan Media Komunikasi, Rosda Karya, 2006.
• ………………., Kiat dan Strategi Kampanye Public Relation, Rosda Karya, 1997.
• Novel Ali, Hubungan Masyarakat, Modul Universitas Terbuka, 1986.
• Ron Ludlow dan Fergus Panton, The Essense of Effective Communication/
• Komunikasi Effektif, 1992.
• Onong Uchjana Effendy, Komunikasi, Teori dan Praktek, 1999.
• Peg Pickering, How to Manage Conflict, 2000.
• Stephen R. Maloney, Meraih Sukses Dengan Kemahiran Berbicara di Depan Umum,
1997.
• David M. Dozier, Larissa A. Gruning, dan James E. Gruning, Manager’s Guide to
Exellence in Public Relation and Communication Management,1995.

Anda mungkin juga menyukai