Anda di halaman 1dari 24

MODUL PERKULIAHAN

Etika Profesi

Isu Isu Etika Dalam Bisnis Dan Profesi

Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh


Fakultas Ekonomi Program Studi
dan Bisnis Akntansi
MK10230 Supriyanto Ilyas, S.E. Msi, Ak. CA

14
Abstract Kompetensi
Modul ini menjalaskan dan Setelah mempelajari modul ini,
membahas mengenai mahasiswa mampu menjelaskan
mengenai
Pendahuluan
Seperti telah dijelaskan pada bagian terdahulu Profesi Akuntansi telah
membuktikan eksistensinya sejak puluhan tahun bahkan abad yang lalu. Profesi
akuntansi telah mengalami perkembangan dari waktu ke waktu hingga saat ini.si.
Profesi akuntansi melekat dalam organisasi organisasi baik organisasi bisnis
dan non bisnis. Dengan demikian keduanya akan mengalami perkembangan sejalan
dengan perkembangan teknologi dan transportasi sampai ke isu globalisasi.
Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai berbagai isu dalam dunia bisnis dan
akuntansi yang semuanya bersifat historis . Dengan demikian , isu isu tersebut dibahas
untuk dikaji “hikmahnya” dalam pengembangan dunia bisnis dan akuntansi.

Isu isu dalam dunia bisnis

Isu adalah masalah pokok yang berkembang di masyarakat atau suatu


lingkungan yang belum tentu benar, serta membutuhkan pembuktian. Isu adalah
topic yang menarik untuk didiskusikan dan sesuatu yang memungkinkan orang
untuk mengemukakan pendapat yang bervariasi. Isu muncul dikarenakan
adanya perbedaan nilai. Etik merupakan bagian dari filosofi yang berhubungan
erat dengan nilai manusia dalm menghargai suatu tindakan, apakah benar atau
salah dan apakah pernyataan itu baik atau buruk. Moral adalah keyakinan
individu bahwa sesuatu adalah mutlak baik, atau buruk walaupun situasi
berbeda. Teori moral mencoba menformulasikan suatu prosedur dan
mekanisme untuk pemecahan masalah etik. Issue moral (etik) adalah topik yang
penting berhubungan dengan benar dan salah dalam kehidupan sehari – hari,
begitu juga dal dunia bisnis dan profesi.

Didalam bisnis tidak jarang berlaku konsep tujuan menghalalkan segala cara.
Bahkan tindakan yang berbau kriminal pun ditempuh demi pencapaian suatu
tujuan. Kalau sudah demikian, pengusaha yang menjadi pengerak motor
perekonomian akan berubah menjadi binatang ekonomi.

‘2020 Etika Profesi


2 Supriyanto Ilyas dan Tim
Biro Akademik dan Pembelajaran
http://www.widyatama.ac.id
Terjadinya perbuatan tercela dalam dunia bisnis tampaknya tidak menampakan
kecenderungan tetapi sebaliknya, makin hari semakin meningkat. Tindakan
mark-up, ingkar janji, tidak mengindahkan kepentingan masyarakat, tidak
memperhatikan sumber daya alam maupun tindakan kolusi dan suap
gmerupakan segelintir contoh pengabdian para pengusaha terhadap etika
bisnis. Secara sederhana etika bisnis dapat diartikan sebagai suatu aturan main
yang tidak mengikat karena bukan hukum.
Isu etika yang signifikan dengan dunia bisnis dan profesi, diantaranya :

Benturan kepentingan
Benturan kepentingan adalah perbedaan antara kepentingan ekonomis
perusahaan dengan kepentingan ekonomis pribadi Direktur, Komisaris atau
pemegang saham utama di suatu perusahaan. Benturan kepentingan ini dapat
dikategorikan menjadi 8 jenis situasi sebagai berikut:
· Segala konsultasi atau hubungan lain yang signifikan atau berkeinginan
mengambil andil di dalam aktivitas pemasok, pelanggan atau pesaing
(competitor).
· Segala kepentingan pribadi yang berhubungan dengan kepentingan
perusahaan. Segala hubungan bisnis atas nama perusahaan dengan personal
yang masih ada hubungan keluarga ( family ) dengan perusahaan yang dikontrol
oleh personal tersebut.
· Segala posisi dimana karyawan dan pimpinan perusahaan mempunyai
pengaruh ( control ) terhadap evaluasi hasil pekerjaan atau kompensasi dari
personal yang masih ada hubungan keluarga.
· Segala penggunaan pribadi maupun berbagai informasi rahasia
perusahaan demi suatu kepentingan pribadi, seperti anjuran untuk membeli atau
menjual barang atau produk milik perusahaan yang didasarkan atas informasi
rahasia tersebut.
· Segala penjualan atau pembelian perusahaan yang menguntungkan
pribadi. Segala penerimaan dari keuntungan seseorang atau organisasi atau
pihak ketiga yang berhubungan dengan perusahaan. Segala aktivitas yang
berkaitan dengan insider trading atas perusahaan yang telah go public yang
merugikan pihak lain.

‘2020 Etika Profesi


3 Supriyanto Ilyas dan Tim
Biro Akademik dan Pembelajaran
http://www.widyatama.ac.id
Semua situasi benturan kepentingan adalah kecurigaan dari segi moral,
namun beberapa diantaranya lebih serius daripada yang lain. Terdapat tiga cara
untuk membedakan benturan kepentingan, antara lain:
1. Benturan kepentingan aktual dan potensial
Aktual di sini apabila kepentinan pribadi menyebabkan seseorang
bertindak bertentangan denan pihak lain yang seharusnya dipenuhi opeh orang
tersebut. Potensial apabila terdapat kemungkinan bahwa seseorang akan tidak
mampu memenuhi kewajiban untuk berttindak memenuhi kepentingan pihak
lain, sekalipun orang tersebut belum melakukannya.
2. Benturan kepentingan pribadi dan non-pribadi
Jika seorang akuntan yang kepentingan pribadinya berbenturan dengan
kepentingan klien disebut benturan kepentingan pribadi, sedangkan saat
seorang akuntan memberikan jasanya, maka disbut benturan kepentingan non-
pribadi
3. Benturan kepentingan individu dan organisasi
Dalam hubungan keagenan, lazimnya adalah seorang yang bertindak
demi kepentingan prinsipal. Prinsipal ini bisa individu atau organisasi. Akan
tetapi, organisasi juga dapat bertindak sebagai agen dan karenanya jua bisa
merupakan pihak yang kepentingannya berbenturan.

Bentuk-bentuk dari Benturan Kepentingan yaitu;


a. Pertimbangan yang bias
Benturan ini biasanya berupa pertimbangan akuntan yang mementingkan
kepentingan pribadinya sehingga mengabaikan kepentingan klien.
b. Kompetisi langsung
Ini dapat berupa benturan dalam pekerjaan seorang pegawai dengan
perusahaannya di mana sama-sama memiliki kepentingan
c. Penyalahgunaan kedudukan/posisi
Biasanya dengan kedudukan benturan yang terjadi berupa nepotisme atau
mengedepankan keluarga dengan jabatannya daripada seseorang yang
mungkin lebih ahli yang bukan keluarganya.
d. Pelanggaran kerahasiaan

‘2020 Etika Profesi


4 Supriyanto Ilyas dan Tim
Biro Akademik dan Pembelajaran
http://www.widyatama.ac.id
Pelanggaran ini biasanya untuk mendapatkan kepentingan pribadinya dengan
mengungkapkan rahasia yang merugikan pihak lain.
Benturan yang terjadi pada Akuntan profesional yaitu kepentingan atau
hubungan yang membuat pertimbangan-pertimbangan seorang akuntan dapat
goyah, sehingga seorang akuntan harus tetap menjag integritas, objektivitas dan
independensi nya terhadap setiap kepentinan dan hubungan.
Jenis-jenis Benturan Kepentingan bagi Akuntan Profesional
1. Kepentingan pribadi seorang akuntan berbenturan dengan kepentingan
stakeholder atau orang lain.
2. Kepentingan pribadi akuntan dan beberapa stakeholder berenturan
dengan stakeholder lainnya.
3. Kepentingan satu klien diutamakan daripada kepentingan klien lainnya.
4. Kepentingan satu atau beberapa stakeholder berbenturan dengan satu
atau beberapa stakeholder lainnya

Berikut ini adalah beberapa issu dalam dunia bisnis yang patut mendapat perhatian. Isu isu
tersebut mencakup (berkaitan dengan);
1. Isu Penistaan Agama
2. Isu Lingkungan – Pencemaran Udara
3. Isu Lingkunagn - Sosial
4. Isu Ketenagakerjaan – Ras
5. Isu Ketenagakerjaan – Agama
6. Isu ketenagakerjaan - Gender
7. Isu Hak-Hak Sipil (Civil Right)
8. Isu Etika Perubahan Kerja (Changing Work Ethic)
9. Isu Hak Asasi Manusia (Human Rights)
10. Isu Korupsi (Corruption)
11. Isu Suap (Bribery)
12. Isu Pembajakan Hak Kekayaan Intelektual (Intellectual property theft )
13. Isu Keselamatan Kerja
14. Isu Kecurangan dalam Keuangan (Financial Fraud)
15. Isu Pemalsuan Dokumen
16. Isu Perlindungan Konsumen
17. Isu Kejahatan Dunia Maya (Cyber Crime)

‘2020 Etika Profesi


5 Supriyanto Ilyas dan Tim
Biro Akademik dan Pembelajaran
http://www.widyatama.ac.id
18. Isu Hukum (Laws)

Oktober 16, 2015 AKUNTANSI


GUSTANI.ID - Tidak lagi dipungkiri bahwa perkembangan ekonomi di era saat ini begitu
cepat dan masif. Ditunjukan dengan gedung-gedung pencakar langit yang menjulang dikota-kota
besar. Moda transportasi yang semakin canggih. Alat telekomunikasi yang semakin memudahkan
manusia untuk berinterakhir satu sama lain, meski berbeda tempat. Namun sangat disayangkan,
dibalik gemerlap dunia bisnis dan teknologi yang sangat pesat, terdapat beberapa isu etika dalam
bisnis yang banyak diabaikan oleh pelaku bisnis demi meraih keuntungan yang sebanyak-
banyaknya. Banyak pengusaha yang mengabaikan etika bisnis, sehingga berdampak pada
keresahan di masyarakat, bahkan ada yang menjadi bumerang bagi perusahaan yang
menyebabkan kebangkrutan.

