Anda di halaman 1dari 26

PBAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Hakikat demokrasi adalah pemerintahan “dari rakyat, oleh rakyat, dan


untuk rakyat”. Kata “demokrasi” berasal dari bahasa Yunani, yaitu demos
yang berarti rakyat dan kratos yang berarti pemerintahan. Demokrasi berarti
pemerintahan rakyat, atau suatu pemerintahan dimana rakyat memegang
kedaulatan tertinggi atau rakyat diikutsertakan dalam pemerintahan negara
(Suyahmo, 2015:1).

Demokrasi merupakan suatu bentuk pemerintahan yang semua warga


negaranya memiliki hak yang sama dalam mengambil suatu keputusan guna
menentukan masa depannya. Hal ini sejalan dengan pendapat Licoln bahwa
“demokrasi merupakan bentuk pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan
untuk rakyat”. Salah satu ciri sistem demokrasi adalah adanya partisipasi
politik.Budiarjo dalam (Arifridho 2018,hlm. 24) “bahwa partisipasi politik
secara umum merupakan kegiatan seseorang atau sekelompok orang dalam
berperan serta secara aktif dalam kehidupan politik, yaitu dengan cara
memilih pemimpin negara dan langsung atau tidak langsung mempengaruhi
kebijakan publik.

Pada usia remaja ini sangat mudah untuk menanamkan berbagai konsep
termasuk berbagai konsep tentang politik. menanamkan konsep tentang
politik sendiri sangat penting pada peserta didik agar kelak mereka tidak buta
politik dan tidak menjadi sasaran pembodohan politik. Melalui penanaman
konsep politik tersebut diharapkan dapat memberikan pemahaman politik
bagi peserta didik sehingga peserta didik sebagai pemilih pemula menjadi
melek politik dengan kata lain paham terhadap politik sehingga tidak mudah
terprovokasi atau tertipu oleh kebijakan-kebijakan yang tidak pro terhadap

1
rakyat. Dengan adanya penanaman konsep politik tersebut juga diharapkan
peserta didik sebagai pemilih pemula memiliki kesadaran dalam berpolitik,
mengetahui akan hak dan kewajibannya serta tanggung jawabnya sebagai
warga negara sehingga menjadi warga negara yang cerdas, kritis dan peka
terhadap permasalahan-permasalahan dan kebijakan-kebijakan yang ada.

Pendidikan sejatinya adalah untuk membangun dan mengembangkan


potensi manusia agar memiliki karakter, integritas, dan kompetensi yang
bermakna dalam kehidupan. Selama ini pendidikan masih terjebak pada
pandangan dan praktik yang tidak membangun ruang pembelajaran yang bisa
memperkaya nilai-nilai kemanusiaan, keluhuran, kejujuran, dan keadaban.
Dengan demikian, sistem dan praktik pendidikan di negeri ini untuk
mencerdaskan kehidupan bangsa gagal dalam membangun karakter bangsa
(Hanun dan Setyowati, 2013:535).

Sehubungan dengan tujuan pendidikan nasional, dimana peserta didik


tidak hanya berilmu namun harus bisa menjadi warga negara yang
demokratis. Salah satu wadah yang tepat dalam mengimplementasikan nilai
demokrasi adalah sekolah. Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Kelumpang
Hilir merupakan salah satu sekolah yang menjunjung tinggi tata tertib
peraturan yang dibuat oleh sekolah. Selain berusaha mengimplementasikan
nilai-nilai ketertiban pada siswa, kemudian membangun fasilitas sekolah yang
cukup memadai guna menunjang kegiatan pembelajaran siswa sehingga
mencetak lulusan yang berprestasi, SMA Negeri 1 Kelumpang Hilir ini juga
mempunyai strategi untuk mengimplementasi nilai-nilai demokrasi pada
siswa.

Dalam hal berdemokrasi salah satu yang paling terlihat di lingkungan


sekolah adalah pada kegiatan pemilihan ketua OSIS. Pemilihan Ketua OSIS
mampu mengembangkan nilai-nilai demokrasi yang dimiliki oleh siswa
karena masing-masing siswa dapat menyalurkan suaranya dan ikut
berpartisipasi secara langsung untuk memilih pemimpinnya. Berdasarkan
hasil yang peneliti teliti salah satu faktor penyebabnya adalah sikap apatisme

2
dan kurangnya kesadaran berdemokrasi terhadap pemilihan ketua OSIS
sendiri di SMA Negri 1 Kelumpang Hilir.

