Anda di halaman 1dari 43

Entitas induk dan entitas anak sering terlihat dalam suatu transaksi

seperti jual beli, persediaan, jual beli aset tetap, atau pemberian
pinjaman.
PSAK 65 (revisi 2014) laporan keuangan konsolidasian
transaksi yang melibatkan entitas induk dan entitas anak sering
disebut transaksi antar-entitas dalam kelompok usaha. Transaksi
antar entitas dalam kelompok usaha dapat digambarkan dalam
gambar 5.1.
Gambar 5.1
Transaksi Antar-entitas dalam Kelompok Usaha

EntitasqInduk

hulu hilir hulu

Entitas Anak A Entitas Anak B


PSAK 65 (revisi 2014)

mengidentifikasi laporan keuangan konsolidasian sebagai


laporan keuangan kelompok usaha yang didalamnya aset,
liabilitas, ekuitas, penghasilan, beban-beban, dan arus kas
entitas induk dan entitas anakdisajikan sebagai suatu entitas
ekonomi tunggal.oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa
untuk penyusunan laporan keuangan konsolidasian entitas
induk dan entitas anak merupakan entitas tunggal yang
tidak terpisahkan.
Gambar 5.2
Konsep Konsolidasi

Satu entitas
Entitas Induk
tunggal

Satu laporan
keuangan

Entitas Anak A Entitas Anak B


Untuk menghapus
dampak transaksi
penjuaaaLaporan
1. Dampak terhadap pencatatan entitas induk
Keuntungan atau kerugian yang muncul dari penjualan persediaan
belum terealisasi selama persediaan tersebut masih ada dalam entitas
induk atau entitas anak.
2. Dampak terhadap jurnal eliminasi
Jurnal eliminasi terkait transaksi jual beli persediaan antara entitas
induk dan entitas anak tergantung pada posisi persediaan pada akhir
periode. Ketika seluruh persediaan yang diperoleh dari entitas induk
sudah terjual ke perusahaan non-afiliasi pada periode yang sama
dengan perolehannya, maka jurnal eliminasi dibuat untuk
menghapus angka penjualan dan beban pokok penjualan sebesar
angka penjualan dan beban pokok penjualan sebesar angka
penjualan persediaan entitasinduk ke entitas anak.
contoh 5.1
Pada PT Palapa (PT P) memiliki 100% saham PT Samudra (PT S).
Selama tahun 2015 terdapat transaksi penjualan oleh PT P ke PT S
sebesar Rp. 10.000.000,-. Beban pokok penjualan (BPP) yang
dibukukan PT P terkait transaksi penjualan tersebut adalah Rp.
6.000.000,-. Bagaimana pencatatan dan jurnal yangharus dibuat
PT P saat penyusunan laporan keuangan konsolidasian 2015 jika :
 Skenario 1 _ seluruh persediaan yang diperoleh dari PT P
telah terjual seharga Rp. 16.000.000,-.
 Skenario 2 _ seluruh persediaan yang diperoleh PT P belum
terjual
 Skenario3 _ sebanyak 75% dari persediaan yang diperoleh
dari PT P telah terjual seharga Rp. 12.000.000,-.
Skenario 1 – seluruh pesediaan terjual
Dapat digambarkan dalam bagan sebagai berikut:

Penjualan = Rp.10.000.000 Penjualan = Rp.16.000.000


Beban pokok penjualan = Beban pokok penjualan =
Rp.6.000.000 Rp.10.000.000
persediaan persediaan persediaan
PT P PT S
Rp.6.000.000 Rp.10.000.000 Rp.16.000.000

Terkait penjualan ke entitas anak, PT P melaporkan keuntungan


sebesar Rp. 4.000.000 (10.000.000-6.000.000). keuntungan tersebut
sudah terealisasi karena persediaan yang diperoleh PT S dari PT P
sudah terjual ke perusahaan non-afiliasi. Oleh karena itu, tidak ada
urnak yang dibuat oleh PT P terkait penagguhan keuntungan transaksi
hulu.
Transaksi hulu dalam contoh ini mengakibatkan pengakuan penjualan sebesar Rp.
10.000.000,- dan beban pokok penjualan sebesar Rp. 6.000.000,- oleh PT P. Disisi
lain, PT S membukukan penjualan sebesar Rp.16.000.000 dan beban pokok
penjualan sebesar Rp. 10.000.000,-. Akun penjualan milik PT P dan beban pokok
penjualan milik PT S harus dieliminasu karena transaksi penjuakan tersebut terjadi
dalam satu entitas. Jurnal eliminasu yang harus dibuat adalah :

