ORDE LAMA
Orde Lama adalah era pemerintahan yang membawa Indonesia semakin maju dari
belenggu penjajahan sebelum kemerdekaan, tetapi pada periode ini juga banyak
penyimpangan yang dilakukan dalam pemerintahannya. Penyimpangan – penyimpangan ini
juga tidak luput dari sejarah NKRI dan perlu kita ketahui sebagai bagian dari sejarah
Indonesia yang turut memberi makna proklamasi kemerdekaan Indonesia. Beberapa bentuk
penyimpangan pada masa orde lama di era Presiden Soekarno terjadi pada beberapa bidang
seperti berikut ini.
Penyimpangan UUD 1945
Undang – undang Dasar 1945 yang dibentuk dan diresmikan sebagai dasar negara kesatuan
RI pada tanggal 18 Agustus 1945 oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia atau PPKI,
menjadi dasar hukum yang mengatur tentang tata cara kehidupan berbangsa dan bernegara
di tanah air Indonesia. Sayangnya di era Orde Lama terdapat berbagai penyimpangan
terhadap UUD 1945 yang dibuktikan dengan:
1. Maklumat Wakil Presiden Nomor X pada tanggal 16 Oktober 1945
Bunyi maklumat ini adalah “Sebelum MPR, DPR, dan DPA terbentuk, maka
segala kekuasaan dilaksanakan oleh Presiden dengan bantuan komite nasional”.
Maka Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) untuk menjadi lembaga pembantu
presiden mengalami perubahan fungsi, melalui maklumat ini KNIP diberi kekuasaan
dan kewenangan secara legislatif untuk berpartisipasi menerapkan Garis Besar
Haluan Negara (GBHN). Padahal tugas ini seharusnya dilakukan oleh DPR dan
penetapan GBHN seharusnya dilakukan oleh MPR. Ketahui mengenai sejarah pemilu
pada masa orde lama , sejarah pemilu 1955 dan sejarah singkat pemilu di Indonesia.
Penyimpangan pada masa orde lama di era RIS terjadi pada bidang legislatif
berupa kekuasaan bersama yang dilakukan oleh DPR dan Senat. Senat adalah
perwakilan daerah yang ditunjuk untuk mewakili negara bagian dalam sistem
pemerintahan pusat. Bentuk kerjasama dalam mengatur kekuasaan tersebut tidak
membuat sistem pemerintahan menjadi lebih baik tetapi memecah belah karena
adanya perbedaan pendapat antara DPR dan Senat. Sudah pasti akan terjadi
dualisme pendapat dan pandangan ketika berlangsungnya musyawarah tingkat
pusat.
5. Penyimpangan UUDS
UUDS mulai diberlakukan sejak tanggal 17 Agustus 1950 setelah konstitusi
RIS dianggap gagal dalam mempersatukan bangsa dan menjaga kedaulatan negara.
Maka sejak itu UUD Sementara diberlakukan pada tanggal 17 Agustus 1950 sambil
menunggu hasil pemilihan umum yang tujuannya untuk menyusun konstitusi baru.
Namun keberadaan UUDS tidak juga berjalan lancar. Masih ada banyak
penyimpangan yang dilakukan pemerintah dalam menerapkannya, antara lain
berupa penetapan presiden yang berbentuk Undang – Undang. Pada masa ini
presiden memiliki hak untuk mengeluarkan dan menetapkan satu produk di bidang
legislatif tanpa persetujuan DPR lebih dulu. Ini adalah pelanggaran konstitusi dan
penyimpangan masa orde lama karena aturannya untuk membuat Undang – undang
harus melibatkan DPR.
8. Perubahan Ideologi
Penyimpangan pada masa orde lama ini terjadi dengan mengganti Pancasila
menjadi Nasakom, yang merupakan akronim dari Nasionalisme, Agama dan
Komunisme yang dikeluarkan oleh Presiden untuk menghubungkan tuntutan
kelompok utama dalam politik yang berlangsung di Indonesia pada saat itu.
Kelompok utama tersebut adalah nasionalisme dari PNI, agama dari NU, dan
Komunisme dari PKI. Hal ini tentu saja menyimpang dari sejarah lahirnya Pancasila
yang awalnya diniatkan untuk menjadi ideologi negara satu – satunya.
