Oleh :
DWI IBNU ALHAITAN
NIM. 201612018152868
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dari pengertian tersebut dapat diketahui bahwa sumber daya manusia dalam
organisasi merupakan tenaga kerja yang menduduki suatu posisi atau orang-
pengarahan kepada karyawan terutama pada saat sekarang ini semua terbuka
para bawahan untuk bertindak sesuai dengan visi, misi, serta tujuan
pemimpin harus memiliki gaya kepemimpinan yang baik dan efektif yang
kondisi kerja yang nyaman dan baik dapat memberikan semangat atau
Apa itu gaya kepemimpinan? Bagi orang Human Resources (HR) pasti sudah
tidak asing dengan istilah tersebut, namun bagi kamu mungkin istilah gaya
kepemimpinan (leadership styles) adalah hal yang baru. Berikut di bawah ini
yaitu:
dari tindakan seorang pemimpin, baik yang tampak maupun yang tidak
3
perilaku yang digunakan oleh seseorang pada saat orang tersebut mencoba
4
B. Identifikasi dan Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
5
5. Untuk menganalisis pengaruh Gaya Kepemimpinan terhadap Kinerja
D. Kegunaan Penelitian
tujuan organisasi/dinas.
SUDAH REVISI II
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
6
A. Landasan Teori
1. Kinerja
a. Pengertian Kinerja
dan Jackson (2001) berpendapat bahwa kinerja pada dasarnya adalah apa
dalamnya adalah kuantitas dan kualitas dari output beserta jangka waktunya,
terutama dalam pengaturan layanan Choi dan Hwang, 2019 . Interaksi yang
efektif memantau dan mengendalikan setiap langkah dari proses layanan Van
ditetapkan perusahaan.
1) Hasil Kerja
2) Kualitas Kerja
7
Dalam model penelitian Suliman dan Iles dimensi kinerja ini
Suliman dan Iles bahwa antecendents dari komitmen organisasi adalah iklim
kerja (work climate). Variabel kinerja dalam penelitian Suliman dan Iles
yang yang dicapai oleh karyawan dalam kurun waktu tertentu berdasarkan
pekerjaan.
b. Indikator Kinerja
berlaku sampai saat ini tertuang beberapa indikator sebagai bahan penilaian
8
2) Kuantitas pekerjaan, yaitu jumlah pekerjaan yang dihasilkan oleh
pegawai dalam waktu tertentu, dan sesuai dengan jumlah standar yang
ditetapkan oleh organisasi. Indikatornya adalah sesuai dengan jumlah
pekerjaan yang ditargetkan, dan atau melebihi jumlah yang
ditargetkan.
3) Ketepatan waktu, yaitu ketepatan pegawai dalam menyelesaikan
pekerjaan tertentu sesuai dengn standard waktu yang telah ditentukan.
Indikatornya adalah tepat waktu, lebih cepat dan atau terlambat.
bidang tugas.
9
Pengukuran kinerja adalah suatu proses mengkuantifikasikan secara
akurat dan valid tingkat efisiensi dan efektivitas suatu kegiatan yang telah
(1999:27-30) adalah:
2) Otoritas (wewenang).
3) Disiplin.
4) Inisiatif
1) Faktor Kemampuan
10
memadai untuk jabatannya dan terampil dalam mengerjakan pekerjaan sehari-
hari, maka ia akan lebih mudah mencapai kinerja yang diharapkan. Oleh
karena itu, pegawai perlu ditempatkan pada pekerjaan yang sesuai dengan
keahliannya (the right man in the right place, the right man on the right job).
2) Faktor Motivasi
a) Kinerja Perilaku
pendukung penjualan.
evaluasi kinerja sedang berubah, terutama ketika strategi penjualan yang terus
berdasarkan perilaku dan hasil, mereka melihat hampir semua faktor kinerja
11
seperti penjualan, laba bersih, dan tanggung jawab baru. Terlihat pada saat
b) Kinerja Hasil
Dimensi kinerja hasil terdiri dari hasil yang bisa dihubungkan dengan
jawab baru, seperti halnya hasil lain yang dicapai. Ukuran profitabilitas dan
profitabilitas (60 persen) dan kepuasan pelanggan (40 per sen). Ukuran
kontrol dari konsumen tradisional, secara luas digunakan kendati faktor yang
efektivitas dan usaha di dalam periode yang sama itu, dibandingkan faktor
atau efek usaha yang ketinggalan dan pengaruh di periode lebih awal (Ryans
2. Kepemimpinan
a. Pengertian Kepemimpinan
ada didalam diri pemimpin tapi suatu “transaksi” yang terjadi antara
12
pemimpin dan pengikut. Proses menyatakan bahwa pemimpin mempengaruhi
dalam kinerja suatu organisasi baik sektor swasta maupun sektor publik.
perubahan dan keberhasilan suatu organisasi. Seperti yang katakan oleh Sidra,
Zuhair, Noman, dan Sajid (2012) tanpa kepemimpinan yang kuat, perubahan
mereka rasakan terhadap individu tersebut dan idei-denya. Salah satu tipe
pemimpin.
