1. Apa faktanya?
6. Apa kendalanya?
• Kemampuan?
• Model konsekuensialis/utilitarian
• Pendekatan hak
• Pendekatan tugas
• Pendekatan keadilan
Mari kita pertimbangkan, misalnya, kasus seorang auditor yang mempertimbangkan untuk tunduk pada
tekanan dari klien untuk memberikan opini audit wajar tanpa pengecualian atas serangkaian laporan keuangan
yang sengaja salah karena klien ingin meningkatkan harga saham perusahaan. Dengan menggunakan
pendekatan ini, pertama-tama auditor harus mempertimbangkan semua orang yang dapat dipengaruhi oleh
keputusan tersebut:
•Investor bisa menderita kerugian jika mereka memperdagangkan saham dengan harga berdasarkan informasi
yang tidak benar dalam laporan keuangan palsu.
•Semua karyawan perusahaan yang diaudit adalah pemangku kepentingan. Banyak keputusan operasi internal
perusahaan dibuat berdasarkan data akuntansi yang digunakan untuk laporan keuangan.
•Karyawan potensial dapat menerima pekerjaan di perusahaan yang mungkin tidak mereka ikuti jika mereka
memiliki laporan keuangan yang benar
•Bank dan pemberi pinjaman lainnya dapat membuat keputusan yang salah berdasarkan informasi palsu, yang
dapat memiliki konsekuensi serius.
•Auditor dapat dituntut atau menghadapi tindakan hukum lainnya karena curang dalam mengeluarkan opini
audit.
•Keluarga auditor dapat menderita penghinaan publik jika auditor dituntut secara pidana
•Mitra bisnis dan karyawan auditor juga merupakan pemangku kepentingan, dan reputasi mereka dapat
menurun, seperti halnya seluruh firma audit sebagai akibat dari pengawasan publik yang dapat mengikuti audit
yang gagal.
• Pasar saham kita memerlukan informasi yang valid agar dapat beroperasi secara efisien.
ETIKA TERAPAN: MODEL
PEMBUATAN KEPUTUSAN ETIS DI
DUNIA Bisnis
menggunakan pendekatan konsekuensialis/utilitarian dalam dunia bisnis
Sekarang mari kita pertimbangkan pemangku kepentingan yang berpotensi menderita utilitas
atau kesulitan negatif jika auditor menolak untuk mengeluarkan opini audit yang curang
•Auditor dapat dipecat dan kehilangan kompensasi dan status; dia mungkin mengalami
permusuhan di tempat kerja dari rekan kerja yang menginginkan auditor untuk “lebih menjadi
pemain tim” dan mengikuti klien dan anggota tim lainnya .
•Anggota keluarga auditor adalah pemangku kepentingan potensial karena mereka dapat
menderita karena auditor kehilangan pekerjaannya; misalnya, mereka mungkin harus pindah
ke rumah lain atau pindah sekolah.
•Perusahaan audit dapat kehilangan klien penting, yang dapat menyebabkan karyawan lain di
perusahaan audit kehilangan pekerjaan mereka
ETIKA TERAPAN: MODEL
PEMBUATAN KEPUTUSAN ETIS DI
DUNIA Bisnis
pendekatan hak dan kewajiban terhadap Model Pengambilan Keputusan
Di bawah pendekatan ini, ketika dihadapkan dengan keputusan etis, pembuat keputusan akan
kembali mencoba untuk mengidentifikasi semua fakta dan semua pemangku kepentingan yang
terpengaruh oleh keputusan tertentu.
Para filsuf mengklasifikasikan hak dalam berbagai cara. James Sterba telah mengidentifikasi
empat jenis hak:
•Ada hak “tindakan”, atau hak untuk melakukan sesuatu, seperti menyatakan pendapat.
•Ada “hak penerima”, yaitu “hak untuk menerima sesuatu” (misalnya, hak untuk dibayar atas
jasa yang diberikan).
•Ada apa yang disebut Sterba sebagai hak “in persona”, yang berlaku terhadap beberapa
“orang atau orang tertentu yang dapat disebutkan namanya.” Contoh hak in persona adalah
hak untuk mendapatkan pembayaran kembali pinjaman atau hak untuk menepati janji.
