Anda di halaman 1dari 29

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Pancasila sebagai dasar negara republik Indonesia sebelum disahkan pada


tanggal 18 Agustus 1945 oleh PPKI, nilai-nilainya telah ada pada bangsa
Indonesia sejak zaman dahulu kala sebelum bangsa Indonesia mendirikan negara,
yang berupa nilai-nilai adat istiadat, kebudayaan serta religius.Proses perumusan
materi Pancasila secara formal dilakukan dalam sidang-sidang BPUPKI pertama,
sidang panitia sembilan, sidang BPUPKI kedua, serta disahkan secara yuridis
sebagai dasar filsafat negara Indonesia.
Dalam kenyataannya kita sebagai bangsa Indonesia kurang memahami
Pancasila secara utuh, terutama dalam kaitanya dengan jati diri bangsa Indonesia,
untuk memahaminya diperlukan pemahaman sejarah perjuangan bangsa Indonesia
untuk membentuk suatu negara yang berdasarkan suatu asas hidup bersama demi
kesejahteraan hidup bersama, yaitu negara yang berdasarkan Pancasila. Selain itu
secara epistemologis sekaligus sebagai pertanggung jawaban ilmiah, bahwa
Pancasila selain sebagai dasar negara Indonesia juga sebagai pandangan hidup
bangsa, jiwa dan kepribadian bangsa serta sebagai perjanjian luruh bangsa
Indonesia suatu mendirikan negara.
Perubahan yang terjadi di dunia ini terasa begitu cepat sehingga
menyebabkan seluruh tatanan yang ada di dunia ini ikut berubah, sementara
tatanan yang selama ini diyakini kebenaranya diyakini sejarahnya menjadi usang.
nilai-nilai sejarah yang menjadi panutan hisdup telah kehilangan otoritasnya,
sehingga manusia menjadi bingung dalam memajukan negaranya sendiri.

1
1.2 Rumusan Masalah

A. Nilai-Nilai Pancasila Dalam Sejarah Perjuangan Bangsa


B. Masa Proklamasi Kemerdekaan
C. Sidang PPKI
D. Masa Setelah Proklamasi Kemerdekaan
E. Tokoh-Tokoh Perumusan Pancasila
F. Gerakan 30 September
G. Sejarah Penciptaan Lambang Garuda Pancasila
H. Proses Bangsa Indonesia Menjadi Negara Kesatuan Republik
Indonesia

1.3 Tujuan

A. Untuk lebih mengenal Nilai Sejarah Perjuangan Indonesia


B. Untuk mengetahui Masa Prokalamasi Kemerdekaan
C. Untuk mempelajari proses Sidang PPKI
D. Untuh mengetahui Masa Setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
E. Untuk mengetahui siapa sajakah Tokoh-Tokoh Perumusan Pancasila
F. Untuk mengetahui peristiwa Gerakan 30 September
G. Untuk mempelajari Sejarah Terciptanya Lambang Negara Indonesia
H. Untuk mempelajari Proses Terbentuknya NKR

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Nilai-Nilai Pancasila Dalam Sejarah Perjuangan Bangsa

Menurut sejarah kira-kira abad VII-XII, bangsa Indonesia telah


mendirikan kerajaan Sriwijaya di Sumatera Selatan dan kemudian pada abad XIII-
XVI didirikan pula kerajaan Majapahit di Jawa Timur. Kedua zaman itu
merupakan tonggak sejarah bangsa Indonesia karena bangsa Indonesia masa itu
telah memenuhi syarat-syarat sebagai suatu bangsa yangmempunyai negara.
kedua kerajaan itu merupakan negara-negara berdaulat, bersatu serta mempunyai
wilayah yang meliputi seluruh Nusantara ini, kedua zaman kerajaan it telah
mengalami kehidupan masyarakat yang sejahtera.
Menurut Mr. Muhammad Yamin berdirinya negara kebangsaan Indonesia
tidak dapat dipisahkan dengan kerajaan-kerajaan lama yang merupakan warisan
nenek moyang bangsa Indonesia.1

A. Zaman-Zaman Kerajaan

1. Zaman Kutai
Kerajaan ini dibangun pada tahun 400 M, dengan rajanya yang pertama
adalah Kudungga yang kemudian digantikan oleh Mulawarman dan
Aswawarman. Kerajaan Kutai adalah yang pertama kali membuka sejarah bangsa
Indonesia dengan menunjukkan nilai sosial politik (bentuk kerajaan ), nilai
keTuhanan berupa pengembangan agama Buddha, kenduri dan sedekah kepada
para brahmana.

2. Zaman Kerajaan Sriwijaya


Pada abad ke VIIberdirilah kerajaan Sriwijaya di bawah kekuasaan
Wangsa Syailendra di Sumatera. Kerajaan yang berbahasa Melayu Kuno dan
huruf Pallawa adalah kerajaan maritim yang mengandalkan jalur perhubungan
laut. Kekuasaan Sriwijaya menguasai Selat Sunda (686), kemudian Selat Malaka
(775). Sistem perdagangan telah diatur dengan baik, dimana pemerintah melalui
pegawai raja membentuk suatu badan yang mengumpulkan hasil kerajinan rakyat
sehingga, rakyat mengalami kemudahan dalam pemasarannya. Dalam sistem
pemerintahan sudah terdapat pegawai pengurus pajak, harta benda kerajaan,
rohaniawan yang menjadi pengawas teknis pembangunan gedung-gedung dan
patung-patung suci sehingga, saat itu kerajaan dapat menjalankan sistem
negaranya dengan nilai-nilai ketuhanan.
Pada hakekatnya nilai-nilai budaya bangsa semasa kejayaan Sriwijaya
telah menunjukkan nilai-nilai Pancasila, yaitu:
1) Nilai sila pertama, terwujud dengan adanya umat agama Budha dan Hindu
hidup berdampingan secara damai.

1
Syahrial Syarbaini, Pendidikan Kewarganegaraan, Yogyakarta, Graha
Ilmu, 2010, hlm 81-82

3
2) Nilai sila kedua, terjalinya hubungan antara Sriwijaya dengan India
(Dinasti Harsha). Pengiriman para pemuda untuk belajar di India telah
tumbuh politik luar negeri.
3) Nilai sila ketiga, sebagai negara maritim, Sriwijaya telah menerapkan
konsep negara kepulauan sesuai dengan konsepsi Wawasan Nusantara.
4) Nilai sila keempat, Sriwijaya telah memiliki kedaulatan yang sangat luat
meliputi (Indonesia sekarang) siam, Semenanjung Melayu.
5) Nilai sila kelima, Sriwijaya menjadi pusat pelayanan dan perdagangan,
sehingga kehidupan rakyat sangat makmur.2

3. Zaman Sebelum Kerajaan Majapahit

Sebelum kerajaan Majapahit muncul sebagai suatu kerajaan yang


memancangkan nilai-nilai nasionalisme, telah muncul kerajaan di Jawa Tengah
dan Jawa Timur secara silih berganti. Kerajaan dari Jawa Tengah yaitu Kerajaan
Kalingga pada abad ke VII. sebuah Wihara untuk Budha didirikan bersamaan
dengan dinasti Syailendra (abad ke VII dan XII). Refleksi puncaknya Jawa
Tengah dalam periode-periode kerajaan-kerajaan tersebut adalah dibangunya
candi Borobudur (candi agama Budha pada abad ke IX) dan candi Prambana
candi agama Hindu pada abad ke X).

4. Zaman Kerajaan Majapahit

Pada tahun 1293 berdirilah Kerajaan Majapahit yang mencapai zaman


keemasannya di bawah kekuasaan Raja Hayam Wuruk dengan patihnya Gajah
Mada. Pada masa kejayaannya wilayah Majapahit membentang dari semenanjung
Melayu sampai ke Kalimantan Utara. Pada masa itu Mpu Prapanca menulis Kitab
Negarakertagama (1365) yang di dalamnya terdapat istilah Pancasila, Mpu
Tantular menulis buku Sutasoma, yang di dalamnya ditemukan seloka persatuan
nasional, yakni "Bhinneka Tunggal Ika", yang bunyi lengkapnya "Bhinneka
Tunggal Ika Tan Hana Dharma Mangrua", yang artinya, walaupun berbeda
namun satu jua. Dari seloka ini menunjukan bahwa kerajaan Majapahit sudah
menganut paham demokrasi, yakni adanya toleransi dan mengakui adanya
perbedaan antara agama Budha, Hindu dan Islam yang dianut oleh kerajaan
Samudera Pasai (Aceh). Patih Gadjah Mada mempunyai cita-cita ingin
mempersatukan seluruh Nusantara Raya, dengan bersumpah (Sumpah Palapa)
“Saya tidak akan makan buah Palapa (kelapa) jikalau belum seluruh nusantara
bertakluk di bawah kekuasaan Negara, jikalau Gurun, Seram, Tanjung, Haru,
Pahang, Dempo, Bali, Sunda, Palembang dan Tumasik belum dikalahkan.”
Kerajaan Majapahit juga membangun hubungan diplomatik dengan kerajaan
mancanegara, antara lain Tiongkok, Ayodya, Champa, dan Kamboja.3

