Anda di halaman 1dari 28

RESUME UAS SEMINAR

AKUNTANSI
1. PENGAKUAN PENDAPATAN (Akuntansi Pendapatan PSAK 23)

Pendapatan diakui pada saat manfaat ekonomis kemungkinan


besar (probably) akan diterima entitas dan nilainya dapat diukur secara andal.

Penjualan barang → pendapatan diakui pada tanggal penjualan atau pada saat
pengiriman (Inventoryberpindah).

Penyerahan jasa → pendapatan diakui pada saat jasa dilakukan dan dapat
ditagih.

Bunga, royalti, dan dividen → pendapatan diakui pada saat periode pendapatan
berakhir atau saat aset digunakan.

Pelepasan aset → pendapatan diakui pada tanggal pelepasan aset, atau, dalam
hal terjadi pertukaran, pada tanggal pertukaran.

Pengukuran Pendapatan:

 Pendapatan diukur sebesar nilai wajar barang atau jasa yang diterima
atau yang dapat diterima. Apabila nilai wajar barang atau jasa yang
diterima tidak dapat diukur dengan andal, maka pengukuran
menggunakan nilai wajar barang atau jasa yang diserahkan.
 Diskon Penjualan (Net Method). Sales Discount Forfeited dicatat
sebagai Other Income.
 Jika terdapat perbedaan waktu penyerahan barang/jasa dengan
pembayarannya, tingkat bunga tersirat (Imputed Interest Rate) harus
diperhitungkan.
 Jika terdapat financing agreement (wesel tagih / Notes Receivable),
pendapatan diukur dengan cara mendiskontokan pembayaran
dengan Imputed Interest Rate.

Pengakuan Pendapatan untuk penjualan barang (syarat kumulatif):

 Telah terjadi transfer of risks and rewards.


 Penjual tidak lagi memiliki kepemilikan atau kontrol efektif atas barang
yang dijual.
 Jumlah pendapatan dapat diukur secara andal.
 Kemungkinan besar manfaat ekonomi akan diterima penjual.
 Biaya yang terjadi terkait transaksi penjualan dapat diukur secara
andal.
Pada umumnya, perpindahan risiko dan manfaat kepemilikan (transfer of risks
and rewards) terjadi pada saat yang bersamaan dengan pemindahan hak milik
atau penguasaan atas barang tersebut ke pembeli.

Jika entitas menahan risiko signifikan dari kepemilikan barang, maka transaksi
tersebut bukan penjualan dan pendapatan belum diakui. Jika entitas hanya
menahan risiko yang tidak signifikan, maka transaksi tersebut adalah penjualan
dan pendapatan boleh diakui.

 Barter, jika karakteristik barang yang ditukar sama, pendapatan tidak


diakui. Jika berbeda, pendapatan diakui.
 Bill and Hold Sales (penjualan ketika barang belum dikirim, tetapi
pembeli telah menerima tagihan & hak kepemilikan), pendapatan
diakui ketika terpenuhi syarat kumulatif berikut: (1) pengiriman
kemungkinan besar akan dilakukan, (2) barang tersedia dan siap
dikirim, (3) pembeli mengakui penundaan pengiriman, dan (4)
terdapat syarat & ketentuan pembayaran.
 Instalasi dan Inspeksi, jika proses instalasi sifatnya sederhana,
pendapatan dapat langsung diakui. Jika diperlukan proses-proses
setelah instalasi, pendapatan diakui ketika seluruh proses selesai
dilaksanakan.
 Lay-Away Sales (penjualan dengan termin pembayaran dan barang
dikirim ketika termin pembayaran selesai), pendapatan diakui pada
saat termin pembayaran terakhir selesai, kecuali terdapat down
payment
 Sales with Right of Return, jika tingkat retur belum pasti, pendapatan
diakui ketika barang telah dikirim dan periode retur yang
diperbolehkan telah lewat. Jika sudah pasti, pendapatan (setelah
dikurangi retur) diakui saat penjualan.
 Sales with Buybacks, pendapatan diakui hanya saat telah
terjadi transfer of risks and rewards.
 Penjualan oleh agen atau konsinyasi, pendapatan hanya diakui ketika
barang telah dijual oleh agen ke pihak ketiga.

Persediaan (PSAK 14)

Ringkasan berupa ilustrasi di halaman 413 buku Kieso anda dapat membantu
anda tentang perpindahan Inventory.

Biaya persediaan meliputi seluruh biaya pembelian, biaya konversi, dan biaya-
biaya lain yang timbul sampai persediaan berada dalam kondisi dan lokasi saat
ini (siap untuk dijual).

Komponen-komponen biaya persediaan:

 Biaya pembelian → CIF, bea impor, dan pajak-pajak terkait.


 Biaya konversi → DL & FOH.
 Biaya-biaya lain sepanjang biaya-biaya tersebut timbul sampai
persediaan berada dalam kondisi dan lokasi saat ini.
Dikecualikan sebagai komponen biaya persediaan dan harus dibebankan:

 Pemborosan bahan baku, tenaga kerja, dan overhead yang tidak


normal.
 Biaya penyimpanan, kecuali penyimpanan persediaan untuk diolah
lebih lanjut.
 Biaya umum dan administrasi yang tidak berkontribusi pada
persediaan sampai berada dalam kondisi dan lokasi saat ini.
 Biaya penjualan.

Pengakuan Pendapatan untuk penyerahan jasa (syarat kumulatif):

 Jumlah pendapatan dapat diukur secara andal.


 Kemungkinan besar manfaat ekonomi akan diterima entitas.
 Tingkat penyelesaian suatu transaksi pada akhir periode pelaporan
dapat diukur secara andal.
 Biaya yang terjadi terkait transaksi penyerahan jasa dapat diukur
secara andal.

Net Realizable Value (NRV)


Kerugian akibat NRV di bawah nilai buku persediaan:

COGS / Loss on Inventory Adjustment to NRV Xxx

Inventory xxx
Kerugian dicatat sebagai Beban Lain-Lain dalam Other Income atau sebagai
penambah COGS.

