Anda di halaman 1dari 12

Pertemuan 2

Profesi akuntansi merupakan profesi yang yang dibutuhkan oleh banyak pihak baik
bidang bisnis, pemerintahan, pendidikan, dan lainnya
1. Akuntan Swasta/ Internal
bekerja dalam suatu perusahaan atau organisasi yang menyajikan informasi
keuangan suatu entitas berupa laporan keuangan
2. Akuntan Publik
telah memperoleh izin dari Menteri Keuangan untuk menjalankan praktik
akuntansi publik (terutama perauditan) dan wajib menjadi anggota Institut
Akuntan Publik Indonesia (IAPI).
3. Akuntan Pemerintah
Tugas utamanya adalah memeriksa laporan keuangan pemerintahan
4. Akuntan Pendidik

Kode Etik Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) adalah aturan perilaku etika akuntan
dalam memenuhi tanggung jawab profesionalnya. Kode etik akuntan Indonesia
memuat delapan prinsip etika sebagai berikut:

1. Tanggung Jawab Profesi


2. Kepentingan Publik
3. Integritas
4. Objektivitas
5. Kompetensi dan Kehati-hatian
6. Kerahasiaan
7. Standar Teknis
Mata kuliah yang dapat diturunkan dari struktur akuntansi:
• Akuntansi Keuangan
• Pengauditan
• Akuntansi Cost
• Sistem Akuntansi
• Sistem Informasi Manajemn
• Akuntansi Pajak
• Akuntansi Kepemerintahan
• Teori Akuntansi
• Analisis Laporan Keuangan
• Sistem Pengendalian Manajemen
• Manajemen Cost
Pertemuan 3
Etika berasal dari bahasa Yunani, yaitu Ethos, yang diartikan sebagai kebiasaan atau
tingkah laku. Sedangkan menurut istilah etika merupakan ilmu pengetahuan yang
berhubungan dengan upaya menentukan perbuatan yang di lakukan manusia untuk
dikatakan baik atau buruk
Ronald Duska dalam buku Accounting Ethics memberi empat makna dasar dari kata
etika, yaitu:
1. Suatu disiplin terhadap apa yang baik dan buruk dan dengan tugas moral serta
kewajiban.
2. Seperangkat prinsip-prinsip moral atau nilai-nilai,
3. Sebuah teori atau sistem atas nilai-nilai moral,
4. Prinsip atas pengaturan prilaku suatu individu atau kelompok.
 Teori-Teori Etika
Menurut Duska (2003), teori etika dikembangkan dalam tiga bagian yaitu :
- Utlitarian Theory : membahas mengenai optimalisasi pengambilan keputusan individu.
act utilitarisme yaitu perbuatan yang bermanfaat untuk banyak orang dan rule utilitarisme
yaitu aturan moral yang diterima oleh masyarakat luas
- Deonotologi Theory: membehas mengenai kewajiban individu untuk memberikan hak
kepada orang lain
- Virtue Theory : menjelaskan disposisi watak seseorang yang memungkinkan untuk
bertingkah laku baik secara moral.
 Teori Etika Modern (Kognitivisme)
- Egoisme
a. Egoisme Psikologis, adalah teori yang menjelaskan bahwa semua tindakan manusia
dilandasi oleh kepentingan berkutat diri
b. Egosime Etis
Tindakan yang dilandasi oleh kepentingan diri sendiri , apa yang dilakukan untuk
mewujudkan dirinya sendiri, dan yang dilakukannya tidak merugikan orang lain.
- Utilitarisme : utilitarianisme melihat dari sudut kepentingan orang banyak
- Deontologi: Paham ini mengatakan bahwa etis tidaknya suatu tindakan tidak ada
kaitannya sama sekali dengan tujuan, konsekuensi, atau akibat dari tindakan tersebut.
- Teori Hak :Menurut teori ini suatu tindakan atau perbuatan dianggap baik apabila
perbuatan atau tindakan tersebut sesuai dengan Hak Asasi Manusia (HAM).
- Teori Keutamaan : disposisi watak yang telah diperoleh seseorang dan memungkinkan
dia untuk bertingkah laku baik secara moral.
- Teori Etika Teonom :Krakter moral manusia ditentukan secara hakiki oleh kesesuaian
hubungannya dengan kehendak allah
 Teori Etika Religius (Non Kognitivisme)
Etika keagamaan tradisional didasarkan pada keyakinan terhadap tuhan dan semesta moral
 Prinsip-Prinsip Etika Dalam Bisnis
1. Prinsip Otonomi
Otonomi adalah sikap dan kemampuan manusia untuk mengambil keputusan dan
bertindak berdasarkan kesadarannya sendiri tentang apa yang dianggapnya baik untuk
dilakukan
2. Prinsip Kejujuran
3. Prinsip Keadilan
4. Prinsip Saling Menguntungkan
5. Integritas Moral

