Anda di halaman 1dari 26

REVENUE

1. Melani Dwi Jayusman


1910531039
2. Rivan Milani Nibrasy
1910532024
3. Angela Veronika
1910532025
TOPIC

01 Revenue Measurement 04 Developments in Revenue


Recognition and Measurement

02 Rendering of Services 05 Fair Value Measurement

03 Interest, royalties, and


dividends 06 Financial Statement
Presentation

07 Issues for Auditor


01
Revenue
Measurement
Kriteria Pengakuan dan Pengukuran Pendapatan dalam IAS 18/
AASB 118 Revenue

Yang dimaksud dengan penjualan adalah ketika produk telah diserahkan ke


pembeli atau jasa telah diberikan, lebih mengacu pada substansi ekonomi transaksi dari
pada aspek legal. Meskipun barang telah diserahkan ke pembeli, jika risiko signifikan
kepemilikan barang masih ditahan penjual maka hal ini idak termasuk penjualan dan
pendapatan tidak diakui (IAS 18/ AASB 118 par 16).
Pendapatan dari penjualan barang harus diakui ketika kondisi-kondisi berikut ini
terpenuhi (par 14):
a. entitas telah mengalihkan/ mentransfer risiko dan manfaat signifikan atas
kepemilikan barang kepada pembeli,
b. entitas tidak menahan baik terus terlibat dalam kegiatan manajerial sepertipada
tingkat kepemilikan yang biasa dan pengendalian yang efektif atas barang yang
dijual tersebut,
c. jumlah pendapatan dapat diukur secara andal,
d. ada kemungkinan manfaat ekonomi terkait transaksi akan mengalir ke entitas,
e. biaya yang timbul terkait transaksi dapat diukur secara andal.
Pengecualian:
a. Pendapatan dapat diakui selama masa produksi, yaitu berdasarkan metode
percentage of completion (IAS 18/ AASB 118). Hal ini dianggap memenuhi
kriteria pengakuan pendapatan yaitu dapat diukur secara andal dan adanya
transaksi (yaitu kontrak). Penentuan percentage of completion dapat dilakukan
dengan cara:
- proporsi biaya kontrak dibebankan pada pekerjaan yang dilakukan sampai periode tertentu dibandingkan dengan
total estimasi biaya kontrak;
- survey pada pekerjaan yang dilakukan;
- penyelesaian fisik secara proporsional dibandingkan dengan kontrak pekerjaan.

b. Pendapatan diakui di akhir masa produksi, yaitu jika peristiwa penting adalah pada
saat produksinyadan penjualan setelahnya hanyalah sesuatu yang rutin sehingga
dianggap akan selalu terjadi.

c. Pendapatan diakui pada saat kas diterima setelah penjulan dilakukan, yaitu pada
penjulaan dengan metode installments dan cost recovery. Metode ini menunjukkan
bentuk konservatif pengakuan pendapatan dan penting karena kriteria pengakuan
pendapatan pertama (measurability) dan ketiga (penyelesaian substansial) tidak
terpenuhi. Pembuktiannya adalah hanya berdasarkan kas yang diterima dari
pelanggan.
2. Rendering of Services (IAS
18/ AASB 118 par 20)

Ketika outcome transaksi terkait pemberian jasa dapat diestimasi dengan andal,
pendapatan dapat diakui pada periode dimana jasa disediakan berdasarkan tingkat
penyelesaian transaksi di tanggal pelaporan. Outcome transaksi dapat diestimasi secara
andal jika kondisi berikut ini terpenuhi:
a. jumlah pendapatan dapat diukur secara andal,
b. ada kemungkinan manfaat ekonomi terkait transaksi akan mengalir ke entitas,
c. tingkat penyelesaian transaksi pada tanggal pelaporan dapat diukur secara andal,
d. biaya yang timbul terkait dan untuk menyelesaikan transaksi dapat diukur secara
andal.
3. Interest, royalties, and
dividends
Bunga, royalti dan dividen dapat diakui pada saat diterima sehingga memenuhi
ketiga kriteria pengakuan pendapatan. Namun, untuk beberap item, dapat terjadi
adanya pendapatan yang ditangguhkan, contoh: pendapatan bunga di akhir periode
akuntansi.
Pendapatan atas bunga, royalti dan dividen diakui ketika (IAS 18/ AASB 118 par 29):

a. ada kemungkinan manfaat ekonomi terkait transaksi akan mengalir ke entitas,


b. jumlah pendapatan dapat diukur secara andal,
c. dasar pengakuan (par 30):
i. bunga : effective interest method
ii. royalti : bais akrual sesuai dengan isi perjanjian terkait
iii. dividen : ketika hak pemegang saham untuk memperoleh pembayaran dibuat.
4. Developments in Revenue
Recognition and Measurement

Proyek bersama IASB/FASB

Tidak adanya pengakuan pendapatan dan


panduan pengukuran serta kurangnya dasar
konseptual untuk menyelesaikan masalah

Transaksi pendapatan menjadi lebih


kompleks
FASB dan IASB Mengusulkan Prinsip-prinsip Dasar
Untuk Pendapatan

Mengukur pada nilai wajar


pada saat itu

1 2 3

Mengakui pendapatan pada Mengukurnya ketika timbul


saat timbul dari peningkatan aset atau
penurunan liabilitas, pada
nilai wajar perubahan itu
Perubahan Dalam Penekanan
• Pendapatan diakui pada saat timbul
• Pendapatan dapat dihasilkan dari perubahan nilai aset dan kewajiban dan
dari memegang aset
• Pengakuan dan pengukuran pendapatan mencerminkan nilai wajar
• Pengukuran harus dapat diandalkan
Kesepakatan Tentatif Bahwa Dua Kriteria Harus
Dipenuhi Untuk Mengakui Pendapatan

