Anda di halaman 1dari 21

Pertemuan 1

 Latar Belakang Pendidikan Pancasila


 Dasar Pemikiran Pancasila
Dalam Pembukaan UUD 1945, Pancasila dinyatakan sebagai dasar filsafat
Negara Republik Indonesia yang secara resmi ditetapkan oleh PPKI pada tanggal
18 Agustus 1945, yang diundangkan dalam Berita Republik Indonesia tahun II No
7 tanggal 15 Febuaruari 1946.
 Dasar Filsafat Negara Republik Indonesia
Pancasila sebagai pedoman dalam memperjuangkan kemerdekaan, juga sebagai
alat pemersatu dalam hidup kerukunan berbangsa, serta sebagai pandangan hidup
untuk kehidupan manusia Indonesia sehari-hari
 Interpretasi dan Manipulasi Politik
Menurut Dr. H. Kaelan, M.S., secara filosofis, bangsa indonesia sebelum
mendirikan negara merupakan suatu bangsa yang berketuhanan dan
berkemanusiaan. rakyat adalah asal mula kekuasaan negara. ini Pancasila tidak
lagi diletakkan sebagai dasar filsafat serta pandangan hidup bangsa dan Negara
Indonesia melainkan direduksi, dibatasi dan dimanipulasi demi kepentingan
politik penguasa pada saat itu
 Landasan Pendidikan Pancasila
 Landasan Historis
para sifat dan karakter bangsa yang berbeda dengan bangsa lain, yang oleh para
pendiri negara kita dirumuskan dalam suatu rurmusan sederhana meliputi lima
prinsip, yang kemudian diberi nama Pancasila. Nilai-Nilai Pancasila menjadi
Objektif Historis yang di milik Bangsa sendiri. pancasila merupakan kristalisasi
nilai-nilai yang dimiliki oleh bangsa Indonesia sejak nenek moyang, yang
diyakini kebenarannya dan yang menimbulkan tekad untuk mewujudkannya.
 Landasan Kultural
pandangan hidupnya dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara pada satu
asas kultural yang dimiliki dan melekat pada bangsaitu sendiri. Nilai-nilai kultural
yang dimiliki oleh bangsa Indonesia.
 Landasan Filosofis
bahwa Pancasila merupakan merupakan sumber nilai dalam pelaksanaan
kenegaraan, baik dalam pembangunan nasional, ekonomi, politik, hukum, sosial
budaya, maupun pertahanan keamanan.
 PERJUANGAN BANGSA INDONESIA MELAWAN SISTEM PENJAJAH
 Asal Mula bangsa dan Masa Kejayaan Nasional Tahap berdirinya Negara
Kebangsaan
bangsa Indonesia pernah mengalami masa kejayaan nasional, yaitu berdirinya
negara-negara nasional (kerjaan Sriwijaya dan Majapahit).
Berikut Tahap berdirinya Negara Kebangsaan :
1. Zaman Sriwijaya dibawah wangsa Syailendra (600-1400)
2. Zaman Majapahit (1293-1525)
3. Republik Indonesia (17-08-45)
Pembuktian ini dapat ditemukan dalam berbagai prasasti seperti Telaga Batu,
Kedukan Bukit, Karang Brahi,Talang Tuo dan Kota Kapur. Demikian juga dalam
buku Nrgarakertagama karangan Mpu Tantular istilah Pancasila digunakan di
samping dalam artian “berbatu sendi lima”, juga berarti “pelaksanaan kesusilaan
yang lima”.
 Perjuangan, Penjajah Barat dan Perlawanan Bangsa Indonesia (Abad XVII-
XX)
- Perjuangan Sebelum Abad XX
Bangsa portugi pertama kali dating kalah oleh belada. Belanda menguasa
Indonesia (1807-1811).Prancis (1811-1816).Jepang (1942-1945).
Perlawanan Indonesia : perang Malaka, perang Ternate, perang Ambon,
perlawanan Banten, perang Makasar, perlawanan senopati, perang Maluku, perang Palu,
perang Dipenogoro, perang Aceh, perang Tapanuli dan lain-lain.
beberapa ciri perjuangan bangsa Indonesia sebelum abad XX sebagai berikut :
• Dilakukan dengan perjuangan fisik /peperangan
• Dipimpin oleh bangsawan/Raja atau Ulama (pimpinan kharismatik)
• Bersifat local atau kedaerahan
• Mempunyai tujuan untuk mengusir penjajah.
- Perjuangan Sejak Abad XX
Pada tanggal 20 Mei 1908 beberapa pemuda bangsa indonesia mendirikan
organisasi Budi Utomo yang diketuai oleh Soetomo. Lahirnya Budi
Utomo merupakan pertanda dimulainya era pergerakan lainnya seperti :
Serikat Islam (berdiri 1911 oleh H Samanhudi), Muhamadiyah (berdiri
1912 oleh K.H. Ahmad Dahlan), Perkumpulan Politik Katolik (didirikan
tahun 1925 oleh I.J. Kasimo), Nahdatul Ulama (berdiri tahun 1926oleh
K.H. Wachid Hasyim dan K.H Masykur), Partai Komunis Indonesia
(sebagai penjelmaan dari ISDV berdiri tahun 1920), Partai nasional
Indonesia ( berdiri 4 Juli 1927 oleh Ir. Soekarno) dan banyak partai
lainnya seperti Perhimpunan Indonesia (di Negeri Belanda) PNI Baru,
Partindo, Parindra, Gerindo dan lain-lain.
- Sumpah Pemuda
Kongres pemuda 1 30 april-02 Mei 1926, kongres pemuda II yang
berlangsung pada tanggal 27-28 Oktober 1928.
Pada tanggal 8 Maret 1942 pemerintah Hindia Belanda menyerah tanpa
syarat di Kalijati Subang, Jawa Barat. Sukses ditujukan untuk
membebaskan bangsa-bangsa Asia dari penjajahan Barat, mendapat
dukungan yang luas dari rakyat Asia. Namun ternyata semua propaganda
Jepang di atas hanya tipuan belaka berubah menjadi keras, bengis dan
kejam terhadap rakyat. Di dalam memperkuat kedudukannya di Indonesia,
Jepang mendirikan apa yang dikenal dengan sebutan gerakan 3A (Nippon
Cahaya Asia, Nippon Pelindung Asia dan Nippon Pemimpin Asia). Untuk
memimpin gerakan tersebut diangkat Mr. Sjamsudin. Gerakan 3A dinilai
gagal, karenanya gerakan 3A dibubarkan dan diganti oleh Putera (Pusat
Tenaga Rakyat) yang dipimpin oleh tokoh-tokoh terkenal Soekarno, Hatta,
Ki Hajar Dewantara dan K.H. Masykur. Karena tidak memenuhi harapan
pemerintah Jepang, PUTERA pun dibubarkan dan digantikan oleh
Gerakan Kebaktian Rakyat Jawa. Didalam memobilisasi pemuda untuk
membantu kekuatan pasukan Jepang, dibentuknya Heiho (Tenta Regular)
dan PETA (Pasukan Sukarela).
Pertemuan 2
 Masa kejayaan nasional
 Masa Kejayaan Sriwijaya
puncak kejayaan pemerintahan Balaputradewa.prasasti Nalanda tahun 860 M
Balaputradewa mengajukan permintaan kepada raja Dewapaladewa dari Benggala untuk
mendirikan biara. Balaputradewa adalah putra Samaratungga dari Dinasti Syailendra. pusat
pendidikan dan pengembangan agama Budha. guru agama Budhanya Sakyakirti yang menulis
buku berjudul Hastadandasastra.
1. Serangan Raja Dharmawangsa pada tahun 990 M, ketika itu yang berkuasa di Sriwijaya
ialahSri Sudami Warmadewa.
2. Serangan dari Kerajaan Colamandala yang diperintahkan oleh Raja
Rajendracoladewa pada tahun 1023 dan 1030. Serangan ketiga dilakukan pada tahun
1068 M dilakukan oleh Wirarajendra, cucu Rajendracoladewa.
