KONSOLIDASI DENGAN AKUISISI Nurlina Rusanti, SE, Msi, Ak
PADA NILAI TERCATAT EKUITAS
KARAKTERISTIK KONSOLIDASIAN DENGAN AKUISISI PADA NILAI TERCATAT EKUITAS Dalam aktivitas investasi pada instrument ekuitas, suatu perusahaan memungkinkan untuk melakukan pembelian atas sebagian atau seluruh instrumen ekuitas yang dikeluarkan oleh investee pada nilai buku tercatatnya. Bila suatu entitas (investor) memiliki seluruh (100%) atau sebagian (>50%, <100%) kepemilikan pada entitas lain (investee) secara lazim dapat dikatakan bahwa investor tersebut memiliki hak pengendalian atas investee. A. Prosedur Konsolidasi B. Jurnal Eliminasi A. PROSEDUR KONSOLIDASI Konsolidasi laporan keuangan merupakan proses menggabungkan dua tau lebih laporan keuangan yang dimiliki oleh dua atau lebih entitas sehingga menjadi sebuah laporan keuangan utuh dan menyeluruh yang mencerminkan semua hasil operasional, arus kas, dan posisi keuangan entitas-entitas tersebut seluruhnya. Baik laporan keuangan, konsolidasian maupun laporan keuangan terpisah harus mengikuti prinsip-prinsip akuntansi yang diterima secara umum(SAK). Prosedur laporan Keuangan Kosolidasian menurut PSAK 65 (2014), adalah 1. Menggabungkan asset, liabilitas, ekuitas, penghasilan, beban dan arus kas sejenis dari entitas induk dengan entitas anaknya; 2. Mengeliminasikan jumlah tercatat dan investasi entitas induk pada setiap entitas anak dan bagian entitas induk pada ekuitas setiap entitas anak; 3. Mengeliminasikan secara penuh asset dan liabilitas, ekuitas, penghasilan, beban dan arus kas dalam intra kelompok usaha terkait dengan transaksi antar-entitas dalam kelompok usaha B. JURNAL ELIMINASI Jurnal eliminasi digunakan untuk menyesuaikan saldo pada setiap akun yang terdapat pada setiap entitas yang akan dikonsolidasikan sehingga mencerminkan saldo yang seharusnya ketika seluruh entitas yang dikonsolidasikan dianggap sebagai sebuah entitas tunggal. Jurnal eliminasi digunakan sebagai alat bantu proses konsolidasian dengan menghapuskan berbagai nilai dari transaksi yang dilakukan dengan pihak konsolidasian sehingga saldo konsolidasian hanya mencerminkan transaksi dengan pihak eksternal. Jurnal eliminasi hanya dibuat dan diperuntukkan ketika proses penyiapan laporan konsolidasian, sehingga tidak mempengaruhi pencatatan setiap entitas secara terpisah serta tidak dibawa dari periode ke periode berikutnya. AKUSISI DENGAN KEPEMILIKAN PENUH A. Konsolidasi Sesaat Setelah Akusisi Seluruh Kepemilikan Entitas Anak PSAK 65 (2014) menyatakan bahwa entitas induk mengonsolidasikan entitas anak dari tanggal diperolehnya pengendalian sampai tanggal hilangnya pengendalian entitas induk atas entitas anak tersebut. Contoh Kasus : PT. Nusantara melakukan akusisi atas seluruh saham yang dimiliki PT. Andalas pada 1 Januari 2015 seharga Rp. 1.200.000.000,-. Pada saat dilakukan akusisi, diketahui pula bahwa nilai wajar dari asset dan liabilitas PT. Andalas adalah sama dengan nilai tercatatnya. Nilai tercatat dari seluruh ekuitas PT. Andalas adalah Rp. 1.200.000.000,- sehingga nilai investasi yang dikeluarkan oleh PT. Nusantara sama dengan nilai tercatat dari seluruh saham yang diperoleh. Sebagai gambaran, transaksi akusisi PT. Nusantara terhadap PT. Andalas ditunjukkan pada skema berikut: Nilai Akusisi Rp. 1.200.000.000 Nilai Tercatat Asset Bersih PT. Andalas Saham Biasa 800.000.000 Saldo Laba 400.000.000 Total Nilai Tercatat Aset Bersih (Rp. 1.200.000.000) Selisih Rp. 0,- Kerjakan soal berikut : 1. Pada 31 Desember 2014, PT. Mutiara melaporkan saham biasa sebesar Rp. 300.000.000,-; tambahan modal disetor Rp. 500.000.000,- dan saldo laba Rp. 200.000.000,-. Sesaat setelah kombinasi bisnis dilakukan, PT. Supadio membeli 100% saham beredar PT. Mutiara senilai Rp. 1.000.000.000,- Siapkan jurnal eliminasi yang dibutuhkan untuk menyiapkan laporan posisi keuangan konsolidasian ! 