Anda di halaman 1dari 2

Nama : Ana Mu’awati

NIM : 042213414
Mapel : Auditing 1 / EKSI4308
Tugas 2

1.Opini audit adalah bentuk output dari proses audit laporan keuangan. Namun auditor berhak
untuk tidak menyatakan pendapatnya atas kewajaran laporan keuangan yang diaudit.
Kapankah auditor dapat menyatakan bahwa ia tidak menyatakan pendapat atas kewajaran
laporan keuangan?
- Auditor dapat tidak menyatakan suatu pendapat bilamana ia tidak faoay merumuskan atau
tidak merumuskan suatu pendapat tentang kewajaran laporan keuangan sesuai dengan prinsip
akuntansi yang berlaku umum. Jika auditor menyatakan tidak memberikan pendapat,laporan
auditor harus memberikan semua alasan substantif yang mendukung pernyataannya tersebut.
Pernyataan tidak memberikan pendapat harus tidak diberikan karena auditor yakin,atas dasar
auditnya,bahwa terdapat penyimpangan material dari prinsip akuntansi yang berlaku umum
di Indonesia.

2.Bukti audit dapat dikatakan tepat, jika memenuhi dua indikator yaitu relevansi dan
reliabilitas. Jelaskan apa yang dimaksud relevansi dan reliabilitas dalam kaitannya dengan
ukuran ketepatan bukti audit!
- Relevansi Bukti. Bukti audit yang relevan adalah yang sesuai atau tepat jika digunakan
untuk suatu maksud tertentu. Bukti yang relevan lebih kompeten daripada bukti yang tidak
relevan. Relevansi hanya dapat dipertimbangkan dalam tujuan audit khusus,karena bukti
audit mungkin relevan untuk satu tujuan audit,tetapi tidak relevan untuk tujuan audit lainnya.
- Reliabilitas adalah sejauh mana pengukuran dari suatu tes tetap konsisten setelah dilakukan
berulang-ulang terhadap subjek dan dalam kondisi yang sama. Penelitian dianggap dapat
diandalkan bila memberikan hasil yang konsisten untuk pengukuran yang sama.Reliabilitas
bukti terkait dengan apakah suatu bukti dapat dipercaya (diandalkan) atau tidak. Jika suatu
bukti dapat diandalkan, maka bukti tersebut sangat membantu meyakinkan auditor bahwa
laporan keuangan klien disajikan secara wajar.

3.Salah satu prosedur audit yang dapat dilakukan oleh auditor untuk memperoleh bukti audit
adalah inspeksi. Jelaskan:
a. Apakah yang dimaksud dengan inspeksi?
Inspeksi adalah prosedur audit berupa pemeriksaan secara keseluruhan atau terperinci
terhadap dokumen, catatan atau kondisi fisik sesuatu yang berkaitan dengan laporan
keuangan.Dalam Boynton et.al (2001), inspeksi(inspecting) meliputi pemeriksaan
rinei terhadap dokumen dan catatan,serta pemeriksaan aset berwujud. Inspeksi sering
kali digunakan dalam mengumpulkan dan mengevaluasi bukti bottom-up maupun top-
down.
b. Untuk mendapatkan bukti audit atas transaksi apakah prosedur inspeksi cocok
dilakukan? Jelaskan alasannya!
Menurut saya prosedur inspeksi cocok dilakukan karena dengan melakukan inspekasi
atas dokumen auditor dapat menentukan ketepatan persyaratan dalam faktur ayu
kontrak yang memerlukan pengujian bottom-up atas akuntansi transaksi. Melalui
inspeksi,auditor dapat mengevaluasi bukti dokumenter dengan menilai keaslian
dokumen,mendeteksi keberadaan perubahan atas item-item yang dipertanyakan. Bukti
lain yang dihasilkan dari inspeksi adalah scanning ati memeriksa secara cepat dan
tidak terlampau teliti atas dokumen atau catatan. Auditor juga dapat melakukan
pemeriksaan aset berwujud dan memungkinkan dapat mengetahui secara langsung
keberadaan dan kondisi fisik aset yang juga memberikan bentuk bukti fisik.

Anda mungkin juga menyukai