Penjualan 10.000.000
Beban pokok penjualan 10.000.000

*Mengeliminasi penjualan persediaan antara PT P dan PT S


Tabel 5.1
Dampak Jurnal Eliminasi Skenario 1
Terhadap Laporan Keuangan Konsolidasian

Akun PT P PT S Sebelum Eliminasi Konsolidas


Konsolidasi ian

Penjualan Rp. Rp.16.000.0 Rp. (Rp.10.000.0 Rp.


10.000.000 00 26.000.000 00) 16.000.000

Beban pokok Rp. Rp. Rp. (Rp. Rp.


penjualan 6.000.000 10.000.000 16.000.000 10.000.000) 6.000.000

Persediaan - - - - -
Skenario 2 – Seluruh persediaan belum terjual
Dapat digambarkan seperti bagan berikut:

Penjualan = Rp.10.000.000 Persediaan = Rp.10.000.000


Beban pokok penjualan =
Rp. 6.000.000
persediaan persediaan
PT P PT S
Rp.6.000.00 Rp. 10.000.000
0
Keuntungan atas penjualan yang dibukukan PT P sebesar
Rp.4.000.000 belum terealisasi, karena hingga akhir periosde
persediaan tersebut masih dimiliki oleh PT S. Oleh karena itu, PT P
harus mencatat penangguhan keuntungan atas penjualan tersebut
menggunakan jurnal berikut :

Bagian laba entitas anak 4.000.000


Investasi pada entitas anak 4.000.000

*Mencatat keuntungan yang belum terealisasi


Transaksi hulu pada contoh ini mengakibatkan pengakuan penjualan
sebesar Rp. 10.000.000 dan beban pokok penjualan sebesar Rp.
6.000.000 oleh PT P, dan belum terdapat penjualan yang dibukukan oleh
PT S. Dari sudut pandang konsolidasian persediaan tersebut masih
berada diperusahaan sehingga penjualan dan beban pokok penjualan
yang diakui PT P harus dieliminasi secara penuh. Keuntungan atas
penjualan yang belum terealisasi yaitu sebesar Rp. 4.000.000, juga
dieliminasi dengan mengurangi persediaan, jurnal yang dibuat sebagai
berikut :
Penjualan 10.000.000
Beban pokok penjualan 6.000.000

Persediaan 4.000.000

*Mengeliminasi penjualan persediaan antara PT P dan PT S


TABEL 5.2
Dampak Jurnal Eliminasi Skenario 2
terhadap Laporan Keuangan Konsolidasian

Akun PT P PT S Sebelum Eliminasi konsolidasian


konsolidasian

Penjualan Rp10.000.000 Rp10.000.000 (Rp10.000.000)

Beban pokok Rp6.000.000 Rp6.000.000 (Rp6.000.000)


penjualan

Persediaan Rp10.000.000 Rp10.000.000 (Rp4.000.000) Rp6.000.000


Oleh karena persediaan yang diperoleh dari PT P baru 75% yang telah
terjual, maka terdapat keuntungan penjualan yang belum
terealisasi.Besarnya keuntungan penjualan yang belum terealisasi
sebesar Rp1.000.000 (25% x Rp4.000.000), sehinga PT P harus mencatat
penangguhan keuntungan atas penjualan tersebut dengan membuat
jurnal berikut :

Bagian Laba Entitas Anak 1.000.000

Investasi pada Entitas Anak 1.000.000

*Mencatat keuntungan yang belum terealisasi


Transaksi hulu pada contoh ini mengakibatkan pengakuan penjualan
sebesar Rp.10.000.000 dan beban pokok penjualan sebesar
Rp.6.000.000. sementara itu, PT P mengakui penjualan senilai
Rp.12.000.000 dan beban pokok sebesar Rp.7.500.000 (75% x
Rp10.000.000).Eliminasi dibuat atas akun penjualan yang diaporkan PT
P,yaitu senilai Rp.10.000.000.keuntungan atas penjualan yang belum
terealisasi sebesar Rp.1.000.000 dieliminasi dengan sebesar Rp.9.000.000,
karena beban pokok penjualan yang akan disajikan dala laporan
keuangan konsolidasian hanya sebesar Rp.4.500.000 (75% x
Rp.6.000.000).jurnal eliminasi yang harus dibuat sebagai berikut:

