Anda di halaman 1dari 7

PENGARUH KEPEMIMPINAN, DISIPLIN KERJA, DAN KOMUNIKASI…………………………………………….

(Palupi)

PENGARUH KEPEMIMPINAN, DISIPLIN KERJA, DAN


KOMUNIKASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN
Dyah Ayu Puri Palupi
Fakultas Ekonomi, Universitas Kristen Surakarta
Surakarta, Jawa Tengah
Email korespondensi: dyahayupuripalupi@gmail.com

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk meneliti pengaruh variabel kepemimpinan, disiplin kerja, dan
komunikasi pada kinerja karyawan di CV. Anugrah Garmindo. Sebuah model pengembangan manajemen
menguji pengaruh antara variabel konstruk. Model ini menguji pengaruh antara variabel kepemimpinan,
disiplin kerja, dan komunikasi pada kinerja karyawan di CV. Anugrah Garmindo. Hasilnya menunjukkan
ada hasil yang cukup signifikan pada model penelitian ini. Koefisiennya menunjukkan bahwa
kepemimpinan, disiplin kerja, dan komunikasi berpengaruh signifikan positif pada kinerja karyawan.
Keterbatasan penelitian ini meliputi metodologi laporan ini sendiri yang mengukur data persepsi dengan
serangkaian kuesioner. Terdapat aplikasi praktis bagi para pimpinan di lingkungan CV. Anugrah Garmindo
untuk meningkatkan perhatian pada disiplin kerja karyawan secara periodik dan mempertahankan
komunikasi yang sudah baik dengan mengadakan evaluasi secara berkala untuk menilai sikap dalam bekerja
sehingga kinerja karyawan meningkat.

Kata kunci: kepemimpinan, disiplin kerja, komunikasi, kinerja

ABSTRACT

The purpose of this study is to investigate leadership, work discipline, and communication and their impact
on the employee’s performance. A management development model examines the impact among the
measurable constructs. The model explores the impact among leadership, work discipline, and
communication on employee’s performance in CV. Anugrah Garmindo. The results indicate there is a
goodness of fit for research model. The coefficient explained that the leadership, work discipline, and
communication have positive and significant impact to employee’s performance in the management model.
The limitations include the self-report methodology that measures perceptual data with a series of
questionairre items. There are practical applications for management development specialists and the model
supports an environment in which leaders are encouraged to increase their ability to give more attention to
their employee’s work discipline and it will increase the employee’s performance.

