SEJARAH PERJUANGAN BANGSA A. SEJARAH PERJUANGAN BANGSA INDONESIA 1. Masa Kerajaan Sriwijaya Menurut Mr. Muh Yamin, berdirinya negara Indonesia tidak bisa dipisahkan dari kerajaan- kerajaan lama yg mrpkn warisan nenek moyang bangsa Indonesia, negara kebangsaan Indonesia terbentuk melalui tiga tahap, diantaranya :
1. Pertama, Zaman Sriwijaya di bawah Wangsa
Syailendra (600-1400) 2. Kedua, negara kebangsaan dibawah zaman kerajaan Majapahit (1293-1525), kedua negara kebangsaan tsb adalah negara kebangsaan lama. 3. Ketiga, negara kebangsaan modern, yaitu negara Indonesia merdeka 17 Agustus 1945. abad ke VII-XII, berdirilah kerajaan Sriwijaya dibawah kekuasaan Wangsa Syailendra, berbahasa melayu kuno dan menggunakan huruf pallawa dikenal juga sbg kerajaan Maritim yg mengandalkan jalur perhubungan laut. Kekuasaan kerajaan Sriwijaya menguasai selat sunda (686), kemudian selat malaka (775). Sistem perdagangan telah diatur dengan baik diantaranya : • Pemerintahan melalui pegawai raja membentuk suatu badan yg dapat mengumpulkan hasil kerajinan Rakyat sehingga rakyat mengalami kemudahan dalam pemasarannya. • Dalam sistem pemerintahan sudah terdapat pegawai pengurus pajak, harta benda kerajaan, rohaniawan, yg menjadi pengawas teknis pembangunan gedung- gedung dan patung-patung suci sehingga kerajaan dapat menjalankan sistem negaranya dengan nilai- nilai ketuhanan (Kaelan 1999:27) Pada jaman Sriwijaya telah didirikan universitas agama Budha yg sudah dikenal di Asia. Pelajar dari universitas ini dapat melanjutkan ke India, seperti Dharmakitri. cita-cita Kesejahteraan bersama dalam suatu negara telah tercermin pada kerajaan Sriwijaya, sbgmn tsb dlm perkataan “marvuat vannua Criwijaya Siddhayatra Subhiksa” (suatu cita-cita Negara yang Adil dan Makmur). Kaelan, 1999:27). Unsur-unsur yang terdapat di dalam Pancasila diantaranya :
Nilai Ketuhanan, Nilai Kemanusiaan,
Persatuan , Tata Pemerintahan atas dasar musyawarah, dan Nilai keadilan sosial yg telah menjiwai asas-asas yg menjiwai bangsa Indonesia, yg dihayati dan dilaksanakan pada waktu itu, hanya saja belum dirumuskan secara konkret, dokumen yg membuktikan unsur-unsur tsb ialah Prasasti-prasasti di Talaga Batu, Kedukan Bukit,Karang Brahi, talang tuo, dan Kota Kapur. (Dardji Darmodiharjo, 1974:22-23). Nilai – nilai budaya bangsa semasa kerajaan Sriwijaya telah menunjukan nilai-nilai Pancasila, yaitu sbb: a. Nilai sila pertama, terwujud dengan adanya umat Agama Budha dan Agama Hindu hidup bedampingan secara damai. Pada jaman kerajaan Sriwijaya terdapat pusat kegiatan pembinaan dan pengembangan Agama Budha. b. Nilai sila kedua, terjalinnya hubungan antara Sriwijaya dengan India (Dinasti Harsha). Pengiriman para pemuda untuk belajar di india, telah tumbuh nilai – nilai politik luar negeri yang bebas aktif. c. Nilai sila ketiga, sebagai negara maritim, Sriwijaya telah menerapkan konsep negara d. Nilai sila keempat, Sriwijaya telah memiliki kedaulatan yg sangat luas, meliputi (Indonesia sekarang) Siam, dan semanjung melayu, e. Nilai sila kelima, Sriwijaya menjadi pusat pelayanan dan perdagangan, sehingga kehidupan rakyatnya sangat makmur. Pada abad ke XIII, berdiri kerajaan Singasari di kediri, jawa timur yg ada hubungannya dngn berdirinya kerajaan Majapahit (1293), jaman keemasan Majapahit terjadi pada masa pemerintahan Hayam Wuruk dengan mahapatih gajah mada. Wilayah kekuasaan Majapahit membentang dari Semenanjung Melayu sampai ke Irian Jaya.
