NIM : 1820532038
REVENUE (PENDAPATAN)
Arti Pendapatan :
A. Defenisi Pendapatan :
Perilaku Pendapatan :
1. Paton dan Littleton : Pendapatan menunjukkan kegiatan yang telah dilakukan badan
usaha.Untuk mengukur kinerjanya, pendapatan dibandingkan dengan biaya yang
merupakan upaya untuk menghasilkan pendapatan.
2. Bedford : Kegiatan operasional badan usaha terdiri dari:
a. Memperoleh sumber daya uang
b. Memperoleh jasa
c. Memanfaatkan jasa
d. Mengkombinasikan jasa
e. Menyerahkan jasa
f. Mendistribusikan sumberdaya uang
4. Myers: Konsep pendapatan dan profit berhubungan dengan keputusan atau kejadian
kritis tertentu yang dibuat oleh manajer. Profit diperoleh ketika pengambilan keputusan
kritis atau melakukan tugas yang paling sulit dalam suatu siklus transaksi yang
lengkap. Teori Myer ini membantu akuntan dalam menentukan kapan pengakuan
pendapatan.
B. Pengakuan Pendapatan
1. Proses produksi
a. Periode penyelesaian lebih dari satu periode
b. Tingkat penyelesaian dapat ditentukan
c. Sudah terjadi kontrak dengan pembeli
2. Produk selesai diproses
a. Sudah ada kepastian penjualan karena ada kepastian harga
b. Tidak diperlukan usaha untuk menjual
c. Nilainya tidak dipengaruhi pemecahannya
3. Pengiriman produk
a. Sudah ada kepastian harga dan kesepakata dengan pembeli
4. Penerimaan Kas
a. Pada saat penjual belum memperoleh kepastian penerimaan kas
1. Dapat dukur secara reliabel dan verifiabel, conservatism, akan diakui pada saat
realisasi
Realisasi:
a. Paton, dalam bentuk kas atau piutang atau aset likuid lainnya
b. Godfrey, penerimaan kas atau klaim secara legal untuk memperoleh kas
2. Adanya transaksi, adanya pihak luar untuk membayar produk atau jasa yang
dihasilkan badan usaha.
C. Pengukuran Pendapatan
2) Kriteria Pengakuan dan Pengukuran Pendapatan dalam IAS 18/ AASB 118
Revenue:
1. Sale of goods
Yang dimaksud dengan penjualan adalah ketika produk telah diserahkan ke
pembeli atau jasa telah diberikan, lebih mengacu pada substansi ekonomi transaksi
dari pada aspek legal. Meskipun barang telah diserahkan ke pembeli, jika risiko
signifikan kepemilikan barang masih ditahan penjual maka hal ini idak termasuk
penjualan dan pendapatan tidak diakui (IAS 18/ AASB 118 par 16).
Pendapatan dari penjualan barang harus diakui ketika kondisi-kondisi berikut
ini terpenuhi (par 14):
a. entitas telah mengalihkan/ mentransfer risiko dan manfaat signifikan atas
kepemilikan barang kepada pembeli,
b. entitas tidak menahan baik terus terlibat dalam kegiatan manajerial sepertipada
tingkat kepemilikan yang biasa dan pengendalian yang efektif atas barang yang
dijual tersebut,
c. jumlah pendapatan dapat diukur secara andal,
d. ada kemungkinan manfaat ekonomi terkait transaksi akan mengalir ke entitas,
e. biaya yang timbul terkait transaksi dapat diukur secara andal.
