Anda di halaman 1dari 49

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pada dasarnya setiap perusahaan yang didirikan mempunyai harapan

bahwa kelak di kemudian hari akan mengalami perkembangan yang pesat di

dalam lingkup usaha dari perusahaan dan menginginkan terciptanya kinerja yang

tinggi dalam bidang pekerjaannya. Oleh karena itu keberadaan suatu perusahaan

yang berbentuk apapun baik dalam skala besar maupun skala kecil tidak terlepas

dari unsur sumber daya manusia.

Untuk mewujudkan kinerja yang optimal tentunya dipengaruhi oleh

beberapa faktor, antar lain peran kepemimpinan dan motivasi kerja, untuk

meningkatkan kinerja karyawan agar selalu optimal dan kosisten perlu adanya

1
dukungan dari perusahaan. Kurangnya motivasi dan berpengaruh tidak baik

terhadap kinerja Karyawan, untuk itu kepemimpinan harus mampu mengelola dan

memberikan arahan kepada karyawan nya agar menjaga kinerja karyawan nya.

Kepemimpinan merupakan faktor penting dalam memberika pengarahan

kepada karyawan apalagi pada saat–saat sekarang ini dimana semua serba terbuka,

maka kepemimpinan yang dibutuhkan adalah kepem impinan yang bisa

memperdayakan karyawanya. Kepemimpinan yang bisa menumbuhkan motovasi

kerja karyawan adalah kepemimpinan yang bisa menumbuhkan rasa percaya diri

para karyawan dalam menjalakan tugasnya masing-masing.

Motivasi atau dorongan merupakan pandangan kerja karyawan untuk

berprestasi atau pekerja yang pekerjaan yang memberikan kontribusi sebesar-

besarnya untuk mencapai tujuan perusahaan, motivasi mempunuai sifat yang tidak

lepas dari sifat manusia yang secara individual mempunyai kualitas yang berbeda

satu sama lain.

Namun hal tersebut terjadi bertolak belakang yang di PT. LF SERVICES

INDONESIA. Yang dimana karyawan tidak bisa bekerja dengan baik atau tepat

waktu, dikarnakan motivasi kerjanya kurang yang di sebabkan diantaranya adalah

karna kepemimpinan yang tidak efektif dan kurang sehingga mengakibatkan

terjadinya penurunan kinerja karyawan dikarenakan perusahaan itu tidak

memperhatikan aspirasi karyawan.

Berdasarkan uraian di atas, penelitian akan mengkaji lebih jauh mengenai

hal tersebut dan mengambil judul penlitian

2
“ANALISIS PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA

TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT.LF SERVICES

INDONESIA

1.2 Batasan Masalah

Dalam hal ini penulis membatasi masalah yang berhubungan dengan

kepemimpinan dan motivasi kerja. Sehingga masalah yang di teliti hanya sekitar

kepemimpinan dan motivasi kerja terhadap kinerja karyawan pada karyawan

tamanatan SLTA yang diantaranya adalah kepemimpinan.

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang diatas, dapat dirumuskan suatu

permasalaan dalam penelitian ini yaitu

a. Seberapah besar pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja

karyawan ?

b. Seberapah besar pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja

karyawan ?

c. Seberahpah besar pengaruh kepemimpinan dan motivasi kerja

terhadap kinerja karyawan ?

1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.4.1 Tujuan Penelitian

3
Adapun tujuan penelitian ini adalah:

a. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kepemimpinan

terhadap kinerja karyawan pada PT.LF SERVICES INDONESIA

b. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh motivasi kerja

terhadap kinerja karyawan pada PT.LF SERVICES INDONESIA

c. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kepemimpinan dan

motivasi kerja terhadap kinerja karyawan pada PT.LF SERVICES

INDONESIA

1.4.2 Manfaat Penelitian

Tujuan penelitian yang diharapkan sebagai berikut:

a. Bagi Penulis

Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat menerapkan ilmu yang

diperoleh menambah pengetahuan, pengalaman,wawasan serta

menerapkan dalam menganalisa satu masalah, kemudian mengambil

keputusan dan kesimpulan dengan baik dan benar

a. Bagi Perusahaan

Diharapkan hasil penelitian dapat dijadikan bahan masukan dan

informasi sehingga diketahui kondisi perusahaan yang sesungguhnya serta

diharapkan dapat berguna dalam meningkatkan kinerja karyawan dengan

memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhinya, serta bagaimana

membuat jaringan yang kuat dalam jajaran struktur tigkat karyawan

4
sehingan tercipta suatu kinerja karyawan dengan tujuan akhirnya tercipta

sebuah kualitas Sumber Daya Manusia yang handal di dalam linkup PT.

LF Services Indonesia

b. Bagi Pembaca

Sebagai bahan pertimbangan dan menjadi tambahan informasi serta

gambaran bagi penulis lain informasi serta gambaran bagi penulis lain

yang berhubungan dengan Analisis pengaruh

1.5 Sistematika Penulisan

Pada sistematika penulisan skripsi ini terdiri dari 5 bab, di antarnyah

adalah:

BAB I PENDAHULUAN

Pada Bab ini dijelaskan secara singkat mengenai latar belakang

masalah, Batasan Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat

Penelitian, Tujuan Penenlitian, Serta Sistematika Penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada Bab ini dijelaskan mengenai Landasan teori Kepemimpinan,

Motivasi, dan kinerja karyawan yang nantinya akan sangat

membantu dalam analisis hasil-hasil Penenlitian, Kerangka

Pemikiran dan hipotesis

5
BAB III METODE PENELITIAN

Pada Bab ini penulis mengurangi tentang Metode penelitian

yaitu sumber data yang di peroleh, subyek penelitian,

teknik pengumpulan data, jenis data, variable penelitian,

teknik pengumpulan data, jenis data, variable penelitian

yang di tentukan dan metode analisis data yang di gunakan.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada Bab ini di jelaskan mengenai gambaran umum objek

penelitian, analisi data, dan pembahasan dari analisi data

BAB V KESEMPULAN DAN SARAN

Bab ini akan mengurangi tentang kesimpulan yang di dapat

dari analisi bab- bab sebelumnya, Disamping itu, juga akan

dikemukakan saran-saran yang bermanfaat bagi perusahaan

dan pihak lain yang berkrpentinga

6
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Landasan teori

2.1.2 Pengertian Manjemen

Masalah kepemimpinan telah muncul bersamaan dengan dimulainya

sejarah manausia, yaitu sejak manusia menyadari pentingnya hidup berkelompok

untuk mencapai tujuan bersama. Mereka membutuhkan seseorang atau bebarapa

orang yang memunyai kelebihan- kelebihan dari pada yang lain, terlepas dalam

bentuk apa kelompok manusia itu dibentuk. Hal ini dapat dipungkiri karena

manusia selalu mempunyai keterbatasan dan kelebihan-kelebihan tertentu.

