Anda di halaman 1dari 12

Akuntansi Keuangan Lanjutan I 1

BAB I

KOMBINASI BISNIS DAN PENGENDALIAN

1. Definisi Kombinasi Bisnis


Menurut PSAK 22, kombinasi bisnis adalah suatu transaksi atau peristiwa lain
dimana pihak pengakuisisi memperoleh pengendalian atas satu atau lebih suatu
bisnis. Transaksi yang kadangkala disebut sebagai “penggabungan sesungguhnya
(true merger)” atau “penggabungan setara (merger of equals)” juga merupakan
kombinasi bisnis.
IFRS 3 menyatakan : “a business combination is the bringing together of
one or more combining entities into a reporting entity. Business combination
result from one entity :
• Purchasing the equity of another entity;
• Purchasing the net assets of another entity;
• Assuming the liabilities of another entity;
• Purchasing some of the net assets of another entity that together form one or
more business.
Dengan demikian, kombinasi bisnis bisa dilakukan dengan membeli aset
neto perusahaan, mengambil alih hutang, membeli sebagian aset neto
perusahaan lain dan bersama-sama membentuk satu atau lebih bisnis lainnya,
atau membeli saham perusahaan di atas 50%.

2. Alasan Kombinasi Bisnis


Secara umum, tujuan dari kombinasi bisnis adalah meningkatkan profitabilitas
dan efisiensi. Secara khusus, kombinasi bisnis dilakukan untuk :
a. Penghematan biaya
Dengan kombinasi bisnis, berbagai biaya bisa dihemat. Diantaranya
biaya gaji berbagai manajer, biaya penelitian produk baru (produk tersebut
sudah ada di perusahaan yang diakuisisi) dan biaya penelitian dan
pengembangan.
Akuntansi Keuangan Lanjutan I 2

b. Mengurangi risiko
Membeli perusahaan yang sudah mempunyai berbagai macam
produk, dan juga pasarnya, akan lebih kecil resikonya dibandingkan
dengan
mengembangkan dan memasarkan produk baru.
c. Mengurangi penundaan beroperasinya perusahaan
Membeli perusahaan yang sudah mempunyai berbagai macam
fasilitas dan sudah memenuhi berbagai macam aturan pemerintah, akan
lebih cepat dibandingkan dengan mengembangkan sendiri atau
mendirikan perusahaan baru.
d. Menghindari pengambilalihan oleh perusahaan lainnya
Salah satu cara untuk menghindari pengambilalihan oleh perusahaan
lain adalah dengan melakukan kombinasi bisnis.
e. Memperoleh aset tidak berwujud
Salah satu alasan untuk melakukan kombinasi bisnis adalah untuk
memperoleh aset tidak berwujud yang dimiliki oleh perusahaan yang
diakuisisi seperti hak paten, hak penambangan, database pelanggan dan
lain-lain.
f. Alasan-alasan lain
Ada perusahaan yang punya kebanggaan tersendiri ketika
berhasil mengakuisisi perusahaan-perusahaan lain.

3. Jenis Kombinasi Bisnis

Perusahaan melakukan kombinasi bisnis dalam rangka mengembangkan


usahanya. Pengembangan usaha dapat melalui integrasi vertical, integrase
horizontal, dan konglomerat.

 Integrasi vertikal
Penggabungan perusahaan-perusahaan dalam line business atau
pasar yang sama.
 Integrasi vertikal
Akuntansi Keuangan Lanjutan I 3

Penggabungan dua atau lebih perusahaan dengan operasi yang


berbeda secara berturut-turut, tahapan produksi dan/atau distribusi,
misalnya penggabungan usaha antara perusahaan kain dengan
perusahaan pakaian jadi.
 Konglomerasi
Penggabungan perusahaan-perusahaan dengan produk dan/atau
jasa yang tidak saling berhubungan, misalnya penggabungan usaha
antara perusahaan minyak dengan perusahaan komputer.