3. Pengiriman ekspedisi Pamalayu atas perintah Raja Kertanegara, 1275-1292, yang
diterima dengan baik oleh Raja Melayu (Jambi), Mauliwarmedawa, semakin
melemahkan kedudukan Sriwijaya.
4. Muncul dan berkembangnya kerajaan Islam Samudra Pasai yang mengambil alih posisi
Sriwijaya.
5. Serangan Kerajaan Majapahit dipimpin Adityawarman atas perintah Mahapatih Gajah
Mada pada tahun 1477 yang mengakibatkan Sriwijaya menjadi taklukan Majapahit.
6. Kerajaan Singasari (1222-1293) adalah salah satu kerajaan besar di Nusantara yang
didirikan oleh Ken Arok pada 1222. Kerajaan Singasari mencapai puncak kejayaan ketika
dipimpin oleh Raja Kertanegara (1268-1292) yang bergelar Maharajadhiraja Kertanegara
Wikrama Dharmotunggadewa.
Ken Arok merebut daerah Tumapel, Kerajaan Kediri yang dipimpin oleh Tunggul
Ametung, pada 1222., Ken Dedes mempunyai anak bernama Anusapati raja Singasari
(1227-1248). Raja terakhir Kerajaan Singasari adalah Kertanegara.
Ken Arok
pendeta Hindu kemudian menobatkan Ken Arok sebagai raja di Tumapel dengan gelar
Sri Ranggah Rajasa Bhatara Sang Amurwabhumi. penobatan Ken Arok menimbulkan
kemarahan raja Kediri,. Kedua pasukan bertempur di Desa Ganter pada 1222. Ken Arok berhasil
memenangkan pertempuran
· Kertanegara
Pada 1227 ia dibunuh oleh Anusapati, anak tirinya Anusapati dibunuh oleh saudara
tirinya, Tohjaya Ranggawuni memerintah Kerajaan Singasari selama 20 tahun (1248-1268) dan
dibantu oleh Mahisa Cempaka (Narasingamurti). Ranggawuni wafat pada 1268 dan digantikan
oleh putranya, Kertanegara. Ia memerintah Kerajaan Singasari selama 24 tahun (1268-1292).
Serangan Pasukan Mongol
Utusan Kubilai Khan beberapa kali datang ke Singasari untuk meminta Kertanegara
tunduk di bawah Kubilai Khan. Pada 1293 pasukan Mongol menyerang Kerajaan Singasari.
Namun Kertanegara telah dibunuh oleh raja Kediri, Jayakatwang, setahun sebelumnya. Singasari
kemudian dikuasai oleh Jayakatwang.
B. Masa Kejayaan Majapahit
berdiri dari sekitar tahun 1293 hingga 1500 M. puncak kejayaan pada masa kekuasaan
Hayam Wuruk yang berkuasa dari tahun 1350 hingga 1389.
1.Sejarah Kerajaan Majapahit
Nagarakertagama merupakan puisi Jawa Kuno yang ditulis pada masa keemasan
Majapahit di bawah pemerintahan Hayam Wuruk.
2.
Sejarah Pendirian Kerajaan Majapahit
saran Aria Wiraraja Kayakatwang memberikan pengampunan kepada Raden Wijaya
memantu Kertanegara yang datang menyerahkan diri. Raden Wijaya kemudian diberi hutan
Tarik. dinamai Majapahit .tanggal kelahiran kerajaan Majapahit adalah hari penobatan Raden
Wijaya sebagai raja yaitu pada tanggal 10 November 1293. Ia dinobatkan dengan nama resmi
Kertarajasa Jayawardhana.. Slamet Muljani menduga bahwa Mahapatih Halayudha lah yang
melakukan konspirasi untuk menjatuhkan semua orang terpercaya raja agar ia dapat mencapai
posisi tertinggi dalam pemerintahan. Namun setelah kematian pemberontakan terakhir (Kuti)
Halayudha ditanggkap dan dipenjara dan lalu dihukum mati. Wijaya meninggal dunia pada pada
tahun 1309. Pada tahun 1328 Jayanegara dibunuh oleh tabib Tanca
3. Kejayaan Kerajaan Majapahit
Hayam Wuruk juga disebut Rajasanagara memerintah Majapahit dari tahun 1350 hingga
1389. Di bawah perintah Gajah Mada (1313-1364) Majapahit menguasai lebih banyak wilayah.
Menurut Kakawin Nagarakretagama pupuh XIII-XV daerah kekuasanaan Majapahit meliputi
Sumatra,semenanjung Malaya,Borneo,Sulawesi, Kepulauan Nusa Tenggara,Maluku,Papua dan
Sebagaian Kepulauan Filipina.
4.Keruntuhan Majapahit
Majapahit berangsur-angsur melemah, tampak terjadi perang saudara (Perang Paregreg)
pada tahun 1405-1406 antara Wirabhumi melawan Wikramawardhana. sirna ilang kretaning
bumi. Arti sengkala ini adalah “Sirna hilanglah kemakmuran bumi”.
5.Sistem Perekonomian Majapahit
Menurut catatan Wang Ta-yuan pedagang Tiongkok komoditas ekspor Jawa pada saat itu
ialah lada,garam,kain, dan burung kakak tua sedangkan komoditas impor adalah
mutiara,emas,perak,sutra,barang keramik dan barnag dari besi.
6.
Kebudayaan Majapahit
Dengan perayaan besar keagamaan yang diselenggarakan tiap tahun. candi Majapahit
yang masih dapat ditemui sekarang adalah candi Tikus dan candi Bajangratu di Trowulan
Mojokerto.
7. Struktur Pemerintah Majapahit
Perintah raja biasa diturunkan kepada pejabat-pejabat di bawah antara lain :
 Rakryan Mahamatri Katrini biasa dijabat putra-putra raja
 Rakryan Mantri ri Pakira-kiran dewan menteri yang melaksanakan pemerintahan
 Dharmmadhyaksa para pejabat hukum keagamaan
 Dharma-upapatti para oejabat keagamaan
Dalam Prasasti Wingun Pitu (1447 M) disebutkan bahwa pemerintahan Majapahit dibagi
menjadi 14 daerah bawahan yang dipimpin oleh seseorang yang bergelar Bhre. Daerah-daerah
bawahan tersebut yaitu : Kelinggapura, Kembang Jenar, Matahun, Pajang, Singhapura,
Tanjungpura, Tumapel, Wengker, Daha, Jagaraga, Kabalan, Kahuripan,Keeling
Raja-raja Majapahit
Berikut adalah daftar penguasa Majapahit. Perhatikan bahwa terdapat periode
kekosongan antara pemerintahan Rajasawardhana (penguasa ke-8) dan Girishawardhana yang
mungkin diakibatkan oleh krisis suksesi yang memecahkan keluagra kerajaan Majapahit menjadi
dua kelompok.
1. Raden Wijaya bergelar Kertarajasa Jayawardhana (1293-1309)
2. Kalangamet bergelar Sri jayanagara (1309-1328)
3. Sri Gitarja bergelar Tribhuwana Wijayatunggadewi (1328-1350)
4. Hayam Wuruk bergelar Sri rajasanagara (1350-1389)
5. Wikramawardhana (1389-1429)
6. Suhita (1429-1447)
7. Kertawijaya bergelar Brawijaya I (1447-1451)
8. Rajasawardhana bergelar Brawijaya II (1451-1453)
9. Purwawisesa atau girishawardhana bergelar Brawijaya III (1456-1466)
10. Pandanalas atau Suraprabhawa bergelar Brawijaya IV (1466-1468)
11. Kertabumi bergelar Brawijaya V (1468-1478)
12. Girindrawardhana bergelar Brawijaya VI (1478-1498)
13. Hudhara bergelar Brawijaya VII (1498-1518).
9. Warisan Sejarah Kerajaan Majapahit
Majapahit kadang dijadikan acuan batas politik negara Republik Indonesia saat ini.
Sukarno juga mengangkat Majapahit utk kepentingan persatuan bangsa sedangkan Orde Baru
menggunakan utk kepentingan perluasan dan konsolidasi kekuasaan negara. paviliun (pendopo)
berbagai bangunan di ibukota Majapahit dalam kitab Negarakretagama Teknik pembuatan keris