5. Zaman Kerajaan Penjajahan


2
Syahrial Syarbaini, Op.cit., hlm 83
3
Kaelan, Pendidikan Pancasila, Yogyakarta, Pradigma, 2003, hlm 30

4
Setelah Majapahit runtuh pada abad XVI maka berkembanglah agama
Islam dengan pesatnya di Indonesia. Berkembanglah kerajaan Islam seperti
Demak, dan mulailah berdatangan bangsa-bangsa eropa di Nusantara.4 Mereka itu
anaara lain Protugis dan Belamda yang kemudian diikuti oleh orang-orang
spanyol yang ingin mencari pusat rempah-rempah. Bangsa asing masuk ke
Indonesia yang pada awalnya berdagang adalah orang-orang protugis. Pada akhir
abad ke XVI bangsa Belanda datang pula ke Indonesia dengan menempuh jalan
yang penuh kesulitan.Untuk menghindari persaingan diantara mereka sendiri
kemudian mereka mendirikan suatu perkumpulan dagang yang bernama VOC
(Verenigde Oost Indische Compagnie) atau KongsiDagang Belanda yang
dikalangan rakyat terkenal dengan istilah "kompeni". Praktek-praktek VOC sudah
mulai dengan paksaan-paksaan, tindakannya bukan lagi sebagai pedagang, tetapi
sudah menampakkan jati dirinya sebagai penjajah (imperialisme). Belanda
menjajah Indonesia selama tiga setengah abad yang menjadikan rakyat sengsara.
Di mana-mana banyak terjadi perlawanan dan pemberontakan dari seluruh
penjuru nusantara, dengan tujuan mengusir penjajah dari bumi nusantara. Untuk
melanggengkan kekuatan dan kekuasaanya, Belanda menggunakan taktik/strategi,
antara lain dengan devide et empera (politik adu domba), monopoli (pembeli
tunggal), benteng stelsel (penyempitan gerak) dan kultur stelsel (tanam paksa). 5
Praktik-praktik VOC mulai kelihatan dengan paksaan-paksaan sehinga rakyat
mulai mengadakan perlawanan. Mataram dibawah pemerintah Sultan Agung
berupaya mengadakan perlawanan dan menyerang ke Batavia pada tahun 1628
dan tahun 1929, walaupun tidak berhasil meruntuhkan namun Gubernur Jendral
J.P Coen tewas dalam serangan Sultan Agung yang ke dua. Di Makasar yang
memiliki kedudukan yang sangat vital berhasil juga dikuasai VOC tahun 1667 dan
timbullah perlawanan masyarakat Makasar dibawah pimpinan Hasanudin.
Menyusul pula wilayah Banten dapat ditundukkan pula oleh kompeni pada tahun
1684. Perlawanan Trunojoyo, Untung Seropati di Jawa Timur pada akhir abad ke
XVII nampaknya tidak mampu meruntuhkan kekuasaan kompeni. Demikian pula
ajakan Ibnu Iskandar pimpinan armada dari Minangkabau untuk mengadakan
perlawanan secara bersamaan namun tidak mendapat sambutan hangat.
Perlawanan bangsa Indonesia terhadap penjajahan yang terpencar-pencar yang
tidak memiliki koordinasi tersebut, banyak yang mengalami kegagalan sehingga
banyak menimbulkan korban bagi anak-anak bangsa.6

6. Zaman Kebangkitan Nasional

4
Gery Ismanto, Pendidikan Pancasila, CV.Mulia Indah Kemala,
Pekanbaru, 2013, hlm 17-18
5
Indri Djarnako, Pancasila, Surabaya, hlm 5
6
Kaelan, Op.cit., hlm 33

5
Pergerakan nasional di tanah air dilatarbelakangi adanya pergolakan
kebangkitan dari Dunia Timur, yaitu munculnya kesadaran akan kekuatannya
sendiri, antara lain dari Filipina (1898) yang dipimpin oleh Jose Rizal,
kemenangan Jepang atas Rusia di Tunisia (1905), Sun Yat Zen dari China
melawan Jepang (1911) , India yang dipelopori oleh Nehru dan Mahatma Gandhi
melawan Inggris. Adapun di Indonesia pergerakan nasional yang merupakan
kebangkitan akan kesadaran kebangsaan (nasional) dipelopori oleh dr. Soetomo
dan Dr. Wahidin Soediro Hoesodo dengan nama Boedi Oetomo (BO) yang
didirikan pada tanggal 2 Mei 1908. Asas yang digunakan adalah kooperatif serta
bertujuan mengangkat derajat bangsa Indonesia agar sejajar dengan bangsa-
bangsa lain. Hanya dengan melalui pendidikan cita-cita ini akan tercapai. Setelah
itu muncul pergerakan-pergerakan lain, yakni SDI, SI, Indische Partij dan
seterusnya. Pada mulanya pergerakan-pergerakan itu berasaskan kooperatif,
namun perkembangannya berubah menjadi non kooperatif, awalnya bertujuan
hanya berhubungan dengan perdagangan, sosial, agama dan pendidikan, namun
kemudian meningkat menjadi sebuah tuntutan politik, yaitu Indonesia Merdeka.
Tujuan merdeka diekspresikan dengan kata-kata yang dipelopori oleh kaum muda
dari seluruh nusantara, dari Jawa Jong Java, dari Ambon Jong Ambon, dari
Sulawesi Jong Celebes, dari Sumatra Jong Sumatra, sedangkan tokoh-tokoh
pemudanya antara lain Moh. Yamin, Wongsonegoro, dan Kuncoro Probopranoto.
Perjuangan rintisan kesatuan nasional para pemuda dimanifestasikan dalam
bentuk ikrar, maka pada kongres Pemuda ke II pada tanggal 28 Oktober 1928,
ikrar tersebut diwujudkan dalam Sumpah Pemuda, berisi Berbangsa satu, bangsa
Indonesia, berbahasa satu, bahasa Indonesia dan bertanah air satu, tanah air
Indonesia, bersama itu pula dikumandangkan Lagu Indonesia Raya ciptaan WR
Supratman.7

7. Zaman Penjajahan Jepang

Masuknya Jepang di Indonesia berjalan dengan mulus dan mendapat


sambutan gembira dari bangsa Indonesia. Hal ini disebabkan perlakuan Jepang
yang ramah, dan dikira akan membebaskan rakyak Indonesia dari belenggu
penjajahan Belanda, disamping kepada rakyat indonesia mula-mula diperbolehkan
untuk mengibarkan bendera sang merah putih, dan mengumandangkan lagu
Indonesia Raya. Kemudian terjadilah penyerahan kekuasaan dan pergantian
pemerintahan dari Gubernur Jendral Belanda Gunsireikan (Panglima Besar)
Jepang. Setelah itu diikuti dengan penurunan bendera Merah Putih Biru dan
menaikan bendera Matahari terbit, sehingga mengubah lagu Wilhelmus menjadi
Kimigayo.8
Fasis Jepang masuk ke Indonesia dengan propaganda Tiga A, Nippon
cahaya Asia, Nippon Pelindung Asia dan Nippon Pemimpin Asia, serta mengaku
sebagai saudara tua Bangsa Indonesia. Dalam perang melawan Sekutu (Amerika,
Inggris, Rusia, Perancis dan Belanda), Jepang mulai terdesak, maka untuk
menarik simpati bangsa Indonesia Jepang menjajikan kemerdekaan. Pada tanggal
7
Indri Djarnarko, Loc.it
8
Pancasila dan UUD 45 dalam Pradigma Reformasi, hlm 15

6
29 April 1945 bertepatan dengan hari ulang tahun Kaisar Jepang Hirohito, beliau
memberi hadiah ulang tahun untuk Bangsa Indonesia, yaitu janji kedua dari
pemerintah Jepang berupa “Kemerdekaan tanpa syarat” melalui Maklumat
Gunseikan (Pembesar Tertinggi Sipil dari Pemerintah Militer Jepang di seluruh
Jawa dan Madura), No. 23. Dalam janji kemerdekaan yang kedua tersebut bangsa
Indonesia diperkenankan memperjuangkan kemerdekaannya, bahkan dianjurkan
untuk berani mendirikan Negara Indonesia Merdeka dihadapan musuh-musuh
Jepang, yaitu Sekutu yang di dalamnya terdapat kaki tangannya, yaitu NICA
(Nitherlands Indie Civil Administration). Realisasi janji kemerdekaan kepada
bangsa Indonesia, berupa dibentuknya suatu badan yang bertugas mempersiapkan
kemerdekaan Indonesia yang diberi nama Badan Penyelidik Usaha-Usaha
Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) atau Dokuritu Zyunbi Tyosakai, yang diketuai
oleh Dr. Radjiman Widyodiningrat.9
Sesuai dengan namanya, badan ini dibentuk dengan ruang lingkup tugas
yang terbatas, yakni melakukan penyelidikan bagi usaha persiapan kemerdekaan
Indonesia. Keterbatasan ruang lingkup tugas badan ini dapat dilihat dari
pernyataan Yoshio Ichibangase yang mengemukakan bahwa setelah pekerjaan
badan ini selesai, maka akan dibentuk suatu panitia lain yang bertugas
mempersiapkan kemerdekaan Indonesia, akan tetapi panitia yang akandibentuk
keudian tidak terikat dengan hasil kerja BPUPKI.10

1. Sidang BPUPKI Pertama

Sidang BPUPKI dilaksanakan selama empat hari berturut-turut dari


tanggal 29 Juni sampai pada tanggal 1 Juni 1945, yang agenda utamanya adalah
pemaparan Rumusan Calon Dasar Negara. Pemaparan rumusan calon dasar
Negara adalah sebagai berikut:

a. Rumusan Moh. Yamin (29 Mei 1945)

