Anda di halaman 1dari 23

SEMINAR AKUNTANSI KEUANGAN

“SUSTAINABILITY REPORTING DAN CONTOH KASUS TERKAIT”

Disusun Oleh:
Kelompok 11
Adella Pimaesa (1910531018)
Meri Yulia Sari (1910532040)
Rona Febrianti (1910531012)

Dosen Pengampu:
Dr. Yuskar, S.E.,MA.,Ak.,CA.

DEPARTEMEN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ANDALAS
2022
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbil’alamin
Segala pujia bagi Allah SWT yang telah memberikan penulis kemudahan sehingga
penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan- Nya
tentunya penulis tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat
beserta salam semoga tersampaikan kepada baginda tercinta kita, yakninya Nabi Muhammad
SAW yang kita nantinatukan syafa’atnya di akhirat kelak.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya itu
berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan
pembuatan makalah dengan judul “Sustainability Reporting dan Contoh Kasus Terkait”.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan didalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan
saran dan kritik yang membangung dari pembaca untuk perbaikan penulisan makalah
selanjutnya.
Padang, November 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar .................................................................................................................... i
Daftar Isi ............................................................................................................................ ii
BAB I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang ....................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................................. 2
1.3 Tujuan .................................................................................................................... 2
BAB II Pembahasan
2.1 Pengertian Sustainability Reporting ..................................................................... 3
2.2 Komponen Sustainability Reporting ...................................................................... 3
2.3 Fungsi Sustainability Reporting ............................................................................. 4
2.4 Manfaat Sustainability Reporting .......................................................................... 4
2.5 Prinsip-prinsip Pelaporan
2.5.1 Prinsip untuk menentukan konten laporan .................................................... 6
2.5.2 Prinsip untuk menentukan kualitas laporan .................................................. 7
2.6 Pengungkapan Standar
2.6.1 Pengungkapan standar umum ....................................................................... 8
2.6.2 Pengungkapan standar khusus ...................................................................... 10
2.7 Langkah-langkah penyusunan Sustainability Reporting ....................................... 14
2.8 Contoh Sustainability Reporting ............................................................................ 15
BAB III Penutup
3.1 Kesimpulan ............................................................................................................ 19
Daftar Pustaka ..................................................................................................................... 20

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Akuntansi merupakan suatu sistem informasi yang menghasilkan laporan kepada
pihak-pihak yang berkepentingan mengenai aktivitas ekonomi dan kondisi perusahaan,
sehingga output dari akuntansi adalah laporan keuangan (financial report). Pada awal
berkembangnya, akuntansi hanya menyajikan informasi mengenai keuangan, sedangkan
informasi mengenai kegiatan – kegiatan sosial, lingkungan, pemberdayaan, dan yang lainnya
diabaikan dalam pelaporan keuangan ( financial reporting). Jika didasarkan pada realitas
tersebut, maka perusahaan hanya berorientasi pada pemegang kepentingan (stakeholder) saja
dengan cara memaksimalkan laba bagaimanapun caranya, tanpa memandang dampak yang
ditimbulkan dari proses maksimalisasi laba tersebut.
Berdasarkan kelemahan yang dimiliki oleh financial reporting, kemudian muncul suatu
laporan manajemen (Manajemen reporting) yang menyajikan informasi keuangan dan
informasi lain yang terkait dengan tata kelola perusahaan. Kelemahan dari laporan manajemen
ini adalah tidak menyajikan komitmen perusahaan terhadap isu-isu sosial dan lingkungan yang
menjadi salah satu pondasi dalam keberlangsungan perusahaan tersebut. Selain itu, penerapan
laporan manajemen ini dapat meningkatkan eskalasi krisis sosial dan lingkungan dan dapat
merugikan kepentingan stakeholders.
Namun seiring perkembangan zaman, keilmuan turut mengalami perkembangan tak
terkecuali ilmu akuntansi. Perkembangan ilmu akuntansi terlihat pada perubahan sudut
pandang bisnis bahwa tujuan akhir organisasi telah berubah bukan hanya melakukan
maksimalisasi laba, melainkan juga mulai memandang outcomes yang ditimbulkan dalam
proses maksimalisasi laba tersebut melalui Tanggungjawab Sosial Perusahaan / Corporate
Sosial Responsibility (CSR). Penerapan program CSR bertujuan untuk melakukan perubahan
rencana strategis (renstra) yang dilakukan oleh organisasi agar mampu bertahan dimasa
mendatang. Program CSR diungkapkan dalam sebuah laporan keberlanjutan (sustainability
report).
Tren pelaporan berkelanjutan (sustainability reporting) terbentuk karena adanya
kesadaran organisasi tentang manfaat dan kegunaan dari laporan tersebut, seperti mendorong
perusahaan untuk bersikap transparan mengenai rincian operasi perusahaan tersebut. Dalam
perspektif perusahaan, transparansi tersebut dapat meningkatkan kepercayaan kreditur, calon
kreditur, investor dan calon investor. Selain itu, pelaporan berkelanjutan dapat digunakan
sebagai pembeda bagi stakeholders yang berinvestasi diperusahaan tersebut.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan Latar Belakang masalah diatas, maka diperoleh rumusan masalah sebagai
berikut :
1. Apa pengertian Sustainability Reporting?
2. Apa komponen Sustainability Reporting ?
3. Apa fungsi Sustainability Reporting?
4. Apa manfaat Sustainability Reporting?
5. Apa saja pengungkapan standar dalam menyiapkan Sustainability Reporting?
6. Bagaimana langkah-langkah penyusunan Sustainability Reporting?