Keywords: leadership, work discipline, communication, performance

113
JRMB, Volume 15, No. 2, Desember 2020

PENDAHULUAN juga faktor perilaku kerja dalam bentuk


kedisiplinan. Kedisiplinan merupakan perilaku
Suatu perusahaan akan berjalan lancar bila dan sikap karyawan yang berupa penghargaan
semua jasa yang disumbangkan para karyawan terhadap peraturan dan norma-norma dalam
kepada perusahaan mendapat perhatian dan organisasi. Disiplin dapat dikonotasikan sebagai
imbalan yang seimbang. Meskipun suatu suatu hukuman, meskipun arti yang
perusahaan memiliki rencana yang sempurna, sesungguhnya tidaklah demikian. Disiplin berarti
perusahaan dan pengawasan yang ketat, namun latihan atau pendidikan kesopanan dan
bila karyawan menjalankan tugasnya dengan kerohanian serta pengembangan tabiat. Jadi, sifat
minat yang rendah maka perusahaan tidak akan disiplin berkaitan dengan pengembangan sikap
mencapai hasil optimal. Hasil yang optimal yang layak terhadap pekerjaan. Dengan
merupakan target kerja yang pada umumnya demikian, maka disiplin kerja merupakan praktek
dirinci menjadi target-target pada kurun waktu secara nyata dari para pegawai terhadap
tertentu. Untuk mencapai target tersebut perangkat peraturan yang terdapat dalam suatu
dibutuhkan sumber daya manusia (SDM) yang organisasi. Dalam hal ini disiplin tidak hanya
dapat bekerja secara efektif dan efisien, karena itu dalam bentuk ketaatan saja melainkan juga
pemanfaatan SDM menjadi salah satu faktor yang tanggung jawab yang diberikan oleh organisasi,
sangat menentukan dalam mencapai tujuan berdasarkan pada hal tersebut diharapkan
organisasi. Untuk itu suatu organisasi, terutama efektifitas pegawai akan meningkat dan bersikap
perusahaan harus mampu membangun serta bertingkah laku disiplin.
kepemimpinan, disiplin kerja serta melakukan Ada empat cara dalam berhubungan
komunikasi yang baik pada karyawannya. dengan dunia. Kita dievaluasi dan digolongkan
Beberapa faktor kepemimpinan dalam empat cara ini: apa yang kita lakukan, cara
yangmempengaruhi kinerja antara lain kita memandang, apa yang kita ucapkan, dan cara
kemampuan, kepribadian, pengalaman, kita mengucapkan (Zakiyy, 2015). Apa yang kita
intelektual dan lingkungan kerja di mana faktor- ucapkan dan cara kita mengucapkannya adalah
faktor tersebut sangat berhubungan dengan faktor utama yang menentukan apakah kita adan
keberhasilan pencapaian tujuan organisasi yaitu berhasil atau gagal. Para pemimpin hebat di
peningkatan kinerja baik kinerja karyawan pemerintahan, industri, bisnis, dan pendidikan
maupun perusahaan. Dengan adanya dukungan memiliki kecakapan yang tinggi dalam
kepemimpinan yang baik dan tepat pada suatu berkomunikasi secara efektif dengan orang lain.
organisasi tentunya pegawai akan berupaya untuk Komunikasi pun dapat dilakukan dengan
mengembangkan kemampuan pribadi dan berbagai cara, dengan mengandalkan media
meningkatkan kemampuan di masa mendatang telepon, internet, via sms dan sebagainya, maka
yang dipengaruhi oleh umpan balik mengenai kebutuhan komunikasi antara sesama karyawan
kinerja kepemimpinan. bahkan dengan pimpinan dapat berjalan dengan
Dalam organisasi (perusahaan), baik. Hal inilah yang terus dilakukan untuk
kepemimpinan sangat penting. Karena organisasi meningkatkan kinerja mereka baik secara kualitas
yang memiliki kepemimpinan yang baik akan maupun kuantiitasnya.
mudah dalam meletakkan dasar kepercayaan Kinerja karyawan yang baik diperlukan
terhadap anggota-anggotanya (karyawan), oleh setiap perusahaan dalam mencapai tujuan
sedangkan organisasi yang tidak memiliki yang diinginkan. Dari paparan yang
kepemimpinan yang baik akan sulit untuk dikemukakan, dapat diketahui bahwa kinerja
mendapatkan kepercayaan dari anggotanya. perusahaan akan mencapai hasil yang optimal
Organisasi tersebut akan kacau dan tujuan apabila dalam perusahaan tersebut terjadi
organisasinya tidak akan tercapai (Rivai dan komunikasi yang baik, kepemimpinan yang
Murni dalam Kaswan (2013)). efektif, serta kedisiplinan dari karyawannya.
Dalam pencapaian kinerja yang optimal, Artinya perusahaan yang baik harus mampu
selain kepemimpinan yang baik antar karyawan mengukur setiap kinerja karyawannya, karena hal