tipe perilaku pimpinan yang bisa digunakan oleh pemimpin. Klasifikasi ini
muncul ketika pemimpin memberi tahu para bawahan apa yang harus mereka
14
pemimpin ini terdiri atas menanyakan opini dan saran, mendorong
b. Gaya kepemimpinan
tersebut tidak sesuai dengan harapan para karyawannya. Hal ini bisa
dilihat dari kinerja karyawannya yang terus menurun. Lalu, apa saja sih
1. Exsploitiveautoritative
15
pengambilan keputusan dari bawahannya, dan memperlihatkan
2. Benevolent autoritative
3. Consultative
4. Participative
16
seperti penyusunan tujuan, berkomunikasi dua arah dengan rekan
17
1. Memperhitungkan minat sampai hasil akhir.
3. Disiplin Kerja
untuk berkorban dan bekerja keras serta mengutamakan usaha. Pada kajian ini
penting, karena semakin baik disiplin karyawan maka semakin tinggi prestasi
kerja yang dapat dicapainya. Tanpa disiplin karyawan yang baik, sulit bagi
standar-standar organisasional.
19
sikap dan perilaku karyawan, sehingga karyawan tersebut secara sukarela
meningkatkan kerjanya.
disimpulkan bahwa disiplin suatu kondisi yang tercipta dan terbentuk melalui
kepatuhan, kesetiaan dan ketertiban. Disiplin akan tumbuh dan dapat dibina
b. Tujuan Disiplin
20
berbuat salah. Maksud pendisiplinan adalah untuk memperbaiki kegiatan-
pada penyelia.
sehingga kegiatan yang akan dilaksanakan dapat lebih berdaya guna dan
berhasil guna.
akan datang, dan bukan sebagai hukuman, sehingga disiplin secara terus-
kesadaran diri karyawan agar selalu memenuhi peraturan dan kebijakan yang
21
Berdasarkan tujuan-tujuan disiplin yang telah dikemukakan, bahwa
unsur yang dapat digunakan dalam rangka meningkatkan disiplin kerja, yaitu:
1) Sanksi.
2) Perilaku pimpinan.
1) Sanksi/hukuman
secara tegas dan konsekuen pada tiap pelanggaran yang telah dilakukan.
2) Perilaku Pemimpin
22
3) Pendidikan dan Pelatihan
(2003:77) adalah:
23
d. Unsur-unsur Disiplin
dan perilaku.
1) Sikap
berasal dari diri sendiri dan dari keyakinan serta norma-norma masyarakat
karena itu sikap dapat dipelajari oleh orang, atau sebaliknya; c) sikap tidak
suatu objek; d) objek sikap itu dapat merupakan suatu hal tertentu, tetapi
dapat juga berupa kumpulan dari hal-hal tersebut; e) sikap mempunyai segi-
dinamis dan memberikan pengarahan pada setiap tingkah laku dan banyak
24
dimuati unsure-unsur emosional dan disertai kesiapsiagaan untuk bertingkah
laku tertentu.
2) Perilaku
karyawan.
2) Teladan Pimpinan
Teladan Pimpinan sangat berperan dalam menentukan kedisiplinan karyawan
karena pimpinan dijadikan teladan dan panutan oleh para bawahannya.
Pimpinan harus memberi contoh yang baik, berdisiplin baik, jujur, adil, serta
sesuai kata dengan perbuatannya. Dengan teladan pimpinan yang baik,
kedisplinan bawahanpun akan ikut baik. Jika teladan pimpinan kurang baik,
para bawahannya pun akan kurang disiplin.
3) Balas Jasa
25
Balas Jasa (gaji dan kesejahteraan) ikut mempengaruhi kedisplinan karyawan
karena balas jasa akan memberikan keputusan dan kecintaan karyawan
terhadap perusahaan/pekerjaan, jika kecintaan karyawan semakin baik
terhadap pekerjaan, kedisplinan mereka akan semakin baik pula.
4) Keadilan
Keadilan ikut mendorong terwujudnya kedisiplinan karyawan, karena ego dan
sifat manusia yang selalu merasa dirinya penting dan minta diperlakukan
sama dengan manusia lainnya.
6) Sanksi Hukuman
Sanksi hukuman berperan penting dalam memelihara kedisiplinan karyawan.
Dengan sanksi hukuman yang semakin berat, karyawan akan semakin takut
melanggar peraturan-peraturan perusahaan, sikap, dan perilaku indipliner
karyawan akan berkurang.
7) Ketegasan
Ketegasan pimpinan dalam melakukan tindakan akan mempengaruhi
kedisplinan karyawan perusahaan. Pimpinan harus berani tegas, bertindak
untuk menghukum setiap karyawan yang indisipliner sesuai dengan sanksi
hukuman yang telah ditetapkan. Pimpinan yang berani bertindak tegas
menerapkan hukuman bagi karyawan yang indispliner akan disegani dan
diakui kepemimpinannya oleh bawahannya.