1
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah yang dipaparkan sebelumnya, ,maka tujuan dari makalah ini
sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui pengertian Sustainability Reporting
2. Untuk mengetahui komponen Sustainability Reporting
3. Untuk mengetahui fungsi Sustainability Reporting
4. Untuk mengetahui manfaat Sustainability Reporting
5. Untuk mengetahui pengungkapan standar dalam menyiapkan Sustainability Reporting
6. Untuk mengetahui langkah-langkah penyusunan Sustainability Reporting

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Sustainability Reporting
Laporan Keberlanjutan adalah sebuah laporan yang diterbitkan perusahaan untuk
melaporkan kinerja perusahaan yang berfokus pada 3 aspek utama yaitu aspek ekonomi,
aspek lingkungan dan aspek sosial. Laporan keberlanjutan diterbitkan dengan tujuan
berbagi tindakan dan hasil tanggung jawab sosial perusahaan.
Laporan Keberlanjutan bukanlah sebuah laporan yang wajib dimiliki oleh setiap
perusahaan. Tetapi sejalan dengan perkembangan zaman, tuntutan laporan ini menjadi
sebuah hal yang populer dan wajib ada. Biasanya digunakan sebagai pertanggungjawaban
perusahaan kepada masyarakat luas atas berbagai kebijakan yang dilakukan oleh
perusahaan.
Perusahaan yang mengeluarkan Laporan Keberlanjutan ini umumnya
menggunakan sebuah standar pelaporan. Yang paling sering digunakan sebagai referensi
laporan adalah GRI standard. Global Reporting Inisiative adalah sebuah organisasi
internasional yang mempromosikan pembuatan Laporan Keberlanjutan secara
internasional.
Standar GRI menawarkan dua opsi bagi perusahaan dalam menyusun laporan
keberlanjutannya “sesuai” dengan pedoman yaitu opsi inti dan opsi komprehensif. Semua
opsi dapat diterapkan oleh semua organisasi terlepas dari ukuran, sektor, ataupun lokasi.
a) Opsi Inti berisi elemen esensial dari laporan keberlanjutan. Opsi Inti berisi latar
belakang yang melandasi pengungkapan organisasi mengenai dampak ekonomi,
lingkungan, serta sosial dan kinerja tata kelola.
b) Opsi Komprehensif didasarkan pada opsi Inti dengan mewajibkan Pengungkapan
Standar tambahan mengenai strategi dan analisis, tata kelola, serta etika dan integritas
organisasi. Selain itu, organisasi diminta untuk menyampaikan kinerjanya secara lebih
luas dengan melaporkan semua Indikator yang terkait dengan Aspek Material yang
teridentifikasi.

2.2 Komponen Sustainability Reporting


1. Pernyataan CEO yang menyatakan secara singkat apa saja visi dan latar
belakang di balik ditulisnya laporan keberlanjutan.
2. Struktur tata kelola organisasi serta model bisnis perusahaan.
3. Konteks keberlanjutan. Dalam hal ini, dijabarkan analisis SWOT tentang apa yang
sedang terjadi di tingkat pasar serta industri.
4. Terinsipirasi dari analisis SWOT, penilaian dampak dapat dilakukan untuk
mengidentifikasi dampak negatif utama organisasi dan risiko bisnis (indicator untuk
mengukur kemajuan juga diidentifikasi).
5. Identifikasi pemangku kepentingan utama organisasi dan masalah yang paling
mengkhawatirkan mereka.
6. Analisis materialitas dimana kekhawatiran utama organisasi dan pemangku
kepentingan diidentifikasi sebagai prioritas.

3
7. Tinjauan kinerja dari satu waktu ke waktu berikutnya. Disini, setiap kemajuan dari
waktu ke waktu diidentifikasi melalui indikator dan metrik utama.
8. Cerita dan gambar menarik mengenai strategi keberlanjutan sehingga membuat
karyawan lebih termotivasi untuk bekerja. Selain itu, komponen ini juga berfungsi
untuk mengajak investor supaya mau menanamkan modal serta mengajak LSM supaya
bersedia berkolaborasi dengan proyek.

2.3 Fungsi Sustainability Reporting


Terdapat berbagai alasan pentingnya sustainability report sebuah perusahaan
diantaranya,
1. Menjaga dan Meningkatkan Reputasi Perusahaan
Laporan ini mendorong perbaikan transparansi dan pelaporan demi terciptanya
kepercayaan masyarakat kepada perusahaan.
2. Memenuhi Harapan Karyawan
Melalui laporan tersebut dapat memenuhi harapan dari seluruh karyawan,
bahkan dikatakan perusahaan yang menerbitkan laporan berkelanjutan
menciptakan loyalitas karyawan lebih tinggi.
3. Meningkatkan Akses terhadap Modal
Berdasarkan penelitian terbaru pada perusahaan yang mengeluarkan Laporan
Keberlanjutan memiliki Kaplan-Zingales. Dimana indeks skor 0,6 lebih dan positif
untuk meningkatkan akses modal perusahaan.
4. Melakukan Efisiensi dan Pengurangan Limbah
Dalam proses pembuatan Laporan keberlanjutan mendorong perusahaan agar
mengumpulkan informasi mengenai proses dan dampak terhadap lingkungan. Melalui
data tersebut tercipta transaparansi atas kinerja perusahaan. Sehingga dapat mengambil
keputusan untuk mengurangi penggunaan SDA, meningkatkan efisiensi dan kinerja
operasional.

2.4 Manfaat Sustainability Report


Seperti dibahas di atas, CSR dan laporan keberlanjutan dapat digunakan
untuk mencapai tujuan internal dan / atau eksternal.
1. Manfaat laporan ini bagi pihak internal
Secara internal, sustainability report penting karena memungkinkan perusahaan
memperkirakan dampak operasi mereka terhadap lingkungan, masyarakat, dan
ekonomi. Melalui data (yang seharusnya) terperinci dan bermakna yang dikumpulkan
untuk laporan keberlanjutan, perusahaan memiliki kesempatan untuk meningkatkan
operasi mereka dan mengurangi biaya operasional.
Mereka tidak hanya menjadi lebih siap untuk mengoptimalkan dan mengurangi
konsumsi energi; sebagai hasil dari peninjauan strategi inovasi produk siklus limbah
atau peluang ekonomi sirkular dapat ditemukan.
Jadi pada intinya manfaat laporan keberlanjutan bagi pihak internal adalah:
- Peningkatan pemahaman tentang risiko dan peluang
- Menekankan keterkaitan antara kinerja keuangan dan non keuangan