4. Bentuk Entitas
 Akuisisi
Akuisisi terjadi ketika suatu perusahaan memperoleh aset
produktif dari suatu entitas usaha lain dan mengintegrasikan aset-aset
tersebut ke dalam operasi miliknya.
 Merger
Merger terjadi ketika suatu perusahaan mengambil alih semua
operasi dari entitas usaha lain dan entitas yang diambil alih tersebut
dibubarkan.
 Konsolidasi
Konsolidasi terjadi ketika sebuah perusahaan baru dibentuk
untuk mengambil alih aset-aset dan operasi dari dua atau lebih entitas
usaha yang terpisah, dan akhirnya entitas yang terpisah tersebut
dibubarkan.
Akuntansi Keuangan Lanjutan I 4

Gambar 1.1 : Perbedaan Merger dan Konsolidasi


Merger

A B A

Konsolidasi

A B C

5. Metode Pencatatan Akuntansi


Ada dua metode yang dikenal dalam kombinasi bisnis yaitu :
1) Metode Pooling of Interest atau penyatuan kepentingan
Dalam metode penyatuan kepentingan masing-masing pihak
akan menyatukan kepentingan bisnisnya sehingga tidak diperlukan
penilaian ulang aset dan liabilitas entitas yang bergabung. Dasar
pencatatannya adalah nilai buku dari entitas yang bergabung.
2) Metode Purchase atau pembelian atau akuisis
Dalam metode akuisisi, dasar pencatatan adalah nilai wajar pada
tanggal akuisisi, karena kombinasi bisnis dianggap sebagai pembentukan
entitas baru, sehingga dilakukan penilaian atas aset bersih entitas yang
bergabung.

6. PENGENDALIAN

Menurut PSAK 65 Laporan Keuangan Konsolidasian, investor


mengendalikan investee ketika :

1) Investor memiliki kekuasaan atas investee


2) Investor terekpos atau memiliki hak atas imbal hasil variabel dari
keterlibatannya dengan investee
Akuntansi Keuangan Lanjutan I 5

3) Investor memiliki kemampuan untuk mempengaruhi imbal hasil tersebut


melalui kekuasaannya atas investee

7. AKUNTANSI KOMBINASI BISNIS


1) Biaya Transaksi
Transaksi kombinasi membutuhkan biaya yang besar. Biasanya
biaya tersebut dikeluarkan oleh pihak pengakusisi, namun tidak menutup
kemungkinan pihak yang diakuisisi juga akan mengeluarkan biaya.
2) Imbalan yang Dialihkan
Dalam suatu kombinasi bisnis, pihak mengakuisisi membayar
imbalan kepada pihak yang diakuisisi atas akuisisi yang dilakukan. Akuisisi
pada prinsipnya adalah pembelian sebuah bisnis, seperti halnya
pembalian suatu aset secara tunai, maka imbalan yang dialihkan atas
pembelian tersebut kas.
3) Goodwill
Dalam suatu kombinasi bisnis, ada kalanya imbalan yang
diberikan lebih besar daripada nilai wajar aset neto (aset dikurangi
liabilitas) yang diperoleh. Selisih tersebut diberikan karena pengakuisisi
menilai bahwa perusahaan yang diakuisisi mempunyai berbagai
kelebihan (aset) yang tidak bisa diidentifikasi. Aset demikian disebut
goodwill.
Sebaliknya bila imbalan yang diberikan lebih kecil daripada nilai
wajar aset neto (aset dikurangi liabilitas) yang diperoleh, maka akan
terdapat goodwill negatif. Goodwill negatif akan dicatat oleh pengakuisisi
sebagai keuntungan pada tahun berjalan.
Perhitungan Goodwill didapatkan dari :

Goodwill = Biaya akuisisi – jumlah aset neto terindentifikasi yang diambil alih
Akuntansi Keuangan Lanjutan I 6

CONTOH SOAL :

