DISUSUN OLEH :
UNIVERSITAS GUNADARMA
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
TEKNIK ARSITEKTUR
2021/2022
Nilai-Nilai Pancasila Pada Masa Kerajaan-Kerajaan
A. Zaman Kerajaan Kutai
Pada saat pemerintahan Mulawarman, Kerajaan Kutai mengalami masa keemasan.
Wilayah kekuasaannya meliputi hampir seluruh kawasan Kalimantan Timur. Pada saat itu raja
mulawarman member 20.000 ekor lembu kepada para Brahmana. Atas kebaikannya itu, para
Brahmana membuatkan tujuh buah Yupa sebagai tanda terima kasih. Hal tersebut
menunjukan nilai sosial politik dan Ketuhanan telah ada pada kerajaan Kutai. Dimana bentuk
kerajaan dengan agama dijadikan sebagai pengikat kewibawaan raja.
Nilai Pancasila:
1) Nilai Ketuhanan : Memeluk agama Hindu.
2) Nilai Persatuan : Wilayah kekuasaannya meliputi hampir seluruh kawasan Kalimantan
Timur.
3) Nilai Kerakyatan : Rakyat Kutai hidup sejahtera dan makmur.
b. Kerajaan Singasari
Nilai Pancasila yang terdapat pada kerajaan Singasari:
1) Nilai Ketuhanan : Memeluk agama Buddha.
2) Nilai Kemanusiaan : Terbuka dengan kebudayaan asing yang masuk.
3) Nilai Persatuan : Ingin mempersatukan nusantara.
4) Nilai Kerakyatan : Rakyat hidup makmur.
5) Nilai Keadilan : Tidak membeda – bedakan kedudukan.
E. Zaman Penjajahan
Nilai-nilai Pancasila pada saat penjajahan Belanda berupa perlawanan - perlawanan
oleh rakyat diberbagai wilayah nusantara sebagai akibat praktek- praktek Belanda yang
dirasa membuat penderitaan bagi rakyat Indonesia.Masa penjajahan Belanda bermula
setelah Kerajaan Majapahitmengalami keruntuhan. Belanda yang pada awalnya ingin mencari
rempah-rempah akhirnya mempunyai rencana untuk menguasai dan memiliki
seluruhkekayaan Indonesia.
Nilai – nilai Pancasila pada zaman penjajahan :
1) Nilai ketuhanan, Setelah Majapahit kerajaan Hindu Budha runtuh pada abad XVI
maka berkambenglah agama Islam dengan pesatnya di Indonesia. Bersama dengan
itu maka berkambang pula kerajaan-karajaan Islam seperti kerajaan Demak,
Samudra Pasai, Mataram, Banten, dll.
2) Nilai persatuan, dimana kerajaan-kerajaan islam saat itu berusaha untuk
mengalahkan VOC. Namun karena tidak adanya persatuan antarkerajaan, maka
mereka pun dapat dikalahkan.
3) Nilai kerakyatan, adanya rasa senasib sepenanggungan dari para rakyat di Nusantara,
baik dari kalangan atas maupun bawah.
F. Kebangkitan Nasional
Pada awal Kebangkitan Nasional abad XX dipanggung politikinternasional terjadilah
pergolakan kebangkitan dunia timur, di Indonesiakebangkitan nasional(1908). Banyak muncul
pergerakan nasional seperti:
• Budi Utomo yang didirikan pada tanggal 20 Oktober 1908 merupakan pelopor
pergerakan nasional, yang dipelopori oleh dr. Wahidin Sudirohusodo dengan Budi
Utomo. Gerakan ini merupakan awal gerakan kemerdekaan dengan kekuatan sendiri.
• Setelah itu munculah Sarekat Dagang Islam(1909), kemudian digantidengan Sarekat
Islam(1911)di bawah H.O.S. Cokroaminoto, IndischePartij(1913),yang dipimpin oleh
tiga serangkai yaitu: Douwes Deker,Ciptimangunkusumo, KI Hajar Dewantoro.
• Pada tahun 1927 munculah Partai Nasional Indonesia (PNI) yangdipelopori oleh
Soekarno, Ciptomangunkusumo, Sartono, dan tokohlainnya. Mulailah perjuangan
bangsa Indonesia menitik beratkan padakesatuan nasional dengan tujuan yang jelas
yaitu Indonesia merdeka.Kemudian pada tanggal 28 Oktober 1928 lahirlah Sumpah
Pemudasebagai penggerak kebangkitan nasional yang menyatakan satu bahasa,satu
bangsa serta satu tanah air yaitu Indonesia Raya.
Dan masih banyak pergerakan nasional lainnya yang bermunculan saat itu.
Nilai – nilai Pancasila pada masa Kebangkitan Nasional:
1) Sila Pertama, Peran agama, Islam khususnya, dalam usaha memerdekakan
nusantara.
2) Sila Kedua, Rasa senasib sepenanggungan antarmasyarakat menimbulkan
persatuan.
3) Sila Ketiga, Upaya mempersatukan nusantara dengan berdirinya organisasi-
organisasi.
4) Sila keempat, Mulai munculnya rapat-rapat dalam upaya kemerdekaan.
5) Sila Kelima, Upaya membebaskan diri dari Belanda yang serakah, licik, dan tidak adil.
H. Sidang PPKI
Nilai – nilai Pancasila saat sidang PPKI :
1) Sila Pertama, Adanya Syariat Islam pada piagam Jakarta sebelum dihapus.
2) Sila Kedua, Adanya pembahasan “Badan Penolong Korban Perang” pada sidang ketiga
PPKI.
3) Sila Ketiga, Persatuan dalam pemilihan Presiden dan Wakil Presiden.
4) Sila Keempat, Menetapkan Komite Nasional Indonesia Pusat sebagai badan
musyawarah.
5) Sila Kelima, Adil dalam menerima pendapat dalam musyawarah penetapan-
penetapan negara.
I. Proklamasi Kemerdekaan
Nilai – nilai Pancasila saat proklamasi :
1) Nilai Persatuan, Bersatunya para kaum muda dalam mempercepat proklamasi
kemerdekaan.
2) Nilai Permusyawaratan, Penyusunan teks naskah proklamasi yang dilakukan
Bersama.
3) Nilai Kemanusiaan, Laksamana Maeda yang membantu Indonesia dalam
mewujudkan kemerdekaannya.
J. Pasca Kemerdakaan
Arti proklamasi kemerdekaan bagi Indonesia :
1. Secara yuridis, Proklamasi menjadi awal tidak berlakunya hukum kolonial, dan mulai
berlakunya hukum masional.
2. Secara politis ideologis, Proklamasi berarti bahwa Indonesia terbebas dari penjajahan dan
memiliki kedulatan untuk menentukan nasib sendiri.