•Sterba juga telah mengidentifikasi hak-hak “in rem”, yang bertentangan dengan dunia. Contoh
dari hak semacam itu adalah hak atas kebebasan
ETIKA TERAPAN: MODEL
PEMBUATAN KEPUTUSAN ETIS DI
DUNIA Bisnis
menggunakan pendekatan hak dan kewajiban dalam dunia bisnis
Dengan menggunakan pendekatan ini terhadap evaluasi etis alternatif dalam model
pengambilan keputusan, seorang manajer di bawah tekanan untuk mempublikasikan laporan
keuangan palsu untuk mempertahankan pekerjaannya harus mempertimbangkan semua orang
yang haknya mungkin terpengaruh oleh keputusan ini.
•Pengguna laporan keuangan, seperti pemegang saham, calon investor, dan orang yang
memberikan pinjaman atau memberikan kredit kepada perusahaan, memiliki hak atas laporan
keuangan yang benar.
•Masyarakat pada umumnya bergantung pada pasar modal, yang mengandalkan informasi
yang akurat, sehingga masyarakat memiliki hak untuk mengharapkan perusahaan publik
menerbitkan laporan keuangan yang jujur.
Untuk situasi ketika hak berbenturan, ahli etika James Kellenberger (2004) membuat dua saran
berikut:
•Kita juga harus memeriksa situasi hak yang saling bertentangan dalam konteks moralitas
hubungan—perluasan dari model hak dan kewajiban.
ETIKA TERAPAN: MODEL
PEMBUATAN KEPUTUSAN ETIS DI
DUNIA Bisnis
pendekatan Keadilan untuk Model Pengambilan Keputusan
Pendekatan ketiga yang dikemukakan oleh Fleming untuk menganalisis dilema etika dalam
model pengambilan keputusan untuk mengidentifikasi tindakan moral yang benar adalah
pendekatan keadilan.
Baik hukum maupun moralitas mensyaratkan bahwa faktor-faktor seperti ras, agama, jenis
kelamin, orientasi seksual, atau asal negara tidak boleh mempengaruhi distribusi manfaat atau
beban kepada warga negara. Selanjutnya, pendekatan keadilan jelas mengharuskan kita untuk
memastikan bahwa tidak ada keberpihakan yang digunakan untuk memastikan bahwa semua
orang yang termasuk dalam kategori yang sama diperlakukan sama.
Dalam menerapkan pendekatan keadilan untuk dilema etika di arena bisnis, pembuat
keputusan harus:
• Pertimbangkan apakah semua orang dalam kategori yang sama diperlakukan dengan cara
yang sama—yaitu, semua diperlakukan sama dan adil.
ATRIBUT SEORANG AKUNTAN
FORENSIK
Ciri lain dari anggota suatu profesi adalah ia tunduk pada kode etik profesinya .
Hal yang sama berlaku untuk akuntan forensik. Di sector publik, tuntutan untuk
menaati kode etik bahkan lebih besar yang dimiliki oleh akuntan forensic yang
merupakan bagaian dari system penegakan hukum
Standar profesi akuntan untuk pelaksanaan audit atas laporan keuangan dan
jasa-jasa atestasi sudah ada dan sudah disosialisasikan secara luas kepada
anggota profesi (Institute Akuntan Publik atau IAPI)
ATRIBUT SEORANG AKUNTAN
FORENSIK
Howard, R davia Memberi 5 nasihat kepada auditor pemula dalam melakukan
investigasi terhadap fraud.
1.Hindari pengumpulan fakta dan data yang berlebihan secara premature.
