BANGSA INDONESIA
Oleh
KELOMPOK 1:
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena telah
melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas Paper mata kuliah Pendidikan Pancasila dengan tepat waktu.
Tak lupa kami ucapkan terimakasih kepada Ibu Maryatun Kabatiah, S.
Pd.,M. Pd., selaku Dosen Pengampuh mata kuliah Pendidikan Pancasila yang telah
memberikan bimbingan serta arahan kepada kami sehingga tugas ini dapat
terselesaikan. Kami sangat berharap dengan adanya Paper ini dapat menambah
wawasan serta pengetahuan kita khususnya mengenai Pancasila Dalan Kajian
Sejarah Bangsa Indonesia.
Demikianlah Makalah yang kami susun. Namun terlepas dari itu, kami sangat
memahami bahwa tugas ini masih jauh dari kata sempurna, sehingga kami sangat
mengharapkan segala kritik dan saran dari para pembaca yang bersifat membangun
demi terciptanya Paper yang lebih baik lagi untuk kedepannya. Semoga tugas
sederhana ini dapat dipahami dengan baik oleh para pembaca dan semoga dapat
menambah wawasan kita semua.
Akhir kata kami ucapkan maaf yang sebesar-besarnya atas kesalahan penulis
dalam tugas ini dan terima kasih atas perhatiannya..
Penulis
PANCASILA DALAM KAJIAN SEJARAH BANGSA INDONESIA
Oleh sebab itu, masa ini dikenal sebagai masa pergerakan nasional. Rakyat Indonesia
tidak lagi melawan penjajah menggunakan cara tradisional, melainkan lewat organisasi yang
sudah jauh lebih modern.dunia.Zaman kebangkitan nasional adalah masa dimana kebangkitan
semangat dan persatuan, kesatuan dan nasionalisme untuk menuju dan memperjuangkan
kemerdekaan indonesia. Semangat nasionalisme ini lahir atas respon terhadap kolonialisme
dan imperialisme Belanda yang berlangsung selama tiga setengah abad. Pada masa inilah mulai
munculnya kelompok masyarakat Indonesia yang menginginkan adanya perubahan karena
penindasan dan penjajahan yang teramat lama.Beberapa faktor penyebab timbulnya
pergerakan nasional yang bersumber dari dalam negeri (internal), antara lain digambarkan
sebagai berikut:
Adanya tekanan dan penderitaan yang terus menerus, sehingga rakyat Indonesia harus
bangkit melawan penjajah
Adanya rasa senasib-sepenanggungan yang hidup dalam cengkraman penjajah, sehingga
timbul semangat bersatu membentuk Negara;
Adanya rasa kesadaran nasional dan harga diri, menyebabkan kehendak untuk memiliki
tanah air dan hak menentukan nasib sendiri.
Tekanan dan penderitaan terus menerus yang dimaksud merupakan akumulasi dari
sejumlah tindakan kaum penjajah, mulai dari Bangsa Portugis, Belanda, Inggris, Perancis, dan
Jepang. Belanda merupakan penjajah terlama menanamkan pengaruhnya di Nusantara,
sehingga berbagai bentuk penindasan yang membuat rakyat menjadi miskin, menderita, dan
tertinggal telah menjadi catatan hitam dalam sejarah perjalanan bangsa Indonesia. Perlakuan
sejenis yang dialami bersama itulah menimbulkan perasaan senasib dan akhirnya menjelma
menjadi semangat untuk membentuk sebuah negara. Kesadaran akan pentingnya kebersatuan
untuk mewujudkan impian bersama (membebaskan diri dari belenggu penjajah), pada
gilirannya membentuk kesadaran nasional.
Momentum lahirnya Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 1928 inilah yang kemudian
diperingati sebagai Hari Sumpah Pemuda. Sejak itu pula, Hari Sumpah Pemuda diperingati
setiap tanggal 28 Oktober.
5. Perjuangan Bangsa Indonesia Zaman Penjajahan Jepang
Indonesia memiliki banyak latar belakang perjuangan dengan beberapa penjajah seperti
Belanda dan Jepang. Indonesia pernah berusaha untuk keluar dari penjajahan Belanda hingga
350 tahun lamanya, setelah beberapa saat lepas dari Belanda, Indonesia justru dihadapkan pada
masa penjajahan yang lebih kejam dari masa penjajahan Belanda yaitu masa penjajahan Jepang
yang berlangsung selama 3,5 tahun.
Masa penjajahan bagi Indonesia merupakan kenangan terburuk dalam sejarah terutama
selama masa penjajahan Jepang. Rakyat Indonesia sebenernya sudah terlalu lelah dengan
penjajahan yang datang silih berganti dari berbagai negara. Tapi kalau mau dirangkum, alasan
rakyat Indonesia melawan Jepang, bisa dilihat dari dimensi ekonomi, sosial, dan politik.Secara
ekonomi, rakyat Indonesia dirugikan karena sumber dayanya terus-terusan diisap sama Jepang.