Beberapa prinsip etis dalam bisnis telah dikemukakan oleh Robert C.Solomon (1993) dalam
Bertens (2000),
1. Kejujuran
2. Fairness adalah kesediaan untuk memberikan apa yang wajar kepada semua orang
3. Kepercayaan
4. Keuletan
Selanjutnya, empat keutamaan yang dimiliki orang bisnis pada taraf perusahaan, yaitu:
1. Keramahan
2. Loyalitas
3. Kehormatan.
4. Rasa Malu
 Prinsip Pengambilan Keputusan Etis dalam Dunia Bisnis dan Profesi
baiknya sebelum kita mengambil keputusan kita harus mengacu pada prinsip - prinsip
berikut ini:
1. Autonom, Isu ini berkaitan dengan apakah keputusan anda menimbulkan kerugian
terhadap orang lain?
2. Non-malfeasance, Apakah keputusan Anda akan mencederai pihak lain?
3. Beneficence, Merupakan keputusan harus dapat menjadi solusi bagi masalah dan
merupakan solusi terbaik yang bisa diambil.
4. Justice, Proses pengambilan keputusan mempertimbangkan faktor keadilan, dan
termasuk implementasinya.

Langkah-langkah analisis pengambilan keputusan menurut American Accounting


Association:
a. Menentukan fakta (what, who, where, when, and how)
b. Menetapkan masalah etika
c. Mengidentifikasi prinsip dasar, peraturan dan nilai
d. Menetapkan alternatif pilihan
e. Membandingkan nilai dengan alternatif
f. Menetapkan konsekuensinya
g. Membuat keputusan
 Pendekatan Pengambilan Keputusan Etis
Kerangka Kerja Pengambilan Keputusan Etis
Hal ini dirancang untuk meningkatkan pertimbangan etis dengan menyediakan:
a. Pengetahuan dalam identifikasi dan menganalisis isu-isu penting yang harus dipertimbangkan
dan pertanyaan atau tantangan yang harus diungkap
b. Pendekatan untuk menggabungkan dan menerapkan keputusan faktor yang relevan ke dalam
tindakan praktis.
Kerangka kerja pengambilan keputusan etis atau Ethical Decision Making (EDM)
menilai etis atau tidaknya suatu keputusan atau tindakan dengan menguji:
a. Konsekuensi atau diciptakan offness baik dalam hal manfaat atau biaya,
b. Hak dan kewajiban yang terkena dampak,
c. Keadilan yang terlibat,
d. .Motivasi atau kebajikan yang diharapkan.
Pertimbangan Pembuatan Keputusan Etis (EDM); Landasan Filosofis
- Pertimbangan EDM
Kekayaan atau kesejahteraan Menghormati hak para pemangku kepentingan Kesetaraan
diantara para pemangku kepentingan Harapan untuk sifat karakter, kebajikan
- Isu Tertentu Terkait dengan EDM
Perilaku yang berbeda dalam budaya yang berbeda (suap) Konflik kepentingan, dan
batas-batas untuk perilaku mementingkan diri sendiri
- Pendekatan filosofi
1. Konsekuensialisme, Utilitarianisme, atau Teleologi
Konsekuensialisme dan utilitarianisme berfokus pada hasil atau akhir dari tindakan,
maka disebut juga teleological. tindakan dan sebuah keputusan akan menjadi etis jika
konsekuensi positif lebih besar daripada konsekunsi negatifnya.
2. Deontologi
deontologi berfokus pada kewajiban dan tanggung jawab yang memotivasi suatu
keputusan atau tindakan dan bukan pada konsekuensi dari tindakan
3. Virtue Ethics (Etika Kebajikan)
Kebajikan adalah karakter yang membuat orang bertindak etis dan membuat orang
tersebut menjadi manusia yang bermoral
 Analisis Etika Untuk Pemecahan Masalah
Pertanyaan ini harus diajukan dalam urutan sebagai berikut untuk meneliti nilai-nilai yang
ditampilkan:
1 Apakah menguntungkan? (nilai pasar)
2 Apaah legal (atau sah)? (nilai hukum)
3 Apakah adil? (nilai social)
4 Apakah benar (nilai pribadi)
5 Apakah pengembangan tersebut akan berkelanjutan? (nilai lingkungan)
a. Beberapa perbedaan penting
b. Penilaian Keputusan
c. . Aturan-aturan Etika
d. Utilitarianisme atau etika Titik Akhir
 Kepentingan Yang Fundamental Dari Stakeholder
Dapat menghasilkan keputusan yang dapat mengakomodir kepentingan mereka Suatu
keputusan sebaiknya mempertimbangkan pendistribusian yang adil antara keuntungan dan
beban.
Suatu keputusan hendaknya tidak bertentangan dengan hak-hak Stakeholder, termasuk hak
dalam membuat keputusan:
a. Well-offnes adalah Keputusan sebaiknya menghasilkan lebih banyak keuntungan
daripada Biaya
b. Fairness adalah Pendistribusian hendaknya mempertimbangkan keseimbangan antara
keuntungan dan biaya.
c. Right adalah Hasil keputusan hendaknya tidak bertentangan dengan hak Stakeholder.