Menurut Hidayat (2018:143), Gaya kepemimpinan adalah pola tingkah

laku yang dirancang sedemikian rupa untuk mempengaruhi bawahannya agar


dapat memaksimalkan kinerja yang dimiliki bawahannya sehingga kinerja

organisasi dan tujuan organisasi dapat dimaksimalkan.

Menurut Siagian dalam (Erlangga,2017) bahwa “ Gaya

Kepemimpinan seseorang adalah identik dengan tipe kepepimpinan orang

bersangkutan. Gaya kepemimpinan seorang pemimpin itu mempunyai sifat,

kebiasaan, tempramen, watak, dan kepribadian tersendiri yang unik dan khas,

hingga tingkah laku dan gaya yang membedakan dirinya dengan orang lain’’.

Menurut Fahmi (2016:122), “Kepemimpinan merupakan suatu ilmu yang

mengkaji secara komprehensif tentang bagaimana mengarahkan, mempengaruhi,

dan mengawasi orang lain untuk mengerjakan tugas sesuai dengan perintah yang

direncanakunuan”

Menurut Henry Taylot (2013:21), manajemen mengandung gagagsan

lima fungsi yaitu. merancang. megorganisasikan, memerintah, mengkoordinasi

dan mengendalikan.

Miftah Thona (2014:4) manajemen adalah sebuah proses pencapain

organisasi lewat usaha orang lain. Dalam menajemen terdapat suatu aturan dan

tata krama tertentu, sehinga kemepimpinan dalam manajemen akan diatur sesuai

ketentuan yang berlaku.

a. Unsur – Unsur Manajemen

Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, seseorang manajer

membutuhkan sarana manajemen yang disebut unsur manajemen. Menurut

8
pendapat yang dikemukakan oleh Manulang (2012:43) tentang unsur manajemen

tersebut, terdiri atas

1. Manusia (Man)

Merupakan saryana utama setiap manajer unrtuk mencapai tujuan yang telah

ditentuka oleh individu-individu tersendiri atau manusianya. Berbagai kegiatan

yanga dapat dilakukan dalam mencapai tujuan seperti yang dapat ditinjau dari

sudut pandang proses, perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan

pegendalian.

2. Material (Material)

Dalam proses pelaksanaan kegiatan, manausia menggunakan material atau

bahan-bahan. Oleh karna itu, material dianggap pua sebagai alat atau sarana

manajemen untuk mencapai tujuan.

3. Mesin (Machine)

Dalam kemajuan teknologi, manusia bukan lagi sebagai pembantu mesin

seperti pada masa lalu sebelum revolusi industry terjadi. Bahkan sebaliknya

mesin telah menjadi pembantu manusia.

4. Metode (Method)

Untuk melakukan kegiatan secara guna dan berhasil guna, manusia

dihadapakan dengan berbagai alternatif metode cara menjalankan pekerjaan

9
tersebut sehingga cara yang dilakukannya dapat menjadi sarana atau alat

manajemen utuk mencapai tujuan.

5. Uang (Money)

Uang sebagai sarana manajemen harus digunakan sedemikian rupa agar

tujuan yang diinginkan tercapai. Kegiatan atau ketidaklancaran proses manajemen

sedikit banyak dipengaruhi oleh pengelolaan keuangan.

6. Pasar (Market)

Pasar merupakan sarana penting lainya dalam manajemen, untuk

mengetahui bahwa pasar bagi hasil produksi jelas tujuanya. Sebagian dari masalah

utama dalam perusahaan adalah minimal mempertahankan pasar yang sudah ada.

Oleh karnaitu pasar merupakan salah satu sarana penting dalam unsur manajemen.

b. Fungsi Manajemen

Ada empat fungsiutama dalam manajemen menurut George Terry dalam

bukunya Edy Sustrisno (2013:45)

1. Perencanaan (Planning)

Proses yang menyangkut upaya yang dilakukan untuk mengantisipasi

kecenderungan di masa yang akan dating dan penentuan strategi dan taktik yang

tepat untuk mewujudkan target dan tujuan organisasi. Kegiatan dalam fungsi

perencanaan:

a. Menetapkan tujuan dan target bisnis.

10
b. Menumuskan strategi untuk mencapai tujuan.

c. Menentukan sumber-sumber daya yang diperlukan.

2. Pengorganisasian (Organizing)

Proses yang menyakut bagaimana strategi dan taktik yang telah

dirumuskan dalam perencanaan didesain dalam sebuah struktur organisasi yang

tepat dan Tangguh, sistem dan lingkungan organisasi yang kondusif, dan

mmastikan bahwa semua pihak dalam organisasi dapat bekerja secara efektif dan

efisien guna pencapaian tujuan organisasi.

Kegiatan dalam fungsi Pengorganisasian:

a. Mengalokasikan sumber daya , merumuskan dan menetapkan

tugas.

b. Menentapkan struktur organisasi yang nenunjukan adanya garis

kewenangan dan tanggung jawad.

c. Kegiatan perekutan, penyeleksian, pelatihan dan pengembangan

sumber daya manusia pada posisi yang tepat.

3. Pengarahan (Actuating)

Proses implementasi program agar dapat dijalankan oleh seluruh pihak

dalam organisasi serta proses memotivasi agar semua pihak tersebut dapat

menyalankan tanggung jawabnya dengan penuh kesadaran dan produktifitas yang

tinggi.

Kegiatan dalam Fungsi Pengarahan:

11
a. Mengimplementasikan proses kepemimpinan, pembimbingan dan

pemberian motivasi kepada tenaga kerja.

b. Memberikan tugas dan penjelasan rutin mengenai pekerjaan.

c. Menjelaskan kebijakan yang ditetapkan.

4. Pengewasan (Controlling)

Proses yang dilakukan untuk memastikan seluruh rangkaian kegiatan yang

telah direncanakan, diorganisasikan dan diimplementasikan dapat berjalan sesuai

dengan target yang diharapkan sekalipun berbagai perubahan terjadi dalam

lingkngan dunia bisnis yang dihadapi.

Kegiatan dalam Fungsi Pengawasan:

a. Mengevaluasi keberhasilan dalam pencapaian tujuan dan target

bisinis sesusai dengan indikatir yang telah ditetapkan.

b. Mengambil Langkah klarifikasi dan koreksi atas penyimpangan

yang mungkin ditemukan.

c. Melakukan berbagai alternatif solusi atas berbagai masalah yang

terkait dengan pencapaian tujuan dan target bisinis.

c. Manfaat dan Tujuan Manajemen

Adapun manfaat kita mempelajari dan memahami manajemen dapat

diketahui dari uraian dibawah:

a. Membantu kita membuat strategi yang lebih baik dengan

menggunakan pendekatan yang lebih baik sistematis, logis,

rasional pada pilihan strategi.