Rumusan ini dikemukakan pada sidang BPUPKI yang pertama pada


tanggal 29 Mei 1945 oleh Moh. Yamin berupa rumusan calon dasar negara yang
berisikan
lima dasar Negara Indonesia merdeka, yakni:
1. Peri Kebangsaan
2. Peri Kemanusiaan
3. Peri Ketuhanan
4. Peri Kerakyatan
5. Kesejahteraan.
Setelah berpidato mengemukakan rumusan calon dasar Negara Indonesia
merdeka beliau juga mengusulkan tertulis mengenai rancangan UUD RI, dari
rancangan UUD tersebut tercantum rumusan Lima Asas atau Dasar Negara,
sebagai berikut :
9
Kaelan, Op.cit., hlm 35-36
10
Sri Sumantri, Prosedur dan Sistem Perubahan Konstitusi, Bandung,
1979, hlm 22

7
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kebangsaan Persatuan Indonesia
3. Rasa Kemanusiaan yang adil dan beradab
4.Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam
permusyawaratan /perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

b. Prof. Dr. Soepomo (31 Mei 1945)

Berbeda dengan Moh. Yamin, beliau tidak mengemukakan rumusan calon


dasar Negara, tetapi hanya mengemukakan teori-teori Negara sebagai berikut:

1. Teori Negara Perorangan (Individualis)

Teori ini diajarkan oleh Thomas Hobbes (abad 17), JJ Rousseau (abad 18),
Hebert Spencer (abad 19) dan H.J Laski (abad 20). Menurut mereka, Negara
adalah masyarakat hukum (legal society) yang disusun atas kontrak (teorinya
disebut Kontrak Sosial/Contract Social) antara seluruh individu dengan
pemerintah atau penguasa. Paham ini banyak dianut oleh negara-negara di Eropa
dan Amerika.

2. Paham Negara Kelas atau Teori Golongan (Class Theory)

Teori ini diajarkan oleh Karl Marx, Engels dan Lenin yang mengatakan
bahwanegara adalah alat dari suatu golongan atau kelas (Borjuis) iuntuk menindas
kelas yang yang lain (Proletar). Negara kapitalis adalah alat kaum borjuis, maka
ajaran Marxis menganjurkan kaum proletar (kaum yang tidak memiliki modal)
meraih kekuasaan dengan jalan ganti menindas kaum borjuis, class action
(gerakan massa) atau revolusi. Paham ini populer dengan istilah Komunis. Paham
ini dianut oleh negara China, Kuba, Korea Utara.

3. Paham Negara Integralistik

Paham ini diajarkan Spinoza, Adam Muller dan Hegel (abad 18-19).
Menurut paham ini Negara bukan menjamin perseorangan atau golongan, tetapi
menjamin kepentingan masyarakat seluruhnya sebagai suatu persatuan. Negara
adalah susunan masyarakat integral, dengan segala golongan, bagian yang
anggotanya saling berhubungan dan merupakan kesatuan organis. Negara
memberi penghidupan bangsa seluruhnya, negara tidak memihak salah satu
golongan/kelompok, yang terpenting bahwa negara menjaga dan menjamin
keselamatan hidup bangsa sebagai suatu persatuan (Sekretaris Negara, 1995:33).
Di Indonesia dihindarkan adanya dominasi mayoritas dan tirani minoritas. Yang
dimaksud dominasi mayoritas adalah suatu kelompok yang jumlahnya banyak
(besar) memegang peranan penting dalam tata kehidupan berbangsa dan bernegara
dan mengabaikan kepentingan kelompok yang jumlahnya kecil. Misal: jaman
Orde Baru dikenal Partai Golongan Karya sebagai Partai Single Mayority,

8
sehingga di dalam segala pengambilan keputusan selalu menang. Timbulnya
dominasi mayoritas merupakan kosekuensi logis dari hasil demokrasi. Sedangkan
yang dimaksud dengan tirani minoritas, adalah kelompok yang jumlahnya kecil,
tetapi memegang peranan penting, karena segala kebijakan yang akan diambil
mempengaruhi tata kehidupan masyarakat pada umumnya. Misal: pemgambilan
keputusan dari Pengusaha, tentang kenaikan harga minyak goreng akan
berpengaruh dalam sektor usaha (ekonomi) masyarakat.11

c. Ir Soekarno (1 Juni 1945)

Dalam pidatonya, Ir. Soekarno mengajukan rumusan calon dasar Negara


dengan lima asas yang diberi nama PANCASILA. Adapun rumusannya adalah
sebagai berikut:
1. Nasionalisme atau Kebangsaan
2. Internationalisme atau Perikemanusiaan
3. Mufakat atau Demokrasi
4. Kesejahteraan Sosial
5. Ketuhanan Yang Berkebudayaan
Kelima asas dari Soekarno disebut Pancasila yang menurutnya bila mana
diperlukan dapat diperas menjadi Trisila atau Tiga Sila, yaitu:
1. Sosionasionalisme
2. Sosiodemokrasi
3. Ketuhanan yang berkebudayaan.
Trisila tersebut apabila diperas kembali disebut Eksasila, yaitu merupakan
sila gotong royong. Ini merpupakan upaya Soekarno dalam menjelaskan bahwa
konsep tersebut ada dalam satu kesatuan. Selanjutnya, lima asas tersebut dikenal
dengan istilah Pancasila. Sementara itu, perdebatan terus berlanjut di antara
peserta sidang BPUPKI mengenai penerapan aturan Islam dalam Indonesia yang
baru.12

2. Sidang BPUPKI Kedua (10-16 Juli 1945)


Pada saat sidang BPUPKI kedua ini dibentuk pula panitia kecil yang
terdiri atas 9 orang, dan populer disebut sebagai "Panitia Sembilan" yang
anggotanya adalah sebagai berikut:
1. Ir. Soekarno
2. Wachid Hasyim
3. Mr. Muh. Yamin
4. Mr.Maramis
5. Drs.Moh. Hatta
6. Mr. Soebardjo
7. Kyai Abul Kahar Moezakir
8. Abikoesno Tjokrosoejoso
9. Haji Agus Salim

11
Indri Djarnako, Op.cit., hlm 6-9
12
Abdul Hamid, Op.cit., hlm 149

9
Beberapa keputusan penting hasil sidang kedua BPUPKI adalah pada
tanggal 11 Juli 1945 menghasilkan keputusan, yaitu tentang Wilayah Negara
Baru. Ada tiga usulan:
a). Daerah Hindia Belanda yang dulu,
b). Hindia Belanda ditambah dengan Malaya, Borneo Utara Borneo Inggris, Irian
Timur, Timor Portugis dan pulau-pulau sekitarntya dan
c). Hindia Belanda ditambah Malaya dan dikurangi Irian Barat. Berdasarkan hasil
pemungutan suara dari 66 suara , yang memilih kelompok a) berjumlah 19,
yang memilih kelompok b) 39 (terbanyak) , yang memilih c) sebanyak 6 suara
lain-lain daerah I serta blangko 1. Jadi sebagian besar dari mereka
menghendaki Wilayah Indonesia Raya yang mampu mempersatukan seluruh
kepulauan Indonesia.
Keputusan-keputusan yang lain, adalah:
1. Membentuk Panitia perancang UUD yang diketuai Ir. Soekarno
2. Membentuk Panitia ekonomi dan keuangan yang diketuai oleh Drs. Moh. Hatta
3. Membentuk Panitia pembelaan tanah air diketuai oleh Abikusno Tjokrosoejoso
4. Panitia Perancang UUD pada tanggal 14 Juli 1945 melaporkan, bahwa Susunan
UUD diusulkan terdiri atas 3 bagian, yaitu:
(a). Pernyataan Indonesia merdeka, berupa dakwaan di muka dunia atas
penjajahan Belanda, (b). Pembukaan yang berisi Dasar Negara Pancasila (c).
Pasal-pasal Undang-Undang Dasar.

2.2 Masa Proklamasi Kemerdekaan dan Sidang PPKI

Kemenangan Sekutu dalam perang dunia ke II membawa hikmah bagi


bangsa Indonesia, maka pada tanggal 8 Agustus 1945 Ir. Soekarno, Drs. Moh.
Hatta dan Dr.Radjiman berangkat ke Saigon atas panggilan Jendral Besar
Terauchi. Pada tanggal 9.
Agustus 1945 Jenderal Terauchi memberikan tiga keputusan:
1. Soekarno sebagai ketua Panitia Persiapan Kemerdekaan, Moh. Hatta sebagai
wakilnya dan Dr. Radjiman sebagai anggota.
2. Panitia boleh mulai bekerja pada tanggal 9 Agustus 1945.
3. Cepat atau tidak pekerjaan Panitia diserahkan sepenuhnya kepada panitia.
Sekembalinya dari Saigon pada tanggal 14 Agustus 1945 di Kemayoran kepada
orang banyak, Soekarno mengumumkan bahwa Indonesia akan merdeka
sebelum jagung berbunga (secepat mungkin), dan kemerdekaan bangsa
Indonesia bukan merupakan hadiah dari Jepang, melainkan atas perjuangan
bangsa Indonesia sendiri.
Adapun susunan anggota dari PPKI yaitu sebagai berikut :
1. Ir. Soekarno
2. Drs. Moh Hatta
3. Dr. Radjiman Widiodiningrat
4. Ki Bagus Hadikoesoemo
5. Oto Iskandardinata
6. Pangeran Purbojo

10
7. Pangeran Soerjohamodjojo
8. Soetardjo Kartohamidjojo
9. Prof. Dr. Mr Soepomo
10. Abdul Kadir
11. Drs.Yap Tjwan Bing
12. Dr. Mohammad Amir (Dari Sumatera)
13. Mr.Abdul Abbas (Dari Sumatera)
14. Dr. Ratulangi (Dari Sulawesi)
15. Andi Pangerang (Dari Sulawesi)
16. Mr. Latuharhary
17. Mr. Pudja (Dari Bali)
18. A.H. Hamidan (Dari Kalimantan)
19. R.P. Soeroso
20. Abdul Wachid Hasyim
21. Mr. Mohammad Hassan (Dari Sumatera)

A. Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945

Setelah Jepang menyerah kepada sekutu maka keesempatan ini digunakan


sebaik-baiknya oleh para pejuang kemerdekaan Indonesia. Namun pada saat
pelaksanaan proklamasi terjadi perbedaan pendapat antara golongan tua dan
golongan muda. Dalam masalah ini golongan muda sepeti Sukarni, Adam Malik,
Kusnaini, Syahrir, Soedarsono, Soepomo dll, mereka bersifat agresif yaitu untuk
menghendaki kemerdekaan secepa mungkin. Perbedaan tu memuncak dengan
diamankannya Ir.Soekarno dan Moh.Hatta ke Rengasdengklok agar tidak dapat
pengaruh dari Jepang. Setelah diadakan pertemuan dari Pejabon Jakarta pada
tanggal 16 Agustus 1945 dan diperoleh kepastian bahwa Jepang telah menyerah
makaDwitunggal Soekarno-Hatta setuju untuk melaksanakan proklamasi
kemerdekaan akan tetapi melaksanakanya di Jakarta.
Untuk mempersiapkan Proklamasi tersebut maka pada tengah malam
Soekarna dan Hatta pergi kerumah Laksamana Maeda di Oranye Nassau
Boulevard (sekarang di jalan Imam Bonjol no 1) dimana telah berkumpul disana
B.M Diah, Bakri, Sayuti Melik, Iwa Kusumasumantri, Chaerul Saleh dan lain-
lain, untuk menegaskan bahwa pemerintah Jepang tidak campur tangan tentang
Proklamasi. Setelah diperoleh kepastian maka Soekarno-Hatta mengadakan
pertemuan pada larut malam dengan Mr.Achmad Soebarjo, Sukarni, Chaerul
Saleh, B.M Diah, Sayuti Melik, Dr. Buntaran, Mr.Iwakusumasumantri dan
beberapa anggota PPKI untuk merumuskan redaksi naskah proklamasi. Pada
pertemuan berikut maka konsep Soekarnolah yang diterima dan di ketik oleh
Sayuti Melik.
Kemudian pada pagi hari, tanggal 17 Agustus 1945 di Pegangsaan Timur
No. 56 Jakarta, tepat pada hari Jum’at Legi, jam 10 pagi WIB, Bung Karno
didampingi Bung Hatta membacakan naskah (teks) proklamasi , yang isinya
adalah :
PROKLAMASI
Kami bangsa Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan Indonesia hal-hal

11
yang mengenai pemindahan kekuasaan dan lain-lain diselenggarakan dengan cara
seksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya.

Jakarta, 17 Agustus 1945 (2605)


Atas Nama Bangsa Indonesia

Soekarno, Hatta

B. Sidang PPKI

Sehari setelah proklamasi Kemerdekaan pada tanggal 18 Agustus 1945


PPKI yang pertama kali mengadakan sidang, sebelum sidang resmi membahas
beberapa perubahan yang terkait dengan rancangan naskah Pembukaan UUD
1945 yang dikenal dengan nama Piagam Jakarta (Jakarta Charter), terutama Sila
Pertama Pancasila dengan menghilangkan tujuh kata menjadi: Ketuhanan Yang
Maha Esa. Berkat mufakat, keiklasan dan moral luhur para Pendiri Bangsa,
terutama dari golongan Islam yang menyetujui Sila Pertama menjadi Ketuhanan
Yang Maha Esa demi kesatuan dan persatuan Indonesia, mengingat bahwa
saudara kita terutama dari wilayah Timur banyak yang tidak beragama Islam.

1.Sidang Pertama 18 Agustus 1945

Sidang ini dihadiri 27 orang dan menghasilkan keputusan sebagai berikut:


a. Mengesahkan UUD 1945 yang meliputi:
1. Setelah melakukan beberapa perubahan pada Piagam Jakarta, yang
kemudian berfungsi sebagai Pembukaan UUD 1945.
2. Menetapkan rancangan Hukum Dasar yang telah diterima dari Badan
Penyelidik pada tanggal 17 Juli 1945, setelah mengalami perubahan karena
berkaitan dengan perubahan Piagam Jakarta, kemudian berfungsi sebagai
Undang-Undang Dasar 1945.
b. Memilih Ir. Soekarno sebagai presiden dan Moh. Hatta sebagai wakil presiden.
c. Menetapkan berdirinya Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) sebagai
Badan Musyawarah Darurat, yang fungsinya seperti MPR.
Maka sejak tanggal 18 Agustus 1945 Indonesia telah sah (legal) menjadi
sebuah Negara (State), dengan bentuk pemerintahan Republik, dan bentuk Negara
Kebangsaan (Nation State), baik secara defacto maupun dejure, karena telah
memenuhi syarat utama terbentuk/berdirinya sebuah negara, syarat-syarat itu
adalah sebagai berikut :
1. Adanya Pemerintahan (Government),presiden, wakil presiden dan KNIP
2. Adanya Rakyat (People) Indonesia
3. Adanya Wilayah (Teritorial), bekas jajahan Belnda.
Dari tiga syarat utama sudah terpenuhi, tetapi masih ada syarat khusus
(tambahan) sebagai syarat yang ke empat, yakni adanya pengakuan kemerdekaan
dari negara lain, sebab tanpa adanya pengakuan Negara lain Indonesia akan
kesulitan membangun hubungan diplomatik dan membuat perjanjian dengan

12
negara lain, (Traktat/Treaty) baik yang bersifat bilateral maupun
multilateral.Selain itu, pengesahan UUD 1945 oleh PPKI pada 18 Agustus 1945
menyiratkan:
(1). Bentuk Negara Indonesia adalah : Negara Kesatuan-Negara Kebangsaan
(2). Bentuk Pemerintahan Indonesia : Republik
(3). Bentuk Wilayah Indonesia : Kepulauan
(4). Sistem Kabinet Indonesia : Presidensiil
(5). Dasar Negara Indonesia : Pancasila
(6). Lagu Kebangsaan Indonesia : Indonesia Raya
(7). Lambang Dasar Negara Indonesia : Burung Garuda
(8). Semboyan Negara Indonesia : Bhinneka Tunggal Ika
(9). Bahasa Nasional/Persatuan : Bahasa Indonesia
(10). Pololitik Luar Negeri : Bebas – Aktif
(11). Sistem Pemerintahan/Politik : Demokrasi/Trias Politika

2. Sidang kedua (19 Agustus 1945)

Pada sidang yang kedua ini PPKI berhasil nenentukan ketetapan sebagai
berikut:
1. Tentang provinsi, dengan pembagian sebagai berikut:
a). Jawa Barat
b). Jawa Tengah
c). Jawa Timur
d). Sumatra
e). Borneo (Kalimantan)
f). Sulawesi
g). Maluku
h). Sunda
Hasil sidang lainnya adalah dibentuknya Kementrian atau Departemen
yang meliputi :
1. Departemn Luar negeri
2. Departemen Dalam Negeri
3. Departemen Kehakiman
4. Departemen Keuangan
5. Departemen Kemakmuran
6. Departemen Kesehatan
7. Departemen Pengajaran, Pendidikan dan Kebudayaan
8. Departemen Sosial
9. Departemen Pertahanan
10. Departemen Penerangan
11. Departemen Perhubungan
12. Departemen Pekerjaan Umum

3. Sidang Ketiga (20 Agustus 1945)

13
Pada sidang yang ketiga ini PPKI melakukan pembahasan tentang Badan
Penolong Keluarga Korban Perang, yang menghasilkan putusan terdiri dari 8
pasal, salah satu pasal tersebut adalah pasal 2 yang menyebutkan perlunya
pembentukan suatu badan yang disebut Badan Keamanan Rakyat.

4. Sidang Keempat (22 Agustus1945)

Pada sidang yang keempat ini mengagendakan pembahasan tentang


Kedudukan KNIP, hasil keputusannya KNIP Pusat berkedudukan di Jakarta.

2.3 Masa Setelah Proklamasi Kemerdekaan

Secara ilmiah proklamasi kemerdekaan mengandung pengertian sebagai


berikut:
(a). Dari sudut Ilmu Hukum (Yuridis) Proklamasi merupakan saat tidak
berlakunya tertib hukum kolonial, dan mulai berlakunya tertib hukum nasional
(Indonesia).
(b). Secara politis ideologis Proklamasi mengandung arti bahwa bangsa Indonesia
terbebas dari penjajahan dan mempunyai kedaulatan untuk menentukan nasibnya
sendiri dalam Kesatuan Negara Republik Indonesia. Setelah proklamasi
Kemerdekaan tanggal 17 Agustus 1945, bangsa Indonesia masih menghadapi
ancaman Sekutu dan Belanda yang ingin kembali menanamkan
kekuasaannya,bahkan secara licik mempropagandakan kemerdekaan Indonesia
adalah hadiah dari Jepang. Untuk melawan propaganda Belanda pada dunia
internasional, maka pemerintah RI mengeluarkan 3 buah maklumat:
(1). Maklumat Wakil Presiden No. X tanggal 16 Oktober 1945 yang
menghentikan kekuasaan luar biasa dari Presiden. Kemudian Maklumat tersebut
memberikan kekuasaan MPR dan DPR yang semula dipegang oleh KNIP.
(2). Maklumat Pemerintah tanggal 3 Nopember 1945, tentang Pembentukan
Partai Politik yang sebanyak-banyaknya oleh rakyat. Hal ini sebagai akibat
adanya anggapan bahwa salah satu ciri Demokrasi adalah Multi Partai.
Maklumat tersebut juga sebagai upaya agar dunia barat menilai, bahwa Negara
Indonesia adalah Negara Demokrasi.
(3) Maklumat Pemerintah tanggal 14 Nopember 1945, yang intinya maklumat
ini adalah mengubah Sistem Kabinet Presidentiil menjadi Sistem Kabinet
Parlementer yang berdasarkan pada asas demokrasi liberal.