Pemulihan kerugian akibat kenaikan NRV:

Inventory xxx
COGS Xxx

Kontrak Konstruksi Jangka Panjang (PSAK 34)

Percentage-of-Completion Method, digunakan ketika (syarat kumulatif):

 nilai kontrak pendapatan dapat diukur secara andal;


 kemungkinan besar manfaat ekonomis akan diterima entitas;
 biaya kontrak untuk menyelesaikan kontrak dan tahapan penyelesaian
kontrak pada akhir periode pelaporan dapat diukur secara andal; dan
 biaya kontrak teratribusi pada kontrak dapat diidentifikasi dengan
jelas dan diukur secara andal, sehingga biaya kontrak aktual dapat
dibandingkan dengan estimasi sebelumnya.
Cost-Recovery (Zero-Profit) Method, digunakan apabila (syarat kumulatif):

 kemungkinan besar manfaat ekonomis akan diterima entitas; dan


 biaya kontrak teratribusi pada kontrak, apakah dapat ditagih atau
tidak ke pelanggan, dapat diidentifikasi dengan jelas dan diukur
secara andal.
Perbedaan kedua metode di atas terletak pada sisi
konservatismenya. Percentage-of-Completion mengakui laba sesuai persentase
penyelesaian di setiap periode pelaporan, sedangkan Cost-Recovery hanya
mengakui laba saat seluruh biaya telah terjadi (kontrak selesai dilaksanakan). Ini
disebabkan karena Cost-Recoverydigunakan ketika estimasi outcome dari
penyelesaian kontrak belum dapat dipastikan, namun entitas percaya bahwa
nilai kontrak dapat menutupi total biaya yang dikeluarkan.
Dua jenis kerugian Kontrak Konstruksi Jangka Panjang:

 Kerugian periode saat ini yang tidak mengakibatkan kerugian secara


keseluruhan.
 Kerugian kontrak secara keseluruhan.
Jurnal dan sistematika penghitungan Kontrak Jangka Panjang dapat anda baca di
halaman 968-977 buku Kieso anda.

Pengakuan Pendapatan untuk bunga, dividen, dan royalti (syarat kumulatif):

 Jumlah pendapatan dapat diukur secara andal.


 Kemungkinan besar manfaat ekonomi akan diterima entitas.
Bunga → diukur menggunakan Effective Interest Rate.

Dividen → hak pemegang saham untuk menerima pembayaran telah ditetapkan


(tanggal pengumuman dividen).

Royalti → dasar akrual sesuai substansi perjanjian penggunaan aset yang


relevan.

2. AKUNTANSI NIRLABA (Pelaporan Keuangan Entitas Nirlaba PSAK 45)

Pembahasan utama PSAK 45 adalah unsur-unsur laporan keuangan entitas


nirlaba. Secara garis besar, laporan keuangan entitas nirlaba sebetulnya
memiliki karakteristik yang sama dengan entitas komersial. Perbedaan unsur-
unsur laporan keuangannya dapat dirangkum sebagai berikut:

Entitas Komersial Entitas Nirlaba

1. Laporan Posisi Keuangan Laporan Posisi Keuangan


2. Ekuitas Aset Netto
3. Laporan Laba-Rugi Komprehensif Laporan Aktivitas
4. Laporan Arus Kas Laporan Arus Kas

Aset Netto (sumber daya yang diberikan oleh pemberi yang tidak mengharapkan
pembayaran kembali):
 Tidak Terikat (sumber daya yang tidak dibatasi untuk tujuan
penggunaan tertentu).
 Terikat Temporer (sumber daya yang dibatasi tujuan penggunaannya
dalam suatu batas waktu tertentu).
 Terikat Permanen (sumber daya yang dibatasi tujuan penggunaannya
dan sifatnya permanen).

Laporan Aktivitas:

 Perubahan Aset Netto Tidak Terikat, terdiri dari (1) Pendapatan,


dijumlahkan dengan (2) Aset Netto yang Berakhir Pembatasannya,
dan dikurangi (3) Beban.
 dijumlahkan dengan Kenaikan/(Penurunan) dari Perubahan Aset Netto
Terikat Temporer.
 dijumlahkan dengan Kenaikan/(Penurunan) dari Perubahan Aset Netto
Terikat Permanen.
 menjadi Kenaikan/(Penurunan) Aset Netto.
 dijumlahkan dengan Aset Netto Awal Tahun.
 menjadi Aset Netto Akhir Tahun.

3. KEBIJAKAN AKUNTANSI DAN PERUBAHAN Estimasi Akuntansi dan


Kesalahan (PSAK 25)

Perubahan Kebijakan Akuntansi —> LIFO atau Average ke FIFO atau Double-
Declining Balance ke Straight Line.

Perubahan Estimasi —> perubahan estimasi masa manfaat PPE.

Koreksi Kesalahan.

Retrospective Adjustment —> penyesuaian laporan keuangan periode


sebelumnya, sekarang, dan yang akan datang dengan menyesuaikan
akun Retained Earnings dengan akun neraca terkait.
Penyesuaian yang terjadi harus sudah memperhitungkan kewajiban pajak
tangguhan (Deferred Tax Liability).

Apabila terdapat tambahan beban atau pendapatan sebagai efek tidak langsung,
tambahan beban dan pendapatan tersebut diakui pada periode saat ini.

Prospective Adjustment —> penyesuaian laporan keuangan saat ini dan yang
akan datang.

Counterbalancing Error —> kesalahan yang akan ter-offset dengan sendirinya


pada periode berikutnya.

Apabila entitas sudah tutup buku:


 jika sudah counterbalanced, N/E.
 jika belum counterbalanced, jurnal penyesuaian untuk Retained
Earnings akhir.

Apabila entitas belum tutup buku:


 jika sudah counterbalanced, jurnal penyesuaian untuk akun nominal
dan real terkait dan sesuaikan saldoRetained Earnings awal.
 jika belum counterbalanced, jurnal penyesuaian untuk Retained
Earnings awal.

Non-Counterbalancing Error —> kesalahan yang akan tidak akan ter-


offset dengan sendirinya pada periode berikutnya

Ilustrasi kasus koreksi kesalahan


Sebuah perusahaan melakukan kesalahan yang terjadi di tahun 2008, misalkan entitas salah
menghitung depresiasi aset tetap yang diperoleh pada tahun 2008, depresiasi yang dilakukan 10
seharusnya 25. Kesalahan tersebut baru diketahui pada tahun 2012.
Bagaiman perlakukan akuntansinya.