Contoh, dengan adanya setoran yang wajib dibayar oleh rakyat Indonesia ke Jepang. Kalau
secara politik, rakyat Indonesia juga udah males dengan taktik dan propaganda politik Jepang
yang hanya bertujuan untuk kepentingan perang aja.
Terakhir, keadaan sosial zaman Jepang juga begitu kacau dengan eksploitasi melalui
adanya romusha dan jugun ianfu. dengan semua penderitaan dan cita-cita untuk merdeka ini,
rakyat Indonesia satu per satu mulai melakukan perlawanan fisik. Berikut ini beberapa
perlawanan di beberapa daerah yang sempat melakukan perlawanan ke Jepang.
Perlawanan Rakyat Aceh terhadap jepang
Perlawanan ini terjadi di Cot Plieng, Aceh, dan dipimpin oleh Tengku Abdul Jalil pada
November 1942. Kejadian ini berawal dari kesewenang-wenangan Jepang yang memaksa
untuk melakukan Seikerei dan ditolak oleh rakyat setempat karena dianggap bertentangan
dengan ajaran Islam.Perlawanan rakyat Aceh ini bisa dibilang menjadi perlawanan fisik
pertama yang dilakukan rakyat Indonesia. Ke depannya, perlawanan akan semakin meluas dan
terjadi di berbagai daerah di Indonesia.
Perlawanan Rakyat Singaparna Tasikmalaya terhadap Jepang
Pada Februari 1944, rakyat Sukamanah, Singaparna di Tasikmalaya melakukan perlawanan
terhadap Jepang dibawah pimpinan K.H. Zainal Mustafa. Perlawanan rakyat Singaparna
terhadap Jepang terjadi karena menderitanya rakyat akibat kegiatan romusha oleh Jepang.
Rakyat tentu nggak mau kalau ini terus-menerus terjadi kepada mereka.
Selain itu, Jepang juga memaksakan penerapan seikerei, yaitu suatu bentuk penghormatan
dengan membungkuk 90 derajat kepada Amaterasu Omikami atau Dewa Matahari yang
merupakan Kaisar Jepang. Hal ini bertentangan dengan kepercayaan rakyat yang memeluk
agama Muslim, dimana membungkuk 90 derajat merupakan bagian dari ibadah kepada Allah,
sedangkan seikerei diarahkan kepada manusia. Namun, perlawanan ini akhirnya gagal. K.H.
Zainal Mustafa di tangkap pada Oktober 1944 dan dijatuhi hukuman mati oleh Jepang.
Perlawanan Rakyat Kalimantan terhadap Jepang
Di pulau yang berbeda yaitu Kalimantan, perlawanan terhadap Jepang terjadi dan dipimpin
oleh seorang pemimpin Suku Dayak, yaitu Pang Suma. Awal mulai pertempuran terjadi karena
penindasan yang dilakukan Jepang.
Perlawanan Rakyat Indramayu terhadap Jepang
Perlawanan di pulau Jawa, salah satunya terjadi di Indramayu, tepatnya di Lohbener dan
Sindang. Perlawanan dipimpin oleh H. Madriyas, dan dilatarbelakangi oleh penderitaan rakyat
karena kewajiban menyerahkan hasil panen padi dan adanya romusha.
Perlawanan Rakyat Blitar terhadap Jepang
Kalau ngomongin soal perlawanan di Blitar, kita akan dengar nama Komandan Supriyadi yang
merupakan komandan organisasi PETA. Mengapa pasukan PETA di Blitar melakukan
perlawanan terhadap Jepang?Well, selain karena Komandan Supriyadi udah nggak bisa lagi
mentolerir perlakuan Jepang terhadap rakyat Indonesia dalam romusha, ternyata Jepang selama
ini juga memperlakukan rakyat Indonesia yang tergabung dalam PETA dan Heiho seperti
orang-orang yang direndahkan. Belum lagi adanya setoran padi yang nggak masuk akal dan
nggak adil. Tambah geram deh, Komandan Supriyadi.Well, begitu Jepang mengetahui adanya
upaya pemberontakan ini, mereka langsung mengirimkan pasukan militer untuk mengatasinya.
Alhasil, puluhan prajurit PETA ditangkap dan beberapa orang dihukum mati. Tapi, nasib
Komandan Supriyadi nggak pernah ada yang tahu. Beliau menghilang secara misterius.
Perlawanan Rakyat Bali terhadap Jepang
Ternyata, perlawanan juga nampak dari rakyat Bali. Mengapa pemuda Bali melakukan
perlawanan terhadap Jepang juga hampir sama dengan perlawanan yang lain. Kebijakan-
kebijakan yang dibuat oleh Jepang ketika menduduki Bali membuat rakyat merasa terpaksa
dan terkekang. Harus bisa berbahasa Jepang, harus melakukan setoran kekayaan untuk
keperluan perang Jepang, hingga dilarang membuat organisasi pergerakan. Rakyat mulai
merasa tertekan, apalagi waktu Jepang mulai terdesak lagi oleh Sekutu.
