Anda di halaman 1dari 4

1.

Pembayaran sewa di bayar di muka

Kas (D) 10.000.000

Pendapatan di bayar di muka (K) 10.000.000

2. Melakukan pelunasan

Jika melakukan pelunasan dan , maka di akui sebagai pendapatan

Kas 15.000.000

Pendapatan 25.000.000

Jurnal pembayaran piutang sebagai pendapatan

Kas

Piutang usaha (k)

Pendapatan lain-lain (k)

Pengakuan adalah kegiatan pengelompokan atau mengklasifikasikan setiap kejadian atau transaksi
pada elemen yang sesuai ( dalam bab ini adalah pendapatan)

Ekuitas adalah setiap unit yang menjalankan kegiatan usaha atau finansial untuk kepentingan
usaha
Manfaat ekonomi adalah mengoptimalkan sumber daya yang ada untuk memperoleh keuntungan
maksimal.
Bekerja hemat, cepat, dan tepat untuk memperkecil risiko kerugian atau kerusakan. Mencapai
tujuan dengan tepat waktu dan berhasil untuk mencapai tingkat kemakmuran yang diingikan.
Dividen total = laba bersih x dividen payout ratio (dpr)
Jurnal dividen :
Dividen terbit : laba di tahan (debit)  utang dividen (kredit)
Pembagian dividen : utang dividen ( debit)  kas/bank (kredit)
Kas (d)
Pendapatan bunga (k)

Apabila pendaptan yang diperoleh makin besar, artinya kemampuan usaha untuk membiayai setiap
pengeluaran juga makin besar

Pendapatan berasal dari 2 sumber :


1. Pendapatan operasional  berasal dari kegiatan utama operasional suatu bisnis/usaha
( hasil penjualan produk baik barang maupun jasa.).
2. Pendapatan non operasional  berasal dari segala transaksi di luar kegiatan utama
operasional ( bisa dari bunga, royalti, hasil sewa atau kontrak juga penjualan surat berharga)

3 kriteria pengakuan asset pendapatan tradisonal

1. Keterukuran nilai asset  asset bisa di ukur dan nilai nya


2. Keberadaan transaksi  transaksi telah terjadi kegiatan pertukaran , ada kesepakatan
dengan pihak lain mengenai barang atau jasa yang di pertukarkan. (harga dn ketentuannya).
3. Penyelesaian substansial earning process  earning process adalah kegiatan perusahaan
untuk menghasilkan laba dan revenue
Earning process itu dapat diakui dalam beberapa fase,
a. bisa di akui pada proses produksi, harus ada kontrak atau kesepakatan mengenai
kegiatan yg dilakukan. Kriteria umum kedua untuk pengakuan pendapatan (adanya
transaksi) dipenuhi dengan penandatanganan kontrak yang menetapkan nilai total
penjualan. Meskipun ini adalah kontrak pelaksana,
kontrak ini secara objektif menetapkan harga barang dan mengungkapkan kesediaan
pihak luar untuk membayar jumlah tersebut. Kontrak biasanya akan menentukan
b. bisa saat produk selesai,  dapat di tentukan nilai atau harga nya. Nilai atau harga nya
dapat pasti dan jelas (ga ada unsur estimasi).
c. bisa saat penjualan.  kas di terima. Pada saat terjadinya penjualan jumlah rupiah harga
telah disepakati dan produk telah keluar dari perusahaan. Di samping itu transaksi
penjualan mengakibatkan masuknya kas atau piutang.
Penjualan dapat dikatakan terjadi dan selesai jika telah terjadi peralihan hak milik atas
barang.

Penjualan Jasa
Bila hasil suatu transaksi yang meliputi penjualan jasa dapat diestimasi dengan andal, revenue
sehubungan dengan transaksi tersebut harus diakui dengan acuan pada tingkat penyelesaian dari
transaksi pada tanggal neraca.
Andal adalah bebas dari kesalahan fatal, menyajikan setiap fakta secara jujur, serta dapat
diverifikasi. Bukti transaksi adalah 1. Eksternal (kwitansi, faktur, nota kredit, nota debit, bukti kas
masuk, rekening koran) )
Neraca adalah bagian dari laporan keuangan dari entitas perusahaan yang mencatat informasi
mengenai asset, kewajiban, dan ekuitas pada waktu tertentu
Kegunaan :
Alat analisis perubahan kondisi keuangan suatu perusahaan secara berkala dari tahun ke tahun
Analisis likuiditas entitas untuk mengetahui kemampuan perusahaan untuk melakukan kewajiban.
Analisis kemampuan perusahaan untuk melunasi utang jangka pendek

Asset  kas, piutang, tanah, mesin, dll


Liabilitas / utang  utang jangka Panjang dan utang jangka pendek
Ekuitas  merupakan modal atau asset bersih

Hasil suatu transaksi dapat diestimasi dengan andal bila seluruh kondisi berikut ini dipenuhi:

a. jumlah revenue dapat diukur dengan andal;


b. besar kemungkinan manfaat ekonomi sehubungan dengan transaksi tersebut akan
diperoleh perusahaan;
c. tingkat penyelesaian dari suatu transaksi pada tanggal neraca dapat diukur dengan andal;
dan
d. biaya yang terjadi untuk transaksi tersebut dan biaya untuk menyelesaikan transaksi
tersebut dapat diukur dengan andal.