Pertemuan 4
 Lingkungan Etika Dalam Dunia Bisnis
Praktik Bisnis yang Tidak Beretika
Terdapat masalah etika dalam bisnis dapat diklasifikasikan ke dalam lima kategori, yaitu:
1. Suap (Bribery)
2. Paksaan (Coercion)
3. Penipuan (Deception)
4. Pencurian (Theft)
5. Diskriminasi tidak jelas (Unfair Discrimination) : Suatu kegagalan untuk
memperlakukan semua orang dengan setara.
Kebutuhan aspek moral dalam bisnis adalah:
1. Praktik bisnis yang bermoral hanya akan memberikan keuntungan ekonomis dalam
jangka Panjang dapat bertahan.
2. Beberapa praktik bisnis yang bermoral mungkin tidak memiliki nilai ekonomis
bahkan dalam jangka panjang sekalipun
3. Praktik bisnis yang bermoral akan menghasilkan keuntungan akan sangat tergantung
pada saat bisnis tersebut dijalankan
4. Dalam hal ini, etika bisnis menjadi suatu hal yang sangat mendesak untuk diterapkan,
sebab dengan etika pertimbangan mengenai baik atau buruk dapat distandardisasi secara tepat
dan benar.
 Lingkungan Etika Dalam Profesi Akuntansi
Etika secara garis besar dapat didefinisikan sebagai serangkaian prinsip atau nilai normal.
Seorang profesi akuntansi wajib mematuhi prinsip-prinsip dasar berikut ini :
1. Integritas : bersikap lugas dan jujur
2. Objektivitas : tidak membiarkan bias, benturan kepentingan, atau pengaruh tidak
sepantasnya dari pihak lain.
3. Kompetensi dan Kehati-hatian Profesional
4. Prinsip kerahasiaan
5. Perilaku Profesional : mematuhi ketentuan hukum dan peraturan yang berlaku.
Pertemuan 5
 Perkembangan Profesi Akuntansi
Perkembangan akuntansi sejalan dengan perkembangan dunia usaha (Soemarso,
2002: 11).Mulai dikeluarkannya Undang-undang Penanaman Modal Asing dalam tahun
1967, yang kemudian disusul dengan Undang-undang Penanaman Modal Dalam Negeri,
tahun 1968, merupakan pendorong berkembangnya profesi akuntansi.
Pemerintah sangat berperan dalam mendorong perkembangan profesi ini, di antaranya
dengan membentuk Tim Koordinasi Pengembangan Akuntansi yang dibentuk pada tahun
1985. Pasar modal yang mulai marak sejak tahun 1987 menambah lajunya perkembangan
akuntansi. Demikian juga reformasi perpajakan yang dilakukan pada tahun 1984.
 Bidang-bidang Profesi Akuntansi
Bidang-bidang Profesi Akuntansi
1. Akuntansi Keuangan (Financial Accounting)
2. Akuntansi Biaya (Cost Accounting)
3. Akuntansi Perpajakan (Tax Accounting)
4. Akuntansi Anggaran (Budgetary Accounting)
5. Akuntansi Pemeriksaan (Auditing)
6. Akuntansi Pemerintahan (Govermental Accounting)
7. Akuntansi Manajemen (Management Accounting)
a. memberikan suatu informasi yang berkaitan kepada manajemen dalam
menjalankan suatu usahanya.
8. Sistem Akuntansi (Accounting System)
a. merencanakan terlebih dahulu cara untuk melakukan pencatatan akuntansi
9. Akuntansi Pendidikan (Education Accounting)
10. Akuntansi Internasional (International Accounting)
a. mencakup suatu masalah – masalah yang sedang terjadi dalam suatu transaksi
perdagangan internasional atau lintas negara
11. Akuntansi Sosial (Social Accounting)
untuk pengarahan suatu masalah yang sering terjadi di masyarakat.
 ETIKA PROFESI AKUNTANSI
1. Tanggung Jawab Profesi
2. Kepentingan Publik.
3. Integritas.
4. Obyektivitas.
5. Kompetensi dan Kehati – hatian Profesional
6. Kerahasiaan.
7. Perilaku Profesional.
8. Standar Teknis.