9. Politik Mercusuar
Politik ini adalah cara berpolitik yang tujuannya untuk menaikkan nama
Indonesia di forum Internasional. Tujuannya agar Indonesia dapat menjadi
mercusuar bagi New Emerging Forces, yaitu suatu blok baru yang berisi para negara
berkembang yang ingin menyaingi blok barat dan timur. Untuk itu Soekarno
membangun banyak sekali ikon atau landmark seperti Gelora Bung Karno, Monumen
Nasional (Monas), Jakarta Bypass, Jembatan Ampera. Akan tetapi cara ini tidak
berhasil mencapai tujuannya, dianggap sebagai pemborosan dan mendatangkan
banyak kerugian berupa pendapatan ekspor serta devisa yang menurun, inflasi dan
korupsi yang memicu demonstrasi massal.
Pada masa orde baru tahun 1966-1998 untuk menggantikan demokrasi Orde Lama,
Indonesia dipimpin oleh Presiden Soeharto. Beliau berasal dari kalangan militer yang tegas
dalam memimpin pemeintahannya. Sejak pertama kali Soeharto maju menggantikan Ir.
Soekarno, beliau mengatakan akan melaksanakan nilai-nilai luhur pancasila dan UUD I945
secara murni sebagai bentuk kritikan pada orde lama melalui P4 (Pedoman Penghayatan
dan Pengamalan Pancasila) atau Ekaprasetia Pancakarsa. Namun, seiring
perkembangannya, kelebihan dan kekurangan orde baru mulai terasa, pemerintahan
dibawah Soeharto malah dianggap melakukan banyak pelanggaran yang bertentangan
dengan Pancasila hingga disebut pemimpin dengan sistem politik komunis.
Bentuk Penyimpangan Pancasila pada Masa Orde Baru
Adapun bentuk-bentuk penyimpangan Pancasila yang dilakukan oleh Pemerintahan Orde
Baru, diantaranya adalah :
MASA REFORMASI
Masa Reformasi di Indonesia dimulai pada runtuhnya rezim Orde Baru yaitu sejak
tanggal 21 Mei 1998. Presiden pertama pada era reformasi adalah B.J. Habibie, presiden ke-
3 RI. Masa Reformasi terus berlangsung hingga sekarang. Selama proses reformasi
berlangsung, banyak peristiwa-peristiwa yang tercatat dalam sejarah. Salah satunya adalah
peristiwa Trisakti yang menyebabkan empat mahasiswa tertembak, dan menimbulkan
gelombang demonstrasi dimana-mana. Selain itu, proses reformasi ini juga menyebabkan
Presiden Soeharto mundur dari jabatannya, dan digantikan oleh Presiden B.J.Habibie.
Peristiwa tersebutlah melahirkan masa reformasi di Indonesia. Setidaknya dari proses
reformasi yang terjadi, ada tiga tuntutan gerakan reformasi yang diajukan pada masa itu,
diantaranya adalah:
Berantas KKN
Turunkan Presiden Soeharto dari kursi pemerintahan
Hapuskan dwifungsi ABRI
Jika dilihat dari peristiwa reformasi yang terjadi di Indonesia tersebut, sudah
menunjukkan adanya penyimpangan-penyimpangan yang terjadi, sehingga merugikan
rakyat maupun negara. Dimana jika dilihat dari penjelasan diatas dapat diketahui bahwa
masa reformasi yang berlangsung di Indonesia dimulai sejak runtuhnya orde lama dibawah
kepemimpinan Presiden Soeharto, dan dipimpinnya Indonesia oleh Presiden Habibie. Pada
masa reformasi, Pancasila sebagai re-interprestasi.Yaitu Pancasila harus selalu di
interprestasikan kembali sesuai dengan perkembangan zaman, berarti dalam
menginterprestasikannya harus relevan dan kontekstual dan harus sinkron atau sesuai
dengan kenyataan pada zaman saat itu.
Berbagai perubahan dilakukan untuk memperbaiki sendi-sendi kehidupan berbangsa
dan bernegara di bawah payung ideologi Pancasila. Namun, faktanya masih banyak masalah
sosial-ekonomi yang belum terjawab. Eksistensi dan peranan Pancasila dalam reformasi pun
dipertanyakan. Pancasila di masa reformasi tidak jauh berbeda dengan Pancasila di masa
orde lama dan orde baru. Karena saat ini debat tentang masih relevan atau tidaknya
Pancasila dijadikan ideologi masih kerap terjadi. Pancasila seakan tidak memiliki kekuatan
mempengaruhi dan menuntun masyarakat. Pancasila tidak lagi populer seperti pada masa
lalu.Pancasila banyak diselewengkan dianggap sebagai bagian dari pengalaman buruk di
masa lalu dan bahkan ikut disalahkan dan menjadi sebab kehancuran.
