BAB I
b. Mengurangi risiko
Membeli perusahaan yang sudah mempunyai berbagai macam
produk, dan juga pasarnya, akan lebih kecil resikonya dibandingkan
dengan
mengembangkan dan memasarkan produk baru.
c. Mengurangi penundaan beroperasinya perusahaan
Membeli perusahaan yang sudah mempunyai berbagai macam
fasilitas dan sudah memenuhi berbagai macam aturan pemerintah, akan
lebih cepat dibandingkan dengan mengembangkan sendiri atau
mendirikan perusahaan baru.
d. Menghindari pengambilalihan oleh perusahaan lainnya
Salah satu cara untuk menghindari pengambilalihan oleh perusahaan
lain adalah dengan melakukan kombinasi bisnis.
e. Memperoleh aset tidak berwujud
Salah satu alasan untuk melakukan kombinasi bisnis adalah untuk
memperoleh aset tidak berwujud yang dimiliki oleh perusahaan yang
diakuisisi seperti hak paten, hak penambangan, database pelanggan dan
lain-lain.
f. Alasan-alasan lain
Ada perusahaan yang punya kebanggaan tersendiri ketika
berhasil mengakuisisi perusahaan-perusahaan lain.
Integrasi vertikal
Penggabungan perusahaan-perusahaan dalam line business atau
pasar yang sama.
Integrasi vertikal
Akuntansi Keuangan Lanjutan I 3
4. Bentuk Entitas
Akuisisi
Akuisisi terjadi ketika suatu perusahaan memperoleh aset
produktif dari suatu entitas usaha lain dan mengintegrasikan aset-aset
tersebut ke dalam operasi miliknya.
Merger
Merger terjadi ketika suatu perusahaan mengambil alih semua
operasi dari entitas usaha lain dan entitas yang diambil alih tersebut
dibubarkan.
Konsolidasi
Konsolidasi terjadi ketika sebuah perusahaan baru dibentuk
untuk mengambil alih aset-aset dan operasi dari dua atau lebih entitas
usaha yang terpisah, dan akhirnya entitas yang terpisah tersebut
dibubarkan.
Akuntansi Keuangan Lanjutan I 4
A B A
Konsolidasi
A B C
6. PENGENDALIAN
Goodwill = Biaya akuisisi – jumlah aset neto terindentifikasi yang diambil alih
Akuntansi Keuangan Lanjutan I 6
CONTOH SOAL :
PT Permata PT Samara
Nilai Tercatat Nilai Tercatat Nilai Wajar
Kas 480,000 40,000 40,000
Piutang Usaha 280,000 70,000 70,000
Persediaan 340,000 60,000 100,000
Tanah 160,000 80,000 120,000
Bangunan dan Mesin 760,000 620,000 300,000
Akumulasi Penyusutan (380,000) (400,000)
Total Aset 1,640,000 470,000 630,000
Utang Usaha 170,000 110,000 110,000
Utang Wesel 300,000 240,000 240,000
Saham Biasa
Nominal Rp. 20.000 400,000
Nominal Rp. 12.000 36,000
Tambahan Modal Disetor 320,000 20,000
Saldo Laba 450,000 64,000
Total Liabilitas & Ekuitas 1,640,000 470,000
*note*
* Aset bersih terindentifikasi dihitung dari nilai wajar aset dikurangi liabilitas
Rp. 630.000.000 – Rp. 110.000.0000 – Rp. 240.000.000 = Rp. 280.000.000
Akuntansi Keuangan Lanjutan I 7
Contoh Soal 1.2 Merger : Akuisisi Aset Bersih – Imbalan Berupa Non Kas
PT Permata PT Samara
Nilai Tercatat Nilai Tercatat Nilai Wajar
Kas 480,000 40,000 40,000
Piutang Usaha 280,000 70,000 70,000
Persediaan 340,000 60,000 100,000
Tanah 160,000 80,000 120,000
Bangunan dan Mesin 760,000 620,000 300,000