4
- Mempengaruhi strategi dan kebijakan manajemen jangka panjang, dan rencana
bisnis
- Memperlancar proses, mengurangi biaya, dan meningkatkan efisiensi
- Tolok ukur dan penilaian kinerja keberlanjutan sehubungan dengan hukum, norma,
kode, standar kinerja, dan inisiatif sukarela
- Menghindari terlibat dalam kegagalan lingkungan, sosial dan tata kelola yang
dipublikasikan
- Membandingkan kinerja secara internal, dan antara organisasi dan sektor

2. Manfaat laporan ini bagi pihak eksternal


Dalam hal manfaat eksternal, sustainability report dapat membantu perusahaan
terlibat lebih baik dengan pihak yang berkepentingan. Dengan memberi tahu pemangku
kepentingan mereka tentang keputusan proyek jangka pendek, menengah, dan Panjang
organisasi, perusahaan dapat lebih memahami mana yang mungkin memiliki keluaran
keuangan yang positif.
Misalnya, sustainability report membantu pemangku kepentingan untuk menyadari
apakah perusahaan berkontribusi positif untuk meminimalkan dampak negatif dari
bahaya lingkungan atau hanya berfokus pada peningkatan keuntungan bagi manajer
dan investornya.
Jadi pada intinya manfaat laporan keberlanjutan bagi pihak eksternal adalah:
- Mengurangi dampak lingkungan, sosial dan tata kelola yang negative
- Meningkatkan reputasi dan loyalitas merek
- Memungkinkan pemangku kepentingan eksternal untuk memahami nilai
sebenarnya organisasi, serta aset berwujud dan tidak berwujud
- Menunjukkan bagaimana organisasi mempengaruhi, dan dipengaruhi oleh,
ekspektasi tentang pembangunan berkelanjutan.

Berbagai peraturan ditetapkan untuk membuat organisasi atau perusahaan


menjalankan kegiatan operasionalnya tanpa mengorbankan lingkungan hidup. Aturan –
aturan tersebut meliputi :
1. Undang – Undang No. 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup. UU ini
mengatur tentang kewajiban setiap orang yang berusaha atau berkegiatan untuk
menjaga, mengelola, dan memberikan informasi yang benar dan akurat mengenai
lingkungan hidup. Akibat hukum juga telah ditentukan bagi pelanggaran yang
menyebabkan pencemaran dan perusakan lingkungan hidup.
2. Undang-Undang No. 25 tahun 2007 tentang Penanaman Modal. Dalam UU ini diatur
kewajiban bagi setiap penanam modal berbentuk badan usaha atau perorangan untuk
melaksanakan tanggungjawab sosial perusahaan, menjaga kelestarian lingkungan hidup
dan menghormati tradisi budaya masyarakat sekitar. Pelanggaran terhadap kewajiban
tersebut dapat dikenai sanksi berupa peringatan tertulis, pembatasan, pembekuan, dan
pencabutan kegiatan dan atau fasilitas penanam modal.
3. Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. UU ini mewajibkan
bagi perseroan yang terkait dengan submer daya alam untuk memasukkan perhitungan
tanggungjawab sosisal dan lingkungan sebagai biaya yang dianggarkan secara patut dan

5
wajar. Pelanggaran terhadap hal tersebut akan dikenakan sanksi sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlak.
4. Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan No:KEP-
134/BL/2006 tentang Kewajiban Penyampaian Laporan Tahunan Bagi Emiten atau
Perusahaan Publik. UU ini mengatur mengenai kewajiban laporan tahunan yang
memuat Tatat Kelola Perusahaan (Corporate Governance) harus menguraikan aktivitas
dan biata yang dikeluarkan berkaitan dengan tanggung jawab sosial perusahaan
terhadap masyarakat dan lingkungan.
5. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 32 ( Akuntansi Kehutanan) dan
No.33 (Akuntansi Pertambangan Umum). Kedua PSAK ini mengatur tentang
kewajiban perusahaan dari sektor pertambangan dan pemilik Hak Pengusaha Hutan
(HPH) untuk melaporkan item-item lingkungannya dalam laporan keuangan.

2.5 Prinsip – Prinsip Pelaporan


2.5.1 Prinsip Untuk Menentukan Konten Laporan
Prinsip-prinsip ini dirancang untuk digunakan secara bersamaan guna menentukan
konten laporan. Prinsip-prinsip tersebut yaitu:
a) Pelibatan Pemangku Kepentingan
Prinsip : Organisasi harus mengidentifikasi para pemangku kepentingannya,
dan menjelaskan bagaimana organisasi telah menanggapi harapan dan
kepentingan wajar dari mereka. Harapan dan kepentingan yang wajar dari
pemangku kepentingan merupakan acuan utama dalam banyak pengambilan
keputusan dalam menyiapkan laporan.
b) Konteks Keberlanjutan
Prinsip : Laporan harus menyajikan kinerja organisasi dalam konteks
keberlanjutan yang lebih luas. Informasi mengenai kinerja harus disertakan
sesuai konteks. Pertanyaan yang mendasari pelaporan keberlanjutan adalah
bagaimana sebuah organisasi berkontribusi, atau bertujuan untuk memberikan
kontribusi di masa mendatang, terhadap peningkatan atau penurunan kondisi,
pengembangan, dan tren ekonomi, lingkungan, serta sosial di tingkat lokal,
regional, atau global.
c) Materialitas
Prinsip : Laporan harus mencakup Aspek yang:
- Mencerminkan dampak ekonomi, lingkungan, dan sosial yang
signifikan dari organisasi; atau
- Secara substansial memengaruhi asesmen dan keputusan pemangku
kepentingan
d) Kelengkapan
Prinsip : Laporan harus berisi cakupan Aspek Material dan Boundary, cukup
untuk mencerminkan dampak ekonomi, lingkungan, dan sosial yang signifikan,
serta untuk memungkinkan pemangku kepentingan dapat menilai kinerja
organisasi dalam periode pelaporan.
Langkah – Langkah menentukan konten laporan :
Langkah 1: Identifikasi.