 Proses perumusan pancasila dan UUD 1945


Sebagai tindak lanjut dari janji jepang, maka tanggal 1 Maret 1945 jepang
mengumumkan akan dibentuk Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia
(Badan Penyelidik), dalam Bahasa jepang disebut Dokuritu Zyunbi Tyoosakai. Badan penyelidik
ini kemudian dibentuk tanggal 29 April 1945 dengan susuan keanggotaanya, adalah sebagai
berikut. Dengan adanya Badan Penyelidik ini, bangsa indonesia dapat secara legal
mempersiapkan kemerdekaannya, untuk merumuskan syarat-syarat yang harus dipenuhi sebagai
negara merdeka. Pada tanggal 29 mei 1945, badan penyelidik mengadakan sidangnya yang
pertama. Beberapa tokoh berbicara dalam sidang tersebut.
1. Muhammad Yamin (29 Mei 1945)
Pada tanggal 29 Mei 1945, Mr. Muh. Yamin mendapat kesempatan pertama
mengemukakan pidatonya di hadapan sidang lengkap Badan penyelidik yang pertama. Pidatonya
berisikan lima asas dasar untuk negara indonesia merdeka yang diidam-idamkan, yaitu sebagai
berikut.
 Kesejahteraan rakyat.
Setelah berpidato beliau menyampaikan usul tertulis mengenai Racangan UUD Republik
Indonesia. Di dalam pembukaan dari rancangan itu tercantum perumusan lima asas dasar negara
yang berbunyi sebagai berikut.
 Ketuhanan Yang Maha Esa.
 Kebangsaan persatuan Indonesia.
 Rasa kemanusiaan yang adil dan beradab.
 Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan.
 Keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia.
Perlu dicatat, bahwa usul lima asas dasar negara yang dikemukakan oleh Mr. Muh.
Yamin secara lisan dan yang dikemukakan secara tertulis terdapat perbedaan, hal itu sebagai
bukti sejarah.
2. Soekarno (1 Juni 1945)
Pada tanggal 1 Juni 1945, Ir. Soekarno menyampaikan pidatonya di hadapan sidang hari
ketiga Badan penyelidik. Dalam pidatonya diusulkan lima hal untuk menjadi dasar-dasar negara
merdeka, dengan rumusannnya sebagai berikut.
 Kebangsaan indonesia.
 Intenasionalisme (Perikemanusiaan).
 Mufakat (Demokrasi).
 Kesejahteraan sosial.
 Ketuhanan yang berkebudayaan.
3. Proklamasi kemerdekaan dan maknanya
Pada tanggal 9 Agustus 1945, terbentuklah Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia
(PPKI) yang disebut dalam bahasa jepang dokuritu zyunbi linkai. Ir. Soekarno diangkat sebagai
ketua dan wakilnya Drs. Moh. Hatta. Tetapi kemudian mempunyai kedudukan dan fungsi yang
penting, yaitu sebagai berikut.
1. Mewakili seluruh bangsa indonesia.
2. Sebagai pembentuk negara.
3. Menurut teori hukum, badan ini mempunyai wewenang meletakkan dasar negara (pokok
kaidah negara fundamental).
Pada tanggal 14 Agustus 1945, jepang menyerah kalah kepada sekutu. Proklamasi
kemerdekaan 17 Agustus 1945 sebagai titik puncak perjuangan bangsa Indonesia.

 Proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945 sebagai sumber lahirnya Republik Indonesia.

 Proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945 merupakan norma pertama dari tata hukum
Indonesia.
4. Proses pengesahan UUD 1945
18 Agustus 1945, PPKI mengadakan sidangnya yang pertama dengan menyempurnakan
dan mengesahkan UUD 1945.
1. Mengesahkan undang-undang dasar 1945 yang meliputi sebagai berikut.
 Melakukan beberapa perubahan pada piagam jakarta yang kemudian berfungsi sebagai
pembukaan UUD 1945.
 Menetapkan rancangan hukum dasar yang telah diterima Badan Penyelidik pada tanggal
17 Juli 1945, setelah mengalami berbagai perubahan karena berkaitan dengan perubahan
piagam Jakarta, kemudian berfungsi sebagai Undang-undang dasar 1945.
1. Memilih presiden dan wakil presiden pertama.
Menetapkan berdirinya Komite Nasional Indonesia Pusat sebagai Badan Musyawarah
Darurat.

 Perjuangan Mempertahankan dan Mengisi Kemerdekaan Indonesia


1. Masa revolusi fisik
untuk membentuk lembaga-lembaga negara tingkat pusat, serta peraturan perundang-
undangan sebagaimana dikehendaki oleh UUD 1945 adalah membutuhkan waktu lama.
2. Masa demokrasi liberal
Belanda cara membonceng tentara Sekutu yang bertugas melucuti tentara Jepang di
Indonesia.
Republik inndonesia berkembang menjadi dua pemerintahan, yaitu :
 Pemerintahan Republik Indonesia yang mempertahankan kemerdekaannya serta
kedaulatannya baik terhadap pihak Belanda maupun terhadap pihak dunia luar
berdasarkan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945.
 Pemerintahan negara-negara kecil yang didirikan oleh atau paling tidak atas bantuan
Belanda.
Belanda telah berhasil membentuk negara-negara kecil, yaitu :
1. Negara Indonesia Timur (1946)
2. Negara Sumatera Timur (1947)
3. Negara Pasundan (1948)
4. Negara Sumatera Selatan (1948)
5. Negara Jawa Timur (1948)
6. Negara Madura (1948)
Negara-negara itu bergabung dalam Bijeenkomst Voor Federal Overleg (BOF), atau
pertemuan untuk musyawaratan federal.
3. Masa orde lama
1. Makin berkuasanya modal-modal raksasa terhadap perekonomian Indonesia.
2. Akibat silih bergantinya cabinet, maka pemerintah tidak mampu menyalurkan dinamika
masyarakat kea rah pembangunan, terutama pembangunan bidang ekonomi.
3. System liberal berdasarkan UUDS 1950 mengakibatkan cabinet jatuh bangun sehingga
pemerintahan tidak stabil.
4. Pemilu 1995 ternyata dalam DPR tidak mencerminkan perimbangan kekuasaan politik
yang sebenarnya hidup dalam masyarakat, karena banyak golongan-golongan di daerah-
daerah belum terwakili di DPR.
5. Konstituante yang bertugas membentuk UUD yang baru ternyata gagal.
Presiden mengeluarkan dekrit pada tanggal 5 juli 1959. Isi dekrit tersebut yaitu :
1. Membubarkan Konstituane.
2. Menetapkan berlakunya kembali UUD 1945 dan tidak berlaku lagi UUDS 1950.
3. Dibentuknya MPRS dan DPAS dalam waktu yang sesingkat-singkatnya.
4. Masa orde baru
Orde baru bertolak belakang dengan orde lama dalam hal kebijakan ekonomi.
kebijakan politik cenderung otoriter dan monopolistic sebagai pelanjut dari rezim orde
lama.
pada tahun 1993 sekitar 1 persen penduduk memperoleh 80 persen pendapat nasional,
sedaangkan 99 persen penduduk di tingkat bawah dan menengah menerima 20 persen.
4. Masa era global
muncul krisis moneter yang berakibat jatuhnya Presiden Soeharto yang telah berkuasa
selama 32 tahun.
Pada masa orde global ini, pembangunan nasional dilaksanakan tidak lagi seperti orde
baru yang dikenal dengan nama rencana pembangunan lima tahun (Repelita), melainkan dengan
nama program pembangunan nasional (Propenas). Propenas yang telah disusun oleh Bappenas,
berlaku untuk tahun 2000-2004. Propenas tersebut meliputi berbagai bidang.
3. Pertemuan 3
 Proses Perumusan Dan Perancangan Pancasila

 Faktor Penyebab pengusiran penjajah tidak berhasil :


1) Perjuangan Sporadis waktu tidak sama
2) Tidak ada koordinasi antara satu perjuangan dengan perjuangan yang lain.
3) Penajajah telah menggunakan senjata yang modern.
4) Politik adu domba (devide et impera).

 Perjuangan Sejak Abad XX


pada tanggal 20 mei 1908 lahir Budi Utomo yang merupakan cikal bakal
pergerakan hingga tanggal 17 Agustus 1945.

 Perjuangan Bangsa Indonesia di masa Penjajahan Jepang.


- Tanggal 7 Desember 1941 melancarkan perang pasifik.
- Tanggal 8maret 1942 pemerintah Hindia Belanda menyerah tanpa syarat di kalijati
subang,jawa barat.
- Kedatangan jepang disambut gembira oleh bangsa Indonesia.
- Dalam memperkuat kedudukannya gerakan 3A (Nippon Cahaya Asia,Nippon Pelindung
asia dan Nippon Pemimpin asia)
- 3A dibubarkan diganti oleh Putera (Pusat Tenaga Rakyat) dipimpin oleh soekarno,hatta
dan K.H. Masykur.
- Putra dibubarkan diganti gerakan kebaktian Rakyat Jawa.
- Awal 1943 jepang mengalami kekalahan dimana-mana.

