Anda di halaman 1dari 4

TUGAS 4

DILLA AYU SILVIANI

20312435

1).

A. pengertiang dari bukti audit adalah serangkaian informasi yang dikumpulkan dan

dievaluasi oleh auditor dalam memutuskan laporan keuangan perusahaan telah disajikan

sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku, yang merupakan segala jenis informasi

relevan yang nanti akan digunakan oleh akuntan publik/konsultan hukum/auditor sebagai

dasar dalam mengeluarkan opini auditnya. Bukti ini dalam laporan keuangan umumnya

berbentuk nominal, dalam legal audit berbentuk dokumen hukum. Selain itu, bukti bisa juga

berupa hasil observasi auditor dan hasil wawancara yang dilakukan kepada pihak terkait.

Adapun jenis – jenis dan contoh dari bukti audit sebagai berikut :

Pengujian Fisik

Ini merupakan fakta atau informasi yang diperoleh oleh auditor dengan cara melihat secara

langsung fisik dari aset perusahaan. Misalnya fisik dari persediaan yang dimiliki perusahaan.

Pengujian fisik ini digunakan dalam audit hukum misalnya untuk melakukan cek kebenaran

luas tanah yang tertera dalam sertifikat tanah.

Konfirmasi

bukti konfirmasi ini adalah fakta yang diperoleh auditor berdasarkan pernyataan, baik bersifat

langsung maupun tertulis oleh pihak ketiga yang independen. Auditor umumnya lebih

memilih bukti yang sifatnya tertulis dibandingkan bukti

Wawancara

Wawancara ini diperlukan sebagai bukti pendukung, misalnya untuk menilai bagaimana

kinerja manajemen dalam mengelola perusahaan, bukti yang paling valid antara lain adalah

dengan melakukan wawancara terhadap pegawai atau organisasi dibawahnya.


Perhitungan Ulang

Bukti ini hanya berlaku jika yang diaudit adalah laporan keuangan. Teknik ini digunakan

untuk mengukur validitas hasil perhitungan yang dilakukan klien.

Observasi

Pengujian fisik lebih detail dari observasi, sebab dalam observasi ini hanya dilakukan

pengamatan saja tanpa melakukan kontak fisik. Namun, metode ini juga bisa mendapatkan

fakta lain yang lebih valid dibandingkan dengan uji fisik. Tujuannya tentu berbeda, bila uji

fisik dilakukan untuk melakukan cek terhadap informasi yang dicantumkan, observasi

dilakukan untuk tujuan memperoleh data diluar informasi yang disediakan yang sifatnya

pernyataan langsung, sebab lebih mudah dianalisis.

B. pada dasarnya ( audit working papers) adalah suatu kertas kerja yang sangat penting untuk

para auditor yang merupakan rantai yang nantinya akan menghubungkan catatan klien auditor

dengan laporan audit agar bisa melakukan pengumpulan dan pembuatan bukti, seorang

auditor harus bisa membuat kertas kerjanya, yang dilakukan oleh auditor terkait prosedur

audit yang ditempuhnya, pengujian yang akan dilakukan, informasi yang akan diperoleh, dan

juga kesimpulan yang dibuat sehubungan dengan audit.

Selain itu ada beberapa jenis atau contoh kertas kerja tersebut adalah hasil pemahaman atas

struktur ataupun susunan pengendalian internal, program audit, analisis, surat konfirmasi,

memorandum, representasi klien, ikhtisar yang berasal dari berbagai dokumen organisasi, dan

juga daftar ataupun komentar yang dibuat ataupun diperoleh auditor.

Dijelaskan isi dari kertas kerja audit ( audit working papers ) bahwa kertas kerja ini harus bisa

ataupun cukup membuktikan bahwa suatu catatan akuntansi harus sudah sesuai dengan

laporan keuangan ataupun informasi lain yang dilaporkan dan standar audit yang

digunakannya yang menunjukkan informasi terkait sudah dilakukannya standar pekerjaan

lapangan pertama, yakni pemeriksaan yang sudah direncanakan dan sudah dilakukan
supervisi dengan baik.

2) Prosedur audit awal – prosedur analitik – pengujian terhadap transaksi rinci – pengujian

terhadap saldo akun rinci – verifikasi penyajian dan pengungkapan.

3) Yang dimaksud dengan opini audit dalam laporan keuangan. Opini Audit Laporan

Keuangan adalah opini yang telah disesuaikan dengan kriteria tertentu,untuk memperoleh dan

mengevaluasi bukti secara objektif tentang kegiatan dan kejadian ekonomi,seperti hal nya

dengan resiko kesalahan (penyimpangan),dan sebagai bukti yang mendukung

penyusunan laporan keuangan. Ada 5 jenis opini audit laporan keuangan, diantaranya :

Opini wajar tanpa pengecualian

Diberikan oleh auditor jika auditor tidak menemukan kesalahan yang material secara

keseluruhan dari laporan keuangan dan laporan keuangan dibuat sesuai dengan prinsip

akuntansi yang berlaku (SAK).

opini wajar dengan pengecualian

Auditor setelah memperoleh bukti yang cukup dan tepat menyimpulkan bahwa kesalahan

penyajian, baik secara individual maupun secara agregasi adalah material tetapi tidak pervasif

terhadap laporan keuangan.

Opini Wajar Tanpa Pengecualian dengan Paragraf Penjelasan

opini yang satu ini diberikan oleh auditor atas dasar keadaan tertentu yang tidak memiliki

dampak secara langsung terhadap pendapat wajar. opini tidak wajar

ketika auditor setelah melakukan pemeriksaan memperoleh bukti yang cukup dan tepat

kemudian menyimpulkan bahwa ada kesalahan penyajian, baik secara individual maupun

secara agregasi adalah material dan pervasif terhadap laporan keuangan.

Opini tidak menyatakan pendapat

diberikan auditor ketika auditor tidak memperoleh bukti yang cukup dan tepat untuk

mendasari opini audit, dan auditor tidak menyimpulkan bahwa pengaruh kesalahan penyajian
material yang tidak terdeteksi yang mungkin timbul terhadap laporan keuangan, jika ada,

dapat bersifat material dan pervasif.

4) dari kasus analisa eksternal menurut argumen saya menunjukan bahwa terjadi suatu

kecurangan yaitu korupsi kredit karyawan fiktif, yang dapat dilihat dari pandangan

manajemen dan staff perusahaan, dan dapat dilihat juga dari laporan keuangan termaksud

bukti transaksi dan sejenisnya yang tidak dimasukan ini merupakan salah atu masalah bagi

auditornya sehingga kredit berfikir awal kejadian kecurangan.

Anda mungkin juga menyukai