Akhirnya gerakan anti Jepang dan anti fasis mulai muncul, namun rakyat Bali tidak
menunjukkannya secara terang-terangan. Mereka melakukan perlawanan dan pergerakan
dengan berhati-hati. Namun sayangnya, perlawanan ini pun gagal dan senjata rakyat Bali
dilucuti.Memang cukup banyak perlawanan yang dilakukan oleh rakyat Indonesia terhadap
Jepang. Meskipun usahanya gagal, namun tetap ada pelajaran yang tersisa. Misalnya, rakyat
Indonesia jadi udah pernah mendapatkan pelatihan militer melalui PETA dan Heiho. Hal ini
bisa jadi pegangan untuk perjuangan Indonesia ke depannya. Jepang berangsung-angsur hilang
kekuasaannya semenjak terjadinya serangan bom atom di Hiroshima dan Nagasaki.
Dan pada akhirnya, proklamasi dengan segera dibacakan ketika Jepang udah kalah perang.
Berbagai perlawanan rakyat Indonesia terhadap Jepang yang berakhir dengan kekalahan, bukan
berarti kesia-siaan. Karena lewat perlawanan-perlawanan itu, kita bisa mengambil sikap untuk
segera memproklamasikan kemerdekaan, tanpa menunggu komando dari negara lain. Masa
pendudukan Jepang di Indonesia dimulai pada tahun 1942 dan berakhir pada tanggal 17 Agustus
1945 seiring dengan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia oleh Soekarno dan M. Hatta atas nama
bangsa Indonesia. Pendudukan Jepang di Indonesia diawali dengan pendaratan di kota tarakan
pada 10 Januari 1942.
6. Masa Pancasila Prakemerdekaan
Pancasila sebagai dasar negara negara kesatuan Republik indonesia. Ketika Dr. Radjiman
Wediodiningrat, selaku Ketua Badan dan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan
(BPUPK), pada tanggal 29 Mei 1945, meminta kepada sidang untuk mengemukakan dasar
(negara) Indonesia merdeka, permintaan itu menimbulkan rangsangan anamnesis yang
memutar kembali ingatan para pendiri bangsa ke belakang; hal ini mendorong mereka untuk
menggali kekayaan kerohanian, kepribadian dan wawasan kebangsaan yang terpendam lumpur
sejarah (Latif, 2011: 4). Begitu lamanya penjajahan di bumi pertiwi menyebabkan bangsa
Indonesia hilang arah dalam menentukan dasar negaranya.
Dengan permintaan Dr. Radjiman inilah, figur-figur negarawan bangsa Indonesia berpikir
keras untuk menemukan kembali jati diri bangsanya.Pada sidang pertama BPUPKI yang
dilaksanakan dari tanggal 29 Mei - 1 Juni 1945, tampil berturut-turut untuk berpidato
menyampaikan usulannya tentang dasar negara.
Pada tanggal 29 Mei 1945 Mr.Muhammad Yamin mengusulkan calon rumusan dasar negara
Indonesia sebagai berikut:
o Peri Kebangsaan,
o Peri Kemanusiaan,
o Peri Ketuhanan,
o Peri Kerakyatan dan
o Kesejahteraan Rakyat.
Selanjutnya Prof. Dr. Soepomo pada tanggal 30 Mei 1945 mengemukakan teori-teori Negara,
yaitu:
o Teori negara perseorangan (individualis),
o Paham negara kelas dan
o Paham negara integralistik.
Kemudian disusul oleh Ir. Soekarno pada tanggal 1 Juni 1945 yang mengusulkan lima dasar
negara yang terdiri dari:
o Nasionalisme (kebangsaan Indonesia),
o Internasionalisme (peri kemanusiaan),
o Mufakat (demokrasi),
o Kesejahteraan sosial, dan
o Ketuhanan Yang Maha Esa (Berkebudayaan)
Karimah, A. P. (2023, September 5). Dinamika Pancasila Dalam Sejarah Bangsa Indonesia
Sampai Dengan Kondisi Saat Ini. Retrieved from Universitas Esa Unggul:
https://digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Article-23630-5_0884.pdf
Yusup. (2021). Respon Kristen Terhadap Asas Tunggal Pancasila Pada Masa Orde Baru. Jurnal
Teologi Kristen,Vol.1,No.1, 1-22.
Wahyudi,B. Mursal,I.(2022).Analisis Masa Pergerakan Nasional Indonesia 1908-1942. Jurnal
Sejarah,2(1) ,
54- 67.
Woring, M. (2022). Sumpah Pemuda Merupakan Cikal Bakal Tercetusnya Bahasa Indonesia
Sebagai Bahasa Persatuan 1928-1954 (Satuan Tinjauan Historis). . jurnal Danadyaksa
Historica, 2(1),22-34.
Zuhdi, S. (2018). Peristiwa 03 Oktober 1945 di Kota Pekalongan (Analisis Dampak Sosial &
Dampak Politik). Journal Of IIndonesia History, 82-87.