0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
11 tayangan6 halaman
Modul ini membahas tentang Pancasila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa Indonesia, mulai dari masa kerajaan hingga proklamasi kemerdekaan. Materi pokoknya meliputi urgensi Pancasila dalam sejarah perjuangan bangsa, tumbuhnya bangsa dan budaya Indonesia serta dampaknya terhadap genealogi Pancasila, dan periode perumusan Pancasila.
Modul ini membahas tentang Pancasila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa Indonesia, mulai dari masa kerajaan hingga proklamasi kemerdekaan. Materi pokoknya meliputi urgensi Pancasila dalam sejarah perjuangan bangsa, tumbuhnya bangsa dan budaya Indonesia serta dampaknya terhadap genealogi Pancasila, dan periode perumusan Pancasila.
Modul ini membahas tentang Pancasila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa Indonesia, mulai dari masa kerajaan hingga proklamasi kemerdekaan. Materi pokoknya meliputi urgensi Pancasila dalam sejarah perjuangan bangsa, tumbuhnya bangsa dan budaya Indonesia serta dampaknya terhadap genealogi Pancasila, dan periode perumusan Pancasila.
Pancasila dalam Konteks Sejarah Perjuangan Bangsa Indonesia
A. Capaian Pembelajaran Mahasiswa mampu memahami dan menguasai Pancasila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa Indonesia mulai dari masa kerajaan-kerajaan, masa penjajahan , proklamasi sampai sekarang (C4, A4,P4) B. Materi Pokok 1. Urgensi Pancasila dalam Sejarah Perjuangan Bangsa Landasan Sosiologis 2. Tumbuhnya Bangsa dan Kebudayaan Indonesia dan dampaknya Pada Genealogi Pancasila 3. Periode Perumusan Pancasila C. Uraian Materi 1. Urgensi Pancasila dalam Sejarah Perjuangan Bangsa Indonesia adalah negara modern dalam abad ke-20 ini titik bangsa Indonesia memproklamirkan kemerdekaannya setelah perang dunia kedua. dunia modern ditandai oleh majunya teknologi titik perkembangan teknologi membawa implikasi dalam berbagai bidang kehidupan baik dalam bidang spiritual maupun material. salah satu implikasi ialah adanya kecenderungan kepada dehumanisasi Titik dehumanisasi ini harus dihindarkan titik karena itu dasar negara Indonesia harus menjamin adanya kemakmuran spiritual dan material. pembangunan yang berdasarkan atas penekanan kemakmuran material akan dapat mendatangkan masalah dalam dunia modern dewasa ini titik pembangunan yang berdasarkan atas suatu keseimbangan sub ritual dan material adalah sangat penting penting Pancasila adalah negara yang tepat untuk menjawab tantangan modernisasi bangsa Indonesia. Pancasila ada lima dasar luhur yang ada dan berkembang dalam kehidupan bangsa Indonesia titik perkembangan Pancasila dapat dibagi menjadi dua tahap pertama tahap perkembangan sebagai nilai yang mampu menggerakkan perjuangan bangsa dan Riza Man ke zaman. hal ini mau naik sikap bangsa dalam berbagai bentuk dan ragam realisasinya. pada tahap ini, Pancasila berfungsi sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia. kedua, tahap perkembangan Pancasila yang telah memiliki sifat formal yang semenjak disahkan Undang-Undang Dasar 1945 pada tahun pada tanggal 18 Agustus 1945 Pancasila tercantum dalam pembukaan nya (Darmodiharjo, 1982) Berdasarkan kenyataan tersebut, untuk memahami Pancasila secara lengkap dan utuh dalam kaitannya dengan jati diri bangsa Indonesia, mutlak