Anda di halaman 1dari 8

ANALISA PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP

KINERJA PEGAWAI PADA PD PASAR JAYA HWI LINDETEVES


JAKARTA BARAT
Oleh

Nurvi Oktiani
1
Fakultas Ekonomi dan Bisnis , Universitas Bina Sarana Informatika
email: nurvi.nvk@bsi.ac.id

Abstract
In organization must have done planning in human resource management processing to get right
person for the right position. the targets of human resource management in organization management
functions tell about leadership issues. The purpose of the research to determine the influence of
leadership style on employee performance in PD Pasar Jaya HWI Lindeteves West Jakarta in Nursing
Field. The method is used the method of quantitative analysis. The data obtained through the spread
of questionnaires with Likert scale measurements, for the sample of 36 respondents from a population
of 40 employees. The technique analysis is used correlation coefficient test, coefficient of
determination test, and test of regression equation. Based on the calculation of correlation coefficient
obtained value of 0.385 indicates that the low level of relationship between leadership styles on
employee performance, the coefficient of determination shows the value indicates that the influence
of leadership style on employee performance influential and the rest influenced by others factors such
as work discipline, motivation, training, job satisfaction and compensation. From the regression is
meaning the leadership style plus 1 unit then will increase employee performance, For advice, the
organization should has to head of the nursing field continue to work, improve and understand the
application of leadership style to employees it can be more conducive.

Keywords: leadership, performance, employee


Leadership merupakan semacam kekuatan
1. PENDAHULUAN
yang mana dapat diartikan seseorang yang
Leadership atau yang lebih dikenal dengan memiliki suatu kemampuan untuk mempengaruhi
istilah kepemimpinan merupakan suatu proses ataupun merubah suatu nilai, kepercayaan,
pengaruh social yang mana memberikan pengaruh tingkah laku dan kepribadian orang lain (Hao,
dalam mencari cara ataupun strategi yang mana Moo Jun dan Yazdanifard, 2015), seorang
melibatkan seluruh subordinat (pengikut dan pemimpin yang memiliki kekuatan dalam pola
bawahan) dan seorang pemimpin dapat diartikan kepemimpinan akan menjadi suatu contoh atau
sebagai seorang pemimpin dapat didefinisikan puanutan yang baik (role model) terhadap
sebagai seorang yang mendelegasikan atau keryawan, karena seorang pemimpin yang
memberikan pengaruh satu sama lain dan memiliki kemampuan mencapai suatu tujuan
bertindak sesuai dengan tujuan yang spesifik., dengan cara efektif, akan menerima akan
karena pada masa sekarang ini organisasi memperoleh suatu hasil yang terbaik dari
membutuhkan seorang pemimpin yang pencapaiannya, dan akan mendapat pengakuan
mengarahkan kepada keefektifan organisasi dan dari subordinate atau atau dari karyawan. Lebih
mengetahui mengenai kompleksitas dan daripada hal tersebut (Visser, 2013)
perubahan lingkungan yang sangat cepat (T.S,
Nanjundeswaras wamy dan D.R Swami, 2014:57)
358
INSPIRASI ; Jurnal Ilmu-ilmu Sosial
Vol.17, No.2, 2020
Proses kegiatan suatu organisasi suatu perilaku kepemimpinan yang ditampilkan atasan
perusahaan pasti akan mengalami hambatan dan sebagai sesuatu yang tidak sesuai dengan
rintangan dalam mencapai tujuannya. Salah harapannya maka akan berpengaruh kurang baik
satunya adalah upaya dalam peningkatan sumber terhadap kinerja pegawai.
daya manusia dalam perusahaan atau organisasi.