Pengamalan niai-nilai Pancasila pada Jaman kerajaan Majapahit,
diantaranya :
Pemeluk Agama Hindu dan Budha hidup berdampingan secara
damai. Empu Prapanca menulis buku Negara kertagama (1365) didalamnya terdapat istilah Pancasila. Empu tantular mengarang buku sutasoma yg mana terdapat seloka persatuan nasional yg berbunyi “ Bhineka Tunggal Ika Tan Hana Dharma Mangrua”, artinya walaupun berbeda – beda, namun satu jua dan tidak ada agama yg memiliki tujuan yg bebeda, seloka toleransi ini diterima juga oleh kerajaan Pasai di sumatra sebagai bagian dari kerajaan Majapahit yg telah memeluk Agama islam. Perwujudan nilai Persatuan Indonesia telah terwujud dngn keutuhan kerajaan, khususnya Sumpah Palapa yg diucapkan oleh Gajah Mada, pd sidang ratu dan menteri2 pd thn 1331 bercita2 mempersatukan seluruh Nusantara Raya yg berbunyi: “saya baru akan berhenti berpuasa makan palapa , jika seluruh nusantara bertakluk dibawah kekuasaan negara, jika Gurun, Seram, Tanjung, Haru, Pahang, Dempo,Bali, Sunda, Palembang dan Tumasik telah dikalahkan. (Muh. Yamin, 1960). Sila Kerakyatan (keempat) sbg nilai2 musyawarah dan mufakat juga telah dilakukan oleh sistem pemerintahan kerajaan Majapahit. Sila kemanusiaan telah terwujud, hubungan Raja Hayam Wuruk dngn baik dngn kerajaan Tiongkok, Ayoda, Champa, dan Kamboja dan persahabatan dngn Negara lain atas dasar Mitreka Satata/selalu bersahabat. Menurut Prasasti Brumbung (1329), dlm tata pemerintahan kerajaan Majapahit terdapat semacam penasihat seperti Rakryan I Hino, I Sirikan I Halu yg berarti memberikan nasihat kepada raja Perwujudan keadilan sosial adalah sebagai wujud dari berdirinya kerajaan beberapa abad yang tentunya ditopang dngn kesejahteraan dan kemakmuran rakyatnya. 1. PERJUANGAN SEBELUM ABAD KE – XX a. pada abad ke – XVII dan XVIII perlawanan terhadap penjajah digerakan oleh Iskandar Muda di Aceh (1635), Sultan Agung (Mataram 1645), Sultan Agung Tirtayasa dan Ki Tapa di (Banten 1650), Hasanudin di Makasar (1660),Untung Surapati dan Trunojoyo di jawa timur (1670), Ibnu Iskandar di Minangkabau (1680) dll. b. perlawanan abad ke XIX terhadap penjajahan belanda; di pimpin oleh Patimura (1817), Imam Bonjol di Minangkabau (1822-1837), Pangeran di Ponegoro di Mataram (1825- 1830), Sultan Badaruddin di Palembang (1817), Pangeran Antasari di kalimantan (1860), jelantik di Bali (1850), Anang Agung Made di Lombok (1895), Teuku Umar, Teuku Cik Di Tiro dan Cut Ny’ Din di Aceh (1873- 1904). Permulaan abad ke-XX mengubah cara dlm melakukan perlawanan terhadap penjajah Belanda, dengan mendirikan organisasi2 diantaranya; 1. Budi Utomo tokoh; dr. Wahidin Sudirohusodo (20 Mei 1908); 2. Sarikat Dagang Islam (1909) berubah menjadi pergerakan politik menjadi sarikat Islam (1911), dibawah pimpinan H.O.S. Tjokroaminoto; 3. Indische Parti (1913) Pimpinan Douwes dekker, Ciptomangunkusumo, dan Ki Hajar dewantara, krn terlalu radikal pemimpinnya dibuang ke luar negeri 4. kemudian muncul partai Nasional Indonesia (1927) di pelopori oleh Soekarno dan kawan-kawan Pada tanggal 28 oktober terjadi penonjolan peristiwa perjuangan bangsa Indonesia utk mencapai cita2nya yg dipelopori oleh Moh Yamin, Kuncoro Purbopranoto dll, mengumandangkan sumpah pemuda yang berisi; (pengakuan akan adanya bangsa, tanah air, dan bahasa satu, yaitu Indonesia). Meletusnya perang Pasifik, di bomnya Pearl Harbour oleh Jepang, waktu singkat Jepang menguasai daerah2 jajahan Sekutu di daerah Pasifik. Pada tanggal 8 Maret 1942 Jepang masuk ke