2.Fraud auditor harus mampu membuktikan “niat pelaku melakukan
kecurangan”
3.“be Creative think like a prepator, do not predictable”
seorang fraud auditor harus kreatif, berpikir seperti pelaku fraud,
jangan dapat ditebak
4.Auditor harus tahu bahwa banyak kecurangan dilakukan dengan
persengkongkolan (collusion, conspiracy)
5.Dalam memilih proactive fraud detection strategy( strategi untuk menemukan
kecuarang dalam investigative proaktif)
ATRIBUT SEORANG AKUNTAN FORENSIK
Contoh kecurangan diluar pembukuan seperti kickback, atau suap yang diambil dari harga
beli yang sudah di mark up . Juga untuk yang off the book seperti penagihan piutang yang
sudah dihapus dan penjualan barang yang di write off
2.Fokus pada pengumpulan bukti dan barang bukti untuk proses pengadilan
3.Kreatif dalam menerapkan Teknik investigasi, berpikir seperti penjahat, jangan dapat
ditebak
4.(kalua system pengendalian intern sudah baik), fraud hanya bisa terjadi karena
persekongkolan. Investigator harus memiliki indra atau intitusi yang tajam untuk
merumuskan “teori persekongkolan” ini adalah sebagai bagian dari “teori mengenai fraud
1.Kreatif – kemampuan untuk melihat sesuatu yang orang lain menganggap situasi
bisnis yang normal dan mempertimbangkan interprestasi lain, yakni bahwa itu tidak
perlu merupakan situasi bisnis normal
2.Rasa ingin tahu-keingian untuk menemukan apa yang sesunguhnya terjadi dalam
rangkaian peristiwa dan situasi
3.Tak menyerah- kemampuan untuk maju terus pantang mundur walaupun fakta
(seolah-olah) tidak mendukung dan Ketika dokumen atau informasi sulit diperoleh
6.Percaya diri- kemampuan untuk mempercayai diri dan ditemuan kita sehingga kita
dapat bertahan dibawah cros examination
KARESTIK SEORANG PEMERIKSA
FRAUD
Kode etik KPK Nomor 7 Tahun 2013 :
a.Religiusitas
b.Integritas
merupakan kesatuan antar pola pikir, persaan, ucapan dan prilaku yang
selaran dengan hati Nurani dan norma yang berlaku di komisi
c.Keadilan
adil bermakna menenmpatakan sesuatu pada tempatnya dan memberikan
yang menjadi haknya, yang didasarkan pada suatu prinsip bahwa semua orang sama
kedudukannya di depan hukum, dengan demikian, tuntutan yang paling mendasar
dari nilai keadilan adalah memberikan perlakuan dan kesempatan yang sama
terhadap setiap orang
Unsur-unsur keadialan meliputi penghormatan terhadap asas kepastian hukum ,
praduga tak bersalah, dan kesetaraan dihadapkan hukum
KARESTIK SEORANG PEMERIKSA
FRAUD
Kode etik KPK Nomor 7 Tahun 2013 :
d.Profesionalisme
e.Kepemimpinan
1.Seluruh investigasi harus dilandasi praktik yang terbaik yang diakui (accepted best Practice)
2.Kumpul kan bukti-bukti dengan prinsip kehati-hatian (due careI) sehingga bukti-bukti Tadi dapat
diterima di pengadilan
3.Pastikan bahwa seluruh dokumentasi dalam keadaan aman, terlindungi dan diindeks dan jejak audit
tersedia
5.Beban pembuktian ada pada yang “menduga” pegawai melakukan kecurangan dan pada penuntut
umum yang mendakwa pegawai tersebut, baik dalam kasus hukum administrative maupun hukum
pidana
6.Cakup seluruh substansi investigasi dan “kuasi” seluruh target yang sangat kritis ditinjau dari segi
waktu
7.Liput seluruh tahapan kunci proses investigasi, termasuk perencanaan pengumpulan bukti dan
barang bukti, wawancara, kontak dengan pihak ketiga pengamanan mengenai ha-hal yang bersifat
rahasia.
STANDAR PEMERIKSAAN
KEUANGAN NEGARA
SPKN PERNYATAAN STANDAR PEMERIKSAAN 100 STANDAR UMUM (BPK)
langsung dan material terhadap hal pokok/informasi hal pokok yang diperiksa.
•hal yang menyebabkan penyimpangan kinerja terkait aspek ekonomis, efisiensi, dan efektivitas;
•hal yang menyebabkan potensi kerugian negara/daerah dan/atau kerugian keuangan negara/daerah.
STANDAR PEMERIKSAAN
KEUANGAN NEGARA
SPKN PERNYATAAN STANDAR PEMERIKSAAN 100 STANDAR UMUM (BPK)
21. Pemeriksa harus mengindentifikasi faktor risiko kecurangan dan menilai risiko
Risiko tersebut harus dianggap sebagai risiko yang signifikan (significant risks)
22. PDTT dalam bentuk pemeriksaan investigatif hanya dilakukan ketika terdapat
predikasi yang memadai. Predikasi dapat berasal dari temuan pemeriksaan selain PDTT dalam
bentuk pemeriksaan investigatif, informasi pihak internal maupun eksternal BPK. Temuan
atau informasi tersebut harus diuji kelayakannya sebelumbisa diterima sebagai predikasi.
