Anda di halaman 1dari 5

PROGRAM PENGELOLAAN PERALATAN PELAYANAN LABORATORIUM

RUMAH SAKIT PROKLAMASI

1. PENDAHULUAN

Peralatan kesehatan merupakan salah satu faktor penunjang yang sangat penting dalam
penyelenggaraan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, baik di rumah sakit maupun di
sarana pelayanan kesehatan lainnya. Oleh karenanya kondisi maupun fungsi alat kesehatan
harus baik agar dapat mendukung n pelayanan medik prima pada sarana pelayanan
kesehatan tersebut.

Dalam upaya pengembangkan pelayanan terhadap keselamatan pasien di Rumah Sakit,


sangatlah dibutuhkan adanya sarana dan prasarana yang memadai sesuai dengan
perkembangan ilmu dan teknologi terkini. Banyak faktor yang melatarbelakangi
perkembangan yang ada, selain atas dasar pertimbangan efesiensi dan efektifitas,
pertimbangan yang lebih utama adalah meningkatkan mutu pelayanan terhadap pasien/
pelanggan dimana laboratorium adalah sebagian yang tidak terpisahkan dari pelayanan
kesehatan rumah sakit yang berperan penting dalam menegakkan diagnosa penyakit, dengan
demikian laboratorium mengupayakan adanya sarana dan prasarana sesuai dengan standard
dan permintaan pemeriksaan yang ada.

2. LATA RBELAKANG

Untuk menjamin mutu pelayanan yang optimal dan terpercaya, peralatan tetap terjaga dan
terpelihara secara aman dan pasti. Pelayanan laboratorium yang cepat, tepat, teliti, aman
dan dapat dipercaya merupakan tuntutan dan harapan masyarakat. Pelayanan laboratorium
yang rasional dan aman dengan akibat tanpa ada kesalahan dalam pemeriksaan dan
interpertasi hasil, terverifikasi dan validasi secara nyaman. Kesalahan dan ketidak telitian
dalam pekerjaan mengakibatkan kerugian baik terhadap pasien maupun rumah sakit
bahkan mengakibatkan tingkat kematian.

3. TUJUAN
A. Tujuan Umum

Laboratorium memiliki sarana peralatan laboratorium yang sesuai standard dan terpelihara
secara aman.

B. Tujuan Khusus
1. Laboratorium dapat membantu dokter dalam menegakkan diagnosa terhadap pasien.
2. Memberikan jaminan mutu terhadap masyarakat.
3. Menciptakan budaya kerja yang aman dan terpercaya.
4. Standarisasi laboratorium terkini.
4. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
1. Proses seleksi dan pengadaan alat

a. Penanggung jawab instalasi laboratorium mengajukan rencana pengembangan


atau pengadaan alat yang dibutuhkan kepada direktur Rumah Sakit melalui
kepala bidang penunjang medis.

b. Bagian keuangan akan mengkalkulasi anggaran dan menganalisa keuangan.


c. Direktur Rumah Sakit memberikan disposisi perihal rencana tersebut.
d. Jika investasi dilakuakan oleh rumah sakit maka mengikuti proses pengadaan
inventaris medis
2. Inventarisasi alat
a. Daftar inventaris alat dilaporkan ke seksi Almed Rumah Sakit.
b. Bila ada alat baru, segera dilaporkan ke seksi Almed Rumah Sakit.
3. Inspeksi alat
a. Bila ada alat baru, diadakan uji coba tentang operasional alat, termasuk uji coba
pemeriksaan, dan training untuk petugas laboratorium nya.
b. Untuk alat – alat yang sudah ada, sebelum alat running, diadakan kontrol terlebih
dahulu untuk mengecek alat layak dpakai atau tidak.
4. Kalibrasi dan pemeliharaan alat
a. Kalibrasi
Kalibrasi dilakukan pada :
 Peralatan dalam keadaan oprasional
 Semua peralatan yang telah selesai diinstal
 Peralatan yang telah selesai dipakai.
 Peralatan yang telah selesai masa kaibrasi.
 Bila terjadi deviasi hasil pengukuran dari standarnya
b. Pemeliharaan alat
 Harian,mingguan, bulanan, triwulan
 Pemeliharaan alat harian dilakukan oleh analis
 Pemeliharaan alat berkoordinasi dengan IPSRS.
c. Monitoring dan tindak lanjut
 Bila terjadi kerusakan pada alat laporkan kerusakan alat tersebut kepada
pengawas layanan (MOD), pengawas layanan (MOD) menghubungi bagian
IPSRS untuk penanganan pertama, jika IPSRS tidak dapat menanggulanginya
hubungi customer service teknisi vendor terkait.
 Kerusakan/keluahn tentang alat penyebab kerusakan dan solusinya dicatat
dibuku tersendiri.
5. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN :
1. Seleksi dan pengadaan alat :
a. Menganalisa kebutuhan peralatan laboratorium
b. Menetapkan jenis alat yang digunakan sesuai dengan jenis layanan.
c. Menetapkan jumlah alat yang dibutukan sesuai dengan volume pelayanan ( jumlah
layanan).
d. Memastikan unit alat yang dipesan lengkap ( termasuk suku cadang, aksesoris dan
tool kit).
e. Memastikan memperoleh paket training bagi analis laboratorium.
f. Memastikan memperoleh layanan purna jual, ketersediaan dan suplay suku cadang
serta consumable.
g. Memastikan infrastruktur laboratorium mendukung peralatan yang dipesan, lakukan
renovasi jika diperlukan.
h. Membuat permintaan kepada kepala bidang penunjang medis perihal pengadaan
rencana alat tersebut.
i. Kepala bidang penunjangakan meneruskan permintaan tersebut kepada Direktur
Rumah Sakit untuk keputusan investasi sendiri atau melali KSO.
j. Direktur Rumah Sakit akan mendisposisi permintaan tersebut kepada bagian
keuangan untuk analisa keuangan dan di teruskan ke PT Bumi proklamasi.
2. Uji fungsi
Uji Fungsi adalah rangkaian test yang dilakukan untuk memastikan fungsi dari alat atau
bagian – bagiannya.
a. Pada waktu serah terima alat dilakukan tes fungsi – fungsi alat apakah bekerja atau
tidak. Penyerahan disertai denagn berita acara.
b. Uji fungsi harian sebelum melalui aktifitas adalah melakukan rangkaian tes fungsi
dan pengecekan bagian – bagian peralatan berfungsi normal atau tidak.
3. Inspeksi berkala
a. Pengendalian Proteksi Bahaya Mekanik
 Pergerakan peralatan melebihi batas maksiamal
 Pastikan collision protection bekerja dengan baik.
 Bagian peralatan yang mungkin lepas/ jatuh
 Pastiakan baut dan mur tidak kendor
 Kabel baja putus.
 Pastika serat kabel tidak ada yang putus.
b. Pengendalian Potensi Bahaya Listrik
 Kontak body ( grounding ).
 Pastikan pengaman kebocoran listrik (ELCB) dan system grounding
berfungsi ( tidak nyetrum ).
 Hubungan singkat, konsleting atau short ciriut
Pastikan sekering ( fuse ) sesuai dengan daya (voltase, ampernya).