Oleh karena itu untuk meningkatkan kembali
Banyak yang telah mengalami kemunduran
kinerja pegawai tersebut, maka salah satu faktor
bahkan kegagalan dalam mencapai tujuannya
yang perlu diperhatikan adalah menyangkut gaya
hanya karena permasalahan peningkatan sumber
kepemimpinan yang diterapkan oleh pemimpin-
daya manusia.
pemimpin pada perusahaan yaitu bagaimana agar
Pola hubungan yang terjadi antara atasan gaya kepemimpinan yang diterapkan para
dengan bawahan dapat menyebabkan pegawai pemimpin dapat menunjang kinerja pegawainya
merasa senang atau tidak senang bekerja di agar lebih baik. Informasi mengenai gaya
perusahaan tersebut, untuk itulah dalam kepemimpinan ini penting diketahui oleh pihak
organisasi selalu dilakukan perencanaan perusahaan sendiri karena gaya kepemimpinan
pengolahan sumber daya manusia untuk merupakan salah satu komponen penting yang
mendapatkan orang yang tepat untuk jabatan yang akan mempengaruhi kinerja organisasi.
tepat. Salah satu sasaran pengolahan sumber daya
Peningkatan kinerja karyawan juga akan
manusia pada fungsi manajemen organisasi
membawa kemajuan bagi perusahaan untuk dapat
adalah menyangkut masalah kepemimpinan,
bertahan dalam suatu persaingan lingkungan
seseorang yang ditunjuk sebagai pemimpin
bisnis yang tidak stabil. Oleh karena itu upaya-
maupun yang diakui oleh anggota sebagai orang
upaya untuk meningkatkan kinerja karyawan
yang pantas memimpin mereka, dialah yang
merupakan tantangan managemen yang paling
menjalankan fungsi organisasi tersebut. Cara dan
serius karena keberhasilan untuk mencapai tujuan
pola tingkah laku pemimpin diartikan oleh
dan kelangsungan hidup perusahaan tergantung
bawahan yang berkerjasama dengannya sebagai
pada kualitas kinerja sumber daya manusia yang
gaya kepemimpinan. Kepemimpinan adalah
ada didalamnya. Kinerja karyawan yang tinggi
kemampuan untuk mempengaruhi anggota atau
sangatlah diharapkan oleh perusahaan tersebut.
kelompok untuk bersedia melakukan kegiatan
Semakin banyak karyawan yang mempunyai
demi mencapai suatu tujuan.
kinerja tinggi, maka produktivitas perusahaan
Seorang pemimpin dalam organisasi harus secara keseluruhan akan meningkat sehingga
dapat menciptakan integrasi yang serasi dengan perusahaan akan dapat bertahan dalam persaingan
para bawahannya juga termasuk dalam membina global. Karyawan dituntut untuk mampu
kerja sama, mengarah dan mendorong gairah menyelesaikan tugas dan tanggung jawabnya
kerja para bawahan sehingga tercipta motivasi secara efektif dan efisien. Keberhasilan karyawan
positif yang akan menimbulkan niat dan usaha dapat diukur melalui kepuasan konsumen,
(kinerja) yang maksimal, juga didukung oleh berkurangnya jumlah keluhan dan tercapainya
fasilitas-fasilitas organisasi untuk mencapai target yang optimal, berdasarkan latar belakang
sasaran organisasi. Dimana seorang pemimpin diatas dapat dsimpulkan bahwa gaya kepimpinan
sebagai salah satu bagian dari manajemen merupakan faktor yang sangat signifikan dan
memainkan peran yang penting dalam krusial penerapannya bagi perusahaan, dan
mempengaruhi dan memberikan sikap serta adapun tujuan penelitian ini adalah untuk melihat
perilaku dan kelompok, sehingga membentuk sejauh mana pengaruh gaya kepemimpinan
gaya kepemimpinan yang pemimpin terapkan. terhadap peningkatan kinerja karyawan..