114
PENGARUH KEPEMIMPINAN, DISIPLIN KERJA, DAN KOMUNIKASI…………………………………………….(Palupi)

ini merupakan salah satu faktor yang menentukan c) Memiliki tujuan yang realistis.
apakah sebuah target yang diberikan perusahaan d) Memiliki rencana kerja yang menyeluruh dan
dapat dicapai atau tidak. Kinerja kerja seorang berjuang untuk merealisasikan tujuannya
karyawan tidak selalu berada dalam kondisi yang e) Memanfaatkan umpan balik (feedback) yang
baik karena hal ini dapat dipengaruhi oleh konkrit dalam seluruh kegiatan kerja yang
beberapa hal. dilakukan
Brahmasari dan Suprayetno (2008) dalam f) Mencari kesempatan untuk merealisasikan
penelitiannya tentang motivasi kerja, rencana yang telah diprogramkan
kepemimpinan, dan budaya organisasi
membuktikan bahwa kepemimpinan berpengaruh Kepemimpinan
negatif dan signifikan terhadap kinerja kerja Kepemimpinan merupakan proses dimana
karyawan, artinya hasil dari pelaksanaan aktivitas seorang individu mempengaruhi sekelompok
menajerial kepemimpinan yang dijalankan belum individu untuk mencapai tujuan bersama.
tentu mempunyai dampak yang selalu positif Menurut Hughes et al. (2012: 2), kepemimpinan
atau baik bagi organisasi, sebab semakin tinggi merupakan hubungan interpersonal dimana orang
pelaksanaan aktivitas manajerial kepemimpinan lain melakukan perintah karena mereka ingin,
dilakukan, maka akan berdampak pada bukan karena terpaksa. Seorang pemimpin paling
penurunan kinerja karyawan dari waktu ke waktu. sedikit harus mampu memimpin bawahannya
Demikian juga di lokasi penelitian yaitu di untuk mencapai tujuan organisasi, mampu
CV Anugrah Garmindo, ternyata terdapat menangani hubungan antar karyawan,
masalah yang berkaitan dengan kepemimpinan, mempunyai interaksi antar personel yang baik,
disiplin kerja serta komunikasi dalam kaitannya dan mempunyai kemampuan untuk bisa
dengan kinerja karyawan. Oleh sebab itu penulis menyesuaikan diri dengan keadaan.
tertarik untuk meneliti variabel-variabel ini di
CV. Anugrah Garmindo, sehingga penulis Disiplin Kerja
memilih judul penelitian yaitu: Pengaruh Menurut Handoko (2012:208-209),
Kepemimpinan, Disiplin Kerja, dan Komunikasi disiplin adalah kegiatan manajemen untuk
pada Kinerja Karyawan di CV. Anugrah menjalankan standar-standar organisasional. Ada
Garmindo Surakarta. Penelitian ini bertujuan dua tipe kegiatan kedisiplinan, yaitu preventif dan
untuk menguji pengaruh Kepemimpinan, Disiplin korektif.
Kerja, Komunikasi terhadap kinerja karyawan a. Disiplin preventif adalah kegiatan yang
secara parsial. dilaksanakan untuk mendorong para karyawan
agar mengikuti berbagai standar dan aturan,
KAJIAN LITERATUR sehingga penyelewengan-penyelewengan
dapat dicegah. Sasaran pokoknya adalah untuk
Kinerja Karyawan mendorong disiplin diri di antara para
Menurut Wirawan (2012) kinerja adalah karyawan. Dengan cara ini para karyawan
keluaran yang dihasilkan oleh fungsi-fungsi atau menjaga disiplin diri mereka bukan semata-
indikator-indikator suatu pekerjaan atau suatu mata karena dipaksa manajemen.
profesi dalam waktu tertentu. Pekerjaan adalah b. Disiplin korektif adalah kegiatan yang diambil
aktivitas menyelesaikan sesuatu atau membuat untuk menangani pelanggaran terhadap
sesuatu yang hanya memerlukan tenaga dan aturan-aturan dan mencoba untuk
ketrampilan tertentu. Karakteristik karyawan menghindari pelanggaran-pelanggaran lebih
yang mempunyai kinerja yang tinggi adalah lanjut. Kegiatan korektif sering berupa suatu
sebagai berikut: bentuk hukuman dan disebut tindakan
a) a)Memiliki tanggung jawab pribadi yang pendisiplinan (disciplinary action). Sebagai
tinggi. contoh, tindakan pendisiplinan berupa
b) Berani mengambil dan menanggung peringatan atau scorsing.
resiko yang dihadapi.