STANDAR AKUNTANSI FORENSIK
Standar ini merupakan ringkasan dari buku William T. Thornhill ,Forensik Accounting : how to investigate
Financial Fraud.
c. dalam hal akuntan forensic tersebut independent dan penugasan diterima dari
Lembaga penegak hukum atau pengadilan, pihak yang menerima laporan atau counterpart
harus ditegaskan dalam kontraknya
120. objektivitas. Akuntans forensic harus objektif (tidak Berpihak)dalam melaksanakan telaah
akuntansi forensic
210. sumber daya manusia; harus mempunyai kemahiran, Pendidikan, dan pengalaman
yang memadai
260. Komunikasi : mampu mengkomunikasikan atas temua baik lisan dan tertulis
410. Perumusan masalah dan evaluasi : (1) tentukan potensi fraud, (2)
bagaimana mengkomunikasikan dan dugaan
Dari tiga entitas utama, kepemilikan tunggal mungkin merupakan bentuk entitas yang paling
mudah dimulai dan dikelola. Meskipun biaya awal minimal, ada kelemahan dari bentuk
organisasi bisnis ini yang paling utama di antaranya adalah kurangnya perlindungan pemilik
dari tanggung jawab pribadi.
Partnerships (Kemitraan)
dalam hal kerumitan dan kemudahan administrasi, kemitraan dapat satu tingkat dari
kepemilikan tunggal. Meskipun pada intinya kemitraan tidak lebih dari kesepakatan antara
dua orang atau lebih untuk masuk ke dalam usaha yang bermotivasi keuntungan, realitas
lingkungan bisnis saat ini berarti penyelidik mungkin menemukan sejumlah variasi pada tema
sederhana ini.
Corporations (Korporasi )
Dari semua perusahaan yang telah kita bahas, korporasi mungkin adalah bentuk entitas yang
paling umum. Kepemilikan individu dari suatu perusahaan didirikan dengan menjual atau
memberikan saham, juga dikenal sebagai sertifikat saham, dan pengembalian investasi
seringkali dalam bentuk dividen. Pemilik perusahaan dengan demikian disebut sebagai
pemegang saham atau pemegang saham (istilahnya sinonim). Sebuah perusahaan mungkin
dipegang erat oleh satu pemegang saham individu, atau mungkin global dengan tingkatan dan
kelas saham, seperti dengan perusahaan seperti IBM dan AT&T.
Business Enterprises in the Global
Environment
Perusahaan Bisnis di Lingkungan Global
seperti di Amerika Serikat, tanggung jawab individu untuk kesalahan pidana dan perdata
dalam konteks bisnis akan dipengaruhi oleh struktur bisnis. Sementara kepemilikan tunggal
terus eksis di dunia bisnis global, kemitraan dan korporasi jauh lebih mungkin ditemui.
Offshore Finance
Istilah Offshore hanya mengacu pada entitas yang otoritas hukumnya memungkinkan
mereka untuk ada di negara tuan rumah, seperti Amerika Serikat, tetapi umumnya
bertransaksi bisnis hanya dengan individu non-negara tuan rumah, seperti orang yang
tinggal di Grand Caymans. " Offshore " sering digunakan untuk merujuk pada bank,
asosiasi bisnis, dan perwalian, dan terkenal digunakan untuk menyembunyikan aset dan
pendapatan dari otoritas perpajakan negara tuan rumah.
Karena mereka umumnya dilarang terlibat dalam bisnis di negara tuan rumah, negara
tuan rumah tidak mengatur atau mengawasi operasi mereka. Dikombinasikan dengan
undang-undang kerahasiaan perusahaan dan perbankan yang menguntungkan dan
seringkali sangat kuat di negara tuan rumah, entitas ini sangat populer di kalangan orang
yang ingin menyembunyikan uang atau menyembunyikan kepemilikan.
Link Kode etik KPK :
Perkom-7-2013-Kode-Etik.pdf (kpk.go.id)