Contoh Isu Penistaan Agama pada Bisnis

2015 - Kemunculan sandal bermotif lafadz “Allah” mengundang reaksi banyak pihak.
Sebuah produksi sandal bermotif mirip lafadz “Allah” membuat warga di Kota Malang, Jawa
Timur. Adapun penemuan tersebut bermula dari laporan pesan singkat KH. Lutfi Bashori,
Pangasuh Pondok Pesantren Ribath Al Murtahla Al Islami Singosari Malang kepada kepolisian
pada Minggu (11/10/2015) terkait adanya sandal bermotif lafadz “Allah”. Akhirnya pada Senin,
(12/10/2015), Polres Surabaya pun melakukan pemeriksaan di kawasan pergudagan Margomulyo,
Surabaya guna menindaklanjuti laporan dan informasi yang telah beradar ramai di sosial media
itu. Lantaran, tak ditemukan, pemeriksaan pun dilanjutkan di kawasan Wringinanom, Gresik yang
dilakukan oleh Polres Gresik pada Senin, (12/10/2015). Hasilnya, ditemukan ribuan sandal
berlafadz “Allah” tersebut. Setidaknya ada 300 pasang sandal disita kepolisian dari Resor Gresik
pada Senin, 12 Oktober 2015 lalu. Tak pelak, temua itu menimbulkan banyak tanggapan dari
masyarakat. Menurut sang pelapor, KH. Lutfi Bashori, sandal tersebut telah melecehkan umat
islam. Karena mencatumkan lafadz Allah di alas bawahnya. Ratusan aparat penegak hukum
sendiri sudah bersiaga di lokasi pabrik bernama PT Pradipta Perkasa Makmur yang diduga
menjadi tempat produksi sandal bermotif lafadz “Allah” itu guna berjaga-jaga untuk
mengantisipasi adanya protes dari warga. Hingga kini, pihak perusahaan sendiri masih belum
memberikan komentar terkait hasil produksi mereka. Bahkan diduga sandal bermotif lafadz
“Allah” itu telah beredar luas di Jawa Timur dan sejumlah provinsi lainnya, lantaran saat
pemeriksaan masih ditemukan 300 pasang sandal siap edar. Sementara itu, Majelis Ulama
Indonesia (MUI) Provinsi Jawa Timur telah meminta Kapolda Jatim, Irjen Pol Anton Setiajie
untuk mengusut tuntas kasus tersebut. Surat yang diserahkan oleh MUI Jatim pada staf Kapolda

‘2020 Etika Profesi


6 Supriyanto Ilyas dan Tim
Biro Akademik dan Pembelajaran
http://www.widyatama.ac.id
di Markas Polda Jatim pada Selasa, (13/10/2015), pukul 16.00 WIB itu berisikan agar Kapolda
segera menangkap tersangka karena telah melakukan penistaan agama.
(http://smeaker.com/nasional/6300/mui-jatim-minta-kapolda-beri-tindakan-tegas-oknum-
yang-terlibat-dengan-kasus-sandal-berlafadz-allah/)

: ISU LINGKUNGAN – PENCEMARAN UDARA


KASUS KABUT ASAP RIAU
2015 - Pengamat Hukum Internasional Universitas Riau (UNRI), Maria Maya Lestari SH,
MSc, MH berpendapat kasus kabut asap di Riau bukan termasuk bencana alam melainkan
pencemaran udara akibat ulah manusia. Ia mengatakan, itu terkait kasus asap saat ini di Riau
makin parah menyusul seluas 11.128 hektare lahan hutan dan perkebunan serta semak belukar di
Provinsi Riau telah terbakar sejak empat pekan terakhir, menurut data Badan Nasional
Penanggulangan Bencana (BNPB). Sedangkan satelit NOAA 18 milik Amerika yang
dioperasikan Singapura pada Selasa (4/3) mendeteksi 48 titik panas (hotspot) di daratan Sumatera,
27 titik --jumlah ini terus meningkat-- di wilayah Provinsi Riau. Menurut Maria, makin
bertambahnya titik api di Riau membuktikan penanganannya sangat lambat disertai alasan klise
tidak ada dana dan kemampuan mematikan titik-titik api yang ada. Padahal PP nomor 41 tahun
1999, kata dia, menjelaskan bahwa sumber pencemar yang dimaksud adalah sumber pencemar
adalah setiap usaha dan atau kegiatan yang mengeluarkan bahan pencemar ke udara yang
menyebabkan udara tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Ia memandang bahwa
pendefinisian tentang kasus asap di Riau penting, karena bagaimana penegakan hukum terhadap
asap akan dapat berjalan dengan baik dan tepat, bila dari penyebutan asap sebagai sebuah bencana
hanya akan membuat perubahan paradigma bahwa asap terjadi karena alam itu sendiri yang
marah seperti gempa bumi, gunung meletus ataupun tsunami. Kasus asap saat ini adalah
merupakan tindakan perusakan lingkungan terutama pembakaran lahan gambut yang
menimbulkan dampak pencemaran terhadap udara. Ia menambahkan bahwa asap di Provinsi Riau
dan kota-kota lainnya di Indonesia sudah terjadi sejak tahun 1997 sampai sekarang. Hanya saja
kasus 1997 merupakan gejala kebakaran lahan yang menimpa seluruh dunia akibat gejala el-nino
menimpa negara tropis. Namun demikian, kondisi kebakaran lahan selama lebih dari lima tahun
terakhir bencana asap di Indonesia setiap musim kemarau merupakan dampak dari tindakan
pembukaan lahan gambut (land clearing) mengingat pascapembakaran lahan sudah dapat
dipastikan "berbanding lurus" dengan meningkatnya luas lahan sawit di lahan sisa pembakaran.
Merujuk dari dua kasus di atas yang menjadi pertanyaan adalah termasuk kemanakah bencana
asap yang terjadi selama lima tahun terakhir di negara ini?. Secara Yuridis, penanggulangan
bencana diatur dalam UU Nomor 24 tahun 2007, yang membagi bencana dapat dibagi atas tiga
kategori yaitu bencana alam, bencana non alam, dan bencana sosial. Dari kasus bencana asap
yang terjadi di tahun 1997 dapat dikategorikan bencana alam karena bila melihat dari sudut

‘2020 Etika Profesi


7 Supriyanto Ilyas dan Tim
Biro Akademik dan Pembelajaran
http://www.widyatama.ac.id
pandang sebab dan akibatnya adalah merupakan bencana alam karena disebabkan oleh gejala
alam itu sendiri (el-nino/udara kering dan panas) sehingga menyebabkan hutan-hutan dan lahan
gambut mudah tersulut api dari gesekan dahan-dahan kering yang dapat menimbulkan percikan
api. Sehingga wajar seluruh negara terutama negara-negara ASEAN, sampai dengan level
nasional dan daerah turut serta melakukan penanggulangan.
(http://antarariau.com/berita/34100/kasus-kabut-asap-riau-merupakan-pencemaran-udara)

ISU KE – 3 : ISU LINGKUNGAN – SOSIAL


KASUS SALIM KANCIL

2015 - Pada Sabtu (26/9/15), petani pejuang penolak tambang pasir, di Desa Selok Awar-
awar, Lumajang, Salim Kancil, tewas mengenaskan sedang warga lain, Tosan, mengalami luka
serius. Kini Tosan dirawat intensif di RS Mawardi, Malang. Dari keterangan Walhi Jawa Timur,
menyebutkan, saat warga desa hendak menghadang kegiatan tambang pasir, diduga oknum kepala
desa mengerahkan preman sekitar 30 orang untuk mengintimidasi warga. Seorang petani, Salim,
dibawa dan dikeroyok dengan kedua tangan terikat. Mayatnya ditemukan di tepi alan dekat
perkebunan warga. Korban lain, Tosan. Dia dijemput dari rumah dan dianiaya. Dia sempat
melawan tetapi dihajar beramai-ramai. Bersyukur, berhasil diselamatkan warga dan dilarikan ke
rumah sakit. Muhnur Satyahaprabu, Manajer Kebijakan dan Pembelaan Hukum Walhi Nasional
di Komnas HAM Jakarta, Senin, (28/9/15) mengatakan, konflik pertambangan di Lumajang sudah
lama terjadi. Laporan warga menolak tambang kepada Walhi hampir dua tahun lalu. Mereka
menolak karena khawatir pertambangan mengancam produksi pertanian. Pertambangam sudah
berjalan sejak 2014. Mulanya, warga mendapat undangan Kades Selok Awar-awar untuk
sosialisasi wisata Watu Pecak. Yang terjadi, malah penambangan marak disana. Aksi penolakan
tambang dilakukan. Pada 9 September 2015, warga aksi damai tolak tambang. Keesokan hari,
pengancaman terbuka terjadi. Pada 11 September, perwakilan masyarakat melaporkan intimidasi
dan pengancaman kepada Polres Lumajang. Pada 9 September, Polres Lumajang merilis
penanganan kasus, termasuk tim penyidik. Pada 21 September, warga lapor pertambangan ilegal.
Sebenarnya, kata Munhur, pengaduan tertulis soal penolakan tambang sudah disampaikan kepada
polisi, DPRD, kementerian bahkan Presiden. Bahkan, saat audiensi dengan DPRD, berjanji
membentuk tim tetapi tak ada realisasi hingga sekarang.
(http://www.mongabay.co.id/2015/09/28/petani-tolak-tambang-di-lumajang-dibunuh-
komnas-ham-bentuk-tim-investigasi/)

