Kelompok 7 :
2023
19.1 SIFAT & CONTOH
Perkiraan laba rugi (profit and loss accounts) terdiri dari perkiraan pendapatan operasi, harga
pokok penjualan, beban operasi, pendapatan, beban di luar operasi, dan pos luar biasa
(pendapatan dan beban luar biasa yang terjadi karena transaksi yang bukan merupakan operasi
biasa, atau tidak diharapkan sering atau rutin terjadi dan berada di luar kendali entitas.
Entitas harus mengukur pendapatan berdasarkan nilai wajar atas pembayaran yang
diterima atau masih harus diterima. Nilai wajar tersebut tidak termasuk jumlah diskon penjualan
dan potongan volume.
Entitas harus mengakui pendapatan dari suatu penjualan barang jika semua kondisi
tersebut berikut terpenuhi.
a. Entitas telah mengalihkan risiko dan manfaat yang signifikan dari kepemilikan barang
kepada pembeli
b. Entitas tidak mempertahankan atau meneruskan baik keterlibatan manajerial sampai
kepada tingkat biasanya diasosiasikan dengan kepemilikan maupun kontrol efektif atas
barang yang terjual.
c. Jumlah pendapatan dapat diukur secara andal
d. Ada kemungkinan besar manfaat ekonomi yang berhubungan dengan transaksi akan
mengalir masuk ke dalam entitas.
e. Biaya yang telah atau akan terjadi sehubungan dengan transaksi dapat diukur secara
andal.
Jika hasil kontrak konstruksi dapat diestimasikan secara andal, maka entitas harus
mengakui pendapatan kontrak dan biaya kontrak yang ada relasinya dengan kontrak konstruksi
masing - masing sebagai pendapatan dan beban yang disesuaikan dengan tingkat penyelesaian
aktivitas kontrak pada akhir periode pelaporan (metode persentase penyelesaian). Hasil suatu
transaksi dapat diestimasi secara andal jika memenuhi semua kondisi berikut.
a. Jumlah pendapatan dapat diukur secara andal.
b. Ada kemungkinan besar bahwa manfaat ekonomis yang berhubungan dengan transaksi
akan mengalir kepada entitas
c. Tingkat penyelesaian transaksi pada akhir periode pelaporan dapat diukur secara andal.
d. Biaya yang terjadi dalam transaksi dan biaya penyelesaian transaksi dapat diukur secara
andal.
Estimasi hasil yang andal membutuhkan estimasi tingkat penyelesaian, biaya masa depan,
dan kolektibilitas tagihan yang andal. Entitas harus menentukan tingkat penyelesaian dari suatu
transaksi atau kontrak dengan menggunakan metode yang dapat mengukur dengan andal
sebagian besar pekerjaan yang dilaksanakan. Metode yang mungkin meliputi berikut ini.
a. Proporsi biaya yang terjadi dari pekerjaan yang telah diselesaikan sampai sekarang
dibandingkan dengan total estimasi biaya. Biaya yang terjadi dari pekerjaan yang telah
diselesaikan sampai sekarang tidak termasuk biaya yang berhubungan dengan aktivitas
masa depan, seperti bahan baku/ pembayaran di muka.
b. Survei atas pekerjaan yang telah diselesaikan.
c. Penyelesaian proporsi fisik dari transaksi jasa atau kontrak kerja.
Pengungkapan
Menurut SAK ETAP (IAI, 2009: 122)
Entitas harus mengungkapkan :
a. Kebijakan akuntansi yang diterapkan sebagai dasar pengakuan pendapatan, termasuk
metode yang diterapkan untuk menentukan tingkat penyelesaian transaksi yang
melibatkan penyediaan jasa;
b. Jumlah setiap kategori pendapatan yang diakui selama periode, termasuk pendapatan
yang timbul dari :
i. Penjualan barang;
ii. Penyediaan jasa;
iii. Bunga
iv. Royalti
v. Dividen
vi. Jenis pendapatan signifikan lainnya.
Entitas harus mengungkapkan :
a. Jumlah pendapatan kontrak yang diakui sebagai pendapatan dalam periode pelaporan
b. Metode yang digunakan untuk menentukan pendapatan kontrak yang diakui dalam
periode pelaporan;
c. Metode yang digunakan untuk menentukan tingkat penyelesaian kontrak yang sedang
berjalan.