1. Kriteria Elemen/ Unsur

1 2

Terjadi peningkatan aset Terjadi penurunan kewajiban


yang meningkatkan ekuitas, yang meningkatkan ekuitas,
tanpa investasi yang sepadan tanpa investasi yang sepadan
oleh pemilik oleh pemilik
Kesepakatan Tentatif Bahwa Dua Kriteria Harus
Dipenuhi Untuk Mengakui Pendapatan

2. Kriteria Pengukuran

1 2

Aset atau liabilitas diukur dengan Peningkatan aset atau penurunan


menggunakan atribut yang liabilitas dapat diukur dengan
relevan keandalan yang cukup
05
Fair Value
Measurement
(pengukuran nilai wajar)
Munculnya aset dengan karakteristik yang berbeda (seperti instrumen keuangan) dan
penggunaan yang lebih besar dari pengukuran nilai wajar dalam standar tertentu seperti
IAS 39/AASB 139 Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran, IAS 40/AASB
140 Properti Investasi dan IAS 41/AASB 141 Agriculture telah menghasilkan minat
yang cukup besar dalam pengakuan pendapatan dan isu-isu terkait tentang kapan dan
bagaimana perubahan nilai aset dan kewajiban harus diakui dan diukur.
Oleh sebab itu FASB dan IASB mengajukan prinsip-prinsip dasar mengenai pengakuan
dan pengukuran pendapatan

1 2

Naik dan turunnya nilai wajar aset dan


Nilai wajar pada periode akuntansi
liabilitas
Pendapatan diakui pada periode akuntansi Pendapatan yang timbul dari kenaikan aset
dimana mereka timbul dan mengukurnya atau penurunan liabilitas maupun kombinasi
dengan nilai wajar keduanya harus diukur pada nilai wajar atas
kenaikan atau penurunan tersebut
Keuntungan dan
kerugian (gain Pendapatan
and losses)
(IASB)
Dihasilkan dari perubahan
nilai bersih aset.

Dimasukkan dalam
operating income atau
dalam comprehensive
income
06
Financial
Statement
Presentation
(penyajian laporan keuangan)
IASB mencatat bahwa ada perbedaan antar negara dalam kaitannya dengan presentasi,
klasifikasi dan definisi item dan indikator kinerja utama. Selain itu, penggunaan model
pengukuran atribut campuran (yaitu model yang menggunakan biaya historis dan pengukuran
nilai wajar) menimbulkan kekhawatiran tentang pengaruhnya terhadap penyajian kinerja dan
posisi keuangan.

Dalam pembahasannya tentang penyajian laporan keuangan, Dewan telah mencapai


kesimpulan sementara sebagai berikut:

1 2 3
Laporan pendapatan tunggal yang Realisasi bukan merupakan satu- Pengungkapan yang terpisah
mencakup semua aspek satunya dasar pengakuan mengenai kinerja dan pengukuran
ulang
07
Issues for
Auditor
(masalah bagi auditor)
Beberapa isu permasalahan yang
terjadi pada auditor :
• Risiko overstatement pada revenue
• Revenue tidak diungkapkan secara
benar
• Manajemen melakukan estimasi
pendapatan yang terlalu optimis
• Lemahnya prosedur audit
Risiko overstatement pada
revenue terjadi jika :
• Transaksi atau kejadian yg mendasari
pencatatan pendapatan belum terjadi
atau tidak dikenakan terhadap entitas
• Jumlah pendapatan tidak dicatat
dengan tepat
• Pendapatan untuk periode tersebut
terkait atas transaksi untuk periode
akuntansi yg akan datang
Overstatement menjadi masalah yang lebih besar daripada
understatement dan perlu mendapat perhatian lebih dari
auditor karena :

● Lebih didorong oleh usaha manajer untuk mengelabuhi pengguna laporan


keuangan dan adanya usaha untuk menutupi kondisi yang sebenarnya
sehingga overstatement sulit terdeteksi

● Terdapat bias dalam akuntansi dimana auditor akan lebih dipertanyakan


apabila mengalami kegagalan dalam mendeteksi kesalahan yang mengarah
ke pendapatan yang overstated daripada yang understated

● Temuan United States Public Company Accounting Oversight Board


(PCAOB) bahwa salah saji material laporan keuangan sering berasal dari
kesalahan laporan pendapatan
Reviu Hurtt, Kreuze dan Langsam
mengatakan bahwa lebih dari setengah
penipuan soal keungan melibatkan
overstatement pendapatan
Dapat menjadi masalah yang sulit untuk
transaksi yang rumit dan/atau
ketidakpastian signifikan mempengaruhi
penentuan penyelesaian transaksi secara
substansial sehingga auditor
bertanggungjawab untuk menilai dasar
keputusan manajer terkait existence dan
nilai pendapatan yg diakui pada periode
berjalan

Temuan PCAOB bahwa sering kali


defisiensi kinerja perusahaan audit atas
prosedur audit adalah terkait dengan akun
pendapatan
Hal yang harus dilakukan auditor :
Melihat risiko bisnis perusahaan

Meminta dasar estimasi yang dilakukan


manajemen

Melakukan pemeriksaan
sales cut-off

Meminta bukti-bukti pendukung dari


pernyataan manajemen
Thanks!
Do you have any
questions?

Anda mungkin juga menyukai