Anda di halaman 1dari 34

1

LAPORAN LABA RUGI


Sri Wahyu Handayani SE.,MMSI
0311068901
TEORI AKUNTANSI
2

HUBUNGAN LABA RUGI DAN NERACA


• Dalam mengkaji elemen akuntansi dan hubungannya dengan laporan laba rugi dengan neraca dikenal
2 pendekatan, yaitu :

• Artikulated approach
Yaitu laporan dianggap sebagai memiliki hubungan matematis, dimana laba rugi hanya
merupakan perubahan modal pada periode itu
Dalam pendekatan ini dikenal 2 konsep, yaitu :

• revenue – expense approach


konsep ini menganggap bahwa laporan utama adalah laporan laba rugi, yang diperoleh
dari penggunaan (matching) biaya dan hasil yang diakui.

• Assets – liabilities approach


Konsep ini menganggap bahwa langkah pertama bukan mengukur laba tetapi
mengukur harta dan kewajiban.

Disini income didefinisikan sebagai perubahan dalam net asset, sehingga laporan laba
rugi dianggap merupakan pengelompokan dan pelaporan perubahan yang terjadi dalam
net aset

• Non Articulated approach


Hubungan antar neraca dan laba rugi dianggap tidak ada minimal tidak
otomatis dan masing-masing berdiri sendiri antara satu dengan yang lain.
Misal : pencatatan unrealized capital atau transaksi lainnya seperti transaksi valuta
asing tidak dibukukan langsung ke laporan laba rugi tetapi langsung dicatat dalam
perkiraan modal
3

ISI DAN ELEMEN DALAM LAPORAN


L/R
Yang dimaksud dengan laporan laba-rugi adalah laporan keuangan yang
menyajikan pendapatan dan beban suatu perusahaan pada periode
tertentu.

Isi dari laporan laba-rugi adalah terdiri dari dua unsur, yaitu:
1. Revenue (hasil) atau pendapatan.

2. Expenses (beban-beban).
Pendapatan adalah hasil yang diperoleh dari kegiatan
perusahaan
seperti penjualan barang dagangan, memberikan jasa kepada
langganan, sewa dari hak milik, meminjamkan uang dan lain
pekerjaan yang mengarah untuk mendapatkan hasil.

Penghitungan laba-rugi dapat disusun dalam dua bentuk, yaitu:


a. Bentuk laporan (stafel) yang ditulis berbentuk halaman ke bawah.

b. Bentuk sebelah-menyebelah (skontro) yang ditulis berbentuk


sebelah kiri dan sebelah
4

KONSEP MATCHING COST

• Menurut teori matching concept, maka biaya harus


dibebankan sesuai dengan pengakuan dan periode
panghasilan. Dalam hal sukar melakukan matching, maka
pembebanan harus dilakukan secara rasional dan
sistematis

• Biaya adalah semua yang di bebankan kepada produk


barang dan jasa yang akan dijual untuk mendapatkan
revenue.
5

KONSEP MATCHING COST


 Berdasarkan waktu pengeluaran/pembebanan biaya dan
prinsip matching dikenal 2 konsep berikut:
1. Direct atau Product Matching; Pada saat penjualan atau
hasil diketahui, hasil ini di match dengan biaya yang
berkaitan dengan produk atau jasa yang dijual itu.
Periode ini disebut juga biaya produk. Konsep ini adalah
konsep yang mengabaikan beberapa masalah antara lain
biaya yang belum bisa dikaitkan langsung dengan produk
itu sehingga dalam konsep ini semua biaya lain diluar biaya
produk atau jasa itu dianggap sebagai aktiva yang
dialihkan ke periode yang akan datang.
6