Entitas harus menyajikan :
a. Jumlah bruto kontrak pekerjaan yang sudah menjadi hak sebagai suatu aset; dan
b. Jumlah bruto kontrak kerja yang terutang kepada pelanggan sebagai suatu kewajiban.
Menurut PSAK No.23 (Revisi 2010) 23.12
Entitas harus mengungkapkan :
a. Kebijakan akuntansi yang digunakan untuk pengakuan pendapatan, termasuk metode
yang digunakan untuk menentukan tingkat penyelesaian transaksi penjualan jasa;
b. Jumlah setiap kategori signifikan dari pendapatan yang diakui selama periode tersebut,
termasuk pendapatan yang berasal dari;
i. Penjualan barang;
ii. Penjualan jasa;
iii. Bunga;
iv. Royalti;
v. Dividen;dan
c. Jumlah pendapatan yang berasal dari pertukaran barang atau jasa yang tercakup dalam
setiap kategori signifikan dari pendapatan.
Menurut Penulis
Keuntungan (gain) berasal dari penjualan aset tetap (gain on sale of fixed assets), tukar
tambah aset tetap tidak sejenis (gain on trade-in), keuntungan selisih kurs (foreign
exchange gain).
Pos luar biasa artinya kerugian yang timbul karena kejadian atau transaksi yang tidak
normal dan tidak sering terjadi. Misalnya kerugian sebagai akibat gempa bumi,
kebakaran atau banjir. Kerugian tersebut setelah dikurangi klaim asuransi, jika ada,
disajikan sebagai pos luar biasa dalam laporan laba rugi.
Harga Pokok Penjualan adalah jumlah yang harus dikeluarkan perusahaan untuk
memperoleh barang yang terjual (cost of merchandise sold) atau untuk memproduksi
barang yang terjual (cost of goods sold). Cost of merchandise sold di suatu perusahaan
dagang dapat dihitung sebagai berikut (perusahaan menggunakan physical system).
Persediaan awal barang dagangan Rp xxx
+/+ Pembelian neto Rp xxx
Barang dagangan yang tersedia untuk dijual Rp xxx
-/- Persediaan akhir barang dagangan Rp xxx
HPP (cost of merchandise sold) Rp xxx
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pemeriksaan atas perkiraan laba rugi adalah
sebagai berikut.
1) Prinsip conservatism dalam pengakuan pendapatan dan beban
Beban yang belum pasti terjadi tetapi diperkirakan akan menjadi beban perusahaan pada periode
yang diperiksa, jumlahnya bisa diestimasi dan cukup material, harus dicatat sebagai beban.
Contoh, garansi untuk penjualan produk perusahaan (barang elektronik) harus di-accrued per
tanggal laporan posisi keuangan. Pendapatan yang belum pasti terjadi, belum boleh dicatat
sebagai pendapatan perusahaan.
Pendapatan pada umumnya diakui pada saat penyerahan barang (untuk perusahaan dagang dan
industri), pada saat penyerahan jasa atau pada saat dibuatkan faktur (untuk perusahaan jasa).
Pengecualiannya, antara lain :
a. Diakui pada saat penerimaan uang, misalnya untuk penjualan tunai dan penjualan
cicilan;
b. Untuk perusahaan kontraktor ada 2 pilihan pengakuan pendapatan, yaitu metode
kontrak selesai (completed contract method) dan metode persentase penyelesaian
(percentage of completion method)
c. Untuk jenis barang tertentu yang harga jualnya sudah pasti, barangnya pasti
terjual atau cepat rusak, pendapatan bisa diakui pada saat selesainya produksi.
Misalnya, untuk logam mulia dan hasil pertanian.
3) Waktu yang digunakan untuk memeriksa akun pendapatan dan beban (pos - pos laba rugi)
tidak sebanyak waktu yang digunakan untuk memeriksa pos - pos laporan posisi
keuangan, karena berbagai alasan berikut.
1. Pada waktu memeriksa pos laporan posisi keuangan, sekaligus sudah diperiksa pos laba
rugi yang bersangkutan. Menurut standar akuntansi di Indonesia, transaksi yang terjadi
dalam mata uang asing harus dicatat menggunakan kurs yang berlaku pada saat terjadi
transaksi; aset dan kewajiban moneter yang tercantum dalam mata uang asing pada
tanggal laporan posisi keuangan, harus dikonversikan ke dalam rupiah dengan
menggunakan kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal laporan posisi keuangan;
selisih kurs yang terjadi dibebankan pada laba rugi tahun berjalan.
