pendapatan sulit dirumuskan karena pada umumnya pendapatan dikaitkan dengan prosedur akuntansi tertentu, jenis perubahan nilai tertentu, dan kaidah implicit atau diasumsikan atau yang diasumsikan untuk menetapkan kapan pendapatan harus dilaporkan.
1.
Sifat pendapatan (nature of revenue) Pada umumnya
konsep pendapatan belum dirumuskan dengan jelas dalam kepustakaan akuntansi, terutama karena pendapatan biasanya dibahas dalam kaitannya dengan pengukuran serta saat pencatatannya dan dalam konteks system tata buku berpasangan. Didalam kepustakaan akuntansi ditemukan dua pendekatan terhadap konsep pendapatan.Defenisi pendapatan yang lebih tradisional adalah bahwa pendapatan merupakan arus masuk aktiva atau aktiva bersihke dalam perusahaan sebagai hasil penjualan barang atau jasa. Inilah pendekatan FASB dalam Statement of Final Accounting Concept No. 3 (SFAC 3). Akan tetapi, rumusan ini mencakup pengukuran dan penetapan waktu pengakuan pendapatan dengan proses pendapatan.
2.
Apa yang seharusnya termasuk dalam pendapatan?
Dalam statement No.4 ,APB menyajikan pandangan yang komprehensif mengenai pendapatan. Selain penjualan jasa, dalam pendapatan dimasukkan penjualan sumber-sumber daya selain produk perusahaan, seperti pabrik, peralatan dan investasi. Didalam FASB SAFC No.3, dijelaskan defenisi pendapatan yang lebih sempit sebagai produk atau jasa perusahaan sebagai produk atau jasa perusahaan sebagai berikut; Pendapatan terjadi dari operasi utama atau operasi pusat perusahaan yang bersinambung selama satu periode.
3.
4.
Pengukuran pendapatan, Nilai tukar produk atau
jasa perusahaan merupakan ukuran terbaik bagi pendapatan. Nilai tukar ini menunjukkan ekuivalen kas atau nilai sekarang dari pendiskontoan tagihan uang yang akhirnya akan diterima dari transaksi pendapatan. Saat pelaporan pendapatan, Pelaporan pendapatan menuntut tidak hanya pernyataan bahwa perusahaan itu telah memproduksi nilai ekonomik dalam bentuk barang atau jasa, tetapi juga pengukuran nilai itu sendiri.
a.
b.
Pelaporan pendapatan selama produksi, Dasar
akuntansi akrual yang tradisional mengakui pendapatan pada saat dihasilkan jika pada saat yang sama tagihan (klaim) terhadap pelanggan atau klien yang mengikat. Contoh dasar akrual (accrual basic) pengakuan pandapatan adalah sewa, bunga, komisi, dan jasa perseorangan yang dilaksanakan atas dasar waktu Kontrak jangka panjang, Penerapan kedua yang diterima bagi pelaporan pendapatan selama produksi adalah pengakuan pendapatan atas kontrak jangka panjang. Penerapan ini diterima umum atas dasar pragmatik dan didukung oleh teori.
c.
Pertumbuhan (accretion)Yang berkaitan
dengan pelaporan pendapatan selama produksi adalah pengakuan kenaikkan nilai yang timbul dari pertumbuhan alami atau proses pertambahan umur. Pertumbuhan alami atau penuaan ini sepanjang waktu hanyalah bagian proses produksi, ditinjau dari pandangan ilmu ekonomi, sebagai proses perubahaan bentuk barang. Oleh sebab itu didalam pengertian ekonomi, pertumbuhan menimbulkan pendapatan.
d.
e.
Pelaporan pendapatan pada saat penyelesaian
produksi, Pada saat produk diselesaikan, satu dari beberapa ketidakpastian terdahulu yaitu biaya produksi sekarang dapat dihitung dengan tingkat ketepatan yang wajar. Harga jual dan biaya tambahan penjualan serta penyerahan masih tetap belum pasti. Akan tetapi apabila biaya-biaya ini dapat ditaksir cukup tepat, maka pada saat penyelesaiaan produksi ini dapat di benarkan untuk melaporkan pendapatan. Pelaporan pendapatan sesudah penjualan, Penerimaan kas atau penerimaan kas yang sudah di antisipasikan merupakan hal yang signifikan dalam pengukuran pendapatan, tetapi umumnya tidak kritis dalam proses operasional untuk meningkatkan aktiva bersih perusahaan.
Beban
sering didefenisikan dalam arti biaya
yang habis terpakai atau alokasi biaya. Penilaian beban tidaklah sama dengan pendefenisian beban. Beban diukur dengan penilaian barang atau jasa digunakan atau dihabiskan, tetapi pengukuran ini tidak mendefenisikan beban.
Konsep
alokasi didalam akuntansi adalah
suatu proses pemisahan suatu himpunan atau jumlah nilai serta pembebanan sub himpunan yang dihasilkan itu ke klasifikasi atau periode waktu yang berbeda.
Keuntungan Pemberian kepada perusahaan dapat diklasifikasikan sebagai modal
atau laba, tergantung pada maksud pemberian dan keadaan yang melatarbelakangi pemberian tersebut. Pemberian harus diukur seperti pendapatan yaitu menurut nilai berjalan (nilai saat ini) dari aktiva yang diterima. Pengukuran aspek yang menguntungkan serupa dengan pengukuran pendapatan yaitu menurut nilai saat ini dari aktiva yang diterima atau diakui atau berdasarkan nilai saat ini dari pengurangan hutang. Aspek yang tidak menguntungkan harus diukur sama dengan beban yaitu nilai barang dan jasa yang digunakan atau dipertukarkan dalam transaksi. Kerugian Istilah kerugian digunakan oleh akuntan untuk memaksudkan kelebihan beban atas pendapatan suatu periode yaitu kebalikan dari laba bersih. Tetapi istilah kerugian digunakan disini sebagai kebalikan dari keuntungan, yang berkaitan dengan hasil bersih peristiwa yang tidak menguntungkan yang tidak timbul dari kegiatan normal yang menghasilkan pendapatan. Pengukuran kerugian sama dengan pengukuran beban kecuali bahwa hasilnya langsung diofset untuk mencerminkan jumlah bersih. Sebagaimana halnya dengan beban, kelihatannya lebih disukai untuk merumuskan kerugian sebagai habisnya nilai dan bukannya sebagai alokasi biaya
Rencana akumulasi yang dibuat sederhana: Bagaimana dan mengapa berinvestasi di bidang keuangan dengan membangun rencana akumulasi otomatis yang disesuaikan untuk memanfaatkan tujuan Anda