 Perbedaan Pandangan Antara Golongan Islam dan Paham Kebangsaan


Dibuat panitia karena siding macet. Panitia Kecil ini kemudian menunjuk sembilan orang
perumus yang selanjutnya dikenal dengan Panitia Sembilan. Anggota Panitia Sembilan itu
adalah 1) Ki Bagus Hadikusuma, 2) Kyai Haji Wakhid Hasyim, 3) Muhammad Yamin, 4)
Ahmad Subarjo, Mr. AA. Maramis, 5) Abdul Kahar Muzakir, 6) Abikusno Cokrosuyoso, 7)
Moh. Hatta, 8) H. Agus Salim, dan 9) Sukarno sebagai ketua.

 Lahirnya Piagam Jakarta


sidang Panitia Sembilan (tanggal 22 Juni 1945) telah berhasil merumuskan Pancasila itu dikenal
sebagai Piagam Jakarta (Djakarta Charter).
Bunyinya adalah sebagai berikut :
1) Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syari’at Islam bagi para pemeluk-
pemeluknya.
2) Kemanusiaan yang adil dan beradab.
3) Persatuan Indonesia
4) Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan.
5) Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

 Pengesahan Rumusan Pancasila Sebagai Dasar Negara


Dalam sidang PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia) tanggal 18 Agustus 1945
Pertemuan 4
Pancasila Sebagai Sistem Filsafat
A. PENGERTIAN FILSAFAT
Filsafat adalah suatu lapangan pemikiran dan penyelidikan manusia yang amat luas
(komprehensif). Filsafat berasal dari bahasa Yunani “ philosophos”. “Philos” atau “philein”
berarti “mencintai”, sedangkan “sophos” berarti “ kebijaksanaan “. Maka filsafat merupakan
upaya manusia untuk memenuhi hasratnya demi kecintaannya akan kebijaksanaan
Defenisi Filsafat menurut beberapa ilmuwan :
 Plato : Filsafat adalah pengetahuan tentang segala yang ada.
 Aristoteles : Filsafat menyelidiki tentang sebab dan asas segala benda.
 Al Kindi : Filsafat merupakan kegiatan manusia yang bertingkat tinggi, merupakan
pengetahuan dasar mengenai hakikat segala yang ada sejauh mungkin bagi manusia.
 Al Faraby : Filsafat merupakan ilmu [pengetahuan tentang alam maujud dan bertujuan
menyelidiki hakikat yang sebenarnya.
 Ibnu Sina/ Avicenna : Filsafat dan metafisika sebagai suatu badan ilmu tidak terbagi.
Fisika mengamati yang ada sejauh tidak bergerak. Metafisika memandang yang ada sejauh itu
ada.
 Immanuel Kant : Filsafat itu pokok dan pangkal segala pengetahuan
 Definisi Filsafat secara Etimologis. secara etimologis philosophia (filsafat) berarti cinta
kepada kebijaksanaan atau sahabat kebijaksanaan. Rasa cinta kepada kebijaksanaan yang
ada pada diri filsuf diwujudkan oleh para filsuf melalui berbagai perbuatan, yaitu: (1)
berfikir secara radikal/kontemplatif untuk mengetahui kebenaran atau hakikat segala
sesuatu; (2) Mengamalakan kebenaran; (3) Mengajarkan kebenaran; dan (4) Berjuan
mempertahankan keberanan dengan penuh pengorbanan. Hal ini sebagaimana
dicontohkan oleh Socrates dan Pythagoras.
 Definisi Filsafat secara Operasional. , filsafat dapat didefinisikan sebagai suatu proses
berpikir reflektif sistematis dan kritis kontemplatif untuk menghasilkan sistem pikiran
atau sistem teori tentang hakikat segala sesuatu secara komprehensif.
 Definisi Filsafat Secara Leksikal. Ditinjau secara leksikal, sebagaimana dijelaskan dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia, bahwa filsafat berarti sikap hidup atau pandangan hidup
(Balai Pustaka, 2005).
Dapat disimpulkan filsafat adalah ilmu pengetahuan hasil pemikiran manusia dari
seperangkat masalagh mengenai ketuhanan, alam semesta dan manusia sehingga
diperoleh budi pekerti. Adapun tujuan berfilsafat adalah untuk mencari kebenaran sesuatu
baik dalam logika (kebenaran berfikir), etika (berperilaku),mauun metafisika (hakikat
keaslian).
Manfaat mempelajari Filsafat :
 Mendidik dan membangun diri.
 Memberikan kebiasaan dan kepandaian untuk melihat dan memecahkan problem
sehari-hari
 Memberikan pandangan yang luas, membendung akuisme dan akusentrisme.
 Latihan untuk berfikir sendiri
 Memberikan dasar-dasar baik untuk kehidupan pribadi maupun untuk ilmu-ilmu
pengetahuan lainnya.