KASUS KE – 4 : ISU KETENAGAKERJAAN – RASISME

‘2020 Etika Profesi


8 Supriyanto Ilyas dan Tim
Biro Akademik dan Pembelajaran
http://www.widyatama.ac.id
Iklan Bernada Rasis Terhadap TKI Di Malaysia
2015 - Sahabat pasti tahu betul kan manfaat asisten rumah tangga untuk membantu
mengerjakan urusan rumah kita sehari-hari? Yup mengingat jasa-jasa asisten rumah tangga
tersebut, seharusnya kita mengormati mereka dan tidak pernah sekalipun merendahkan atau
menghina mereka. Namun sayangnya hal tersebut tidak dirasakan oleh saudar-saudara TKI kita di
Malaysia sana. Baru-baru ini, media sosial dihebohkan dengan iklan bernada rasis yang ditujukan
untuk para TKI khusunya pembantu rumah tangga di negri Jiran tersebut. Adalah iklan penyedot
debu listrik dari RoboVoc yang memancing keegraman masyrakat Indonesia terhadap Malaysia.
Bak menagguk di air keruh, iklan bernada rasis yang mengikuti promosi vacum cleaner tersebut
kembali memanskan hubungan antara Indonesia dengan Malaysia. Bagiaman tidak, dalam tagline
iklan tersebut pihak RoboVoc secara provokatif menulis “FIRE YOUR INDONESIA MAID
NOW” atau jika diterjemahkan kedalam bahasa Indonesai berarti, “pecat pembantu Indonesia
Anda sekarang”. Terang saja hal tersebut mengundang keprihatinan dan rekasi keras dari
masyarakat Indonesia. Masyarakat meminta presiden Jokowi yang sedang mengadakan pertemuan
di Malaysia untuk menindaklanjuti iklan dengan nada rasis yang melecehkan tersebut. Selain itu,
masyarakat juga meminta presiden untuk melakukan somasi terhadap RoboVoc sebagai pihak
yang dengan sangat frontal mmebuat iklan yang berbau rasisme tersebut. Kedutaan besar
Indonesia di Malaysia sendiri telah berekasi dan meminta pihak Malaysia untuk menarik iklan
tersebut dari peredaran. Pihak Malaysia sepertinya tidak ingin menambah panas suasana. Mereka
telah menarik iklan tersebut dari peredaran. Namun ternyat, masyrakat Indonesia telah terlanjur
tersakiti atas pelecehan yang terjadi terhadap pahlawan devisa tersebut. Tak ayal kemarahan
masyrakat ini kemudian berimbas kepada situs resmi RoboVac. Situs tersebut sempat down dan
dikuasai oleh hacker Indonesia. Disitus tersebut kemudian tertulis ““Please be nice to our sisters,
they have family, they have kids. They are all need to eat, need to school, need to live, not like
your rob-bot [sic],” (Tolong, bersikaplah baik kepada saudara-saudara kami, mereka punya
keluarga,mereka punya anak-anak. Mereka semua butuh makan, butuh sekolah, butuh untuk
hidup, tidak seperti robot anda) bunyi teks yang diberi label “Warning” .
(http://www.beranda.co.id/sedih-ada-iklan-bernada-rasis-terhadap-tki-di-malaysia-pantaskah/
4811/)

ISU KE – 5 : ISU KETENAGAKERJAAN – AGAMA


Marjinalisasi Buruh: Nekat Shalat Jumat, Dipecat
2013 - Kasus bermula dari kebijakan PT. Hasil Fastindo yang dianggap melanggar hak
para buruh yang ingin menjalankan sholat Jumat. Keinginan ibadah tanpa diskriminasi ini
kemudian direspon dengan kebijakan yang mengatur jadwal ibadah sholat Jumat secara bergilir
sehingga tiap karyawan pria yang beragama Islam hanya bisa melaksanakan sholat Jumat sekali

‘2020 Etika Profesi


9 Supriyanto Ilyas dan Tim
Biro Akademik dan Pembelajaran
http://www.widyatama.ac.id
dalam tiga minggu. Jika kebijakan ini dilanggar maka sanksi PHK akan melayang pada para
buruh. Dua orang buruh yang di-PHK karena menentang kebijakan tersebut adalah Saiful
Romadhon dan Christian Dicky Susanto. Keduanya merupakan anggota Serikat Buruh
Kerakyatan (SBK). Seorang buruh PT. Hasil Fasstindo, Mahfud Zakaria, yang juga sekaligus
sebagai sekretaris dari SBK memimpin demo untuk menentang kebijakan tersebut pada tanggal
15 Maret 2012. Tidak hanya demo, namun Mahfud juga melaporkan PT. Hasil Fastindo ini ke
pihak Dinas Tenaga Kerja. Tuntutan yang dilayangkan pihak buruh ini adalah nondiskriminasi
atas buruh dalam melaksanakan ibadah berdasar dengan pasal 28 Junto Pasal 43 UU 21/2000
tentang Serikat Pekerja/Buruh dan Hak Asasi Manusia yang diatur dalam UU 39/1999
(change.org). Namun hal tersebut tidak berbuah manis dengan adanya laporan oleh PT. Hasil
Fastindo ke Polda Jatim yang ditujukan pada Mahfud Zakaria atas tuduhan fitnah dan pencemaran
nama baik. Tuduhan oleh pihak Mahfud yang dirasa tidak kuat itu serta tidak adanya tindakan
lanjut oleh Dinas Tenaga Kerja berlanjut pada meja hijau. Pada tanggal 12 Januari 2013, perkara
ini diproses dan menetapkan Mahfud Zakaria sebagai tersangka atas pencemaran nama baik.
Akhirnya sidang pun digelar untuk memproses perkara buruh ini. Oleh Jaksa, Mahfud dianggap
tidak memiliki bukti yang kuat sehingga ia dituntut 4 tahun penjara berdasar 311 ayat 1 KUHP.
Jalannya konflik ini dirasa aneh oleh sebagian pihak, karena proses penanganan perkara Mahfud
jauh lebih cepat dibanding penanganan Disnaker terhadap kasus kebijakan PT Hasil Fastindo.
Alhasil, kondisi ini pun memunculkan pro dan kontra. Puluhan buruh yang tergabung dalam
Serikat Buruh Kerakyatan (SBK) mengecam penetapan status Mahfud Zakaria sebagai tersangka.
Berbagai aksi protes pun dilakukan. Koordinator SBK, Andi Peci, menyatakan bahwa penetapan
tersebut sangat tidak realistis. Padahal Mahfud dipandang telah memperjuangkan kepentingan
buruh yang telah dirugikan oleh adanya kebijakan sholat jum’at tersebut. Namun setelah sekian
lama kasus berjalan, pada akhirnya Mahfud justru ditetakan oleh tersangka. Tidak hanya itu,
dukungan terhadap Mahfud pun mengalir dari lembaga seperti MUI sebagai tuntutan atas
penistaan agama. Demo pun dilaksanakan untuk memprotes keputusan yang menyatakan Mahfud
sebagai tersangka ini. Kondisi ini segera direspon oleh Kejaksaan Negeri (Kejari) Surabaya.
Kejari menegaskan akan mengusut kasus yang menjerat Mahfud ini. Bahkan Kejari siap
menyidangkan kasus tersebut ke Pengadilan Negeri Surabaya. Respon ini segera dilancarkan
setelah dikirimkannya tuntutan balik oleh kelompok SBK beserta delapan organisasi masyarakat
lainnya. Mereka menuntut kasus pelarangan solat jumat tersebut dicabut dan Mahfud dibebaskan
dari dari proses hukum (Hermawan, 2013). (http://koranopini.com/antitesis/marjinalisasi-buruh-
nekat-shalat-jumat-dipecat)

ISU KE – 6 : ISU KETENAGAKERJAAN – GENDER


Dipecat Saat Hamil Tua

‘2020 Etika Profesi


10 Supriyanto Ilyas dan Tim
Biro Akademik dan Pembelajaran
http://www.widyatama.ac.id
2011 — Nasib sial tengah menimpa Nurely Yudha Sinaningrum alias Naning, yang tengah
hamil tua. Naning yang merupakan staf ahli anggota Dewan dari Fraksi Partai Demokrasi
Indonesia Perjuangan, Itet Tridjajati, dipecat dengan alasan kinerjanya kurang bagus. Naning
sendiri mengakui, kinerjanya menurun karena sedang hamil. Namun, ia berharap mendapatkan
cuti kehamilan, bukan di PHK secara sepihak. Ia mengaku baru mendapat jatah tunjangannya
pada bulan Juli lalu.
Naning yang tengah hamil delapan bulan ini mengaku sudah mengatakan niatnya pada Itet
untuk cuti dengan syarat gajinya dipotong 50 persen. Namun, menurut staf lainnya yang
menelepon Naning, menyebutkan Itet tidak mau menemuinya lagi. Sepanjang bulan Agustus ini,
Naning mengakui belum mendapat tunjangan. Rencananya, Naning akan mengadukan Itet ke
Badan Kehormatan pekan depan. Itet juga dinilai Naning telah melanggar Undang-Undang
Ketenagakerjaan No 13 Tahun 2003 dan Undang-Undang No 7 Tahun 1984 tentang Konvensi
Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi terhadap Perempuan Pasal 1, Pasal 2, Pasal 11, dan
Pasal 12. Oleh karena itu, ia berniat mengadukan perlakuan politisi PDI Perjuangan itu ke
Komnas Perempuan pada Rabu pekan depan. Saat ini aksi Naning didukung penuh oleh Keluarga
Besar Rakyat Demokratik (KBRD), Barisan Perempuan Indonesia (BPI), Front Oposisi Rakyat
Indonesia (FORI), Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI), Kalyanamitra,
KOmite Solidaritas Nasional (KSN), dan Jurnalis Perempuan. Direktur YLBHI Erna Ratnaningsih
yang mendampingi Naning menyatakan, seharusnya pemecatan berdasarkan tahap-tahap dimulai
dari evaluasi, teguran lisan, dan tulisan. Naning, kata Erna, harusnya dilindungi sebagai seorang
wanita yang tengah mengandung.
http://regional.kompas.com/read/2011/08/19/19085080/Naning.Dipecat.Saat.Hamil.Tua