Pembentukan Negara Republik Indonesia Serikat (RIS)

Sebagai hasil dari KMB maka ditandatangani suatu persetujuan


(Mantelresolusi) oleh Ratu Belanda Yuliana dan wakil pemerintah RI di kota
Den Haag pada tanggal 27 Desember 1949, maka berlaku pulalah secara
otomatis anak-anak persetujuan hasil KMMB lainya dengan konstitusi RIS,
antara lain:

14
a) Konstitusi RIS menentukan sifat pemerintah berdasarkan asas demokrasi
liberal dimana menteri-menteri bertanggung jawab atas seluruh
kebijaksanaan pemerintah kepada parlemen (Pasal 118 ayat 2)
b) Konstitusi RIS menentukan bentuk negara serikat (Federalis) yaitu 16
negara bagian (pasal 1 ayat 2)
c) Mukadimah konstitusi RIS telah menghapuskan sama sekali jiwa dan
semangat maupun isi pembukaan UUD 1945, Proklamasi Kemerdekaan
sebagai naskah Proklamasi yang terinci.
Sebelum persetujuan KMB, bangsa Indonesia telah memiliki kedaulatan,
oleh karena itu persetujuan 27 Desember 1949 tersebut bukanya penyerahan
kedaulatan melainkan "Pemulihan Kedaulatan" atau "Pengakuan Kedaulatan".

Terbentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia Tahun 1950

Pada saat itu Proklamasi RI masih berpusat di Yogyakarta, walaupun


begitu tapi itu hanya berstatus sebagai negara bagian RIS saja. Pada suatu ketika
negara bagian dalam RIS tinggallah 3 buah negara bagian saja yaitu :
1. Negara bagian RI Proklamasi
2. Negara Indonesia Timur (NIT)
3. Negara Sumatera Timur (NST)
Walaupun UUDS 1950 merupakan tonggak untuk menuju cita-cita
proklamasi, Pancasila dan UUD 1945, namun kenyataannya masih berorientasi
kepada pemerintah yang berasas demokrasi liberal sehingga isi maupun jiwanya
merupakan penyimpanan terhadap pancasila. Hal ini disebabkan oleh hal-hal
sebagai berikut :
a) Sistem multi partai dan kabinet parlementer berakibat silih
bergantinya kabinet yang rata-rata hanya berumur 6 atau 8 bulan.
b) Secara Ideologis mukadimah konstitusi sementara 1950, tidak
berhasil mendekati perumusan otentik pembukaan UUD 1945,
yang dikenal sebagai Declaration of Independence bangsa
Indonesia. Demikian pula perumusan pancasila dasar negara terjadi
penyimpangan.

Dekrit Presiden 5 Juli 1959

Dekrit adalah suatu keputusan dari organ tertinggi (kepala negara atau
negara lain) yang merupakan penjelmaan kehendak yang sifatnya sepihak. Dekerit
dilakukan bilamana negara dalam keadaan darurat, keselamatan bangsa dan
negara terancam oleh bahaya. Landasan hukum dekrit adalah "Hukum Darurat"
yang dibedakan atas dua macam yaitu:
a) Hukum Tata Negara Darurat Subjektif
Yaitu suatu keadaan hukum yang memberi wewenang kepada organ
tertinggi untuk mengambil tindakan-tindakan hukum bahkan kalau perlu
melanggar Undang-Undang Hak Asasi Rakyat, bahkan kalau perlu UUD.
Contohnya adalah dekrit Presidebn dengan membubarkan konstituante serta
menghentikan UUDS 1950 dan mengganti dengan UUD 1945.

15
b) Hukum Tata Negara Darurat Objektif
Yaitu suatu keadaan hukum yang memberikan wewenang kepada organ
tertinggi negara untuk mengambil tindakan-tindakan hukum, namun tetap
berlandaskan pada konsitusi yang berlaku. Contohnya adalah SP 11 Maret
1966.
Pemilu tahun 1955 dalam kenyataannya tidak dapat memenuhi harapan
dan keinginan masyarakat mengakibatkan ketidakstabilan pada bidang politik,
ekonomi, sosial maupun hankam. Keadaan seperti itu disebabkan karena:
a. Makin berkuasanya modal-modal raksasa terhadap perekonomian
Indonesia.
b. Akibat silih bergantinya kabinet, maka pemerintah tidak mampu
menyalurkan dinamika masyarakat ke arah pembangunan terutama
pembangunan bidang ekonomi.
c. Sistem liberal berdasarkan UUDS 1950 mengakibatkan kabinet jatuh
bangun, sehingga pemerintahan tidak stabil.
d. Pemilu 1955 ternyata tidak mampu mencerminkan dalam DPR suatu
penimbangan kekuasaan politik yang sebenarnya hidup dalam masyarakat.
e. Konstituante yang bertugas membentuk UUD yang tetap bagi negara RI,
ternyata gagal, walaupun telah bersidang selama dua setengah tahun. Maka
keluarlah Dekrit Presiden atau pernyataan pada tanggal 5 Juli 1959, yang
isinya:
I. Membubarkan Konstituante
II. Menetapkan berlakunya kembali UUD 1945.
III. Dibentuknya MPRS dan DPAS dalam waktu yang sesingkat-
singkatnya.

Masa Orde Baru

Suatu tatanan masyarakat serta pemerintah sampai saat meletusnya


pemberontakan G30SPKI dalam sejarah Indonesia disebut sebagai "Masa Orde
Lama". Maka tatanan masyarakat dan pemerintah setelah meletusnya G30SPKI
sampai saat ini disebut "Orde Baru", yaitu suatu tatanan masyarakat dan
pemerintahan yang menuntut dilaksanakanya Pancasila dan UUD secara murni
dan konsekuen. Munculnya Orde Baru di awali dengan aksi-aksi dari seluruh
masyarakat, antara lain:
1. Kesatuan Aksi Pemuda Pelajar Indonesia (KAPPI)
2. Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI)
3. Kesatuan Aksi Guru Indonesia (KAGI) dan lain sebagainya,
Gelombang aksi rakyat tersebut muncul di mana-mana dengan suatu
tuntutan yang terkenal dengan "Tritura" atau Tiga Tuntutan Hati Nurani Rakyat,
sebagai perwujudan dari tuntutan rasa keadilan dan kebenaran. Adapun isi Tritura
tersebut adalah sebagai berikut:
1) Pembubaran PKI dan Ormas-ormasnya
2) Pembersihan Kabiner dari unsur-unsur G30SPKI
3) Penurunan Harga

16
Karena Orde Lama akhirnya tidak mampu lagi menguasai pimpinan
negara, maka Presiden memberikan kekuasaan penuh kepada Panglima Angkatan
Darat Letnan Jendral Soeharto, yaitu dalam bentuk suatu " Surat Perintah 11
Maret 1966" (Supersemar). Tugas pemegang Supersemar cukup berat, yaitu untuk
memulihkan keamanan dengan jalan menindak pengacau keamanan yang
dilakukan oleh PKI beserta ormas-ormasnya, membubarkan PKI dan ormas-
ormasnya serta mengamankan 15 menteri yang memiliki indikasi tellibat
G30SPKI dan lain-lainya.
Demikianlah Orde Baru berangsur-angsur melaksanakan program-
programnya dalam upaya untuk merealisasikan pembangunan nasional sebagai
perwujudan pelaksanaan Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan konsekuen.

2.4 Tokoh-Tokoh Perumusan Pancasila

1. Ir.Soekarno
13
Soekarno dengan nama lahir Koesno Sosrodihardjo, lahir di Surabaya 6
Jun 1901 dan meninggal di Jakarta 21 Juni 1970 pada umur 69 tahun. Soekarno
adalah presiden pertama di Indonesia dari tahun 1945-1966. Soekarno adalah
penggali pancasila karena ia yang pertama kali mencetuskan konsep mengenai
dasar negara Indonesia itu dengan nama Pancasila.

Masa Penjajahan Jepang

Presiden Soekarno, saat berpidato dalam pembukaan menjelang


pembacaan teks proklamasi kemerdekaan, mengatakan bahwa meskipun bekerja
sama dengan Jepang, kita percaya dan yakin serta mengandalkan kekuatan sendiri.
Soekarno aktif dalam usaha persiapan kemerdekaan Indonesia diantaranya adalah
merumuskan Pancasia, UUD 1945, dan dasar-dasar pemerintahan Indonesia,
termasuk merumuskan naskah proklamasi Kemerdekaan.

Masa Perang Revolusi

Soekarno bersama tokoh-tokoh nasional mulai mempersiapkan diri


menjelang Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia. Setelah sidang
BPUPKI, panitia kecil yang terdiri darisembilan orang/panitia sembilan (yang
menghasilkan Piagam Jakarta), dan PPKI, Soekarno-Hatta mendirikan Negara
Indonesia berdasarkan pancasila dan UUD 1945. Pada saat itu sangat banyak
provokasi di ibu kota Jakarta sehingga Presiden Soekarno memindahkan Ibu kota
Republik Indonesia dari Jakarta ke Yogyakarta.
Meskipun sistem pemerintahan berubah, pada saat revolusi kemerdekaan,
kedudukan Prisiden Soekarno tetap paling terpenting, terutama dalam menghadapi

13
http://id.wikipedia.org/wiki/Soekarno

17
Peristiwa Medium 1948 serta saat Agresi Militer Belanda II hanya Soekarno dan
Hatta lah yang mampu menyelesaikan sengketa Indonesia-Belanda.