 Regulasi Profesi Akuntansi


4.4.1. UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34 TAHUN 1954
TENTANG PEMAKAIAN GELAR "AKUNTAN" ("ACCONTANT") Presiden Republik
Indonesia,
4.4.2. UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIANOMOR 5 TAHUN 2011TENTANG
AKUNTAN PUBLIK.
4.4.3. Kode Etik IFAC :
IFAC adalah organisasi global untuk profesi akuntansi yang didedikasikan untuk melayani
kepentingan public
Prinsip-prinsip Fundamental Etika IFAC :
• Integritas
• Objektivitas
• Kompetensi profesional dan kehati-hatian
• Kerahasiaan
• Perilaku Profesional
4.4.4. Kode Etik Ikatan Akuntan Indonesia
Kode Etik Akuntan Indonesia ini diadopsi dari Handbook of International Code of Ethics for
Professional Accountans edition 2018 yang diterbitkan oleh International Ethics Standard
Board For Accountants (IESBA) dari International Federation of Accountants (IFAC).
Tujuannya supaya terjadi sinergi antar organisasi profesi akuntan dan menciptakan
keseragaman ketentuan etika bagi seluruh akuntan di Indonesia.

4.4.5. Kode Etik Ikatan Akuntan Publik Indonesia

Tujuan pemutakhiran kode etik ini untuk meningkatkan profesi akuntan publik di Indonesia,
terutama dalam meningkatkan kompetensi, kualitas, daya saing, dan profesionalisme akuntan
publik, sehingga profesi akuntan publik di Indonesia dapat selalu mengikuti dan memenuhi
tuntutan perkembangan zaman
memuat tiga bagian, yaitu bagian A yang mengatur prinsip dasar etika profesi bagi seluruh
CPA, bagian B yang mengatur penerapan prinsip dasar etika profesi bagi setiap CPA yang
berpraktik melayani publik seperti akuntan publik dan KAP, serta bagian C yang mengatur
penerapan prinsip dasar etika profesi bagi CPA yang bekerja di perusahaan.
4.4.6. Kode Etik Ikatan Akuntan Manajemen Indonesia
Untuk itu seorang akuntan manajemen dituntut memiliki pengetahuan (knowledge),
keterampilan (skill) dan sikap (attitude) profesionalisme yang tinggi dalam bidang terkait
seperti bidang akuntansi manajemen, manajemen keuangan, bisnis dan manajemen informasi.
4.4.7. Kode Etik IAI KASP
1. Integritas
2. Obyektivitas
3. Kompetensi dan Kehati-hatian
4. Kerahasiaan
5. Prinsip kerahasiaan tidak berlaku dalam situasi-situasi berikut:
Pengungkapan yang diijinkan oleh pihak yang berwenang, seperti auditan dan instansi tempat
ia bekerja. Dalam melakukan pengungkapan ini, auditor harus mempertimbangkan
kepentingan seluruh pihak, tidak hanya dirinya, auditan, instansinya saja, tetapi juga
termasuk pihak-pihak lain yang mungkin terkena dampak dari pengungkapan informasi ini.
4.4.8. Kode Etik Profesi dalam Asosiasi Akuntansi Lainnya.
diatur dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara No. Per/04/M.PAN/03/2008
dan No.PER/05/M.PAN/03/20008 tanggal 31 Maret 2008.
4.4.9. Sarbox (Sarbanes Oxley Act).
lahir 30 Juli 2002. lahir sebagai standar baru untuk semua perusahaan publik dan KAP.