2. Indirect atau Periode Matching.


Disini matching dilakukan antara hasil yang diperoleh dengan seluruh biaya
yang dikeluarkan/sibebankan selama periode dimana digunakan bukan
berdasarkan waktu perolehan atau pembayaran ini disebut biaya periodik.
Sebenarnya ini bukan murni matching ini adalah approximation dari
matching. Namun konsep ini dapet diterimakarena beberapa alasan sebagai
berikut:
a. Banyak biaya periodik secara tidak langsung dikaitkan dengan biaya pada
periode sekarang sehingga tidak berbeda antara matching
menurut dasar penggunaan atau dasar waktu pelaporan.
b. Untuk hal-hal tertentu sukar mengidentifikasi hubungan langsung antara
jenis hasil dan biaya.
c. Jika misalnya suatu biaya tidak bisa dianggap akan memberikan
kontribusi terhadap hasil yang akan datang mengapa tidak
dibebankan kepada periode sekarang.
d. Untuk biaya yang bersifat berulang-ulang dan reguler, tidak ada
pengaruh material terhadap masalah kapan dibiayakan.
e. Banyak biaya bersifat joint cost yang sukar diasosiasikan untuk hasil
tertentu sehingga memerlukan alokasi arbitrer dengan
menggunakan dasar waktu.
7

REVENUE (Pendapatan)
Menurut PAI 84; Pendapatan adalah peningkatan jumlah
aktiva atau penurunan kewajiban suatu badan usaha yang
timbul dari penyerahan barang dagang dan jasa atau
aktivitas lainnya dalam satu periode

Menurut FASB; Pendapatan adalah aliran masuk atau


pertambahan aktiva suatu perusahaan atau penyelesaian
utang (karena kombinasi diantara keduanya) dari
penyerahan atau produksi barang, penyerahan jasa dan atau
kerugian lain yang merupakan kegiatan utama badan usaha
tersebut.

Menurut PSAK No 23 ; Pendapatan adalah arus masuk


bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas
normal perusahaan selama suatu periode bila arus masuk itu
mengakibatkan kenaikan ekitas, yang tidak berasal dari
kontribusi penanam modal
8

REVENUE (Pendapatan)
• Menurut Vernon Kam
Pendapatan adalah arus kenaikan bruto nilai aktiva dan modal yang
dihasilkan dari kegiatan utama perusahaan

Aliran masuk ini meliputi :


• aliran fisik, menyangkut :
• peristiwa atau kegiatan produksi dan penjualan output
• obyek kegiatan yaitu output atau produk itu sendiri

• aliran moneter, melibatkan :


• peristiwa kenaikan nilai dalam perusahaan karena kegiatan produksi
atau penjualan output perusahaan kepada para pembeli

• obyek peristiwa yaitu berupa nilai rupiah aktiva yang diproduksi atau
dijual.
9

Terbentuknya Pendapatan
• Terbentuknya Pendapatan dan realisasi pendapatan
Pendapatan terbentuk dari earning process, yaitu proses terbentuknya pendapatan.
Pada umumnya earning proses melalui tahap-tahap kegiatan berikut ini :
• Pembelian jasa/produk masukan
• proses produksi
• penggudangan produk
• penjualan kredit
• pengumpulan piutang
• pemenuhan jasa yang setelah penjualan

• sedangkan realized process adalah diterimanya kas atau kesanggupan membayar dari
pihak pembeli produk atau jasa yang dihasilkan perusahaan.

• Menurut Patton dan Littleton, proses realisasi ditandai dengan 2 kejadian, yaitu :
• adanya kepastian perubahan produk menjadi produk aktiva lain (potensi jasa)
melalui kegiatan penjualan jasa yang sah
• diperolehnya aktiva lain, biasanya aktiva lancer, sebagai pengesahan terhadap
transaksi penjualan tersebut
10

Pengakuan Pendapatan
• Kriteria Pengakuan Pendapatan
Pendapatan diakui bila besar kemungkinan manfaat ekonomi masa depan
mengalir ke perusahaan dan manfaat ini dapat diukur dan andal.