Dapat dipastikan bahwa perilaku seorang 2. KAJIAN LITERATUR DAN
pemimpin adalah pengaruh yang akan PEGEMBANGAN HIPOTESIS (JIKA
menimbulkan pemahaman tersendiri yang akan ADA)
berpengaruh terhadap kondisi psikologis 2.1. Gaya Kepemimpinan
bawahan, ada bawahan yang melihat, mengamati
dan meniru perilaku pemimpin yang ditampilkan Menurut (tampi dan Johannes, 2014:3) dimana
atasan dirasakan sebagai sesuatu yang diharapkan Gaya kepemimpinan adalah pola tingkah laku
bawahan maka akan memiliki dampak yang lebih yang telah dirancang untuk dapat memaksimalkan
baik terhadap kinerja pegawai, sebaliknya apabila kinerja yang dimiliki oleh bawahannya sehingga
359
INSPIRASI ; Jurnal Ilmu-ilmu Sosial
Vol.17, No.2, 2020
tercapainya tujuan organisasi melalui peningkatan para pengikutnya dalam melaksanakan
kinerja organisasi yang maksimal sedangkan tugasnya.
(Anwar dan Ruyatnasih. 2013:110) memberi 3. Pengaruh : dimana kemampuan untuk
pengertian bahwa gaya kepemimpinan merupakan mempengaruhi para anggota organisasi
seni dalam mempengaruhi perilaku bawahan Sehingga dapat mempengaruhi tugasnya
sehingga mereka mau bekerja sama secara
4. Nilai : kemampuan untuk menggunakan
produktif dalam upaya mencapai tujuan
tiga unsur sebelumnya dan mengakui
perusahan atau organisasi, pengertian gaya
bahwa kemampuan bawahan berkaitan
kepemimpinan lainnya diungkapkan oleh
dengan nilai.
Mulyadi (2011) dimana dalam pengertian ini gaya
Fungsi Kepemimpinan
kepemimpinan merupakan sekumpulan ciri
ataupun karakteristik dalam upaya pencapaian Dalam maknanya fungsi kepemimpinan
sasaran guna untuk mempengaruhi bawahan yang merupakan fungsi yang melekat pada seorang
melibatkan pola peilaku dan strategi yang disukai pemimpinan sehingga dapat dilihat dengan
dan sering diterapkan oleh seorang pemimpin adapun tujuannya agar tercapainya yang
kegunaan. (Rivai,et al., 2011) menyatakan bahwa:
Menurut kartono (2010) gaya kepemimpinan
fungsi kepemimpian dapat diartikan sebagai
dapat diuraikan sebagai berikut:
proses memandu, menuntun, membimbing,
1. Gaya kepemimpinan adalah perilaku, membangun, memberi, atau membangunkan
karakteristik dan atau tindakan pemimpin motivasi-motivasi kerja, mengemudikan
dalam upaya mempengaruhi para anggota organisasi, serta menjalin jaringan-jaringan
atau karyawan komunikasi yang baik sehingga dapat
2. Gaya kepemimpinan adalah perilaku atau memberikan sipervisi/pengawasan yang efesien
tindakan pemimpin dalam melaksanakan dan efektif , serta membawa pengikutnya kepada
tugas-tugas yang mencangkup kegiatan sasaran yang ingin dituju, sesuai dengan
manajerial ketentuan waktu dan perencanaan.
Rivai (2010) menyatakan bahwa gaya
Menurut (Rivai, et al, 2011:34), memberikan
kepemimpinan merupakan perilaku dan strategi
fungsi kepemimpinan secara operasional yang
yang merupakan hasil kombinasi dari filsafah,
dibedakan dalam lima fungsi pokok
keterampilan ataupun keterampilan, sifat dan
kepemimpinan, yaitu:
karakteristik, yang diterapkan seorang pemimpin
ataupun leader ketika dalam usaha mempengaruhi 1. Fungsi instruksi
kinerja bawahannya”. Fungsi ini bersifat komunikasi satu arah, dimana
pemimpin sebagai komunikator merupakan pihak
Berdasarkan tujuan diatas kita dapat mengambil
yang menentukan apa, bagaimana, dan dimana
kesimpulan bahwa kepemimpinan merupakan
perintah itu dikerjakan agar setiap keputusan
suatu cara, perilaku serta strategi yang dapat
dapat dilaksanakan secara efektif dan efesien.
diambil dari kombinasi keterampilan serta
Kepemimpinan yang efektif dan efisien sangat
keahlian dan karakteristik dalam upaya
diperlukan kemampuannya untuk menggerakkan
mempengaruhi karyawan ataupun bawahannya
dan memotivasi orang lain agar mau melakukan
agar tercapainya tujuan organisasi
perintah serta keputusan yang telah diambil.