12
b. Meningkatkan kesadaran kita akan ancaman eksternal sehingga

kita akan terbiasa mempersiapkan rencana lain atas kejadian

yang tidak diinginkan dari factor luar.

c. Menciptakan kerangka kerja komunikasi internal dengan orang

lain

d. Mendorong pemikiran ke masa depan, sebab dengan

mempelajari manajemen kita telah belajar menganalisa

rencana.

e. Membantu mengintegrasikan perilaku individu kita kedalam

kelompok atau golongan

f. Menjadikan kita kooperatif, terintegrasi, dan antusias untuk

menghadapi masalah dan peluang.

g. Memberikan tingkat kedisiplinan dan formalitas kepada

manajemen kegiatan kita.

Sedangkan tujuan dari manajemen adalah:

a. Melaksanakan dan mengevaluasi strategi yang kita pilih secara

efektif dan efisien

b. Mengevaluasi kinerja, meninjau, dan mengakaji ulang situasi

serta melakukan berbagai penyesuaian dan koreksi jika terdapat

penyimpanan didalam pelaksanaan strategi

c. Senantiasa memperbaharui strategi yang kita rumuskan agar

sesuai dengan perkembangan lingkungan esternal.

13
d. Seantiasa meninjau Kembali kekuatan, kelemahan, peluang dan

ancaman peluang yang ada

e. Senantiasa melakukan inovasi atas kegiatan sehingga hidup

kita lebih teratur

2.1.2 Pengertian Sumber Daya Alam

a. Pengertian sumber daya manusia

Manajemen sumber daya manusia merupaka factor sentral dalam suatu

organisasi atau perusahaan suatu apapun bentuk serta tujuannya. Organisasi atau

perusahan dibuat berdasarkan berbagai visi untuk kepentingan manusai dan dalam

pelaksanaan misinya dikelola dan di urus oleh manusia. Jadi manusai merupakan

factor strategi dalam semua kegiatan insitusi atau organisasi. (Menurut

Sinamora yang dikutip oleh Edy Suptrisno) Menyatakan bahwa manajemen

sumber daya manusia adalah pendayagunaan, pengembangan, penilaian,

pemberian balas jasa, pengelolaan individu anggota organisasi atau kelompok

pekerja.

b. Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia

sudah merupakan tugas manajemen sumber daya manusia untuk

mengelola manusia seefektif mungkin, agar diperoleh suatu satuan sumber daya

manusia yang merasa puas dan memuaskan. Manajemen sumber daya manusia

merupakan bagian dari manjemen umun yang memfokuskan diri pada sumber

14
manusia. Adapun fungsi manajemen sumber daya manusia seperti halnya fungsi

manajemen umum, yaitu :

a. fungsi manajerial

1. perencanaan (planning)

perencanaa berarti penentuan program karyawandalam rangka membentu

tercapainya sasaran atau tujuan organisasi tersebut.

2. Pengorganisasian

Organisasi merupakan alat untuk mencapai tujuan secara efektif, oleh

sebab itu dalam fungsi organisasi harus terlibat pembagian tugas dan

tanggung jawab orang-orang atau karyawan yang akan melakukan

kegiatan masing-masing

3. Pengarahan

Untuk melakukan kegiata yang telah direncanakan, dan agar kegiatan

tersebut dapat berjalan denga efektif maka diperlukan adanya pengarahan.

4. Pengawasan

Fungsi pengawasan adalah untuk mengatur kegiatan agar kegiatan

organisasi itu diharapkan bisa berjalan sesuai dengan rencana. Di samping

itu pengawasan juga dimaksudkan untuk mencari jalan keluar atau

pemecahan apabila terjadi hambatan pelaksanaan kegiatan.

15
a. Fungsi Operasional

1. Pengadaan Tenaga Kerja atau Pengadaan Sumber Daya Manusia

Penentuan sumber daya manusia yang akan dipilih harus bener-bener

yang diperlukan, bukan karna ada tenaga tersedia. Oleh sebab itu

sistem recruitmen yang mencakup seleski harus terlebih dahulu

dikembangkan secara matang.

2. Pengembangan

Pengembangan sumber daya penting, searah dengan pengembangan

organisasi. Apabila organisasi itu ingin berkembang maka seengahnya

diikutin oleh pengembangan sumber daya manusia. Pengembangan

sumber daya manusia ini dapat dilakukan melalui pendidikan dan

pelatihan yang berkesinambungan.

3. Kompensasi

Kompensasi merupakan fungi manajemen yang sangat penting.

Melalui fungsi ini organisasi memberikan balas jasa yang memadai

dan layak kepada karyawan. Hal ini wajar karna karyawan sebagai

sumber daya manusia organisasi tersebut telah memberikan jasanya

yang besar terhadap pencapaian tujuan organisasi.

4. Pengintegrasian

Merupakan kegiatan manajemen untuk melakukan rekonsiliasi

kepentingan-kepentingan karyawan dalam suatu organisasi. Dalam

kegiatan organisasi sering terjadi benturan di antara karyawan atau

antara karyawan dengan manajemen. Umtuk itulah pentingnya fungsi

16
integrasi ini agar diperolah kesepakatan Kembali dalam pelaksanaan

kegiatan organisasi.

5. Pemeliharaan

Kemampuan atau keahlian dari sumber daya yang telah dimiliki oleh

suatu organisasi perlu dipelihara. Karena kemampuan tersebut adalah

asset yang penting bagi terlaksananya tugas dan tujuan organisasi.

Fungsi pemeliharaan ini termasuk juga jaminan Kesehatan dan

keselamatan kerja karyawan.

6. Pemutusan Tenaga Kerja

Seorang karywan tidak mungkin selalu bekerja pada organisasi

tertentu. Pada suatu Ketika mereka harus memutuskan hubungan kerja

dengan cara pension. Organisasi harus bertanggung jawab dalam

memutuska hubungan kerja ini serta bertanggung jawab dalam

memutuskan hubugan kerja ini sesuai dengan ketentuan -ketentuan

yang berlaku, dan menjamin warga masyarakat yang dikembalikan itu

berada dalam keaadan yang sebaik mungkin. Seorang manajer sumber

daya manusia harus melaksanakan fungsi ini dengan baik.

