Anda di halaman 1dari 10

SISTEM KEPARTAIAN

SISTEM KEPARTAIAN
Sistem kepartaian mengacu kepada sejumlah dan tipe
dari partai yang bekerja di dalam sistem politik.
Cara yang paling umum dalam membedakan tipe sistem
partai politik adalah dengan referensi jumlah partai yang
berkompetisi dalam memperebutkan kekuasaan.
Sistem kepartaian yang kebanyakan ditemui dalam politik
modern saat ini adalah sebagai berikut:

1.

SISTEM SATU PARTAI


Jerzy J. Wiatr, seorang ahli politik kebijakan,
membedakan sistem partai tunggal kedalam tiga sub
tipe, yaitu:
a. Sistem monopartai, dimana hanya ada satu partai
yang secara resmi diizinkan untuk berdiri.
b. Sistem hegemoni, dimana ada beberapa aprtai yang
diizinkan
untuk
berdiri
tetapi
mereka
dapat
mengajukan kandidat hanya ketika mereka diizinkan
untuk melakukannya oleh
seorang petugas partai
senior, dan tidak ada persaingan antar partai yang
diperbolehkan.
c. Sistem dominan, dimana beberapa partai poltiik boleh
mengorganisasi dan mengajukan kandidat, tetapi

Kelemahan sistem partai tunggal


a. Sistem partai tunggal tidak akan pernah menjamin adanya
perlindungan terhadap HAM
b. Tidak tercapainya perwujudan masyarakat yang sejahtera
c. Tidak adanya sistem kontrol sosial
d. Sistem partai politik tunggal tidak mengenal doktrin-doktrin
politik demokrasi yang berlaku dinegara-negara liberal
ataupun negara demokrasi lainnya
e. Sistem partai tunggal tidak mengakui adanya konstitusi
yang bersifat filsafat negara demokratik, struktur organisasi
negara, perubahan terhadap konstitusi negara dan hak
asasi manusia
f. Sistem partai tunggal tidak mengakui adanya kebebasan
pers
g. Rakyat tidak mempunyai pilihan lain dalam mengemukakan
pendapat dan hak-haknya

1.

2.
3.

SISTEM DUA PARTAI


Sebuah sistem dua partai adalah duopolistic
yang mana didominasi oleh dua partai besar
yang secara kasar memiliki prospek yang
seimbang dalam memenangkan kekuasaan
pemerintah. dalam bentuk klasiknya, sebuah
sistem dua partai dapat diidentifikasi dengan
tiga criteria, yaitu:
Meskipun ada sejumlah partai kecil, hanya dua
partai yang menikmati kekuasaan electoral dan
legislatif yang cukup untuk memiliki prospek
yang realistik dalam memenangkan kekuasaan
pemerintah.
Partai yang lebih besar dapat memerintah
sendirian (biasanya pada basis mayoritas
legislatif) dan yang lain menjadi oposisi.
Alternatif kekuasaan diantara partai-partai ini
adalah menjadi partai yang terpilih utnuk
menjalankan pemerintahan atau memainkan
peranan
sebagai
sayap
oposisi
dalam
pemeritnaha partai yang sedang berkuasa
tersebut.

Kelebihan sistem dua/dwi partai


a.Dalam sistem distrik suatu pemiluyang dihasilkan
selalu suara mayoritas
b.Terwujudnya stabilitas pemerintahan yang dapat
berjalan sesuai dengan kurun waktu yang telah
ditentukan
c.Pergantian pemerintahan dalam sistem ini dengan
pemilu sistem distrik cenderung berjalan normal
d.Program-program pemerintah dapat berjalan
dengan baik
e.Adanya keterikatan pada konstitusi negara

SISTEM MULTI PARTAI

Sebuah sistem multi partai dikarakterkan


dengan kompetisi diantara lebih dari dua partai,
mengurangi kesempatan pemerintahan oleh
satu partai dan meningkatkan kemungkinan
koalisi.
Keunggulan dari sistem multi partai,
yaitumereka dapat menciptakan checks and
balances internal di dalam pemerintahan dan
menunjukkan sebuah bias dalam debat yang
menguntungkan, konsolidasi dan kompromi.
Kritik mendasar dari sistem multi partai
berhubungan dengan perangkap dan kesulitankesu;itan dalam pembentukan koalisi. Lebih
serius, pemerintahan koalisi dapat retak dan
tidak stabil, memebrikan perhatian yang lebih
besar pada pertengkaran diantara partner
koalisi daripada menjalankan tugas
pemerintahan.

Kelemahan sistem multi partai


a.Pemerintahan selalu dalam keadaan tidak stabil
b.Program-program pemerintah kurang berjalan
dengan efektif
c.Ideologi parati politik tidak lagi melandasi
konstitusi negara atau falsafat hidup suatu bangsa
d.Sistem ini mengurangi fungsi nasionalisme dalam
suatu negara
e.Sistem ini belum pernah melahirkan negara yang
super power

Kelebihan sistem multi partai;


a.Setiap individu diberikan kesempatan menjadi
pimpinan suatu partai politik
b.Kontrol sosial lebih banyak terjadi dilakukan oleh
partai-partai politik
c.Sistem ini memberikan alternatif banyak pilihan
pada warga negara

PERGESERAN SISTEM KEPARTAIAN


Giovanni Sartori dalam bukunya Parties and Party
System (1976) mengungkapkan bahwa sistem
kepartaian disuatu negara dapat berubah-ubah
karena variabel pembentuknya tidak bersifat
diskrit. Sartori menunjukkan adanya empat
variabel pembentuk, yaitu:
Sistem dan mekanisme pemilu yang berlaku.
Nilai demokrasi pada tataran operasional yang
dipahami oleh satu bangsa.
Pola mekanisme pengambilan keputusan politik yang
dikenal dalam nilai kultural yang berlaku.
Kuat atau tidaknya idelogi nasional.

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI


BERTAHANNYA SEBUAH PARTAI POLITIK
Faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan
dari sebuah partai politik untuk bertahan akan
ikut mempengaruhi evolusi dari sistem
kepartaian yang ada. Sebuah partai politik bisa
bertahan apabila mempunyai:
Basis sosial yang berhubungan dengan indeks of
heterogeneity.
Basis ideologi.
Basis material.
Infrastruktur dan sebaran kader.
Program dan kandidat.

Anda mungkin juga menyukai