Penjualan 10.000.000
Beban pokok penjualan 9.000.000

Persedian 1.000.000

*Mengeliminasi penjualan antara PT P dan PT S


TABEL 5.3
Dampak Jurnal Eliminasi Skenario 3
terhadap Laporan Keuangan Konsolidasian

Akun PT P PT S Sebelum Eliminasi konsolidasian


konsolidasian

Penjualan Rp10.000.000 Rp.12.000.000 Rp.22.000.000 (Rp.10.000.000) Rp.12.000.000

Beban pokok Rp6.000.000 Rp.7.500.000 Rp.3.500.000 (Rp.9.000.000) Rp.4.500.000


penjualan

Persediaan Rp.2.500.000 Rp.2.500.000 (Rp.1.000.000) Rp.1.500.000


Untuk memperoleh pemahaman secara komperhensif
tentang prosedur konsolidasi yang melibatkan
transaksi hulu untuk penjualan persediaan, digunakan
contoh sebagai lanjutan dari contoh bab sebelumnya
dengan menyesuaikan saldo beberapa akun terkait
dengan transaksi penjualan persediaan entitas induk
ke entitas anaknya.

contoh 5.2 Transaksi Hulu Penjualan


Persediaan
TABEL 5.4
Neraca Saldo per 31 Desember 2015
Akun PT Nusantara PT Andalas
Debit Kredit Debit kredit
Kas Dan Setara Kas 1.087.500.000 600.000.000
Piutang Usaha 800.000.000 375.000.000
Persediaan 650.000.000 400.000.000
Investasi Pada PT Andalas 952.500.000
Tanah 1.500.000.000 500.000.000
Bangunan Dan Peralatan 3.000.000.000 400.000.000
Merek Dagang 400.000.000
Akumulasi Penyusutan 750.000.000 125.000.000
Akumulasi Amortisasi 50.000.000
Utang Usaha 1.200.000.000 300.000.000
Utang Obligasi 1.500.000.000 500.000.000
Saham Biasa 3.000.000.000 800.000.000
Saldo Laba 1.500.000.000 400.000.000
Penjualan 4.800.000.000 875.000.000
Bagian Laba Atas PT Andalas 90.000.000
Beban Pokok Penjualan 3.000.000.000 550.000.000
Beban Operasi 900.000.000 100.000.000
Beban Penyusutan 250.000.000 25.000.000
Beban Amortisasi 50.000.000
Dividen 300.000.000 50.000.000
Total 12.890.000.000 12.890.000.000 3.000.000.000 3.000.000.000
Informasi tambahan :
 PT Nusantara telah melakukan pembelian 75%
saham PT Andalas pada 1 Januari 2015 sebesar
nilai bukunya, yaitu Rp900.000.000. nilai wajar
kepentingan nonpengendali sama dengan nilai
bukunya yaitu Rp300.000.000
 Selama tahun 2015, PT Andalas melaporkan
perolehan laba bersih sebesar Rp200.000, dan
mengumumkan pembagiab dividen sebesar
Rp50.000.000
 Dalam transaksi penjualan yang dilakukan oleh PT
Nusantara, terdapat penjualan kepada PT Andalas
sebesar Rp100.000.000 dengan beban pokok
penjualan sebesar Rp40.000.000
 Sampai 31 Desember 2015, persediaan yang
diperoleh PT Andalas dari PT Nusantara seluruhnya
belum terjual.
Prosedur Konsolidasian Tahun Pertama – 2015
Pencatatan PT Nusantara-2015
PT Nusantara mencatat investasinya di PT Andalas
menggunakan metode ekuitas. Pencatatan yang dibuat PT
Nusantara selama tahun 2015 adalah :
1 Januari 2015

Investasi pada PT Andalas 900.000.000


Kas 900.000.000

31 Desember 2015
Investasi pada PT Andalas 150.000.000
Bagian laba atas PT Andalas 150.000.000

31 Desember 2015

Kas 17.500.000

Investasi pada PT Andalas 17.500.000


Selama periode 2015, terdapat transaksi hulu yaitu penjualan
persediaan oleh PT Nusantara ke PT Andalas sebesar
Rp100.000.000. keuntungan dari penjualan tersebut adalah
Rp.60.000.000(Rp100.000.000-Rp40.000.000). Hingga akhir
periode 2015, persediaan tersebut belum terjual. Oleh karena
itu, keuntungan atas penjualan tersebut belum terealisasi. PT
Nusantara harus menangguhkan keuntungan tersebut secara
penuh dan melakukan pencatatan sebagai berikut :
31 Desember 2015
Bagian laba atas PT Andalas 60.000.000