6
Proses ini dimulai dengan melakukan identifikasi aspek dan topik relevan
lainnya, dan boundary, yang dipertimbangkan untuk dilaporkan. Identifikasi ini
didasarkan pada prinsip konteks keberlanjutan dan pelibatan pemangku
kepentingan. Saat menilai sejumlah kemungkinan topik yang relevan, organisasi
harus melakukan uji yang mendasari kedua prinsip tersebut. Organisasi harus
mengidentifikasi aspek atau topik lainnya yang relevan berdasarkan dampak yang
terkait dengan semua kegiatan, produk, layanan dan hubungan, terlepas dari apakah
dampak tersebut terjadi di dalam atau di luar organisasi. Bagi organisasi yang baru
mengenal pelaporan keberlanjutan biasanya akan fokus pada dampak yang terjadi
di dalam organisasi, selanjutnya sejalan dengan semakin matangnya praktik
pelaporan, dampak di luar organisasi yang lebih luas harus dipertimbangkan.
Langkah 2 : Prioritas
Langkah selanjutnya dalam menentukan konten laporan adalah
memprioritaskan aspek dan topik relevan lainnya dari langkah 1. Prioritas
dilakukan untuk mengidentifikasi hal-hal material yang akan dilaporkan. Prioritas
harus berdasarkan prinsip materialitas dan pelibatan pemangku kepentingan. Saat
menetapkan tingkat prioritas, organisasi harus melakukan uji yang mendasari
kedua prinsip ini.
Langkah 3 : Validasi
Langkah ini diikuti dengan validasi. Validasi menerapkan prinsip
kelengkapan dan pelibatan pemangku kepentingan untuk mematangkan proses
identifikasi konten laporan. Saat memvalidasi aspek material yang teridentifikasi
(atau topik material lainnya), organisasi harus melakukan uji yang mendasari kedua
prinsip ini. Hasil dari tiga langkah pertama di atas adalah daftar aspek material (dan
topik material lainnya) dan boundary. Daftar final aspek material (dan topik
material lainnya) akan menentukan daftar pengungkapan standar khusus apa yang
harus disusun oleh organisasi terkait dengan aspek tersebut, yang harus
diungkapkan dalam laporan.
Langkah 4 : Reviw
Terakhir, setelah laporan diterbitkan, organisasi harus melakukan reviw
terhadap laporannya -langkah 4. Reviw ini dilakukan saat organisasi sedang
menyiapkan siklus pelaporan berikutnya. Reviw berfokus tidak hanya pada aspek
material dalam periode pelaporan sebelumnya tetapi juga mempertimbangkan
kembali prinsip pelibatan pemangku kepentingan dan konteks keberlanjutan.
temuan-temuan dari kegiatan ini akan memberikan informasi dan masukan bagi
langkah identifikasi pada siklus pelaporan berikutnya.

2.5.2 Prinsip Untuk Menentukan Kualitas Laporan


1. Keseimbangan
Prinsip : Laporan harus mencerminkan aspek-aspek positif dan negatif dari
kinerja organisasi untuk memungkinkan dilakukannya asesmen yang beralasan
atas kinerja organisasi secara keseluruhan.
2. Komparabilitas

7
Prinsip: Organisasi harus memilih, mengumpulkan, dan melaporkan informasi
secara konsisten. Informasi yang dilaporkan harus disajikan dengan cara yang
memungkinkan para pemangku kepentingan menganalisis perubahan kinerja
organisasi dari waktu ke waktu, dan yang dapat mendukung analisis relatif
terhadap organisasi lain.
3. Akurasi
Prinsip: Informasi yang dilaporkan harus cukup akurat dan terperinci bagi para
pemangku kepentingan untuk dapat menilai kinerja organisasi. Respon atas
DMA dan Indikator ekonomi, lingkungan, dan sosial dapat disampaikan
melalui berbagai cara, mulai dari tanggapan kualitatif sampai pengukuran
kuantitatif yang detail. Karakteristik yang menentukan keakuratan bervariasi
sesuai dengan sifat informasi dan pengguna informasi tersebut.
4. Ketepatan Waktu
Prinsip: Organisasi harus membuat laporan dengan jadwal yang teratur
sehingga informasi tersedia tepat waktu bagi para pemangku
kepentingan untuk membuat keputusan yang tepat. Manfaat informasi terkait
erat dengan kapan informasi tersebut disajikan kepada para pemangku
kepentingan sehingga mereka dapat mengintegrasikannya secara efektif
dalam pengambilan keputusan. Waktu penerbitan mengacu pada keteraturan
pelaporan serta kedekatannya dengan peristiwa aktual yang dijelaskan dalam
laporan.
5. Kejelasan
Prinsip: Organisasi harus membuat informasi tersedia dengan cara yang dapat
dimengerti dan dapat diakses oleh pemangku kepentingan yang menggunakan
laporan. Informasi harus disajikan dengan cara yang dapat dipahami
oleh para pemangku kepentingan yang memiliki pemahaman yang wajar
mengenai organisasi dan aktivitasnya.
6. Keandalan
Prinsip: Organisasi harus mengumpulkan, mencatat, menyusun, menganalisis,
dan mengungkapkan informasi serta proses yang digunakan untuk menyiapkan
laporan agar dapat diuji, dan hal itu akan menentukan kualitas serta
materialitas informasi. Para pemangku kepentingan harus memiliki keyakinan
bahwa laporan dapat diuji untuk dapat menetapkan kebenaran isinya dan
sejauh mana Prinsip-prinsip Pelaporan telah diterapkan dengan benar.
2.6 Pengungkapan Standar
Terdapat dua jenis pengungkapan standar yag berbeda, yaitu pengungkapan standar
umum dan pengungkapan standar khusus.
2.6.1 Pengungkapan Standar Umum
Pengungkapan standar umum berlaku untuk semua organisasi yang menyiapkan
laporan keberlanjutan. Pengungkapan standar umum dibagi menjadi tujuh bagian,
antara lain :
1. Strategi dan Analisis
Pengungkapan standar ini memberikan gambaran tentang keberlanjutan
organisasi, untuk memberikan konteks pada bagian laporan selanjutnya yang lebih
detail dibandingkan bagian – bagian dalam pedoman. Strategi dan analisis dapat