Dengan adanya pemilihan ketua OSIS di sekolah tersebut dapat diartikan


sebagai pelaksanaan praktik berdemokrasi yang sesuai dengan nilai-nilai
demokrasi yang ditanamkan pada siswa yang jiwa apatisme dan pendidikan
demokrasi kurang mengerti bagaimana di negara ini yang menjunjung tinggi
nilai demokrasi.

Dengan kata lain pembelajaran demokrasi di lingkup sekolah dapat


meningkatkan kemampuan siswa menganalisis isu-isu demokrasi yang
muncul di masyarakat, menambah kemampuan nalar siswa dalam
pengetahuan kemasyarakatan, mengembangkan keterampilan berfikir,
termasuk memecahkan masalah, mengambil keputusan, menganalisis dan
kritis, mengembangkan kesadaran peran siswa dari perubahan demokrasi,
membantu siswa mengakui kompleksnya dari membuat keputusan masalah
demokrasi, menyediakan kesempatan siswa untuk menguji kemungkinan
dampak demokrasi bagi kehidupan dan perubahan masyarakat.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar,belakang di atas dan mengacu pada judul yang ada, kami
merumuskan masalah dalam penelitian adalah :

1. Apakah dengan dilaksanakannya pemilihan ketua OSIS di SMA Negeri 1


Kelumpang Hilir dapat meningkatkan kesadaran dan partisipasi siswa
untuk berdemokrasi?

3
1.3 Pembatasan Masalah
Karya ilmiah ini hanya membatasi pemilihan ketua OSIS di lingkungan
sekolah SMA Negeri 1 Kelumpang Hilir sebagai wujud implementasi
kehidupan berdemokrasi.

1.4 Tujuan Penelitian

Berdasarkan batasan masalah dan rumusan masalah di atas, tujuan yang ingin
dicapai dari penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui apakah dengan dilaksanakannya pemilihan ketua
OSIS di SMA Negeri 1 Kelumpang Hilir dapat meningkatkan
kesadaran siswa untuk berdemokrasi

1.5 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan bermanfaat bagi :

1. Bagi Siswa

a. Memberikan masukan bagi peserta didik untuk meningkatkan


pengetahuan dan pemahamannya tentang politik dalam meningkatkan
partisipasi politiknya melalui organisasi sekolah.

b. Untuk memberikan kesempatan yang sama kepada setiap individu


siswa dalam bidang pendidikan tanpa membeda-bedakan agama, suku,
ras, dan juga status sosial sehingga individu memiliki kesempatan
untuk mengutarakan pendapatnya serta mengembangkan potensi yang
dimilikinya melalui pendidikan.

4
2. Bagi Guru
a. Untuk memberikan masukan dan informasi tambahan bagi para guru
untuk meningkatkan partisipasi siswa dalam pemilihan ketua OSIS
dengan meningkatkan pemahaman siswa tentang pemilihan umum.
b. Guru dapat memberikan masukan khususnya kepada Waka Kesiswaan
dan pendamping OSIS untuk lebih mengarahkan kegiatan pemilihan
ketua OSIS dengan menggunakan sistem demokrasi yang benar dan
juga sebagai wujud partisipasi demokrasi warga sekolah yang
demokratis.

3. Bagi Sekolah
a. Memberikan pengetahuan tentang pemilihan ketua OSIS dengan
menggunakan sistem demokrasi yang ada di Indonesia .
b. Dapat meningkatkan kualitas sekolah dalam praktik berdemokrasi
yang sudah diterapkan di sekolah-sekolah lain.
c. Memberikan bahan masukan bagi pihak sekolah untuk selalu
memberikan dukungan yang baik kepada seluruh peserta didiknya
agar mereka bersikap baik dan sadar akan politik.

5
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

A. Pengertian Demokrasi
Demokrasi berasal dari bahasa Yunani
yaitu “Demos” dan “Kratos”. Demos bermakna rakyat atau khalayak,
sementara Kratos bermakna pemerintahaan. Demokrasi sebagai sistem
pemerintahan yang mengijinkan dan memberikan hak, kebebasan
kepada warga negaranya untuk berpendapat serta turut serta dalam
pengambilan keputusan di pemerintahan.

B. Pengertian Demokrasi Mneurut Para Ahli

Berikut ini beberapa pengertian demokrasi menurut para ahli:

1. C.F. Strong

Demokrasi adalah sistem pemerintahan di mana mayoritas rakyat


berusia dewasa turut serta dalam politik atas dasar sistem perwakilan,
yang kemudian menjamin pemerintahan mempertanggungjawabkan
setiap tindakan dan keputusannya.