4.4.10. PMK No. 17/PMK.01/2008

Pertemuan 6
Profesi Akuntansi Publik
5.1. Gambaran Umum Profesi Akuntan Publik
 Pengertian Akuntansi public
Akuntan publik adalah seorang akuntan yang telah memperoleh izin dari menteri
keuangan untuk memberikan jasa akuntan public. diatur dalam UU RI No. 5 tahun 2011
tentang Akuntan Publik dan Peraturan Menteri Keuangan No 17/PMK.01/2008 tentang
Jasa Akuntan Publik.
 Peranan Etika dalam Profesi Auditor
Kode etik atau aturan etika profesi audit menyediakan panduan bagi para auditor
profesional dalam mempertahankan diri dari godaan dan dalam mengambil keputusan-
keputusan sulit.
 Pentingnya Nilai-Nilai Etika dalam Auditing
Auditor adalah seseorang yang menyatakan pendapat atas kewajaran dalam semua hal
yang material, posisi keuangan hasil usaha dan arus kas yang sesuai dengan prinsip
akuntansi berlaku umum di Indonesia “Arens, 1995”.
Ada 6 tanggung jawab dasar yang harus dimiliki seorang auditor, diantaranya adalah :
1. Seorang auditor perlu merencanakan, mengendalikan dan mencatat pekerjan yang ia
lakukan, agar apa yang telah dilakukan oleh auditor dapat dibaca oleh yang
berkepentingan.
2. Sistem Akuntansi
Auditor harus mengetahui dengan pasti sistem pencatatan dan pemrosesan transaksi dan
menilai kecukupannya sebagai dasar penyusunan laporan keuangan.
3. Bukti Audit
Auditor akan memperoleh bukti audit yang relevan dan reliable untuk memberikan
kesimpulan rasional. Dan harus memperoleh bukti yang sangat bermanfaat dalam
mengaudit laporan keuangan.
4. Pengendalian Intern
Bila auditor berharap untuk menempatkan kepercayaan pada pengendalian internal,
hendaknya memastikan dan mengevaluasi pengendalian itu dan melakukan compliance
test.
5. Meninjau Ulang Laporan Keuangan yang Relevan Auditor melaksanakan tinjau ulang
laporan keuangan yang relevan seperlunya, dalam hubungannya dengan kesimpulan yang
diambil berdasarkan bukti audit lain yang didapat, dan untuk memberi dasar rasional atas
pendapat mengenai laporan keuangan.
6. Independensi Auditor
Independensi berarti sikap mental yang bebas dari pengaruh, tidak dikendalikan oleh
orang lain, tidak tergantung pada orang lain. Independensi dapat juga diartikan adanya
kejujuran dalam diri auditor dalam mempertimbangkan fakta dan adanya pertimbangan
yang obyektif tidak memihak dalam diri auditor dalam merumuskan dan menyatakan
pendapatnya.