Investasi pada PT Andalas 60.000.000

*Mencatat keuntungan atas transaksi hulu yang belum terealisasi(100.000.000-


40.000.000)
TABEL 5.5
Total Perhitungan Jurnal Eliminasi

Nama Akun PT Kepentingan Saham Saldo


Nusantara Nonpengendali (25%) biasa laba
(75%)
saldo awal 900.000.000 300.000.000 800.000.000 400.000.0
00
laba bersih a-c 150.000.000 500.000.000 200.000.0
00
Dividen (37.500.000) -17.500.000 (50.000.00
0)

saldo akhir B 1.012.500.00 337.500.000 900.000,00 550.000.0


0 00
keuntungan belum c (60.000.000)
terealisasi
saldo akhir b-c 952.500.000
disesuaikan
bagian laba atas PT a-c 90.000.000
Andalas
(1e) Saham biasa 800.000.000
Saldo laba 400.000.000
Bagian laba atas PT Andalas 90.000.000
Bagian laba kepemilikan nonpengendali 50.000.000
Dividen diumumkan 50.000.000
Investasi pada PT Andalas 952.500.000
Kepentingan nonpengendali 337.500.000
*Mengeliminasi ekuitas dan investasipada PT Andalas

(2e) Penjualan 100.000.000


Beban pokok penjualan 40.000.000
Persediaan 60.000.000
*Mengeliminasi penjualan persediaan antara PT Nusantara dan PT
Andalas

Kertas kerja konsolidasian-2015


Prosedur Konsilidasi Tahun Kedua – 2016
Pada periode berikutnya (2016), PT Andalas melaporkan perolehan
laba bersih sebesar Rp250.000.000 dan mengumumkan pembagian
dividen sebesar Rp100.000.000. Persediaan yang diperoleh PT
Andalas dari PT Nusantara pada periode 2015 telah terjual
seluruhnya pada periode 2016.
Pencatatan PT Nusantara – 2016
PT Nusantara mencatat inventasinya pada PT Andalas
menggunakan metode ekuitas, pencatatan yang dibuat PT
Nusantara selama tahun 2016 adalah sebagai berikut:
31 Desember 2016
Investasi pada PT Andalas 187.500.000
Bagian laba atas PT Andalas 187.500.000

*Mencatat bagian PT Nusantara atas laba bersih PT Andalas(250.000.000x75%)


31 Desember 2016

Kas 75.000.000
Inventasi pada PT Andalas 75.000.000
*Mencatat bagian PT Nusantara atas dividen PT Andalas (100.000.000x75%)
Persediaan PT Andalas yang dipeoleh dari PT Nusantara pada tahun
2015 telah terjual seluruhnya pada tahun 2016. Oleh karenanya,
keuntungan dari penjualan tersebut sebesar Rp60.000.000 telah
terealisasi. Namun,selam 2016 terdapat transaksi hulu penjualan
persediaan yang baru,maka dapat muncul kembali \
keuntungan atau kerugian penjualan yang belum terealisasi .
jadi,dalam satu periode dimungkinkan adanya pengakuan reaisasi dari
keuntungan atau kerugian penjualan persediaan periode sebelumnya
dan pengakuan keuntungan atau kerugian penjualan persedian
periode berjalan yang belum terealisai.
PT Nusantara harus mengakui keuntungan tersebut secara penuh dan
melakukan pencatatan sebagai berikut :
31 Desember 2016

Investasi pada PT Andalas 60.000.000


Bagian laba atas PT Andalas 60.000.000
*Mencatat keuntungan transaksi huiu yang telah terealisasi(100.000.000-
40.000.000)
TABEL 5.7
Perhitungan Nilai Tercatat