Unsur-unsur Kepemimpinan
2. Fungsi konsultasi
Unsur-unsur yang dibangun dalam kepemimpinan Fungsi ini bersifat komunikasi antar dua arah,
menurut Bangun (2012), terbagi menjadi empat dimana pada tahap pertama dalam usaha
unsur, yaitu: menetapkan suatu keputusan, pemimpin sering
kali memerlukan bahan pertimbangan yang
1. Kumpulan Orang : sekumpulan orang
mengharuskannya berkonsultasi dengan orang-
disini dapat diartikan sebagai orang yang
orang yang dipimpinnya agar dinilai mempunyai
menerima arahan dan perintah dari
berbagai bahan informasi yang diperlukan dalam
pimpinan
menetapkan keputusan. Sedangkan tahap
2. Kekuasaan : kekuatan yang mana
berikutnya konsultasi dari pemimpin pada orang-
diisyaratkan bagi seorang peyang dimiliki
orang yang dipimpin dapat dilakukan setelah
seorang pemimpin untuk mempengaruhi
keputusan ditetapkan dan sedang dalam
360
INSPIRASI ; Jurnal Ilmu-ilmu Sosial
Vol.17, No.2, 2020
pelaksanaan. Konsultasi itu dimaksudkan untuk dihasilkan, misalnya jumlah rupiah, unit,
memperoleh masukan serta umpan balik dan siklus kegiatan yang dilakukan
(feedback) dalam rangka memperbaiki dan 3. Timeliness, merupakan sejauh mana suatu
menyempurnakan keputusan-keputusan yang kegiatan diselesaikan pada waktu yang
telah ditetapkan dan dilaksanakan. Dengan dikehendaki, dengan memerhatikan
menjalankan fungsi konsultatif yang telah koordinasi output lain serta waktu yang
ditetapkan dan dilaksanakan, dimana dengan tersedia untuk kegiatan orang lain.
menjalankan fungsi konsultatif dapat diharapkan 4. Cost effectiveness, merupakan tingkat
keputusan-keputusan pemimpin akan sejauh mana penggunaan sumber daya
mendapatkan dukungan dan lebih mudah organisasi (manusia, keuangan,
menginstruksikannya, sehingga kepemimpinan teknologi, dan material) dimaksimalkan
berlangsung efektif. untuk mencapai hasil tertinggi atau
pengurungan kerugian dari setiap unit
3. Fungsi pastisipasi
penggunaan sumber daya.
Dalam menjalankan fungsi partisipatif ini
5. Need for supervision, merupakan tingkat
pemimpin berusaha selalu mengaktifkan orang-
sejauh mana seorang pekerja dapat
orang yang dipimpinnya, baik dalam
melakukan suatu fungsi pekerjaan tanpa
keikutsertaan mengambil keputusan maupun
memerlukan pengawasan seorang
dalam proses pelaksanaanya. Partisipasi disini
supervisor untuk mencegah tindakan
tidak berarti bebas berbuat semaunya. Tetapi
yang kurang diinginkan.
dilakukan secara pengendalian dan pengarahan
6. Interpersonal impact, merupakan tingkat
berupa kerjasama dengan tidak mencampuri atau
sejauh mana karyawan memelihara harga
mengambil tugas pokok karyawan lain.
diri, nama baik, dan kerjasama di antara
Keikutsertaan pemimpin harus tetap dalam fungsi
rekan kerja dan bawahan.
sebagai pemimpin dan bukan pelaksanaan.