Sesuai dengan PSAK 25, koreksi kesalahan harus diberlakukan secara retrospektif dimulai saat
kesalahan tersebut ditemukan. Sesuai dengan PSAK 1 ketika terjadi penyajian kembali
(retrospektif) yang berdampak pada lebih dari periode lalu, maka laporan posisi keuangan
disajikan komparatif untuk periode sekarang, komparatif periode lalu dan awal peride lalu.

Kesalahan tersebut akan mengoreksi saldo laba dan nilai akumulasi depresiasi. Perusahaan harus
menyajikan kembali laporan keuangan komparatif yang disajikan kembali dengan mengoreksi
akumulasi depresiasi dari tahun 2008. Dampak kesalahan tersebut juga harus dikoreksi dari tahun
2008.
PSAK 25 menyebutkan jika tidak praktis untuk kembali ke periode di mana kesalahan terjadi,
maka entitas dapat melakukan penyesuaian dimulai di mana periode tersebut praktis.
Pengungkapan diperlukan untuk menjelaskan alasan tidak praktis tersebut.

salam

4. INSTRUMEN KEUANGAN

PSAK 50 Instrumen Keuangan : Penyajian


PSAK 55 Instrumen Keuangan : Pengukuran
PSAK 60 Instrumen Keuangan : Pengungakapan

Instrumen Keuangan:

Setiap kontrak yang menambah nilai aset dan liabilitas keuangan entitas atau
instrumen ekuitas entitas lain.

Aset Keuangan:
 Aset Keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba-rugi
(Fair Value Option).
 Investasi dimiliki hingga jatuh tempo (Held-to-Maturity / HTM
atau Helfd-for-Collection / HFC).
 Pinjaman dan piutang.
 Aset keuangan tersedia untuk dijual (Available-for-Sale / AFS
atau Trading).

Liabilitas Keuangan:
 Liabilitas Keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba-
rugi (Fair Value Option).
 Liabilitas Keuangan lainnya.

Instrumen Ekuitas:
 Instrumen Ekuitas biasa.
 Instrumen Ekuitas majemuk.
 Instrumen Ekuitas sintetis.

Instrumen Derivatif:
 Derivatif biasa.
 Derivatif melekat.

Instrumen Lindung Nilai:


 Lindung Nilai atas Nilai Wajar (Fair Value Hedging).
 Lindung Nilai atas Arus Kas (Cash Flows Hedging).
 Lindung Nilai atas investasi netto pada operasi luar negeri.

Penilaian:

Pinjaman atau piutang —> Amortized Cost.


HTM Securities —> Amortized Cost.
Trading dan AFS Securities —> Fair Value.

Aset/Liabilitas Keuangan Diukur pada Nilai Wajar (Fair Value through Profit
or Loss / FVTPL), jika dimiliki untuk diperdagangkan atau (AFS/Trading) pada saat
pengakuan awal ditetapkan untuk diukur dengan nilai wajar karena
menghasilkan informasi yang lebih relevan (FVTPL).

Aset Keuangan Dimiliki sampai Jatuh Tempo (HTM/HFC), jika sifatnya non-
derivatif (derivatif = nilainya cenderung berubah), pembayaran tetap telah
ditentukan, jatuh tempo telah ditetapkan, dan memang dimaksudkan untuk
dimiliki sampai jatuh tempo.

Pinjaman atau Piutang, jika sifatnya non-derivatif, pembayaran tetap telah


ditentukan, dan tidak memiliki harga pasar yang dapat dibandingkan (market
value).

Reklasifikasi

Reklasifikasi dari atau menjadi FVTPL tidak diperbolehkan.

AFS ke HTM —> Tainting Rule

Entitas tidak boleh mengklasifikasikan HTM, jika dalam tahun berjalan atau
dalam kurun waktu dua tahun sebelumnya, telah menjual atau mereklasifikasi
HTM dalam jumlah yang lebih dari jumlah yang tidak signifikan sebelum jatuh
tempo.

Pengukuran awal:

FVTPL —> nilai wajar (biaya transaksi dibebankan).

Non-FVTPL —> nilai wajar ditambah biaya transaski (dikapitalisasi).


Amortized cost —> menggunakan Effective Interest Rate / EIR (perbedaan nilai
awal (initial cost) denganpresent value total cash inflow).

EIR = Σ(CF/(1+i)^n)

Biaya transaksi atas pinjaman yang ditanggung debitur menambah nilai investasi
pinjaman.

Biaya transaksi atas pinjaman yang ditanggung kreditur mengurangi nilai


investasi pinjaman.

Nominal pinjaman baru yang dihasilkan akan menghasilkan EIR baru.

Impairment piutang dicatat dengan menambah Bad Debt


Expense dan Allowance for Bad Debts.

Kenaikan/(penurunan) nilai investasi trading atau AFS pada nilai wajarnya dicatat
sebagai Unrealized Gain/(Loss) —> OCI.

Penghentian pengakuan aset keuangan, jika dan hanya jika:


 hak kontraktual atas arus kas berakhir (jatuh tempo); atau
 transfer aset keuangan yang memenuhi kriteria penghentian
pengakuan ( i.e. sales of receivable).

Penghentian pengakuan liabilitas keuangan, jika dan hanya jika kewajiban yang
ditetapkan dalam kontrak dilepaskan, dibatalkan, atau daluwarsa.

Derivatif: instrumen keuangan atau kontrak lain dengan karakteristik:


 nilainya berubah akibat perubahan variabel yang mendasari;
 tanpa investasi awal netto atau dengan investasi awal netto yang
nilainya lebih kecil dari nilai kontrak sejenis yang memberi pengaruh
yang samaterhadap perubahan faktor pasar; dan
 diselesaikan pada tanggal tertentu di masa mendatang.

Derivatif biasa = option, forward contract, swap, future contract.


Derivatif Melekat (Embedded Derivatives) komponen derivatif gabungan yang di
dalamnya terdapat kontrak utama, dan kontrak utamanya tersebut harus
dipisah.

Hedging accounting —> offset Hedging Instrument & Hedged Item.

Dikecualikan dari hedging adalah HTM dan investasi pada entitas asosiasi.

Kriteria kualifikasi hedging:


 dokumentasi formal, mitigasi risiko, dan perencanaan strategi;
 efektivitas hedging (selisih offset gain/loss di bawah 10%); dan
 efek laba-rugi dari perubahan nilai wajar atau arus kas.