2. Haris Soche

Demokrasi sebagai bentuk pemerintahan rakyat, karenanya dalam


kekuasaan pemerintahan terdapat porsi bagi rakyat atau orang banyak
untuk mengatur, mempertahankan dan melindungi dirinya dari paksaan
orang lain atau badan yang bertanggung jawab memerintah.

6
3. Montesquieu

Kekuasaan negara harus dibagi dan dilaksanakan oleh tiga lembaga


atau institusi yang berbeda dan terpisah satu sama lainnya, yaitu
pertama, legislatif yang merupakan pemegang kekuasaan untuk
membuat undang-undang, kedua, eksekutif yang memiliki kekuasaan
dalam melaksanakan undang-undang, dan ketiga adalah yudikatif, yang
memegang kekuasaan untuk mengadili pelaksanaan undang-undang.
Dan masing-masing institusi tersebut berdiri secara independen tanpa
dipengaruhi oleh institusi lainnya.

4. Aristoteles

Prinsip demokrasi adalah kebebasan, karena hanya melalui


kebebasanlah setiap warga negara bisa saling berbagi kekuasaan di
dalam negaranya.

5. John L Esposito

Pada Sistem Demokrasi semua orang berhak berpartisipasi, baik


terlibat aktif maupun mengontrol kebijakan yang dikeluarkan oleh
pemerintah. Selain itu, tentu saja dalam lembaga resmi pemerintah
terdapat pemisahan yang jelas antara unsur eksekutif, legislatif, maupun
yudikatif.

6. Affan Gaffa

Menurut Affan Demokrasi sendiri terbagi menjadi dua definisi yang


pertama jika diartikan secara normatif, adalah demokrasi yang secara
ideal ingin diwujudkan oleh negara, sementara secara empiris adalah
demokrasi adalah perwujudannya dunia politik.

7
7. Abraham Lincoln

Demokrasi menurut Abraham Lincoln adalah sebuah hal yang


didasari oleh rakyat. Abraham Lincoln menjelaskan bahwa demokrasi
adalah sebuah pemerintahan yang berasal dari rakyat, oleh rakyat, dan
untuk rakyat.

8. Joseph A. Schemer

Menurut Joseph A. Schemer, demokrasi adalah suatu perencanaan


institusional. Perencanaan tersebut dilakukan untuk mencapai sebuah
keputusan politik. Dimana setiap individu akan memperoleh kekuasaan
untuk memutuskan cara perjuangan kompetitif. Hal itu dilakukan atas
dasar suara rakyat.

9. Aristoteles

Demokrasi menurut Aristoteles adalah sebuah kebebasan setiap


warga negara. Kebebasan tersebut digunakan untuk saling berbagi
kekuasaan. Menurut Aristoteles, demokrasi adalah suatu kebebasan,
prinsip demokrasi adalah kebebasan. Hal itu karena hanya melalui
kebebasanlah, setiap warga negara dapat saling berbagi sebuah
kekuasaan di dalam negaranya sendiri.

C. Tujuan Demokrasi

Secara umum, tujuan demokrasi adalah menciptakan kehidupan


masyarakat yang sejahtera, adil dan makmur dengan konsep
mengedepankan keadilan, kejujuran dan keterbukaan. Pada konsepnya,
tujuan demokrasi dalam kehidupan bernegara juga meliputi kebebasan
berpendapat dan kedaulatan rakyat Berikut beberapa tujuan demokrasi
secara umum beserta penjelasannya:

8
1. Kebebasan Berpendapat

Tujuan demokrasi adalah memberi kebebasan dalam berpendapat


dan berekspresi. Negara yang menganut sistem pemerintahan
demokrasi, dimana rakyatnya memiliki kebebasan untuk memberikan
pendapat dan menyuarakan aspirasi dan ekspresi mereka.

Hal ini menjadi hal yang fundamental bagi negara demokrasi.


Penjaminan hak dasar ini juga dilakukan dengan terbuka sebagai cara
mengungkap dan mengatasi adanya masalah sosial yang belum
terwujud.

2. Menciptakan Keamanan dan Ketertiban

Secara umum, demokrasi bertujuan menciptakan keamanan,


ketertiban dan ketentraman di lingkungan masyarakat. Demokrasi akan
menjamin hak-hak setiap warga negara dan mengedepankan
musyawarah untuk memecahkan solusi bersama agar terjalin keamanan
bersama di lingkungan masyarakat.