8) Hubungan Kemanusiaan
Hubungan kemanusiaan yang harmonis diantara sesama karyawan ikut
menciptakan kedisiplinan yang baik pada suatu perusahaan. Hubungan yang
bersifat vertikal maupun horizontal yang terdiri dari direct single
relationship, direct group relationship, dan cross relationship hendaknya
harmonis.
Kompensasi, Disiplin Kerja terhadap Kinerja dan Kepuasan Kerja Guru SMA
(2) sikap kerja memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan
kerja, (3) Kepuasan Kerja memiliki pengaruh yang signifikan dan positif
positif terhadap kinerja karyawan, (5) Sikap Kerja memiliki pengaruh positif
27
Hamzah et al. (2013) meneliti tentang Moderating effects of
28
memiliki dampak yang sangat signifikan terhadap kinerja karyawan. Oleh
keseluruhan organisasi.
ada pengaruh positif dan signifikan dari promosi jabatan dan disiplin kerja
pengaruh positif dan signifikan dari promosi jabatan terhadap disiplin kerja
pegawai pada Dinas Perhubungan Kab. Buleleng. Ada pengaruh positif dan
Kepemimpinan akan mengerahkan diri sendiri dan rekan kerja untuk bersikap
29
Kompensasi berpengaruh positif terhadap kinerja pegawai, kompensasi
faktor dalam peningkatan kinerja pegawai dalam bekerja yang ujungnya akan
Tabel 1
Penelitian Terdahulu
Peneliti,
No Variabel Hasil
Tahun
1 Rohimah Variabel Independen: Kompetensi, kompensasi,
(2013) Kompetensi, disiplin kerja berpengaruh
Kompensasi, Disiplin signifikan terhadap kinerja dan
Kerja kepuasan kerja. Variabel yang
berpengaruh dominan terhadap
Variabel Dependen: kinerja karyawan yaitu disiplin
Kinerja dan Kepuasan kerja. Sedangkan variabel yang
Kerja berpengaruh dominan terhadap
kepuasan kerja yaitu
kompetensi
2 Potu Variabel independen: Kepemimpinan, motivasi, dan
(2013) Kepemimpinan, lingkungan kerja secara
Motivasi, dan simultan maupun secara parsial
Lingkungan Kerja berpengaruh terhadap kinerja
karyawan. Kepemimpinan
Variabel dependen: berpengaruh dominan terhadap
Kinerja Karyawan kinerja
3 Haider variabel bebas servant Hasil penelitian ini
Raza leadership dan menunjukkan bahwa ada
Abid, organizational pengaruh positif antara variabel
Amir citizenship behavior servant leadership, variabel
Gullzar, trust, variabel organizational
Wagar Citizenship Behavior terhadap
Hussain Variabel dependen: peningkatan kinerja karyawan
(2015) Kinerja Karyawan pada karyawan sektor umum di
30
Pakistan
Variabel dependen
Kinerja karyawan
Variabel dependen:
Kinerja karyawan
Persamaan penelitin ini dengan Rohimah (2013) dan Adi dkk (2016) yaitu
Shahab dan Nisa (2014), Khan et al. (2014) yaitu sama-sama menggunakan
dependen. Persamaan penelitin ini dengan Haider Raza Abid, Amir Gullzar,
disiplin kerja dan kepuasan kerja secara parsial terhadap kinerja, sedangkan
32
Kinerja menurut Tika (2010:12) sebagai hasil fungsi
dari Moeheriono yang terdiri dari efektif, efisien, kualitas, ketepatan waktu,
kerja karyawan baik kualitas maupun kuantitas yang dicapai oleh karyawan
dalam periode tertentu sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan. Seperti
Hasil dari penelitian Haider Raza Abid, Amir Gullzar, Wagar Hussain (2015),
Hasibuan (2012) terdiri dari tujuan dan kemampuan, teladan pimpinan, balas
33
hubungan kemanusiaan. Hasil penelitian Rohimah (2013) dan Adi dkk (2016)
Gambar 1
Kerangka Konseptual Penelitian
Gambar 1
Servant Leadership(X1)
KINERJA (Y2)
1) Kasih Sayang (Love).
2)Pemberdayaan (Empowerment). 1 1) Efektif
3) Visi (Vision). 2) Efisien e2
3) Kualitas
4) Kerendahan hati (Humility) 4) Ketepatan waktu
5) Kepercayaan (Trust). 5) Produktivitas
6) Keselamatan
(Irving, 2005) Moeheriono (2012:151)
34
D. Hipotesis
35
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
antar variabel penelitian. Dasar utama untuk menguji hipotesa yang telah
36
Ruang lingkup penelitian ini berkaitan dengan Manajemen Sumber Daya
kerja dengan kinerja. Obyek unit analisis dalam penelitian ini adalah individu,
C. Lokasi Penelitian
Pasuruan.
D. Variabel Penelitian
1. Identifikasi Variabel
b. Variabel Independent
banyak gaya kepemimpinan (otoriter, diktator yang baik hati, partisipatif, dan
a. Servant Leadership
2) Pemberdayaan (Empowerment).