8
diambil dari informasi yang ada pada bagian lain dalam laporan, namun sebenarnya
dimaksudkan untuk memberikan wawasan tentang topik strategis bukan sekedar
ringkasan konten laporan.
2. Profil Organisasi
Pengungkapan standar ini merupakan gambaran keseluruhan mengenai
karakteristik organisasi, untuk memberikan konteks bagi rincian- rincian dalam
laporan dibandingkan dengan bagian – bagian yang ada dalam pedoman.Pada hal ini
dilaporakan mengenai nama organisasi, merek / produk/layanan utama, lokasi kantor
pusat organisasi, skala organisasi (tota karyawan, kuantitas produk atau jasa yang
diberikan) dan lain sebagainya.
3. Aspek Material dan Boundary Teridentifikasi
Pengungkapan standar ini memberikan gambaran keseluruhan tentang proses
yang telah diikuti oleh organisasi untuk menentukan konen laporan, aspek material,
dan boundary teridentifikasi, serta penyertaan ulang. Pada pengungkapan ini, berisi
daftar semua entitas yang disertakan dalam laporan keuangan konsolidasi atau
dokumen yang setara atau penjelasan terkait bagaimana organisasi tersebut telah
menerapkan prinsip-prinsip pelaporan untuk menentukan konten laporan,
melaporkan setiap aspek material dan aspek boundary dalam organisasi, dan lain
sebagianya.
4. Hubungan dengan Pemaku Kepentingan
Pengungkapan standar ini merupakan gambaran keseluruhan tentang hubungan
dengan pemangku kepentingan organisasi selama periode pelaporan. Pengungkapan
ini berisi daftar siapa saja pemangku kepentingan dalam organisasi dan lain
sebagainya yang berhubungan dengan pemangku kepentingan dalam organisasi.
5. Profil Laporan
Pengungkapan standar ini menyajikan gambaran keseluruhan tentang informasi
dasar mengenai laporan ataupun pendekatan untuuk memperoleh assurance
eksternal, misalnya periode pelaporan (tahun fiscal atau tahun kalender), siklus
pelaporanya ( tahunan, atau kuartal) dan lain sebagainya.
6. Tata Kelola
Pengungkapan standar ini memberikan gambaran keseluruhan tentang :
- Struktur tata Kelola dan komposisinya
- Peran badan tata Kelola tertinggi dalam menetapkan tujuan, nilai, dan strategi
organisasi
- Kompeten dan evaluasi kinerja badan tata Kelola tertinggi
- Peran badan tata kelola tertinggi dalam manajemen resiko
- Peran badan tata kelola tertinggi dalam pelaporan keberlanjutan
- Peran badan tata kelola tertinggi dalam mengevaluasi kinerja ekonomi,
lingkungan, dan sosial
7. Etika dan Integritas
Pengungkapan standar ini merupakan gambaran keseluruhan tentang :
- Nilai, prinsip, dan norma di organisasi
- Mekanisme internal dan eksternal untuk memperoleh masukan mengenai perilaku
etis dan taat hukum
- Mekanisme internal dan eksternal untuk melaporkan permasalahan tentang
perilaku yang tidak etis atau melanggar hukum dan masalah integritas

9
2.6.2 Pengungkapan standar khusus
Laporan berkelanjutan organisasi menyajikan informasi terkait dengan aspek
material, yaitu aspek yang dampaknya diidentifikasi sebagai penting bagi organisasi.
Aspek material adalah aspek yang mencerminkan dampak-dampak ekonomi,
lingkungan, dan sosial organisasi yang signifikan, atau yang secara nyata
mempengaruhi penilaian dan pengambilan keputusan para pemangku kepentingan.
Pengungkapan standar khusus ini meliputi pengungkapan pendekatan manajemen dan
indikator.
Pengungkapan pendekatan manajemen/ Disclousure on Management Approach
(DMA) dimaksudkan untuk memberikan kesempatan bagi organisasi untuk
menerangkan bagaiamana pengelolaan dampak ekonomi, lingkungan, dan sosial yang
berkaitan dengan aspek material. DMA merupakan informasi neratif tentang bagaimana
orgnanisasi mengidentifikasi, menganalisis, dan merespon dampak aktual maupun
potensial dari ekonomi, lingkungan, dan sosial
Panduan untuk DMA dibagi menjadi dua jenis, yaitu panduan generik dan
spesifik aspek. Panduan generik dirancang untuk digunakan dengan aspek manapun,
sedangkan panduan DMA spesifik aspek dirancang untuk memberikan rincian
tambahan tentang informasi yang akan dilaporkan untuk aspektersebut, saat
melaporkan pendekatan manajemen, organisasi memulai dengan membahas panduan
DMA generik.
➢ Pada pengungkapan DMA generik, DMA harus berisi informasi yang memadai
untuk menjelaskan tanggapan organisasi terhadap aspek material. DMA generik
meliputi pengungkapan standar berikut : alasan mengapa aspek yang telah
disebutkan dalam pelaporan tersebut bersifat material serta apa dampaknya,
bagaimana cara organisasi mengatur aspek mataerial dan dampak dari aspek
tersebut, dan lain sebagainya.

➢ Pada panduang spesifik aspek tersedia, organisasi akan menggunakanya untuk


melaporkan pendekatan manajemen mereka untuk aspek – aspek tersebut secara
lebih rinci. Setiap aspek dalam panduan ini, meliputi beberapa indikator. Indikator
memberikan informasi tentang kinerja atau dampak d bidang ekonomi, lingkungan,
dan sosial dari suatu organisasi terkait dengan aspek materialnya. Panduan spesifik
aspek tersedia untuk aspek –aspek dan indikator- indikator berikut:
1) Kategori ekonomi
Dimensi keberlanjutan ekonomi berkaitan dengan dampak organisasi
terhadap ekonomi bagi pemangku kepentingannya dan terhadap sistem ekonomi
di tingkat lokal, nasional, dan global. Aspek – aspek yang termasuk dalam
kategori ekonomi adalah sebagai berikut :
a. Kinerja ekonomi
- Laporan ini terkait dengan nilai ekonomi langsung yang dihasilkan dan
didistribusikan
- Implikasi finansial dan risiko serta peluang kepada kegiatan organisasi
karena perubahan iklim