3. Mendorong Masyarakat Aktif dalam Pemerintahan

Demokrasi mengedepankan kedaulatan rakyat, sehingga rakyat akan


dilibatkan dalam setiap proses pemerintahan, mulai dari pemilihan
umum secara langsung hingga memberi aspirasi terkait kebijakan
publik. Rakyat yang didorong aktif terlibat dalam bidang politik guna
memajukan kinerja pemerintahan negara tersebut.

Adanya peran rakyat dalam pemerintahan juga akan membuat setiap


warga negara lebih bertanggung jawab terhadap peran yang dimilikinya
sebagai seorang warga negara yang wajib menjaga keutuhan negara.

9
4. Membatasi Kekuasaan Pemerintahan

Kekuasaan tertinggi dalam negara yang menganut sistem


pemerintahan demokrasi, ada di tangan rakyat. Artinya rakyat berhak
memberi aspirasi dan kritik pada pemerintahan. Sistem pemerintahan
demokrasi juga bertujuan membatasi kekuasaan pemerintahan, agar
tidak menimbulkan kekuasaan absolut atau diktator. Dengan demokrasi
diharapkan akan menciptakan pemerintah yang bertanggung jawab,
dimana Pemerintahan hanya berfungsi sebagai wakil rakyat yang
ditugasi untuk merangkum semua kebutuhan rakyat.

Rakyat dapat menilai dan menuntut apabila ada ketidaksesuaian


antara kebutuhan dengan kebijakan yang dirumuskan. Rakyat dapat
mengajukan tuntutan apabila pemerintah melakukan penyelewengan
terhadap kebijakan yang telah dibuat.

5. Mencegah Perselisihan

Dalam suatu negara demokrasi, setiap masalah atau konflik yang


terjadi, akan diselesaikan dengan musyawarah. Sehingga diharapkan
dengan menganut sistem demokrasi bisa mencegah adanya perselisihan
antar kelompok dan dapat menyelesaikan segala masalah secara damai.

D. Contoh-Contoh Sikap Demokrasi

1. Bersikap adil kepada semua orang


2. Jika dalam berorganisasi, selalu mengedepankan musyawarah dalam
pengambilan keputusan
3. Selalu menghargai perbedaan pendapat
4. Saling menghargai dan menghormati antar sesama manusia
5. Ikut berpartisipasi dalam kegiatan gotong royong

10
2.2 Hasil Penelitian yang Relevan

Mufti dan Naafisah (2013:29-30) menyatakan demokrasi menuntut adanya


partisipasi aktif dari rakyat dalam proses pengambilan kebijakan politik.
Rakyat dilibatkan dalam pembuatan keputusan yang dilakukan oleh
pemerintah, sehingga kepentingan rakyat dapat tercermin dalam kebijakan-
kebijakan pemerintahnya. Setiap kebijakan pemerintah merupakan cerminan
atau represintasi kepentingan rakyat.

Kebebasan menyatakan pendapat adalah hak bagi warga negara biasa yang
wajib dijamin dengan undang-undang dengan sebuah sistem politik
demokrasi Dahl (dalam Sukarno 2013:80).

Sukarno (2013:81-82) menyatakan kebebasan berpartisipasi pada


hakikatnya merupakan gabungan dari kebebasan berpendapat dan
berkelompok. Jenis partisipasi pertama adalah menyalurkan hak suara dalam
pemilihan umum baik di tingkat daerah maupun pusat. Di Indonesia
pemberian suara dalam pemilihan umum dipersepsikan sebagai kebebasan
berpartisipasi dalam bidang politik. Dalam demokrasi, tidak dibenarkan
memprovokasi masyarakat untuk memberikan suara dengan jalan kekerasan.

Menurut (Hanun dan Setyowati, 2013:535) Pendidikan sejatinya adalah


untuk membangun dan mengembangkan potensi manusia agar memiliki
karakter, integritas, dan kompetensi yang bermakna dalam kehidupan. Selama
ini pendidikan masih terjebak pada pandangan dan praktik yang tidak
membangun ruang pembelajaran yang bisa memperkaya nilai-nilai
kemanusiaan, keluhuran, kejujuran, dan keadaban. Dengan demikian, sistem
dan praktik pendidikan di negeri ini untuk mencerdaskan kehidupan bangsa
gagal dalam membangun karakter bangsa.

11
Hanun dan Setyowati, (2013:539-540) menyatakan kegiatan pemilihan
pengurus OSIS diprakasai oleh pengurus OSIS, suatu kegiatan untuk memilih
anggota-anggota pengurus OSIS yang terdiri dari ketua, wakil ketua,
bendahara, sekretaris serta beberapa sekbid dan anggota-anggotanya.
Pemilihan tersebut dilakukan dengan menggunakan Pemilu seperti halnya
bangsa Indonesia ketika hendak memilih presiden dan wakilnya.