3) Visi (Vision).
b. Disiplin Kerja
38
Disiplin kerja adalah suatu kondisi yang tercipta dan terbentuk melalui
2) Teladan pimpinan
3) Balas jasa
4) Keadilan
6) Sanksi hukuman
7) Ketegasan
8) Hubungan kemanusiaan
c. Kinerja
Kinerja pegawai merupakan suatu hasil kerja yang telah dicapai oleh
digunakan adalah :
1) Efektif
2) Efisien
3) Kualitas
4) Ketepatan waktu
5) Produktivitas
6) Keselamatan
Jenis data yang dipergunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah
data primer, yaitu data diperoleh dari penyebaran kuesioner kepada responden
39
dimana pertanyaan terlebih dahulu disediakan oleh peneliti. Sumber data
adalah segala sesuatu yang menjelaskan tentang dari mana data diperoleh.
Sumber data dalam penelitian ini diperoleh dari Keluhan Purutrejo Kota
F. Instrumen Penelitian
memberi jawaban pada beberapa alternatif saja atau pada satu jawaban saja
(Nasir, 2008:46).
Tabel 2
Instrumen Penelitian
2 Disiplin kerja 1) Tujuan dan 11. Tujuan Instansi yang dicapai jelas
(Y1) Kemampuan (Y1.1) 12. Saya sangat mampu mengerjakan
tugas di kantor
2) Teladan Pimpinan 13. Pimpinan menjadi teladan
(Y1.2) 14. Pimpinan memberikan contoh yang
baik
3) Balas jasa (Y1.3) 15. Balas jasa yang diterima sesuai
dengan pekerjaan
16. Imbalan jasa atas kedisiplinan saya
sudah memadai
4) Keadilan (Y1.4) 17. Saya Diperlakukan adil oleh rekan
kerja
18. Imbalan yang diterima adil
5) Pengawasan 19. Pegawai mendapat perhatian dari
melekat (Y1.5) atasan
20. Pegawai mendapat pengarahan dari
atasan
6) Sanksi hukuman 21. Pegawai yang melanggar peraturan
(Y1.6) mendapat sanksi
22. Saya Mematuhi peraturan yang
berlaku
7) Ketegasan (Y1.7) 23. Pimpinan bertindak tegas pada
41
pegawai yang indisipliner
24. Pimpinan memberikan sanksi
hukuman sesuai dengan pelanggaran
8) Hubungan 25. Pegawai ikut menciptakan hubungan
kemanusiaan (Y1.8) yang harmonis dalam instansi
26. Terdapat hubungan yang harmonis
antara pimpinan dengan bawahan
4 Kinerja (Y2) 1) Efektif (Y2. 1) 27. Saya mampu memanfaatkan waktu
kerja
28. Saya Jarang melakukan kesalahan
2) Efisien (Y2.2) 29. Memanfaatkan waktu kerja
30. Beban kerja terselesaikan tepat
waktu
3) Kualitas (Y2.3) 31. Hasil kerja sesuai dengan standar
yang telah ditentukan.
32. Pekerjaan yang diberikan pimpinan,
dikerjakan dengan penuh ketelitian
4) Ketepatan Waktu 33. Saya mampu Menyelesaikan tugas
(Y2.4) Tepat waktu
34. Tidak menunda pekerjaan
5) Produktivitas (Y2.5) 35. Saya melakukan Lembur
36. Saya Mampu menyelesaikan
sejumlah pekerjaan sesuai dengan
target yang telah ditentukan.
6) Keselamatan (Y2.6) 37. Keamanan kerja dapat mendukung
kinerja
38. Kondisi ruang kerja nyaman
Sumber : Data diolah, 2020.
Item skala penilaian ini disusun berdasarkan skala Likert. Skor yang dipakai
42
Sebelum kuesioner digunakan maka perlu dilakukan uji validitas dan uji
reliabilitas.
1. Uji Validitas
Pearson.Korelasi ini menghubungkan skor salah satu butir dengan skor total
2. Uji Reliabilitas
pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama dengan alat ukur
1. Populasi
terdiri atas obyek dan subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik
tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
1. Sampel
Arikunto (2009:134) yang menyatakan bila subyeknya kurang dari 100 maka
populasi. Tetapi, jika jumlah subyeknya besar, dapat diambil antar 10%-15%
pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sensus yaitu
dan dokumentasi.