Masa Kemerdekaan

Pada tahun 1955 Presiden Soekarno mengadakan konferensi Asia-Afrika


di Bnadng yang menghasilkan Dasa Sila. Bandung dikenal sebagai ibu kota Asia-
Afrika ketimpangan akibat konflik "bom waktu" yang ditinggalkan negara-negara
barat yang di cap masih mementingkan imperialisme dan kolonialisme,
kekhawatiran munculnya perang nuklir yang mengubah peradaban, ketidakadilan
badan-badan dunia internasional dalam pemecahan konflik juga menjadi
perhatianya.

Kejatuhan

Situasi politik Indonesia menjadi tidak menentu setelah enamJendral di


bunuh oleh peristiwa G30 SPKI tahun 1950. Pelaku peristiwa tersebut merupakan
kontroversi walaupun PKI dituduhterlibat. Kemudian, masadari kesatuan Asksi
Mahasiswa Indonesia (KAMI) dan Kesatuan Aksi Pelajar Indinesia (KAPI)
melakukan Aksi demonstrasi dan menyampaikan Tri Tuntutan Rakyat (Tritura)
yang salah satu isinya meminta agar PKI dibubarkan akan tetapi Soekarno
menolaknya karena bertentangan dengan Nasakom (Nasionalisme, Agama,
Komunisme). Sikap ini melemahkan posisi dalam politik.
Sakit Hingga Meninggal

Sebelumya Soekarno dinyatakan mengidap penyakit ginjal sejak Agustus


1965. Ia masih bertahan selama 5 tahun sebelum akhirnya meninggal pada hari
Minggu 21 Juni 1970 di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat. Soekarno
dimakamkan di kota Blitar, Jawa Timur yang bersebelahan dengan makam
ibunya.

2. A.A Maramis14

Mr. Alexabder Andries Maramis lahir di Manado, Sulawesi Utara tahun


1897 dan meninggal di Indonesia tahun 1977. A.A Maramis adalah anggota
KNIP, anggota BPUPKI dan menteri keuangan pertama di Indoensia juga menjadi
Mentri Luar Negeri dalam kabinet Darurat saat mengikuti Agresi Militer Belanda
II.

Riwayat Jabatan

Pada awal jabatan politiknya, Mr. A.A Maramis menjadi anggota BPUPKI
tahun 1945. Ia juga merupakan orang yang merumuskan dan menandatangani
Piagam Jakarta tanggal 22 Juni 1945, Ia juga sebagai ditunjuk sebagai Menteri
Luar Negeri Pemerintah Darurat RI (PDRI) yang berkedudukan di New Delhi
14
http://id.wikipedia.org/wiki/Maramis

18
India saat Agresi militer Belanda II. AA. Maramis juga menjabat sebagai Duta
Besar di Fhilipina, Jerman Barat dan Rusia.

3.Dr. Moh Hatta15

Dr. Moh Hatta lahir di Bukit Tinggi Sumatera Barat, 12 Agustus 1902 dan
meninggal di Jakarta, 14 Maret 1980 pada umur 77 tahun. Hatta adalahpejuang,
negarawan, dan ia adalah wakil presidempertama di Republik Indonesia. Hatta
dikenal dengan Bapak Koperasi Indonesia.

Perjuangan
Kesadaran politik Hatta semakin berkembang karena ia terbiasa
mendengarkan ceramah-ceramah atau menghadiri pertemuan-pertemuan politik.
Salah seorang tokoh idolanya yaitu Abdul Moeis " Asu sangat kagum melihat cara
Abdul Moeis berpidato, Aku asyik mendengarkan suaranya yang merdu setengah
parau, terpesona oleh ayunankatanya. Sampai saat itu aku belum pernah
mendengarkan pidato yang begitu hebat menarik perhatian dan membakar
semangat", kata Hatta dalam memorynya.
Pada tahun 1927 Hatta bergabung dengan liga menentang imperealisme
dan konolialisme Belanda. disini ia bersahabat dengan nasionalis India, Jawaharlal
Nehru. Aktivitas organisasi ini menyebabkan Hatta ditangkap oleh Belanda. Hatta
kemudian dibebaskan setelah melakukan pidato pembelaannya yang terkenal
"Indonesia Free". Keinginan dan semangat berorganisasi Bung Hatta semakn
terlihat sewaktu dia mulai aktif dalam organisasi Indonesische Vereenigning yang
merupakan perkumpulan pemuda Indonesia yang memikirkan dan berusaha
memajukan Indonesia. Tujuan organisasi ini adalah " Kemerdekaan Bagi
Indonesia". Dalam organisasi yang keras dan anti penjajahan ini, Bung Hatta
semakin tahan banting karena banyaknya rintangan dan hambatan yang mereka
hadapi.
Bung Hatta juga ikut dalam organisasi PNI yang didirikan oleh
Ir.Soekarno. Dalam organisasi ini Bung Hatta menitiberatkan kegiatannya di
bidang pendidikan. Ia melihat bahwa melalui pendidikanlah rakyat akan mampu
mencapai kmerdekaan.

4. Agus Salim16

Haji Agus Salim lahir dengan nama Mashudul Haq (Pembela kebenaran)
lahir di Koto Gadang, Agam, Sumatra Barat pada tanggal 8 O ktober 1884 dan
meninggal di Jakarta 4 November 1954 pada umur 70 tahun, ia adalah seorang
pejuang kemerdekaan.

Latar Belakang

15
http://id.wikipedia.org/wiki/Mochannad Hatta
16
http://id.wikipedia.org/wiki/Agus Salim

19
Pada tahun 1915 Agus Salim terjun dalam dunia jurnalistik dan Ia
bergabung dengan serikat Islam (SI), dan menjadi pemimpin ke dua di SI setelah
H.O.S Tjokrominoto. Peran Agus dalam masa perjuangan RI antara lain:
1) Anggota panitia 9 BPUPKI yang mempersiapkan UUD 1945
2) Menteri Muda Luar Negeri Kabinet Sjahrir 1946 dan kabinet II 1947
3) Pembukaan hubungan diplomatik Indonesia dengan negara-negara Arab,
terutama Mesir pada tahun 1947
4) Menteri Luar Negeri Kabinet Amir Sjarifuddin 1947
5) Menteri Luar Negeri Kabinet Hatta 1948-14949
Pada tahun 1946-1950 ia laksana bintang cemerlang dalam golakan politik
Indonesia, sehingga dijuluki "Orang Tua Besar" (The Grand Old Man).

5. Abikoesno Tjokrosoejoso17

Abikoesno adalah menteri perhubungan dan menteri pekerjaan umum


pertama Indonesia. Ia merupakan tokoh Partai Syarikat Islam Indonesia (PSII) dan
merupakan salah satu penandatangan piagam Jakarta.

6. Muhamma Yamin18
Moh.Yamin lahir di Sumatra Barat 24 Agustus 1903 dan meninggal di
Jakarta pada 17 Oktober 1962 pada umur 59 tahun. Ia adalah seorang pahlawan
nasional Indonesia ia dimakamkan di Talawi, Sawahlunto. Ia merupakan printis
puisi modern di Indonesia.

Politik

Pada tahun 1932 Yamin memperoleh ijazah dengan bidang Hukum di


Jakarta. Semasa pendudukan Jepang antara tahun 1942-1945, Yamin bertugas
pada Pusat Tenaga Rakyat (PUTERA), sebuah organisasi nasionalis yang di
dukung oleh pemerintah Jepang. Pada tahun 1945 Soekarno dilantik menjadi
presiden Indonesia kemudian Yamin pun menjadijabatan-jabatan penting
didalamnya.
Karya-karya Muhammad Yamin antara lain:
a. Tanah Air (puisi) 1922;
b. Indonesia, Tumpah Darahku, 1928;
c. Ken Arok dan Ken Dedes (drama), 1934;
d. Sedjarah Peperangan Diponegoro, 1945;
e. Gadjah Mada (novel), 1948;
f. Revolusi Amerika, 1951.

7. Prof.K.H.Abdoel Kahar Moezakir19

17
http://id.wikipedia.org/wiki/Abikoesno Tjokrosoejoso
18
http://id.wikipedia.org/wiki/Muhammad_Yamin
19
http://id.wikipedia.org/wiki/Kahar Muzakir

20
Abdul Kahar Muzakir adalah Rektor Magnificus yang dipilih Universitas
Islam Indonesia untuk pertama kali dengan nama STI selama periope 1945-1948
dan 1948-1960. Ia adalah anggota BPUPKI. Kahar Muzakir pernah diperintahkan
ketika UII di hadirkan sebagai pengganti STI pada 4 Juni 1948. Ia menduduki
jabatan Rektor UII sampai tahun 1960.

8. Kiai Haji Abdul Wahid Hasjim20

Kiai Haji Abdul Wahid Hasjim lahir di Jombang Jawa Timur, 1 Juni 1914
dan meninggal di Cimahi Jawa Barat 19 April 1953 pada umur 38 tahun. Ia adalah
pahlawan nasional Indonesia dan menteri negara dalam kabinet pertama Indinesia.
Ia adalah ayah dari presiden keempat Indonesia yaitu Abdurrahman Wahid.
Saat pendudukan Jeoang yaitu pada tanggal 24 Oktober 1943, Ia di tunjuk
menjadi ketua Majelis Syuro Muslimin Indonesia (Masyumi). Tahun 1944 Ia
mendirikan Sekolah Tinggi Islam di Jakarta. Menjelang tahun 1945, ia menjadi
anggota BPUPKIdan PPKI.