Hasil penelitian ini menyebutkan bahwa penerapan demokrasi pendidikan


adalah suatu pandangan yang mengutamakan persamaan hak dan kewajiban
serta perlakuan tenaga pendidik yang sama dan adil kepada semua siswanya
tanpa membeda-bedakan dalam segala aspek dalam kegiatan pembelajaran
baik di dalam kelas maupun di luar kelas.

Ketika memilih ketua OSIS maka sistem pemilihan yang digunakan sesuai
dengan prinsip-prinsip demokrasi di mana siswa-siswa diberi hak pilih dan
kesempatan menggunakan hak pilihnya tersebut untuk menentukan siapa
sosok yang berhak untuk menduduki posisi sebagai ketua OSIS.

2.3 Hipotesis Penelitian

Berdasarkan pandangan peneliti, pengetahuan tentang sistem demokrasi


serta tingkat kesadaran dan partisipasi para peserta didik SMA Negeri 1
Kelumpang Hilir masih rendah untuk berdemokrasi dalam kesempatan
menggunakan hak pilihnya.

12
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Penelitian


yang mendeskripsikan keadaan yang akan diamati di lapangan dengan lebih
spesifik, transparan, dan mendalam. Penelitian deskriptif kualitatif bertujuan
untuk menggambarkan, melukiskan, menerangkan,menjelaskan dan
menjawab secara lebih rinci permasalahan yang akan diteliti dengan
mempelajari semaksimal mungkin seorang individu, suatu kelompok atau
suatu kejadian. Dalam penelitian kualitatif manusia merupakan instrumen
penelitian dan hasil penulisannya berupa kata-kata atau pernyataan yang
sesuai dengan keadaan sebenarnya.

3.2 Waktu dan Tempat Penelitian

A. Waktu Penelitian
Waktu yang digunakan peneliti untuk penelitian ini dilaksanakan
pada tanggal 20 Januari-23 Maret 2023
B. Lokasi Penelitian
Lokasi Penelitian ini adalah di Lingkungan sekolah SMA Negeri 1
Kelumpang Hilir, jl. Ratu Intan Desa Serongga, Kec. Kelumpang
Hilir, Kab. Kotabaru, Prov. Kalimantan Selatan

3.3 Subjek dan Objek Penelitian


A. Subyek Penelitian
Subyek penelitian adalah seluruh warga SMA Negeri 1 Kelumpang
Hilir
B. Objek Penelitian
Objek penelitian ini adalah calon ketua OSIS SMA negeri 1
Kelumpang Hilir.

13
3.4 Populasi dan Sampel
A. populasi adalah keseluruhan subjek atau objek yang menjadi
sasaran penelitian” (Sudjarwo dan Basrowi, 2009: 225). Dengan
demikian menurut pendapat saya populasi dapat diartikan sebagai
keseluruhan objek yang akan diteliti baik berupa benda, manusia,
peristiwa ataupun gejala yang akan terjadi. Populasi yang diteliti pada
penelitian ini adalah siswa-siswi SMA Negeri 1 Kelumpang Menurut
Hilir.
B. Sugiyono (2008: 118) “sampel adalah bagian dari jumlah
dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Jadi dalam
penelitian ini, kami mengamati siswa-siswi SMA Negeri 1 Kelumpang
Hilir mulai dari kelas 10 hingga kelas 12.

3.5 Teknik & Instrumen Data


Adapun tehnik pengumpulan data yang digunakan penulis dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Metode Observasi
Penulis melakukan kegiatan observasi untuk teknik observasi atau
mengamati secara langsung keadaan yang sedang terjadi dan
wawancara yang kami lakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah
dengan dilaksanakannya pemilihan ketua OSIS dapat meningkatkan
kesadaran siswa untuk berdemokrasi dan bagaimana partisipasi para
peserta didik di SMA Negeri 1 Kelumpang Hilir.
2. Wawancara (Interview)
Penulis melakukan kegiatan tanya-jawab secara lisan untuk untuk
memperoleh informasi yang tepat dari narasumber yang terpercaya,
wawancara dilakukan dengan penyampaian sejumlah pertanyaan dari
pewawancara kepada narasumber. Bentuk informasi yang diperoleh
dinyatakan dalam tulisan, atau direkam secara audio, visual, atau audio
visual.

14
3. Dokumentasi
Dokumentasi yaitu berupa mengumpulkan dokumen dokumen yang
terkait dengan penelitian, data-data dan memotret fenomena yang
terjadi dilapangan yang berkaitan dengan penelitian.

