Anda di halaman 1dari 9

MODUL 1

(Pertemuan ke 1 s/d Pertemuan ke 5)

PEMELIHARAAN PERALATAN LABORATORIUM

KOMPETENSI DASAR :

3.1 Menerapkan pemeliharaan peralatan laboratorium


4.1 Melaksanakan pem eliharaan peralatan

Dasar Teori

1. Pengertian Pemeliharaan/Perawatan
Adalah semua aktivitas untuk mempertahankan fasilitas dan peralatan sehingga dapat
bekerja/berfungsi dengan baik secara teratur sehingga sistem dapat berfungsi sebagai
mana seharusnya/selalu dalam kondisi siap pakai

2. Tujuan Pemeliharaan/ Perawatan Peralatan Laboratorium


a. Menghasilkan pengukuran yang reliabel
b. .Meminimalisir kerusakan
c. Menurunkan biaya perbaikan
d. Mempertahankan produktivitas
e. Mengurangi kelambatan waktu pelaporan hasil tes
f. Memperpanjang usia peralatan

3. Jenis-jenis Perawatan / Pemeliharaan :


1. Preventive Maintenance
Sistem perawatan ini adalah sistem perawatan peralatan laboratorium yang secara
sadar dilakukan melalui tahap perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan serta
monitoring dengan tujuan untuk mencegah terjadinya kegagalan atau gangguan
kemacetan atau kerusakan peralatan laboratorium.
Ruang lingkup kegiatan:
Perencanaan dengan pengawasan sistematik inspeksi, deteksi dan koreksi
(perbaikan kecil), pelumasan dan penyetelan sehingga peralatan atau mesin-
mesin selama beroperasi terhindar dari kerusakan
2. Breakdown/Corrective Maintenance
Perawatan bersifat korektif yaitu sistem perawatan peralatan laboratorium yang
dilakukan melalui tahap perencanaan, pengorganisasian pelaksanaan serta
monitoring dengan tujuan untuk mengembalikan peralatan laboratorium pada
kondisi standar, sehingga dapat berfungsi normal.
Kegiatan yang dilaksanakan setelah terjadi kerusakan/gangguan/permasalahan
untuk memperbaiki sehingga kembali normal

4. Kegiatan Pemeliharaan/Perawatan Peralatan/Bahan:


1. Menyusun jadwal pemeliharaan/perawatan peralatan dan bahan
Berupa jadwal pengontrolan kinerja alat, pemeliharaan fisik dan mekanis serta
penggantian suku cadang yang disusun secara sistematis untuk satu semester
dengan tujuan peralatan terjaga kinerjanya.
Di dalam jadwal mencantumkan frekuensi pemeliharaan, bagian alat yang
dipelihara dan cara pemeliharaannya, alat bantu yang digunakan serta indikator
hasil pemeliharaannya.
2. Membersihkan, menata, dan menyimpan peralatan
Merupakan kegiatan pemeliharaan peralatan sesuai jadwal dan SOP yang tersedia,
Bukti berupa laporan berisi catatan tentang kondisi alat yang dipelihara,

3. Membersihkan sarana penunjang


Merupakan kegiatan pemeliharaan sarana penunjang sesuai jadwal dan SOP yang
tersedia,
Bukti fisik berupa rekaman hasil pelaksanaan kegiatan persemester yang dirinci
perbulan
Sarana penunjang misalnya:
• alat angkut dan transportasi,
• sarana utilitas,
• kabel ekstensi,
• media visual (bila ada),
• peralatan K3,
4. Menata dan menyimpan sarana penunjang
Merupakan kegiatan menata dan menyimpan pemeliharaan sarana penunjang sesuai
SOP yang tersedia agar fungsi sarana penunjang tetap terjaga dan siap untuk
digunakan.
Bukti Fisik:
Rekaman hasil pelaksanaan kegiatan
persemester yang dirinci perbulan,
5. Membersihkan, menata dan menyimpan bahan
Merupakan kegiatan pemeliharaan bahan sesuai jadwal dan SOP yang tersedia
dan penyimpanannya sesuai persyaratan bahan agar terhindar dari kerusakan.
Bukti fisik berupa laporan rekaman hasil pelaksanaan kegiatan persemester yang
dirinci perbulan.
6. Melakukan kalibrasi peralatan
Kalibrasi atau tera adalah kegiatan untuk mengetahui dan menetapkan status
kelayakan fungsi kerja dari suatu alat ukur (misalnya: presisi, akurasi, bias)
menggunakan acuan kalibrator yang tertelusur ke acuan internasional.
Bukti Fisik
Laporan hasil kalibrasi sebanyak alat yang dikalibrasi