44
2. Dokumenter adalah perolehan data dengan jalan mengumpulkan
berupa laporan atau catatan yang ada di Keluhan Purutrejo Kota Pasuruan
1. Analisis Deskriptif
dilakukan untuk karakteristik dari sample yang diobservasi. Hasil Uji statistik
deskriptif disajikan dalam bentuk tabel yang terdiri dari nama variabel, mean
bebas autokorelasi (Hadi, 2015). Adapun uji asumsi klasik sebagai berikut:
a) Uji Normalitas
secara normal atau tidak.Model regresi yang baik, apabila distribusi data yang
45
Kolmogorov-Smirnov. Jika nilai signifikasi > 0,05, maka nilai residual
berdistribusi normal.
b) Uji Multikoliniearitas
korelasi antar variabel bebas atau tidak secara signifikan.Model regresi yang
tolerance > α (0,05) dan atau nilai VIF < 5 maka tidak terjadi
multikolinieritas.
c) Uji Heteroskedastisitas
scatterplot dan uji glejser. Apabila menggunakan scatterplot jika titik sebaran
absolute residual atau Abs_Res, nilai signifikasi > 0,05 maka tidak terjadi
heteroskedastisitas.
d) Uji Autokorelasi
46
1) Bahwa nilai DW terletak diantara (du) dan (4-du), maka koefisien
2) Bila nilai DW < (dl), maka koefisien autokorelasi lebih besar dari nol
3) Bila nilai DW > (4-dl), maka koefisien autokorelasi lebih kecil dari nol
4) Bila nilai DW terletak antara (du) dan (dl) atau antara (4-du) dan (4-dl),
merupakan gabungan dari analisis 47 faktor, regresi dan analisis jalur (Path
langsung, tak langsung dan pengaruh total antar variabel eksogen dan
Penelitian ini terdiri dari satu variable independen, satu variabel mediasi
biraviat uji (uji validitas) dan formula chronbach’s alpha (uji reliablitias).
R2 = x )
L. Pengujian Hipotesis
Gambar 2
Model Persamaan Regresi/Hipotesis 1
e1
X1 b1 Y2
Y= b1X1 + e1
Hipotesis ststistik:
Ho : b1= 0
Ha : b1≠0
48
Apabila nilai signifikan ≤ 0,05 maka Ha diterima artinya variabel X1
Gambar 3
Model Persamaan Regresi/Hipotesis 2
e2
X1 Y1
b2
Z= b2X1 + e2
Hipotesis statistik:
Ho : b2= 0
Ha :b2 ≠0
49
Dengan demikian maka pada pengujian hipotesis menunjukkan penerimaan
Gambar 4
Model Persamaan Regresi/Hipotesis 3
e2
Y1 Y2
b3
Y= b3Y1+ e2= 0
Hipotesis statistik:
Ho : b3 = 0
Ha : b3 ≠ 0
50
Apabila nilai signifikan ≤ 0,05 artinya Y1 berpengaruh signifikan terhadap Y2
maka Ha diterima.
Gambar 5
Model Persamaan Regresi/Hipotesis 4
e1
Y1
b1 b3
X1 Y2
e2
b2
Hipoteis statistik:
Ho : b1 = b3 = 0
51
Ha : b1 ≠ b3 ≠ 0
BAB IV
A. Hasil Penelitian
kelamin, usia, pendidikan dan lama bekerja disajikan pada tabel berikut :
Tabel 3
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
No Jenis Kelamin Jumlah (orang) Persentase (%)
1 Laki-laki 8 43
2 Perempuan 9 57
Jumlah 16 100
Sumber : Data primer diolah, 2020
52
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa responden berjenis
53
Tabel 4
Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
No Usia Jumlah (orang) Persentase (%)
1 20-30 tahun 1 13
2 31-40 tahun 8 34
3 41-50 tahun 3 23
4 51-58 tahun 5 30
Jumlah 17 100
Sumber : Data primer diolah, 2020.
Tabel 5
Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan
1 S1 5 30
2 Diploma 1 7
3 SMA/SMK 10 56
4 SD 1 7
Jumlah 17 100
Sumber : Data primer diolah, 2020.
54
responden (7%), SMA/SMK sebanyak 10 responden (56%) dan SD sebanyak
1 responden (7%).
55
Tabel 6
Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Bekerja
No Lama Bekerja Jumlah (orang) Persentase (%)
1 1 – 5 tahun 7 40,0
2 6 – 10 tahun 3 20,0
Jumlah 17 100
Sumber : Data primer diolah,
(20,0%), dan lebih dari 10 tahun sebanyak 7 responden (40,7%), hal ini
a. Uji Validitas
ukur dalam melakukan tugasnya sebagai alat ukur. Suatu instrumen pengukur
tersebut. Uji validitas yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan
mengikuti kaidah product moment (r) pada tingkat signifikan 95% ( = 0,05)
yaitu : uji validitas dengan metode ini merupakan uji validitas item, dasar
56
Kriteria pengujian yang digunakan adalah membandingkan angka hasil
1) Jika r hasil perhitungan positif, serta r hasil > r tabel, maka variabel
tersebut valid.