Pancasila pada masa reformasi tidaklah jauh berbeda dengan Pancasila pada masa orde
baru dan orde lama, yaitu tetap ada tantangan yang harus di hadapi. Tantangan itu adalah
KKN yang merupakan masalah yang sangat besar dan sulit untuk di tuntaskan. Pada masa ini
korupsi benar-benar merajalela. Para pejabat negara yang melakukan korupsi sudah tidak
malu lagi. Mereka justru merasa bangga, ditunjukkan saat pejabat itu keluar dari gedung
KPK dengan melambaikan tangan serta tersenyum seperti artis yang baru terkenal. Selain
KKN, globalisasi menjadi racun bagi bangsa Indonesia Karen semakin lama ideologI Pancasila
tergerus oleh ideologI liberal dan kapitalis. Apalagi tantangan pada masa ini bersifat
terbuka, lebih bebas, dan nyata. Menjadikan Pancasila sebagai ideologi tanpa
memperhatikan kerelevannya. Para elite politik cenderung hanya memanfaatkan gelombang
reformasi ini guna meraih kekuasaan sehingga tidak mengherankan apabila banyak terjadi
perbenturan kepentingan politik, pemerintah kurang konsisten dalam menegakkan hukum,
menurunnya rasa persatuan dan kesatuan yang ditandai dengan adanya konflik di beberapa
daerah, pergantian presiden secara singkat di era reformasi. Diantara nya bukti-bukti
penyimpangan dari era reformasi, yaitu :
Komaruddin Hidayat, Azyumardi Azra, 2012, Pancasila Demokrasi, HAM, dan Masyarakat
Madani, Kencana, Jakarta
P.J Suwarno, Pancasila Budaya Bangsa Indonesia, penerbit Kanisius, 2008
PLAKSANAAN
MASA ORDE LAMA
Masa orde lama terjadi selama 20 tahun lamanya, dimulai sejak proklamasi
kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945 hingga berakhir di tahun 1966.
Dalam masa orde lama ini terdiri atas 3 periode penerapan Pancasila:
Tahun 1945-1950
Tahun 1950-1959
Tahun 1956-1965
Tahun 1945-1950
Pada awal-awal kemerdekaan, terdapat beberapa oknum yang sengaja ingin
mengubah ideologi Pancasila sebagai dasar hidup bangsa Indonesia melalui beberapa
pemberontakan. Salah satunya adalah pemberontakan Darul Islam/Tentara Islam Indonesia
(DI/TIII) yang dipimpin oleh Sekarmaji Marijan Kartosuwiryo.
Ia membentuk NII. Tujuan utama didirikannya Negara Islam Indonesia (NII) adalah untuk
mengganti Pancasila sebagai dasar negara dengan syariat islam. Namun, akhirnya usaha
penggantian tersebut dapat digagalkan.
Tahun 1950-1959
Masa Orde baru terjadi pada tahun 1955 hingga 1960. Pada periode ini dasar negara
tetap Pancasila, akan tetapi penerapannya lebih diarahkan kepada ideologi liberal. Hal
tersebut dapat dilihat dalam penerapan sila keempat yang tidak lagi berjiwakan
musyawarah mufakat, melainkan menggunakan suara terbanyak (voting).
Pada periode ini persatuan dan kesatuan NKRI mendapat tantangan yang berat
dengan munculnya beberapa pemberontakan, diantaranya Republik Maluku Selatan (RMS),
Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia (PRRI), dan Perjuangan Rakyat Semesta
(Permesta) yang ingin berusaha melepaskan diri dari NKRI.
Kesimpulan yang ditarik dari penerapan Pancasila selama periode ini adalah
Pancasila diarahkan sebagai ideologi liberal yang ternyata tidak menjamin stabilitas
pemerintahan.
Tahun 1956-1965
Terjadi beberapa kasus yang cukup mencekam. Lagi-lagi, PKI berusaha untuk
menggeser ideologi Indonesia yang akan digantikan dengan ideologi komunis. Hingga
meletuslah tragedi G30S/PKI yang dipimpin oleh D.N Aidit.
MASA REFORMASI
Pada masa ini, keinginan untuk mengubah Ideologi Pancasila sudah menipis.
Masyarakat lebih dihadapkan dengan gaya hidup bebas mengikuti perkembangan zaman
disertai dengan munculnya globalisasi.
Masyarakat terutama generasi muda tidak terlalu memperdulikan penerapan
Pancasila dalam kehidupannya. Hal yang cukup dikhawatirkan adalah jika muncul kehadiran
ideologi lain yang berhasil disusupi oleh kemajuan teknologi saat ini dan berhasil menaruh
hati kepada generasi muda.