ISU KE – 7 : ISU HAK-HAK SIPIL (CIVIL RIGHT)


Pemerintah Belum Bisa Bayar Hak Korban Lumpur Lapindo
2015 - Draft perjanjian antara pemerintah dan PT.Minarak Lapindo Jaya (MLJ) masih
dirampungkan kata Menteri Keuangan, Bambang Brodjonegoro. Oleh karena itu pemerintah
belum bisa membayar kewajibannya ke warga Sidoarjo yang menjadi korban lumpur panas.
"Pencairannya kalau sudah semuanya beres ya, sabar," kata Bambang kepada wartawan di
kantor Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla, Jakarta Pusat, Jumat (26/6/2015). Draft tersebut adalah
draft perjanjian antara pemerintah yang menalangi kewajiban PT.MLJ terhadap warga Sidoarjo
yang terdampak lumpur panas. Setelah sembilan tahun bencana tersebut berlangsung, masih ada
warga yang belum menerima hak nya. Kewajiban PT.MLJ adalah sekitar Rp 827 miliar. Karena
mengaku tidak sanggup membayar, PT.MLJ meminta bantuan pemerintah. Kewajiban PT.MLJ
akhirnya ditalangi oleh pemerintah, dengan jaminan aset PT.MLJ sebesar sekitar Rp 2,7 triliun.
Bila dalam empat tahun PT.MLJ tidak membayar hutangnya, maka aset tersebut dikuasai negara.
Sebelumnya Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU Pera) sempat menyebutkan

‘2020 Etika Profesi


11 Supriyanto Ilyas dan Tim
Biro Akademik dan Pembelajaran
http://www.widyatama.ac.id
bahwa masih ada pembahasan antara pemerintah dan P.MLJ, yakni soal bunga dan pajak yang
harus dibayarkan PT.ML atas bantuan pemerintah. Basuki sebelumnya juga sempat menargetkan,
bahwa pada 26 Juni 2015 seluruh hak korban lumpur panas akan dibayarkan pemerintah. Namun
hari ini janji tersebut gagal dipenuhi. Bambang saat ditanya lebih dalam mengenai kesepakatan
antara pemerintah dan PT.MLJ yang belum rampung, ia enggan menjawabnya. Ia hanya
menjawab dengan pernyataan "semua masih difinalisasi."
(http://www.tribunnews.com/nasional/2015/06/26/pemerintah-belum-bisa-bayar-hak-
korban-lumpur-lapindo )

ISU KE – 8 : ISU ETIKA PERUBAHAN KERJA (CHANGING WORK ETHIC)

Hindari Bayar THR, Sejumlah Perusahaan Sengaja PHK Karyawan


2015 - Sedikitnya 60% perusahaan di Jabar diduga sengaja menghindari kewajiban
membayar tunjangan hari raya (THR) dengan menyiasati lewat kontrak kerja yang didesain
berakhir sebelum puasa. Ketua DPD Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (SBSI) '92 Jabar Ajat
Sudrajat mengatakan, fenomena seperti itu menjadi sulit terbantahkan. Terlebih berdasarkan data
statistik setiap H-30 Idulfitri angka pengangguran di Jabar mengalami peningkatan signifikan.
"Dalam dua tahun terakhir kasus ini mengalami peningkatan dan semakin memprihatinkan.
Apalagi tahun ini terjadi pelambatan pada ekonomi makro kita," katanya kepada Bisnis.com,
Selasa (2/6/2015). Untuk itu, pihaknya mendesak kepada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Jabar atau Kementerian Tenaga Kerja untuk segera membatalkan perjanjian kerja yang akan
merugikan pihak pekerja karena tidak mendapatkan hak-haknya mendapatkan THR. Hal ini
menjadi masalah karena pada praktiknya melanggaran landasan hukum yang berlaku dalam yakni
UU No13/2003 dan Kepmenaker No 100/2004 tentang Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT).
"Dalam aturan itu disebutkan bahwa PKWT tidak boleh untuk masa training dan paling lama satu
kali dalam tiga tahun. Yang ada malah tiap tahun jelang puasa kontraknya habis dan dipanggil
setelah lebaran," ujarnya. Ketua DPC Serikat Pekerja Nasional (SPN) Kota Cimahi Dadan
Sudiana mengakui, di Cimahi tak sedikit perusahaan yang melakukan PHK jelang puasa tiba demi
menghindari pembayaran THR. Pada umumnya perusahaan itu adalah perusahaan yang tidak
memiliki serikat pekerja. "Setiap tahun kami selalu menerima laporan mengenai hal ini.
Kebetulan anggota kami sendiri tidak ada karena mereka sudah tahu akan hak dan kewajibannya,"
ujarnya. Untuk melakukan advokasi atas permasalahan tersebut, organisasi yang dipimpinnya
jelang puasa ini membuka posko pengaduan permasalahan THR. Selain itu, pihaknya pun akan
lebih aktif dalam menjaring informasi di lapangan agar kaum pekerja tidak menjadi korban.
Sementara itu, Wakil Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Jabar Ari Hendarmin
menjamin perusahaan akan membayar THR sesuai dengan instruksi dari pemerintah yakni H-14
sebelum Idulfitri. Dia meminta pembayarannya diharapkan dapat dilakukan dengan berpedoman

‘2020 Etika Profesi


12 Supriyanto Ilyas dan Tim
Biro Akademik dan Pembelajaran
http://www.widyatama.ac.id
pada aturan main yang ada. "Kecuali perusahaan yang terancam bangkrut mungkin membayar
THR-nya akan sedikit bermasalah. Bisa dibayar tidak tepat waktu maupun di bawah 100%, tapi
intinya perusahaan akan membayar hak bagi pekerja," ujarnya.
(http://industri.bisnis.com/read/20150602/12/439403/hindari-bayar-thr-sejumlah-
perusahaan-sengaja-phk-karyawan)

ISU KE – 9 :ISU HAK ASASI MANUSIA (HUMAN RIGHTS)


KASUS MESUJI
2011 - Peristiwa Pembantaian keji, biadab dan tidak berprikemanusiaan terhadap warga di
daerah Mesuji Lampung Provinsi Sumatera Selatan baru-baru ini dinilai merupakan pidana berat
dan pelanggaran HAM terbesar pada tahun 2011 ini. Ironisnya, terjadi praktek pemaksaan
kehendak oleh pihak PT Silva Inhutani dan perusahaan asal Malaysia, serta adanya proses
pembiaran terjadinya aksi pembantaian secara sadis oleh aparat penegak hukum baik aparat TNI
maupun Polri. Demikian dikatakan Ketua Umum LSM-PERINTIS, Hendra Silitonga mencermati
kasus pelanggaran HAM terberat pada tahun 2011 ini yang terjadi di Provinsi Sumsel, yang
menelan korban sedikitnya 30 tewas, serta ratusan lainnya luka-luka berat dan ringan. Bila
kronologis kasus pembunuhan berencana dan terorganisir itu sebegitu parahnya, maka sudah
sewajarnya pucuk pimpinan TNI maupun Polri di Jakarta yang tidak mampu berbuat banyak agar
segera mundu, serta oknum aparat yang terlibat dipecat secara tidak hormat. Lebih jauh dikatakan,
belum hilang kasus Sondang Hutagalung yang tewas bakar diri akibat kecewa terhadap
pemerintahan SBY serta supremasi hukum yang bobrok, kini muncul lagi kasus baru yang lebih
menyedihkan lagi. Sementara itu, pasca peristiwa pembantaian keji ini, sejumlah pihak kasak-
kusuk, bahkan malam ini tengah berlangsung pembahasan dan mendengar keterangan pimpinan
Polri serta sejumlah pihak lainnya di gedung DPR RI. Terpisah, Markas Besar Kepolisian RI akan
melindungi perekam video pembantaian petani di Mesuji, Lampung. Polisi pun akan mencari
keterangan tambahan dari pelapor mengenai peristiwa tersebut. Namun Sutarman masih
merahasiakan siapa pelapor video tersebut. Polisi, lanjut Sutarman, juga akan mencari informasi
mengenai peristiwa pembantaian tersebut. Dugaan pembantaian massal petani ini terkuak saat
para petani mendatangi Komisi III Bidang Hukum DPR pagi tadi. Para petani yang didampingi
Mayor Jenderal (Purn) Saurip Kadi membawa bukti rekaman video pembantaian 30 petani di
Tulang Bawang Induk dan Tulang Bawang Barat, Lampung. Dalam video itu diperlihatkan
adanya pembantaian yang dilakukan dengan keji oleh orang-orang berseragam aparat. Ada dua
video yang merekam proses pemenggalan dua kepala pria. Sementara tampak satu pria bersenjata
api laras panjang dengan penutup kepala memegang kepala yang telah terpenggal. Selain
merekam pembunuhan keji lainnya, video lain memperlihatkan kerusakan rumah penduduk.
Peristiwa ini berawal dari perluasan lahan oleh perusahaan PT Silva Inhutani sejak tahun 2003.
Perusahaan yang berdiri tahun 1997 itu diduga menyerobot lahan warga untuk ditanami kelapa

