Anda di halaman 1dari 3

Nama: Aulia Rachmah

NIM: P3.73.20.1.21.097
Dosen Pengampu: Surya Sentosa,SH.MH

RESUME
LANDASAN PENDIDIKAN PANCASILA

Landasan Historis / Sejarah


Secara historis, nilai-nilai Pancasila digali dari bangsa Indonesia sendiri
sebagai causa materialisnya, sehingga tidak dapat dipisahkan dengan bangsa
Indonesia. Pancasila melewati perjalanan sejarah yang panjang dari mulai zaman
Kerajaan-kerajaan sampai dengan disahkan di Sidang PPKI tanggal 18 Agustus 1945
sebagai Dasar Negara
A. Pendekatan Historis
1. Masa Keraajaan Kutai
Didirikan pada abad ke-4 M oleh Raja Aswawarman anak dari
Kudungga,di Muara Kaman di Hulu Sungai Mahakam Kalimantan
Timur,mencapai pncak kebesaranya pada masa Raja Mulawarman
o Berkas prasasti Kutai
a) Prasasti Tujuh Yupa
b) Waprakeswara

2. Masa Kerajaan Sriwijaya


Kerajaan Sriwijaya di dirikan oleh Dapunta dan bernama
lengkap Dapunta Hyang Sri Jayanasa berdasarkan yang tertulis di
dalam Prasasti Talang Tuo thn 684 M. Lokasi kerajaan Sriwijaya di
depan sungai Musi di wilayah Palembang berdiri pada abad ke 7M
o Berkas prasasti
a) Prasasti Nalanda

3. Masa Kerajaan Majapahit


Kerajaan Majapahit merupakan salah satu kerajaan Hindu di
Jawa Timur yang didirikan oleh Raden Wijaya Singosari. Berdiri
pada tahun 1293 – 1500 M Berlokasi di hutan Tarik ( Madura )
o Berkas peninggalan
a) KITAB SUTASOMA
b) KITAB NEGARA KERTAGAMA
c) SUMPAH PALAPA
4. Masa Penjajahan
Indonesia mengalami masa penjajahan sejak abad ke 16 s/d
abad ke 19 oleh beragam bangsa seperti Portugis, Spanyol,
Belanda, Inggris dan Jepang,yang terlama adalah bangsa Belanda
sekitar 350 thn. Masa penjajahan yang cukup lama pada masa
tersebut disebabkan oleh beberapa faktor:
1. Tidak adanya koordinasi dalam perjuangan
2. Perjuangan bersifat lokal/perwilayah
3. Persenjataan yang minim/tradisional
4. Tidak adanya persatuan
5. Politik devide et impera yang digunakan Belanda

5. Peristiwa Kebangkitan Nasional


Awal keberhasilan dalam perjuangan merebut kemerdekaan di
tandai dengan lahirnya gerakan organisasi Budi Utomo ( 20 Mei
1908 ) Pola dan metode perjuangan Budi Utoma :
1. Menggiatkan pendidikan dan pengajaran
2. Perbaikan ekonomi ( pertanian,peternakan dan
perdagangan)
3. Memajukan kebudayaan
4. Pembentukan organisasi kepemudaan

6. Peristiwa Sumpah Pemuda


Dalam kongres pemuda ke-2 yang di gelar di Jakarta di jln
Kramat Raya no.56 tgl 27-28 Oktober 1928 ,tercipta ikrar/sumpah
bersama para pemuda yang di kenal dengan SUMPAH PEMUDA
ISI SUMPAH PEMUDA
Pertama:
Kami poetra dan poetri Indonesia, mengakoe bertoempah
darah jang satoe, tanah Indonesia.
Kedoea:
Kami poetra dan poetri Indonesia mengakoe berbangsa jang
satoe, bangsa Indonesia.
Ketiga:
Kami poetra dan poetri Indonesia mendjoendjoeng bahasa
persatoean, bahasa Indonesia.

7. Masa Penjajahan Jepang


Pada penghujung masa penjajahannya,Jepang sempat
menjanjikan kemerdekaan kepada Indonesia kelak di kemudian
hari ( 24 Agustus 1945 ) yang di ucapkan oleh PM Kuniaku Koiso
tgl 7 September 1944 di sidang istimewa Teikoku Henkai ke-85
Untuk merealisasi janji tsb Jepang kemudian membentuk
Dokuritsu Jumbi Cosakai ( Badan Penyelidik Usaha-usaha
Persiapan Kemerdekaan Indonsia/BPUPKI ) tgl 29 April 1945. Yang
kemudian pada sidang pertamanya mengagendakan dan
melahirkan rumusan dasar negara Pancasila

B. Landasan Sosiologis
Sumber sosiologis meliputi nilai-nilai kenegaraan dan kemasyarakatan
yang terkandung dalam sila-sila Pancasila bukan hanya hasil konseptual
seseorang saja, melainkan juga hasil karya besar bangsa Indonesia sendiri,
yang diangkat dari nilai-nilai kultural yang dimiliki oleh bangsa Indonesia
sendiri melalui proses refleksi filosofis para pendiri negara

C. Landasan Kultural
Diangkat dari nilai-nilai kultural yang dimiliki oleh bangsa Indonesia
sendiri melalui proses refleksi filosofis para pendiri negara

D. Landasan Yuridis/Hukum
Pancasila sebagai dasar negara merupakan landasan dan sumber
dalam membentuk dan menyelenggarakan negara hukum (rechtsstaat)
dengan pemerintahan yang berdasarkan hukum (rule of law).

E. Perangkat Hukum Pendidikan Pancasila


1. Undang Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional, Pasal 1 ayat (2)
2. Undang-Undang No. 12 Tahun 2012 tentang Perguruan Tinggi
Pasal 2
3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 Pasal 3 ayat (5)

Anda mungkin juga menyukai