3.6 . Teknik Analisis Data


Analisis data kualitatif ini menggunakan teknik analisis dan model
Miles dan Huberman, yaitu pada saat pengumpulan data sedang
berlangsung dan setelah selesai pengumpulan data dalam periode tertentu.
Pada saat wawancara, peneliti sudah melakukan analisis terhadap jawaban
yang diwawancarai dan setelah dianalisis terasa belum memuaskan, maka
peneliti akan melanjutkan pertanyaan lagi sampai tahap tertentu, sehingga
diperoleh data yang dianggap kredibel. Proses analisis data dapat dilalui
beberapa tahapan sebagai berikut:

1. Reduksi data
Reduksi Data adalah proses pemilihan pemusatan perhatian
pada penyederhanaan dan transformasi data (kasar) yang muncul
dari catatan-catatan tertulis di lapangan.

2. Penyajian data
Penyajian data yaitu proses dimana data yang diperoleh,
diidentivikasi dan dikategorisasi kemudian disajikan dengan cara
mencari kaitan antara satu kategori dengan kategori yang lainnya.

3. Penarikan kesimpulan dan verifikasi


Penarikan kesimpulan merupakan tahapan mencari arti benda-
benda, mencatat keteraturan, pola-pola,

15
BAB IV
PENELITIAN & PEMBAHASAN

4.1. Prosedur dan Hasil Penelitian

A. Prosedur Penelitian

1. Persiapan
1). Menyusun rancangan penelitian
2). Memilih lokasi penelitian
3). Mengamati keadaan
4). Memilih dan memanfaatkan informan
5). Menyiapkan instrument penelitian
6). Menulis naskah wawancara

2. Lapangan
1). Memahami dan mengamati lapangan
2). Aktif dalam pengumpulan data

3. Pengolahan Data
1). Analisis data
2). Mengambil kesimpulan dan verifikasi

B. Hasil Penelitian

a. Observasi
Observasi dilakukan secara langsung pada siswa X cendekia
dengan melihat sikap-sikap siswa yang terjadi di lapangan untuk
kemudian dicatat dan disimpulkan dalam bentuk data hasil
penelitian yang sesuai dengan keadaan yang benar-benar terjadi
dalam proses penelitian tidak ditambah dan tidak pula dikurang.

16
Peneliti melakukan observasi di SMA Negeri 1 Kelumpang
Hilir dengan didampingi guru pembimbing. Berdasarkan hasil
observasi yang dilakukan oleh peneliti di lapangan, terlihat bahwa
pelaksanaan pemilihan Ketua OSIS telah berjalan dengan baik
melalui media online seperti komputer dan aplikasi atau website
yang digunakan sekolah.

Hasil temuan di lapangan dengan menggunakan beberapa


teknik pengumpulan data menemukan proses pemilihan ketua osis
sepenuhnya dipilih berdasarkan dari suara mayoritas siswa serta
para guru-guru dan pembina osis. Budaya demokrasi ini tentunya
sangat baik bagi siswa yang perlu adanya suatu sarana untuk
mempraktekkan demokrasi secara langsung.

b. Wawancara
Teknik pengumpulan data dengan wawancara ada 2 subjek
pengamatan, yaitu wawancara pembina OSIS dan Ketua OSIS
Masa Bakti 2022/2023. Wawancara ini dilakukan pada tanggal 21
Februari dan 8 Maret 2023.

 Wawancara pertama dilakukan kepada pembina OSIS,


berikut pertanyaan yang kami sampaikan kepada
narasumber:

N PERTANYAAN JAWABAN
O
1 Apa tujuan dilaksanakannya Untuk melaksanakan
kegiatan pemilihan ketua OSIS? program sekolah dan
memberikan pendidikan
demokrasi dan
pengetahuan sejak dini

17
tentang tata cara pemilu
2 Apakah kegiatan tersebut Tentunya sangat
berpengaruh terhadap partisipasi mempengaruhi, karena
politik peserta didik sebagai kegiatan ini adalah
pemilih pemula di kelas X SMA demokrasi dengan
Negeri 1 Kelumpang Hilir? sekala kecil yang akan
mengajarkan mereka
bagaimana cara
menggunakan hak suara
saat pemilu.
3 Apakah dengan dilaksanakannya Hal ini tentunya
pemilihan ketua OSIS di SMA menjadi wadah bagi
Negeri 1 Kelumpang Hilir dapat siswa untuk ikut serta
meningkatkan kesadaran siswa dalam pelaksanaan
untuk berdemokrasi? demokrasi.
Pembelajaran demokrasi
secara praktek langsung
tentunya sangat bagus
bagi siswa. Terutama
memberikan
pengalaman siswa
dalam proses pemilihan-
pemilihan yang nantinya
diperoleh siswa dalam
kehidupan berbangsa
dan bernegara. Melalui
pemilihan langsung
dapat memberikan
pelajaran kepada siswa
tentang proses
demokrasi secara
terbuka.