diperlakukan pemahaman sejarah perjuangan bangsa Indonesia dalam membentuk suatu negara berdasarkan atas asas hidup bersama demi kesejahteraan hidup bersama. Selain itu, secara epistemologi secara sebagai dasar negara juga sebagai pandangan hidup bangsa jiwa dan kepribadian bangsa serta sebagai perjanjian luhur bangsa Indonesia pada waktu mendirikan Negara (Kaelan, 2002). Sejarah memberikan pengalaman kepada suatu bangsa titik sejarah perjuangan bangsa Indonesia memberikan pengalaman kepada bangsa Indonesia berupa unsur-unsur sosial budaya yang pokok pada setiap masa tertentu yang dimulai dari masa prasejarah, tumbuhnya kekuasaan di nusantara sehingga Puncak Puncaknya seperti Kutai, kedatuan Sriwijaya, ke pelabuhan Majapahit perlawanan bangsa Indonesia terhadap imperialisme barat kebangkitan nasional dan akhirnya perlawanan bangsa Indonesia terhadap imperialisme Jepang. sejarah merupakan deretan peristiwa yang kait-mengkait. peristiwa-peristiwa masa lampau berangkai dan kejadian masa kini dan semuanya bermuara pada masa yang akan datang. hal ini berarti bahwa semua aktivitas manusia pada masa lampau berkaitan dengan masa kini untuk mewujudkan masa depan yang berbeda dengan masa-masa sebelumnya titik sejarah perjuangan bangsa Indonesia berlalu melewati suatu proses waktu yang panjang. dalam proses waktu yang panjang itu dapat dicatat kejadian-kejadian penting yang merupakan tonggak sejarah perjuangan. Berikut ini akan diurutkan tonggak-tonggak pentingnya sejarah perjuangan bangsa Indonesia. 2. Tumbuhnya Bangsa dan Kebudayaan Indonesia Tanah air Indonesia merupakan satu rangkaian kepulauan tropis dan mempunyai letak yang strategis yaitu antara dua benua (Asia dan Australia) dan dua samudra (Indonesia dan Pasifik). dari buku-buku sejarah dapat diketahui bahwa Jauh sebelum kedatangan bangsa-bangsa asing dari daratan Asia dan Eropa nenek moyang bangsa Indonesia di Kepulauan Nusantara telah mempunyai kebudayaan tinggi menurut ukuran peradaban manusia saat itu. munculnya kepercayaan kepercayaan seperti kekuatan gaib (polytheisme) yang kemudian berkembang menjadi kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa (monoteisme), bercocok tanam kesenian,, membatik Sudah berani berlayar mengarungi lautan dengan perahu yang bercadik. nenek moyang Indonesia sudah mengenal susunan masyarakat hukum dengan adat istiadatnya yang terjalin dalam suatu kebudayaan Indonesia dan menjadi ciri khas kepribadian bangsa Indonesia yang percaya dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, kerukunan dalam kehidupan berkeluarga dan gotong royong, sifat selera musyawarah untuk mufakat, adil dan beradab dalam kehidupan berkeluarga bermasyarakat dan bernegara. 3. Tumbuhnya Pemerintahan yang teratur di Nusantara Sebagaimana telah dikemukakan di atas, bangsa Indonesia mengenal hidup berkelompok dan susunan masyarakat hukum atas dasar musyawarah dan gotong royong. mereka mengadakan pemujaan terhadap roh (arwah) nenek moyang. diantara nenek moyang itu, arwah kepada suku menempati tempat yang penting. bukti-bukti sejarah menunjukkan bahwa kira-kira abad ke-5 masehi berdirilah kerajaan di Indonesia seperti yang akan diuraikan di bawah ini. a. Kerajaan Kutai Di daerah Kalimantan Timur, ditemui tujuh buah prasasti yang berupa Yupa room buka Tugu peringatan kurban) diperkirakan