Fair Value Hedging: hedging untuk mengantisipasi perubahan nilai wajar aset
atau liabilitas yang telah diakui (i.e. hedging untuk investasi ekuitas). Perubahan
nilai wajar hedging instrument dan hedged item sama-sama diakui.

Cash Flows Hedging: hedging untuk mengantisipasi perubahan arus kas terkait
aset atau liabilitas. Perubahan nilai wajar hedged item belum diakui karena
transaksinya masih belum terjadi (i.e. hedging untuk pembayaran/penerimaan
bunga). Cash Flow Hedging juga memperhitungakn efektivitas hedging. Jika
efektif, diperhitungkan sebagai OCI. Jika tidak, tingkat inefektivitasnya
diperhitungkan dalam laba-rugi. Apabila akibathedging arus kas menimblukan
pengakuan suatu aset dan kewajiban, maka Unrealized Gain/Loss di OCI
direklasifikasi ke laba-rugi sebagai penyesuaian. Untuk aset non-keuangan,
diakui sebagai penambah/(pengurang) harga perolehan.

Hedging atas investasi netto pada operasi di luar negeri —> sama dengan Cash
Flow Hedging. Umumnya terkait translasi kurs mata uang asing.

Penghentian pengakuan hedging:


 Hedged item dijual, jatuh tempo, dihentikan, atau telah terealisasi.
 Hedging tidak lagi efektif.
 Transaksi masa depan yang dilakukan Cash Flow Hedging tidak jadi
dilakukan.
 Entitas mencabut kontrak hedging.

Pengungkapan nilai wajar:


 Tingkat 1, terdapat harga kuotasian dari aset atau liabilitas identik.
 Tingkat 2, tidak terdapat harga kuotasian sejenis, tapi terdapat input
pasar lain yang dapat diobservasi.
 Tingkat 3, tidak terdapat harga kuotasian sejenis, tidak terdapat input
pasar lain yang dapat diobservasi, digunakan input selain kedua input
tadi.

5. PENGUNGKAPAN PIHAK –PIHAK BERELASI (PSAK 7)

Pengendalian —> kuasa untuk mengatur (kepemilikan > 50%; Equity Method).

Pengaruh signifikan —> kuasa untuk berpartisipasi (kepemilikan 20% – 50%;


Equity Method).

Pihak manajemen kunci —> merujuk kepada individu.

Tujuan pengungkapan:

Suatu hubungan pihak-pihak berelasi dapat berpengaruh terhadap laba rugi dan
posisi keuangan entitas. Laba rugi dan posisi keuangan entitas dapat
dipengaruhi pihak-pihak berelasi bahkan jika transaksi dengan pihak-pihak
berelasi tidak terjadi sekalipun, hanya dengan keberadaan pihak yang
mempunyai hubungan istimewa termasuk komitmen dengan pihak tersebut.

Identifikasi Pihak-Pihak Berelasi

Entitas A:
 Pengendalian terhadap Entitas X, Y, dan Z.
 Pengaruh signifikan terhadap Entitas 1, 2, dan 3.

Entitas A dengan entitas X, Y, dan Z adalah entitas konsolidasi.


Entitas A dengan entitas 1, 2, dan 3 adalah entitas asosiasi.

Untuk laporan keuangan A, pihak-pihak berelasinya adalah entitas X, Y, Z, 1, 2,


dan 3.

Untuk laporan keuangan X, Y, dan Z, pihak-pihak berelasinya adalah entitas A, X,


Y, Z, 1, 2, dan 3.
Untuk laporan keuangan 1, 2, dan 3, pihak-pihak berelasinya adalah entitas A, X,
Y, dan Z.

Untuk laporan keuangan konsolidasian Grup A, pihak-pihak berelasinya adalah


entitas 1, 2, dan 3.

Pemerintah P:
 Pengendalian terhadap Entitas X, Y, dan Z.
 Pengaruh signifikan terhadap Entitas 1, 2, dan 3.

Untuk laporan keuangan X, Y, dan Z, dapat dilakukan pengecualian


pengungkapan untuk transaksi dengan entitas X, Y, Z, 1, 2, dan 3.

Untuk laporan keuangan 1, 2, dan 3, pihak-pihak berelasinya adalah entitas A, X,


Y, dan Z.

Apabila Entitas X memiliki pengendalian terhadap Entitas R, maka untuk laporan


keuangan R, dapat dilakukan pengecualian pengungkapan untuk transaksi
dengan entitas X, Y, Z, 1, 2, dan 3.

Apabila Tn. Yuli adalah pihak manajemen kunci Entitas X, maka untuk laporan
keuangan R, pihak berelasinya adalah Tn. Yuli.

Walaupun tidak perlu pengelompokan khusus untuk pengendalian dari P, laporan


keuangan X, Y, dan Z tetap mengungkapkan nama instansi pemerintah, sifat
hubungan dengan entitas pelapor, dan sifat dan jumlah transaksinya dalam
CaLK.

Pengungkapan transaksi antara pemerintah dengan pihak-pihak berelasi:


 Individual signifikan.
 Kolektif signifikan.

6. SAK ETAP

SAK ETAP (Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik —> IFRS SME (Small & Medium
Enterprises) / UKM
ETAP adalah entitas yang:
 tidak memmiliki akuntabilitas publik signifikan; dan
 menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum bagi pengguna
eksternal.

Entitas memiliki akuntabilitas publik yang signifikan, jika:


 telah atau dalam proses mengajukan pernyataan pendaftaran pada
otoritas pasar modal atau regulator lain untuk tujuan penerbitan efek
di pasar modal; atau
 menguasai aset dalam kapasitas sebagai fidusia untuk sekelompok
besar masyarakat (bank, asuransi, pialang, pedagang efek, dana
pensiun, reksadana, dan bank investasi).

Tujuan laporan keuangan:

Menyediakan informasi posisi keuangan, kinerja keuangan, dan laporan arus kas
suatu entitas yang bermanfaat bagi sejumlah besar pengguna dalam
pengambilan keputusan ekonomi oleh siapapun yang tidak dalam posisi dapat
meminta laporan keuangan khusus untuk memenuhi kebutuhan informasi
tertentu.

Dalam memenuhi tujuannya, laporan keuangan juga menunjukkan apa yang


telah dilakukan manajemen (stewardship) atau pertanggungjawaban manajemen
atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya.

Karakteristik kualitatif laporan keuangan:

 Dapat Dipahami (Understandable).