 Peranan Akuntan Publik


• Mengendalikan serta mengarahkan dengan efektif sumber daya yang dimiliki
perusahaan.
• Memberikan keputusan yang terkait dengan penggunaan sumber daya termasuk
didalamnya mengidentifikasi bidang keputsuan rumit serta penetapan tujuuan dan sasaran
entitas.
• Memberikan laporan atas kepemilikan sumber daya yang dimiliki/dikuasai oleh
entitas/organisasi.

5.2. Jasa-jasa yang dapat diberikan oleh Akuntan Publik


 Jasa Atestasi
jasa untuk memberikan pertimbangan atau pernyataan mengenai pernyataan sebuah
laporan usaha telah sesuai dengan standar dan telah ditetapkan.
Ada tiga bentuk dari jasa atestasi akuntan publik:
1. Audit atas laporan keuangan perusahaan/organisasi
2. Review laporan keuangan
3. Jasa atestasi lainnya
 Jasa non-atestasi,
Jasa non atestasi mencakup jasa yang berkaitan dengan akuntansi, keuangan, manajemen,
kompilasi, perpajakan, dan konsultasi.Dalam hal pemberian jasa audit umum atas laporan
keuangan, seorang akuntan hanya dapat melakukan paling lama untuk 3 (tiga) tahun buku
berturut-turut.

5.3. Kode Etik Profesi Akuntan Publik.


tanggung jawab profesi Akuntan Publik dalam melindungi kepentingan publik.
Kode Etik Ikatan Akuntan Indonesia terdiri dari tiga bagian:
(1) Prinsip Etika,
(2) Aturan Etika, dan
(3) Interpretasi Aturan Etika.

1) Prinsip Etika
a) Tanggung jawab profesi.
b) Kepentingan Publik Setiap anggota berkewajiban untuk senantiasa bertindak
dalam kerangka
c) Integritas
d) Objektivitas
e) Kompetensi dan Kehati-hatian Profesional
f) Kerahasiaan
g) Perilaku Profesional
h) Standar Teknis
2) Aturan Etika
a) Independensi, Integritas, Obyektivitas
b) Standar Umum dan Prinsip Akuntansi
· Standar Umum
 Kompetensi profesional.
 Kecermatan dan keseksamaan profesional..
 Perencanaan dan supervisi.
 Data relevan yang memadai
 Prinsip Akuntansi
Anggota KAP tidak diperkenankan:
o Menyatakan pendapat atau memberikan penegasan bahwa laporan keuangan
atau data keuangan lain suatu entitas disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi
yang berlaku umum atau
o Menyatakan bahwa ia tidak menemukan perlunya modifikasi material yang
harus dilakukan terhadap laporan atau data tersebut agar sesuai dengan prinsip
akuntansi yang berlaku, apabila laporan tersebut memuat penyimpangan yang
berdampak material terhadap laporan atau data secara keseluruhan dari prinsip-
prinsip akuntansi yang ditetapkan oleh badan pengatur standar yang ditetapkan
IAI. Dalam keadaan luar biasa, laporan atau data mungkin memuat penyimpangan
seperti tersebut diatas. Dalam kondisi tersbeut, anggota KAP dapat tetap
mematuhi ketentuan dalam butir ini selama anggota KAP dapat membiarkan
faktor salah saji material (material misstatement) yang diketahuinya atau
mengalihkan (mensubordinasikan) pertimbangannya kepada pihak lain.
menunjukkan bahwa laporan atau data akan menyesatkan apabila tidak memuat
penyimpangan seperti itu, dengan cara mengungkapkan penyimpangan dan
estimasi dampaknya (bila praktis), serta alasan mengapa kepatuhan atas prinsip
akuntansi yang berlaku umum akan menghasilkan laporan yang menyesatkan.
Standar Pelaporan Akuntan Publik