2) Jika r hasil perhitungan negatif, serta r hasil < r tabel, maka variabel
Tabel 7
Ringkasan Hasil Test Validitas Kuisioner
Koefisien
Variabel Item r tabel Sig Keterangan
korelasi
0,361 0,000 Valid
X1.1 0,854
0,361 0,000 Valid
X1.2 0,786
0,361 0,000 Valid
X2.1 0,766
0,361 0,000 Valid
X2.2 0,819
0,361 0,000 Valid
Servant
X3.1 0,810
Leadership 0,361 0,000 Valid
(X1) X3.2 0,792
0,361 0,000 Valid
X4.1 0,847
0,361 0,000 Valid
X4.2 0,867
0,361 0,000 Valid
X5.1 0,828
0,361 0,000 Valid
X5.2 0,692
Disiplin Kerja 0,361 0,000 Valid
(Y1) Y1.1.1 0,729
0,361 0,000 Valid
Y1.1.2 0,684
0,361 0,000 Valid
Y1.2.1 0,871
0,361 0,000 Valid
Y1.2.2 0,878
0,361 0,000 Valid
Y1.3.1 0,846
0,361 0,000 Valid
Y1.3.2 0,880
Y1.4.1 0,930 0,361 0,000 Valid
57
0,361 0,000 Valid
Y1.4.2 0,836
0,361 0,000 Valid
Y1.5.1 0,870
0,361 0,000 Valid
Y1.5.2 0,780
0,361 0,000 Valid
Y1.6.1 0,916
0,361 0,000 Valid
Y1.6.2 0,685
0,361 0,000 Valid
Y1.7.1 0,971
0,361 0,000 Valid
Y1.7.2 0,969
0,361 0,000 Valid
Y1.8.1 0,876
0,361 0,000 Valid
Y1.8.2 0,902
0,361 0,000 Valid
Y2.1.1 0,844
0,361 0,000 Valid
Y2.1.2 0,908
0,361 0,000 Valid
Y2.2.2 0,877
0,361 0,000 Valid
Y2.2.3 0,888
0,361 0,000 Valid
Y2.3.1 0,898
0,361 0,000 Valid
Kinerja Pegawai Y2.3.2 0,924
(Y2) 0,361 0,000 Valid
Y2.4.1 0,813
0,361 0,000 Valid
Y2.4.2 0,842
0,361 0,000 Valid
Y2.5.1 0,906
0,361 0,000 Valid
Y2.5.2 0,721
0,361 0,000 Valid
Y2.6.1 0,895
0,361 0,000 Valid
Y2.6.2 0,888
Sumber : Data primer diolah, 2020.
indikator dengan nilai korelasi tabel (r tabel). Nilai r tabel product moment
pada = 0,05 dan n = 30 sebesar 0,361. Dari pengolahan data terlihat dari 38
indikator yang diuji, semua indikator memiliki nilai koefisien korelasi positif
58
dan lebih besar dari r tabel, serta probabilitasnya lebih kecil dari = 5%,
diukur, dengan kata lain instrumen yang digunakan valid dengan demikian
b. Uji Reliabilitas
subyek yang sama diperoleh hasil yang relatif sama, maksudnya ada toleransi
cronbach yang dihitung dengan program SPSS versi 15 for windows, dengan
Hal itu berarti kuisioner yang dipergunakan untuk mengumpulkan data dan
data yang sesuai dengan kondisi yang sesungguhnya. Selanjutnya data yang
59
Tabel 8
Nilai Koefisien Reliabilitas Variabel
mempunyai koefisien reliabilitas lebih besar dari 0,60, jadi berdasarkan uji
60
Tabel 9
Distribusi Frekuensi Servant Leadership
Skor Jawaban
Sangat
Tidak Sangat
Item tidak Netral Setuju Rata-
Setuju setuju
setuju rata
F % F % F % F % F %
Atasan saya
memperhatikan
63,
kesehatan dan 0 0.0 0 0,0 3 10,0 19 8 26,7 4,16
3
fisik pekerja
personal
Atasan saya
memeperhatikan 60,
0 0.0 0 0,0 0 0,0 18 12 40,0 4,40
hak dan kewajiban 0
bawahan
Atasan saya
mempunyai visi
yang bisa
membuat
bawahannya 56,
menjadi 0 0,0 0 0,0 2 6,7 17 11 36,7 4,30
7
berkembangdan
termotivasi dalam
melaksanakan
pekerjaannya
Atasan saya
memberi
penghargaan
pada 66,
0 0,0 0 0,0 4 13,3 20 6 20,0 4,10
karyawan yang 7
memiliki kinerja
baik sesuai
dengan aturan
yang berlaku
Atasan saya
memberikan
tanggung jawab 63,
untuk membuat 1 3.3 0 0,0 3 10,0 19 7 23,3 4,03
keputusan penting 3
dalam pekerjaan
bawahan.
Atasan saya
33,
mengedepankan 0 0.0 0 0,0 2 6.7 10 18 60,0 4,53
3
kejujuran
sebesar 4,21, hal ini menunjukkan bahwa responden cenderung setuju bahwa
62
dapat menjadi panutan bagi pegawai. Rata-rata indikator Kasih Sayang
sebesar 4,30, hal ini menunjukkan bahwa responden cenderung setuju bahwa
mendengar saran dan kritik demi kemajuan bersama . Rata-rata indikator Visi
sebesar 4,21, hal ini menunjukkan bahwa responden cenderung setuju bahwa
sebesar 4,20, hal ini menunjukkan bahwa responden cenderung setuju bahwa
Kasih Sayang tercermin dari Pimpinan dapat menjadi panutan bagi pegawai.
