Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Partai politik pada umumnya merupakan manifestasi dari pada sistem politik
yang sudah modern atau dalam proses modernisasi diri. Dengan timbulnya dan
berkembangnya suatu gagasan bahwa rakyat merupakan suatu faktor yang harus
diperhitungkan dan diikutsertakan dalam proses kegiatan politik, maka partai politik
telah terlahir secara spontan dan berkembang menjadi sebuah jembatan penghubung
antara rakyat di satu pihak dan pemerintah di pihak lain.

Di dalam negara demokrasi, partai politik merupakan salah satu unsur


penting. Partai politik merupakan suatu kelompok yang terorganisir yang bertujuan
untuk merebut kekuasaan dan mengontrol pemerintahan. Partai politik harus
dibedakan dengan kelompok kepentingan karena walaupun sekilas tampak sama
namun kelompok kepentingan tidak pernah berniat untuk merebut kekuasaan, mereka
hanya ingin menanamkan pengaruh demi tercapainya kepentingan mereka. Partai
politik berperan penting karena dia menyediakan calon-calon kandidat yang akan
dipilih oleh pemilih ketika pemilihan umum diselenggarakan.

Demikian pula dengan partai politik yang ada di Amerika Serikat. Salah satu
peran partai politik yang cukup penting di dalam negara yang menganut sistem
federalis dan memiliki banyak negara bagian ini ialah partai politik menjadi tempat

1
bernaung kandidat-kandidat yang akan merebut posisi senat, anggota kongres
maupun presiden.1

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan paparan pada latar belakang maka didapat permasalahan yang


akan dibahas yaitu “Bagaimana sistem kepartaian di Amerika dan dinamika
kehidupan politik?”

1.3.Tujuan

Tujuan dari makalah ini adalah untuk menyelesaikan tugas yang diberikan
dosen dari mata kuliah Politik dan Pemerintahan Amerika Utara pada hari Selasa,
Jam 15:30 WIB. Serta memaparkan bagaimana proses sistem kepartaian di Negara
Amerika.

1.4.Manfaat

Manfaat dari makalah ini adalah memberikan wawasan serta pengetahuan


mengenai sistem kepartain yang ada di Amerika,serta membuat pembaca terinspirasi
dengan paparan yang sudah ditulis di makalah ini.

1
Achmadi, Indra. 2012. Sistem Kepartaian dan Sistem Pemilu.
(http://indraachmadi.blogspot.com/2012/04/sistem-kepartaian-dan-sistem-pemilu.html, di akses
tanggal 18 februari 2020)

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Dinamika Politik di Amerika

Kehidupan Politik sebenarnya sebagai proses perwujudan perubahan yang


cepat. Bagaimana tidak, politik adalah senjata yang tepat untuk menghancurkan
kemiskinan dan ketimpangan. Seperti yang dinyatakan oleh Ambrose Bierce, politik
sendiri melibatkan suatu pertemuan antara kepentingan-kepentingan dan asas-asas
yang berkonflik. Kelompok-kelompok terorganisir tawar-menawar berkompromi
untuk mewujudkan kepentingan-kepentingan mereka. Digerakkan oleh keinginan
pragmatik untuk sukses, para politisi bisa melanggar asas-asas moral dalam
pengejaran kepentingan-kepentingan mereka. Oleh karenanya, menurut Ambrose
Bierce sendiri, semakin banyak kelompok yang berkonflik dalam hal meraih
kepentingan kelompok, maka semakin banyak keuntungan yang didapat.Karena
konflik tersebut akan melahirkan kesepakatan-kepakatan yang saling menguntungkan
masing-masing kelompok dan juga masyarakat. Munculnya Amerika Serikat sebagai
adidaya tunggal pascaperang dingin berkorelasi terhadap perkembangan demokrasi di
dunia. Hal ini dimungkinkan karena selama perang dingin, AS telah tampil sebagai
negara champion of democracydan the guardian of democracy, menjadi negara yang
senantiasa mensponsori penyebarluasan demokrasi di berbagai belahan bumi.
Usainya perang dingin yang ditandai dengan tumbuhnya komunisme yang menjadi
momentum bagi AS untuk lebih meningkatkan peranannya dalam menyebarluaskan
nilai-nilai demokrasi.2

2
Huntington, P., Samuel, Gelombang Demokratisasi Ketiga, Penerjemah: Asril Marjohan, Graffiti,
Jakarta, 1995.

3
Melansir dinamika politik yang ada di Amerika Serikat dan Eropa, politik
ditandai dengan adanya pemilihan. Konflik yang berkepanjangan melibatkan
beberapa organisasi partai dalam proses merebut kekuasan, dijadikan sebagai bahan
tolok ukur untuk menandakan bahwa politik saat itu sedang di puncaknya atau tidak
diminati sama sekali. Timbulnya konflik dalam medan peperangan disebabkan oleh
adanya tujuan-tujuan dan kepentingan kelompok yang berbeda. Kekuasaan yang
diraih tentu akan memberikan dampak yang sangat menguntungkan bagi pemenang,
mengingat kekayaan sumber daya alam yang melimpah, proyek-proyek
pembangunan, dan juga bantuan-bantuan sosial terhadap masyarakat berada di tangan
sang pemilik kekuasaan. Oleh karenanya, tidak heran jika dalam prosesnya hal-hal
menyimpang kerap dilakukan demi kekuasaan, politik yang didalihkan sebagai “win
win solution” menjadi politik yang menghalakan segala cara. Walaupun setelah
mendapatkan kekuasaan kepentingan rakyat tetap diutamakan. Namun, politik sehat,
cerdas dan berintegritas merupakan hal yang harus diterapkan oleh para politisi,
karena sesuatu hal di mulai dengan cara yang baik, akan mengahasilkan hal-hal yang
baik juga. (Thommas Hobbes 1588-1956).3