2. Pada 31 Desember 2014, PT Ngurah Rai melaporkan saham biasa sebesar Rp. 400.000.000,-; tambahan modal disetor Rp. 600.000.000,- dan saldo laba Rp. 200.000.000,-. Pada 1 Januari 2015, PT Adi Sutjipto mengakuisisi 80% saham beredar milik PT. Ngurah Rai sehingga menjadi perusahaan pengendali. Siapkan jurnal eliminasi yang dibutuhkan untuk menyiapkan laporan posisi keuangan konsolidasian! B. Konsolidasi Pada Periode Setelah Akuisisi Pada prinsipnya, prosedur yang dijalankan untuk menyusun laporan keuangan konsolidasian pada tahun setelah akuisisi (tahun kedua setelah akuisisi dan selanjutnya) adalah sama dengan prosedur yang dilakukan pada saat menyusun laporan keuangan konsolidasian pada akhir tahun terjadinya akuisisi. Beberapa hal yang perlu diperhatikan terutama memastikan bahwa saldo laba konsolidasian awal yang digunakan pada akuisisi periode tersebut merupakan saldo laba konsolidasian akhir pada periode sebelumnya. AKUISISI DENGAN KEPEMILIKAN SEBAGIAN Pada dunia bisnis, sangat mungkin bahwa entitas induk mengendalikan suatu entitas anak tetapi tidak menguasai keseluruhan kepemilikan pada entitas anak tersebut. Menurut PSAK 65 (2014), suatu entitas dianggap memiliki pengendalian pada entitas lain jika dan hanya jika memiliki seluruh hal berikut : 1. Kekuasaan atas investee 2. Eksposur atau hak atas imbal hasil variabel dari keterlibatannya dengan investee 3. Kemampuan untuk menggunakan kekuasaannya atas investee untuk mempengaruhi keputusan Dalam PSAK 65 (2014) disebutkan beberapa factor yang dapat menjadi pertimbangan dalam menentukan apakah suatu entitas (investor) memiliki pengendalian atas entitas lain (investee), antara lain : Tujuan dan desain investee Aktivitas relevan bagi investee yakin yang secara signifikan mempengaruhi imbal hasil investee, serta bagaimana keputusan mengenai aktivitas tersebut dibuat Kemampuan kini yang dimiliki investor untuk mengarahkan aktivitas relevan investee Ketereksposan investor atau dimilikinya hak atas imbal hasil variabel dan keterlibatannya dengan investee Kemampuan untuk menggunakan kekuasaannya atas investee untuk mempengaruhi jumlah imbal hasil investor Implikasi dari tidak dimilikinya seluruh kepemilikan entitas anak oleh entitas induk adalah munculnya kepemilikan dari pihak lain yang kemudian disebut sebagai kepentingan nonpengendali (non-controlling interest). Menurut PSAK 65 (2014), entitas induk disyaratkan untuk menyajikan kepentingan nonpengendali pada ekuitas dalam laporan keuangan konsolidasian secara terpisah dari ekuitas pemilik entitas induk. PSAK 65 (2014) memberikan definisi kepentingan nonpengendali sebagai ekuitas entitas anak yang tidak dapat diatribusikan secara langsung atau tidak langsung kepada entitas induk. Hal tersebut dapat diartikan bahwa bagian dari entitas anak yang tidak dikuasai secara efektif atau dimiliki oleh entitas induk. PSAK 65 (2014) mensyaratkan entitas induk untuk menyajikan secara terpisah bagian dari kepentingan nonpengendali pada ekuitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian. Hal ini dimaksudkan untuk menunjukkan kepada pengguna laporan keuangan seberapa besar bagian dari asset bersih yang dimiliki entitas anak yang tidak dikuasai oleh entitas induk. Dalam hal ini nilai yang diatribusikan kepada kepentingan nonpengendali termasuk bagian laba rugi dan setiap komponen yang diakui sebagai bagian penghasilan komprehensif lain. A. Konsolidasian dengan Kepemilikan Sebagian Sesaat Setelah Akuisisi PT Nusantara membeli 75% saham PT Andalas seharga Rp. 900.000.000,- Pada saat dilakukan akuisisi, diketahui pula bahwa nilai wajar dari asset dan liabilitas PT Andalas adalah sama dengan nilai tercatatnya. Nilai tercatat dari seluruh ekuitas PT Andalas adalah Rp. 1.200.000.000,- sehingga nilai investasi yang dikeluarkan oleh PT Nusantara sama dengan nilai tercatat dari bagian saham yang diperoleh. Nilai akuisisi dan nilai wajar KNP 900.000.000 Nilai tercatat asset bersih PT Andalas Saham Biasa 800.000.000 Saldo Laba 400.000.000
Total nilai tercatat asset bersih PT Andalas 1.200.000.000
Porsi Kepemilikan 75% Nilai tercatat atas kepemilikan diakuisisi 900.000.000 SOAL Pada tanggal 1 Januari 2015, PT Patimura mengakuisisi 100% kepemilikan PT Seulawah dengan mengeluarkan uang tunai sebesar Rp. 335.000.000,- Pada tanggal tersebut, nilai wajar asset dan liabilitas PT Seulawah adalah sama dengan nilai bukunya. Selama tahun 2016, PT Seulawah berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp. 175.000.000,- dan mengumumkan pembagian dividen kepada pemegang saham sebesar Rp. 45.000.000,- 1. Buatlah perhitungan saldo investasi pada 31 Desember 2015 2. Buatlah jurnal eliminasi yang diperlukan untuk menyusun kertas kerja konsolidasian perusahaan pada tanggal 31 Desember 2015 3. Buatlah kertas kerja konsolidasian per 31 Desember 2015 4. Buatlah laporan posisi keuangan konsolidasian per 31 Desember 2015