Sangat
Tidak Cukup Sangat Rata-
Item Tidak Setuju
Setuju setuju setuju rata
Setuju
F % F % F % F % F %
64
Pimpinan bertindak tegas 1 36,
2 6,7 0 0,0 5 16,7 12 40,0 4,00
pada pegawai yang 1 7
indisipliner
Pimpinan memberikan 1 36,
1 3,3 1 3,3 8 26,7 9 30,0 3,93
sanksi hukuman sesuai 1 7
dengan pelanggaran
Rata-rata skor Ketegasan (Y.1.7) 4,00
sebesar 4,10, hal ini menunjukkan bahwa responden cenderung setuju bahwa
tujuan instansi yang dicapai jelas dan pekerjaan sesuai kemampuan yang
pegawai miliki. Rata-rata indikator teladan pimpinan sebesar 4,33, hal ini
Rata-rata indikator balas jasa sebesar 4,05, hal ini menunjukkan bahwa
responden cenderung setuju bahwa balas jasa yang saya terima sesuai dengan
cenderung setuju bahwa pegawai diperlakukan adil oleh rekan kerja dan
4,10, hal ini menunjukkan bahwa responden cenderung setuju bahwa pegawai
atasan. Rata-rata indikator sanksi hukuman sebesar 4,00, hal ini menunjukkan
65
bahwa responden cenderung setuju bahwa pegawai yang melanggar
Secara keseluruhan rata-rata variabel disiplin kerja sebesar 4,13, hal ini
66
Tabel 11
Distribusi Frekuensi Kinerja Pegawai
Skor Jawaban
Sangat
Tidak Cukup Sangat Rata
Item tidak Setuju
Setuju setuju setuju -rata
setuju
F % F % F % F % F %
Saya mampu
memanfaatkan 76, 23,
waktu kerja 0 0,0 0 0,0 0 0,0 23 7 7 3 4,23
Pekerjaan yang
diberikan pimpinan,
dikerjakan dengan 60, 33,
penuh ketelitian 0 0,0 0 0,0 4 13,3 18 0 10 3 4,13
Saya mampu
menyelesaikan 60, 33,
tugas tepat waktu 0 0,0 0 0,0 2 6,7 18 0 10 3 4,30
67
pekerjaan
Saya melakukan
lembur untuk 46, 20,
menyelesaikan 0 0,0 1 3,3 9 30,0 14 7 6 0 3,83
pekerjaan
Saya mampu
menyelesaikan
sejumlah
pekerjaan sesuai 73, 23,
dengan target yang 0 0,0 0 0,0 1 3,3 22 0 7 3 4,20
telah ditentukan.
Rata-rata skor Produktivitas (Y2.2.5) 4,01
Keamanan kerja
dapat mendukung 53, 36,
kinerja 0 0,0 0 0,0 3 10,0 16 3 11 7 4,30
4,25, hal ini menunjukkan bahwa responden cenderung setuju bahwa mampu
memanfaatkan waktu kerja dan beban kerja dapat terselesaikan pada hari itu
juga.
responden setuju bahwa hasil kerja sesuai dengan standar yang telah
yang telah ditentukan. Rata-rata indikator keselamatan sebesar 4,33, hal ini
Guna memperoleh nilai penduga yang tidak bias dan efisien dari suatu
a. Multikolinieritas
69
dari 5 dan nilai toleransi mendekati 1. Adapun hasil VIF disajikan pada tabel
berikut :
Tabel 12
Hasil Uji Multikolinieritas
Collinearity Statistics
kepemimpinan, disiplin kerja dan kinerja pegawai mempunyai nilai VIF < 5,
problem multikolinieritas.
b. Heteroskedastisitas
70
Scatterplot
3
Regression Studentized Residual
-1
-2
-4 -3 -2 -1 0 1 2
Regression Standardized Predicted Value
Gambar 2
Uji Heteroskedastisitas
membentuk sebuah pola tertentu yang jelas, serta tersebar baik di atas
maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini berarti tidak terjadi
c. Normalitas
Asumsi data telah berdistribusi normal adalah salah satu asumsi yang
penting dalam melakukan penelitian dengan regresi. Uji ini bertujuan untuk
71
mendeteksi normalitas data dapat dilakukan dengan melihat penyebaran
data (titik-titik pada sumbu diagonal dari grafik, yaitu jika data menyebar di
sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garsi diagonal tersebut, maka hal
1.0
0.8
Expected Cum Prob
0.6
0.4
0.2
0.0
0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0
Observed Cum Prob
Gambar 3
Normalitas Data
berdistribusi normal.