115
JRMB, Volume 15, No. 2, Desember 2020

Komunikasi kualitatif. Sedangkan hasil data yang diperoleh


Komunikasi merupakan keahlian yang dengan menggunakan angket menggunakan
paling penting dalam hidup, tak terkecuali dalam analisis koefisien Korelasi dengan menggunakan
organisasi.Komunikasi merupakan aktivitas yang rumus koefisien sederhana.
selalu ada yang digunakan orang untuk saling
berhubungan dan memadukan usaha 𝑛 ∑ 𝑋𝑖𝑌𝑖 − (∑ 𝑋𝑖)(∑ 𝑌𝑖)
𝑟𝑥𝑦 =
mereka.Komunikasi diperlukan untuk √(𝑛 ∑ 𝑋𝑖 2 + (∑ 𝑋𝑖)2 (𝑛 ∑ 𝑌𝑖 2 − (∑ 𝑌𝑖)2
mengabadikan sehatnya organisasi.Sebagaimana
orang banyak terjangkit arteriosklerosis, Pada hakekatnya, nilai r dapat bervarasi
pengerasan pada arteri yang menghambat dari -1 melalui 0 hingga +1. Bila r = 0 atau
sirkulasi darah dan nutrisi yang dibawa, begitu mendekati, maka hubungan antara kedua variabel
juga organisasi mengalami suatu masalah yang sangat lemah atau tidak terdapat sama sekali. Bila
serupa dengan aliran informasi.Akibatnya sama, r = + 1 atau mendekati 1 maka korelasi antara dua
penurunan efisiensi yang tidak perlu yang variabel dikatakan positif dan sangat kuat sekali.
disebabkan informasi penting tersumbat atau Bila r = -1 atau mendekati -1, maka korelasinya
terlambat di beberapa titik dalam organisasi. dikatakan sangat kuat dan negatif.
Menurut Kiswanto (2010), seorang
pemimpin dapat melakukan hubungan Koefisien Determinasi (R2)
komunikasi dengan karyawannya secara: Koefisien determinasi (R2) pada intinya
a. Komunikasi tertulis, merupakan komunikasi mengukur seberapa jauh kemampuan model
yang dapat disebarluaskan dan dalam dalam menerangkan variasi variabel
dokumentasi yang tertulis. dependennya. Nilai koefisien determinasi (R2)
b. Komunikasi lisan, merupakan komunikasi yang mendekati satu berarti variabel-variabel
antar karyawan maupun dengan pimpinan independennya menjelaskan hampir semua
yang dilakukan dengan lebih mendetail serta informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi
dapat menimbulkan partisipasi secara variabel dependen (Ghozali, 2009).
langsung.
Uji t
METODA Untuk mengetahui apakah hubungan
antara variabel bebas mempunyai pengaruh yang
Lokasi penelitian berada di CV. Anugrah nyata atau tidak terhadap variabel terikat, maka
Garmindo Surakarta. Populasinya adalah dilakukan uji hipotesis. Bentuk pengujiannya
sejumlah 67 karyawan. Dan jumlah responden adalah sebagai berikut:
yang akan diteliti sejumlah 52 responden. Metode H0: r = 0; artinya tidak terdapat pengaruh yang
pengambilan sampel adalah dengan signifikan antara variabel predikator (Xi) dengan
mengggunakan Random Sampling Methods. variabel terikat (Yi). HA: r ≠ 0; artinya ada
Analisis data menggunakan regresi linear pengaruh yang signifikan antara variabel
berganda, dengan menggunakan SPSS 16.0. Data prediktor (X1) dengan variabel terikat.
dikumpulkan dengan menggunakan metode Selanjutnya untuk mengetahui signifikansi
kuesioner, yang dibagikan kepada para karyawan kontanta dari setiap variabel independen terhadap
dan metode wawancara langsung pada bagian variabel terikat, maka dilakukan Uji t, yang
personalia untuk mendapatkan informasi tentang sebagaimana yang dikemukakan oleh Sugiyono
karyawan perusahaan. (2005:184) dengan rumus:
𝑟√𝑛 − 2
Uji Koefisien Korelasi 𝑡=
√1 − 𝑟 2
Data yang diperoleh melalui hasil Dimana:
wawancara, studi dokumen, serta hasil dari t = nilai t yang dihitung selanjutnya disebut
kuesioner yang telah dibagikan kepada responden t-hitung
diolah dengan menggunakan pendekatan r = Koefisien korelasi

116
PENGARUH KEPEMIMPINAN, DISIPLIN KERJA, DAN KOMUNIKASI…………………………………………….(Palupi)

n = Jumlah Sampel 3) Secara rutin mendapat arahan dari pemimpin.