2. Pada waktu melakukan tes transaksi (test of recorded transactions) sekaligus diperiksa
pos - pos laba rugi.
3. Audit prosedur atas perkiraan laba rugi yang biasa dijalankan, seperti :
a. Analytical review procedures
b. Menganalisis beberapa perkiraan laba rugi penting atau ada kaitannya dengan
perhitungan pajak (untuk koreksi fiskal)
c. Melakukan pemeriksaan atas subsequent payment dan subsequent collection.
Arens (2014;460)
Berikut gambaran perkiraan - perkiraan dalam siklus penjualan dan penagihan piutang.
Selain itu, Arens juga menjelaskan tentang perkiraan - perkiraan (accounts), fungsi
bisnis, dokumen - dokumen, dan catatan akuntansi dari transaksi penjualan, penerimaan kas,
penjualan retur, penghapusan piutang tak tertagih, dan biaya penghapusan piutang seperti di tabel
berikut :
TRANSAKSI PENJUALAN
2. Untuk memeriksa apakah semua pendapatan yang menjadi hak perusahaan telah dicatat
dengan menggunakan cut-off yang tepat. Maksudnya auditor harus yakin bahwa:
semua pendapatan, dari kegiatan operasi maupun di luar kegiatan operasi (misalnya pendapatan
bunga, penjualan barang-barang scrap), seluruhnya sudah dicatat dalam buku perusahaan dan
uangnya telah/akan diterima oleh perusahaan. Jangan sampai ada pendapatan yang masuk ke
kantong karyawan, direksi atau pemegang saham yang merupakan pemilik perusahaan. semua
pendapatan dicatat dalam periode yang tepat, yaitu periode terjadinya, dan tidak terjadi
pergeseran waktu pencatatan untuk tujuan window dressing. tidak ada pendapatan yang bukan
menjadi hak perusahaan, misalnya pendapatan dari bisnis pribadi pemegang saham/pemilik,
dicatat sebagai pendapatan.
3. Untuk memeriksa apakah semua biaya yang menjadi beban perusahaan telah dicat perusahaan,
untuk tujuan window dressing. dengan menggunakan cut-off yang tepat. Maksudnya auditor
harus yakin bahwa:
semua biaya, dari kegiatan operasi maupun di luar kegiatan operasi (misalnya biaya bunga,
kerugian penarikan aset tetap), seluruhnya sudah dicatat dalam buku perusahaan, baik yang
uangnya sudah dibayarkan maupun baru akan dibayarkan dalam periode berikutnya; semua biaya
dicatat dalam periode yang tepat, yaitu periode terjadinya, dan tidak terjadi pergeseran waktu
pencatatan untuk tujuan window dressing; tidak ada biaya yang bukan menjadi beban
perusahaan, misalnya biaya pribadi pemegang saham/pemilik, dicatat sebagai biaya perusahaan.
4. Untuk memeriksa apakah terdapat fluktuasi yang besar dalam perkiraan pendapatan dan beban
jika dibandingkan bulan per bulan atau jika dibandingkan dengan anggaran pendapatan dan
beban. Jika terlihat ada fluktuasi yang besar, auditor harus memeriksa alasan dari kenaikan atau
penurunan yang besar tersebut, apakah masuk akal atau tidak Ada kemungkinan klien melakukan
kesalahan pencatatan, misalnya seharusnya masuk ke biaya penjualan tetapi dicatat sebagai biaya
umum dan administrasi Kemungkinan lain ada pergeseran waktu pencatatan, misalnya penjualan
tahun 2016 dicatat sebagai penjualan tahun 2015. Bisa juga klien sengaja melakukan pergeseran
mata anggaran karena anggaran tertentu sudah habis dipakai sedangkan mata anggaran lainnya
masih banyak yang belum terpakai.
5. Untuk memeriksa apakah pendapatan dan beban telah dilaporkan sesuai dengan Standar
Akuntansi Keuangan ETAP/PSAK/IFRS. Dalam catatan atas laporan keuangan harus dijelaskan
beberapa kebijakan akuntansi yang penting, misalnya: apakah perusahaan menggunakan metode
akrual dalam pencatatan beban dan
pendapatan; bagaimana metode pengakuan pendapatan yang digunakan; pemeliharaan,
reparasi-perbaikan (repairs), dan penyempurnaan-penambahan (improvement); laba-rugi
penjualan aset tetap.