2.1.3 Kepemimpinan

a. Pengertian kepemimpinan

17
Pengertian Kepemimpinan atau leadershief merupakan ilmu terapan dari

ilmu social, sebab prinsip-prinsip dan rumusannya diharapkan dapat

mendatangkan manfaat bagi Kesehatan manusia menurut Moejino,(2012:73).

Ada banyak pengertian yang dikemukakan oleh para pakar menurut sudut

pandang masing-masing, definisi-definisi tersebut menujukan adanya beberapa

kesamaan.

Menurut Doni dan Suwatn ( 2011:140-141) kepemimpinan mencakup

pentingnya proses komunikasi, kejelasan dan keakuratan komunikasi

mempengaruhi perilaku dan kinerja pengikutnya.

Menurut Tead; Terry;Hyot (2013:92). Pengertian kepemimpinan yaitu

kegiatan atau seni mempengaruhi orang lain agar mau bekerjasama yang

didasarkan pada kemampuan orang tersebut untuk membimbing orang lain

dalam mencapai tujuan-tujuan yang diinginkan kelompok.

Menurut Anoraga yang dikutib oleh Edy Sutisna (2011:214)

kepemimpinan adalah kemampuan untuk mempegaruhi pihak lain, melalui

komunikasi baik langsung maupun tidak langsung dengan maksud untuk

menggerakan orang-orang agar dengan pebuh pengertian, kesadaran, dan

senang hati bersedia mengikuti kehendak pimpinan itu.

Menurut M.S.P Hasibuan (2014:170) kepemimpinan adalah proses

mempengaruhi orang lain untuk memahani dan setuju tentang apa yang akan

dikerjakan dan bagaimana tugas itu dapat dilakukan secara efektif, dan proses

memfasilitasi usaha individu dan kelompok untuk mencapai suatu tujuan.

18
Menurut Richard L.Daf,2005. Kepemimpinan adalah suatu pengaruh yang

berhubungan antar para pemimpin dan singkat. Sedangkan menurut George R.

Teery yang dikutif oleh Miftah Thoha, (2010:5) Mengartikan bahwa

kepemimpinan adalah prosespengaruh social didalam dimana manajer mencari

keikutsetaan sukarela dalam usaha mencapai tujuan organisasi.

dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan

merupaka kemampuan mempengaruhi orang lain, bawahan atau kelompok,

kemampuan mengarahkan tingkah laku bawahan atau kelompok, memiliki

kemampuan atau keahlian khusus dalam bidang yang diinginkan oleh

kelompoknya, untuk mencapai tujuan organisasi atau kelompok.

a. Teori Kepemimpinan

Seorang pemimpin harus mengerti tentang teori kepemimpinan agar

nantinya mempunyai referensi dalam menjalankan sebuah organisasi.

Beberapa teori tentang kepemimpinan antara lain

1. Teori Kepemimpinan Sifat

Analisis ilmiah tentang kepemimpinan berangkat dari pemutusan perhatian

pemimpin itu sendiri

2. Teori Kepemimpinan Perilaku dan Situasi

Berdasarkan penelitian, perilaku seorang pemimpin yang mendasarkkan

teori ini memiliki kecenderungan kea rah dua hal.

19
a. Pertama yang disebut dengan konsiderasi yaitu kecenderungan

seorang pemimpin yang mengambarjan hubungan akrab dengan

bawahan.

b. Kedua disebut struktur inisiasi yaitu kecenderugan seorang

pemimpin yang memberikan Batasan kepada bawahan.

3. Teori Kewibawaan Pemimpin

Kewibawaan merupakan factor penting dalam kehidupan kepemimpinan,

sebab dengan faktor itu seorang pemimpin akan dapat mempengaruhi

perilaku orang lain baik secara perorangan maupun kelompok sehingga

orang tersebut bersedia untuk melakukan apa yang dikehendaki oleh

pemimpin.

4. Teori Kepemimpinan Situasi

Seorang pemimoin harus merupakan seseorang pendiagnosa yang baik dan

harus bersifat fleksibel, sesuai dengan perkembangan dam tingkat

kedewasaan bawahan.

b. Sifat kepemimpinan

beberapa anggapan dan sifat yang layak sebagai seorang pemimpin

yang baik:

1. Mampu beradaptasi dengan lingkungan, disini beradaptasi

dimaksudkan adalah mampu sedikitnya mengerti tentang keadaan

sekitar baik kepada kaum, bawahan, atau orang -orang yang

dipandunya tentang keluh kesah, permasalahan yang terjadi pada

lingkungan sekitar yang berada di naunganya. Tidak harus selalu

20
mengerti terhadap individu akan tetapi mampu memberika

pemikiran yang terbaik dan menjadi seorang motivator ynag bisa

memberikan arahan yang baik kepad aorang taua kelompok yang

dipimpinya.

2. Pemimpin itu tidak rasis dan egois. Rasis dan egois disini adalah

tidak semenah-mena menjadi seorang pemimpin. Tidak

membedakan antara si A dan si B. antara pemimpin dan

kelompoknya haruslah dianggap sama dan merata tanpa menilai

dari kekayaan bentuk fisik dan ha-hal lainya yang mampu membuat

perbedaan, walau perbedaan itulah yang mempersatukan tapi

semakin perbedaan itu dijadikan sebuah alasan, tidak akan lama

dari sebuah perbedaan akan terjadi perpecahan.

3. Pemimpin tidak berdiri sendiri, pemimpin itu harus mampu

meneriam dan menelaah dari pendapat atau sasaran dan kritikan

yang masuk dan dilontarkan kepadanya, mampu menggabungkan

berbagai macam pendapat dan hasil akhir melalui

kemufakatan/persetujuan Bersama.

4. Pemimpin harus menjadi pemersatu dan penengah, pemimpin

diharapkan mampu menjadi seorang juru damai atau mampu

menjadi penengah dikala ada permasalahan yang membelit di

kelompok yang ia pimpim atau pun antara dirinya, kelompok dan

pihak lain.

21
5. Pemimpin adalah sang bijak, pemimpin adalah orang yang

bijaksana dan arif dalam mengambil keptusan yang terbaik bukan

hanya untuknya tapi untuk segala kepentingan kelompoknua tanpa

mengesampingkan tenggung jawabnya.

6. Tegas, sigap dan berkarakter. Pemimpin itu harus cetakan dalam

mengetahui dan menyelesaikan permasalahan dalam kelompoknya.