 Relevan (Relevance).
 Materialitas (Materiality).
 Keandalan (Reliability).
 Substansi Mengungguli Bentuk (Substance over Form).
 Pertimbangan Sehat (Going Concern).
 Kelengkapan (Completeness).
 Dapat Dibandingkan (Comparable).
 Tepat Waktu (Timeliness).
 Kesetimbangan antara Biaya dan Manfaat (Matching Cost against
Revenue).
Alasan perlunya SAK ETAP:
 PSAK–IFRS based sulit diterapkan bagi SME atau UKM mengingat
penentuan nilai wajar memerlukan biaya yang tidak murah.
 PSAK–IFRS rumit dalam implementasinya seperti kasus PSAK 50 dan
PSAK 55 tentang Instrumen Keuangan.
 PSAK–IFRS menggunakan principle based sehingga membutuhkan
banyak professional judgement.
 PSAK – IFRS perlu dokumentasi dan teknologi informasi yang kuat.

Manfaat SAK ETAP:

 Diharapkan dengan adanya SAK ETAP, UKM dapat menyusun laporan


keuangannya sendiri, dan dapat diaudit untuk mendapatkan opini
audit, sehingga dapat menggunakan laporan keuangannya untuk
mendapatkan dana (misalnya dari bank) untuk pengembangan usaha.
 Lebih sederhana dibandingkan dengan PSAK–IFRS sehingga lebih
mudah dalam implementasinya.
 Dapat tetap memberikan informasi yang andal dalam penyajian
laporan keuangan.
PERBEDAAN SAK ETAP DENGAN PSAK UMUMStandar Akuntansi Keuangan untuk
Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik(SAK ETAP) digunakanentitas tanpa
akuntabilitas publik .Entitas tanpa akuntabilitas publikadalah

a. Entitas yang tidak punya akuntabilitas publik secara signifikan


b. Entitas yang menerbitkan laporan keuangan tidak untuk kepentingan
umum bagi pengguna eksternalEntitas yang punya akuntabilitas publik
signifikan juga dapat menggunakan SAK ETAP jikaotoritas berwenang
membuat regulasi mengizinkan penggunaan SAK ETAP.SAK ETAP sudah
berlaku sejak 1 Januari 2011.

Perbedaan antara SAK ETAP dengan PSAK UMUM antara lain

1. Pada penyajian Laporan Keuangan tidak menyajikan aset keuangan,


investasi property berdasarkan nilai wajar, asset biologic diukur dengan
harga perolehan dannilai wajar, kewajiban jangka panjang yang ada bunga
nya, asset dan kewajiban pajakyang ditangguhkan, serta non controlling
interest.
2. Pada penyajian Laporan Laba Rugi, SAK ETAP menggunakan judul Laporan
LabaRugi, sedangkan PSAK umum menggunakan judul Laporan Laba
RugiKomprehensif.
3. Dalam Catatan Atas Laporan Keuangan perbedaan nya terletak pada
pengungkapanmodal dalam SAK ETAP tidak sama dengan pengungkapan
modal dalam PSAKumum.
4. Laporan Arus Kas pada SAK ETAP arus kas aktivitas operasi menggunakan
metodetidak langsung dan tidak mengatur arus kas mata uang asing.
5. Tidak adanya peraturan mengenai Laporan Keuangan Konsolidasi dan
Terpisahdalam SAK ETAP.
6. Mengenai kebijakan akuntansi, estimasi dan kesalahan dalam SAK ETAP
antara lain pemilihan dan penerapan kebijakan akuntansi, konsistensi dan
perubahan kebijakanakuntansi, perubahan estimasi akuntansi serta tidak
adanya kesalahan mendasar danlaba rugi luar biasa.
7. Dalam Instrumen Keuangan Dasar SAK ETAP ruang lingkupnya adalah
investasi pada efek tertentu, serta klasifikasikan trading, held to maturity
dan available for sale.
8. Investasi pada perusahaan asosiasi dan entitas anak dalam SAK ETAP
ruanglingkupnya adalah asosiasi dan entitas anak, mengunakan metode
akuntansi metode biaya untuk entitas asosiasi dan metode ekuitas untuk
entitas anak.
9. Metode yang digunakan pada Property Investasi pada SAK ETAP adalah
metode biaya sedangkan PSAK adalah metode nilai wajar.
10.Aset Tetap pada SAK ETAP tidak menggunakan pendekatan
komponenisasi,revaluasi dapat dilakukan jika sesuai dengan peraturan
pemerintah, tidak perlumereview nilai sisa.
11.SAK ETAP tidak mengijinkan pengakuan pos-pos dalam neraca yang
tidakmemenuhi definisi aset atau kewajiban dengan mengabaikan apakah
pos-pos tersebutmerupakan hasil dari penerapan “
12.matching concept”
13.Saling hapus tidak diperkenankan atas aset dengan kewajiban, atau
penghasilandengan beban, kecuali disyaratkan atau diijinkan oleh SAK
ETAP
SEMINAR AKUNTANSI – UAS

AKUNTANSI PENDAPATAN

Pendapatan adalah arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari
aktivitas normal entitas selama suatu periode jika arus masuk tersebut
mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi pemilik.

Pengukuran Pendapatan

1. Nilai wajar imbalan yang diterima atau dapat diterima


2. Dikurangi rabat/diskon
3. Untuk pendapatan ditangguhkan, nilai wajarnya adalah diskonto dari arus
kas yang akan diterima
4. Pertukaran barang serupa tidak dianggap transaksi menghasilkan
pendapatan
5. Pertukaran tidak serupa dianggap transaksi menghasilkan pendapatan

Kriteria Pengakuan Pendapatan


1. Penjualan Barang
a. Risiko dan manfaat telah berpindah secara signifikan ke pembeli
b. Barang tidak lagi dikelola dan dikendalikan oleh penjual
c. Pendapatan dapat diukur secara andal
d. Biaya yang terjadi sehubungan transaksi dapat diukur secara andal
e. Kemungkinan besar manfaat ekonomi akan mengalir kepada entitas
2. Penjualan Jasa
a. Pendapatan dapat diukur secara andal
b. Biaya yang terjadi sehubungan transaksi dapat diukur secara andal
c. Kemungkinan besar manfaat ekonomi akan mengalir kepada entitas
d. Tingkat penyelesaian transaksi pada tanggal neraca dapat diukur
secara andal
3. Bunga, Royalti dan Dividen
a. Pendapatan dapat diukur secara andal
b. Kemungkinan besar manfaat ekonomi akan mengalir kepada entitas
Dasar pengakuan bunga royalti dividen :
i. Bunga > metode suku bunga efektif
ii. Royalti > atas dasar akrual sesuai susbtansi perjanjian
iii. Dividen > jika hak pemegang saham menerima pembayaran
ditetapkan