Penelitian
4. Fungsi Delegasi
Fungsi ini dilaksanakan dengan memberikan Pengaruh antara Gaya kepemimpinan
pelimpahan wewenang serta membuat adan atau dan Kinerja
menetapkan keputusan, baik melalui persetujuan Penelitian pendahuluan yang telah dilakukan
maupun tanpa persetujuan dari pimpinan. Fungsi oleh Fahmi (2013) dimana didapatkan hasil
delegasi pada dasarnya berarti kepercayaan. pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja
Orang-orang penerima delegasi itu harus diyakini jika seorang pemimpin harus mampu
merupakan pembantu pemimpin yang memiliki mengarahkan bawahannya untuk memiliki
kesamaan prinsip, persepsi, serta aspirasi. kompetensi dalam bekerja. Karena dalam
5. Fungsi pengendalian kepemilikan kompetensi pegawai tersebut akan
Fungsi pengendalian bermaksud bahwa mampu mendorong peningkatan kualitas kerja
kepemimpinan yang sukses atau efektif mampu yang mereka hasilkan. Untuk itu, setiap pemimpin
mengatur aktivitas anggotanya secara terarah dan bukan hanya dituntut untuk mampu bekerja secara
dalam koordinasi yang efektif sehingga maksimal namun juga mengerti dimana
memungkinkan tercapainya tujuan bersama permasalahkan dalam mengembangkan bakat
secara maksimal. Fungsi pengendalian dapat yang dimiliki oleh seorang pegawai..
diwujudkan melalui kegiatan bimbingan,
pengarahan, koordinasi, dan pengawasan. 3. METODE PENELITIAN
Rancangan dalam penelitian menggunakan
Macam-macam Gaya Kepemimpinan rangan kuantitatif, adapun populasi dan sampel
Sutrisno (2013), mengajukan enam kinerja yang penelitian adalah karyawan pada perusahaan
dapat digunakan untuk mengukur kinerja, yaitu: daerah Pasar Jaya HWI Lindeteves Jakarta barat
dan sampel berjumlah 36 pegawai, teknik
1. Quality, merupakan tingkat sejauh mana
pengambilan sampel dengan menggunakan teknik
proses atau hasil pelaksanaan kegiatan
Purposive Sampling pada Non-probability
mendekati kesempurnaan atau mendekati
Sampling, teknik pengumpulan data dengan
tujuan yang diharapkan.
melakukan penyebaran kuesioner serta observasi
2. Quantity, merupakan jumlah yang
lapangan, teknik analisa data menggunakan
361
INSPIRASI ; Jurnal Ilmu-ilmu Sosial
Vol.17, No.2, 2020
regresi linear sederhana dengan melakukan melalui program SPSS dapat dilihat pada
pengujian diantaranya uji reliabilitas, uji validitas, lampiran dan berikut adalah tabel rangkumannya.
Variabel Indikator r r Keter
hitung tabel angan
Gayapinan Pengerak 0,764 Valid
(X) Motivasi 0,689 Valid
keputusan 0,814 Valid
Pertimbangan 0,796 Valid
Umpan balik 0,780 Valid
Dukungan 0,724 0,329 Valid
Aktif 0,861 Valid
Pengendalian 0,755 Valid
Kepercayaan 0,848 Valid
Kewenangan 0,838 Valid
Pengaturan 0,770 Valid
Pembimbingan 0,736 Valid
Kinerja Pemprosesan 0,663 Valid
karyawan Hasil 0,628 Valid
2. Uji Reliabilitas
(Y) Kualitas 0,701 Valid
Siklus 0,896 Valid Reliabilitas perhitungan suatu kuesioner
Ketepatan 0,872 0,329 Valid menggunakan SPSS dapat dilihat dari nilai
Koordinasi 0,812 Valid Cronbach’s Alpha, kemudian
SDM 0,656 Valid diinterpretasikan pada tabel skala
Minimali resiko 0,795 Valid Cronbach’s Alpha(Sugiono, 2013).. Berikut
tugas 0,795 Valid tabel rangkuman hasil reliabilitas output
evaluasi 0,856 Valid SPSS:
Kepercayaan 0,617 Valid
team work 0,792 Valid Tabel.2. Hasil Realiabilitas
uji koefisien determinasi, dan uji persamaan Variabel Cronbach’s Keterangan
regresi linear. Alpha
Gaya 0,941 Reliabel
4. HASIL DAN PEMBAHASAN Kepemimpinan
Berdasarkan hasil pengolahan data maka Kinerja 0,932 Reliabel
diperoleh hasil sebagai berikut: Pegawai
Sumber: Data Primer, 2020
Uji Instrumen Penelitian
1. Uji Validitas Uji Koefisien Korelasi
Setelah diketahui bahwa dalam
instrumen ada beberapa yang valid dan dapat
dipercaya, maka langkah selanjutnya adalah
mencari arah dan kuatnya hubungan gaya
Tabel .1. Hasil Validitas kepemimpinan dengan kinerja pegawai dengan
menggunakan rumus Korelasi. Karena data
Sumber: Data Primer, 2020 berupa interval maka digunakan korelasi Person
Product Moment (Sugiono, 2013).