4) Jarak tempat tinggal dan tempat kerja tidak
Kriteria pengujian adalah: mempengaruhi ketepatan waktu karyawan.
a) Apabila nilai thitung > ttabel pada taraf 5) Selalu menaati aturan yang ada dalam
signifikansi 5% maka Ho ditolak dan H1 perusahaan.
diterima. Artinya terdapat pengaruh yang
signifikan antara komitmen organisasional Komunikasi. Komunikasi merupakan keahlian
terhadap performance karyawan. yang paling penting dalam hidup, tak terkecuali
b) Apabila nilai thitung < ttabel pada taraf dalam organisasi. Komunikasi merupakan
signifikansi 5% maka H1 ditolak dan Ho aktivitas yang selalu ada yang digunakan orang
diterima. Artinya tidak terdapat pengaruh untuk saling berhubungan dan memadukan usaha
yang signifikan antara komitmen mereka. Kuesioner komunikasi yang terdiri dari 5
organisasional terhadap performance pertanyaan yang mengacu pada kuisioner milik
karyawan. Edwardin (2006):
1) Sopan dalam berkomunikasi antar karyawan
Definisi Operasional Variabel 2) Pemimpin memberikan informasi tentang
tugas dengan baik
Kepemimpinan. Kepemimpinan merupakan 3) Antar karyawan selalu melakukan
proses dimana seorang individu mempengaruhi komunikasi
sekelompok individu untuk mencapai tujuan 4) Terdapat umpan balik antara pemimpin dan
bersama. Dalam penelitian ini variabel karyawan dalam berkomunikasi
independen kepemimpinan diberi notasi X1. 5) Terdapat umpan balik antara karyawan dalam
Kuesioner kepemimpinan yang terdiri dari 4 berkomunikasi
pertanyaan yang mengacu pada kuesioner milik
Reza (2010). Berikut indikator masing-masing Kinerja Karyawan. Hasibuan (2009)
pertanyaan: mendefinisikan kinerja (prestasi kerja) sebagai
a. Penekanan pentingnya tugas dan pelaksanaan suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam
tugas dengan sebaik-baiknya. melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan
b. Pengaruh pemimpin dalam cara pandang kepadanya yang didasarkan atas kecakapan,
untuk menyelesaikan pekerjaan. pengalaman, dan kesungguhan serta waktu.
c. Penyampaian tujuan dan memberikan Kuesioner yang digunakan untuk memperoleh
kesempatan bagi karyawan untuk mencapai informasi tentang tingkat kepuasan karyawan ada
sesuatu dengan cara mereka sendiri. 9 item pertanyaan dengan menggunakan skala
d. Penghargaan dan pujian untuk karyawan yang Likert yaitu skala 4, skala 1 berarti sangat tidak
kinerjanya bagus. setuju, 2 berarti tidak setuju, skala 3 berarti
setuju, dan skala 4 berarti sangat setuju. Indikator
Disiplin Kerja. Menurut Handoko (2012: 208- pertanyaan dalam kuesioner ini adalah membantu
209), disiplin adalah kegiatan manajemen untuk teman, menyelesaikan masalah, bekerja penuh
menjalankan standar-standar organisasional. Ada integritas, memberikan yang terbaik dalam
dua tipe kegiatan kedisiplinan, yaitu preventif dan pekerjaan, menyenangkan pelanggan,
korektif. Dalam penelitian ini variabel menyesuaikan diri dengan kebutuhan pelanggan,
independen disiplin kerja diberi notasi X2. ramah dengan teman kerja, berkomunikasi
Kuesioner disiplin kerja yang terdiri dari 5 dengan baik, memfungsikan diri sesuai posisi
pertanyaan yang mengacu pada kuisioner milik untuk meningkatkan citra perusahaan. Kuesioner
Reza (2010). Berikut penjabaran masing-masing ini bersumber dari Employee Performance
pertanyaan: Questionnaire, www.hrnutshell.com.
1) Datang tepat waktu dalam bekerja.
2) Ikut andil memberikan kontribusi dalam
setiap kegiatan.