Contoh 1.1 Merger : Akuisisi Aset Bersih – Imbalan berupa Kas

Laporan Posisi Keuangan


31 Desember 2020
(dalam 000 rupiah, kecuali par saham)

PT Permata PT Samara
Nilai Tercatat Nilai Tercatat Nilai Wajar
Kas 480,000 40,000 40,000
Piutang Usaha 280,000 70,000 70,000
Persediaan 340,000 60,000 100,000
Tanah 160,000 80,000 120,000
Bangunan dan Mesin 760,000 620,000 300,000
Akumulasi Penyusutan (380,000) (400,000)
Total Aset 1,640,000 470,000 630,000
Utang Usaha 170,000 110,000 110,000
Utang Wesel 300,000 240,000 240,000
Saham Biasa
Nominal Rp. 20.000 400,000
Nominal Rp. 12.000 36,000
Tambahan Modal Disetor 320,000 20,000
Saldo Laba 450,000 64,000
Total Liabilitas & Ekuitas 1,640,000 470,000

PT Permata mengalihkan imbalan senilai Rp. 352.000.000 untuk mengakuisisi aset


netto PT Samara. PT Permata mengeluarkan Rp. 20.000.000 untuk biaya legal. Atas
akuisisi tersebut maka perhitungan nya sebagai berikut :

Imbalan yang dialihkan : Rp. 352.000.000


Kepentingan yang dimiliki sebelumnya :-
Kepentingan non pengendali :-
Jumlah : Rp. 352.000.000
Aset bersih teridentifkasi : Rp. 280.000.000 -
Goodwill : Rp. 72.000.000

*note*
* Aset bersih terindentifikasi dihitung dari nilai wajar aset dikurangi liabilitas
Rp. 630.000.000 – Rp. 110.000.0000 – Rp. 240.000.000 = Rp. 280.000.000
Akuntansi Keuangan Lanjutan I 7

Pencatatan biaya transaksi


Beban administrasi (legal) Rp. 20.000.000
Kas Rp. 20.000.000
Pencatatan akuisisi aset bersih 31 Desember 2021
Kas Rp. 40.000.000
Piutang Usaha Rp. 70.000.000
Persediaan Rp. 100.000.000
Tanah Rp. 120.000.000
Bangunan dan Mesin Rp. 300.000.000
Goodwill Rp. 72.000.000
Utang Usaha Rp. 110.000.000
Utang Wesel Rp. 240.000.000
Kas (imbalan yang di alihkan) Rp. 352.000.000

Contoh Soal 1.2 Merger : Akuisisi Aset Bersih – Imbalan Berupa Non Kas

Laporan Posisi Keuangan


31 Desember 2020
(dalam 000 rupiah, kecuali par saham)

PT Permata PT Samara
Nilai Tercatat Nilai Tercatat Nilai Wajar
Kas 480,000 40,000 40,000
Piutang Usaha 280,000 70,000 70,000
Persediaan 340,000 60,000 100,000
Tanah 160,000 80,000 120,000
Bangunan dan Mesin 760,000 620,000 300,000
Akumulasi Penyusutan (380,000) (400,000)
Total Aset 1,640,000 470,000 630,000
Utang Usaha 170,000 110,000 110,000
Utang Wesel 300,000 240,000 240,000
Saham Biasa
Nominal Rp. 20.000 400,000
Nominal Rp. 12.000 36,000
Tambahan Modal Disetor 320,000 20,000
Saldo Laba 450,000 64,000
Total Liabilitas & Ekuitas 1,640,000 470,000

PT Permata menerbitkan 11.000 lembar saham biasa sebagai imbalan yang


dialihkan atas akuisisi tersebut. Nilai wajar saham PT Permata adalah Rp. 32.000/lembar.
Atas penerbitan saham tersebut, PT Permata juga membayar biaya penerbitan saham
senilai Rp. 30.000.000, PT Permata akan mencatat jurnal sebagai berikut :
Pencatatan biaya akuisis 31 desember 2021
Akuntansi Keuangan Lanjutan I 8

