Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN RUGI/LABA BANK

A. LAPORAN RUGI/LABA BANK

Laporan Rugi Laba adalah merupakan laporan akuntansi utama, atau bagian dari
laporan keuangan suatu perusahaan yang dihasilkan pada suatu periode akuntansi
yang menjabarkan unsur-unsur pendapatan dan beban perusahaan sehingga
menghasilkan suatu laba (atau rugi) bersih.

Berdasarkan Undang - Undang RI No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan pasal 34,
setiap bank diwajibkan menyampaikan laporan keuangan berupa neraca dan
perhitungan laba / rugi berdasarkan waktu dan bentuk yang ditetapkan oleh Bank
Indonesia. Menurut Bambang Riyanto pengertian laporan keuangan adalah
ikhtisar mengenai keadaan keuangan suatu perusahaan, dimana neraca ( Balance
Sheet) mencerminkan nilai aktiva, hutang dan modal sendiri pada suatu saat
tertentu dan laporan laba rugi (Income Statement ) mencerminkan hasil - hasil
yang dicapai dalam suatu periode tertentu biasanya meliputi periode 1 tahun.

Untuk Menghitung laba rugi perusahaan adalah:


Laba bersih = laba kotor-beban usaha

Beban usaha dalam perusahaan dagang ada dua kelompok.

1. Beban penjualan ialah biaya yang langsung dengan penjualan.


2. Beban administrasi/umum ialah biaya-biaya yang tidak langsung
dengan penjualan.

Untuk menghitung laba kotor adalah:


Laba kotor = penjualan bersih-harga pokok penjualan

Sedangkan untuk menghitung penjualan bersih adalah :


Penjualan bersih = penjualan – retur penjualan dan pengurangan harga –
potongan penjualan.

ISI ATAU ELEMEN LAPORAN RUGI/LABA BANK

A. Pendapatan Jumlah dari :

1. Pendapatan Operasional

 Hasil Bunga
 Provisi dan Komisi

2. Pendapatan Non Operasional

B. Biaya Jumlah dari:

1. Biaya Operasional

 Biaya Bunga
 Biaya Lanilla

2. Biaya Non Operasional

C. Laba/Rugi sebelum pajak


D. Sisa/ Laba / Rugi tahun lalu
Unsur-unsur dan Isi laporan laba rugi biasanya terdiri dari:

 Pendapatan dari penjualan


 Dikurangi Beban pokok penjualan
 Laba/rugi kotor
 Dikurangi Beban usaha
 Laba/rugi usaha
 Ditambah atau dikurangi Penghaslan/beban lain
 Laba/rugi sebelum pajak
 Dikurangi Beban pajak
 Laba/rugi bersih

Konsep Matching.
Biaya adalah semua yang di bebankan kepada produk barang dan jasa yang akan
dijual untuk mendapatkan revenue. Biaya itu tidak termasuk dalam produk itu bisa
juga belum termasuk didalamnya karena mungkin saja mendahului atau
dikeluarkan/accrued setelah selesainya produk, misalnya biaya penyusutan,
perizinan, asuransi dan gaji.
Menurut teori matching concept, maka biaya harus dibebankan sesuai dengan
pengakuan dan periode panghasilan. Dalam hal sukar melakukan matching, maka
pembebanan harus dilakukan secara rasional dan sistematis. Berdasarkan waktu
pengeluaran/pembebanan biaya dan prinsip matching dikenal 2 konsep berikut :

1. Direct atau Product Matching.


Pada saat penjualan atau hasil diketahui, hasil ini di match dengan biaya yang
berkaitan dengan produk atau jasa yang dijual itu. Periode ini disebut juga biaya
produk. Konsep ini adalah konsep yang mengabaikan beberapa masalah antara lain
biaya yang belum bisa dikaitkan langsung dengan prosuk itu sehingga dalam
konsep ini semua biaya lain diluar biaya produk atau jasa itu dianggap sebagai
aktiva yang dialihkan ke periode yang akan datang.
2. Indirect atau Periode Matching.
Disini matching dilakukan antara hasil yang diperoleh dengan seluruh biaya yang
dikeluarkan/sibebankan selama periode dimana digunakan bukan berdasarkan
waktu perolehan atau pembayaran ini disebut biaya periodik. Sebenarnya ini bukan
murni matching ini adalah approximation dari matching. Namun konsep ini dapet
diterimakarena beberapa alasan sebagai berikut :
a. Banyak biaya periodik secara tidak langsung dikaitkan dengan biaya pada
periode sekarang sehingga tidak berbeda antara matching menurut dasar
penggunaan atau dasar waktu pelaporan.
b. Untuk hal-hal tertentu sukar mengidentifikasi hubungan langsung antara jenis
hasil dan biaya.
c. Jika misalnya suatu biaya tidak bisa dianggap akan memberikan kontribusi
terhadap hasil yang akan datang mengapa tidak dibebankan kepada periode
sekarang.
d. Untuk biaya yang bersifat berulang-ulang dan reguler, tidak ada pengaruh
material terhadap masalah kapan dibiayakan.
e. Banyak biaya bersifat joint cost yang sukar diasosiasikan untuk hasil tertentu
sehingga memerlukan alokasi arbitrer dengan menggunakan dasar waktu.

c. Definisi Hasil, Biaya, dan Laba.