dari bentuk huruf. Jenis huruf diperkirakan berasal dari tahun 400 masehi titik hal ini berarti sebagai tahun masa Indonesia memasuki zaman sejarah titik menurut prasasti tersebut pada abad ke-5 adalah sebuah kerajaan di daerah Kutai. kerajaan ini merupakan kerajaan tertua di Indonesia yaitu menyebutkan bahwa Raja Mulawarman memberikan sedekah kepada Brahmana dan dan Brahmana membangun Yupa tersebut sebagai tanda terima kasih kepada raja yang dermawan (Sumardi, 1977). Kkehidupan masyarakat Kutai Berdasarkan Prasasti tersebut dapat disimpulkan bahwa mereka hidup kaya raya kumaha aman dan makmur bertani berternak sapi berdagang merupakan mata pencaharian penduduk utama. masyarakat Kutai yang membuka zaman sejarah Indonesia pertama kalinya menampilkan nilai-nilai sosial politik dan ketuhanan dalam bentuk kerajaan Uma kenduri serta kepada Brahmana. b. Kerajaan Sriwijaya Menurut Yamin, berdirinya negara kebangsaan Indonesia tidak dapat dipisahkan dengan kerajaan lama yang merupakan warisan nenek moyang bangsa Indonesia. Negara Indonesia terbentuk melalui tiga tahap yakni 1) zaman Sriwijaya dibawah Wangsa Syailendra (600-1400) 2) negara kebangsaan zaman Majapahit (1293-1525) 3) negara kebangsaan modern yaitu Negara Indonesia merdeka, 17 Agustus 1945 (Sekretariat Negara RI 1995). Di Pulau Sumatera pada abad ke-6 muncul suatu kerajaan yaitu kerajaan Sriwijaya, bawah kekuasaan Syailendra. kerja kerajaan yang berbahasa Melayu kuno dan menggunakan huruf Pallawa dikenal sebagai kerajaan maritim yang mengandalkan jalur perhubungan laut. kekuasaan Sriwijaya telah meliputi Selat Sunda, kemudian Selat Malaka titik sistem perdagangan telah diatur dengan baik. pemerintahan melalui pegawai Raja membentuk suatu badan yang dapat mengumpulkan hasil kerajinan rakyat sehingga rakyat mendapatkan kemudahan dalam pemasarannya. dalam sistem pemerintahan sudah terdapat pegawai pengurus pajak harta benda kerajaan rohaniawan yang menjadi pengawas teknis pembangunan gedung-gedung dan patung-patung suci sehingga saat itu kerajaan dapat menjalankan sistem negara dengan nilai-nilai Ketuhanan (Kaelan, 2002). Kerajaan Sriwijaya telah membuka hubungan diplomatik dan hubungan perdagangan dengan India, campak kamboja dan sinar. makmuran yang dimiliki mendorong Kerajaan itu mengembangkan diri dalam dunia kebudayaan titik agama dan kebudayaan dikembangkan dengan mendirikan suatu Universitas agama Buddha yang sangat terkenal di Asia. banyak musafir dari Cina belajar di Sriwijaya tentang agama Buddha dan bahasa Sansekerta sebelum melanjutkan studinya di India, bahkan terdapat guru guru besar tamu dari India yang mengajar seperti Dharma Kitri. Sriwijaya mengirim pemuda-pemuda nya ke India untuk belajar dan para raja Sriwijaya pernah membuat asrama untuk tempat belajar dan naga makna. cita-cita kesejahteraan bersama dalam suatu negara telah tercermin pada Kerajaan Sriwijaya yaitui suatu cita-cita negara yang adil dan makmur. berdasarkan prasasti yang ditemukan dapat disimpulkan bahwa terdapat unsur- unsur yang ada di dalam Pancasila seperti kota ketuhanan kemanusiaan persatuan tata pemerintahan atas dasar musyawarah dan keadilan sosial telah tercapai sebagai asas-asas yang menjiwai bangsa Indonesia yang dihayati serta dilaksanakan pada waktu itu tapi belum dirumuskan secara konkrit. Kerajaan