18
4 Bagaimana cara OSIS mengajak Salah satu cara OSIS
para siswa dan siswi SMA Negeri mengajaknya adalah
1 Kelumpang Hilir untuk berani dengan menyebarkan
mengutarakan pendapatnya serta informasi tentang osis,
mengembangkan potensi yang baik pemilihan atau
dimilikinya melalui pendaftaran kegiatan yang
calon ketua OSIS masa bakti dilakukan.
2023?
5 Bagaimana upaya OSIS untuk Dengan melakukan
mengatasi golput pada pemilihan pendataan pada siswa
ketua OSIS masa bakti 2023? dan warga sekolah.

 Wawancara kedua dilakukan kepada ketua dan wakil


ketua OSIS masa bakti 2022/2023, berikut pertanyaan
yang kami sampaikan kepada narasumber:

N PERTANYAAN JAWABAN
O
1 Apa tujuan dilaksanakannya Tujuan nya adalah untuk
kegiatan pemilihan ketua OSIS? melaksanakan salah satu
program OSIS di
sekolah dan tentu saja
untuk melatih siswa/i
untuk ikut serta dalam
pemilihan yang kelak
akan diterapkan di
kehidupan
bermasyarakat.
2 Apakah kegiatan tersebut Iya tentu saja, seperti
berpengaruh terhadap partisipasi pada jawaban kami

19
politik peserta didik sebagai sebelumnya untuk
pemilih pemula di kelas X SMA tujuan diadakan nya
Negeri 1 Kelumpang Hilir? kegiatan tersebut.
3 Apakah dengan dilaksanakannya Iya tentu saja, karena
pemilihan ketua OSIS di SMA kegiatan pemilihan
Negeri 1 Kelumpang Hilir dapat ketua OSIS mirip seperti
meningkatkan kesadaran siswa kegiatan pemilu yang
untuk berdemokrasi? merupakan salah satu
cara berdemokrasi.
Pemilihan ketua OSIS
adalah untuk melatih
dan mengajarkan siswa/i
ikut serta dalam pemilu.
4 Bagaimana cara OSIS mengajak Pada alur demokrasi
para siswa dan siswi SMA Negeri kami cantumkan disana
1 Kelumpang Hilir untuk berani alur masa kampanye dan
mengutarakan pendapatnya serta debat paslon, sehingga
mengembangkan potensi yang mereka memiliki tempat
dimilikinya melalui pendaftaran untuk mengutarakan
calon ketua OSIS masa bakti pendapat mereka. Baik
2023? dari paslon maupun
siswa/i yang
menyampaikan
pendapat, saran dan
pertanyaan.
selain itu mereka
mampu
mengembangkan salah
satu potensi yang
dimilikinya berupa
public speaking
5 Bagaimana upaya OSIS untuk Alhamdulillah untuk

20
mengatasi golput pada pemilihan tahun ini tidak ada yang
ketua OSIS masa bakti 2023? golput. Kami
mengupayakan
pemilihan ketua OSIS
dengan media online
dan kemudian didata
satu per satu dari absen
setiap kelas dan giliran
nya pun per kelas
sehingga tidak ada yang
luput dari panitia.

4.2 Pembahasan
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang telah dilakukan
peneliti kepada narasumber, dapat diketahui bahwa dengan
dilaksanakannya pemilihan ketua OSIS dapat meningkatkan kesadaran
siswa untuk berdemokrasi dan partisipasi para peserta didik di SMA
Negeri 1 Kelumpang Hilir. Hal ini tentunya sangat mempengaruhi,
karena kegiatan ini adalah demokrasi dengan sekala kecil yang akan
mengajarkan mereka bagaimana cara menggunakan hak suara saat
pemilu.
Pada pemilihan ketua OSIS SMA Negeri 1 Kelumpang Hilir tahun
ini berbeda dengan pemilihan tahun sebelumnya dimana seluruh siswa
dan guru dapat melakukan kegiatan pemilu secara langsung di sekolah
pemilihan OSIS, namun kali ini menggunakan sistem online. Pemilu
online kali ini diharapkan dapat melatih siswa memilih secara “Luber
Jurdil” (langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil) sesuai pilihan
masing-masing selain itu pemilihan secara online juga lebih praktis dan
menghemat waktu.