1. Hasil (Revenue).
Committee on Terminology mengidentifikasikan revenue sebagai hasil darim
penjualan barang atau jasa yang dibebankan kepada langganan atau mereka yang
menerima jasa. Definisi ini menggunakan pendekatan revenue expense.
2. Biaya (Expense).
Menurut Committee on Terminology adalah semua biaya yang telah dikenakan dan
dapat dikurangkan pada penghasilan.
Biaya biasa nya dibagikan kepada 3 golongan, yaitu :
• Biaya yang dihubungkan dengan penghasilan pada periode itu.
• Biaya yang dihubungkan dengan periode tertentu yang tidak dikaitkan dengan
penghasilan
• Biaya yang karena alasan praktis tidak dapat dikaitkan dengan periode manapun.
3. Gain and Loss.
– Gain (laba/keuntungan dari ttransaksi tertentu yang sifatnya insidentil).
Diluar laba diatas, adalagi penggolongan laba diluar laba tersebut yaitu yang
dikenal dengan istilah gain. Gain adalah naiknya nilai ekuitas dari transaksi yang
sifatnya insidentil dan bukan kegiatan utama entitas dan dari transaksi kejadian
lainnya yang mempengaruhi entitas selama satu periode tertentu kecuali yang
berasal dari biaya atau pemberian kepada pemilik.
– Losses (rugi dari transaksi tertentu yang sifatnya insidentil) :
Losses adalah turunnya nilai ekuitas dari transaksi yang sifatnya insidentil dan
bukan kegiatan utama entitas dan dari seluruh transaksi kejadian lainnya yang
mempengaruhi entitas selama periode tertentu kecuali yang berasal dari biaya atau
pemberian kepada pemilik (prive).
4. Laba Rugi
Menurut Committee on Terminology, laba adalah jumlah yang berasal dari
pengurangan harga pokok produksi, biaya lain, dan kerugian dari penghasilan atau
penghasilan operasi.
Menurut APB statement mengartikan laba (rugi) sebagai kelebihan (defisit)
pengahasilan diatas biaya selama satu periode akuntansi.
Dari definisi dua pertama, dapat dilihat dengan jelas bahwa definisi itu condong
pada pendekatan revenue expense approach, sedangkan definisi tarkhir cenderung
asset liabillity approach.

Konsep Matching

Konsep matching atau Penyesuaian merupakan dasar penyusunan Laporan


Keuangan. Namun angka-angka yang terdapat di dalamnya belum menunjukkan keadaan
keuangan yang sebenarnya dari suatu perusahaan. Hal ini dikarenakan dalam praktiknya,
perusahaan seringkali mengalami kejadian dimana pendapatan yang diterima melebihi
waktu periode akuntansi untuk penyusunan Laporan Keuangan. Selain itu beban yang
dikorbankan/dikeluarkan kadang tidak bersamaan dengan prestasi/hasil yang diterima.
Sedangkan menurut Standar Akuntansi Keuangan, yang merupakan pedoman dalam
melaksanakan pencatatan sampai pelaporan transaksi keuangan, pendapatan baru diakui
sebagai pendapatan pada saat realisasinya yaitu pada waktu transaksi terjadi sehingga
menimbulkan hak dan kewajiban. Pembebanan biaya sedapat mungkin dihubungkan dengan
pendapatan yang dilaporkan dalam periode dimana pendapatan tersebut diakui.

Dengan demikian untuk dapat menghasilkan Laporan Keuangan yang sesuai dengan
keadaan sebenarnya dan tidak melanggar Standar Akuntansi Keuangan yang dipedomani,
diperlukan penyesuaian-penyesuaian terhadap pendapatan dan beban melalui Jurnal
Penyesuaian. Dengan kata lain Jurnal Penyesuaian dibuat untuk menyesuaikan saldo akun-
akun Buku Besar ke saldo yang sesungguhnya, dan memisahkan pendapatan dan beban
dalam periode-periode yang sebenarnya.

Hal-hal yang Memerlukan Jurnal Penyesuaian


Ada 2 kelompok transaksi yang memerlukan jurnal penyesuaian. Kedua kelompok tersebut
adalah :

a. Suatu Transaksi Yang Sudah Dicatat, Tetapi Perlu Dikoreksi Agar Mencerminkan
Keadaan Yang Sebenarnya.

1) Perlengkapan

2) Beban dibayar dimuka

3) Pendapatan diterima dimuka

b. Suatu transaksi yang sudah terjadi, tetapi belum dicatat.

1) Beban yang akan dibayar

2) Pendapatan yang akan diterima

3) Penyusunan aktiva tetap

Anda mungkin juga menyukai