PT Nusantara kepentingan saham biasa saldo laba


(75%) nonpengendali (25%)

saldo awal 1.012.500.000 337.500.000 800.000.000 550.000.000

laba bersih 187.500.000 62.500.000 250.000.000


Dividen -75.000.000 -75.000.000 -100.000.000
saldo laba 1.125.000.000 325.000.000 800.000.000 700.000.000

bagian laba atas PT


Andalas 247.500.000
(187.500.000+60.000.000)
(3e) Saham biasa 800.000.000
Saldo laba 550.000.000
Bagian laba atas PT andalas 247.500.000
Bagian laba kepentingan 62.500.000
nonpengendali
Dividen diumumkan 100.000.000
Inventasi pada PT Andalas 1.185.000.000
Kepentingan nonpengendali 375.000.000
*Mengeliminasi akun inventasi

(4e) investasi pada PT Andalas 60.000.000


Beban pokok penjualan 60.000.000

*Membalik keuntungan penjualan transaksi hulu yang


ditangguhkan diperiode sebelumnya

Kertas kerja konsolidasian-2016


Untuk memperoleh pemahaman secara komperhensif tentang
prosedur konsolidasi yang melibatkan transaksi hulu untuk
penjualan persediaan, digunakan contoh sebagai lanjutan dari
contoh bab sebelumnya dengan menyesuaikan saldo beberapa
akun terkait dengan transaksi penjualan persediaan entitas induk
ke entitas anaknya.

contoh 5.3-Transaksi Hilir Penjualan Persediaan


PT Nusantara melakukan pembelian 75% saham PT Andalas pada 1
Januari 2015 pada nilai bukunya, yaitu Rp900.000.000. Nilai wajar
kepentingan nonpengendali pada saat itu sama dengan nilai bukunya
sebesar Rp300.000.000.
TABEL 5.9
Neraca Saldo per 31 Desember 2015

Akun PT Nusantara PT Andalas


Debit Kredit Debit kredit
Kas Dan Setara Kas 1.087.500.000 600.000.000
Piutang Usaha 800.000.000 375.000.000
Persediaan 650.000.000 400.000.000
Investasi Pada PT Andalas 990.000.000
Tanah 1.500.000.000 500.000.000
Bangunan Dan Peralatan 3.000.000.000 400.000.000
Merek Dagang 400.000.000
Akumulasi Penyusutan 750.000.000 125.000.000
Akumulasi Amortisasi 50.000.000
Utang Usaha 1.200.000.000 300.000.000
Utang Obligasi 1.500.000.000 500.000.000
Saham Biasa 3.000.000.000 800.000.000
Saldo Laba 1.500.000.000 400.000.000
Penjualan 4.800.000.000 875.000.000
Bagian Laba Atas PT
127.500.000
Andalas
Beban Pokok Penjualan 3.000.000.000 550.000.000
Beban Operasi 900.000.000 100.000.000
Beban Penyusutan 250.000.000 25.000.000
Beban Amortisasi 50.000.000
Prosedur Konsolidasian Tahun Pertama – 2015
Pencatat PT Nusantara – 2015
1 Januari 2015

Investasi pada PT Andalas 900.000.000


Kas 900.000.000

*Mencatat pembelian saham PT Andalas


31 Desember 2015

Investasi pada PT Andalas 150.000.000


Penghasilan dari entitas 150.000.000
anak

*Mencatat bagian PT Nusantara atas laba bersih PT Andalas (200.000.000x757%)


31 Desember 2015

Kas 37.500.000
Investasi pada PT 37.500.000
Andalas

*Mencatat bagian PT Nusantara atas dividen PT Andalas (50.000.000x75%)


31 Desember 2015

Bagian laba atas PT 22.500.000


Andalas
Investasi pada PT 22.500.000
Andalas

*Mencatat keuntungan transaksi hilir yang belum terealisasi (30.000.000x75%)

TABEL 5.10
Tabel Perhitungan Jurnal Eliminasi
(5e) Saham biasa 800.000.000
Saldo laba 400.000.000
Bagian laba atas PT Andalas 127.500.000
Bagian laba nonpengendali 42.500.000
Dividen diumumkan 50.000.000
Investasi pada PT Andalas 990.000.000
Kepentingan nonpengendali 330.000.000
*Mengeliminasi ekuitas dan investasi pada PT Andalas

(6e) Penjualan 80.000.000


Beban pokok penjualan 50.000.000
Persediaan 30.000.000
*Mengeliminasi penjualan persediaan antara PT Nusantara dan PT
Andalas