Pemimpin juga harus tegas dalam memberikan apresiasi dan

asumsinya, serta mempunyai karakter yang berbeda namun tetap

berwibawa yang seberhana, jujur, dan rendah hati.

c. Unsur kepemimpinan

Menurut Hadari (2013;70) ada 4 (empat) unsur dalam kepemimpinaan:

1. Adanya seseorang yng berfugsi memimpin yang disebut pemimpin

(leader)

2. Adanya orang lain yang dipimpin.

3. Adanya kegiatan yang menggerakan orang lain yang dilakukan

dengan mempengaruhi dan mengarahkan perasaan, pikiran, dan

tingkah lakunya.

4. Adanya tujuan yang hendak dicapai dan berlangsung dalam suatu

proses didalam organisasi, baik organisasi besar maupun kecil.

Seperti yang disimpulkan davis faktor_faktor adalah sebagai berikut:

1. Kecerdasaan, seorang pemimpin harus mempunyai kecerdasan

yang melebihi para anggotanya. Kematangan dan keluasan

22
social, seorang pemimpin biasanya memiliki emosi yang stabil,

matang, memiliki aktivitas dan pandangan yang cukup matang.

2. Motivasi dalam dan dorongan prestasi, dalam diri seorang

pemimpin harus mempunyai motivasi dan dorongan untuk

mencapai suatu tujuan organisasi.

3. Hubugan Manusiawi, pemimpin harus bisa mengenali dan

menghargai para anggotanya menurut Greece, didalam suatau

organisasi, hubungan antara bawahan dangan pemimpin

bersifat saling mempengaruhi.

2.1.4 Motivasi kerja

a. Pengertian Motivasi Kerja

Motivasi kerja adalah kondisi atau energi yang menggerakkan diri

karyawan yang terarah atau tertuju utuk mencapai tujuan organisasi perusahaan,

dan energi tersebut menimbulkan semangat atau dorongan bekerja pada

hakikatnya ada secara internal dan eksternal positif atau negative.

Istilah motivasi (Motivasionn) berasal dari Bahasa latin “Movere” yang

berarti menggerakan (to move). Menyatakan bahwa motivasi mewakili proses-

proses psikologikal yang menyebabkan timbulnya, diarahkannya dan terjadi

persistensi kegiatan – kegiatan sukarela (volunteer) yang diarahkan kea rah

tertentu (Winardi,2002:13)

23
Mengenai motivasi, pada dasarnya semua memiliki pandangan yang sama

yaitu motivasi merupakan dorongan dari dalam manusia yang menjadi pangakal

seseorang untuk melakukan Tindakan. ( Syah,1997:136)

Dari pengertian maupun definisi motivasi para ahli diatas maka dapat

disimpulkan bahwa motivasi merupakan suatu keadaan atau kondisi yang

mendorong, merangsang atau kegiatan yang dilakukannyah sehingga ia dapat

mencapai tujuanya.

Indikator-indikator menurut Abraham Maslow (Sofyandi dan Garniwa

2007:192), yaitu:

1. Kebutuhan Fisiologis (Physological need)

Kebutuhan Fisiologis merupakan hirarki kebutuhan manusia yang paling

dasar yang merupakan kebutuhan untuk dapat hidupseperti makan, imun,

prumahan, oksigen, tidur dan sebagainya

2. Kebutuhan keselamatan dan keamanan (Safery Need)

Kebutuhan akan keselamatan adalah kebutuhan akan kebebasan dari

ancaman yakni merasa dari ancaman kecelakan dan keselamatan dalam

melaksanakan pekerjaan.

3. Kebutuhan penghargaan (Esteem Need)

Kebutuhan ini meliputi kebutuhan keinginaan untuk dihormati, dihargai

atas prestasi seseorang, pengakuan atas kemampuan dan keahlian

seseorang serta efektifitas kerja seseorang.

4. Kebutuhan sosial

24
Kebutuhan sosial adalahkebutuhan teman, interaksi, dicintai, dan

mencintai, serta diterima dalam pergaulan kelompok pekerjaa Dan

masyarakat lingkungan.

5. Aktualisasi diri

Aktualisasi diri adalah kebutuhan akan aktualisasi diri dengan

menggunakan kemampuan, keterampilan, dan potesi optimal untuk

mencapai prestasi kerja yang sangat memuaskan atau luar biasa.

c. Faktor- faktor motivasi

Untuk dapat memehami motivasi secara lebih mendalam maka harus

dipahami pula bahwa didalam organisasi, akan terjdi interaksi dan akivitas

baik yang bersifat positif maupun bersifat negatif dalm hubungan dengan

pelaksanaan tugas. Seperti dikatakan oleh wahjosumidjo yang dikutip

ambar teguh (2011) sebagai berikut:

1. Interaksi kerjasama antara pimpinan dan bawahan kolega

maupun dengan atasan pimpinan itu sendir.

2. Dalam proses interaksi tersebut terjadi perilaku bawahan yang

harus diperhatikan, diarahkan,dibina, dikembangkan tetepi

kemungkinan juga dipaksakan agar perilaku tersebut sesuai

dengan organisasi yang bersangkutan.

3. Perilaku yang ditampilkan oleh para bawahan berjalan suseuai

dengan sitem nilai dan aturan atau bertentangan.

25
4. Dorongan atau perilaku yang berbeda beda, dapat terjadi

karena keinginan dalam rangka pemenuhan kebutuhan yang

berbeda- beda pula.

d. Indikator motivasi kerja

Menurut teori kebutuhan berprestasi david McCelland yang menyebutkan

ada 3(tiga) motivasi paling mennetukan tingkah laku manusia dalam

organisasi terutama berhubungan dengna situasi karyawan serta gaya hidup,

yaitu:

1. kebutuhan dalam mencapai kesuksesan (need for achievement),

kemampuan untuk mencapai hubungan kepada standar perusahaan

yang telah ditentukan juga perjuangan karyawan untuk menuju

keberhasilan.

2. kebutuhan dalam kesuksesan atau otoritas kerja (need for

power),kebutuhan untuk membuat orang berperilaku dalam keadaan

yang wajar dan bijaksana dalam tugasnya masign-masing atau mampu

memberi pengaruh kepada orang lain.

3. kebutuhan untuk berafiliasi (needs for affiliator), hasrat untuk

bersahabat dan mengenal lebih dekat rekan kerja atau para karyawan

di dalam organisasi, atau selalu bergabung dengna kelompok bersama-

sama orang lain.

26
2.1.3 Kinerja Karyawan

a. pengertian kinerja

Kinerja adalah tentang melakukan pekerjaan dan hasil yang dicapai dari

pekerjaan tersebut (Wibowo,2010:7)

Kinerja adalah apa yang dikerjakan oleh seseorang sesuai dengan tugas

dan fungsinya. (Soekidjo Notoatmodjo,2009:124)

Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh

seseorang karyawan dalam melaksanakan sesuai denga tanggung jawad yang

diberikan kepadanya. (Mangkuneger,2009:67)

Berdasarkan pengertian-pengertian di atas, dapat dikemukakan bahwa

kinerja adalah suatu hasil kerja yang dicapai dengan standard dan kinerja yang

telah ditetapkan dalam kurun waktu tertentu.