B. OBYEK FILSAFAT
Ruang lingkup obyek filsafat:
a. Obyek material
b. Obyek formal
Menurut Endang Saefudin Anshori (1981) objek material filsafat adalah sarwa yang ada
(segala sesuatu yang berwujud), yang pada garis besarnya dapat dibagi atas tiga persoalan
pokok yaitu : 1). Hakekat Tuhan; 2). Hakekat Alam; dan 3). Hakekat manusia, sedangkan
objek formal filsafat ialah usaha mencari keterangan secara radikal terhadap objek
material filsafat. Dengan demikian objek material filsafat mengacu pada substansi yang
ada dan mungkin ada yang dapat difikirkan oleh manusia, sedangkan objek formal
filsafat menggambarkan tentang cara dan sifat berfikir terhadap objek material tersebut,
dengan kata lain objek formal filsafat mengacu pada sudut pandang yang digunakan
dalam memikirkan objek material filsafat.
. Ada beberapa pengertian objek material filsafat, yaitu:
1. Segala bentuk pemikiran manusia tentang sesuatu yang ada dan mungkin ada;
2. Segala persoalan pokok yang dihadapi manusia saat dia berpikir tentang dirinya
dan tempatnya di dunia;
3. Segala pengetahuan manusia serta apa yang ingin diketahui manusia.
Dalam hal ini permasalahan yang dikaji oleh filsafat meliputi:
1. Logika ( benar dan salah )
2. Etika ( baik dan buruk )
3. Estetika ( indah dan jelek )
4. Metafisika (zat dan pikiran )
5. Politik ( organisasi pemerintahan yang ideal).
. Objek formal filsafat ilmu adalah hakikat ilmu pengetahuan, artinya filsafat ilmu lebih
menaruh perhatian terhadap problem mendasar ilmu pengetahuan, seperti apa hakikat
ilmu pengetahuan, bagaimana cara memperoleh kebenaran ilmiah dan apa fungsi ilmu itu
bagi manusia
C. MANFAAT DAN PENERAPAN FILSAFAT
Tujuan filsafat adalah mencari hakikat kebenaran sesuatu, baik dalam logika (kebenaran
berpikir), etika (berperilaku), maupun metafisika (hakikat keaslian).
berikut ini manfaat atau kegunaan dari filsafat secara umum:
1. Diperoleh pengertian yang mendalam tentang manusia dan dunia
2. Diperoleh kemampuan untuk menganalisis secara terbuka dan kritis tentang
berbagai gejala dari bermacam pandangan
3. Diperoleh dasar metode dan wawasan yang lebih mendalam serta kritis dalam
melaksanakan studi pada ilmu-ilmu khusus
4. Diperoleh kenikmatan yang tinggi dalam berfilsafat (Plato)
5. Dengan berfilsafat manusia berpikir dan karena berpikir maka manusia ada.
Menurut Rene Descartes : karena berpikir maka saya ada (cogito ergo sum)
6. Diperoleh kesadaran akan kepentingan yang memberi semangat kepada seluruh
usaha peradaban (Alfred North Whitehead)
7. Filsafat merupakan sumber penyelidikan berdasarkan eksistensi tentang manusia
(Maurice Marleau Ponty)
Kegunaan filsafat secara khusus ( dalam lingkungan sosial budaya Indonesia menurut
Franz Magnis Suseno), meliputi:
1. Menghadapi tantangan modernisasi melalui perubahan pandangan hidup, nilai-
nilai dan norma filsafat agar dapat bersikap terbuka dan kritis;
2. Filsafat merupakan sarana yang baik untuk menggali kebudayaan, tradisi, dan
filsafat Indonesia serta untuk mengimplementasikannya;
3. kritik yang membangun terhadap berbagai ketidakadilan sosial dan pelanggaran
hak asasi manusia;
4. Merupakan dasar yang paling luas dan kritis dalam kehidupan intelektual di
lingkungan akademis;
5. Menyediakan dasar dan sarana bagi peningkatan hubungan antar umat beragama
berdasarkan Pancasila..
Manfaat lainnya dalam kaitannya terhadap ilmu:
1. Agar tidak terjebak dalam bahaya arogansi intelektual;
2. Kritis terhadap aktivitas ilmu / keilmuan;
3. Merefleksikan, menguji, mengkritik asumsi dan metode ilmu terus menerus
sehingga ilmuwan tetap berada dalam koridor yang benar;
4. Mempertanggungjawabkan metode keilmuwan secara logis dan rasional;
5. Memecahkan masalah keilmuwan secara cerdas dan valid;
6. Berfikir sintesis aplikatif (lintas ilmu kontekstual);

D. CABANG FILSAFAT
Cabang atau bidang filsafat yaitu:
a. Antologi
b. Epistemology
c. aksiologi

Ahli filsafat biasanya mempunyai pembagian yang berbeda-beda, seperti:


 H. De Vos menggolongkan filsafat sebagai berikut; yaitu, metafisika, logika,
ajaran tentang ilmu pengetahuan, filsafat alam, etika dan antropologi.
 Prof. Albuerey Castell mengolongkan filsafat sebagai berikut; yaitu, teologis,
metafisika, epistemology, etika, politik dan masalah sejarah.
 Dr. Richard H. Popkin dan Dr. Avrum Astroll menggolongkan filsafat sebagai
berikut; yaitu, ethics, philosophy, metaphysics, philosophy of religion, theory of
knowledge, logics dan contemporary philosophy.
 Dr. M. J. Langeveld mengatakan; filsafat adalah ilmu kesatuan yang terdiri atas
tiga lingkungan masalah, yaitu lingkungan masalah keadaan, lingkungan masalah
pengetahuan dan lingkungan masalah nilai.
Aristoteles membagi cabang filsafat menjadi empat cabang, yaitu;
a. Logika
b. Teoritis
c. Praktis
d. Poetika
pertemuan 5
Secara filosofis Pancasila sebagai suatu kesatuan sistem filsafat memiliki, dasar ontologis,dasar
epistemologis dan dasar aksiologis.
1.) Dasar Antropologis sila-sila Pancasila : Subjek pendukung sila-sila Pnacasila adalah manusia
itu sendiri.
2.) Dasar Epistemologis Sila-Sila Pancaila : pada kerangka moralitas kodrat manusia serta
moralitas religious
3.) Dasar Aksiologis Sila-Sila Pancasila :nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila pada
hakikatnya merupakan suatu kesatuan