Sriwijaya mencapai puncaknya di bawah Raja Balaputradewa (850m) pada waktu hubungan dengan India sangat erat. setelah Sriwijaya mengalami kemunduran, peranannya kemudian sebagai negara besar Indonesia digantikan oleh Majapahit pada abad ke-8 yang pusatnya terletak di sekitar Mojokerto Jawa Timur. c. Majapahit Sebelum Kerajaan Majapahit, telah terdapat kerajaan-kerajaan kecil di Jawa Tengah dan Jawa Timur. di Jawa Tengah terdapat kerajaan seperti Kalingga yang berdiri pada abad 7 masehi Sanjaya yang berdiri pada abad ke-8 masehi Sailendra pada abad ke-8 sampai 9 masehi titik refleksi Puncak budaya Jawa Tengah ini menjelang stupa Borobudur pada abad ke-9 Masehi dan Candi Prambanan pada abad ke-10 masehi titik potensi muda yang hebat ini hanya dapat dilaksanakan atas semangat dan kerja gotong royong masyarakat yang berlandaskan jiwa keagamaan titik di Jawa Timur berkembang kerajaan seperti istana yang berdiri pada abad 9 masehi Dharmawangsa 10 masehi Airlangga 11 Masehi Kediri titiknya agama yang diakui kerajaan adalah agama Buddha, agama Wisnu dan agama Siwa yang hidup berdampingan secara damai titik nilai-nilai kemanusiaan telah tercermin dalam kerajaan ini menurut prasasti kalegen, Raja Airlangga telah mengadakan hubungan dagang dan kerjasama dengan Bung galak salak dan 4 titik nilai sila ke-4 telah terwujud dengan diangkatnya Airlangga sebagai raja melalui musyawarah antara pengangkut Airlangga dan rakyat dan kaum Brahmana. nilai-nilai keadilan sosial terwujud pada saat Raja Airlangga memerintahkan untuk membuat tanggul dan waduk Demi kesejahteraan rakyat. pada abad ke-13 muncul kerajaan Singosari yang terletak di Jawa Tengah dan memiliki hubungan erat dengan berdirinya kerajaan Majapahit. Kerajaan Majapahit berlangsung dalam jangka waktu yang panjang tahun titik kerajaan ini mencapai puncak kenegaraan di bawah raja Hayam Wuruk dan Mahapatih Gajah Mada yang dianggap selalu siap serta dibantu oleh Laksamana Nala dengan Armada yang waspada menguasai nusantara. Kehidupan keagamaan di Majapahit dilukiskan baik sekali oleh mpu Tantular dalam buku Sutasoma dengan kalimat Bhinneka Tunggal Ika Tan Hana Dharma Mangrua yang berarti walaupun berbeda-beda satu adanya sebab tidak ada agama yang mempunyai tujuan yang berbeda, agama-agama hidup secara damai dan dilindungi oleh negara. Kitab Sutasoma karangan mpu Tantular juga memuat pola Pancasila krama yang berarti lima dasar tingkah laku yang tidak boleh dilanggar. 5 larangan itu meliputi lima dasar tingkah laku yaitu tidak boleh melakukan kekerasan, mencuri, dengki, berbohong dan mabuk minuman keras. wujud sila kemanusiaan, terlihat adanya hubungan raja Hayam Wuruk dengan kerajaan Tiongkok, ya, campak dan Kamboja. nilai-nilai persatuan telah terwujud dengan keutuhan kerajaan khususnya Sumpah Palapa yang diucapkan oleh Gajah Mada. sila ke sila kerajaan sebagai nilai-nilai musyawarah telah dilakukan oleh sistem pemerintahan kerajaan Majapahit menurut prasasti bersambung (1329 masehi penutup dalam tata pemerintahan terdapat semacam penasihat kerajaan, seperti rak yang satu Hino isi Rika Rhoma dan halus yang bertugas memberi nasihat kepada raja titik- titik perwujudan sila keadilan sosial adalah sebagai wujud dari berdirinya Kerajaan selama beberapa abad yang ditopang dengan kesejahteraan dan kemakmuran rakyatnya.