Tugas 1.

Jawablah Pertanyaan Berikut dengan Benar !

1. Jelaskan Tujuan dari Pemeliharaan Peralatan Kimia


2. Membersihkan dan menyalakan Neraca analitik minimal 3 hari sekali
termasuk jenis perawatan apa? Jelaskan !
3. Memperbaiki neraca analitik yang sudah rusak termasuk jenis perwatan apa ?
Jelaskan !
4. Buatlah tabel susunan jadwal pemeliharaan peralatan !
5. Apa yang dimaksud dengan kalibrasi? Dan melakukan kalibrasi pada neraca
analitik termasuk jenis perawatan apa ?
MODUL 2

(Pertemuan ke 6 s/d Pertemuan ke 12)

KALIBRASI PERALATAN LABORATORIUM

KOMPETENSI DASAR

3.2 Menerapkan kalibrasi peralatan laboratorium


3.3 Mengevaluasi data hasil kalibrasi peralatan laboratorim
4.2 Melaksanakan kalibrasi peralatan laboratorium

4.3 Membuat rekomendasi hasil kalibrasi

Dasar Teori

1. Pengertian
Kalibrasi adalah suatu memastikan kebenaran nilai-nilai yang ditunjukan oleh instrumen
ukur dengan cara membandingkan dengan nilai konvensional yang diwakili oleh standar
ukur yang memiliki kemampuan telusur ke standar Nasional atau Internasional.
2. Tujuan
a. Menentukan deviasi (penyimpangan) kebenaran nilai konvensional penunjukan suatu
instrumen ukur
b. Menjamin hasil-hasil pengukuran sesuai dengan standar Nasional maupun Internasional
3. Peralatan LaboratoriumYang Harus di Kalibrasi
Peralatan yang digunakan untuk mengukur (alat ukur) baik digunakan untuk mengukur
volume, mengukur massa ataupun mengukur suhu.
Contoh:
Buret, Pipet Volume, Pipet Ukur, Neraca, Termometer, dan Instrumen analisis lainnya.
4. Manfaat Kalibrasi
 Menjaga kondisi instrumen ukur agar tetap sesuai dengan spesifikasinya
 Mendukung sistem mutu yang diterapkan di industri. Ini yang pada awalnya paling
populer menjadi pendorong orang atau industri mau mengkalibrasi alatnya.
 Dapat mengetahui penyimpangan harga benar dengan harga yang ditunjukkan alat ukur.
5. Persyaratan Pelaksanaan Kalibrasi Alat Ukur :
 Standar acuan yang mampu telusur ke standar Nasional / Internasional
 Metoda kalibrasi yang diakui secara Nasional / Internasional
 Personil kalibrasi yang terlatih, yang dibuktikan dengan sertifikasi dari laboratorium
yang terakreditasi
 Ruangan / tempat kalibrasi yang terkondisi, seperti suhu, kelembaban, tekanan udara,
aliran udara, dan kedap getaran
 Alat yang dikalibrasi dalam keadaan berfungsi baik / tidak rusak
6. Prosedur Kalibrasi dan Perawatan Alat Ukur
a. Timbangan

