LABORATORIUM KESEHATAN
KMK 298 TAHUN 2008 – JCI EDISI 3
STANDAR IV
STANDAR AKREDITASI
LABORATORIUM KESEHATAN
KMK 298 Tahun 2008
Fasilitas dan Peralatan (S4: Standar Empat) Standar MFK 1
JCI ed 3
Pelayanan laboratorium yang berkualitas perlu didukung dengan
Laboratorium kesehatan harus memiliki fasilitas dan ketersediaan fasilitas sesuai standar dan klasifikasi laboratorium
peralatan yang diperlukan untuk penyelenggaraan kesehatan, meliputi: sarana, prasarana, peralatan, bahan habis
kegiatan pakai, fasilitas keamanan dan keselamatan; serta fasilitas
pengelolaan limbah dan bahan berbahaya sesuai dengan aturan
yang berlaku.
Standar 4, Parameter 1 (S4 P1) Maksud dan Tujuan MFK 1
a. Fasilitas ruangan yang diperlukan untuk
kegiatan administrasi dan teknis laboratorium.
b. Untuk melakukan kegiatan pelayanan Terdapat kebijakan yang mengatur fasilitas di laboratorium.
laboratorium diperlukan ruangan.
c. Ruangan yang harus tersedia sekurang- Pimpinan laboratorium bertanggungjawab terhadap
kurangnya adalah ruang pengambilan dan/atau 1. Pengelolaan fasilitas laboratorium sesuai dengan aturan yang
penerimaan spesimen, ruang kerja dan ruang berlaku
administrasi. 2. Pemenuhan fasilitas sesuai standar
d. Ruangan-ruangan tersebut harus ditata menurut 3. Perencanaan dan perhitungan anggaran untuk memenuhi
alur kegiatan dan memperhatikan ruang gerak kebutuhan standar fasilitas
petugas.
e. Fasilitas ruangan yang ada harus dirawat
dengan baik.
KMK 298 Tahun 2008 JCI ed 3
ELEMEN PENILAIAN MFK 1
1. Denah ruangan
2. Ruangan laboratorium
3. Ruangan untuk pelayanan mulai dari pengambilan, pengelolaan dan pemeriksaan sampel/spesimen
4. Ruangan penyimpanan alat
5. Sanitasi dan kebersihan seluruh area pelayanan
Standar MFK 2.1
Terdapat ruang penyimpanan peralatan yang memadai dan
terpelihara.
• Ruangan penyimpanan
• Catatan harian suhu dan kelembaban
• Pedoman / SPO tentang penyimpanan reagen
• Bukti tertulis pemeliharaan ruang penyimpanan
Standar 4, Parameter 2 (S 4 (P2)) Standar MFK 3
Fasilitas pendukung Laboratorium. Terdapat program pengelolaan sistem utilitas yang efektif
A. Setiap laboraorium kesehatan harus dan efisien.
dilengkapi dengan fasilitas pendukung yang Maksud dan Tujuan MFK 3
diperlukan untuk menjamin kelancaran dan Sistem utilitas yang baik mendukung pelayanan dan
mutu pelayanan laboratorium, yaitu fasilitas air keamanan lingkungan laboratorium. Sistem utilitas terdiri
bersih, sumber listrik, penerangan dan dari ketersediaan air, listrik, limbah, ventilasi, gas medis,
ventilasi/pertukaran udara atau pengatur suhu. pipa air, pemanasan, sistem data dan informasi. Sistem
B. Fasilitas pendukung laboratorium yang ada utilitas harus terjaga dan terpelihara.
harus digunakan dengan efektif dan efisen.
C. Penggunaan fasilitas laboratorium tersebut
dievaluasi secara berkala.
Elemen Penilaian MFK 3
1. Terdapat daftar sistem utilitas yang ada. (D)
2. Laboratorium memastikan bahwa semua utilitas
terpelihara dan berfungsi dengan baik melalui
pemantauan, pengujian dan pemeliharaan (D, O)
3. Terdapat dokumen penetapan periode waktu
pemeliharaan sistem utilitas dengan mengacu pada
tingkat risiko atau referensi lain (D)
4. Terdapat petunjuk untuk pemadaman darurat (D)
DOKUMEN TELUSUR
DOKUMEN TELUSUR
1. SOP pengujian sistem utilitas yang bersifat kritis, seperti listrik, air
DOKUMEN TELUSUR
1. Bukti proses seleksi alat, reagen dan bahan lainnya termasuk cadangan
Penanggung Jawab.
menjadi tanggungjawabnya.
dievaluasi.