Pengungkapan Pendapatan
Entitas mengungkapkan
1. Kebijakan akuntansi pengakuan pendapatan
2. Jumlah tiap kategori signifikan dari pendapatan yang diakui selama
periode(penjualan barang/jasa, bunga, royalti, dividen)
3. Jumlah pendapatan yang berasal dari pertukaran barang/jasa yang
tercakup dalam setiap kategori signifikan dari pendapatan.
Contoh-contoh transaksi
A. Penjualan Barang

1. Bill and Hold sales, pengiriman ditunda atas permintaan pembeli, tapi
hak milik sudah berpindah dan sudah ditagihkan ke pembeli.
Pengakuan pendapatan saat ada peralihan hak milik, apabila :
a. Kemungkinan besar pengiriman akan dilakukan
b. Barang yg di tangan penjual, dapat diidentifikasi dan siap dikirim
saat penjualan diakui
c. Pembeli secara khusus mengakui instruksi penangguhan
pengiriman
d. Syarat pembayaran lazim tetap berlaku

2. Barang dikirim dengan kondisi tertentu :

a. Instalasi dan inspeksi, pendapatan diakui saat pembeli menerima


pengiriman dan isntalasi dan ispeksi sudah selesai
b. Bergantung persetujuan ketika pembeli telah berunding tentang
hak terbatas atas pengembalian, bila ada ketidakpastian
pengembalian barang pendapatan diakui ketika barang diterima
pembeli atau ketika jangka waktu penolakan telah berlaku.
c. Penjualan konsinyasi, pendapatan diakui saat barang sudah dijual
oelh penerima ke pihak ketiga
d. Kas pada saat pengiriman penjualan, pendapatan diakui ketika
pengiriman dilakukan dan kas sudah diterima penjual/agen

3. Lay away sales, barang dikirim jika pembeli sudah membayar cicilan
terakhir
Pendapatan diakui saat barang dikirim, namun dapat juga diakui saat setoran
yang signifikan diterima jika pengalaman menunjukan sebagian besar penjualan
terealisasi.

4. Pesanan ketika pembayaran diterima di muka atas pengiriman


barang yang belum dimiliki sebagai persediaan (pre-order) Pendapatan diakui
saat barang dikirim ke pembeli.

5. Perjanjian penjualan dan pembelian kembali

Harus dianalisis syarat perjanjian apakah secara substansi ada pengalihan


risiko dan manfaat kepemilikan, meski hak milih telah dipindahkan, jika
secara substansi tidak ada pengalihan risiko dan manfaat maka tidak
diakui sebagai pendapatan.

6. Penjualan kepada pihak perantara (distributor/dealer/pihak lain untuk


dijual kembali)
diakui saat risiko dan manfaat kepemilikan telah berlalu, namun apabila pembeli
beritndak sebagai agen, penjualan diperlakukan seperti konsinyasi

7. Biaya berlangganan publikasi

jika barang memilki nilai serupa sepanjang waktu, pendapatan diakui atas
dasar garis lurus selama periode saat barang dikirim. Jika nilai barang
bervariasi, pendapatan diakui berdasar nilai penjualan barang yang dikirim
dibandingkan dengan total estimasi nilai penjualan seluruh item.

8. Installment sales, penjualan secara kredit

Pendapatan yang terkait dengan harga penjualan, tidak termasuk bunga


diakui pada tanggal penjualan.

B. Penjualan Jasa

1. Penghasilan atas jasa instalasi


Diakui mengacu pada tahapan penyelesaian instalasi, kecuali apabila
insidental dengan penjualan produk maka langsung diakui saat barang
dijual.

2. Penghasilan atas pelayanan yang termasuk dalam harga produk


Apabila jumlahnya dapat diidentifikasi, maka jumlah tersebut
ditangguhkan dan diakui selama periode jasa dilakukan

3. Komisi iklan
diakui saat iklan disebarkan ke media massa

4. Komisi keagenan asuransi


Diakui saat tanggal efektif dimulainya atau tanggal pembaharuan polis,
kecuali apabila agen siyaratkan memberi jasa lebih lanjut selama asuransi
berlaku, maka pendapatan ditangguhkan dan diakui selama periode polis.

5. Penghasilan jasa layanan keuangan


Tergantung jenis jasa yang diberikan

6. Admission fees/HTM
Diakui saat acara berlangsung.

7. Iuran pendidikan
Pendapatan diakui selama periode pengajaran

8. Initiation, entrance and membership fee(biaya keanggotaan)


Jika iuran hanya untuk keanggotaan/ada iuran langganan terpisah maka
iuran diakui sebagai pendapatan ketika ada kepastian secara signifikan
terhadap kolektibilitas.

9. Penghasilan jasa waralaba

10. Penghasilan jasa pengembangan customised software


Biaya pengembangan yang disesuaikan diakui sebagai pendapatan
dengan mengacu pada tahap penyelesaian pengembangan

11. Penghasilan jasa atas lisensi dan royalti


Diakui menggunakan dasar garis lurus selama masa perjanjian
AKUNTANSI NIRLABA
Pengertian istilah :

1. Pembatasan Permanen adalah pembatasan penggunaan sumber daya


yang ditetapkan oleh penyumbang agar dipertahankan secara permanen,
tetapi entitas diizinkan menggunakan sebagian/seluruh penghasilan/manfaat
ekonomi lain yang dihasilkan sumber daya tsb.
2. Pembatasan temporer adalah pembatasan penggunaan sumber daya
agar dipertahankan sampai dengan periode/kondisi tertentu
3. Sumbangan terikat adalah sumber daya yang penggunaannya dibatasi
untuk tujuan tertentu, bisa permanen atau temporer
4. Sumbangan tidak terikat adalah sumber daya yang penggunaannya
tidak dibatasi untuk tujuan tertentu oleh penyumbang

Komponen Laporan Keuangan Entitas Nirlaba


1. Laporan Posisi Keuangan/Neraca
a. Aset
b. Liabiilitas
c. Aset neto :
a) Tidak terikat
b) Terikat temporer
c) Terikat permanen
2. Laporan aktivitas
3. Laporan arus kas
4. CaLK

PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI

Contoh perubahan metode penilaian persediaan

Buku Intermediate Accounting IFRS Edition hal 1192


1. Lancer Co memulai operasi 1 Januari 2009, setoran modal awal
investor 100.000, lancer menggunakan metode average dalam penilaian
inventory
2. Pada tahun 2011 Lancer Co ingin mengubah metode ke FIFO
3. Penjualan pembelian dan beban adalah transaksi kas. Berikut aliran
kas selama periode 2009-2011

2009 2010 2011


Sales 300.000 300.000 300.000

Purchase 90.000 110.000 125.000

Operating expense 100.000 100.000 100.000

Cash flow dari operasi 110.000 90.000 75.000

4. Perbedaan nilai ending inventory menggunakan metode average dan FIFO


sebagai berikut
Average FIFO Perbedaan

1/1/2009 0 0 0

31/12/2009 10.000 12.000 2.000

31/12/2010 20.000 25.000 5.000

31/12/2011 32.000 39.000 7.000

5. Perbadningan COGS apabila menggunakan average dan FIFO


COGS

Average FIFO Perbedaan

2009 80.000 78.000 2.000

2010 100.000 97.000 3.000

2011 113.000 111.000 2.000

6. Laporan Lncer Company 2009-2011sebagai berikut(masih menggunakan


average)

Income Statement

2009 2010 2011

Sales 300.000 300.000 300.000

COGS 80.000 100.000 113.000

Operating expenses 100.000 100.000 100.000

Net Income 120.000 100.000 87.000

Retained Earning Statement

RE Beginning 0 120.000 220.000


Add : net income 120.000 100.000 87.000

RE ending 120.000 220.000 307.000

Statement of Financial Position

Inventory 10.000 20.000 32.000

Cash 210.000 300.000 375.000

Total Asset 220.000 320.000 407.000

Sahre Capital 100.000 100.000 100.000

Retained Earning 120.000 220.000 307.000

Total equity 220.000 320.000 407.000

Statement of Cash Flow

2009 2010 2011

Cash flow from operating activities

Sales 300.000 300.000 300.000

Purchase 90.000 110.000 125.000

Operating expenses 100.000 100.000 100.000

Net cash from operating 110.000 90.000 75.000

Cash flow from financing activities

Issuance of ordinary share 100.000 0 0

Net increase in cash 210.000 90.000 75.000

Cash in beginning 0 210.000 300.000

Ending cash 210.000 300.000 375.000

Bagaimana Pelaporan Lancer di tahun 2011?


JAWAB :
Analisis perubahan net income
Net Income Difference

Year Average cost FIFO

2009 120.000 122.000 2.000

2010 100.000 103.000 3.000

Total Net income awal 2011 220.000 225.000 5.000

Net income di 2011 87.000 89.000 2.000

Lancer perlu membuat jurnal penyesuaian inventory di awal 2011

Inventory 5.000

Retained Earning 5.000

Pelaporan Income statement di 2011 :

INCOME STATEMENT

FOR YEAR END DEC 31 2011

2010
2011
As adjusted

Sales 300.000 300.000

COGS 111.000 97.000

Operating expense 89.000 103.000

Penyesuaian RE

RE 1/1/2010 (FIFO) 122.000

RE 1/1/2010 (Average) 120.000

Selisih efek kumulatif 2.000


Retained Earning Statement

2011 2010

RE Beginning 120.000

Adjustment for cumulative effect 2.000

RE Beginning as adjusted 225.000 122.000

Net Income 89.000 103.000

RE, Dec 31 314.000 225.000

PIHAK HUBUNGAN ISTIMEWA

Definisi : Orang atau entitas yang terkait dengan entitas tertentu dalam
menyiapkan laporan keuangannya(entitas pelapor)

A. Orang/anggota keluarga dekat terkait entitas jika orang tersebut:


1. Memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas
pelapor;atau
2. Memiliki pengaruh signifikan terhadap entitas pelapor;atau
3. Personel manajemen kunci entitas pelapor/induk entitas pelapor

B. Entitas terkait dengan entitas pelapor jika entitas tersebut memenuhi salah
satu kriteria:
1. Entitas merupakan anggota dari kelompok usaha yang sama (entitas induk
dan entitas anak terkait dengan entitas lain);atau
2. Satu entitas merupakan entitas asosiasi atau ventura bersama bagi
entitas lain; atau
3. Kedua entitas merupakan ventura bersama dari pihak ketiga yang sama
4. Satu entitas merupakan ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas
lain merupakan asosiasi dari pihak ketiga tersebut
5. Entitas merupakan program imbalan pasca kerja dari salah satu entitas
pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Apabila progam
imbalan tersebut adalah entitas pelapornya maka entitas sponsor terkait
dengan entitas program imbalan.
6. Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang-orang
yang berhubungan istimewa

Tujuan
memastikan bahwa laporan keuangan entitas berisi pengungkapan yang
diperlukan untuk dijadikan perhatian terhadap kemungkinan bahwa laporan
posisi keuangan dan laporan laba rugi telah dipengaruhi oleh keberadaan pihak-
pihak yang mempunyai hubungan istimewa dan oleh transaksi dan saldo
(outstanding balances), termasuk komitmen dengan pihak-pihak tersebut.
AKUNTANSI ETAP

ETAP adalah entitas yang :

1. Tidak memiliki akuntabilitas publik signifikan (tidak terdaftar di otoritas


pasar modal, tidak menguasai aset sekelompok besar masyarakat)
2. Menerbitkan LK dengan tujuan umumbagi pengguna eksternal(pemilik,
kreditur dan lembaga pemeringkat kredit)

Konsep dan Prinsip Pervasif


Tujuan Laporan Keuangan menyediakan informasi posisi keuangan, kinerja
keuangan dan laporan arus kas suatu entitas yang bermanfaat bagi pengguna
dalam mengambil keputusan eknomi, menunjukkan apa yang telah dilakukan
manajemen atau pertanggungjawaban manajemen.