Indonesia, Jepang mengetahui keinginan
rakyat Indonesia untuk merdeka Propaganda 3A Jepang yaitu Jepang Pelindung Asia, Cahaya Asia, dan Pemimpin Asia. Berkaitan dengan keinginan Jepang untuk menguasai Indonesia. Penyerahan Indonesia dari kekuasaan Belanda kepada Jepang di Kalijati Jawa Tengah, jepang mempropragandakan kehadirannya di Indonesia untuk membebaskan Indonesia dari cengkraman belanda. Kenyataan sebenarnya Jepang tidak kurang kejamnya dari Belanda, yang mengakibatkan timbulnya perlawanan terhadap Jepang baik secara legal maupun ilegal. Seperti pemberontakan diantaranya : 1. Tengku Abdul Jalil dan Tengku Abdul Hamid memimpin perlawanan di Aceh tahun 1942 dan 1944. 2. K.H. Zainal Mustafa di Singaparna Tasikmalaya Jawa Barat tahun 1944. 3. Pang Suma di Tayan Pontianak Kalimantan Barat tahun 1944. 4. L.Roemkorem di Papua tahun 1943. 5. Supriyadi di Blitar Jawa Timur tanggal 14 Februari 1945. C. Perumusan kemerdekaan 17 Aguustus 1945 Jepang membentuk Dokuritsu Zyunbi Tyoosakai (BPUPKI-62 orang) tanggal 29 April 1945 dan dilantik 28 Mei 1945 dengan ketua : Dr. Rajiman Wedyodiningrat dan wakil ketua R. Panji Soeroso dan Ichibangase (orang Jepang) yang mulai bekerja 29 Mei 1945. Tugas BPUPKI tersebut adalah : 1. Membuat rancangan dasar negara 2. Membuat rancangan Undang-Undang Dasar BPUPKI Melakukan 2 kali sidang, yaitu : 1) Sidang pertama tanggal 29 mei s/d 1 juni 1945, membahas Dasar Negara Indonesia antara lain dikemukakan oleh : 1) Muhammad Yamin (29 Mei 1945) yang diusulkan secara lisan : a. Peri Kebangsaan b. Peri Kemanusiaan c. Peri Ketuhanan d. Peri Kerakyatan e. Kesejahteraan rakyat Setelah berpidato Muhammad Yamin menyampaikan usulan tertulis yang terdiri dari : 1. Ketuhanan Yang Maha Esa 2. Kebangsaan Persatuan Indonesia 3. Rasa Kemanusiaan Yang adil dan beradab 4. Kerakyatan yg dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dlm permusyawaratan/perwakilan. 5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia 2) Soepomo (31 Mei 1945 ) menyampaikan pokok-pokok pikirannya sebagai berikut : 1. Paham Negara Persatuan 2. Warga negara hendaknya tunduk kepada Tuhan dan supaya ingat kepada Tuhan (Perhubungan negara dan agama) 3.Sistem badan permusyawaratan 4. Ekonomi negara bersifat kekeluargaan 5. Hubungan antara bangsa yang bersifat Asia Timur Raya 3) Soekarno (1 Juni 1945) menyampaikan lima dasar negara sebagai berikut : a. Kebangsaan Indonesia b. Internasionlisme atau Peri kemanusiaan c. Mufakat atau demokrasi d. Kesejahteraan sosial e. Ketuhanan yang berkebudayaan Lima dasar negara beliau beri nama Pancasila, beliau usulkan atas saran kawan beliau seorang ahli bahasa. Lima prinsip sbg dasar negara selanjutnya diperas menjadi Trisila, yaitu, (1) sosio nasionalisme (kebangsaan), (2) sosio demokrasi (mufakat), dan (3) ketuhanan kemudian diperas menjadi Eka