‘2020 Etika Profesi


13 Supriyanto Ilyas dan Tim
Biro Akademik dan Pembelajaran
http://www.widyatama.ac.id
sawit dan karet. PT Silva Inhutani sendiri tidak mengetahui adanya peristiwa keji itu. Perusahaan
membantah ada peristiwa pembantaian massal petani di lokasi perusahaannya. Sebelumnya, dua
staf di perusahaan itu menyatakan Sudirman adalah pejabat di perusahaan itu yang membawahi
masalah Lampung. (http://rajawalinews.com/5172/pembantaian-keji-di-mesuji-lampung-
pelanggaran-ham-terbesar-2011/ )

ISU KE – 10 : ISU KORUPSI (CORRUPTION)


Mengulas sosok dan kejahatan Eddy Tansil
Buronan terpidana 20 tahun penjara, Eddy Tansil, tiga-tiba terlacak keberadaannya di
Negara China. Selama 17 tahun menjadi buronan Kejaksaan Agung (Kejagung) pengusaha
pengemplang uang negara ini belum juga ditangkap. Kejagung menyatakan sejauh ini masih
melacak keberadaan Eddy Tansil. Meski telah mengetahui keberadaan sang buron di China,
Kejagung beralasan Pemerintah Republik Indonesia (RI) tak memiliki perjanjian ekstradisi
dengan China. Upaya penangkapan pun dilakukan melalui cara recipropal. "Karena belum ada
perjanjian ekstradisi (dengan China), kita coba mengupayakan recipropal," ujar Kepala Pusat
Penerangan Hukum Setia Untung Arimuladi, Rabu, 26 Desember 2013. Untuk melakukan upaya
recipropal, Kejagung harus bersinergi dengan Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham).
Buronan nomor satu dalam perkara korupsi Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) terkait
Bank Bapindo ini sangat lihai menyembunyikan diri. Dia berhasil melarikan diri dari sel
penjaranya di Lembaga Pemasyarakatan Cipinang, Jakarta Timur tahun 1996. Eddy Tansil
terbukti menggelapkan uang sebesar USD565 juta melalui kredit Bank Bapindo. Perbuatannya
dilakukan melalui grup perusahaan Golden Key Group yang kini perusahaan tersebut dibeli oleh
mantan Presiden Jusuf Kalla. Atas perbuatannya tersebut, Eddy Tansil dihukum pidana penjara 20
tahun oleh Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Selain itu, Eddy Tansil juga dikenai denda senilai
Rp30 juta dan membayar uang pengganti Rp500 miliar serta mengganti kerugian negara sebesar
Rp1,3 triliun. Namun pada tanggal 4 Mei 1996 dirinya berhasil kabur dari penjara Cipinang dan
menghilang. Sosok Eddy Tansil sendiri cukup menarik didalami. Pria keturunan Tionghoa ini
memiliki nama samaran bermacam-macam. Selain Eddy Tansil, dia juga dikenal dengan nama
Tan Tjoe Hong atau Tan Tju Fuan. Dia lahir di Makassar, Sulawesi Selatan, 2 Februari 1953.
Eddy dikenal sebagai seorang pengusaha yang bergerak di bidang keuangan yakni pemilik Bank
Bapindo. Pelarian diri Eddy Tansil terungkap oleh LSM pengawas antikorupsi Gempita, yang
menyatakan pada tahun 1999 bahwa Eddy Tansil ternyata tengah menjalankan bisnis pabrik bir di
bawah lisensi perusahaan bir Jerman, Becks Beer Company, di kota Pu Tian, di provinsi Fujian,
China. Pada tanggal 29 Oktober 2007, sebuah media massa nasional memberitakan bahwa Tim
Pemburu Koruptor (TPK) yang merupakan tim gabungan Kejaksaan Agung, Kementerian Hukum
dan HAM, dan Polri, telah menyatakan bahwa mereka akan segera memburu Eddy Tansil.
Keputusan ini terutama didasari adanya bukti dari Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi

‘2020 Etika Profesi


14 Supriyanto Ilyas dan Tim
Biro Akademik dan Pembelajaran
http://www.widyatama.ac.id
Keuangan (PPATK) bahwa buronan tersebut melakukan transfer uang ke Indonesia satu tahun
sebelumnya. Namun hingga saat ini Pemerintah RI tak juga berhasil menangkap Eddy Tansil yang
sejak tahun 1999 keberadaannya diketahui tengah di China. Eddy diketahui tetap sebagai
pengusaha kaya yang terus mengembangkan bisnis hingga ke mancanegara.
source: http://nasional.sindonews.com/read/820809/13/mengulas-sosok-dan-kejahatan-
eddy-tansil-1388036043

ISU KE – 11 : ISU SUAP (BRIBERY)


FREEPORT Suap YAMAHAK
Oleh: Arkilaus Baho
Boleh dapat uang dari freeport, asalkan tidak meneror pelanggaran HAM yang dilakukan
perusahaan AS ini. Itulah nasib yang menimpa sejumlah lembaga HAM di Papua, salah satunya
Yayasan Hak Asasi Manusia Anti Kekerasan ( Yahamak ) yang bergerak di seputar areal freeport
( Timika Papua ). Cara suap freeport memang sudah canggih. Dengan dalih bantuan, apa saja
dilakukan manajemen freeport untuk menutup suara kritis. Lengkap sudah, mantan ketua
komnasham Abdul Hakim Gaurda Nusantara memilih membela freeport, tak salah kalau
Yahamak dan keuskupan gereja katolik di Timika memilih tidak ambil pusing dengan masalah
yang ada di freeport. Kali ini cara halus pun menjarah tubuh lembaga ham di Timika. Seperti
dilansir Kompas.com, bahwa Yayasan Hak Asasi Manusia Antikekerasan (Yahamak) menerima
dana bantuan untuk pelaksanaan program sebesar Rp 5,8 miliar dari PT Freeport Indonesia.
Pemberian dana itu tertuang dalam nota kesepahaman yang ditandatangani pendiri Yahamak,
Yosepha Alomang, dengan Vice President Bidang Sosial dan Kemasyarakatan PT Freeport
Indonesia Demianus Dimara, Jumat (2/3/2012), di Jayapura, Papua. Memang freeport hanya mau
kasi dana, dengan syarat tertentu. Mereka ( freeport ) senang kalau lembaga HAM tidak kritis
praktik pelanggaran ham yang terjadi akibat operasi pertambangan di Papua. Kerjasama freeport
dengan Yayasan yang di kepalai oleh penerima Nobel perdamaian ini. Yosepa Alomang, wanita
Papua yang gigih membela hak asasi Papua, tak bisa lari dari jeratan maut freeport. Pola
pemberian dana kepada YAHAMAK tidak jauh beda dengan lembaga kemanusiaa lainnya.
Menurut kedua belah pihak yang dilansir situs tersebut bahwa dana tersebut akan digunakan
untuk mengelola dan mengembangkan program-program Yahamak, seperti pendidikan,
kesehatan, dan gerakan antikekerasan dalam rumah tangga. Menurut Demianus, dana tersebut
akan diberikan untuk masa dua tahun dan diserahkan dalam dua tahap. Pada tahun pertama
Yahamak akan menerima dana sebesar Rp 2,7 miliar dan pada tahun kedua Rp 3 miliar lebih.
Yosepha mengemukakan, PT Freeport Indonesia penting untuk terlibat dalam pengembangan hak
asasi manusia (HAM) di Papua. Menurutnya, pelanggaran HAM tidak hanya terjadi di Timika,
tetapi juga di semua wilayah Papua. Kerjasama freeport dan Yahamak menggenapi kerjasama
lainnya pada beberapa lembaga HAM di Timika. Keuskupan Timika yang tahun lalu menerima

‘2020 Etika Profesi


15 Supriyanto Ilyas dan Tim
Biro Akademik dan Pembelajaran
http://www.widyatama.ac.id
sumbangan pembangunan gereja senilai 2 miliar lebih, tak bisa di lepaskan dari upaya freeport
menutup habis ruang kritis elemen pejuang hak asasi manusia di areal freeport ini. Gereja lebih
suka bicara masalah pemabukan dan Yahamak memilih jalan berjuang anti KDRT, suatu pelarian
masalah yang di picu oleh keterlibatan kedua wadah rakyat ini untuk mengangkat masalah
kemanusiaan yang terjadi dan muncul akibat resistensi modal freeport. Sejak penembakan berkali-
kali di areal freeport, kemana saja suara lembaga ham di Timika, kenapa diam? oh, ternyata
mereka diam karena freeport sudah kepung mereka dengan cara beri bantuan padahal sudah
masuk dalam jurang suap yang di praktikkan PT. Freeport. Yah, hanya dengan suap, freeport bisa
eksis walaupun keberadaannya menimbulkan malapetakan kemanusiaan. http://westpapua-
arki.blogspot.co.id/2012/03/freeport-suap-yahamak-58-miliar.html

ISU KE – 12 : ISU PEMBAJAKAN HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL


(INTELLECTUAL PROPERTY THEFT )
Kasus plagiat, Anggito Abimanyu mundur dari UGM
2014 - Dosen Fakultas Ekonomika dan Bisnis Anggito Abimanyu telah menyampaikan
permohonan pengunduran dirinya sebagai dosen UGM. Permohonan tersebut disampaikan
Anggito terkait tuduhan plagiat tulisan artikel di sebuah koran nasional. Anggito dituduh
menjiplak karya tulis Hotbonar Sinaga dan Munawar Kasan. Tulisan atas nama Anggito tersebut
tayang pada 10 Februari 2014 lalu dengan judul Gagasan Asuransi Bencana. Secara resmi pada
wartawan di UC UGM Senin (17/2), Anggito mengaku telah melakukan kesalahan pengutipan
referensi dalam sebuah folder di komputer pribadinya. "Artikel saya kirim sendiri melalui
komputer pribadi saya. Saya akui saya telah melakukan kesalahan, saya khilaf. Pengunduran diri
saya ini demi mempertahankan kredibilitas UGM sebagai universitas dengan komitmen pada
nilai-nilai kejujuran, integritas dan tanggung jawab akademik," ujar Anggito, Senin (17/2/2014).
Direktur Jenderal Haji dan Umroh Kementerian Agama RI tersebut juga menyatakan penyesalan
dan permintaan maafnya pada Rektor dan civitas akademika UGM, Dekan dan para dosen FEB
UGM, mahasiswa dan alumni UGM, termasuk pada Hotbonar Sinaga dan Munawar Kasan.
"Proses selanjutnya, saya serahkan pada UGM sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Saya tidak
akan campur tangan dan akan memprioritaskan berjalannya proses ini dari semua pekerjaan saya
karena ini menyangkut kredibilitas UGM," imbuhnya.
(http://daerah.sindonews.com/read/836509/22/kasus-plagiat-anggito-abimanyu-mundur-dari-ugm-
1392627615 )

ISU KE – 13 : ISU KESELAMATAN KERJA


Kecelakaan Kerja PT RAPP
2012 - Pangkalan Kerinci (Segmennews.com)- Kurun waktu dua bulan terakhir kerap
terjadi kecelakaan kerja di PT RAPP, bahkan 1 orang pekerja meninggal dunia. Kepala Dinas

‘2020 Etika Profesi


16 Supriyanto Ilyas dan Tim
Biro Akademik dan Pembelajaran
http://www.widyatama.ac.id
Tenagakerja dan Tranmigrasi(Kadisnakertrans) Kabupaten Pelalawan, Drs H Nasri Fisda AE
MSi menegaskan bahwa Pimpinan PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) harus di berikan
sanksi hukum. Pasalnya, pihaknya dinilai lalai dalam penerapan safety pekerja dan melakukan
pengawasan kerja karyawannya. “Pengawasan dan Standar Operasional Perusahaannya (SOP) di
nilai masih kurang. Buktinya masih ada pekerja yang mengalami kecelakaan bahkan dalam
sebulan dua orang telah meninggal dunia,” tegas Kadisnakertran kepada wartawan, Kamis
(08/11)di ruang kerjanya. Atas kejadian itu, kata Nasri pihak PT RAPP yang dianggap telah lalai
dalam melakukan pengawasan dilingkungan kerjanya, terancam sanksi hukum yang tertuang
dalam Undang-undang No. 21/2003 tentang kepengawasan ketenagakerjaan. Disamping hukum
pidana pasal 359 dan 360 KUHP, kelalaian menyebabkan orang luka dan meninggal dunia atau
luka-luka. “Kita bersama tim telah turun ke lokasi kejadian, untuk mencari bukti adanya kelalaian.
Sekarang masih menunggu hasil pemeriksaan pihak sub kontraktor. Kita juga sudah
berkoordinasi dengan Polsek Pangkalan Kerinci,” ujar mantan Kadis Perhubungan kabupaten
Pelalawan ini.
Sebutnya, jika dari pengakuan Managemen PT RAPP sudah melakukan pengawasan
secara ekstra, tapi kenapa masih sering terjadi kecelakaan kerja. Bahkan menyebabkan pekerja
meninggal dunia. PT RAPP maupun sub kontraktor harus mempertanggung jawabkan kelalaian
ini, agar kecelakaan kerja tidak terjadi lagi. “Sejauh ini saya belum mendapat laporan apa santuan
telah diberikan pada ahli waris terhadap korban kecelakaan yang menimpa Yusparisan (22) yang
tewas terjepit Rol conveyor, Sabtu (14/10) lalu. ketika baru dua hari bergabung dengan PT Putra
Tunggal Perkasa (PTB), sudah diberikan apa belum,” tukasnya. Sementara itu Coprorate
Communications Head PT RAPP, Pamungkas Trishadiatmoko dalam rilis yang di kirim pada
wartawan mengatakan kalau pihaknya menyerahkan sepenuhnya penyelidikan pihak kepolisian.
Serta hasil tim safety RAPP bersama dengan pihak kontraktor yang melakukan investigasi untuk
mengetahui penyebab terjadinya kecelakaan kerja tersebut.
(https://bumilancangkuning.wordpress.com/2012/11/08/pekerja-tewas-pt-rapp-dinilai-
abaikan-safety )

ISU KE – 14 : ISU KECURANGAN DALAM KEUANGAN (FINANCIAL FRAUD)


Skandal Akuntansi Toshiba
2015 - Toshiba Corporation didera skandal akuntansi senilai US$1,2 miliar yang
menyebabkan pemimpin perusahaan Hisao Tanaka dan dua eksekutif lainnya mengundurkan diri.
Kasus yang diduga dilakukan cukup lama ini juga menyebabkan perusahaan harus menyajikan
kembali laporan laba selama lebih dari enam tahun. Dua eksekutif lain yang mundur adalah wakil
presiden Norio Sasaki dan mantan presiden Atsutoshi Nishida, yang berperan sebagai penasihat.

‘2020 Etika Profesi


17 Supriyanto Ilyas dan Tim
Biro Akademik dan Pembelajaran
http://www.widyatama.ac.id
Pengunduran diri pada Selasa (21/7) itu terjadi setelah dua bulan sebelumnya perusahaan
mengumumkan tengah menyelidiki kemungkinan penyimpangan akuntansi. Pengunduran diri
datang setelah laporan pihak ketiga menunjukkan eksekutif puncak perusahaan menetapkan target
keuntungan realistis yang secara sistematis menyebabkan akuntansi cacat. Toshiba juga
mengumumkan Ketua Masashi Muromachi akan mengambilalih kendali perusahaan sebagai
presiden sementara. Perusahaan akan mengumumkan tim manajemen baru pada pertengahan
Agustus dan akan mengajukan laporan laba tahun fiskal 2014 pada 31 Agustus. Menurut laporan
investigasi pihak ketiga, penyimpangan akuntansi yang ‘terampil’ itu tersembunyi dari pengamat
luar. Namun, tidak ada denda telah diajukan terhadap Toshiba atau eksekutif dalam kasus ini.
Toshiba adalah perusahaan besar yang telah berdiri selama 140 tahun di Jepang dengan lini usaha
meliputi reaktor nuklir hingga chip memori. Perusahaan terjerembab dalam skandal akuntansi
terbesar di negara itu sejak 2011. Laporan itu juga menyebutkan bahwa Tanaka dan Sasaki, yang
total masa kepemimpinan keduanya mencapai enam tahun, berusaha untuk menunda pembukuan
kerugian dan karyawan tidak mampu untuk melawan perintah manajemen. Toshiba dikenal untuk
produk televisi dan elektronik, termasuk komputer dan pemutar DVD. Perusahaan tercatat
memiliki lebih dari 200.000 karyawan di seluruh dunia.
(http://finansial.bisnis.com/read/20150721/9/455185/toshiba-diguncang-skandal-akuntansi-
senilai-us12-miliar)
ISU KE – 15 : ISU PEMALSUAN DOKUMEN
KREDIT FIKTIF BSM
2013 - Badan Reserse Kriminal Mabes Polri membeberkan kronologi serta modus korupsi
dan pencucian uang kredit fiktif Rp102 miliar di Bank Syariah Mandiri (BSM) Cabang Bogor,
Jumat 25 Oktober 2013. Kasus itu bermula dari pengajuan kredit seorang pengusaha properti
bernama Iyan Permana tahun 2011. Direktur Tindak Pindana Ekonomi Khusus Bareskrim Mabes
Polri Brigjen Pol Arief Sulistyanto mengatakan, Iyan awalnya ingin mengajukan pembiayaan
kredit pemilikan rumah (KPR) untuk dia sendiri. Namun dalam proses pengajuannya, Iyan dan
tiga pegawai BSM Bogor melakukan penyimpangan kredit. “Developer (Iyan) mengajukan kredit
senilai Rp1 miliar kepada BSM Bogor. Kemudian berkembang ide itu (kredit fiktif),” kata Arief.
Iyan dan tiga pegawai BSM Bogor kemudian membuat nasabah palsu untuk dikucuri fasilitas
pendanaan KPR. Mereka memanipulasi sejumlah dokumen mulai dari surat tanah sampai KTP
palsu, dan tidak menjalani prosedur perbankan yang seharusnya dalam mengajukan kredit. Ketiga
pegawai BSM Bogor itu juga menerima hadiah dari debitur. “Ada yang dapat uang tunai Rp3-4
miliar, dan ada yang terima mobil,” ujar Arief. Kepolisian masih mendalami siapa di antara empat
tersangka yang mempunyai ide untuk membuat kredit fiktif. Keempat tersangka yang kini ditahan
Mabes Polri adalah M Agustinus Masrie selaku Kepala Cabang Utama BSM Bogor, Haerulli
Hermawan selaku Kepala Cabang Pembantu BSM Bogor, John Lopulisa selaku accounting
officer BSM Bogor, dan Iyan selaku pengembang properti. BSM Pusat telah memecat tiga