a. Menurut Vernon Kam


 pengukuran nilai aktiva; kenaikan aktiva tersebut harus bias diukur
secara andal dan didukung oleh bukti yang cukup
 adanya suatu transaksi; adanya transaksi dengan pihak eksteren yang
independent dan didasarkan pada nilai histories.
 kelengkapan substansial dari proses terbentuknya
pendapatan;menekankan bahwa pendapatan tidak akan diperoleh
sampai perusahaan mempunyai performance yang
substansial , yaitu kalau secara substansial proses earning tersebut
telah selesai.
b. Menurut FASB
pendapatan baru diakui apabila jumlah moneter pendapatan telah
terealisasi atau cukup pasti akan segera terealisasi pendapatan baru akan
diakui apabila pendapatan tersebut sudah terhimpun
11

Pengakuan Revenue 1
Secara umum revenue akan diakui secara :
 accrual basis
berarti bahwa revenue harus dilaporkan selama kegiatan produksi,
diman Laba dapat dihitung secara proporsional dengan penyelesaian
pekerjaan
a. laba diakui selama kegiatan produksi dalam bentuk ;sewa, bunga,
komisi diakui sebagai revenue berdasarkan perjanjian
b. perusahaan professional seperti konsultan,akuntan, notaries lebih
tepat menggunakan accrual basis
c. revenue atas kontrak jasa panjang diakui berdasarkan kemajuan kerja
atau presentasi siap. Persentase siap dapat dihitung dengan cara :
taksiran para ahli
jumlah biaya yang dikeluarkan dibandingkan dengan taksiran biaya
seluruh proyek.
revenue cost plus fixed fee contract, kontrak berdasarkan fee yang
tetap ditambah biaya tertentu
perubahan asset sebagai akibat pertumbuhan yang menimbulkan
kenaikan revenue
12

Pengakuan revenue 2
• critical event basis
dalam metode ini yang diperhatikan adalah
kejadian penting dalam siklusoperasi perusahaan,
kejadian kritis tersebut adalah :
a. pada saat penjualan
• jika harga produk diketahui secara pasti
• pertukaran telah selesai dan sudah diketahui biaya yang dikeluarkan
• jika realisasi penjualan dianggap penting
b. pada saat penyelesaian proyek
• diterapkan bila situasi pasar stabil dan harga komoditti juga stabil
• pada saat pembayaran setelah dilakukan penjualan
c. apabila penjualan yang akan dilakukan dan penilaian
yang akurat tidak dapat dilakukan
13

Konsep Income
Pengertian Income (Penghasilan) ;income (penghasilan) adalah peningkatan
manfaat ekonomi selama suatu periode akuntansi tertentu dalam bentuk
pemasukan atau penambahan aktiva atau penurunan kewajiban yang
mengakibatkan kenaikan ekuitas, yang tidak berasal dari kontribusi
penanam modal

Dalam SFAC no 6 ada istilah comprehensive income (penghasilan


komprehensif)
Yaitu modal perusahaan selama satu periode dari transaksi, peristiwa
lain dan keadaan dari sumber selain pemilik perusahaan, mencakup
semua perubahan modal dalam suatu periode kecuali yang timbul
sebagai akibat investasi pemilik dan distribusi kepada pemilik

Penghasilan komprehensif meliputi :


• komponen pokok, yaitu pendapatan (revenue), biaya (expenses),
laba atau keuntungan (gains) dan rugi (losses)
• komponen antara (laba akuntansi ), yaitu komponen sebagai akibat
kombinasi berbagai komponen pokok seperti laba kotor, laba usaha,
laba sebelum pajak, dan laba setelah pajak.
14

Konsep Income

Transaksi yang menyebabkan kenaikan aktiva,


menurut Patton dan Littleton antara lain adalah :
• transaksi pembelanjaan yang bersumber dari
kreditur maupun pemegang saham
• laba (gains) dari penjualan aktiva yang bukan
berupa barang dagangan seperti aktiva tetap,
surat berharga atau penjualan anak perusahaan
• hadiah, sumbangan, atau penemuan
• revaluasi aktiva
• penyerahan produk perusahaan
15