Indikator-indikator dalam jurnal (Robbins,2006:260)

a. Kualitas

Kualitas kerja diukur dari presepsi karyawan terhadap kualitas pekerjaan

yang dihasilkan serta kesempurnaan tugas terhadap keterampilan dan

kemampuan karyawan.

b. Kuantitas

27
Merupakan jumlah yang dihasilkan dinyataka dalam istilah seperti

jumlah unit, jumlah siklus aktivitas yang diselesaikan.

c. Ketepatan Waktu

Merupakan tingkat aktivitas diselesaikan pada awal waktu yang

dinyatakan, dilihat dari sudut koordinasi dengan hal output serta

memaksimalkan waktu yang tersedia untuk aktivitas lain.

d. Efektivitas

Merupakan tingakat penggunaan sumber daya organisasi

(tenaga,uang,teknologi,dan bahan baku) dimaksimalkan dengan maksud

menaikkan hasil dari setiao unit dalam pengunaan sumber daya.

e. Kemandirian

Merupakan tingakat seorang karyawan yang nantinya akan dapat

menjalankan fungsi kerjanya komitmen kerja. Merupakan suatu tingkat

dimana karyawan mempunyai komtmen kerja dengan instansi dan

tanggung jawad karyawan terhadap kantor.

b. faktor-faktor yang mempegaruhi kinerja

umumnya orang percaya bahwa kinerja indivi merupaka fungsi

gabungan dara tiga faktor menurut Sutrisno(2011), yaitu:

1. kemampuan, perangai, dan minat seseorang pekerja

2. kejelasan dan penerimaan atas penjelasa peranan seseorang

pekerja.

3. Tingkat motivasi kerja.

28
Walaupun setiap faktor secara sendiri-sendiri dapat juga

mempunya arti yang penting, tetapi kombinasi ketiga tersebut

sangat menentukan tingkat hasil tiap pekerja, yang pada

giliranya membantu prestasi organisasi secara keseluruhan.

Menurut Mangkuorawira (2009) unsur- unsur yang

mempengaruhi kinerja karyawan/pegawai yaitu:

c. Unsur instrinsik

1. Tingkat pendidikan dapat dilihat dari penguasaan pengetahuan,

sikap, keterampila, dan penguasaan bidang ilmu tertentu, kecerdasa

intelektualnya (misalnya dalam hal menggunakan rumus-rumus

matematika) akan diikuti oleh sikap menghadapi permasalah dan

keterlampilan menganalisis, dan mencari alternatif pendekatan

masalah.

2. Tingkat pengetahuan-pengetahuan dikuasi tidak terbatas pada

bidang ilmu-ilmu keras, tatapi jyga misalnya pengetahuan tentang

komunikasi, inisiatif, keativitas, dan konflik.

3 .Sikap motivasi terhadap kerja makin tinggi penghargaan dan

dorongan seseorang terhadap pelaksanaan pekerjaanya semakin

tinggi prestasi kerjanya sikap motivasi terhadap kerja.

d. Unsur Ekstrinsik

1. Lingkungan keluarga

2. Lingkungan sosial-budaya

29
3. Lingkunga ekonomi

4. Lingkungan belajar

5. Lingkungan kerja termasuk budaya kerja

6. Teknologi

e. Tujuan dari adanya kinerja karyawan

Tujuan diadakannya penelitian kinerja bagi karyawan dibagi, yaitu

1. Tujuan Evaluasi

Sesorang manajer menilai kinerja dari masa lalu seseorang

karyawan dengan menggunakan ratings untuk menilai kinerja dan

dengan data tersebut berguna dalam kepuasan-kepuasan promosi,

demosi, terminasi dan kompensasi.

2. Tujuan pengembangan

Sesorang manajer mencoba untuk meningkatkan kinerja seorang

karyawan dimana yang akan datang. Sedangkan tujuan pokok dari

sistem penilaian kinerja karyawan adalah: sesuatu yang menghasilkan

informasi yang akurat dan valid berkenaan dengan periklaku dan

kinerja anggota organisasi atau perusahan.

2.2 Penelitan terdahulu

Tabel 2.2

Penelitian terdahulu

N Penelitian Judul Variabel yang di Metode Hasil

30
o (Tahun) Penelitian teliti Independen Penelitian

1. Jelita Coaroline Pengaruh Pengaruh Kinerja Hasil penlitian

Inaray (2016) Kepemimpinan Kepemimpinan Karyawan ini

Universitas Dan Motivasi (X1) Motivasi (X1) menunjukan

Sam Ratulangi Terhadap kerja (X2) kepemimpinan

Manado Kinerja dan motivasi

Karyawan secara simultan

Pada PT. berpengaruh

Amanah signifikan

Finance terhadap

Manado kinerja

karyawan pata

PT Amanah

Finance

Manado secara

persial

kepemimpinan

berpengaruh

signifikan

terhadap

kinerja

karyawan,

namun,

31
motivasi kerja

secara parsial

tidak

berpngaruh

signifikan

2. Dwi Wahyu Pengaruh Pengaruh Kinerja Simpulan

Wijayanti kepemimpinan Kepemimpinan Karyawan penelitian ini

(2012) dan motivasi dan Motivasi (Y1) adalah ada

Universitas kerja terhadap Kerja (X2) pengaruh

Negeri kinerja secara parsial

Semarang karyawan pada dan simultan

PT. Daya kepeminpinan

anugerah dan motivasi

semesta terhadap

semarang kinerja

karyawan.

Saran yang

dapat diberikan

karyawan

harus terus

miningkatkan

kualitas

kerjanya

32
dengan baik

serta para

pemimpinan

agar

memberikan

motivasi yang

lebih tinggi

kepada

karyawan.