c) Tanggung Jawab kepada Klien


Informasi Klien yang Rahasia
d) Tanggungjawab kepada Rekan Seprofesi
e) Tanggungjawab dan Praktik Lain
Perbuatan dan Perkataan yang Mendiskreditkan
3) Interpretasi Aturan Etika
Interpretasi Aturan Etika merupakan interpretasi yang dikeluarkan oleh Badan
yang dibentuk oleh Himpunan setelah memperhatikan tanggapan dari anggota,
dan pihak-pihak berkepentingan lainnya, sebagai panduan dalam penerapan
Aturan Etika, tanpa dimaksudkan untuk membatasi lingkup dan penerapannya.
Pertemuan 6
6.1. Profesi Akuntan Manajemen
fungsi sebagai penyedia informasi keuangan yang disajikan dalam laporan keuangan
perusahaan. Dalam hubungannya dengan prinsip GCG, peran akuntan manajemen secara
signifikan terlibat dalam berbagai aktivitas penerapan masing-masing prinsip GCG sebagai
berikut:
A. TRANSPARANSI: keterbukaan dalam melaksanakan proses pengambilan keputusan.
B. AKUNTABILITAS : kejelasan fungsi, pelaksanaan dan pertanggungjawaban
3 (tiga) jenis tingkatan akuntabilitas:

1. Akuntabilitas Individual :Pelaksana tugas bertanggungjawab terhadap penyelesaian


hasil atau sasaran atas penugasan dan atau pelimpahan kewenangan yang
diperolehnya
2. Akuntabilitas Unit Kerja/Tim :yang ditanggung bersama oleh suatu Unit Kerja/Tim.
3. Akuntabilitas Korporasi : perusahaan bertanggungjawab atas aktivitas bisnis yang
dijalankannya.

C. PERTANGGUNGJAWABAN

D. KEMANDIRIAN

E. KEWAJARAN : keadilan dan kesetaraan dalam memenuhi hak-hak stakeholders

6.2. Peran Akuntansi Manajemen Dalam Suatu Perusahaan


1. Membantu untuk “meramal” masa depan
2. Membantu memilih keputusan “membuat atau membeli”
3. Memprediksi Arus Kas
4. Membantu mengetahui realisasi kinerja
5. Menganalisa tingkat pengembalian yang diharapkan
6.3. Standar Kode Etik Profesi Akuntan Manajemen
Akuntan manajemen adalah seseorang yang menganalisis dan melaporkan informasi jenis-
jenis laporan keuangan untuk membantu perusahaan membuat keputusan operasional.
Komitmen yang dimiliki oleh akuntan manajemen profesional meliputi:
1. Prinsip : tentang nilai-nilai, yaitu kejujuran, kewajaran, objektivitas dan tanggung jawab.
2. Standar : tergantung pada 4 area dalam tanggung jawab dalam etik akuntan manajemen.
4 Area dalam Tanggung Jawab Etik
2.1. Kompetensi
2. 2. Kerahasiaan
2. 3. Integritas
2. 4. Kredibilitas
6.4. Etika Dalam Akuntansi Manajemen
Tanggung jawab yang dimiliki oleh seorang akuntan manajemen lebih luas
dibandingkan tanggung jawab seorang akuntan keuangan, yaitu:
a) Perencanaan
b) Pengevaluasian
c) Pengendalian
d) Menjamin pertanggungjawaban sumber
e) Pelaporan eksternal

6.5. Etika Dalam Akuntansi Keuangan


kegiatan pengolahan data akuntansi dari suatu perusahaan dan penyusunan laporan
keuangan untuk memenuhi kebutuhan berbagai pihak, yaitu pihak internal dan eksternal.
Seorang akuntan keuangan bertanggung jawab untuk:
a) Menyusun laporan keuangan dari perusahaan secara integral, sehingga dapat
digunakan oleh pihak internal maupun pihak eksternal perusahaan dalam pengambilan
keputusan.
b) Membuat laporan keuangan yang sesuai dengan karakterisitk kualitatif laporan
keuangan yaitu dapat dipahami, relevan, materialitas, keandalan (penyajian yang jujur,
substansi mengungguli bentuk, netralitas, pertimbangan sehat, kelengkapan), dapat
diperbandingkan, kendala informasi yang relevan dan handal (tepat waktu, keseimbangan
antara biaya dan manfaat, keseimbangan di antara karakterisitk kualitatif), serta penyajian
yang wajar.