Laba
• Menurut SAK,
laba hasil dari penjualan selain kegiatan utama
perusahaan diklasifikasikan tersendiri di bagian
bawah dalam pos pendapatan dan laba rugi di luar
usaha.
• Income meliputi revenue (pendapatan) dan gain
(laba)
• Revenue (Pendapatan)
adalah penghasilan yang timbul dari aktivitas
perusahaan, yang dinyatakan dalam gross
inflows
16
Revenue biasa disebut dan dikenal dengan istilah lain,
seperti:
• penjualan barang; meliputi barang yang diproduksi
perusahaan dan dijual dan barang yang dibeli
untuk dijual kembali. Seperti: barang dagang
yang dibeli pengecer, tanah atau property yang
dibeli untuk dijual kembali
• penjualan jasa ;menyangkut pelaksanaan tugas
yang secara kontraktual telah disepakati untuk
dilaksanakan selama satu periode waktu yang
disepakati oleh perusahaan
• penggunaan aktiva perusahaan oleh pihak lain yang
menghasilkan :
a. bunga, pembebanan untuk penggunaan kas atau
setara kas atau jumlah terhutang kepada
perusahaan
b. dividen, distribusi laba kepada pemegang
investasi ekuitas sesuai dengan proporsi mereka
dari jenis modal tertentu.
c. royalty. Pembebanan untuk penggunaan aktiva
jangka panjang perusahaan, seperti hak cipta,
paten, merek dagang dsb
17

Pengertian Biaya (Expense)

Expense disebut dengan istilah beban Beban adalah


penurunan manfaat ekonomis selama suatu periode
akuntansi dalam bentuk arus kas keluar atau
berkurangnya aktiva atau terjadinya kewajiban yang
mengakibatkan penurunan equitas yang tidak
menyangkut pembagian kepada penanam modal.
Menurut Suwarjono expense atau expired cost adalah
biaya yang digunakan istilahnya secara berganti –
gantian.
Menurut SFAC No 6
Biaya adalah aliran kas keluar atau penggunaan aktiva
atau terjadinya utang (atau kombinasi keduanya) dari
penyerahan atau produksi barang atau penyerahan
jasa atau pelaksanaan kegiatan utama suatu
perusahaan
18

Menurut IAI
Beban adalah biaya yang secara langsung atau tidak
langsung telah dimanfaatkan di dalam usaha
menghasilkan pendapatan dalam suatu periode atau
yang sudah tidak memberikan manfaat ekonomis
untuk kegiatan masa berikutnya.
Menurut Vernon Kam
Biaya adalah penurunan nilai aktiva atau kenaikan nilai
utang akibat penggunaan barang atau jasa dalam
kegiatan utama perusahaan
Maka dapat disimpulkan bahwa biaya terjadi karena
kegiatan-kegiatan yang menyebabkan pengeluaran kas
(atau yang pada akhirnya mengakibatkan pengeluaran
kas) yang berkaitan dengan usha untuk mendapatkan
penghasilan
19

Pengukuran dan Pengakuan Biaya


• Dasar pengakuan biaya
• biaya histories
adalah jumlah rupiah kas atau setara kas yang
dikorbankan untuk memperoleh aktiva pada saat perolehan

• biaya masuk terkini


adalah jumlah rupiah harga pertukaran yang harus
dikorbankan sekarang untuk memperoleh aktiva sejenis
dalam kondisi yang sama

• setara kas
adalah jumlah rupiah kas yang terealisir dengan cara
menjual setiap jenis aktiva di pasar bebas dalam kondisi
perusahaan normal
20

Pengakuan Biaya
• Cost memiliki 2 kedudukan, yaitu :
• sebagai aktiva yang disajikan pada neraca
• cost sebagai beban atau expired cost yang disajikan dalam
laporan laba rugi.
• Menurut KDPPLK
• Beban diakui dalam laporan laba rugi atas dasar hubungan
langsung antara biaya yang timbul dan pos penghasilan tertentu
yang diperoleh.
• Proses ini disebut sebagai pengaitan biaya dengan pendapatan
dan melibatkan pengakuan penghasilan dan beban secara
gabungan atau bersamaan yang dihasilkan secara langsung
dan bersama-sama dari transaksi atau peristiwa yang sama.
21