3. Rokhrnaloka Pengaruh Gaya Pengaruh Kinerja Berdasarkan

Habsono Kepemipinan kepemipinan Karyawan hasil uji

Abdilah (2011) dan motivasi (X1) dan (Y1) hipotesis yang

UNDIP kerja terhadap Motivasi kerja telah dilakukan

Fakultas kinerja (X2) bahwasanya

Ekonomika pengawai gaya

( studi pada Kepemimpinan

pengawai dan motivasi

badan kesatuan mempuyai

bangsa politik nilai yang

dan signifikan

perlindungan terhadap

Masyarakat kinerja

provinsi jawa karyawan

33
tengah)

2.3 Kerangka pemikiran toritis

Gambar 2.3

Kerangka pemikiran Teoritis

(X1)

KEPEMIMPINAN

34
(Y)

KINERJA KARYAWAN
H3

(X2)

MOTIVASI KERJA
H2

Keterangan :

1. pengaruh Kepemimpinan (x1) terhadap kinerja karyawan (Y)

2. pengaruh Motivasi Kerja (x2) terhadap kinerja karyawan (y)

3. Pengaruh Kepemimpinan (x1) Motivasi (x2) Kerja terhadap kinerja karyawan

(y)

Gambar diatas menjelaskan bagaimana kerangka pemikiran hubunga anatara

variable – variable yang akan diteliti Y (Kinerja Karyawan), jika dilakukan baik

kepada karyawan maka karyawan akan merasa puas.

2.4 HIPOTESIS PENELITIAN

Hipotesis merupakan dugaan semntara yang harus dibuktikan dan di uji

dari suatu penelitian. Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraukan

diatas, penulis dapat menarik hipotesis sebagai berikut:

35
1. Diduga bahwa Kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan

terhadap kiberja karyawan

2. Diduga bahwa Motivasi Kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap

kinerja karyawan

3. Diduga bahwa Kepemimpinan dan Motivasi kerja secara Bersama-sama

berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan.

BAB III

36
METODE PENELITIAN

3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

3.1.1 Variabel Penelitian

Variable adalah kondep yag mempunyai variabilitas. Sedangkan konsep

adalah penggambaran atau abstraksi dari suatu fenomena tertentu. Konsep yang

berupa apapun, asal mempunyai ciri yang bervariasi, maka dapat disebut

sebagai variable. Dengan demikian, variabal dapat diartikan sebagai segala

sesuatu yang bervariasii. (Dr.Ahmad Watik Pratiknya, 2007)

a. variabel independen

variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi atau yang

menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen.

(Sugiyono,2017:39)

b. variabel dependen

Variabel terikat (dependen) adalah merupakan variabel yang

dipengaruhi atau menajdi akibat karena adanay variable bebas

(Sugiyono,2017)

37
3.1.2 Definisi Operasional

Operasional adalah suatu konsep yang bersifat abstrak guna

memudahkan pengukuran suatu variabel. Operasional juga dapat diartikan

sebagai suatu pendoman dalam melakukan kegiatan atau pekerjaan penelitian.

Table 3.1.

Definisi operasional

38
Variabel Definisi operasional Indikator pengukuran

penelitian

Kepemimpi Kepemimpinan 1.kemampuan Skala

nan mengandung makna analisis Likert

(variabel pemimpin 2.

X1 mempengaruhi yang kemampuana

independen dipimpin tapi hubungan berkomunikasi

) antara pemimpin 3. memeiliki

dengan yang dipimpin sikap berani

bersifat saling 4. kemampuan

mengutungkan kedua mendengar

belah pihak. 5. memiliki

Memandangkepemimpi sikap tegas

nan sebagai sebuah

proses mempengaruhi

aktifitas suatu organiasi

dalam upaya

menetapkan dan

mencapai tujuan

Motivasi Motivasi kerja 1. Kebutuhan Skala

kerja merupakan suatu Fisiologi Likert

(variabel keadaan atau kondisi (Pysiological

X2 yang mendorong, atau Need)

Inndepende menggerakan 2. Kebutuhan

n) seseorang untuk rasa aman

melakukan sesuatu atau (Safety Need)

kegiatan yang 3. kebutuhan

dilakukanya sehingga penghargaan

ia dapat
39 mencapai (Esteen Need)

tujuannya.

Kinerja kinerja adalah suatu 1.kualitas Skala


3.1.3 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian untuk pergumulan data dengan mengajukan

pertanyaan (questioner) melalui daftar pertanyaan kepada karyawan PT. Lf

Logistic, sehinga data yang dirangkum dapat diukur dan digunakan utnuk

mengetahui suatu variable yang diperlukan dalam menyelesaikan tugas ini.

Skala pengukuran Variabel dalam penelitian mengacu pada skala likert.

Adapun skor yang diberikan pada jawaban setiap responden dapat dilihat

pada table berikut:

Jawad Responden Bobot Nilai

Sangat Setuju (SS) 1

Setuju (S) 2

Ragu-Ragu (RR) 3

Tidak Setuju (TS) 4

Sangat Tidak Setuju 5

3.2 Waktu dan Tempat Penelitian

3.2.1 waktu penelitian

penelitian ini akan dilaksanankan 4 bulan terhitung dimulai dari juni

2022 sampai dengan bukan agustus 2022

40
3.2.2 Tempat Penelitian

untuk memperoleh data dan informasi dengan masalah yang di teliti,

penelitian ini akan dilakukan di tempat PT.LF Logistics Logos Metrolink (Lantai

2-service core 1) jl. Raya kaliabang RT.007/RW006, Medan Satria-Bekasi, jawa

barat

3.3 populasi dan sampel

a. populasi

merupaka wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang

mempunyai kuantitas dan karakteristiktertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan

(Sugiyono,2016:135). Jumlah populasi yang ada pada PT.LF Services

seorang tamatan slta.

b. Sampel

Bagian dari sejumlah karakteristik dari populasi tersebut, sampel

yang digunakan dalam peelitian ini yaitu menggunakan sempel jenuh

berjumlah 50 karyawan pada PT.Services Indonesia

3.3 jenis dan sumber data

a. jenis data

Dalam penelitian ini penuis menggunakan penelitian kuantitatif ,

karene data yang diperoleh nantinya berupa angka. Dari anggka yang

angkan diperoleh nantinya akan dianalisis lebih lanjut dalam analisis

data. Penelitian ini terdiri atas dua variabel, yaitu Non performing

41
Financing (NPF) sebagai variabel bebas (independent) dan Return On

Asset (ROA) sebagai variabel terikat (dependent).

c. Sumber data

a. Data primer

yaitu data yang dibuat oleh peneliti untuk maksud khusus

menyelesaikan permasalahan yang sedang ditanganinya.

Data dikumpulkan sendiri oleh peneliti langsung dari sumber

pertama atau tempat objek penelitian dilakukan.

b. Data sekunder

yaitu data yang telah dikumpulkan untuk maksud

selain menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi. Data ini

dapat ditemukan dengan cepat. Dalam penelitian ini yang

menjadi sumber data sekunder adalah literatur, artikel, jurnal

3.5 Metode Pengumpulan Data

Dalam penulisan ini, penulis menggunakan metode pengumpulan data

sebagai beikt:

a. penelitian kepustakaan

Dalam metode ini penulis mempelajari, menggunakan dan

memenfaatkan buku-buku bacaan, bahan-bahan perkuliahaan untuk

mendatakan teori yang akan digunakan dalam penelitian dan

penyusunan skripsi ini.