10
Laporan ini berisi mengenai uraian resiko serta peluang yang akan
dihadapi oleh organisasi tersebut, implikasi finansial dari risiko atau
peluang, dan lain sebagainya
- Bantuan finansial yang diterima dari pemerintah
Laporan ini berisi mengenai adanya subsidi atau tidak dari
pemerintah,pembebsan pembayaran royalti, bantuan investasi, atauapun
yang lainnya
b. Keberadaan di pasar
Pada aspek ini, laporan memuat terkait upah standar pegawai pemula
dibandingkan dengan upah minimum regional di lokasi – lokasi operasional
c. Dampak ekonomi tidak langsung
Hal - hal yang dapat dilaporkan pada aspek dampak ekonomi tidak
langsung ini dapat berupa dampak ekonomi dari perubahan lokasi operasional
atau kegiatan perusahaan, dampak ekonomi dari penggunaan produk atau jasa,
dan lain sebagainya.
d. Praktik pengadaan
Hal- hal yang dilaporkan pada aspek ini misalnya mengenai persentase
anggaran pengadaan yang digunakan di lokasi operasi dan lain sebagainya
2) Kategori Lingkungan
Dimensi keberlanjutan lingkungan berkaitan dengan dampak organisasi pada
sistem alam yang hidup dan tidak hidup, termasuk tanah, udara, air dan ekosistem.
Aspek-aspek yang termuat dalam kategori lingkungan ini adalah sebagai berikut
:
a. Bahan
Pada aspek ini, lapora berisi tentang jumlah bahan baku yang digunakan
dalam proses produksi ataupun persentase bahan yang digunakan yang
merupakan bahan input daur ulang
b. Energi
Pada aspek ini, laporan berisi tentangjumlah energi ( bahan bakar) yang
digunakan dalam proses produksi ataupun terdapat pengurangan ataupun
penambahan konsumsi energi.
c. Air
Pada aspek ini, laporan berisi mengenai total volume pengambilan air
dari sumber-sumber tertentu.
d. Keanekaragaman Hayati
Pada aspek ini, laporan berisi terkait lokasi-lokasi operasional yang
dimiliki, disewa, atau berdekatan dengan kawasan lindung dan kawasan
dengan nilai keanekaragaman hayati yang tinggi ataupun habitat yang
dilindungi dan dipulihkan serta uraian dampak signifikan kegaitan/
produk/jasa terhadap kawasan-kawasan tersebut.
e. Emisi
Pada aspek ini, laporan berisi mengenai indikator- indikator emisi gas
rumah kaca ataupun bahan –bahan perusak ozon atau emisi udara penting
lainnya, misalnya bahan-bahan apa saja yang digunakan dalam operasional
perusahaan yang dapat menimbulkan kerusakan ozon dan jumlahnya.
f. Limbah

11
Pada aspek ini, laporan berisi terkait jenis, jumlah dan metode
pembuangan limbah oleh perusahaan.
g. Produk dan Jasa
Pada aspek ini, laporan berisi terkait dengan dampak apa saja yang dapat
ditimbulkan oleh produk dan jasa perusahaan terhadap lingkungan.
h. Kepatuhan
Pada aspek ini, laporan berisi tentang jumlah total sanksi yang dietrima
oleh perusahaan karena ketidakpatuhan terhadap undang-undang dan
peraturan lingkungan
i. Transportasi
Pada aspek ini, laporan berisi tentang dampak lingkungan apa saja yang
dapat ditimbulkan dari pengangkutan produk atau jasa oleh perusahaan.
j. Mekanisme pengaduan masalah lingkungan
Pada aspek ini, laporan berisi terkait tentang jumlah pengaduan tentang
dampak lingkungan yang diajukan, ditangani, dan diselesaikan.
3) Kategori sosial
Dimensi keberlanjutan sosial membahasa mengenai dampak yang dimiliki
organisasi terhadap sistem sosial dimana organisasi beroperasi. Kategori sosial
ini berisi sub- kategori antara lain :
a. Praktik ketenagakerjaan dan kenyamanan bekerja
Terdapat beberapa aspek dalam sub-kategori ini, antara lain :
- Kepegawaian
Pada aspek ini, laporan berisi tentang perekrutan karyawan baru
menurut usia, gender, dan wilayah ataupun tunjangan yang diberikan bagi
karyawan.
- Hubungan Industrial
Pada aspek ini, laporan berisi tentang jangka waktu minimum yang
biasanya diberikan mengenai perubahan operasional kepada karyawan
sebelum perubahan tersebut diterapkan.
- Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Pada aspek ini, berisi terkait dnegan jenis dan tingkat cidera/ penyakit
akibat kerja / jumlah kematian akibat kerja pada perusahaan tersebut serta
laporan terkiat dengan apakah ada perjanjian dengan serikat kerja mengenai
kesehatan dan keselamtan kerja
- Pelatihan dan Pendidikan
Pada aspek ini, laporan berisi mengenai program –porgram apa saja
terkait pelatihan keterampilan ataupun pendidikan yang diberikan kepada
karyawan pada perusahaan tersebut.
b. Hak Asasi Manusia
Sub kategori manusia membahasa sejauh mana proses telah diterapkan,
insiden pelanggaran hak asasi manusia, dan perubahan kemampuan pemangku
kepentingan untuk mendapatkan dan menggunakan hak asasi mereka. Aspek-
aspek pada sub kategori ini adalah sebagai berikut :
- Non-dikriminasi
Pada aspek ini membahas tentang jumlah total serta jenis insiden
diskriminasi dan tindakan perbaikan yang diambil

