INSTALASI LABORATORIUM
ii
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI..........................................................................................................................................................ii
A. PENDAHULUAN.............................................................................................................................................1
B.TUJUAN............................................................................................................................................................ 1
C. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN........................................................................................2
D. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN..........................................................................................................2
E. SASARAN........................................................................................................................................................6
F. JADWAL PELAKSANAAN.............................................................................................................................7
G. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN TINDAK LANJUT............................................................7
H. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN....................................................................7
ii
A. PENDAHULUAN
Peralatan laboratorium merupakan salah satu faktor penunjang yang sangat
penting dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, baik di
Rumah Sakit maupun di sarana pelayanan kesehatan lainnya, sehingga kondisi dan
fungsi peralatan laboratorium harus baik agar dapat mendukung pelayanan medik yang
prima pada sarana pelayanan kesehatan tersebut.
Pengembangan pelayanan yang berorientasi pada keselamatan pasien di Rumah
Sakit Satria Medika membutuhkan tersedianya sarana dan prasarana yang memadai
sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi mutakhir. Banyak faktor
yang mempengaruhi perkembangangan pelayanan. Faktor utama adalah peningkatan
mutu pelayanan kepada pasien yang merupakan bagian tak terpisahkan dari pelayanan
kesehatan di Rumah Sakit dalam menegakkan diagnosis. Faktor lainnya adalah
efisiensi dan efektifitas peralatan yang digunakan di laboratorium.
Untuk menjamin mutu pelayanan laboratorium, maka peralatan laboratorium
harus terjaga dan terpelihara dengan baik. Pelayanan laboratorium yang bermutu,
unggul dan profesional merupakah harapan dari masyarakat. Pelayanan laboratorium
yang aman harus tanpa kesalahan dalam pemeriksaan, interpretasi hasil, verifikasi dan
validasi hasil. Kesalahan dan ketidaktelitian dalam pemeriksaan mengakibatkan
kerugian baik pada pasien maupun Rumah Sakit serta dapat mengakibatkan
peningkatan angka kematian.
Program pengelolaan peralatan laboratorium menjadi salah satu cara untuk
mengatasi permasalahan tersebut di atas.
B.TUJUAN
1. Tujuan Umum
Meningkatkan jaminan kualitas pelayanan laboratorium sesuai dengan ilmu
pengetahuan dan teknologi di bidang kedokteran
2. Tujuan Khusus
a. Meningkatkan pengawasan, monitoring dan evaluasi pemanfaatan reagensia
dan peralatan laboratorium sehingga dapat memberikan manfaat yang besar
bagi pelayanan pada pasien
b. Pemilihan dan pengadaan peralatan laboratorium bertujuan untuk
meningkatkan jumlah layanan pemeriksaan laboratorium dan menunjang mutu
layanan Rumah Sakit.aa
c. Pengelolaan dan pemeliharaan peralatan laboratorium bertujuan untuk
menjamin semua alat dapat berfungsi dengan baik sehingga dapat
dioperasionalkan, dapat diterima serta aman bagi para operator.
1
C. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
1. Perencanaan
2. Seleksi dan pengadaan peralatan
3. Instalasi peralatan baru
4. Edukasi staf
5. Kalibrasi dan pengujian alat
6. Maintenance peralatan
7. Troubleshooting
8. Service and repair
9. Retiring and disposing
10. Monitoring dan evaluasi
2
d. Pihak distributor masing-masing mempresentasikan alat yang ditawarkan dan
menjawab pertanyaan yang diajukan dalam rangka mengetahui detail alat
e. Instalasi laboratorium mengajukan usulan pemilihan alat laboratorium berdasarkan
urutan prioritas
f. Usulan instalasi laboratorium akan dikaji oleh pihak direksi, manajemen dan
yayasan untuk menentukan alat mana yang akan dipilih dan status alat tersebut
(beli atau KSO)
4. Edukasi Staf
a. Menentukan jenis peralatan yang perlu pelatihan
b. Menginventarisir tenaga teknis laboratorium yang memerlukan pelatihan, melakukan
pendataan semua tenaga teknis laboratorium sesuai dengan UTW dan peralatan
c. Menentukan tenaga teknis yang memerlukan pelatihan
d. Menentukan jenis pelatihan yang dibutuhkan
e. Mencari dan menentukan narasumber pelatihan
f. Menentukan tempat dan waktu pelatihan
g. Melaksanakan pelatihan
h. Melakukan evaluasi hasil pelatihan. Tenaga teknis laboratorium yang telah
mengikuti pelatihan dilakukan observasi setelah 1 bulan mengikuti pelatihan
3
5. Kalibrasi dan pengujian alat
Kalibrasi di Rumah Saki Satria Medika Bekasi dilakukan saat awal ketika alat baru
diinsta ldan diuji fungsi yang selanjutnya dilakukan secara berkala sesuai instruksi pabrik.
Di Laboratorium Rumah Sakit Satria Medika Bekasi untuk peralatan yang dimiliki
sendiri kalibrasi dan pemeliharaan dilakukan setiap bulan rutin dan saat itu juga bila ada
permasalahan dengan pembacaan hasil pemeriksaan. Peralatan yang KSO dilakukan
kalibrasi setiap setahun sekali, pemeliharaan yang dilakukan setiap setahun sekali oleh
teknisi alat. Setiap peralatan seperti mikropipet dilakukan kalibrasi setiap setahun
sekali oleh pihak yang berkompeten.
Kalibrasi bertujuan untuk memastikan apakah peralata diperiksa dengan baik dan
akurat. Kalibrasi dapat dilakukan oleh teknisi penjual alat, petugas laboratorium yang
mempunyai kompetensi dan pernah dilatih, atau oleh institusi yang berwenang.
6. Maintenance alat
a. Maintenance harian
Sysmex XP – 100, Maintenance harian meliputi :
o Mematikan Alat
o Check ketersediaan reagen
o Check SRV Tray
4
6. Troubleshooting
1. Jika alarm error alat berbunyi atau alat tidak dapat dihidupkan, petugas
laboratorium melapor ke kepala jaga
2. Kepala jaga berkoordinasi dengan koordinator laboratorium klinik
3. Koordinator Laboratorium melakukan verifikasi trouble dan melakukan langkah-
langkah troubleshooting seperti yang tertuang pada manual book alat
4. Koordinator Laboratorium menelpon teknisi vendor dan dipandu untuk
mengatasi trouble bila memungkinkan, bila tetap tidak dapat diatasi maka
teknisi vendor diminta datang untuk melakukan perbaikan
5. Saat teknisi datang, petugas dan Koordinator Laboratorium memberitahukan
kerusakan yang dialami pada teknisi
6. Setelah teknisi selesai melakukan perbaikan, teknisi menyerahkan work
service report kepada petugas laboratorium
7. Setelah proses perbaikan dilakukan, didokumentasikan dengan melakukan cek
list QC harian, mengisi log book / kartu maintenancealat dan teknisi membuat
job shift
5
E. SASARAN
6
F. JADWAL PELAKSANAAN
KEGIATAN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 KETERANGAN
1 Perencanaan
2 Seleksi dan
pengadaan
peralatan
3 Instalasi dilakukan bila sudah mendapat
peralatan baru persetujuan dari direktur
10 Monitoring dan
evaluasi
7
Bekasi, 8 januari 2018
Mengetahui,
Direktur Koordinator Instalasi Laboratorium,