72
Dari hasil pengolahan data dengan menggunakan bantuan komputer
program SPSS 15 for windows diperoleh hasil analisis seperti dalam tabel
berikut :
Tabel 13
Rekapitulasi Hasil Analisis Regresi Linier Berganda
Koefisien
Variabel thitung Sig. Keterangan
Regresi
Servant Leadership (X1) 0,702 7,315 0,000 Signifikan
Disiplin kerja (Y1) 0,305 3,178 0,004 Signifikan
Kinerja pegawai (Y2) 0,443 3,386 0,002 Signifikan
Konstanta 0,125
R 0,587
Adjusted R square 0,825
Fhitung 14,731
Sig. F 0,001
n 30
Variabel terikat = Kinerja pegawai (Y)
F tabel = 2,98
t tabel = 2,056
Sumber : Data primer diolah, 2020
73
a = 0,125 adalah konstanta yang artinya bahwa apabila semua variabel bebas
servant leadership (X), disiplin kerja (Y1), dan kepuasan kerja (Y2) adalah 0,
anggapan variabel disiplin kerja (Y1) dan Kinerja Pegawai (Y2) besarnya tetap.
b2 = 0,305 adalah besarnya koefisien regresi variabel bebas disiplin kerja (Y1),
searah terhadap kinerja pegawai, artinya semakin baik disiplin kerja akan
servant leadership (X), dan Kinerja Pegawai (Y2) besarnya tetap. Sedangkan
hubungan yang sangat kuat antara kepemimpinan (X) dan disiplin kerja (Y1),
74
Dari hasil perhitungan regresi berganda di atas, dapat diketahui nilai
determinasi ini mempunyai arti bahwa servant leadership (X) dan disiplin
6. Uji Hipotesis
Pasuruan, dengan menggunakan uji t. Hasil uji t diperoleh nilai thitung = 2,026
sedangkan nilai ttabel = 2,056 sehingga thitung > ttabel atau nilai signifikansi 0,001
< 0,05 jadi Ho ditolak atau Ha diterima, dan terbukti variabel kepemimpinan
dengan menggunakan uji t. Hasil uji t diperoleh nilai thitung = 3,476 sedangkan
nilai ttabel = 2,056 sehingga thitung > ttabel atau nilai signifikansi 0,020 < 0,05 jadi
di berbagai sektor. Hal ini berpusat pada nilai inti "Peduli" dan "Melayani
orang lain" dan berfokus pada nilai kepercayaan, penghargaan terhadap orang
2) Pemberdayaan (Empowerment).
3) Visi (Vision).
banyak gaya kepemimpinan (otoriter, diktator yang baik hati, partisipatif, dan
76
bentuk pengendalian diri karyawan dan pelaksanaan yang teratur dan
hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai
kepadanya.
instansi harus mampu bekerja sama dengan semua pegawai yang ada dalam
maka akan didapatkan tingkat pencapainya hasil kerja dari karyawan yang
pekerjaan yang mereka kerjakan artinya dengan sikap yang terbuka dan
perhatian dari Lurah, pegawai nyaman dalam berdiskusi tentang ide atau
gagasan baru tanpa ada rasa takut dan segan namun tidak mengurangi rasa
hormat serta dengan keterbukaan dari Lurah apabila ada kesalahan dari
pegawai maka Lurah akan menjelaskan secara detail dan memberikan sanksi
yang sesuai dengan begitu pegawai akan lebih bertangung jawab dalam
penyelesaian tugas dan lebih bijak dalam merima semua konsekuensi dari
pekerjaan yang mereka kerjakan. Lurah yang dapat memberikan motivasi dan
dan ketelitian serta waktu yang telah ditetapkan serta pegawai semangat
dalam mengerjakan tugas-tugas artinya motivasi yang positif dari Lurah akan
apabila ada kesulitan dari pegawai, Lurah akan dengan senang hati untuk
membantu pegawainya dengan itu Lurah harus terus belajar agar dapat
maslah baru yang belum bisa diselesaikan pegawai. Lurah yang mau
78
pegawainya pengaruhnya pada para pegawai akan lebih kompak dan
tujuan organisasi secara efektif dan efisien. Hasil penelitian sejalan dengan
Potu (2013), Hamzah et al. (2013), Rahardjo (2014) dan Haider Raza Abid,
79
Disiplin kerja berpengaruh terhadap kinerja pegawai. Hal ini
lebih pada tanggung jawab diri sendiri apabila disiplin pada diri sendiri dapat
sama halnya dengan kemampuan kerja seseorang yang tidak dapat dipaksakan
yang paling penting dalam perusahaan atau organisasi, maka dari itu apabila
menginginkan prestasi yang baik maka manusia itu harus memiliki sikap
umumnya disiplin yang baik apabila pegawai datang ke kantor dengan teratur
dan tepat waktu. Pegawai berpakaian serba baik pada tempat bekerjanya.
hasil prestasi kerja. Oleh sebab itu dalam setiap organisasi perlu ditegaskan
Kedisiplinan kerja dapat terjadi dengan pegawai jarang tidak pernah masuk
kerja sakit, ijin dan alpa. Dengan pegawai disiplin terhadap tingkat absensi
Rohimah (2013) dan Adi et al. (2018) yang menyatakan bahwa disiplin kerja
81