Halo para siswa baru SMP SEMINARI PIUS XII KISOL Kalian tentu patut bersyukur
kepada Tuhan Yang Maha Esa karena telah menyelesaikan pendidikan di sekolah dasar dan
kini berada di bangku sekolah menengah SANPIO. Saatnya kalian mewujudkan rasa syukur
itu dengan semakin tekun beribadah serta rajin belajar, termasuk di pembelajaran
Pendididikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) ini. Inilah saatnya kalian menjadi
pribadi yang lebih bijak serta lebih pembelajar dibanding sebelumnya. Dalam pembelajaran
pertama PPKn kali ini kalian diajak lebih dahulu mengenal burung Garuda, burung yang
dijadikan lambang negara Republik Indonesia. Lambang inilah yang dijadikan sarana untuk
mengenalkan
Pancasila melalui perisai di dadanya. Kalian tahu, perisai tersebut berisi gambar bintang
lambang ketuhanan, rantai lambang kemanusiaan, pohon beringin lambang persatuan,
banteng lambang kerakyatan, dan padi-kapas lambang keadilan sosial. Kelima gambar
tersebut melambangkan Pancasila yang proses kelahirannya melalui waktu yang panjang
dalam perjalanan sejarah bangsa Indonesia. Setidaknya terdapat empat periode atau tahapan
dalam proses kelahiran Pancasila tersebut. Keempatnya adalah tahapan latar sejarahnya,
proses kelahiran, perumusan, serta penetapan akhir Pancasila sehingga menjadi dasar negara
Republik Indonesia.
Kalian sudah sangat mengenal gambar Garuda Pancasila. Tentu kalian juga hafal
lima sila Pancasila, yaitu sila ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, serta
keadilan sosial. Karena itu, tidakkah kalian ingin tahu bagaimana Pancasila dilahirkan?
Sebelum mempelajari sejarah kelahiran Pancasila, sebaiknya memahami lebih dahulu
kehidupan bangsa Indonesia di masa lampau. Yakni kehidupan di masa sejarah awal,
zaman kerajaan Nusantara, zaman penjajahan, hingga zaman kebangkitan nasional
sebelum merdeka. Sejak zaman dahulu itu, nilai-nilai Pancasila sudah menjadi bagian dari
kehidupan masyarakat di wilayah yang sekarang menjadi bagian dari negara Indonesia
ini. Maka para ahli pun menyebut bahwa Pancasila memang “digali dari bumi Indonesia
sendiri.”
3. Masa Penjajahan
Makmurnya negeri ini mengundang orang asing datang dari Tiongkok, India,
Arab, lalu Eropa. Mula-mula mereka semua berdagang. Namun bangsa-bangsa Eropa
kemudian mulai menjajah Nusantara. Hal itu dilakukan oleh bangsa Portugis,
Spanyol, Inggris, dan akhirnya Belanda yang menjajah selama sekitar 350 tahun. Di
Sumatra terjadi perlawanan oleh Sultan Iskandar Muda, Sultan Badaruddin, Si
Singamaraja, Imam Bonjol dalam Perang Paderi (1803-1837) dan Cut Nya’ Dhien
dalam Perang Aceh (1873-1904). Di Jawa terjadi Perang Diponegoro (1825-1830).
Pattimura di Maluku, Jelantik di Bali, juga Pangeran Antasari di Kalimantan juga
mengangkat senjata. Sedangkan perang laut besar-besaran dilakukan Sultan Babullah
di perairan Maluku dan Papua, Hang Tuah di Selat Malaka, juga Sultan Hasanuddin
di Laut Sulawesi dan Laut Jawa. Dengan nilai ketuhanan yang kuat, para pahlawan
pun berjuang untuk menegakkan nilai kemanusiaan dan nilai persatuan.
***Setelah mempelajari materi di atas, silakan anda menyelesaikan tugas assesmen di LMS
sanpio. Dengan cara klik tugas- cari mata pelajaran ppkn kemudian kerjakan tugas tesebut.