Pengakuan revenue dengan acuan pada tingkat penyelesaian dari suatu transaksi sering disebut
sebagai metode persentase penyelesaian. Menurut metode ini, revenue diakui dalam periode
akuntansi pada saat jasa diberikan. Pengakuan revenue atas dasar ini memberikan informasi yang
berguna mengenai tingkat kegiatan jasa dan kinerja suatu perusahaan dalam suatu periode.

5 jenis pendapatan

Pendapatan Bunga  mendapatkan bunga dari memberikan pinjaman uang kepada pihak lain.

Pendapatan sewa  jasa menyewakan harta (asset) kepada orang lain.

Pendapatan dividen  sejumlah uang atau penghasilan yang menjadi hak perusahaan sebagai
bagian laba (keuntungan) karena perusahaan memiliki saham saham yang dikeluarkan oleh
perusahaan lain.

Pendapatan Royalti  laba atau keuntungan yang diperoleh perusahaan karena menjual harta
(asset/royalty) selain barang usaha utama perusahaan tersebut

Laba penjualan aktiva tetap  laba yang berasal dari penjualan aktiva tetap. Contoh aktiva tetap
perusahaan adalah 1 unit Gedung yang di beli pada tahun 2019 sebesar 200 jt, lalu di jual pada tahun
2021 sebesar 240 jt. Maka 40 jt merupakan pendapatan lain lain

ASB dan FASB telah melakukan proyek bersama dalam kaitannya dengan pengakuan dan
pengukuran pendapatan karena transaksi pendapatan tidak terlayani dengan baik oleh literatur
panduan yang ada. Selain itu, transaksi menjadi lebih kompleks; misalnya, mereka mungkin
menggabungkan barang, jasa dan transaksi keuangan. Pembuat standar telah mencatat bahwa ada
ketidakkonsistenan antara Kerangka IASB dan beberapa standar.

IASB dan FASB melakukan proyek kerja sama untuk membuat seperangkat prinsip-prinsip yang
komprehensif dalam hal pengakuan dan pengukuran pendapatan .
FASB dan IASB mengusulkan prinsip-prinsip dasar pengakuan dan pengukuran pendapatan
IASB sementara menyetujui bahwa kriteria elemen dan kriteria pengukuran harus dipenuhi dalam
pengakuan pendapatan

Pengukuran

Adalah kegiatan untuk memberi informasi kuantitatif ke pada sesuatu yang diukur atau memberikan
informasi mengenai angka.

Untuk pendapatan di ukur dengan menggunakan nilai wajar atau nilai historis.

Standar akuntansi internasional (IFRS) menggunakan nilai wajar. Nilai wajar adalah harga pertukaran
pada tanggal pelaporan tanpa adanya pelepasan apapun.

Contoh pendapatan diukur : historial cost nya sesuai dengan transaksi pada saat terjadinya atau nilai
wajar.

Untuk menentukan nilai wajar terdapat 3 pendekatan, yaitu

1. pendeketan harga pasar  pendekatan yang di ambil dari survey barang atau jasa yang
sejenis atau sebanding di pasaran.
2. pendekatan income  nilai wajar asset ditentukan dari jumlah income atau pendapatan
yang dihasilkan dari asset tersebut. Asset yang di gunakan sebagai pendekatan adalah asset
tersebut dimanfaatkan maksimal dan akan mendatangkan hasil yang maksimal.
3. pendekatan cost 

Ada 4 kriteria pengakuan pendapatan yang harus diketahui:

 Pengakuan Ketika Penjualan: Pendapatan diakui dalam kondisi langsung di mana terjadi
proses penerimaan pendapatan dan penerimaan barang atau jasa kepada konsumen.

 Pengakuan Sebelum Penyerahan: kriteria pengakuan pendapatan ini berlangsung selama


proses produksi berjalan maupun setelah selesai produksi, contohnya seperti sistem
purchase order dan purchase requisition dalam bidang manufaktur dan retail.

 Pengakuan Setelah Penyerahan: sesuai namanya, pendapatan ini baru diakui setelah
diterimanya uang pembayaran sebagai hasil dari transaksi yang terjadi.

 Pengakuan Atas Suatu Transaksi Khusus: Pengakuan pendapatan ini dapat dicontohkan
seperti penjualan waralaba atau franchise, serta barang konsinyasi.

Anda mungkin juga menyukai