 Rumusan kesatuan sila-sila Pancasila sebagai sistem filsafat


Pengertian sistem adalah suatu kesatuan bagian-bagian yang saling berhubungan,saling bekerja
sama untuk suatu tujuan tertentu dan secara keseluruhan merupakan suatu kesatuan yang utuh
dan sistematis.
 Susunan Kesatuan Sila-Sila Pancasila yang Bersifat Organis
Setiap sila merupakan unsur ( bagian yang yang mutlak ) dari pancasila,maka pancasila
merupakan suatu kesatuan yang majemuk tunggal.Dalam artian setiap unsur memiliki arti
masing-masing namun saling berhubungan.
 Susunan Pancasila Yang Bersifat Hierarkis dan Berbentuk Piramidal
Pengertian matematis piramidal digunakan untuk menggambarkan hubungan hierarki sila-sila
pancasila dalam urutan-urutan luas (kuantitas) dan juga dalam hal isi sifatnya (kualitas). Kalau
dilihat dari intinya urutan-urutan lima sila menunjukkan suatu rangkaian pengkhususan dari sila-
sila di mukanya.
 Rumusan Hubungan Kesatuan Sila-Sila Pancasila yang Saling Mengisi dan Saling
Mengkualifikasi
Hal ini dimaksudkan bahwa dalam setiap sila terkandung nilai keempat sila lainnya, atau dengan
kata lain dalam setiap sila senantiasa dikualifikasi oleh keempat sila lainnya.
 Keseimbangan Konsensus Nasional
Pancasila sebagai consensus bersama yang mempertemukan antara ide golongan Islam
(agama) dan golongan nasional (sekuler) untuk menegakan Negara Pancasila yang dapat
disebut Negara Theis Demokrasi, sehingga dapat menyatukan seluruh rakyat Indonesia.
 Keseimbangan Sistem Kemasyarakatan
Pancasila merupakan titik perimbangan yang dapat mempertemukan antara aliran
individualism dan aliran kolektifism untuk menegakan Negara modern yang
menempuhkan jalan tengah dengan aliran monodualism atau disebut juga dengan Negara
berpaham integralistik.
1. Aliran pikiran individualis atau teori perorangan menyatakan bahwa : Negara
adalah masyarakat hukum (legal society)
2. Aliran pikiran kolektif atau teori golongan atau kelas (clase theory), kedudukan
ekonomi yang paling kuat
3. Aliran Integralistik, yang menyatakan bahwa Negara ialah suatu masyarakat yang
integral menjamin kepentingan seluruh rakyat sebagai persatuan untuk mengatasi
kepentingan golongan dan perorangan.
 Keseimbangan Sistem Kenegaraan : selalu menyesuaikan dengan pola pemikiran bangsa
Indonesia dalam bermasyarakat dan bernegara berlandaskan Pancasila.
 Nilai, Norma dan Moral
Nilai adalah kualitas dari sesuatu.
Prof. Notonegoro membedakan nilai kedalam 3 macam:
1. Nilai material, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi unsur manusia.
2. Nilai vital, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi manusia untuk dapat mengadakan
kegiatan atau aktivitas.
3. Nilai kerokhanian, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi rohani manusia.
Prof Dardji Darmodihardjo mengklasifikasi tentang nilai al sbb :
1. Nilai Dasar.
Adalah nilai yang bersifat tetap tidak berubah sepanjang masa, abstrak, umum, tidak
terikat dengan waktu dan tempat.
2. Nilai Instrumental.
Adalah penjabaran dari nilai dasar. Yang merupakan arahan kinerja untuk waktu dan
kondisi ttt. mempunyai sifat dinamis konstekstual danmengikuti perkembangan zaman.
3. Nilai Praksis.
Adalah merupakan penjabaran lebih lanjut dari nilai instrumental.
Dalam kenyataannya sehari-hari nilai praktis terkandung dalam cara bagaimana kita
melaksanakan nilai-nilai Pancasila
Norma adalah penjabaran/kongkretisasi dari nilai sebagai penuntun perilaku seseorang
atau masyarakat
Norma tersebut dapat dibedakan kedalam 4 Jenis yaitu :
1. Cara
2. Kebiasaan
3. Tata kelakuan
4. Custom/adat istiadat.
Moral adalah nilai-nilai dan norma yang menjadi pegangan bagi seseorang /kelompok
dalam mengatur tingkah lakunya.
Ada 3 macam Prinsip Dasar Moral, yaitu :
1. Prinsip sikap baik, bahwa manusia jangan sampai berbuat sesuatu yang merugikan
orang lain.
2. Prinsip keadilan, yaitu perlakuan yang sama dalam situasi yang sama dan menghormati
semua hak orang.
3. Prinsip hormat terhadap diri sendiri, agar manusia selalu memperlakukan diri sendiri
sebagai sesuatu yang sangat bernilai.
Petemuan 6
 Pengertian Ideologi
A. Pengertian
 Ideologi : “a system of ideas” : Suatu sistem atau pola berpikir manusia didalam
menanggapi dalam kehidupan berbangsa, bernegara dan bermasyarakat.
B. Ideologi Pancasila
Sebagai seperangkat nilai-nilai yang dirumuskan secara sistematis, rasional, teratur, konsisten,
sebagai dasar struktur seluruh dimensi kehidupan bangsa untuk mewujudkan cita-cita bangsa.
c. Hubungan Ideologi dengan Filsafat
Ideologi merupakan petunjuk pelaksanaan bagi filsafat, memberikan arah dan bimbingan yang
lebih konkrit
 PANDANGAN HIDUP PANCASILA
> Pandangan seseorang, masyarakat atau bangsa yang berisi nilai-nilai dan norma-
norma sosial yang menjadi landasan pokok tata hidup suatu masyarakat dan telah
dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari, merupakan suatu realitas
 Pancasila sebagai sistem nilai
● Nilai dasar
 Bersifat tetap, tidak berubah
 Terdapat pada lima sila PS
● Nilai instrumentas :
 Penjabaran dari nilai dasar
 Sifatnya dapat berubah, menyesuaikan diri terhadap dinamika masyarakat
● Nilai praksis
 Pancasila sebagai Ideologi Terbuka
a. Pengertian
 Ideologi terbuka adalah ideologi yang mampu berinteraksi dengan perkembangan
lingkungan dan adanya dinamika secara internal
b. Dasar pemikiran
Dari UUD 1945 bagian penjelasan
c. Faktor’s yang mempengaruhi
 Dinamika masyarakat
 Bangkrutnya ideologi komunis yang tertutup
 Pancasila sebagai satu-satunya azas dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa
dan bernegara
e. Mengatasi kekakuan ideology
f. Urgensinya keterbukaan ideologi :
a. Menyadari bahwa nilai dasar bersifat tetap
b. Penerapannya menjadi nilai instrumental dan nilai praksis berkembang secara
dinamis dan konseptual di dalam dunia modern.
 Pancasila Sebagai Ideologi Nasional
Pancasila sebagai dasar filsafat serta ideologi bangsa dan negara Indonesia, bukan
terbentuk secara mendadak serta bukan hanya diciptakan oleh seseorang sebagaimana
yang terjadi pada ideologi-ideologi lain di dunia, namun terbentuknya Pancasila melalui
proses yang cukup panjang dalam sejarah bangsa Indonesia.
 Pancasila Sebagai Ideologi Nasional
Namun yang terpenting bagi kajian ilmiah adalah bagaimana hubungan secara kausalitas
di antara kedudukan dan fungsi Pancasila dapat dipahami melalui uraian berikut :
1. Pancasila sebagai Pandangan Hidup Bangsa
Pandangan hidup bangsa dapat disebut sebagai ideologi bangsa (nasional), dan
pandangan hidup negara dapat disebut sebagai ideologi negara.
2. Pancasila sebagai Dasar Negara Republik Indonesia
Pancasila dalam kedudukannya ini sering disebut sebagai Dasar Filsafat atau Dasar
Falsafah Negara (Philosofische Gronslag) dari negara, ideologi negara atau (Staatsidee).
Dalam pengertian ini Pancasila merupakan suatu dasar nilai serta norma untuk mengatur
pemerintahan negara atau dengan perkataan Pancasila merupakan suatu dasar untuk
mengatur penyelenggaraan negara.
 Perbandingan Ideologi Pancasila dengan Ideologi besar lainnya Dunia.
PERBANDINGAN IDEOLOGI PANCASILA DENGAN IDEOLOGI LAIN