Akumulasi Penyusutan (380,000) (400,000)
Total Aset 1,640,000 470,000 630,000
Utang Usaha 170,000 110,000 110,000
Utang Wesel 300,000 240,000 240,000
Saham Biasa
Nominal Rp. 20.000 400,000
Nominal Rp. 12.000 36,000
Tambahan Modal Disetor 320,000 20,000
Saldo Laba 450,000 64,000
Total Liabilitas & Ekuitas 1,640,000 470,000
** Note
Nilai Tambahan Model Disetor dihitung sebagai berikut :
Nilai wajar saham (Rp. 32.000 x 11.000) Rp. 352.000.000
Nilai nominal saham (Rp. 20.000 x 11.000) Rp. 220.000.000
Nilai tambahan modal disetor Rp. 132.000.000
Beban Tangguhan Rp. 30.000.000
Nilai Tambahan Modal Disetor – Bersih Rp. 102.000.000
Contoh Soal 1.3 Konsolidasi : Akuisisi Aset Bersih – Imbalan berupa kas
Pada 31 Desember 2015, PT Mandiri mengakuisisi seluruh aset bersih PT Permata
dan PT Samara dalam sebuah statutory consolidation. Akuisisi ini menyebabkan
dibubarkannya PT Permata dan PT Samara dan bergabung menjadi entitas baru yaitu
PT.Mandiri . Informasi laporan keuangan untuk PT Permata dan PT Samara pada saat itu
adalah :
Akuntansi Keuangan Lanjutan I 9
PT Permata PT Samara
Nilai Tercatat Nilai Wajar Nilai Tercatat Nilai Wajar
Kas 480,000 480,000 40,000 40,000
Piutang Usaha 280,000 280,000 70,000 70,000
Persediaan 340,000 300,000 60,000 100,000
Tanah 160,000 200,000 80,000 120,000
Bangunan dan Mesin 760,000 600,000 620,000 300,000
Akumulasi Penyusutan (380,000) (400,000)
Total Aset 1,640,000 1,860,000 470,000 630,000
Utang Usaha 170,000 170,000 110,000 110,000
Utang Wesel 300,000 310,000 240,000 240,000
Saham Biasa
Nominal Rp. 20.000 400,000
Nominal Rp. 12.000 36,000
Tambahan Modal Disetor 320,000 20,000
Saldo Laba 450,000 64,000
Total Liabilitas & Ekuitas 1,640,000 470,000
*** Note
Aset Bersih Teridentifikasi = nilai wajar asset – liabilitas
LATIHAN SOAL
1. Pada tanggal 31 desember 2015, PT. Consola mengakuisisi seluruh aset bersih
PT Childo dan PT Sonsa dalam sebuah statutory consolidation. Akuisisi ini
menyebabkan dibubarkannya PT Childo dan PT. Sonsa dan bergabung menjadi
entitas baru yaitu PT. Consola. Informasi laporan keuangan untuk PT. Childo dan
PT. Sonsa pada saat itu adalah :
PT Childo PT Sona
Nilai Tercatat Nilai Wajar Nilai Tercatat Nilai Wajar
Kas 280,000 280,000 60,000 60,000
Piutang Usaha 180,000 180,000 90,000 70,000
Persediaan 240,000 300,000 60,000 100,000
Tanah 360,000 400,000 80,000 120,000
Bangunan dan Mesin 760,000 600,000 600,000 300,000
Akumulasi Penyusutan (380,000) (400,000)
Total Aset 1,440,000 1,760,000 490,000 650,000
Utang Usaha 170,000 170,000 110,000
Utang Wesel 300,000 310,000 240,000
Saham Biasa
Nominal Rp. 20,000 400,000
Nominal Rp. 12,000 56,000
Tambahan Modal disetor 120,000 20,000
Saldo Laba 450,000 64,000
Total Liabilitas dan Ekuitas 1,440,000 490,000
2. PT. Indah Maju membeli aset neto dari PT. Gemilang pada tanggal 27 Desember
2020. Aset teridentifikasi dan liabilitas PT. Gemilang yang diambil alih pada
tanggal tersebut menunjukkan data sebagai berikut :