PENDAHULUAN
1
besaran yang diukur dan kemudian dapat diketahui seberapa besar
tingkat akurasinya. Untuk menginginkan hasil pengukuran yang valid,
maka perlu dilakukan pengukuran berulang.
2
BAB 2
PEMBAHASAN
3
ukur atau sistem pengukuran, atau nilai yang diwakili oleh bahan ukur,
dengan nilai-nilai yang sudah diketahui yang berkaitan dari besaran yang
diukur dalam kondisi tertentu. Dengan kata lain, kalibrasi adalah
menentukan kebenaran suatu alat ukur dan bahan ukur dengan cara
membandingkan rancangannya pada standar nasional maupun
internasional dan bahan-bahan acuan yang tersertifikasi.
b. Standar Ukur
Standar ukur adalah komponen sistem pengukuran yang dijadikan
acuan fisik pada proses pengukuran. Bagi pengukuran dimensional
standar satuan ukuran adalah standar panjang dan turunannya.
Dalam proses pengukuran yang baik menuntut standar ukur yang
mempunyai akurasi memadai dan mampu mendekati ke standar nasional/
internasional.
c. Operator/Teknisi
Operator pengukur adalah orang yang menjalankan tugas
pengukuran dimensonal baik secara keseluruhan maupun bagian demi
bagian. Tugas ini terdiri dari pos pekerjaan, diantaranya :
- Pemeriksaan obyek ukur serta gambar kerja.
- Pemilihan alatalat ukur serta standar ukur.
- Persiapan pengukuran seperti penjamin kebersihan, penyusunan sistem
ukur, pemeliharaan kondisi lingkungan dan lainlain.
4
- Perhitungan analisis kesalahan pengukuran dan pembuatan interprestasi
ketidakpastian pengukuran
- penyajian hasil pengukuran (dalam bentuk laporan pengukuran).
b. Nilai Koreksi/Penyimpangan.
5
Tujuan kalibrasi :
3. Menjaga kondisi instrumen ukur dan bahan ukur agar tetap sesuai
dengan spesifikasinya (DNS 1990).
6
2. Frekuensi pemakaian
3. Stabilitas
4. Kondisi pemakaiaan
7
a. Sebelum digunakan Thumb Knob sebaiknya ditekan berkali-kali
untuk
memastikan lancarnya mikro pipet.
b. Masukkan Tip bersih ke dalam Nozzle / ujung mikropipet.
c. Tekan Thumb Knob sampai hambatan pertama / first stop,
jangan ditekan lebih ke dalam lagi.
d. Masukkan tip ke dalam cairan sedalam 3-4 mm.
e. Tahan pipet dalam posisi vertikal kemudian lepaskan tekanan
dari Thumb Knob maka cairan akan masuk ke tip.
f. Pindahkan ujung tip ke tempat penampung yang diinginkan.
g. Tekan Thumb Knob sampai hambatan kedua / second stop atau
tekan semaksimal mungkin maka semua cairan akan keluar dari
ujung tip.
h. Jika ingin melepas tip putar Thumb Knob searah jarum jam dan
ditekan maka tip akan terdorong keluar dengan sendirinya, atau
menggunakan alat tambahan yang berfungsi mendorong tip
keluar
8
Jika terdapat kerusakan atau kelainan dan kejanggalan, segera
periksakan kondisi pipet Anda ke Distributor atau agen penjualnya.
2. Kalibrasi Termometer
9
Sebuah tahanan yang besarnya 1384572 , setelah
diukur dengan ohm meter secara konsisten dan berulang,
menghasilkan 1,4 Mega-ohm. Pertanyaan, apakah orang yang
mengukur sudah membaca harga yang sebenar nya ?. Dalam
hal ini hasil yang diberikan adalah pembacaan yang mendekati
harga yang sebenarnya berdasarkan penaksiran. Walaupun
dalam pengamatan tidak terdapat penyimpangan, maka
kesalahan yang diakibatkan karena pembatasan terhadap
pembacaan skala adalah suatu kesalahan presisi.
10
sekali. Untuk menentukan voltmeter mana yang
menghasilkan kesalahan, diperlukan suatu voltmeter standar
untuk perbandingan.
1. Kesesuaian ( conformity )
11
Perbandingan harga koreksi terhadap arus yang terukur (k / IA ) disebut
rasio koreksi atau koreksi relatif dinyatakan dalam persen.
12
0,25 dan 95% CI 0,09 0,71). Jika dibandingkan dengan pasien
yang tidak bekerja, maka yang bekerja mempunyai risiko 75%
lebih rendah dalam hal penggunaan antibiotika yang tidak
efektif.
13
trombosit awal, memang seorang dokter segera akan
berpikir bahwa itu demam berdarah sebelum terbukti yang
lain, karena Indonesia termasuk daerah endemik demam berdarah.