IDEOLOGI LIBERALISME KOMUNISME SOSIALISME PANCASILA


ASPEK

POLITIK/HUKUM - Demokrasi - Demokrasi - Demokrasi - Demokrasi Pancasila


liberal rakyat untuk - Hukum untuk
- Hukum untuk - Berkuasa kolektivitas menjunjung tinggi
melindungi mutlak satu - Diutamakan keadilan dan
individu parpol kebersamaan keberadaban
- Dalam politik - Hukum untuk - Masyarakat individu dan
mementingkan melanggengka sama dengan masyarakat
individu n komunis negara

EKONOMI - Peran negara - Peran negara - Peran negara - Peran negara ada
kecil dominan ada untuk untuk tidak terjadi
- Swasta - Demi pemerataan monopoli, dll yang
mendominasi kolektivitas - Keadilan merugikan rakyat
- Kapitalisme berarti demi distributif - Pelaku ekonomi :
- Monopoli negara yang BUMN (Negara)
- Persaingan - Monopoli diutamakan KOPERASI
bebas negara (Rakyat), SWASTA
(Individu)

AGAMA - Agama urusan - Agama candu - Agama harus - Bebas memilih salah
pribadi masyarakat mendorong satu agama
- Bebas - Agama harus berkembangn - Agama harus
beragama dijauhkan dari ya menjiwai dalam
- Bebas memilih masyarakat kebersamaan kehidupan
agama - Atheis bermasyarakat,
- Bebas tidak berbangsa dan
beragama bernegara

- Individu diakui
keberadaannya
PANDANGAN - Individu lebih - Individu tidak - Masyarakat
- Masyarakat diakui
penting penting lebih penting
TERHADAP keberadaannya
daripada - Masyarakat daripada
- Hubungan individu
INDIVIDU DAN masyarakat tidak penting individu
dan masyarakat
- Masyarakat - Kolektivitas
MASYARAKAT dilandasi 3S
diabdikan bagi yang dibentuk
(Selaras, Serasi,
individu negara lebih
Seimbang)
penting
- Masyarakat ada
karena ada individu
- Individu akan
mempunyai arti
apabila hidup di
tengah masyarakart

CIRI KHAS - Penghargaan - Atheisme - Kebersamaan - Keselarasan,


atas HAM - Dogmatisme - Akomodasi keseimbangan, dan
- Demokrasi - Otoriter - Jalan tengah keserasian dalam
- Negara Hukum - Ingkar HAM setiap aspek
- Menolak - Reaksi kehidupan
Dogmatis terhadap
- Reaksi Liberalisme
terhadap dan
absolutisme Kapitalisme

Pertemuan 7
 PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA
Pancasila sebagai Pandangan Hidup Bangsa
Pancasila dipakai sebagai petunjuk arah semua kegiatan atau aktifitas hidup dan
kehidupan di dalam segala bidang, ini berarti bahwa segala tingkah laku dan tindak perbuatan
setiap manusia Indonesia dijiwai dan merupakan pancaran dari semua sila Pancasila.
demikian dalam Negara Pancasila pandangan hidup masyarakat tercermin dalam
kehidupan Negara yaitu Pemerintah terikat oleh kewajiban Konstitusional, yaitu kewajiban
pemerintah dan lain-lain penyelenggaraan Negara untuk memelihara budi pekerti kemanusiaan
yang luhur dan memegang teguh cita-cita moral rakyat yang luhur (Darmodihardjo, 1996:35)

 Dinamika pancasila sebagai ideologi dalam sejarah bangsa


Pancasila sebagai Dasar Negara Republik Indonesia
Pancasila dalam kedudukannya ini sering disebut sebagai Dasar Filsafat atau Dasar
falsafah Negara (Philosofische Grondslag) dari Negara, ideology Negara atau (Staatsidee).
bahwa tujuan utama dirumuskannya Pancasila adalah sebagai dasar Negara Republik
Indonesia.

 Perbandingan ideologi pancasila dengan ideologi lainnya


Ideologi Pancasila
dalam ideology Pancasila mengakui atas kebebasan dan kemerdekaan individu, namun
dalam hidup bersama sehingga dengan demikian harus mengakui hak-hak masyarakat. nilai-nilai
ketuhanan senantiasa menjiwai kehidupan manusia dalam hidup Negara dan masyarakat.
Kebebasan manusia dalam rangka demokrasi tidak melampaui hakikat nilai-nilai ketuhanan,
bahkan dalam rangka ketuhanan terjelma dalam bentuk moral dalam ekspresi kebebasan
manusia.
 Ideologi Liberal

Paham liberalisme berkembang dari akar-akar rasionalisme yaitu paham yang meletakan
rasio sebagai sumber kebenaran tertinggi, materialisme yang meletakan materi sebagai nilai
tertinggi, empirisme yang mendasarkan atas kebenaran fakta empiris (yang dapat ditangkap
dengan indra manusia), serta individualisme yang meletakan nilai dan kebebasan individu
sebagai nilai tertinggi dalam kehidupan masyarakat dan Negara.
menurut paham liberalism memandang bahwa manusia sebagai manusia pribadi yang utuh dan
lengkap dan terlepas dari manusia lainnya. liberalism harus tetap menjamin kebebasan individu,
dan untuk itu maka manusia secara bersama – sama mengatur Negara.
Berdasarkan pandangan filosoifis tersebut hampir dapat dipastikan bahwa dalam sistem
Negara liberal membedakan dan memisahkan antara Negara dengan agama atau bersifat sekuler.

 Ideologi Komunis

Berbagai macam konsep dan paham sosialisme sebenarnya hanya paham komunisme
sebagai paham yang paling jelas dan lengkap. Paham ini adalah sebagi bentuk reaksi diatas
perkembangan masyrakat kapitalis sebagai hasil dari ideologi liberal. Berkembangnya paham
individualism liberalism yang berakibat munculnya masyarakat kapitalis menurut paham ini
mengakibatkan penderitaan rakyat, sehingga komunisme muncul sebagai reaksi atas penindasan
rakyat kecil oleh kalangan kapitalis yang didukung oleh pemerintah. Bertolak belakang dengan
paham liberalism individualism

Anda mungkin juga menyukai