Kertas kerja konsolidasian – 2015


Prosedur konsolidasian tahun kedua – 2016
Untuk periode 2016, PT Andalas melaporkan perolehan laba bersih
sebesar Rp250.000.000 dan mengumumkan pembagian dividen sebesar
Rp100.000.000. persediaan yang diperoleh PT Nusantara dari PT Andalas
pada periode 2015 telah terjual seluruhnya pada periode 2016.
Pencatatan PT Nusantara – 2016
PT Nusantara mencatat investasi di PT Andalas menggunakan metode
ekuitas :
31 Desember 2016
Investasi pada PT Andalas 187.500.000
Bagian laba atas PT 187.500.000
Andalas
*Mencatat bagian PT Nusantara atas laba bersih PT Andalas (250.000.000x75%)
31 Desember 2016
Kas 75.000.000
Investasi pada PT 75.000.000
Andalas
*Mencatat bagian PT Nusantara atas dividen PT Andalas (100.000.000x75%)
31 Desember 2016

Investasi pada PT Andalas 22.500.000


Bagian laba atas PT 22.500.000
Andalas
*Mencatat keuntungan transaksi hilir yang telah terealisasi (30.000.000x75%)
TABEL 5.12
Tabel Perhitungan Jurnal Eliminasi

PT Kepentinga Saham Biasa Saldo Laba


Nusantara n
(75%) nonpengen
dali (25%)
Saldo Awal 1.012.500.000 337.500.000 800.000.000 550.000.000
Laba Bersih 187.500.000 62.500.000 250.000.000
Dividen -75.000.000 25.000.000 100.000.000

Saldo Akhir 1.125 000.000 375.000.000 800.000.000 700.000.000


Bagian Laba PT
Andalas
(187.500.000+22.500.00 210.000.000
0)
Penghasilan
Kepentingan
Nonpengendali
(62.500.000 +
7.500.000) 70.000.000
(7e) Saham biasa 800.000.000
Saldo laba 550.000.000
Bagian laba atas PT Andalas 210.000.000
Bagian laba nonpengendali 70.000.000
Dividen diumumkan 100.000.000
Investasi pada PT Andalas 1.142.500.000
Kepentingan nonpengendali 382.500.000

*Mengeliminasi ekuitas dan investasi pada PT Andalas


Jurnal eliminasi tambahan diperlukan untuk mengakui keuntungan atas
penjualan yang ditangguhkan pada periode 2015. Jurnal eliminasi yang
dibuat adalah :
(8e) investasi pada PT Andalas 22.500.000
Kepentingan nonpengendali 7.500.000
Beban pokok 30.000.000
penjualan
*Membalik keuntungan penjual yang ditangguhkan diperiode
sebelumnya

Kertas Kerja Konsolidasian – 2016


eliminasi untuk transaksi penjualan jasa tidak sekompleks eliminasi untuk
transaksi penjualan persediaam. Dalam transaksi penjualan jasa, pendapatan
jasa yang diakui oleh entitas induk atau entitas anak menjadi beban anak atau
entitas induk pada nilai yang sama sehingga tidak dapat keuntungan yang belum
terealisasi tersebut. Oleh karena itu eliminasi yang dibuat hanya menghapus
akun pendapatan jasa dan beban.

contoh 5.4 dampak transaksi penjualan jasa terhadap jurnal eliminasi


PT Palapa (PT P) memiliki 100% saham PT Samudera (PT S). Pada Desember
2015, PT P memberikan jasa perawatan mesin keada PT S sebesar
Rp20.000.000. tagihan telah dikirimkan pad 25 Desember 2015. Sampai 31
desember 2015, PT S belum membayar tagihan tersebut. Atas transaksi
pemberian jasa tersebut,PT P akan membuat jurnal sebagai berikut :

Piutang Usaha 20.000.000


Pendapatan 20.000.000
jasa

*Mencatat pemberian jasa perawatan mesin kepada PT P

Sementara itu,PT S akn membuat jurnal sebagai berikut :

Beban Perawatan 20.000.000


Utang Usaha 20.000.000

*Mencatat beban perawatan mesin


Pendapatan jasa 20.000.000
Beban perawatan 20.000.000

*Mengeliminasi pendapatan jasa PT P dan beban perewatan PT S

Utang usaha 20.000.000


Piutang usaha 20.000.000

*Mengeliminasi utang piutang antara PT P dan PT S

Untuk transaksi pemberian jasa dari entitas anak ke entitas induknya


(transaksi hilit), jurnal eliminasi yang dibuat sama dengan jurnal eliminasi
transaksi hulu diatas.

Anda mungkin juga menyukai