Pengujian ini dilakukan dengan
H0 : Tidak ada hubungan antara gaya
membandingkan r hitung dengan r tabel. Nilai r
kepemimpinan terhadap kinerja
hitung merupakan hasil korelasi jawaban
pegawai
responden pada masing-masing pernyataan di
H1 : Terdapat hubungan antara gaya
setiap variabel yang di analisis dengan program
kepemimpinan terhadap kinerja pegawai
SPSS. Besarnya r tabel dengan taraf
Melalui bantuan program SPSS 16 maka
signifikansi5% adalah 0,329. Dengan ini variabel
hasil hubungan antara variabel gaya
X yang terdiri dari 12 pernyataan tersebut telah
kepemimpinan terhadap kinerja pegawai dapat
teruji valid dan variabel Y yang terdiri dari 12
diihat pada tabel berikut ini:
pernyataan dinyatakan valid. Hasil validitas

362
INSPIRASI ; Jurnal Ilmu-ilmu Sosial
Vol.17, No.2, 2020
Tabel.3. Hasil Koefisien Korelasi Berdasarkan pada hasil tabel diatas
Gaya menghasilkan tingkat signifikansi (angka
Kepemi probabilitas) sebesar 0,020 maka H1 diterima
Kinerja
mpinan yaitu
Karyawan terdapat pengaruh antara gaya
Pearson Gaya kepemimpinan terhadap kinerja pegawai.
1.000 .385 Koefisien determinasi digunakan untuk
Correlation Kepemimpinan
Kinerja Karyawan .385 1.000 mengetahui seberapa besar kemampuan variabel
Sig. (1- Gaya Kepimpinan . .010 independen (gaya kepemimpinan) menjelaskan
tailed) Kinerja Karyawan .010 . dependennya (kinerja pegawai) yang dilihat
N Gaya melalui R Square dari perhitungan melalui
36 36 program SPSS 16. Berikut ini adalah tabel hasil
Kepemimpinan
pengolahannya;
Kinerja Karyawan 36 36
Sumber: Data Primer, 2020
Uji Persamaan Regresi
Dalam uji persamaan regresi ini, hipotesa dapat
Berdasarkan tabel.3 maka dapat disimpulkan dinyatakan
bahwa nilai korelasi (hubungan) antara gaya H0: Persamaan Regresi tidak signifikan
kepemimpinan dengan kinerja pegawai H1 : Persamaan Regresi signifikan
khususnya pada Bidang Perawatan pada PD Pasar Dari hasil pengolahan data menggambarkan
Jaya HWI Lindeteves Jakarta Barat sebesar 0,385. persamaan regresi untuk mengetahui uji hipotesis
Berdasarkan tabel pedoman interpretasi koefisien signifikansi koefisien regresi. Keputusannya
korelasi, nilai tersebut termasuk dalam kategori adalah jika t hitung lebih kecil dari t tabel, maka
rendah yang memiliki hubungan sebesar 0,385. H0 diterima, jika t hitung lebih besar dari t tabel,
Melihat kedua variabel signifikan karena angka
maka H1 ditolak. t hitung yang diperoleh dari
signifikansi sebesar 0,000 dengan demikian H1 tabel diatas adalah sebesar 2,433. Untuk
diterima yang artinya terdapat hubungan rendah menghitung t tabel, penulis menggunakan
antara gaya kepemimpinan terhadap kinerja ketentuan sebagai berikut: a = 0,05, Degree of
pegawai dimana dapat diartikan penerapan Freedom (DF) = (jumlah data – 2) atau 36 – 2, 5%
hubungan gaya kepemimpinan terhadap = 34, 5%, t tabel = 1,70 (dilihat dari distribusi t