Beban administrasi (legal) Rp. 20.000.000


Beban tangguhan Rp. 30.000.000
Kas Rp. 50.000.000

Pencatatan akuisisi aset bersih 31 desember 2021


Kas Rp. 40.000.000
Piutang Usaha Rp. 70.000.000
Persediaan Rp. 100.000.000
Tanah Rp. 120.000.000
Bangunan dan Mesin Rp. 300.000.000
Goodwill Rp. 72.000.000
Utang Usaha Rp. 110.000.000
Utang Wesel Rp. 240.000.000
Saham Biasa (Rp. 20.000 x 11.000) Rp. 220.000.000
Tambahan modal disetor Rp. 102.000.000
Beban tangguhan Rp. 30.000.000

** Note
Nilai Tambahan Model Disetor dihitung sebagai berikut :
Nilai wajar saham (Rp. 32.000 x 11.000) Rp. 352.000.000
Nilai nominal saham (Rp. 20.000 x 11.000) Rp. 220.000.000
Nilai tambahan modal disetor Rp. 132.000.000
Beban Tangguhan Rp. 30.000.000
Nilai Tambahan Modal Disetor – Bersih Rp. 102.000.000

Contoh Soal 1.3 Konsolidasi : Akuisisi Aset Bersih – Imbalan berupa kas
Pada 31 Desember 2015, PT Mandiri mengakuisisi seluruh aset bersih PT Permata
dan PT Samara dalam sebuah statutory consolidation. Akuisisi ini menyebabkan
dibubarkannya PT Permata dan PT Samara dan bergabung menjadi entitas baru yaitu
PT.Mandiri . Informasi laporan keuangan untuk PT Permata dan PT Samara pada saat itu
adalah :
Akuntansi Keuangan Lanjutan I 9

Laporan Posisi Keuangan


31 Desember 2020
(dalam 000 rupiah, kecuali par saham)

PT Permata PT Samara
Nilai Tercatat Nilai Wajar Nilai Tercatat Nilai Wajar
Kas 480,000 480,000 40,000 40,000
Piutang Usaha 280,000 280,000 70,000 70,000
Persediaan 340,000 300,000 60,000 100,000
Tanah 160,000 200,000 80,000 120,000
Bangunan dan Mesin 760,000 600,000 620,000 300,000
Akumulasi Penyusutan (380,000) (400,000)
Total Aset 1,640,000 1,860,000 470,000 630,000
Utang Usaha 170,000 170,000 110,000 110,000
Utang Wesel 300,000 310,000 240,000 240,000
Saham Biasa
Nominal Rp. 20.000 400,000
Nominal Rp. 12.000 36,000
Tambahan Modal Disetor 320,000 20,000
Saldo Laba 450,000 64,000
Total Liabilitas & Ekuitas 1,640,000 470,000

PT Mandiri mengalihkan imbalan senilei Rp. 1.800.000.000 untuk mengakuisisi


aset neto PT Permata dan PT Samara. PT Mandiri mengeluarkan Rp. 40.000.000 untuk
biaya legal. Atas akuisisi tersebut, maka goodwill yang terjadi dapat dihitung sebagai
berikut :
Imbalan yang dialihkan Rp.1.800.000.000
Kepentingan yg dimiliki sebelumnya Rp. –
Kepentingan nonpengendali Rp. –
Jumlah Rp. 1.800.000.000
Aset bersih teridentifikasi Rp. 1.660.000.000
Goodwill Rp. 140.000.000

*** Note
Aset Bersih Teridentifikasi = nilai wajar asset – liabilitas

Nilai Wajar PT. Permata Nilai Wajar PT. Samara


Total Aset Rp. 1.860.000.000 Total Aset Rp. 630.000.000
Utang usaha Rp. 170.000.000 Utang usaha Rp. 110.000.000
Utang Wesel Rp. 310.000.000 Utang Wesel Rp. 240.000.000
Total Rp. 1.380.000.000 Total Rp. 280.000.000