1) Timbangan dikontrol dengan menggunakan anak timbangan yang sudah terpasang atau
dua anak timbangan eksternal, misal 10 gr dan 100 gr,penyimpangan berat dicatat.
2) Kedudukan timbangan harus diatur dengan sekrup dan harus tepat horizontal dengan
spirit level (waterpass) sewaktu-waktu timbangan bergerak , oleh karena itu harus dicek
lagi. Jika menggunakan timbangan lektronik harus menunggu 30 menit untuk mengatur
temperatur.
3) Timbangan harus terhindar dari gerakan (angin), sebelum menimbang angka “nol” harus
dicek dan jika perlu lakukan koreksi.
4) Kebersihan timbangan harus dicek setiap kali selesai digunakan, dibersihkan dengan
menggunakan sikat, kain halus atau tissue dan jika membersihkan secara keseluruhan
timbangan harus dimatikan.
b. Peralatan gelas (volumetri)

Alat ukur volume merupakan bagian dari perangkat peralatan yang digunakan dalam
pengawasan mutu hasil pertanian. Alat ukur volume yang dikalibrasi meliputi buret,
pipet ukur, pipet volumetri, dan labu ukur. Buret merupakan alat ukur volume yang bisa
memindahkan beberapa volume sampai kapasitas maksimumnya. Pipet merupakan alat
ukur volume yang bisa memindahkan suatu volume dari suatu wadah ke wadah lainnya.
Pipet dibedakan menjadi pipet volumetri dan pipet serologis. Pipet volumetri hanya bisa
memindahkan suatu volume yang tetap, sedangkan pipet serologis atau pipet ukur
merupakan pipet yang bisa memindahkan berbagai volume sampai kapasitas
maksimumnya. Labu ukur merupakan alat ukur volume yang mengandung sejumlah
volume cairan yang diisi sampai tanda tera.(Patnaik2004)
Kalibrasi alat ukur volume dilakukan untuk menyesuaikan keluaran atau indikasi dari
suatu perangkat pengukuran volume agar sesuai dengan besaran dari standar yang
digunakan dalam akurasi tertentu.(Pyzdek 2003) Prinsip kalibrasi alat ukur volume
dilakukan dengan mengukur bobot suatu volume air destilat yang dikeluarkan oleh alat
ukur volume. Bobot ini kemudian dibandingkan dengan bobot jenis air pada suhu
pengukuran volume tersebut dilakukan, sehingga dapat ditentukan nilai ketepatannya.
Dalam melakukan kalibrasi peralatan volumetri gunakan air bebas mineral (aquades)
dengan temperatur 20 ± 2oC diisikan kedalam alat yang akan diuji dan telah ditimbang
(berat kosong) sampai volume sesuai dengan yang ditunjukkan (sampai tanda batas).
1) Tentukan berat alat yang sudah terisi aquades dengan neraca analitik dan hitung berat
aquades yang diisikan.
2) Hitung densitas air yang sesuai dengan temperatur (1 g/ml untuk 20 oC)
3) Pada setiap pengujian lakukan minimal 5 kali pengujian secara individu, untuk
menentukan nilai rata-rata atau penyimpangan baku (standar deviation).

Tugas 2
Jawablah Pertanyaan Berikut Dengan Tepat Dan Benar !
1. Apa yang dimaksud dengan kalibrasi alat ukur ?
2. Jelaskan persyaratan alat ukur yang dapat di kalibrasi !
3. Apakah dampak yang terjadi jika alat ukur dalam laboratorium analisis tidak pernah di
kalibrasi ?
4. Lembaga manakah yang berhak melakukan kalibrasi alat ukur !
5. Tuliskan prosedur kalibrasi Pipet Volume 10 ml ?
MODUL 3

(Pertemuan ke 12 s/d Pertemuan ke 19)