Sila yang berinti Gotong Royong. Namun, ketiga rumusan tersebut tidak ada yang ditetapkan sebagai dasar negara, maka dibentuklah Panitia Kecil (Panitia Sembilan) yang terdiri atas : Soekarno (ketua), Moh. Hatta, Moh. Yamin, Achmad Soebardjo, Wachid Hasyim, Agus Salim, Abdulkahar Moedzakir, Abikusno Tjokrosoejoso, AA. Maramis Panitia Kecil berhasil menyusun Piagam Jakarta (Jakarta Charter) nama ini diberikan oleh M. Yamin pada tgl 22 Juni 1945, yaitu dokumen yang berisikan asas dan tujuan negara Indonesia Merdeka dengan rumusan berikut : 1. Ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan syari’at islam bagi pemeluk pemeluknya. 2. Kemanusiaan yang adil dan beradab. 3. Persatuan Indonesia 4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan. 5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. 2) Sidang kedua tanggal 10 sampai 16 Juli 1945, Membahas rancangan Undang- Undang Dasar Negara Indonesia yang menghasilkan UUD 1945 yang terdiri dari : 1. Pembukaan UUD 1945 empat alinea yg didlmnya tercantum rumusan Pancasila. 2. Batang tubuh yg terdiri dari 16 BAB, 37 pasal, 4 pasal aturan peralihan dan 2 ayat aturan tambahan. 3. Penjelasan yang terdiri dari Penjelasan umum dan pasal demi pasal. Dalam sidang PPKI tanggal 18 Agustus 1945, diputuskan : 1. Mengesahkan Pembukaan UUD 1945 1.1. melakukan beberapa perubahan pada piagam Jakarta yg kemudian berfungsi sbg pembukaan UUD 1945 2. Mengesahkan Rancangan Hukum Dasar menjadi UUD 1945 3. Memilih Ir. Soekarno sebagai presiden dan Drs. Moh. Hatta sebagai wakil presiden. 4. Sebelum terbentuknya MPR kekuasaan dijalankan oleh presiden dng bantuan Komite nasional. Makna proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945 titik puncak perjuangan bangsa; a. Proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945 sbg titik puncak buah hasil perjuangan secara bertahap; pertama; perlawanan terhadap penjajah barat sebelum 1908, kedua; perjuangan dengan menggunakan organisasi, ketiga; perlawanan dengan melahirkan rasa nasionalisme, keempat; perjuangan melawan titik kooperasi dan nonkooperasi, kelima; perlawanan bangsa menentang sampai ke puncaknya, yaitu proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945. b. Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus sbg sumber lahirnya Republik Indonesia Lahirnya tata hukum Indonesia dan sekaligus dihapusnya tata hukum kolonial Merupakan sumber hukum bagi pembentukan negara kesatuan indonesia. c. Proklamasi kemerdekaan 1945 merupakan norma pertama dari tata hukum Indonesia. dari sisi hukum indonesia telah memutuskan ikatan dengan tata hukum sebelumnya, tata hukum indonesia ditentukan dan dilaksanakan oleh bangsa Indonesia sendiri N0 Piagam Jakarta Pembukaan UUD 1945 1. Mukadimah Pembukaan 2. Dalam suatu hukum dasar “ …. Dalam suatu UUD Negara “ 3 “Dengan berdasarkan “ ….. Dengan berdasar kepada kepada tuhan dan ketuhanan yang maha esa” kewajiban menjalankan syari’at Islam bagi pemeluknya “ 4. “ menurut dasar Menurut dasar kemanusiaan yang adil kemanusiaan yang adil dan dan beradab beradab” Perubahan yg menyangkut pasal-pasal
NO 1. Istilah Hukum Dasar Undang – undang dasar (usul soepomo)