= Rp. 1.380.000.000 + Rp. 280.000.000 = Rp. 1.660.000.000


Akuntansi Keuangan Lanjutan I 10

Pencatatan akuisisi saham


Beban administrasi (legal) Rp. 40.000.000
Kas Rp. 40.000.000
Pencatatan akuisisi aset bersih
Kas Rp. 520.000.000
Piutang usaha Rp. 350.000.000
Persediaan Rp. 400.000.000
Tanah Rp. 320.000.000
Bangunan dan Mesin Rp. 900.000.000
Goodwill Rp. 140.000.000
Utang usaha Rp. 280.000.000
Utang Wesel Rp. 550.000.000
Kas (imbalan dialihkan) Rp. 1.800.000.000
Akuntansi Keuangan Lanjutan I 11

LATIHAN SOAL
1. Pada tanggal 31 desember 2015, PT. Consola mengakuisisi seluruh aset bersih
PT Childo dan PT Sonsa dalam sebuah statutory consolidation. Akuisisi ini
menyebabkan dibubarkannya PT Childo dan PT. Sonsa dan bergabung menjadi
entitas baru yaitu PT. Consola. Informasi laporan keuangan untuk PT. Childo dan
PT. Sonsa pada saat itu adalah :

Laporan Posisi Keuangan


31 Desember 2015
(dalam 000 Rupiah)

PT Childo PT Sona
Nilai Tercatat Nilai Wajar Nilai Tercatat Nilai Wajar
Kas 280,000 280,000 60,000 60,000
Piutang Usaha 180,000 180,000 90,000 70,000
Persediaan 240,000 300,000 60,000 100,000
Tanah 360,000 400,000 80,000 120,000
Bangunan dan Mesin 760,000 600,000 600,000 300,000
Akumulasi Penyusutan (380,000) (400,000)
Total Aset 1,440,000 1,760,000 490,000 650,000
Utang Usaha 170,000 170,000 110,000
Utang Wesel 300,000 310,000 240,000
Saham Biasa
Nominal Rp. 20,000 400,000
Nominal Rp. 12,000 56,000
Tambahan Modal disetor 120,000 20,000
Saldo Laba 450,000 64,000
Total Liabilitas dan Ekuitas 1,440,000 490,000

PT Consola mengalihkan imbalan dengan menerbitkan saham 1.000.000


lembar dengan nilai nominal Rp. 1.000 dan nilai wajar Rp. 1.600 perlembar saham
untuk mengakuisisi aset neto PT Childo dan PT Sonsa. PT Consola mengeluarkan
Rp. 60.000.000 untuk biaya legal dan Rp. 80.000.000 untuuk biaya penerbitan
saham.
Diminta :
a) Hitunglah goodwill yang timbul dari akuisisi tersebut
b) Buatlah jurnal yang dicatat oleh oleh PT Consola atas akuisisi tersebut.
Akuntansi Keuangan Lanjutan I 12

2. PT. Indah Maju membeli aset neto dari PT. Gemilang pada tanggal 27 Desember
2020. Aset teridentifikasi dan liabilitas PT. Gemilang yang diambil alih pada
tanggal tersebut menunjukkan data sebagai berikut :

Laporan Posisi Keuangan


31 Desember 2015
(dalam 000 Rupiah)

Nilai Tercatat Nilai Wajar


Kas 50,000 50,000
Piutang Usaha 150,000 140,000
Persediaan 200,000 250,000
Tanah 50,000 100,000
Bangunan 300,000 500,000
Mesin 250,000 350,000
Hak Paten - 50,000
Total Aset 1,000,000 1,440,000
Utang Usaha 60,000 60,000
Utang Wesel 150,000 135,000
Liabilitas Lain 40,000 45,000
Total Liabilitas dan Ekuitas 250,000 240,000
Nett Asset 750,000 1,200,000
Diminta :
a) Hitunglah goodwill yag timbul atas akuisisi tersebut
b) Hitunglah nilai investasi yang dikeluarkan oleh PT. Indah Maju
c) Buatlah jurnal yang dicatat oleh PT. Indah Maju

Anda mungkin juga menyukai