4. Pemeliharaan berkala
Pemeliharaan berkala dilakukan oleh staf teknik medial equipment atau teknisi vendor
alat dalam periode tertentu.
5. Kalibrasi berkala

Kalibrasi rutin sesuai manual oprational alat

6. Identivikasi dan inventarisasi peralatan laboratorium


Membuat daftar inventaris alat – alat laboratorium sesuai jenis dan keberadaan alat
dengan mengidentifikasi dengan cara :
 Nama alat :
 No. SN :
 Supplier :
 Tgl/ Bulan/ Tahun pengadaan :
 Status alat :
 No. Aktiva ( untuk alat milik Rumah Sakit ) :
 Masa Kerjasama ( KSO ) :
 Kalibrasi :
 Perizinan
 Uji Kesesuaian :
 Lokasi :
 Kondisi :
7. Monitoring dan tindakan terhadap kegagalan fungsi alat
Monitoring menggunakan lembar checklist alat dan log book. Jika terjadi kerusakan
maka dilakukan corrective maintenance oleh teknik medical equipment untuk kerusakan
ringan atau teknisi vendor terkait jika teknik medical equipment tidak bisa menanganinya
atau perlu penggantian spare part.
8. Proses Penarikan ( recall )
Recall adalah penarikan alkes atau obat – obatan yang beredar di rumah sakit. Recall alat
kesehatan dibawah koordinasi bagian teknik atau IPSRS sedang untuk obat – obatan
koordinasinya dengan bagian logistik farmasi.
Informasi mengenai produk yang ditarik dari peredaran diterima dari berbagai sumber
external. Sumber external berkorespondensi langsung ke direktur memberitahukan
produk yang ditarik secara resmi disertai dengan keterangan lengkap mengenai penyebab
penarikannya.

6. SASARAN

Sasaran dari kegiatan ini adalah semua staf yang terlibat dalam aktivitasnya.
7. SCHEDULE PELAKSANAAN KEGIATAN

No Bulan
Proses
. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Proses seleksi dan pengadaan
1 alat
2 Inventaris alat
3 Inspeksi dan alat pengetesan
4 Kalibrasi dan pemeliharaan alat
5 Monitoring dan tindak lanjut

8. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN

Dilakukan evaluasi terhadap pelaksanaan program pengelolaan peralatan laboratorium


secara tertulis apakah program terlaksana dengan baik atau mengalami kendala. Hasil
evaluasi ditindak lanjuti untuk mengupayakan pentingnya mutu dan kualitas kerja.

Hasil kegiatan dilaporkan secara tertulis kepada manajemen setiap akhir pelaksanaan
program, untuk evaluasi dan tindak lanjuti lebih dalam.

9. PENCATATAN

Setiap kegiatan yang dilakukan harus terdokumentasi dengan baik dan tersimpan rapih,
mudah dibuka kembali jika dibutuhkan.

Dokumen program disimpan dalam outner khusus dan selalu di update perkembangannya.

10. PEMBIAYAAN / ANGGARAN

Pembiayaan kegiatan melalui RAB yang sudah ditetapkan.

Rengasdengklok, 30 Agustus 2018

Rumah Sakit Umum Proklamasi

Kepala Instalasi laboratorium

(dr. Tetty M Pangaribuan,Sp.PK)

Anda mungkin juga menyukai