Anda di halaman 1dari 11

Oleh Zulkharis Syafitri (1301035043)

PENDAPATAN (REVENUE) Konsep


pendapatan sulit dirumuskan karena pada
umumnya pendapatan dikaitkan dengan
prosedur akuntansi tertentu, jenis
perubahan nilai tertentu, dan kaidah
implicit atau diasumsikan atau yang
diasumsikan untuk menetapkan kapan
pendapatan harus dilaporkan.

1.

Sifat pendapatan (nature of revenue) Pada umumnya


konsep pendapatan belum dirumuskan dengan jelas dalam
kepustakaan akuntansi, terutama karena pendapatan
biasanya dibahas dalam kaitannya dengan pengukuran
serta saat pencatatannya dan dalam konteks system tata
buku berpasangan. Didalam kepustakaan akuntansi
ditemukan dua pendekatan terhadap konsep
pendapatan.Defenisi pendapatan yang lebih tradisional
adalah bahwa pendapatan merupakan arus masuk aktiva
atau aktiva bersihke dalam perusahaan sebagai hasil
penjualan barang atau jasa. Inilah pendekatan FASB dalam
Statement of Final Accounting Concept No. 3 (SFAC 3). Akan
tetapi, rumusan ini mencakup pengukuran dan penetapan
waktu pengakuan pendapatan dengan proses pendapatan.

2.

Apa yang seharusnya termasuk dalam pendapatan?


Dalam statement No.4 ,APB menyajikan pandangan
yang komprehensif mengenai pendapatan. Selain
penjualan jasa, dalam pendapatan dimasukkan
penjualan sumber-sumber daya selain produk
perusahaan, seperti pabrik, peralatan dan investasi.
Didalam FASB SAFC No.3, dijelaskan defenisi
pendapatan yang lebih sempit sebagai produk atau
jasa perusahaan sebagai produk atau jasa
perusahaan sebagai berikut; Pendapatan terjadi
dari operasi utama atau operasi pusat perusahaan
yang bersinambung selama satu periode.

3.

4.

Pengukuran pendapatan, Nilai tukar produk atau


jasa perusahaan merupakan ukuran terbaik bagi
pendapatan. Nilai tukar ini menunjukkan
ekuivalen kas atau nilai sekarang dari
pendiskontoan tagihan uang yang akhirnya
akan diterima dari transaksi pendapatan.
Saat pelaporan pendapatan, Pelaporan
pendapatan menuntut tidak hanya pernyataan
bahwa perusahaan itu telah memproduksi nilai
ekonomik dalam bentuk barang atau jasa,
tetapi juga pengukuran nilai itu sendiri.

a.

b.

Pelaporan pendapatan selama produksi, Dasar


akuntansi akrual yang tradisional mengakui
pendapatan pada saat dihasilkan jika pada saat
yang sama tagihan (klaim) terhadap pelanggan
atau klien yang mengikat. Contoh dasar akrual
(accrual basic) pengakuan pandapatan adalah
sewa, bunga, komisi, dan jasa perseorangan
yang dilaksanakan atas dasar waktu
Kontrak jangka panjang, Penerapan kedua yang
diterima bagi pelaporan pendapatan selama
produksi adalah pengakuan pendapatan atas
kontrak jangka panjang. Penerapan ini diterima
umum atas dasar pragmatik dan didukung oleh
teori.

c.

Pertumbuhan (accretion)Yang berkaitan


dengan pelaporan pendapatan selama
produksi adalah pengakuan kenaikkan nilai
yang timbul dari pertumbuhan alami atau
proses pertambahan umur. Pertumbuhan
alami atau penuaan ini sepanjang waktu
hanyalah bagian proses produksi, ditinjau
dari pandangan ilmu ekonomi, sebagai
proses perubahaan bentuk barang. Oleh
sebab itu didalam pengertian ekonomi,
pertumbuhan menimbulkan pendapatan.

d.

e.

Pelaporan pendapatan pada saat penyelesaian


produksi, Pada saat produk diselesaikan, satu dari
beberapa ketidakpastian terdahulu yaitu biaya
produksi sekarang dapat dihitung dengan tingkat
ketepatan yang wajar. Harga jual dan biaya
tambahan penjualan serta penyerahan masih tetap
belum pasti. Akan tetapi apabila biaya-biaya ini dapat
ditaksir cukup tepat, maka pada saat penyelesaiaan
produksi ini dapat di benarkan untuk melaporkan
pendapatan.
Pelaporan pendapatan sesudah penjualan,
Penerimaan kas atau penerimaan kas yang sudah di
antisipasikan merupakan hal yang signifikan dalam
pengukuran pendapatan, tetapi umumnya tidak kritis
dalam proses operasional untuk meningkatkan aktiva
bersih perusahaan.

Beban

sering didefenisikan dalam arti biaya


yang habis terpakai atau alokasi biaya.
Penilaian beban tidaklah sama dengan
pendefenisian beban. Beban diukur dengan
penilaian barang atau jasa digunakan atau
dihabiskan, tetapi pengukuran ini tidak
mendefenisikan beban.

Konsep

alokasi didalam akuntansi adalah


suatu proses pemisahan suatu himpunan atau
jumlah nilai serta pembebanan sub himpunan
yang dihasilkan itu ke klasifikasi atau periode
waktu yang berbeda.

Keuntungan Pemberian kepada perusahaan dapat diklasifikasikan sebagai modal


atau laba, tergantung pada maksud pemberian dan keadaan yang melatarbelakangi
pemberian tersebut.
Pemberian harus diukur seperti pendapatan yaitu menurut nilai berjalan (nilai saat
ini) dari aktiva yang diterima.
Pengukuran aspek yang menguntungkan serupa dengan pengukuran pendapatan
yaitu menurut nilai saat ini dari aktiva yang diterima atau diakui atau berdasarkan
nilai saat ini dari pengurangan hutang.
Aspek yang tidak menguntungkan harus diukur sama dengan beban yaitu nilai
barang dan jasa yang digunakan atau dipertukarkan dalam transaksi. Kerugian Istilah
kerugian digunakan oleh akuntan untuk memaksudkan kelebihan beban atas
pendapatan suatu periode yaitu kebalikan dari laba bersih.
Tetapi istilah kerugian digunakan disini sebagai kebalikan dari keuntungan, yang
berkaitan dengan hasil bersih peristiwa yang tidak menguntungkan yang tidak timbul
dari kegiatan normal yang menghasilkan pendapatan.
Pengukuran kerugian sama dengan pengukuran beban kecuali bahwa hasilnya
langsung diofset untuk mencerminkan jumlah bersih.
Sebagaimana halnya dengan beban, kelihatannya lebih disukai untuk merumuskan
kerugian sebagai habisnya nilai dan bukannya sebagai alokasi biaya

Anda mungkin juga menyukai