Pertemuan 7
7.1 Pengertian Akuntan Sektor Publik
Akuntan sektor publik memiliki peran penting dalam menyediakan informasi
keuangan yang tepat waktu dan relevan. Tugas dan tanggung akuntan sektor publik adalah
menyediakan informasi keuangan yang tepat waktu dan relevan dan menyediakan informasi
baik untuk memenuhi kebutuhan internal maupun eksternal dari organisasi.
7.2 Bidang-bidang Pekerjaan Akuntan Sektor Publik
Bidang –bidang pekerjaan akuntan sector public adalah :
1. Melakukan pemeriksaan laporan keuangan public
2. Memberikan bantuan dibidang perpajakan
3. Memberikan konsultasi sistem informasi akuntansi
4. Memberikan konsultasi manajemen
7.3 Kode Etik Akuntan Sektor Publik
Menurut Primaraharjo dan Handoko ( 2011) bahwa Kode Etik Akuntan Sektor Publik
di dalam profesi Akuntan Publik terdapat kode etik profesi yang terdiri dari empat prinsip
dasar, yaitu :
1. Prinsip integritas
2. Prinsip objektivitas
3. Prinsip kompetensi
4. Prinsip perilaku professional

Prinsip Etika Profesi Menurut IAI


Prinsip Etika disahkan oleh Kongres dan berlaku bagi seluruh anggota, sedangkan Aturan
Etika disahkan oleh Rapat Anggota Himpunan dan hanya mengikat anggota Himpunan yang
bersangkutan.
Prinsip Etika disahkan oleh Kongres dan berlaku bagi seluruh anggota. Adapun prinsip –
prinsip tersebut adalah:
1.Tanggung Jawab Profesi
2.Kepentingan Publik
3.Integritas
4.Obyektivitas
5.Kompetensi dan Kehati – hatian Profesional
6.Kerahasiaan
7.Perilaku Profesional
8.Standar Teknis

Aturan Dan Interpretasi Etika


Interpretasi Aturan Etika merupakan interpretasi yang dikeluarkan oleh Badan yang dibentuk
oleh Himpunan
 Fungsi Etika
Etika ingin menampilkan ketrampilan intelektual yaitu ketrampilan untuk berargumentasi
secara rasional dan kritis.
Faktor – faktor Yang Mempengaruhi Pelanggaran Etika:
1) Kebutuhan Individu
2) Tidak Ada Pedoman
3) Perilaku dan Kebiasaan Individu Yang Terakumulasi dan Tak Dikoreksi
4) Lingkungan Yang Tidak Etis
5) Perilaku Dari Komunitas

7.4 Pengertiaan Akuntan Pendidik


akuntan pendidik sebagai tenaga pengajar di institusi pendidikan dan bertugas untuk
mengembangkan pendidikan akuntansi.
Syarat Akuntan Pendidik
Untuk menjadi seorang akuntan pendidik harus memiliki syarat-syarat tertentu. Syarat
tersebut sebagai berikut :
1. Melaksanakan UNA (Ujian Nasional Akuntansi) yang di adakan oleh konsorsium
pendidikan tinggi ilmu ekonomi sesuai Surat Keputusan Menteri RI tahun 1979.
2. Pendidikan sarjana jurusan akuntansi dari fakultas ekonomi yang memiliki gelar
akuntansi.
hal yang dikuasai untuk menjadi pendidik, diantaranya :
1. Mampu melakukan alih pengetahuan (transfer of knowledge)
2. Menguasai tingkat pendidikan tinggi
3. Mampu mengembangkan pengetahuan

7.5 Bidang Pekerjaan Akuntan Pendidik


Adapun tugas akuntansi pendidik sebagai berikut :
1) Menyusun kurikulum
2) Mengajar akuntansi
3) Melakukan penelitian tentang akuntansi untuk pengembangan ilmu akuntansi.
7.6 Aturan Etika Akuntan Pendidik
Adapun kode etiknya sebagai berikut :
1.Tanggung Jawab Profesi
2.Integritas
3.Objektivitas
4.Kompeten
5.Dapat Dipercaya
6.Profesional
7.7 Jenjang Karir Akuntan Pendidik
Akuntan pendidik pun mengambil peran untuk merangkap pekerjaan sebagai pelayan
masyarakat. Dengan membuka praktik secara independen bagi masyarakat atau berbagai
pihak yang membutuhkan keahlian dari akuntan pendidik tersebut.

Anda mungkin juga menyukai