12
- Pekerja anak
Pada aspek ini, laporan berisi tekait dengan operasi dan pemasok yang
diidentifikasi berisiko tinggi melakukan eksploitasi pekerja anak dan
tindakan yang diambil untuk bekontribusi dalam penghapusan pekerja anak
yang efektif.
- Pekerja paksa atau wajib kerja
Pada aspek ini, laporan membahas tentang operasi dan pemasok yang
diidentifikasi berisiko tinggi melakukan pekerja paksa atau wajib kerja dan
tindakan apa yang dilakukan dalam penghapusan segala bentuk pekerja
paksa atau wajib kerja tersebut
- Praktik pengamanan
Pada aspek ini, laporan membahas mengenai persentase petugas
pengamanan yang dilatih dalam kebijakan atau prosedur hak asasi manusia
di organisasi yang relevan dengan operasi
- Hak Adat
Pada aspek ini, laporan berisi tentang jumlah insiden polanggaran yang
melibatkan hak-hak masyarakat adat dan tindakan apa yang diambil untuk
menangani tersebut
- Mekanisme pengaduan masalah hak asasi manusia
Pada aspek ini, laporan membahas tentang jumlah pengaduan tentang
dampak terhadap hak asasi manusia yang diajukan, ditangani, dan
diselesaikan melalui mekanisme pengaduan formal
c. Masyarakat
Sub – kategori ini membahasa dampak yang dimiliki organisasi terhadap
masyarakat dan masyarakat lokal. Aspek-aspek yang dilaporan dalam sub-
kategori ini adalah sebagai berikut :
- Masyarakat Lokal
Pada aspek ini, laporan membahas tentang persentase operasi dengan
pelibatan masyarakat lokal, penilaian terhadap dampak, dan program
pengembangan yang diterapkan oleh perusahaan terhadap masyarakat
lokal.
- Anti Korupsi
Pada aspek ini, laporan membahas mengenai jumlah dan persentase
operasiyang dinilai terhadap resiko terkait dengan korupsi dan resiko
signifikan yang teridentifikasi, pelatihan mengenai kebijakan dan prosedur
anti korupsi serta insiden korupsi yang terbukti dan tindakan yang diambil
untuk menangani hal tersebut.
- Anti persaingan
Pada aspek ini, laporan berisi tentang jumlah tindakan hukum terkait
anti persaingan, anti trust, serta praktik monopoli dan hasil penyelesaianya.
- Tanggung jawab atas produk
Aspek dalam sub-kategori tanggung jawab a tas produk berhubungan
dengan produk dan jasa secara langsung mempengaruhi pemangku
kepentingan, dan secara khusus kepada para pelanggan. Aspek – aspek yang
dilaporakna pada sub – kategori adalah sebagai berikut :
- Keselamatan dan keselamtan kerja

13
Pada aspek ini, laporan membahasa mengenai dampak penggunaan
produk atau jasa terhadap kesehatan dan keselamatan para pelanggan serta
jumlah insiden kepatuhan terhadap peraturan terkait dampak kesehatan dan
keselamatan dari produk dan jasa yang diberikan.
- Pelabelan produk dan jasa
Pada aspek ini, laporan berisi tentang jenis informasi produk dan jasa
yang diharuskan oleh prosedur organisasi terkait dengan informasi dan
pelabelan produk dan jasa serta melaporkan hasil survey untuk mengukur
kepuasan pelanggan
- Komunikasi pemasaran
Pada aspek ini, la[poran membahas terkait dengan penjualan produk,
khususnya apakah organisasi menjual produk yang dilarang di suatu pasar
tertentu serta insiden ketidakpatuhan terhadap peraturan tentang
komunikasi pemasaran, termasuk iklan, promosi, dan sponsornya.
- Privasi pelanggaran
Pada aspek ini, laporan membahas tentang keluhan yang terbukti terkait
dengan pelanggaran privasi pelanggan dan hilangnya data pelanggan

2.7 Langkah – Langkah Penyusunan Sustainability Reporting


Meskipun sebuah perusahaan tidak diwajibkan menulis Laporan
Keberlanjutan, namun kehadiran laporan keberlanjutan sangat penting untuk menunjukkan
kiprah perusahaan di mata dunia sekarang, apakah hal tersebut menguntungkan atau tidak.
Berikut kerangka pelaporan keberlanjutan menurut strandar GRI:
1. Temukan Gambaran secara Menyeluruh
Sebelum memulai membuat laporan ini, langkah pertama yang harus Anda
lakukan adalah mendapatkan gambaran secara menyeluruh terkait data-data yang
diperlukan. Mulai dari aspek batas, materi, rentang rentang, dampak, standar umum
dan khusus, keterlibatan pemangku kepentingan, subjek topik, dan pelaporannya.
2. Tentukan Pilihan biar Sesuai
Jika sudah menyelesaikan langkah pertama, lanjut ke langkah berikutnya.
Pada tahap ini, Anda diwajibkan untuk menentukan opsi yang sesuai. Dua opsi
penyusunan laporan yang sesuai pedoman yaitu inti dan komprehensif. Opsi pedoman
tersebut menunjukkan bahwa laporan Anda disusun berdasarkan. Perusahaan atau
organisasi apa pun, dapat menerapkan opsi kedua tersebut dalam penulisan laporan
keberlanjutan.
3. Siapkan Data dan Penjelasan untuk Sajian Pengungkapan Standar Umum
Bagian ini merupakan elemen utama dari kedua opsi di atas dan memang harus
dalam laporan. Untuk melakukan hal tersebut, tentukanlah konten laporannya
dulu. Selanjutnya, bagian aspek materi dan batas, disertai sajian visual yang mudah
dijangkau oleh berbagai pihak.
4. Penjelasan Data dan Terkait Pengungkapan Standar Khusus
Penjelasan Data dan Terkait Pengungkapan Standar Khusus Penjelasan Dalam
standar khusus ini, berkaitan dengan Pendekatan Manajemen dan indikator-
indikatornya. Kemudian, data disajikan dalam bentuk kategori dan aspek. Setiap
pendekatan dan indikator yang diperoleh, masing-masing diidentifikasi materi terkait

14
aspek. Rencanakan secara pasti proses apa saja yang diperlukan untuk menyajikan
standar ini. Jika ada aspek yang tidak sebagai materi, makatidak perlu dicantumkan
dalam laporan.
5. Penyusunan Laporan Keberlanjutan
Informasi-informasi yang telah Anda kembangkan pada tahap berikutnya, baik
berbasis web maupun cetak. Atau, bisa juga perusahaan menggunakan
kombinasi antara kedua laporan tersebut untuk disebarluaskan pada pihak-pihak
tertentu. Namun, jika ingin menggunakan salah satu media saja juga diperbolehkan.
Agar lebih sistematis, sebaiknya pemilihan berdasarkan atas keputusan bersama dengan
organisasi terkait.