Karakteristik Kualitatif dalam LK

1. Dapat dipahami
2. Relevan
3. Materialitas
4. Keandalan
5. Substansi mengungguli bentuk
6. Pertimbangan Sehat
7. Kelengkapan
8. Dapt Dibandingkan
9. Tepat Waktu
10. Keseimbangan biaya dan manfaat

Posisi Keuangan
Posisi keuangan entitas terdiri dari aset, kewajiban dan ekuitas pada suatu waktu
tertentu

Kinerja Keuangan

Kinerja keuangan adalah hubungan antara penghasilan dan beban dari entitas.

1. Penghasilan : kenaikan manfaat ekonomi


2. Beban : penurunan mandfaat ekonomi

Pengakuan Unsur-unsur LK
Kriteria pengakuan :
1. Probabilitas manfaat ekonomi masa depan
2. Keandalan pengukuran

Pengukuran Unsur-unsur LK
Dasar pengukuran :
1. Biaya historis
2. Nilai wajar
Prinsip Pengakuan dan Pengukuran berpengaruh Luas (Pervasif)
Persyaratan untuk pengakuan dan pengukuran aset, kewajiban, penghasilan dan
beban dalam SAK ETAP didasarkan pada prinsip pervasif dari Kerangka Dasar
Penyajian dan Pengukuran Laporan Keuangan.

Jika SAK ETAP secara spesifik mengatur transaksi, kejadian atau keadaan lainnya,
maka entitas harus menerapkan SAK ETAP. Namun, entitas tidak perlu mengikuti
persyaratan dalam SAK ETAP jika dampaknya tidak material.

Jika SAK ETAP tidak secara spesifik mengatur suatu transaksi, peristiwa atau
kondisi lainnya, maka manajemen harus menggunakan pertimbangannya
(judgement) untuk mengembangkan dan menerapkan suatu kebijakan akuntansi
yang menghasilkan informasi yang:

1. relevan bagi pemakai untuk kebutuhan pengambilan keputusan ekonomi;


dan
2. andal yaitu dalam laporan keuangan yang:
a. menyajikan dengan jujur posisi keuangan, kinerja keuangan, dan
arus kas dari suatu entitas;
b. mencerminkan substansi ekonomi dari transaksi, peristiwa dan
kondisi lainnya, serta tidak hanya mencerminkan bentuk hukumnya;
c. netral
d. mencerminkan kehati-hatian; dan bersifat lengkap dalam semua hal
yang material.

Dasar Akrual
Entitas menyusun laporan keuangan dengan dasar akrual kecuali untuk laporan
arus kas

Pengakuan dalam LK

1. Aset diakui bila ada kemungkinan ekonomi masa depan, mempunyai nilai
atau biaya yang dapat diukur secara andal.
2. Kewajiban diakui bila ada kemungkinan pengeluaran sumber daya
ekonomi akan dilakukan untuk menyelesaikan kewajiban di masa kini dan
jumlahnya dapat diukur secara andal
3. Penghasilan diakui jika kenaikan manfaat ekonomi di masa depan telah
terjadi dan dapat diukur secara andal
4. Beban diakui jika penurunan manfaat ekonomi masa depan telah terjadi
dan dapat diukur secara andal
5. Laba atau Rugi merupakan selisih penghasilan dan beban.

Saling Hapus
Saling hapus antara aset dengan kewajiban atau penghasilan dengan beban
tidak diperkenankan.

INSTRUMEN KEUANGAN

Contoh Soal Hedging dr file derivcas


MUDHARABAH

adalah akad kerjasama usaha antara dua pihak dimana pihak pertama (pemilik
dana/shahibul maal) menyediakan seluruh dana, sedangkan pihak kedua
(pengelola/mudharib) bertindak sebagai pengelola dana, dimana keuntungan
dibagi di antara mereka sesuai kesepakatan sedangkan kerugian finansial hanya
ditanggung pemilik dana.

Jenis mudharabah :

1. Mudaharabah mutlaqah
Pemilik dana memberi kebebasan kepada pengelola dana dalam pengelolaan
investasi
2. Mudharabah muqayyadah
Pemilik dana memberikan batasan kepada pengelola dana, antara lain
mengenai tempat, cara dan atau objek investasi. Contoh batasan : tidak
mencampur dana pemilik dengan dana lain, tidak menginvestasikan dana
pada transaksi penjualan cicilan tanpa jaminanl; mengharuskan pengelola
dana melakukan investasin sendiri tanpa melalui pihak ketiga
3. Mudharabah musytarakah
Pengelola dana menyertakan modal atau dananya dalam kerjasama investasi

Prinsip pembagian hasil

1. Prinsip bagi hasil


Dasar pembagian hasil usaha adalah laba bruto/gross profit (penjualan –
HPP)
2. Prinsip bagi laba Dasar pembagian adalah laba neto/net income (laba bruto-
expense)

Pengukuran

1. Investasi bentuk kas diukur sebesar jumlah yang dibayarkan


2. Investasi bentuk non kas diukur sebesar nilai wajar pada saat penyerahan

MURABAHAH

ADALAH akad jual beli barang dengan harga jual sebesar biaya perolehan
ditambah keuntungan yang disepakati dan penjual harus mengungkapkan biaya
perolehan barang tersebut kepada pembeli.

Pengukuran

A. Penjual
1. Piutang diakui saat akad murabahah sebesar biaya perolehan
aset+keuntungan
2. Saat akhir periode piutang diakui dengan NRV

B. Pembeli
1. Utang diakui sebesar jumlah yang disepakati
2. Aset yang diperoleh diakui sebesar biaya perolehan murabahah
tunai, selisihnya diakui sebagai beban murabahah tanggungan
3. Beban murabahah tanggungan diamortizasi secara proporsional
denga porsi utang
4. Diskon seletah akad murabahah dicatat sebagai pengurang beban
murabahah

Entitas terkait dengan pemerintah

Entitas pelapor yang memiliki hubungan istimewa dengan pemerintah atau


dengan entitas lain yang yang dikendalikan pemerintah tidak perlu melakukan
pengungkapan yang sekurang-kurangnya meliputi : nilai transaksi, jumlah saldo,
penyisihan piutang ragu2, beban yang diakui selama periode piutang ragu2 dan
penghapusan piutang dari pihak istimewa.

Yang harus diungkapkan oleh entitas terkait dengan pemerintah:

a. Nama departemen/instansi pemerintah dan sifat hubungan dengan entitas


pelapor
b. Sifat/ jumlah trasnaksi individual signifikan
c. Transaksi lain yang secara kolektif signifikan

Anda mungkin juga menyukai