Klasifikasi Biaya
• Klasifikasi harga pokok barang yang terjual (cost of good sold)
- biaya administrasi dan umum
- biaya pemasaran
• klasifikasi biaya tetap dan biaya variable
dalam hal ini klasifikasi atas dasar perilaku biaya dalam hubungannya dengan volume
aktivitas.
- Biaya tetap adalah biaya yang konstan tidak berubah walaupun ada perubahan
volume aktifitas
- Biaya variable adalah biaya yang berubah-ubah secara proporsional dengan
perubahan volume aktivitas.
• Cara penandingan biaya :
- berasosiasi atas dasar sebab akibat
merupakan cara yang dianggap ideal walaupun sulit untuk membuktikan apakah
barang dan jasa yang digunakan memberikan kontribusi untuk menciptakan
pendapatan
- alokasi secara sistematis
apabila diyakini bahwa periode tertentu akan menerima manfaat dari aktiva tertentu
oleh karena itu setiap periode tersebut harus menanggung beban biaya dari manfaat
yang diperolehnya.
- pengakuan segera
hal ini digunakan karena tidak semua biaya berasosiasi dalam hubungan sebab akibat
dengan pendapatan.
22

Gain dan Loss


• Gains (laba) adalah keuntungan dari transaksi tertentu yang sifatnya insidentil
• Sedangkan penggolongan laba di luar laba tersebut adalah gain

• Gain adalah naiknya equity dari transaksi yang sifatnya insidentil dan bukan dari kegiatan utama
entity dan dari transaksi atau kejadian lainnya yang mempengaruhi entity selama satu periode
tertentu, kecuali yang berasal dari hasil atau investasi dari pemilik

• Losses adalah rugi transaksi tertentu yang sifatnya insidentil

• Yaitu turunnya nilai equity dan dari transaksi yang sifatnya insidentil dan bukan kegiatan utama
perusahaan dan dari seluruh transaksi kejadian lainnya yang mempengaruhi entity selama
periode tertentu kecuali yang berasal dari biaya atau pemberian kepada pemilik.

• Menurut Committee on Terminology


• Laba (Rugi) adalah jumlah yang berasal dari pengurangan harga pokok produksi, biaya lain, dan
kerugian dari penghasilan atau penghasilan operasi

• Menurut APB Statement


• Laba (rugi) adalah kelebihan (deficit) penghasilan di atas biaya selama satu periode akuntansi
23

Income Smoothing – Creative Accounting.


• Teory Efficiency Market Hypothesis (EMH)
menyebutkan bahwa laporan keuangan dapat
mempengaruhi pasar modal . ini berarti menunjukkan
betapa pentingnya laporan keuangan. Biasanya laba yang
stabil dimana tidak banyak fluktuasi atau varience dari
suatu periode ke periode lain dinilai sebagai prestasi baik.
Upaya menstabilkan laba ini disebut income smoothing.

• Income smoothing biasanya dilakukan dengan berbagai


cara :
1. Mengatur waktu kejadian transaksi.
2. Memilih prinsip atau metode alokasi.
3. Mengatur penggolongan antara laba operasi normal
dan laba yang bukan dari operasi normal.
24

Hipotesis Perataan Laba


Perataan income dapat dipandang sebagai upaya yang
sengaja dilakukan untuk menormalkan income dalam
rangka mencapai kecenderungan atau tingkat income
yang diinginkan.