2.8 Contoh Sustainability Reporting / Laporan Berkelanjutan


Laporan Berkelanjutan PT Telekomunikasi Indonesia Tahun 2010 Laporan
Berkelanjutan PT Telekomunikasi Indonesia di tahun 2010 berjudul “Senantiasa
Mewujudkan Masa Depan Anda/ Sustaning Your Future”. Hal yang akan kita perdalam
dalam penelitian ini berkaitan dengan pengelolaan dan strategi CSR Telkom, kinerja
ekonomi, kinerja sosial dan kinerja lingkungan.

A. Strategi CSR Telkom


Strategi dan kebijakan TELKOM CSR terintegrasi dalam satu Keputusan Direksi
No. 41/PR000/SDM-20/2006. Keputusan ini menjadi landasan bagi pengelolaan CSR
perusahaan, untuk memastikan bahwa implementasinya sejalan dengan visi dan misi
perusahaan dan mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku khususnya UU
No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, yaitu dalam pasal 74 mengenai
Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan, dan konsisten dengan norma-norma yang
berlaku di masyarakat. Kebijakan strategi jangka panjang dan pengelolaan untuk
TELKOM CSR telah ditetapkan dalam Skenario Strategi Korporasi dan juga telah
dijelaskan dalam bentuk rencana tahunan di dalam Rencana Kerja dan Anggaran
(RKA), yang kemudian dijelaskan lebih lanjut di dalam Kontrak Pengelolaan untuk
setiap kantor perusahaan, unit usaha, anak perusahaan dan perusahaan afiliasi.

1) Strategi di bidang ekonomi:


a. Menambah nilai bagi para pemangku kepentingan (pelanggan, pemasok,
pemegang saham, pemerintah, karyawan) dan mendukung pertumbuhan
ekonomi bagi usaha kecil dengan meningkatkan kualitas hidup para karyawan,
memelihara kesetiaan dan kepercayaan pelanggan, pemasok dan investor,
memastikan kepatuhan terhadap peraturan yang berlaku, dan menyediakan
modal kerja dan pinjaman untuk investasi serta informasi untuk usaha kecil.
b. Mengambil peran aktif dalam menyediakan fasilitas telekomunikasi dan
infrastruktur bagi masyarakat, terutama di daerah yang masih belum
berkembang, dengan menyediakan fasilitas dan infrastruktur guna memudahkan
akses untuk mendapatkan informasi.
2) Strategi di bidang sosial:
a. Mendukung peningkatan dari pendidikan masyarakat dengan menyediakan
fasilitas dan ilmu terkait dengan pendidikan teknologi infokom.

15
b. Mendukung perbaikan kesehatan masyarakat dengan menyediakan fasilitas
kesehatan , infrastruktur dan informasi kepada semua orang.
c. Mendukung perlindungan kebudayaan dan peradaban nasional dengan
menyediakan fasilitas untuk acara kebudayaan dan membangun/ memperkuat
karakter.
3) Strategi di bidang lingkungan:
a. Mengambil peran aktif dalam memelihara lingkungan dengan menyediakan
bantuan dalam penghijauan kembali dan menciptakan jalur hijau.
b. Mengambil peran aktif dalam memberikan bantuan kemanusiaan dan bencana
alam dengan menyediakan pertolongan bagi korban bencana

B. Kinerja Ekonomi Telkom


Sejak 1 Januari 2010 sampai dengan 31 Desember 2010, Program Kemitraan
Telkom telah menyalurkan bantuan kepada 9.918 mitra binaan di seluruh Indonesia
dengan total dana sebesar Rp283,8 miliar yang telah disalurkan untuk sektor industri,
jasa, perdagangan, peternakan, perikanan, pertanian, perkebunan dan jasa lainnya. Di
samping memberikan bantuan pinjaman, para mitra binaan juga diberi pembinaan
melalui program pelatihan, pemagangan/pendampingan dan promosi/pameran. Pada
tahun 2010 TELKOM melalui Program Bina Lingkungan telah menyalurkan dana
sebesar Rp27,4 miliar dalam bentuk bantuan terhadap korban bencana alam,
pendidikan dan atau pelatihan, peningkatan kesehatan masyarakat, pengembangan
prasarana dan sarana umum, peningkatan sarana ibadah, dan pelestarian alam.

C. Kinerja Sosial Telkom


Sebagai wujud nyata peran Telkom di bidang sosial, berikut ini adalah
ringkasan kegiatan Telkom selama tahun 2010:

16
Kinerja Lingkungan Telkom Sebagai wujud nyata peran Telkom di bidang
lingkungan, berikut ini adalah ringkasan kegiatan Telkom selama tahun 2010:

17
18
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pelaporan berkelanjutan (Sustainable Reporting) adalah pelaporan yang dilakukan oleh
perusahaan untuk mengukur, mengungkapkan (disclose), serta upaya perusahaan untuk
menjadi perusahaan yang akuntabel bagi seluruh pemangku kepentingan (stakeholders) untuk
tujuan kinerja perusahaan menuju pembangunan keberlanjutan yang terdapat prinsip dan
standar pengungkapan yang mampu mencerminkan tingkat aktivitas perusahaan terkait dengan
aspek ekonomi, lingkungan dan sosial. Kewajiban pelaporan seperti laporan tahunan (annual
report) dan laporan keuangan (financial statement) yang dipublikasikan baik melalui Bursa
Efek Indonesia maupun pada website perusahaan masing-masing. Dalam laporan tahunan ini
pun seringkali mencakup pelaporan pertanggungjawaban sosial perusahaan (corporate social
responsibility).

19
Daftar Pustaka

Global Sustainability Standards Board. (2013). Pedoman Pelaporan Keberlanjutan G4.


Global Reporting Initiative, 1–97.

https://www.slideshare.net/SriApriyantiHusain/makalah-pelaporan-keberlanjutan-dan-
pelaporan-terintegrasi

https://www.academia.edu/35372944/Sustainability_Reporting_vs_Integrated_Reporting

https://www.studocu.com/id/document/universitas-bangka-belitung/akuntansi/konsep-
laporan-keberlanjutan-dan-prinsip-pelaporan/24126412

20

Anda mungkin juga menyukai