‘2020 Etika Profesi


18 Supriyanto Ilyas dan Tim
Biro Akademik dan Pembelajaran
http://www.widyatama.ac.id
pegawainya itu. “John Lopulisa di-PHK November 2012, Haerulli Hermawan di-PHK 1
Desember 2012, dan Agustinus Masrie di-PHK 4 Oktober 2013,” kata Senior Vice President
Human Capital BSM Ahmad Fauzi.
Sumber : http://nasional.news.viva.co.id/news/read/453908-kronologi-kasus-kredit-fiktif-
rp102-m-di-bank-syariah-mandiri-bogor
ISU KE – 16 : ISU PERLINDUNGAN KONSUMEN
Sembilan Merek Pembalut di Indonesia Mengandung Klorin
2015 - Demi menjaga kebersihan dan kesehatan, hampir seluruh perempuan di Indonesia
menggunakan pembalut ketika datang bulan. Namun, penelitian terbaru dari Yayasan Lembaga
Konsumen Indonesia (YLKI) mengungkapkan bahwa ada sembilan merek pembalut di Indonesia
yang mengandung zat berbahaya, salah satunya klorin. "Ada sembilan merek pembalut dan tujuh
pantyliner yang mengandung klorin yang bersifat racun," ujar peneliti dari YLKI, Arum Dinta,
dalam jumpa pers di Jakarta, Selasa (7/7). Menurut Arum, YLKI mulai menelusuri kasus ini sejak
menerima banyak laporan gangguan kulit dari konsumen setelah memakai pembalut tertentu. Dari
hasil penelitian tersebut, ditemukan bahwa pembalut yang mengandung klorin paling banyak
adalah merek CHARM dengan 54,73 ppm. Menyusul di belakang CHARM, Nina Anion
menempati posisi kedua dengan kandungan klorin sebanyak 39,2 ppm. Merek My Lady berada di
posisi ketiga dengan kandungan klorin 24,4 ppm dan menyusul di bawahnya VClass Ultra dengan
17,74 ppm. Sementara itu, Kotex, Hers Protex, LAURIER, Softex, dan SOFTNESS juga masuk
dalam daftar dengan kandungan klorin 6-8 ppm. Selain pembalut, kandungan klorin juga
ditemukan pada tujuh merek pantyliner, yaitu V Class, Pure Style, My Lady, Kotex Fresh Liners,
Softness Panty Shields, CareFree superdry, LAURIER Active Fit. Arum menuturkan bahwa
klorin sangat berbahaya bagi kesehatan reproduksi. Selain keputihan, gatal-gatal, dan iritasi,
klorin juga dapat menyebabkan kanker. Mengamini pernyataan Arum, Ketua Pengurus Harian
YLKI, Tulus Abadi, berkata, "Klorin itu terdapat dalam dioksin yang bersifat karsinogenik.
Menurut WHO, ada 52 juta berisiko terkena kanker serviks, salah satunya dipicu oleh zat-zat
dalam pembalut."Bahayanya, sekitar 52 persen produsen tidak mencantumkan komposisi zat
pembalut dan pantyliner pada kemasannya.
"Kasus tersebut melanggar Pasal 4 Undang-Undang Perlindungan Konsumen Nomor 8
Tahun 1999, yang berisi hak yang mendasar bagi konsumen adalah hak atas keamanan produk,
hak atas informasi, hak untuk memilih, hak didengar pendapat dan keluhannya, hak atas advokasi,
pembinaan pendidikan, serta hak untuk mendapatkan ganti rugi," papar Arum. Pemerintah
sebenarnya telah melansir bahwa klorin adalah zat berbahaya melalui Peraturan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia Nomor 472/MENKES/PER/V/1996. Kendati demikian, menurut
Arum, tidak ada regulasi yang melarang adanya kandungan klorin dalam pembalut. Arum pun
mendorong pemerintah untuk segera mengeluarkan regulasi pelarangan tersebut. "Merujuk pada

‘2020 Etika Profesi


19 Supriyanto Ilyas dan Tim
Biro Akademik dan Pembelajaran
http://www.widyatama.ac.id
FDA (Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat), seharusnya ada aturan pembalut
harus bebas klorin," kata Arum.
(http://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20150707130834-255-64894/sembilan-merek-
pembalut-di-indonesia-mengandung-klorin
KASUS KE – 17 : ISU KEJAHATAN DUNIA MAYA (CYBER CRIME)
Pengguna Klik BCA Terserang 'Malware Pencuri Uang'
2015 - Sejumlah pengguna layanan internet banking KlikBCA telah menjadi korban
pencurian uang. Belasan juta raib dalam sekejap akibat program jahat komputer atau populer
disebut malware. Pakar antivirus dari Vaksincom, Alfons Tanujaya, menyebutkan sedikitnya ada
tiga orang yang menjadi korban malware tersebut, salah satunya mengalami kerugian hingga Rp
13 juta. "Kemungkinan komputer korban terkena malware Zeus," kata Alfons, saat dihubungi
CNN Indonesia, Kamis (5/3). Malware Zeus merupakan salah satu program jahat yang dirancang
untuk menyerang transaksi perbankan melalui internet, versi baru aplikasi ini yang bernama
GameOver Zeus yang diketahui banyak beredar di Indonesia.
Untuk kasus korban KlikBCA, pengguna layanan internet tersebut akan menjumpai sebuah
pop-up saat mengunjungi klikbca.com. Menu tersebut meminta pengguna untuk melakukan
sinkronisasi token. Pengguna yang terkecoh dan mengikuti perintah yang tercantum pada pop-up
tersebut, secara tak sadar sedang melakuan transaksi perbankan. Tetapi sebenarnya, itu
merupakan bagian awal dari aksi penipuan perbankan secara digital. "Untuk situs KlikBCA
sebenarnya aman, yang terserang itu browser komputer korban. Bisa jadi mereka terkena Zeus,
atau add-on 'Gadis Mabuk' di Firefox," kata Alfons. Terkait soal malware pencuri uang,
sebelumnya program jahat ini dilaporkan telah menimbulkan kerugian hingga US$ 100 juta.
Aplikasi ini dibuat oleh peretas Rusia bernama Evgeniy Bogachev yang saat ini menjadi buronan
paling dicari oleh FBI. Bahkan pemerintah AS, rela memberikan hadiah US$ 3 juta bagi siapa
saja yang bisa memberikan informasi keberadaan dirinya "Tapi untuk kasus ini (KlikBCA) saya
yakin orang lokal juga terlibat," jelas Alfons.
(http://www.cnnindonesia.com/teknologi/20150305181253-185-37063/pengguna-klik-bca-
terserang-malware-pencuri-uang/ )
KASUS KE – 18 : ISU HUKUM (LAWS)
Kasus Nenek Asyani : Mencari Keadilan Hukum
Oleh : Daeng Novrial
(Pemerhati masalah sosial-politik, tinggal di Bandar Lampung)
2015 - NASIB nenek Asyani hanyalah salah satu cerita dari berbagai kasus hukum di
negeri ini. Betapa lemahnya rakyat kecil atau si miskin mencari keadilan hukum. Tuduhan
pencurian kayu jati kepada nenek Asyani oleh pihak Perhutani sebagai bentuk dari ketidakadilan
yang menimpa rakyat kecil dan mencederai hakikat keadilan hukum di negeri ini. Apa yang
sering kita sebut dengan ketidakadilan semakin nyata, ketika alat-alat negara memperlakuan

‘2020 Etika Profesi


20 Supriyanto Ilyas dan Tim
Biro Akademik dan Pembelajaran
http://www.widyatama.ac.id
warganya dengan semena-mena. Peristiwa yang bermula saat nenek Asyani dan Ruslan,
menantunya, yang tinggal di Dusun Secangan, Desa Jatibanteng, Kecamatan Jatibanteng,
memindahkan kayu jati dari rumahnya untuk dibawa ke rumah Cipto (tukang kayu) untuk
dijadikan peralatan kursi. Akan tetapi, pihak Perhutani menganggap ketujuh kayu yang telah
ditumpuk dinyatakan hasil illegal logging dan segera di proses secara hukum. Padahal, dari
ketujuh kayu tersebut merupakan hasil tebangan mendiang suami nenek Asyani yang dilakukan
lima tahun yang lalu di lahan tanah sendiri dan disimpan di rumahnya.
Kepemilikan lahan ini dibuktikan dengan kepemilikan sertifikat hak atas tanah yang
dimiliki Asyani. Tindakan Perhutani dengan memerkarakan sang nenek di Pengadilan Negeri
Situbondo Jawa Timur dengan menggunakan Pasal 12d juncto Pasal 83 Ayat (1a) Undang-
Undang Nomor 18 Tahun 2013 tentang Pemberatasan dan Pencegahan Perusakan Hutan.
Prinsip persamaan di mata hukum yang menjadi amanat dari UUD 1945 dengan tujuan
melindungi setiap warganya, pada Pasal 27 UUD 1945. Secara jelas dinyatakan bahwa segala
warga negara sama kedudukannya di dalam hukum, dan negara wajib melindungi, dengan tidak
ada pengecualian. Ternyata sering praktik ketidakadilan hukum selalu muncul. Dalam beberapa
kasus, terutama apabila orang miskin berhadapan dengan pihak yang memiliki kekuatan ekonomi,
sosial, dan politik, selalu saja tidak berdaya dan menjadi korban. Mencari keadilan menjadi
simbol dari perlawanan atas bungkamnya nurani pemerintah bagi masyarakat miskin yang
mendambakan rasa keadilan hukum. Masih banyak lagi fakta ketika para koruptor dan penjahat
berdasi diperlakukan sangat berbeda dengan orang kecil yang terjerat kasus hukum. Bantuan
hukum bagi orang miskin bukanlah sebuah ungkapan belas kasihan, melainkan menjadi hak
mendasar bagi setiap manusia untuk memperoleh pembelaan hukum. Negara wajib menyediakan
sarana bantuan hukum. Bangsa Indonesia dihadapkan pada kenyataan banyaknya perkara yang
melibatkan rakyat kecil dalam persoalan hukum. Kasus yang melibatkan orang miskin dalam
berbagai kasus, seperti penggusuran, kriminalisasi, penyerobotan tanah, dan haknya. Tingginya
biaya perkara, birokrasi yang minta dilayani, dan watak aparat pengadilan yang belum
sepenuhnya bersih dari praktik korupsi, menyebabkan rakyat kecil tertindas. Keadilan untuk
Semua . Hukum saat ini sedang berada pada kondisi yang dilematis, yaitu kondisi saat negara
telah gagal menjadikan sistem dan praktik hukum untuk melindungi keadilan kepada masyarakat
miskin dan paling tertindas. Politik negeri ini dan arah pembaruan hukum yang elitis, penegakan
hukum yang sarat korupsi dan melahirkan mafia hukum sehingga lembaga peradilan tidak mampu
menjadi pembaru hukum. Hukum Indonesia dinilai belum mampu memberikan rasa keadilan
kepada masyarakat yang tertindas. Bahkan, sebaliknya, hukum menjadi alat bagi pemegang
kekuasaan untuk bertindak semena-mena. Fenomena di negara ini ketika orang miskin atau kecil
mudah dijebloskan ke dalam penjara. Tetapi orang yang memiliki banyak uang dan kekuasaan itu
sulit untuk diusut. Penegakan hukum tidak hanya berperang dengan berbagai kepentingan
menghadapi deretan kejahatan kerah putih, seperti kasus BLBI, Century, lumpur Lapindo di