9. Ki Bagoes Hadikoesoemo21

Ki Bagoes Hadikoesoemo lahir di Yogyakarta, 24 November 1890 dan


meninggal di Jakarta pada 4 November 1954 pada umur 63 tahun. Ia adalah
seorang tokoh BPUPKI. Pada tahun 1922 Ki Bagoes pernah menjadi Ketua
Majelis Tabligh, Ketua Majelis Tarjih, anggota Komisi MPM Hoofdbestuur
Muhammadiyah (1926), dan ketua PP Muhammadiyah (1941-1953)
Ki Bagoes sangat besar peranannya dalam perumusan muqadimah UUD
1945 dengan memberikan landasan ketuhanan, kemanusiaan, peradaban, dan
keadilan dan pokok-pokok itu semua disetujui oleh DPR. Setelah Ki Bagoes
meninggal Pemerintah Republik Indonesia menetapkannya sebagai Pahlawan
Perintis Kemerdekaan Nasional Indonesia.

2.5 Gerakan 30 September22

Gerakan 30 September atau sering disingkat dengan 30SPKI adalah


sebuah peristiwa yang terjadi pada malam hari yakni pada tanggal 30 September
sampai awal 1 Oktober 1965. Dalam peristiwa tersebut, enam perwira tinggi
militer Indonesia beserta beberapa orang lainnya di bunuh dalam usaha percobaan
kudeta yang kemudian dituduhkan kepada anggota Partai Komunis Indonesia.
PKI merupakan partai komunis yang terbesar di seluruh dunia, di luar
Tiongkok dan Uni Soviet. Anggotanya berjumlah sekitar 3,5 juta, ditambah 3 juta
20
http://id.wikipedia.org/wiki/Abdul Wahid Hasyim
21
http://id.wikipedia.org/wiki/Ki Bagus Hadikusumo
22
http://id.wikipedia.org/wiki/G 30S/PKI

21
dari gerakan pemudanya. PKI juga mengontrol pergerakan serikat buruh yang
mempunyai 3,5 juta anggota dan pergerakan petani Barisan Tani Indonesia yang
mempunyai 9 juta anggota, termasuk pergerakan wanita (Gerwani), organisasi
penulis dan artis dan pergerakan sarjananya, sehingga PKI mempunyai lebih dari
20 juta anggota pendukung,.
Pada era "Demokrasi Terpimpin", kolaborasi antara kepemimpinan PKI
dan kaum burjuis nasional dalam menekan pergerakan-pergerakan independen
kaum buruh dan petani, gagal memecahkan masalah-masalah politis dan ekonomi
yang mendesak. Pendapatan ekspor menurun, foreign reserves menurun, inflasi
terus naik, korupsi birokrat dan militer menjadi wabah.

1. Angkatan Kelima

Ada kunjungan Menlu Subandrio ke Tiongkok, Perdana MenteriZhou


Enlai menjanjikan 100.000 pucuk senjata jenis chung. Penawaran ini adalah
gratis tanpa syarat dan kemudian dilaporkan ke Bung Karno, tetapi belum
juga menetapkan waktunya sampai meletusnya G30S PKI .
Pada awal tahun 1965, Bung Karnoatas saran dari PKI akibat dari tawaran
Perdana Menteri RRC, mempunyai ide tentang Angkatan Kelima yang berdiri
sendiri terlepas dari ABRI. Akan tetapi, petinggi Angkatan Darat tidak
menyetujuinya. Akibatnya, hal ini lebih menimbulkan nuansa saling
mencurigai antara militer dan PKI.
Dari tahun 1963, kepemimpinan PKI semakin lama semakin berusaha
memprovokasi bentrokan-bentrokan antara aktivis massanya dengan polisi
dan militer. Pemimpin-pemimpin PKI juga menginfiltrasi polisi dan tentara
dengan selogan "Kepentingan Bersama" polisi dan "Rakyat". Pemimpin PKI
DN Aidit Mengilhami slogan "Untuk Ketentraman Umum Bantu Polisi".
Bulan Agustus 1964, Aidit menganurkan semua anggota PKI membersihkan
diri dari "sikap-sikap sektarian" kepada angkatan bersenjata, mengimau semua
pengarang dan seniman sayap kiri untuk membuat "massa tentara" subjek
karya-karya mereka.
Pada permulaan 1965, para buruh mulai menyita perusahaan-perusahaan
karet dan minyak milik Amerika Serikat. PKI menyikapi hal ini dengan
memasuki pemerintahan dengan resmi. Pada waktu yang sama, jendral-jendral
militer tingkat tinggi juga menjadi anggota kabinet.

2. Pertemuan Jenewa, Swiss

November 1967 diselenggarakan pertemuan antara para ekonomi Orde


Baru dengan para CEO korporasi multinasional di Swiss.Korporasi
multinasional, diantaranya diwakili perusahaan minyak dan bank, General
Motors, Imperial Chemical Industries, British Leyland, British American
Tobacco, American Express, Siemens, Goodyear, The Internasional paper
Corporation, US Steel, ICI, Leman Brothers, Asian Development Bank, dan
Chase Manhattan. Tim ekonomi Indonesia menawarkan tenaga buruh yang

22
banyak dan murah, cadangan dan sumber daya alam yang melimpah, dan
pasar yang besar.
Hal ini didokumentasikan oleh John Pilger dalam film The New Rulers of
World 9tersedia di situs google) yang menggambarkan bagaimana kekayaan
alam Indonesia dibagi-bagi bagaikan rampasan perang oleh perusahaan asing
pasca-jatuhnya Soekarno.Freeport mendapat emas di Papua Barat, Caltex
mendapat ladang minyak di Riau, Mobil Oil mendapatkan ladang gas di
Natuna, perusahaan lain mendapat hutan tropis. Kebijakan ekonomi pro-
liberal saat itu diterapkan.

3. Peringatan

Sesudah kejadian tersebut 30 September diperingati sebagai Hari


Peringatan Gerakan 30 September. Hari berikutnya, 1 Oktober, ditetapkan
sabagai Hari Kesaktian Pancasila. Pada masa pemerintahan Soeharto, film
mengenai kejadian tersebut ditayangkan diseluruh stasiun televisi di Indonesia
setiap tahun pada tanggal 30 September. Selain itu dilakukan upacara bendera
di Monumen Pancasila Sakti di Lubang Buaya dan dilanjutkan dengan tabur
bunga di makam para pahlawan revolusi di TMP Kalibata. Akan teapi, sejak
era reformasi bergulir, film itu tidak ditanyangkan lagi dan hanya tradisi tabur
bunga yang dilanjutkan.

2.6 Sejarah Penciptaan Lambang Garuda Pancasila23

Sultah Hamid II adalah pencipta Lambang Garuda Pancasila, Sultan


Hamid merupakan Sultan Pontianak dan lahir di Pontianak pada 12 Julu 1913.
Sewaktu Republik Indonesia Serikat dibentuk, Sultan Hamid diangkat menjadi
Menteri Negara Zonder Porto Folio dan selama jabatan menteri negara itu
ditugaskan Presiden Soekarno merencanakan, merancang, dan merumuskan
gambar lambang negara.
Dari transkrip rekaman dialog Sultan HamidnII dengan Masagung (1974)
sewaktu penyerahan file dokumen proses perancangan lambang negara,
disebutkan "ide perisai Pancasia" muncul saat Sultan Hamid II sedang merancang
lambang negara. Ia teringat ucapan Presiden Soekarno bahwa lambang negara
hendaknya mencerminkan pandangan hidup bangsa, dasar negara Indonesia, dan
sila-sila dari dasar negara, yaitu Pancasila divisualisasikan dalam lambang negara.
Tanggal 10 Januari 1950 dibentuk panitia Teknis dengan nama panitia
Lencana Negara di bawah koordinator Menteri Negara Zonder Porto Folio Sultan
Hamid II dengan susunan panitia Teknis M.Yamin sebagai Ketua, Ki Hajar
Dewantoro, MA Pelaupessy, Moh.Natsir dan R.M.Ng.Purbatjaraka sebagai
anggota. Panitia ini bertugas untuk menyeleksi usulan rancangan lambang negara
untuk dipilih dan diajukan kepada pemerintah.
Merujuk keterangan Bung Hatta dalam Buku Bung Hatta Menjawab untuk
melaksanakan Keputusan Sidang Kabinet tersebut Menteri Priyono melaksanakan
Sayembara. Terpilih dua rancangan lambang negara terbaik, yaitu karya Sultan
23
http://id.wikipedia.org/wiki/Sultan Hamid

23
Hamid II dan karya M.Yamin. Pada proses selanjutnya, yang diterima pemerintah
dan DPR adalah rancangan Sultan Hamid II. Karya M.Yamin ditolak karena
menyertakan sinar-sinar matahari dan menampakkan pengaruh Jepang.
Tanggal 8 Februari 1950, rancangan final negara yang dibuat Sultan
Hamid atau menteri negara RIS diajukan kepada Presiden Soekarno. Rancangan
tersebut mendapat masukan dari Partai Masyumi yang merasa keberatan terhadap
gambar burung garuda dengan tangan dan bahu manusia yang memegang persai
karena menganggapnya bersifat mitologis. Kemudia Sultan Hamid II mengajukan
rancangannya kembali yang telah ia semprnakan sehingga terciptalah bentuk
Rajawali-Garuda Pancasila. Presiden Soekarno kemudian menyerahkan lambang
tersebut ke Moh.Hatta.
A.G Pringodigo dalam bukunya Sekitar Pancasila terbitan Dep.Hankam,
Pusat Sejarah ABRI menyebutkan, rancangan lambang negara karya Sultan
Hamid II akhirnya diresmikan pemakaiannya dalam Sidang Kabinet RIS. Ketika
itu gambar bentuk kepala Rajawali Garuda Pancasila masih "gundul dan tidak
berjambul". Presiden Soekarno untuk pertama kalinya memperkenalkan lambang
negara di khalayak umum di Hotel Des Indes Jakarta pada 15 Februaru 1950.
Penyempurnaan kembali lambang itu terus diupayakan. Atas masukan
Presiden Soekarno kepala burung Rajawali Garuda Pancasila yang gundul
menjadi berjambul. Bentuk cakar kaki yang mencengkram pita dari semula
menghadap ke belakang menjadi kedepan. Presiden memerintahkan pelukis
istana, Dullah untuk melukis kembali rancangan ersebut sesuai bentuk final
rancangan Menteri Negara RIS Sultan Hamid II dan dipergunakan secara resmi
sampai saat ini.