Trombosit yang 27.000 ribu tersebut sudah termasuk
membahayakan karena potensi terjadinya perdarahan cukup
besar. Jadi berdasarkan pemeriksaan awal, saya kira
memang sudah seharusnya ibu Prita dirawat segera. Perlu
dicatat bahwa nilai normal hitung trombosit adalah 150.000
300.000/mikroliter (ada variasi nilai normal antar
laboratorium/RS). Nilai kritis pemeriksaan trombosit adalah
50.000. Potensi terjadinya perdarahan sangat besar bila
nilainya sudah dibawa 20.000. Namun yang
mencengangkan saya adalah revisi hasil lab yang dimaksud
keesokan harinya. Apakah revisi tersebut dilakukan dengan
sampel yang sama? Apakah dua kali pemeriksaan awal
(sesuai email ibu Prita) tersebut dua - duanya salah? ini
sangat kontras dengan apa yang dijelaskan pihak RS Omni
dalam klarifikasinya seperti yang diberitakan oleh Kompas.
Pihak RS dari berita itu hanya melakukan dua kali
pemeriksaan hitung trombosit, dan menyatakan bahwa
pemeriksaan pertama tidak valid karena banyak gumpalan
darah. Saya kira disinilah letak kompetensi laboratorium RS
Omni yang harus dipertanyakan. Kenapa bisa terjadi banyak
gumpalan darah? Darah yang telah diberi anticoagulan atau
anti beku tidak akan membeku, oleh karena itu pihak RS
Omni harus menjelaskan kepada masyarakat mengapa
terdapat banyak gumpalan darah di sampel darah ibu Prita
yang menjadi alasan tidak validnya pemeriksaan pertama.
Secara keseluruhan kasus ini menurut saya hanya karena
kurangnya komunikasi antara dokter dan pasien. Setiap
tindakan yang diberikan kepada pasien seyogyanya
memang mesti sepegentahuan pasien. Di sinilah letak
14
pentingnya informed consent. Dokter - dokter kita sepertinya
masih merasa terlalu sibuk untuk menjelaskan secara
sederhana kepada pasien tentang penyakitnya, diagnosis,
prosedur pengobatan yang akan dilakukan, sehingga
mereka lebih memilih untuk memberikan instruksi berupa
resep dan tindakan medis dengan informasi yang seadanya
kepada pasien. Kasus ibu Prita tersebut adalah salah satu
contoh agar nantinya seorang analis harus memiliki
keterampilan dan tanggung jawab yang besar agar nantinya
mereka dapat berhati - hati dalam megerjakan suatu sampel
sehingga mereka dapat mempertanggung jawabkan sampel
tersebut. Sehingga tidak ada lagi kasus Prita lainnya
dikemudian hari. Hal ini juga sudah sepatutnya menjadi
pelajaran bagi profesi analis kesehatan untuk lebih berhati -
hati dan lebih teliti.
15
BAB 3
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
Dari pembuatan penulisan makalah tentang Kalibrasi ini,
yang memuat mengenai pengertian kalibrasi, prinsip kerja
kalibrasi, tujuan kalibrasi, manfaat kalibrasi, periode kalibrasi,
serta contoh instrumen yang dikalibrasi di lab medis. Maka
dapat diambil kesimpulan bahwa setiap instrumen yang ada di
laboratorium maupun rumah sakit, harus dilakukan pengujian
dan kalibrasi terlebih dahulu. Ini dilakukan agar tercapainya
kondisi layak pakai atau menjamin ketelitian dalam rangka
mendukung peningkatan mutu pelayanan kesehatan serta
menjamin hasil-hasil pengukuran sesuai dengan standar
nasional maupun internasional dan untuk menentukan deviasi
kebenaran konvensional nilai yang menunjukkan suatu
16
instrumen atau deviasi dimensi nominal yang seharusnya
untuk suatu bahan ukur.
3.2. SARAN
Mengingat perkembangan kemajuan teknologi yang semakin
canggih ini, tidak menutup kemungkinan bahwa peralatan
yang dibuat dengan teknologi canggih memiliki kondisi kurang
baik. Maka dari itu, diperlukan pengujian kalibrasi. Dimana
manfaat dari melakukan kalibrasi pada peralatan di
laboratorium maupun rumah sakit dapat mengetahui apakah
peralatan tersebut memang sudah dalam kondisi baik atau
tidak. Dengan demikian, semoga penulisan makalah ini
memberikan informasi serta pengetahuan kepada para
pembaca. Terutama pengetahuan tentang kalibrasi ini sangat
penting untuk diketahui serta dipahami.
DAFTAR PUSTAKA
Koes Sulistiadji dan Joko Pitoyo. (2009). Alat Ukur dan Instrumen Ukur.
[Online].Tersedia:http://mekanisasi.litbang.pertanian.go.id/ind/phocadownl
oad/Artikel/Penggunaan_alat_ukur_dan_instrumen_ukur.pdf [13
September 2016]
17
Elektronika Dasar. 2012. Kalibrasi Alat Ukur Listrik Arus Searah (DC).
[Online] Tersedia : http://elektronika-dasar.web.id/kalibrasi-alat-ukur-listrik-
arus-searah-dc/ [16 September 2016]
Pitoyo, Amrih. Istilah Pada Alat Ukur (3) : Range, Span. [Online]. Tersedia :
http://www.pitoyo.com/catatanpitoyo/index.php/cal/107-istilah-pada-alat-
ukur-3-range-span [13 September 2016]
18