Pengecualian:
a. Pendapatan dapat diakui selama masa produksi, yaitu berdasarkan metode
percentage of completion (IAS 18/ AASB 118). Hal ini dianggap memenuhi
kriteria pengakuan pendapatan yaitu dapat diukur secara andal dan adanya
transaksi (yaitu kontrak). Penentuan percentage of completion dapat dilakukan
dengan cara:
- proporsi biaya kontrak dibebankan pada pekerjaan yang dilakukan sampai
periode tertentu dibandingkan dengan total estimasi biaya kontrak;
- survey pada pekerjaan yang dilakukan;
- penyelesaian fisik secara proporsional dibandingkan dengan kontrak
pekerjaan.
b. Pendapatan diakui di akhir masa produksi, yaitu jika peristiwa penting adalah
pada saat produksinyadan penjualan setelahnya hanyalah sesuatu yang rutin
sehingga dianggap akan selalu terjadi.
c. Pendapatan diakui pada saat kas diterima setelah penjulan dilakukan, yaitu pada
penjulaan dengan metode installments dan cost recovery. Metode ini
menunjukkan bentuk konservatif pengakuan pendapatan dan penting karena
kriteria pengakuan pendapatan pertama (measurability) dan ketiga (penyelesaian
substansial) tidak terpenuhi. Pembuktiannya adalah hanya berdasarkan kas yang
diterima dari pelanggan.
2. Rendering of Services (IAS 18/ AASB 118 par 20)
Ketika outcome transaksi terkait pemberian jasa dapat diestimasi dengan
andal, pendapatan dapat diakui pada periode dimana jasa disediakan berdasarkan
tingkat penyelesaian transaksi di tanggal pelaporan. Outcome transaksi dapat
diestimasi secara andal jika kondisi berikut ini terpenuhi:
a. jumlah pendapatan dapat diukur secara andal,
b. ada kemungkinan manfaat ekonomi terkait transaksi akan mengalir ke entitas,
c. tingkat penyelesaian transaksi pada tanggal pelaporan dapat diukur secara andal,
d. biaya yang timbul terkait dan untuk menyelesaikan transaksi dapat diukur secara
andal.
IASB dan FASB melakukan proyek kerja sama untuk membuat seperangkat prinsip-
prinsip yang komprehensif dalam hal pengakuan dan pengukuran pendapatan karena
dilatarbelakangi oleh:
a. literature yang ada belum menyajikan dengan baik terkait transaksi pendapatan,
b. transaksi pendapatan saat ini menjadi lebih kompleks, missal: transaksi gabung
barang, jasa dan transaksi keuangan,
c. adanya inkonsistensi antara IASB Framework dan beberapa standar,
d. standar yang ada tidak menguraikan dengan baik transaksi yang melibatkan
komponen (rencana pendapatan multi-elemen),
e. FASB mengindikasikan tidak adanya pedoman tentang pengakuan pendapatan
dan kurangnya konsep dasar untuk mengatasi isu-isu yang relevan.
Terjadi jika:
a. Transaksi atau kejadian yang mendasari pencatatan pendapatan belum terjadi atau
tidak dikenakan terhadap entitas.
b. Jumlah pendapatan tidak dicatat dengan tepat.
c. Pendapatan untuk periode tersebut terkait atas transaksi untuk periode akuntansi
yang akan datang.
Overstatement menjadi masalah yang lebih besar daripada understatement dan perlu
mendapat perhatian lebih dari auditor karena:
a. lebih didorong oleh usaha manajer untuk mengelabui pengguna laporan keuangan
dan adanya usaha untuk menutupi kondisi yang sebenarnya sehingga overstatement
sulit terdeteksi.
b. terdapat bias dalam akuntansi dimana auditor akan lebih dipertanyakan apabila
mengalami kegagalan dalam mendeteksi kesalahan yang mengarah ke pendapatan
yang overstated daripada yang understated.
c. Temuan United States Public Company Accounting Oversight Board (PCAOB)
bahwa salah saji material laporan keuangan sering berasal dari kesalahan laporan
pendapatan.
d. Reviu Hurtt, Kreuze dan Langsam bahwa lebih dari setengah penipuan soal
keuangan melibatkan overstatement pendapatan.
e. dapat menjadi masalah yang sulit untuk transaksi yang rumit dan/atau
ketidakpastian signifikan mempengaruhi penentuan penyelesaian transaksi secara
substansial sehingga auditor bertanggung jawab untuk menilai dasar keputusan
manajer terkait existence dan nilai pendapatan yang diakui pada periode berjalan.
f. Temuan PCAOB bahwa sering kali defisiensi kinerja perusahaan audit atas
prosedur audit adalah terkait dengan akun pendapatan.