VALIDASI METODE ANALISIS

KOMPETENSI DASAR

3.4 Menerapkan Validasi Metode analisis.


3.5 Mengevaluasi data hasil validasi metode analisis
4.4 Melaksanakan Validasi metode analisis

4.5 Membuat rekomendasi hasil validasi metode analisis

Dasar Teori

1. Pengertian
Validasi metoda analisis adalah suatu tindakan penilaian terhadap parameter tertentu,
berdasarkan percobaan laboratorium, untuk membuktikan bahwa parameter tersebut
memenuhi persyaratan untuk penggunaannya
2. Tujuan
a. Mengkonfirmasi bahwa metode analisis tersebut dapat sesuai untuk peruntukannya
b. Memastikan bahwa prosedur yang memnuhi standar reliabilitas, akurasi, preisis sesuai
tujuan yang diharapkan
c. Menjamin bahwa metode analisis akurat, spesifik, reprodusibel dan tahan pada kisaran
analit yang akan dianalisis
3. Validasi Metode Analisis dilakukan jika :
a. Metode baru dikembangkan untuk mengatasi problem analisis tertentu.
b. Metode yang sudah baku direvisi untuk menyusuaikan perkembangan atau ketika
munculnya suatu problem yang mengarah bahwa metode baku tersebut harus direvisis.
c. Penjaminan mutu yang mengindikasikan bahwa metode baku telah berubah seiring
berjalannya waktu.
d. Untuk mendemonstrasikan kesetaraan antara 2 metode.
4. Tahapan Proses Validasi Metode Analisis
a. Validasi perangkat lunak (Software validation)
b. Validasi perangkat keras / instrument (instrumen/hardware falidation)
c. Validasi metode
d. Kesesuaian system (system suitability)
5. PARAMETER VALIDASI METODE ANALISIS
a. Spesifitas
Spesifitas merupakan kemampuan untuk mengukur analit yang dituju secara tepat
dengan adanya komponen – komponen lain dalam matriks sampel seperti
ketidakmurnian, produk degradasi, dan komponen matriks
b. Presisi atau ketelitian
Presisi adalah ukuran kedekatan hasil analisis diperoleh dari serangkaian pengukuran
ulangan dari ukuran yang sama.
Penentuan presisi dapat dibagi menjadi tiga kategori yaitu keterulangan (repeatability),
presisi antara (intermediate precision), dan ketertiruan (reproducibility)
c. Akurasi atau ketepatan
Akurasi adalah ukuran yang menujukan derajat kedekatan hasil analisis dengan kadar
analit yang sebenarnya
d. Linieritas
Linieritas menunjukkan kemampuan suatu metode analisis untuk memperoleh hasil
pengujian yang sesuai dengan konsentrasi analit yang terdapat pada sampel pada kisaran
konsentrasi tertentu
e. Limit deteksi dan Limit kuantitas
Limit deteksi merupakan jumlah atau konsentrasi terkecil analit dalam sampel yang
dapat dideteksi, namun tidak perlu diukur sesuai dengan nilai sebenarnya.
Limit kuantitas adalah jumlah analit terkecil dalam sampel yang dapat ditentukan secara
kuantitatif pada tingkat ketelitian dan ketepatan yang baik
f. Ketangguhan
Robustness dari suatu metode analisis dapat diartikan sebagai pengukuran kapabilitas
dari suatu metode untuk tetap tidak terpengaruhi oleh adanya variasi parameter metode
yang kecil
g. Kisaran
Kisaran suatu metode didefinisikan konsentrasi terndah dan tertinggi yang mana suatu
metode analisis menunjukkan akurasi presisi dan linearitas yang mencukupi. Kisaran-
kisaran konsentrasi yang diuji tergantung pada jenis metode dan kegunaannya untuk
pengujian komponen utama (mayor ) maka konsentrasi baku harus diukur didekat atau
sama dengan konsentrasi kandungan analit yang diharapkan.

Tugas 3
Jawablah Pertanyaan Berikut Dengan Tepat Dan Benar !
1. Mengapa Metode Analisis perlu di validasi ?
2. Kapan Metode Analisis perlu di validasi ?
3. Apa perbedaan akurasi dengan presisi ?
4. Dalam metode analisis harus diperhatikan parameter spesifitasnya . Apa yang
dimaksud dengan Spesifisitas ?
5. Apa perbedaan limit deteksi dengan limit kuantitas ?

Anda mungkin juga menyukai