117
JRMB, Volume 15, No. 2, Desember 2020

HASIL DAN PEMBAHASAN dipengaruhi disebut Dependent Variable


(variabel terikat). Dalam persamaan regresi
Suatu analisis yang bertujuan untuk hanya terdapat satu variabel bebas dan satu
mengetahui pengaruh suatu variabel terhadap variabel terikat, maka disebut sebagai persamaan
variabel lain. Dalam analisis regresi, variabel regresi sederhana, sedangkan jika variabel
yang mempengaruhi disebut Independent bebasnya lebih dari satu, maka disebut sebagai
Variable (variabel bebas) dan variabel yang persamaan regresi berganda.

Tabel 1. Analisis Regresi Linear Berganda


Coefficientsa
Standardized
Model Unstandardized Coefficients Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 2.616 1.137 3.596 .018
Kepemimpinan .418 .215 .302 1.801 .009
Disiplin kerja .884 .326 .468 4.626 .001
Komunikasi .248 .482 .137 3.187 .024
a. Dependent Variable: kinerja
Sumber: Data diolah

Berdasarkan hasil pengolahan data analisis (Sig. 0,001), dan variabel Komunikasi sebesar
regresi linier pada Tabel V.1. di atas, persamaan 3,187 (Sig. 0,024). Nilai t hitung untuk masing-
regresi yang dibentuk adalah: Y = 0,302X1 + masing variabel independen tersebut berada pada
0,468X2 + 0,137X3. Persamaan regresi linier daerah penolakan Ho atau mempunyai nilai Sig.
tersebut memberikan gambaran bahwa variabel di bawah 0,05 (5%). Dengan demikian, dapat
Kepemimpinan (X1) mempunyai nilai koefisien disimpulkan bahwa masing-masing variabel
regresi sebesar 0,302 yang berarti Kepemimpinan independen, yaitu variabel Kepemimpinan,
mempunyai pengaruh positif terhadap kinerja variabel Disiplin Kerja, dan variabel Komunikasi
(Y), yaitu jika terjadi kenaikan Kepemimpinan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
sebesar 1 satuan maka akan menaikkan kinerja variabel dependen, yaitu variabel Kinerja.
sebesar 0,302 satuan. Variabel Disiplin kerja Untuk nilai F-hitung hasil pengolahan data
(X2) mempunyai nilai koefisien regresi sebesar adalah sebesar 690,300. Dengan
0,468 yang berarti Disiplin Kerja mempunyai membandingkan nilai F hitung dengan F tabel,
pengaruh positif terhadap kinerja (Y), yaitu jika diketahui bahwa F hitung lebih besar dari F tabel
terjadi kenaikan Disiplin kerja sebesar 1 satuan atau 690,300 > 2,180727 (nilai Sig. di bawah
maka akan meningkatkan kinerja sebesar 0,408 0,05), maka dapat disimpulkan bahwa Variabel
satuan. Variabel Komunikasi (X3) mempunyai Independen secara keseluruhan mempunyai
nilai koefisien regresi sebesar 0,137 yang berarti pengaruh yang signifikan terhadap variabel
Komunikasi mempunyai pengaruh positif dependen atau variabel Kepemimpinan, Disiplin
terhadap kinerja (Y), yaitu jika terjadi perbaikan Kerja, dan Komunikasi secara keseluruhan
usaha komunikasi sebesar 1 satuan maka akan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
meningkatkan kinerja sebesar 0,137 satuan. variabel kinerja karyawan.
Hasil pengolahan data dapat dilihat bagian
Coefficient, diketahui bahwa nilai t hitung untuk
variabel Kepemimpinan sebesar 1,801 (Sig.
0,009), variabel Disiplin Kerja sebesar 4, 626