2.7 Proses Bangsa Indonesia Yang Menjadi Negara Kesatuan Republik


Indonesia

Konsepsi Bangsa Indonesia terbentuk oleh pengalaman empiris dari


peranan segenap suku-suku bangsa yang tersebar di seluruh kepulauan
Nusantara.Belajar dari pegalaman perlawanan yang sifatnya kesukuan tidak
membuahkan hasil, malahan membuat pemerintahan kolonial Belanda bertambah
kejam, maka konsep perlawanan ditempuh melalui wadah pendidikan. Perjuangan
melalui pendidikan itu dimulai dengan berdirinya pergeraka nasional Budi Utomo
(20 Mei 1908) yang kini diperingati sebagai Hari Kebangkitan Nasional.
Gerakan kemerdekaan pemuda seperti Jong Java, Jong Batak Bond, Jong
SumateraBond, Jong Minahasa, Jong Celebes, Jong Borneo, Jong Ambon, dan
lainya. Kemudian organisasi-organisasi pergerakan kemerdekaan pemuda
meleburkan diri dalam suatu organisasi yang bersifat kebangsaan dengan nama
Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia (PPPI) pada tahun 1922.24
Kesadaran sebagai bangsa yang telah diletakkan oleh Budi Utomo itu
kemudian dipertegas dalam kongres pemuda II yang di gagas oleh PPPI. Dapat
24
Soemarnp Soedarsono, Karakter Mengantar Bangsa Dari Gelap Menuju
Terang, PT Elex Media Komputindo dan Kompas Gramedia, Jakarta, 2009, hlm
41.

24
dikatakan bahwa pada Kongres Pemuda II ini semua elemen kekuatan bangsa
(khuisusnya pemuda0 dari berbagai penjuru Nusantara hadir dan terwakili
termasuk beberapa tokoh pemuda Tionghoa. Minggu, 28 Oktober 1928 di Jalan
Kramat Raya 106 Jakarta pada saat penutupan Kongres Pemuda II diumumkanlah
rumusan hasil kongres yang berupa "Sumpah Pemuda" yang isinya sebagai
berikut:
"Pertama: Kami Poetra dan Poetri Indonesia, Mengakoe Bertoempah Darah
Jang Satoe, Tanah Indonesia.
Kedua: Kami Poetra dan Poetri Indonesia, Mengakoe Berbangsa jJang Satoe,
Bangsa Indonesia.
Ketiga: Kami Poetra dan Poetri Indonesia, Mendjoendjoeng Bahasa Persatoean,
Bahasa Indonesia."
Puncak dari perkembangan kejiwaan bangsa Indonesia menjelma menjadi
suatu bentuk negara akhirnya terwujud pada saat pernyataan Proklamasi
Kemerdekaan Republik Indonesia,17 Agustus 2945. Menurut Bung Karno,
"Republik Indonesia bukan negara agama, tetapi adalah negara nasional, di
dalam arti meliputi seluruh badanya bangsa Indonesia dengan jiwa, sifat, corak
yang sama dan hidup di atas wilayah yang nyata-nyata sebagai satu kesatuan."25
25
R.M AB Kusuma, Lahirnya Undang-Undang Dasar 1945, FH UI,
Jakarta, 2014, hlm 175

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Lahirnya Pancasila merupakan suatu kebutuhan sosial, historis dan politik


yang mendasari terbentuknya identitas bangsa Indonesia secara final. Pancasila
sangat tepat menjadi dasar Nergara Kesatuan Republik Indonesia karena
mengandung nilai-nilai yang melekat pada kepribadian bangsa Indonesia dan
mampu menjawab tantangan historis-politik selama proses perumusan identitas

25
negara, khususnya memperdamaikan dan menjembatani kubu-kubu ideologis
yang dominan dalam pergerakan politik Indonesia. Itu sebabnya Pancasila disebut
memiliki dimensi imperatif bagi Bangsa Indonesia.
Sedangkan terbentuknya Bangsa Indonesia ini melalui proses yang sangat
luas dengan penduduk yang beragam ras, budaya dan agama tidaklah mudah dan
membutuhkan waktu yang sangat lama untuk meyatukan semua itu. Ada dua
tahap dalam terbentuknya suatu bangsa Indonesia yaitu, tahap pertama yaitu
rakyat menjadi bangsa.Dalam tahap ini kumpulan-kumpulan manusia yang hidup
di wilayah Nusantara yang tadinya terpisah-pisah secara geografis maupun
kultural, lambat laun menyatu dalam satu identitas yaitu dengan nama 'Indonesia'.
Yang kedua tahap bangsa menjadi negara. Dalam tahap ini kumpulan manusia
yang telah memiliki satu identitas yaitu Indonesia menyusun suatu organisasi
kekuasaan untuk mengelola kehidupan merek bersama secara efektif.
Jika dibandingkan dengan bangsa-bangsa seperti Cina, Jepang, India atau
Slavik, ada sesuatu yang sangat khas dalam Bangsa Indonesia. Bangsa Indonesia
tidak dipersatukan oleh sesuatu yang bersifat fisik seperti ras dan kesatuan
wilayah.

3.2 Saran

26
Dalam makalah ini masih sedikit referensi yang dikutip, maka dari itu saya
menyarankan agar pembaca jangan hanya terfokus pada makalah saya ini, tetapi
carilah referensi-referensi lain untuk menguatkan kebenaran dari setiap
pernyataan.
Saya juga menyarankan agar mahasiswa mampu mengetahui atau
memahami kronologis sejarah perjuangan bangsa Indonesia, yang meliputi
kejayaan zaman Sriwijaya Majapahit dan kerajaan lainnya. Menghayati
perjuangan bangsa melawan penjajah sebelum abad XX, serta perjuangan
nasional. Mengerti dan memahami kronologi proklamasi kemerdekaan Indonesia
serta perjuangan mempertahankan kaemerdekaan yang meliputi masa 1945 –
1949, 1949 – 1950, 1950 – 1959, 1959 – 1965, 1966 – 1998. Memahami proses
perumusan dan pengesahan Pancasila dasar Negara Indonesia yang meliputi,
kronologis perumusan Pancasila dan UUD 1945, kronologi pengesahan Pancasila
dan UUD 1945. Memahami dinamika aktualisasi pancasila sebagai dasar negara,
serta dinamika pelaksdanaan UUD 1945.

27
DAPTAR PUSTAKA

Kaelan.2003. Penidikan Pancasila. Pradigma:Yogyakarta.


Syarbaini,Syahrial. 2010,.Pendidikan Kewarganegaraan.Graha
Ilmu:Yogyakarta
Ismanto,Gery.2013.Pendidikan Pancasila.CV.Mulia Indak Kemala:Pekanbaru
Sumantri, Sri. 1992. Bunga Rampai Hukum Tata Negara Indonesia.Bandung
Pringgodigdo, A.g,.Perubahan Kabinet Presidensil Menjadi Parlementer.
Yayasan Foun UGM:Yogyakarta.
Hamid,Abdul.2012.Pendidikan Pancasilan Dan Kewarganegaraan.Pustaka
Setia:Bandung
Soekarno.2006.Filsafat Pancasila Menurut Bung Karno.Media
Pressindo:Yogyakarta.
AB Kusuma, R.M. 2004. Lahirnya Undang-Undang Dasar 1945. FH
UI:Jakarta.
Soedarsono, Soemarno.2009. Karakter Mengantar Bangsa dari Gelap Menuju
Terang.PT Elex Media Komputindo dan Kompas Gramedia:Jakarta.
Indri Djarnako, Pancasila, Surabaya.
http://id.wikipedia.org/wiki/Soekarno
http://id.wikipedia.org/wiki/Maramis
http://id.wikipedia.org/wiki/Mochannad Hatta
http://id.wikipedia.org/wiki/Agus Salim
http://id.wikipedia.org/wiki/Muhammad_Yamin
http://id.wikipedia.org/wiki/Abikoesno Tjokrosoejoso
http://id.wikipedia.org/wiki/Kahar Muzakir
http://id.wikipedia.org/wiki/Abdul Wahid Hasyim
http://id.wikipedia.org/wiki/Kasman

28
http://id.wikipedia.org/wiki/Ki Bagus Hadikusumo
http://id.wikipedia.org/wiki/G 30S/PKI
http://id.wikipedia.org/wiki/Sultan Hamid

29

Anda mungkin juga menyukai