‘2020 Etika Profesi


21 Supriyanto Ilyas dan Tim
Biro Akademik dan Pembelajaran
http://www.widyatama.ac.id
Sidoarjo, pembalakan liar, kasus korupsi pejabat kelas kakap, dan rekening gendut para petinggi
negara. Sebaliknya, penegakan hukum begitu tegas terhadap kasus nenek Asyani, dan kasus
pencurian sejenis yang mengatasnamakan supermasi hukum, suasana hukum yang tumpul ke atas
tak bisa dilepaskan dari fenomena industrialisasi kekuasaan. Seperti kasus nenek Minah, pencuri
kakao, anak mencuri sandal jepit, kasus pidana warga miskin dianggap kejahatan besar dan harus
ditindak cepat langsung di jebloskan di dalam penjara. Sementara para koruptor sang maling uang
negara miliaran sampai triliunan divonis pengadilan hanya hitungan tahunan. Bahkan pejabat
negara yang sudah divonis pun masih duduk tenang menunggu proses banding hingga
mendapatkan remisi nantinya.
Hukum dan peradilan kita justru lebih banyak dimanfaatkan oleh politikus dan elite.
Sistem dan praktik hukum kita tidak akan lagi mampu memberikan keadilan kepada rakyat miskin
yang tertindas, diskriminasi ini akan berujung pada kematian hukum Indonesia. Penegakan
hukum di Indonesia seperti mata tombak yang tajam ke bawah, tetapi tumpul ke atas. Ke manakah
peran alat penegak hukum seperti polisi, kejaksaan dan badan peradilan, yang diharapkan selama
ini. Sementara Mahkamah Agung sebagai lembaga peradilan tertinggi, cenderung lebih banyak
tak mampu melakukan pembaruan hukum di Indonesia.
Perbedaan penerapan hukum antara orang besar dan orang kecil, kaya dan miskin akan
semakin mengurangi kepercayaan rakyat terhadap lembaga hukum di Indonesia. Akankah kita
percaya terhadap institusi hukum kita, kalau masih saja ada beberapa oknum yang masuk dalam
sistem pengadilan, kejaksaan, polisi, dan aparatur negara yang terjebak ke dalam lingkaran mafia
hukum. Penegak hukum dalam penyelesaian ini tidak hanya berfokus pada hukuman penjara,
tetapi juga pada perbaikan atau pemulihan perilaku terdakwa. Apalagi yang dilakukan nenek
Asyani tidak dapat dikategorikan sebagai praktik illegal logging. Para penegak hukum khususnya
penyidik, masalah ini bukanlah kasus pencurian kayu secara besar-besaran yang merugikan
negara. Hukum memang harus ditegakkan, akan tetapi masih ada upaya lain selain menghukum
seseorang dengan hukum pidana. Kita berharap pengadilan bukanlah menjadi lembaga
penghukum bagi si miskin, akan tetapi pengadilan harus bijaksana dalam mengambil putusan dan
segera membebaskan nenek Asyani dari segala tuntutan hukum. Keadilan bukanlah sekadar
menghukum orang, melainkan juga memperbaiki perilaku. Hukuman memang tidak selalu adil
bergantung pada kasus dan dampaknya. Penegak hukum semestinya mengedepankan keadilan
restoratif. Artinya, adanya kejanggalan yang harus diungkap di persidangan kasus nenek Asyani,
yang semula bukan kejahatan dijadikan kejahatan. Dakwaan jaksa yang menjerat nenek Asyani
dengan pasal illegal logging dengan ancaman penjara menjadi taruhan bagi keadilan hukum
negeri ini.,
Dalam keterpurukan praktik berhukum di negeri ini, realitas ketidakadilan hukum terutama
yang menimpa kelompok masyarakat kecil dan miskin menjadi persoalan. Saatnya kita tidak
hanya memahami dan menerapkan hukum secara legalistik-positif, yaitu cara berhukum yang

‘2020 Etika Profesi


22 Supriyanto Ilyas dan Tim
Biro Akademik dan Pembelajaran
http://www.widyatama.ac.id
berdasar pada peraturan-peraturan hukum tertulis semata (rule bound). Akan tetapi, perlu sebuah
perubahan hukum yang progresif dan berusaha keluar dari belenggu penjara hukum yang bersifat
kaku dengan pendekatan yuridis-sosiologis. Paradigma perubahan menjadi sebuah keharusan
untuk menghadirkan wajah keadilan hukum yang jelas, yang bertujuan untuk mewujudkan
keadilan, kepastian hukum, dan kemanfaatan hukum untuk kesejahteraan masyarakat tanpa
berpihak kepada siapa pun.
Hukum secara substansi bukanlah hukum yang berlaku dalam pasal-pasal yang sangat
kaku dan eksklusif. Hukum dalam pandangan sosiologis adalah hukum yang dinamis aktual dan
faktual dalam menyelesaikan pelbagai konflik sosial yang muncul dalam masyarakat. Lalu di
manakah peran negara dan pemerintah untuk segera menyelesaikannya. Apalagi, apa yang
dilakukan nenek Asyani tidak dapat dikategorikan sebagai sebuah kejahatan luar biasa.
Masalah ini bukanlah sebuah kasus pencurian kayu secara besar-besaran yang merugikan
negara. Kita selalu menunggu apakah akhir dari cerita nenek Asyani di hadapan proses hukum
nanti, nyatanya uang dan kedudukan sangat menentukan saat keadilan hukum menjadi mahal.
Semoga keadilan dan hati nurani masih ada di negeri ini.

Penggelembungan Nilai (mark up) PT. Kimia Farma Tbk


Penggelembungan nilai (mark up) PT. Kimia Farma Tbk pada tahun 2001 (Arifin,
2005). Laba bersih dilaporkan sebesar Rp 132 miliar lebih, padahal seharusnya
hanyalah sebesar Rp 99,6 miliar. Berdasarkan hasil pemeriksaan BAPEPAM,
penggelembungan sebesar Rp 32,7 miliar tersebut berasal dari: overstated atas penjualan
pada Unit Industri Bahan Baku sebesar Rp 2,7 miliar,
overstated atas persediaan barang pada Unit Logistik Sentral sebesar Rp 23,9 miliar, dan
overstated pada persediaan barang sebesar Rp 8,1 miliar dan overstated atas penjualan
sebesar Rp 10,7 miliar pada unit Pedagang Besar Farmasi (PBF).
Arifin (2005) menyatakan bahwa para akuntan adalah salah satu profesi yang terlibat
secara langsung dalam pengelolaan perusahaan (corporate governance). Dalam
hubungannya dengan prinsip good corporate governance (GCG), peran akuntan secara
signifikan terlibat dalam berbagai aktivitas penerapan prinsip-prinsipGCG.
Terbongkarnya kasus–kasus khususnya ilmu akuntansi yang terlibat dalam praktik
manajemen laba memberikan kesadaran tentang betapa pentingnya peran dunia
pendidikan dalam menciptakan sumber daya manusia yang cerdas dan bermoral.
Ungkapan tersebut mengisyaratkan bahwa sikap dan perilaku moral (akuntan) dapat
terbentuk melalui proses pendidikan yang terjadi dalam lembaga pendidikan akuntansi,

‘2020 Etika Profesi


23 Supriyanto Ilyas dan Tim
Biro Akademik dan Pembelajaran
http://www.widyatama.ac.id
dimana mahasiswa sebagai input, sedikit banyaknya akan memiliki keterkaitan dengan
akuntan yang dihasilkan sebagai output.
Kasus pelanggaran etika seharusnya tidak terjadi apabila setiap akuntan mempunyai
pengetahuan, pemahaman, dan kemauan untuk menerapkan nilai-nilai moral dan etika
secara memadai dalam pelaksanaan pekerjaan profesionalnya (Ludigdo, 1999). Oleh
karena itu, terjadinya berbagai kasus sebagaimana disebutkan di atas, seharusnya
memberi kesadaran untuk lebih memperhatikan etika dalam melaksanakan pekerjaan
profesi akuntan.
Daftar Pustaka

https://www.gustani.id/2015/10/isu-isu-etika-bisnis-business-ethical.html
http://chairani04.blogspot.co.id/2015/01/isu-etika-signifikan-dalam-dunia-bisnis.html
http://maristafitri.blogspot.co.id/2014/12/isu-etika-signifikan-dalam-dunia-bisnis.html
http://one.indoskripsi.com/judul-skripsi-makalah-tentang/tugas-etika-bisnis-dan-profesi-
isu-signifikan-dalam-dunia-bisnis-dan-p
http://www.jakartaconsulting.com/publications/articles/reputation-management/
benturan-kepentingan-kekuasaan-dan-bisnis

--------------------------------

‘2020 Etika Profesi


24 Supriyanto Ilyas dan Tim
Biro Akademik dan Pembelajaran
http://www.widyatama.ac.id

Anda mungkin juga menyukai