42
b. Penelitian Lapangan

Untuk mengembangkan metode ini diperlukan penelitian lapangan

sebagai objek yang akan diteliti dengan cara sebagai berikut:

1. Pengamatan (Observasi)

Pengumpulan dta secara langsung dilapangan dimana

penulis melakukan pengamatan dan penelitian seacara

langsung pada objek penelitian

2. Wawancara (Interview)

Mengadakan Tanya jawad dengan pihak – pihak terkait

guna memperoleh data – data yang berhubungan dengan

objek penelitian.

3. Daftar pertanyaan (Questioner)

Pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan melalui

daftar pertanyaan yang diberikan kepada responden, yaitu

karyawam perusahaan.

3.6 Metode analisis data

3.6.1 Analisis Kuantitatif

1. Uji Validitas

uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya

suatu kuesioner. Sebuah instrument atau kuesioner dikatakan valid jika

pertanyaan pada instrument atau luesioner mampu mengungkapkan

sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut (Ghozali,2018:51)

43
b. Uji Realibilitas

Uji Reliabilitas alat untuk mengukur suatu kuesioner yang

merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner

dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan

adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Uji reliabilitas

dugunakan untuk mengukur konsistensi hasil pengukuran dari kuesioner

dalam penggunaan yang berulang. Jawaban responden terhadap

pertanyaan dikatakan reliabel jika masing – masing pertanyaan dijawad

secara konsisten atau jawaban tidak boleh acak (Ghizali,2018:4

3.6.2 Uji Asumsi Klasik

a. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menyatakan bahwa uji

multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi

ditemukan adanya korelasi antar satu atau semua variable bebas

(Independen) (Ghizali 2018;1007)

b. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi, variable pengganggu atau residul memiliki distribusi norma.

Seperti diketahui bahwa uji t dan f mengasumsikan bahwa nilai residual

mengikuti distribusi norma. Kalua asumsi ini dilanggar maka uji

statistic menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil

(Ghozali,2016:154)

44
c. Uji Hetorokedastisitas

Uji Hetorokedastisitas mengatakan bahwa uji hetorokedastisitas

bertujuan untuk mengetahui apakah dalam sebuah model regresi terjadi

ketidaksamaan variasi dari residual suatu pengamatan lain. Uji

hetorokedastisitas untuk menguji terjadi atau tidaknya

heterokedastisitas maka dilihat dari nilai koefisien korelasi rank

spearman antara masing-masing variabel bebas dengan variabel

penganggu. Apabila nilai probabilitas (sig) > dari 0,05 maka tidak

terjadi heteroskedastisitas (Ghozali,2018,p.139)

d. Uji Autokorelasi

Uji Autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam

model regrasi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada

periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1

(periodesebelumnya). Untuk menentukan ada tidaknya autokorelasi

dalam regresi dilakukan dengan menggunakan uji Durbin-Watson,

yang dilakukan dengan cara membandingkan langsung nilai DW

(dihitung) dengan d table. Uji Autokorelasi dilakukan dengan bantuan

SPSS (Ghozali,2016:107)

3.6.3 Analisis Regresi Liniear Berganda

Analisis untuk mengetahui pengaruh antara variable pengaruh

kepemimpinan dan motivasi terhadap kinerja karyawan. Penulis

45
menggunakan program software SPPS untuk mendapatkan hasil yang

lebih terarah. Adapun rumus persamaan regresi yang digunakan yaitu :

Y=a+b1X1+b2X2

Keterangan:

Y= Kinerja Karyawan

a=Nilai Konstanta

b1=Koefesien variable x1

X1= Kepemimpinan

b2=Koefisien variable x2

X2= Motivasi Kerja

3.6.4 uji Goodness of Fit

a. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Analisi determinasi digunakan untuk mengukur seberapa jauh

kemampuan model dalam menerangakan variasi variable dependen. Nilai

Koefisien determinasi adalah antara 0 dan 1. Nilai R2 yang kecil berarti

kemampuan variable-variabel independent dalam menjelaskan variasi

variable dependen terbatas. Nilai yang mendekati 1 berarti variable-

variabel independent memberikan hamper semua informasi yang

dibutuhkan untuk memprediksi variasi dependen .(Ghozali,2016:95)

46
b.Uji T

ini dilakukan untuk mengetahui secara oersial variable bebas

berpegaruh secara signifikan atau tidak terhadap variabel terikat.

Pengujian ini di lakukan dengan menggunakan uji dua arah dengan

hipotesis sebagai berikut:

a. Ho=b1=0, artinya tidak ada pengaruh secara signifikan dari

variabel bebas terhadap variabel terikat.

b. Ho=b1 0, artinya ada pengaruh secara signifikan dari

variabel bebas terhadap variabel terikat. Ho diterima dan Ha

ditolak apabila t dihitung < t table. Artinya variabel bebas

tidak berpegaruh secara signifkan terhadap variabel terikat.

Ho diterima dan Ha ditolak apabila t hitung > t table

variabel bebas berpengaruh secara signifikan terhadap

variabel terikat.

c. Ho diterima dan Ha ditolak apabila t hitung > t table.

Artinya variabel bebas tidak berpengaruhsecar signifikan

terhadap variabel terikat.

Ho diterima fan Ha ditolak apabila t hitung > T table.

Artinya variabel bebas berpengaruh secara signifikan

terhadap variabel terikat.

47
C .Uji F

Pengaruh simultan digunakan untuk mempengaruhi apakah

variabel independent secara Bersama-sama atau simultan mempengaruhi

variabel dependen.

Hipotesisnya dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Ho : b1,b2 = 0 (artinya bahwa tidak ada pengaruh

signifikan secara Bersama-sama dari seluruh variabel

independent terhadap variabel dependen).

Ho: tidak semua bi=o ( artinya pengaruhi yang signifikan

secara Bersama-sama dari seluruh variabel independent

variabel dependen).

Untuk menguji hipotesis ini digunakan statistic dengan

kriteria pengambilan keputusan sebagai berikut:

a. Bila nilai F lebih beasr dari pada T maka Ho dapat

ditolak, pada derajat 5%. Dengan kata lain kita

menerima hipotesis independent alternative yang

menyatakan bahwa semua variabel independent dan

signifikan mempengaruhi variabel dependen.

b. Membandignkan nilai F hasil perhitungan dengan nilai

F menurut table. Bila F hitung lebih besar dari pada

nilai F table, maka Ho ditolak dan menerima HA

48
49

Anda mungkin juga menyukai