21
Bab 5
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan di atas, maka dapat
disimpulkan sebagai berikut:
Hasil dari suatu implementasi nilai-nilai demokrasi akan
meningkatkan kesadaran demokrasi pada siswa, dengan
diadakannya kegiatan pemilihan ketua OSIS tersebut dan dengan
menggunakan sistem pemilihan yang baru siswa dapat memiliki
kesadaran memilih yang semakin maju dari tahun sebelumnya.
Karena pada tahapan ini siswa lebih memberikan efek positif
karena cara yang berbeda dari sebelumnya dan siswa lebih
memiliki rasa tanggung jawab untuk melaksanakan kegiatan
tersebut. Kesadaran tersebut dapat dilihat dari sedikitnya tingkat
golput yang dilakukan pada saat pemilihan terjadi dan kurangnya
berbuat curang saat kegiatan tersebut berlangsung.
Dengan berpartisipasi politik, siswa mencerminkan dirinya
sebagai warga negara yang bertanggung jawab. Partisipasi politik
tidak harus menjadi kader/anggota suatu partai politik. Memberikan
hak suara sebagai wujud dalam pemilihan dan aktif berorganisasi
termasuk ke dalam partisipasi politik. Siswa dan siswi SMA Negeri
1 Kelumpang Hilir sudah memberikan hak suaranya dalam
pemilihan Ketua OSIS, sehingga siswa mampu menerapkan budaya
demokrasi yang dibuat oleh sekolah untuk mengarahkan siswa
untuk menjalankan kehidupan sehari-hari sesuai dengan nilai-nilai
demokrasi.

22
B. Saran
1. Kepada Siswa
a. Siswa hendaknya lebih menyadari akan haknya dan juga
bagaimana bersikap menjadi warga sekolah yang baik
dengan peduli dan ikut berperan aktif dalam kegiatan
tersebut, serta memiliki komitmen yang besar dan
bertanggung jawab dalam menyelenggarakan kegiatan
tersebut, yaitu bertanggung jawab sebagai pemilik hak
dan kewajiban sehingga akan terciptanya kehidupan
yang demokratis.
b. Siswa hendaknya lebih antusias dan lebih aktif lagi untuk
mengikuti semua budaya demokrasi yang ada di SMA
Negeri 1 Kelumpang Hilir tanpa terkecuali. Rasa percaya
diri, tanggung jawab, dan keberanian siswa harus
dimaksimalkan lagi demi terciptanya kebiasaan untuk
menerapkan pendidikan demokrasi pada siswa.
2. Kepada Sekolah
Sebaiknya melakukan sosialisasi secara rutin sehingga
semua budaya demokrasi yang ada bisa berjalan dengan
lancar dan bisa diikuti oleh semua siswa sebagai upaya
menerapkan pendidikan demokrasi pada siswa.

23
DAFTAR PUSTAKA

http://lib.unnes.ac.id/31827/1/3301413047.pdf
https://eprints.umm.ac.id/75622/2/BAB%20I.pdf
http://repository.unpas.ac.id/46529/2/14.BAB%20I.pdf
https://id.scribd.com/document/338004814/Laporan-Kegiatan-Pemilihan-Ketua-
Osis-Bab-I-III#
https://www.gurusiana.id/read/aitinsumartini/article/debat-calon-ketua-osis-
pendidikan-politik-di-sekolah-2019220
https://news.detik.com/berita-jawa-barat/d-1153258/cegah-golput-tinggi-kpu-bidik-
siswa-sma
https://id.scribd.com/document/338004814/Laporan-Kegiatan-Pemilihan-Ketua-Osis-
Bab-I-III
https://pskp.kemdikbud.go.id/berita/detail/313031/pendidikan-sebagai-penjaga-
demokrasi - :~:text=Dalam%20konteks%20demokrasi%2C%20pendidikan
%20penting,memupuk%20sikap%20empati%20dan%20toleran

24
LAMPIRAN-LAMPIRAN

Gambar 1. Wawancara calon Ketua dan Wakil OSIS Gambar 2. Debat Paslon OSIS

Gambar 3. Pendataan siswa pemilih Gambar 4. Proses pemilihan Paslon OSIS

Gambar 5. Wawancara Paslon OSIS Masa Bakti 2022/2023 Gambar 6. Konsultasi Pembimbing

25
Gambar 7. Pelantikan OSIS Masa Bakti 2022/2023 Gambar 8. Mading Karya Kelompok 8

26

Anda mungkin juga menyukai