Disusun oleh :
Nama : Putri Nadia Husna
NIM : 201030100164
Kelas : 2F Keperawatan
3. Ir. Soekarno pada tanggal 1 Juni 1945 yang mengusulkan lima dasar negara
yang terdiri dari:
1. Nasionalisme (kebangsaan Indonesia)
2. Internasionalisme (peri kemanusiaan)
3. Mufakat (demokrasi)
4. Kesejahteraan sosial
5. Ketuhanan Yang Maha Esa (Berkebudayaan)
C. periode 1959-1965
Soekarno selaku presiden mengubah sistem pemerintahan menjadi
sistem Demokrasi Terpimpin. Yang dinamakan demokrasi terpimpin yaitu
demokrasi khas indonesia yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan tetapi pada kenyataannya tidak sesuai dengan
makna yang terkandung didalamnya dimana demokrasi dipimpin oleh
kepentingan-kepentingan tertentu dan tidak berada pada kekuasaan rakyat,
melainkan kekuasaan pribadi Presiden. Hal ini yang menyebabkan
terjadinya penyimpangan dalam penafsiran Pancasila. Pada masa ini,
Presiden Soekarno dianggap menjadi otoriter karena ingin diangkat menjadi
presiden seumur hidup. Ia pun menggabungkan paham Nasionalis, Agama,
dan Komunis (Nasakom) menjadi satu yang ternyata tidak cocok dengan
NKRI. Pada periode ini, presiden memperluas peran militer dalam unsur
politik dengan menggabungkan POLRI dan TNI menjadi ABRI (Angkatan
Bersenjata Republik Indonesia).
Di masa ini pun pemberontakan kembali terjadi. Pemberontakan yang
dimaksud adalah peristiwa G30S/PKI pada 30 September 1965 yang
dipimpin oleh D.N. Aidit. Tujuan pemberontakan tersebut adalah
mendirikan Negara Soviet Indonesia dan mengganti Pancasila dengan
paham komunis. Mengingat keadaan yang semakin membahayakan Ir.
Soekarno selaku presiden RI memberikan perintah kepada Letjen Soeharto
melalui surat perintah 11 maret 1969 (Supersemar) untuk mengambil segala
tindakan yang diperlukan bagi terjaminnya keamanan, ketertiban, dan
ketenangan serta kestabilan jalannya pemerintah.