Pengertian perataan income :


Upaya yang dengan sengaja dilakukan untuk memperkecil
atau fluktuasi pada tingkat earnings yang dianggap
normal bagi perusahaan, dalam hal ini merupakan bagian
upaya manajemen perusahaan untuk mengurangi variasi
tidak normal dalam earnings pada tingkat yan diijinkan
oleh prinsip akuntansi dan manajemen yang sehat.
25

Hipotesis Perataan Laba


• Teori Gordon tentang perataan income :
a) proposisi 1; criteria yang digunakan manajemen corporate
dalam memilih prinsip akuntansi adalah maksimalisasi utilitas
atau kemakmurannya
b) proposisi 2 ; utilitas manajemen meningkat seiring dengan
keamanan kerja, level dan tingkat pertumbuhan dalam
income manajemen, dan tingkat pertumbuhan besarnya
korporasi.
c) proposisi 3; pencapaian tujuan manajemen dalam proposisi 2
tergantung pada kepuaan pemegang saham terhadap kinerja
korporasi
d) proposisi 4; kepuasan pemegang saham terhadap korporasi
meningkat seiring dengan rata-rata tingkat pertumbuhan
income korporasi
26

Motivasi Perataan Laba


• Antara lain adalah :
a) peningkatan hubungan dengan kreditor, investor, dan pekerja
b) memperkecil siklus bisnis

• menurut Gordon :

a) criteria yang digunakan manajemen corporate dalam memilih


prinsip akuntansi adalah untuk memaksimumkan utilitas atau
kemakmuta
b) utilitas yang sama adalah sebuah fungsi keamanan kerja, tingkat
pertumbuhan gaji dan tingkat pertumbuhan ukuran perusahaan
c) kepuasan pemegang saham terhadap kinerja corporate
meningkatkan status da penghargaan terhadap manajer
d) kepuasan yang sama tergantung pertumbuhan dan stabilitas
income perusahaan
27

Motivasi Perataan Laba


• Alasan perataan income menurut beidelman :
a. Arus earnings yang stabil mampu mendukung tingkat
dividen yang lebih tinggi daripada arus earnings yang
lebih variable dan memiliki pengaruh yang
menguntungkan dalam nilai saham perusahaan karena
risiko perusahaan yang berkurang
b. kemampuan melawan sifat siklus earnings yang
dilaporkan dan mengurangi korelasi return ekspektasi
perusahaan dengan return portofolio pasar
• Jadi pada dasarnya alas an perataan income adalah
untuk :
a. menetralisir ketidakpastian lingkungan dan memperkecil
fluktuasi yang besar dalam kinerja operasi perusahaan
karena siklus yang silih berganti.
b. mengidentifikasi karakterisasi organisasional dan
membedakan di antara berbagai perusahaan derajad
perataan mereka.
28

Dimensi Perataan Laba


• Menurut Dascher :
a. perataan riil ; yaitu merujuk pada
transaksi actual yang dilakukan atau
tidak dilakukan atas dasar efek
perataannya terhadap income
b. perataan artificial; yaitu merujuk
pada prosedur akuntansi yang
diimplementasikan untuk memindahkan
biaya dan atau pendapatan dari satu
periode ke periode lainnya.
29

Dimensi Perataan Laba


• Menurut Barnet:
a. perataan melalui terjadinya peristiwa dan atau
pengakuan ; manajemen dapat menentukan waktu terjadinya
transaksi sedemikian rupa sehingga efek transaksi tersebut
terhadap income akan cenderung memperkecil variasinya dari
waktu ke waktu.
b. perataan melalui alokasi dari waktu ke waktu; berkaitan
dengan terjadinya dan pengakuan suatu peristiwa, manajemen
memiliki kebebasan yang lebih baik untuk mengendalikan
penentuan periode yang dipengaruhi oleh kualifikasi peristiwa
tersebut
c. perataan melalui klasifikasi; ketika statistic laporan income
selain income bersih (nilai bersih semua pendapatan dan biaya)
merupakan obyek perataan, manajemen dapat mengklasifikasi
elemen dalam laporan income untuk mengurangi variasi dari
waktu ke waktu dalam statistictersebut.
30

Enam Praktik Pengelolaan Earning


Corporate
• overstatement perubahan restrukturisasi untuk membersihkan neraca

• klasifikasi porsi harga yang signifikan dari suatu entitas yang diperoleh
seperti riset dan pengembangan dalam proses sehingga jumlahnya dapat
dihapuskan sebagai beban sekaligus

• pembentukan kewajiban yang besar untuk biaya masa depan (dicatat


sebagai bagian dari akuntansi untuk sebuah akuisisi) guna melindungi
earning masa depan

• penggunaan asumsi yang tidak realistic untuk mengestimasi kewajiban


tertentu seperti retur penjualan, kerugian piutang, dan biaya garansi
sedemikian rupa sehingga akrual yang berlebihan dapat dibalik untuk
meningkatkan selama periode berikutnya.