peningkatan kinerja karyawan masih tergolong tabel)karena t hitung (2,433) lebih besar dari t
rendah. tabel (1,70), maka H0 ditolak dan H1 diterima
yang artinya persamaan regresi signifikan dengan
Uji Koefisien Determinasi model persamaan linear
Hipotesis uji koefisien determinasi yang Regresi sederhana digunakan untuk
dihasilkan dalam penelitian ini adalah : melakukan prediksi seberapa tinggi nilai variabel
H0 : Tidak ada pengaruh antara gaya dependen bila nilai variabel independen
kepemimpinan terhadap kinerja pegawai dimanipulasi (dirubah-rubah). Berdasarkan tabel
H1 : Terdapat pengaruh antara gaya III.24 didapat sigifikansi sebesar 0,020 maka H1
kepemimpinan terhadap kinerja pegawai diterima yang artinya persamaan regresi
Dari hasil uji pengolahan data diperoleh data signifikan sehingga berdasarkan tabel perhitungan
sebagai berikut: SPSS diatas dapat diperoleh persamaan
Tabel 4 .Model Summary Y=α + β1X1 ......................................... (1)
Sehingga menjadi persamaan sebagai berikut :
Adjusted Std. Error of Y=33.435+ 0.360X1
Model R R Square R Square the Estimate
persamaan fungsi diatas, dapat diinterpretasikan
a
1 .385 .148 .123 4.709 bahwa bila gaya kepemimpinan bersifat konstan
a. Predictors: (Constant), Y atau bernilai 0 (nol) maka Y (kinerja pegawai)
adalah sebesar 33.435. koefisien regresi sebesar
Terdapat tabel anova yang digunakan untuk 0,360 menyatakan bahwa setiap penambahan satu
menunjukkan besarnya angka signifikansi atau satuan nilai gaya kepemimpinan akan
probabilitas dengan ketentuan angka probabilitas meningkatkan kinerja pegawai sebesar 0,360.
yang baik <0,05. Berikut ini adalah tabel anova: Sebaliknya jika gaya kepemimpinan mengalami
363
INSPIRASI ; Jurnal Ilmu-ilmu Sosial
Vol.17, No.2, 2020
penurunan satu satuan maka kinerja pegawai pegawai dalam melaksanakan pekerjaannya.
diprediksi mengalami penurunan sebesar 0,360. Untuk itu kepala bidang perawatan sebaiknya
Dapat disimpulkan terdapatnya pengaruh dan terus berupaya memperbaiki dan memelihara
hubungan antara gaya kepemimpinan dengan budaya dan iklim organisasi yang kondusif
kinerja pegawai, semakin baik gaya dengan berupaya untuk lebih memahami
kepemimpinan maka kinerja pegawai dapat penerapan gaya kepemimpinan yang sesuai
meningkat dengan berbagai kondisi yang sedang
dihadapi.Sebaiknya kepala bidang perawatan
5. KESIMPULAN dapat terus menciptak an suasana yang lebih akrab
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dan meningkatkan komunikasi yang lebih intensif
mengenai Pengaruh Gaya Kepemimpinan kepada pegawai. Komunikasi tersebut dapat
Terhadap Kinerja Pegawai pada PD Pasar Jaya dikemas dalam suasana santai yang akrab namun
HWI Lindeteves Jakarta Barat, dapat disimpulkan diisi dengan motivasi-motivasi ataupun saran-
sebagai berikut: saran tentang perbaikan kinerja pegawai.
