PENGERTIAN
● Bukti audit adalah semua informasi yang digunakan oleh auditor dalam pembuatan
kesimpulan (opini) dibuat. Bukti audit termasuk di dalamnya adalah Catatan akuntansi yang
menghasilkan laporan keuangan dan Informasi lainnya yang berhubungan/terkait dengan
catatan akuntansi dan pendukung alasan logis dari auditor tentang laporan keuangan yang
layak. Untuk itu, auditor harus memperoleh bahan bukti audit yang cukup dan kompeten
sebagai dasar yang memadai untuk menyatakan pendapat. Sebagai contoh, catatan akuntansi
termasuk di dalamnya :
Cek dan catatan transfer dana elektronik.
Faktur
Kontrak/perjanjian
Buku besar umum dan buku besar anak perusahaan.
Jurnal entri dan penyesuaian lain untuk laporan keuangan yang tidak tercermin dalam jurnal
entri resmi.
Terdapat lima asersi manajemen yang di jelaskan dalam GAAS
(Generally Accepted Auditing Standard), yaitu:
1. Eksistensi atau keterjadian (Existence or Occurrence)
2. Kelengkapan (Completeness)
3. Hak dan Kewajiban (Rights and Obligations)
4. Penilaian atau alokasi (Valuation or Allocation)
5. Penyajian dan pengungkapan (Presentation dan Disclosure)
TUJUAN AUDIT
3. Pengungkapan
tujuan audit
1. Tujuan Audit Berkait Transaksi
Dimaksudkan untuk berfungsi sebagai kerangka kerja bagi auditor dalam mengumpulkan bahan bukti
kompeten yang cukup dibutuhkan oleh standar pekerjaan lapangan dan memutuskan bahan bukti yang
pantas untuk dikumpulkan sesuai dengan penugasan. Ada 5 tujuan audit yaitu:
Eksistensi
● Tujuan ini berkenaan dengan apakah transaksi yang tercatat memang secara aktual terjadi.
Kelengkapan
● Tujuan ini menyangkut apakah seluruh transaksi yang seharusnya ada dalam jurnal secara aktual
telah dimasukkan. Tujuan eksistensi dan kelengkapan mempunyai penekanan yang berlawanan,
sebab eksistensi berkaitan dengan lebih saji (overstatement) dengankan kelengkapan berkaitan
dengan kurang saji (understatement).
Akurasi
● Tujuan ini menyangkut keakuratan informasi untuk transaksi akuntansi tercatat dengan nilai yang
benar.
Cut-off
● Tujuan ini untuk mencatat transaksi ke dalam periode akuntansi yang benar.
Klasifikasi
● Tujuan ini untuk mencatat semua transaksi sesuai dengan kelompok dan golongan yang tepat.
2. Tujuan Audit Berkait Saldo
Tujuan dari audit berkait saldo diterapkan kepada saldo akun, sedangkan tujuan audit berkait
transaksi diterapkan kepada jenis atau golongan transaksi. Tujuan audit berkait-saldo terbagi menjadi:
Eksistensi
● Tujuan ini menyangkut apakah angka-angka yang dimasukkan dalam laporan keuangan memang
seharusnya dimasukkan.
Kelengkapan
● Tujuan ini menyangkut apakah semua angka-angka yang seharusnya dimasukkan memang
diikutsertakan secara lengkap.
Hak dan Kewajiban
● Aktiva harus dimiliki sebelum dapat diterima untuk dicantumkan dalam laporan keuangan,
demikian pula dengan kewajiban harus menjadi milik suatu entitas. Hak biasanya berhubungan
dengan aktiva dan kewajiban dengan hutang.
Penilaian atau alokasi
● Pengklasifikasian dan penilaian terhadap pos-pos sesuai dengan alokasi yang tercatat secara
akurat sesuai dengan pisah batas dan realisasi.
3. Pengungkapan Tujuan Audit
Tujuan ini terbagi menjadi:
● Eksistensi dan Hak & Kewajiban
● Kelengkapan
● Klasifikasi dan dapat dimengerti
● Akurat dan Penilaian
Prosedur Bukti Audit
a.Catatan Akuntansi
Catatan akuntansi merupakan sumber data sebagai dasar pembuatan laporan keuangan, seperti jurnal, dan
sebagainya. Oleh karena itu, catatan akuntansi dipergunakan oleh auditor sebagai bukti untuk mendukung
laporan keuangan yang diperiksa.
3. Bukti Matematis
Bukti matematis merupakan bukti yang diperoleh auditor melalui
perhitungan langsung, misalnya footing untuk penjumlahan
vertikal, dan cross footing untuk penjumlahan secara horizontal.
4. Bukti Rasio
Bukti rasio merupakan bukti yang diperoleh auditor
melalui penggunaan rasio seperti rasio likuiditas,
profitabilitas, solvabilitas, quick ratio, dan sebagainya.