Standar MFK 6.2
Standar 4, Parameter 5 (S 4 (P5)) Laboratorium mempunyai prosedur untuk mengurangi risiko
Peralatan keamanan kerja di laboratorium. infeksi dengan mengacu pada peraturan tentang Pencegahan
Setiap laboraorium kesehatan harus dilengkapi dan Pengendalian Infeksi (PPI)
dengan peralatan keamanan yang diperlukan untuk Maksud dan Tujuan MFK 6.2
melindungi petugas laboratorium dan orang Terdapat kebijakan, prosedur dan tindakan untuk mengurangi
disekitarnya. bahaya paparan B3 yang dilaporkan secara internal dan
Peralatan keamanan yang ada sekurang-kurangnya eksternal.
adalah jas laoratorium, alat bantu pipet, otoklaf, Prosedur tersebut mencakup:
sarung tangan, masker, Pertolongan Pertama Pada a. Pengendalian paparan aerosol dan droplet
Kecelakaan (P3K). b. Pengendalian pajanan jarum suntik dan benda tajam
Peralatan tersebut harus digunakan sesuai dengan lainnya
fungsinya masing-masing dalam pelaksanaan c. Penggunaan APD oleh petugas sesuai standar
kegiatan keamanan laboratorium dan dievaluasi. d. Penggunaan biosafety cabinet
e. Penanganan paparan bahan infeksius
f. Dekontaminasi dan pembuangan limbah infeksius
g. Identifikasi vaksinasi yang diperlukan
h. Pengumpulan, pengangkutan dan penanganan spesimen
yang aman
i. Larangan untuk makan, minum, merokok, menggunakan
kosmetik, melepas dan memasang lensa kontak di ruang
pemeriksaan laboratorium
j. jKewaspadaan universal, jalur transmisi dan pencegahan
terhadap patogen yang ditularkan melalui darah.
k. Pencegahan terhadap paparan TBC
l. lDekontaminasi peralatan, misalnya sentrifuge, instrumen,
POCT
m. Dekontaminasi permukaan meja kerja dilakukan setiap
hari
Elemen Penilaian MFK 6.2
1. Terdapat kebijakan, pedoman dan prosedur untuk
mengurangi risiko infeksi yang meliputi (R):
a. Pengendalian paparan aerosol dan droplet
b. Pengendalian pajanan jarum suntik dan benda tajam
lainnya
c. Penggunaan APD oleh petugas sesuai standar
d. Penggunaan biosafety cabinet
e. Penanganan paparan bahan infeksius
f. Dekontaminasi dan pembuangan limbah infeksius
g. Identifikasi vaksinasi yang diperlukan
h. Pengumpulan, pengangkutan dan penanganan spesimen
yang aman
i. Larangan untuk makan, minum, merokok, menggunakan
kosmetik, melepas dan memasang lensa kontak di ruang
pemeriksaan laboratorium
j. Kewaspadaan universal, jalur transmisi dan pencegahan
terhadap patogen yang ditularkan melalui darah.
k. Pencegahan terhadap paparan TBC
l. Dekontaminasi peralatan, misalnya sentrifuge, instrumen,
POCT
m. Dekontaminasi permukaan meja kerja dilakukan rutin
DOKUMEN TELUSUR
SK, pedoman dan prosedur untuk mengurangi risiko infeksi yang meliputi:
a. Pengendalian paparan aerosol dan droplet
b. Pengendalian pajanan jarum suntik dan benda tajam lainnya
c. Penggunaan APD oleh petugas sesuai standar
d. Penggunaan biosafety cabinet
e. Penanganan paparan bahan infeksius
f. Dekontaminasi dan pembuangan limbah infeksius
g. Identifikasi vaksinasi yang diperlukan
h. Pengumpulan, pengangkutan dan penanganan spesimen yang aman
i. Larangan untuk makan, minum, merokok, menggunakan kosmetik, melepas dan memasang lensa
kontak di ruang pemeriksaan laboratorium
j. Kewaspadaan universal, jalur transmisi dan pencegahan terhadap patogen yang ditularkan melalui
darah.
k. Pencegahan terhadap paparan TBC
l. Dekontaminasi peralatan, misalnya sentrifuge, instrumen, POCT
m. Dekontaminasi permukaan meja kerja dilakukan rutin
TERIMA KASIH