• Pemasukan kesalahan secara sengaja dalam buku perusahaan dan


pembenaran kegagalan untuk memperbaiki kesalahan tersebut dengan alas
an materialitas

• Pengakuan pendapatan sebelum proses earning selesai


31

Perubahan Akuntansi
• Kebijakan akuntansi dari sebuah pelaporan ekuitas
adalah prinsip akuntansi spesifik dan metode penerapan
prinsip tersebut yang oleh manajemen entitas dipandang
paling tepat untuk menyajikan posisi keuangan,
perubahan dalam posisi keuangan, dan hasil operasi
dengan sewajarnya sesuai dengan prinsip akuntansi yang
berterima umum dan karenanya diadopsi untuk
penyiapan laporan keuangan.

• Literatur akuntansi menjelaskan perubahan dalam prinsip


dan estimate akuntansi dalam pengertian keinginan
manajemen untuk mencapai tujuan tertentu seperti
perataan income, pengurangan biaya keagenan berkaitan
dengan pelanggaran perjanjian utang
32

Perubahan Akuntansi
• Badan pengatur akuntansi telah mencoba membatasi kemampuan
manajemen untuk menggunakan perubahan akuntansi guna
meningkatkan atau menurunkan income bersih., antara lain :

• APB no 20 telah menetapkan bahwa perubahan akuntansi harus


diperlakukan sebagai perubahan efek kumulatif, mengharuskan
pelaporan dalam laporan income komparatif.

• Accounting Release no 177 menentukan bahwa perubahan


akuntansi dibuat untuk memperoleh metode akuntansi yang baik,
dengan menggunakan pertimbangan bisnis yang masuk akal dalam
pemilihannya

• SEC menegaskan bahwa perusahaan public perusahaan public


harus menggunakan enam praktik akuntansi untuk mengelola
earning korporat :
33

Keterbatasan Laporan Keuangan.


• Bagaimanapun besarnya manfaat laporan keuangan, seorang users
harus memahami keterbatasan yang dimiliki laporan keuangan agar
dalam membacanya tidak menimbulkan salah tafsir.
Menurut PAI sifat dan keterbatasan laporan keuangan adalah sbb :

1. Laporan keuangan bersifat historis.


2. Laporan keuangan yang bersifat umum dan bukan dimaksudkan untuk
memenuhi kebutuhan pihak tertentu.
3. Proses penyusanan laporan keuangan tidak luput dari penggunaan taksiran
dan berbagai pertimbangan.
4. Akuntansi hanya melaporkan informasi material.
5. Laporan keuangan bersifat konservatif dalam menghadapi ketidakpastian;
bila terdapat beberapa kemungkinan kesimpulan yang tidak pasti mengenai
penilaian suatu pos, lazimnya dipilih alternatif yang menghasilkan laba
bersih atau nilai aktiva yang paling kecil.
34

Keterbatasan Laporan Keuangan.


1. Laporan keuangan lebih menekankan pada makna ekonomis
suatu peristiwa/transaksi dalam bentuk hukumnya.
2. Laporan keuangan disusun dengan menggunakan istilah-
istilah teknis dan pemakai laporan diasumsikan memahami
bahasa teknis akuntansi dan sifat dari informasi yang
dilaporkan.
3. Adanya berbagai alternatif metode akuntansi yang dapat
digunakan menimbulkan variasi dalam pengukuran sumber-
sumber ekonomis dan tingkat kesuksesan antar perusahaan.
4. Informasi yang bersifat kualitatif dan fakta yang tidak dapet
dikuantifikasikan umumnya
diabaikan

Anda mungkin juga menyukai