118
PENGARUH KEPEMIMPINAN, DISIPLIN KERJA, DAN KOMUNIKASI…………………………………………….(Palupi)

Tabel 2. Hasil Uji F


ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 198.969 3 66.323 690.300 .000a
Residual 2.498 26 .096
Total 201.467 29
a. Predictors: (Constant), kepemimpinan, disiplin kerja, komunikasi
b. Dependent Variable: kinerja
Sumber: Data diolah

KESIMPULAN DAN SARAN Employee Performance Questionnaire,


www.hrnutshell.com
Berdasarkan hasil dari pembahasan, Ghozali, Imam. 2009. Aplikasi Analisis
maka dapat disimpulkan beberapa hal. Pertama, Multivariate dengan Program SPSS.
Kepemimpinan, Disiplin Kerja, dan Komunikasi Semarang: BP Universitas Diponegoro.
mempunyai pengaruh signifikan terhadap Semarang.
Kinerja. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Handoko, Hani. 2012. Manajemen Personalian
hipotesis 1, 2, dan 3 didukung dalam penelitian Dan Sumberdaya Manusia. Edisi Kedua.
ini. Yogyakarta: BPFE
Berdasarkan hasil penelitian tersebut, Hasibuan, 2009. Manajemen Sumber Daya
maka ada beberapa hal yang bisa menjadi Manusia, Jakarta: Bumi Aksara
masukan bagi perusahaan antara lain, perusahaan Hughes, Ricard L. dkk. 2012. Leadership:
sebaiknya meningkatkan disiplin kerja. Enhancing the Lesson of Experience. New
Perusahaan mempertahankan kepemimpinan dan York: McGraw Hill-Irwin
komunikasi yang sudah baik dengan melakukan Kaswan. 2013. Leadership and Working. Edisi
evaluasi berkala terhadap perilaku karyawan Kesatu. Bandung: Alfabeta
dalam melaksanakan pekerjaannya. M. Kiswanto. 2010. Pengaruh Kepemimpinan
dan Komunikasi Terhadap Kinerja
REFERENSI Karyawan Kaltim Pos
Samarinda.http://www.karyailmiah.polnes
Brahmasari, Ida Ayu; Suprayetno, Agus (2008), .ac.id.
Pengaruh Motivasi Kerja, Kepemimpinan Reza, Regina Aditya. 2010. Pengaruh Gaya
dan Budaya Organisasi Terhadap Kepemimpinan, Motivasi Dan Disiplin
Kepuasan Kerja Karyawan serta Kerja Terhadap Kinerja Karyawan PT.
Dampaknya pada Kinerja Perusahaan Sinar Santosa Perkasa Banjarnegara.
(Studi kasus pada PT. Pei Hai International Universitas Diponegoro. Semarang
Wiratama Indonesia), Jurnal Manajemen Sugiyono. 2005. Memahami Penelitian
dan Kewirausahaan, 10(2). Kualitatif. Bandung: Alfabeta.
Wirawan. 2012. Evaluasi Kinerja Sumber Daya
Edwardin, Tris Laras Ambar Suksesi. 2006. Manusia (Teori, Aplikasi, Dan Penelitian).
Analisis Pengaruh Kompetensi Jakarta: Salemba Empat
Komunikasi, Kecerdasan Emosional, dan Zakiyy, Norman.; Hassan, Kamal Halili (2015).
Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Integrating Effective Communication in
Karyawan (Studi Pada PT Pos Indonesia Early Neutral Evaluation for Managing
(Persero) Se-Kota Semarang), Complex Civil Cases. Global Journal of
http://eprints.undip.ac.id/15698/. Politics and Law Research, 3(4), 2015, pp.
85-95

119

Anda mungkin juga menyukai