Berdasarkan hasil penelitian dengan 6. REFERENSI
menggunakan perhitungan Koefisien Korelasi Anwar, Ruyatnasih. (2013). Pengaruh Gaya
Pearson Product Moment ini menunjukkan hasil Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan pada
sebesar 0,385. Berdasarkan pedoman interpretasi Bagian Operator SPBU PT.Mitrabuana
koefisien korelasi diperoleh tafsiran bahwa nilai Jayalestari Karawang. Jurnal Managemen,
tersebut berada dalam kategori rendah. Nilai Vol.10, No.3.
tersebut menunjukkan adanya hubungan yang
Bangun, Wilson.(2012).Managemen Sumber
rendah antara gaya kepemimpinan terhadap
Daya Manusia. Jakarta: Erlangga
kinerja pegawai.
Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh gaya Fahmi, Irham. (2013).Manajemen
kepemimpinan terhadap kinerja pegawai Kepemimpinan Teori dan Aplikasi. Bandung:
dilakukan perhitungan Koefisien Determinasi Alfabeta.
(KD) yang menunjukkan nilai R Square sebesar
Hao, Moo Jun dan Yazdanifard.(2015) How
0,148 sehingga dapat disimpulkan pengaruh gaya
Effective Leadership can Facilitate Change in
kepemimpinan terhadap kinerja pegawai sebesar
Organizations through Improvement and
14,8% sedangkan sisanya sebesar 85,2%
Innovation.Volume 15 Issue 9
dipengaruhi oleh variabel lainnya seperti disiplin
kerja, motivasi, pelatihan, kepuasan kerja, dan Kartono, Kartini. (2010). Pemimpin dan
kompensasi. Kepemimpinan. Jakarta: Rajawali Pers
Uji persamaan regresi juga dilakukan untuk Rivai, Veithzal, dan Deddy Mulyadi.
membuat keputusan apakah naik turunnya 2011.Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi.
variabel kinerja pegawai dapat dilakukan melalui Edisi Pertama. PT Raja Grafindo Persada - Jakarta
peningkatan variabel gaya kepemimpinan dan
berdasarkan perhitungan uji persamaan regresi Soekarso, Agus Sosro, Iskandar Putong, dan
tersebut diketahui bahwa H1 diterima dan H0 Cecep Hidayat. 2010. Teori Kepemimpinan.
ditolak yaitu persamaan regresi signifikan dan Jakarta: Mitra Wacana Media
diperoleh persamaan regresi yaitu Y = 33,435 + Sugiyono. (2013). Metode Penelitian
0,360 X. dari persamaan regresi tersebut dapat Administrasi (Dilengkapi dengan Metode R&D).
dianalisa bahwa: pertama, apabila tidak ada gaya Alfabeta - Bandung
kepemimpinan maka kinerja pegawai sebesar
33,435. Kedua, apabila gaya kepemimpinan Sutrisno, H. Edy. (2013). Budaya Organisaisi.
ditambah 1 satuan maka akan menambah kinerja Kencana - Jakarta.
pegawai sebesar 0,360 satuan dimana dapat Tampi, Bryan Johannes. (2014). Pengaruh
diartikan semakin meningkat dan efektif gaya Gaya Kepemimpinan dan Motivasi Terhadap
kepemimpinan maka dapat meningkatkan kinerja Kinerja Karyawan pada PT.Bank Negara
karyawan, untuk saran kedepannya kondisi Indonesia, Tbk (Regional Sales Manado). Jurnal
perusahaan instansi yang nyaman bagi pegawai Acta Diurna, Vol.3, No.4
tentu akan berdampak pada perilaku dan kinerja

364
INSPIRASI ; Jurnal Ilmu-ilmu Sosial
Vol.17, No.2, 2020
T.S, Nanjundeswaras wamy dan D.R Visser, Victoria. (2013). Leader Affect and
Swami.(2014).Leadership Styles.Advances in Leadership Effectiveness How Leader Affective
Management.Vol.7(2) February(2014).57 -62 Displays Influence Follower Outcomes.
Rotterdam : Erasmus Universiteit Rotterdam

365
INSPIRASI ; Jurnal Ilmu-ilmu Sosial
Vol.17, No.2, 2020

Anda mungkin juga menyukai