Politik sendiri bukan hanya berkaitan dengan kepentingan pribadi dan


kekuasaan, melainkan asas-asas moral dengan nilai-nilai yang abstrack seperti
kepentingan nasional, kesejahteraan umum, kemaslahatan bersama, kehendak umum,
dan kehormatan sosial. Proses loby dan perdebatan kesepakatan merupakan langkah
untuk terciptanya kemaslahatan bersama, dan celakanya hal ini dikatakan sebagai
kepentingan pribadi oleh publik. Namun bukan kesalahan juga jika banyaknya
pernyataan-pernyataan buruk tentang semua kegiatan politik. Bagi politisi hal itu
merupakan bahagian dari strategi untuk mendapatkan kesepakatan yang sesuai
dengan yang diharapkan, proses perdebatan menyebabkan para politisi harus pandai
berdalih dan memainkan logika yang dicampuri dengan pernyataan yang terkadang

3
https://www.acehtrend.com/2017/08/29/dinamika-politik-perubahan-sosial/ di akses pada tanggal
18 februari 2020

4
bertolak belakang dengan fakta, hanya untuk tercapainya tujuan utama. Karena
dengan begitu, harapan-harapan yang sudah terpeta dalam benak fikiran terkait
Kepentingan Publik, akan terwujud jika kekuasaan sudah di tangan. Oleh karenanya,
kecerdasan dan kemantapan talenta politisi dibutuhkan dalam hal ini.

2.2. Sistem Kepartaian di Amerika

Partai politik adalah sesuatu yang sudah tidak asing lagi untuk didengar dalam
setiap perbincangan seputar kenegaraan. Ini adalah suatu wadah dan media atas
gagasan-gagasan setiap orang yang memiliki tujuan yang sama, mereka terjalin dalam
suatu “mesin politik” untuk meraih tujuan yang sama dalam hal kekuasaan dan
pengaruh. Partai politik juga merupakan salah satu pemengaruh keputusan dan
kebijakan yang akan diambil oleh pemerintah. Setidaknya ada tiga tipe kelompok
politik yang terorganisi di Amerika Serikat, yaitu partai mayoritas, partai minoritas
dan kelompok kepentingan. Di Amerika Serikat kata-kata partai politik biasanya
merujuk pada dua partai mayoritas.
Partai dalam sistem Amerika lebih memberikan perhatian terhadap
penyeleksian pegawai pemerintahan dari pada terhadap pengambilan kebijakan.
Mereka harus menarik hati suara mayoritas dari pada suara satu kelompok minoritas
khusus. Mereka lebih tertarik untuk menyatukan keaneka-ragaman minat dari pada
memperoleh kekuatan atas satu grup. Dan biasanya mereka bertanggung jawab atas
orang yang mereka tempatkan pada posisi yang berkuasa. Di dalam politik Amerika
terdapat kesederhanaan sekaligus kerumitan, dikatakan sederhana karena hanya ada
dua partai nasional yang mayoritas dan dikatakan rumit karena keanekaragaman tipe
organisasi politik pada tingkat lokal dan terdapat banyak kelompok penekan yang
bertarung dengan partai-partai dalam memberikan pengaruhnya.4

4
Bambang Cipto, Politik dan Pemerintahan Amerika. (Yogyakarta: Lingkaran, 2003) Hal. 64

5
Ada beberapa keuntungan dari penggunaan sistem dua partai di dalam
pemerintahan, yaitu yang pertama pilihan bagi pemilih menjadi lebih sederhana
meskipun harus diakui di dalam sistem multipartai kandidat yang ada bisa jadi lebih
representatif bagi pemilih dan di dalam sistem pemerintahan dengan dua partai,
pemerintahan akan jauh lebih stabil dikarenakan setiap pemilihan umum akan
menghasilkan satu partai yang memperoleh suara mayoritas secara jelas, berbeda
dengan pemerintahan dengan sistem multipartai, tidak ada partai yang benar-benar
berada pada posisi atas memperoleh suara mayoritas, sehingga koalisi antar partai
dibutuhkan padahal sesungguhanya koalisi itu tidak stabil. Amerika dengan
menggunakan sistem Single-member districts karena dalam pemilihan yang
menggunakan sistem ini pemilihan hanya tersedia satu kursi untuk diperebutkan.5

Dua Partai Tunggal Amerika

Dua partai besar yang setiap tahunnya memenangi pemilihan umum Presiden
sejak tahun 1852, yakni Demokrat dan Republik. Dua partai besar ini yang selalu
menghadirkan calon Presiden dan wakil Presiden bagi rakyat Amerika Serikat. Tetapi
masih ada beberapa partai kecil yang ada, namun mereka tidak mampu menandingi
dua partai raksasa itu, baik dari segi ideologi, dukungan maupun finansial.6 Partai
Demokrat didirikan tahun 1828, hampir 190 tahun yang lalu. Anggota dari partai ini
juga dikenal sebagai kaum liberal atau progresif karena asosiasi mereka memiliki
nilai-nilai libertarian, seperti kebebasan memilih dan kemerdekaan setiap pribadi,
keadilan sosial, dan liberal sosial.Partai ini juga sering menyediakan layanan sosial,
kesehatan dan pekerjaan, dan cenderung meminjam uang dalam jumlah banyak serta
bergantung pada pajak yang besar. Republik adalah partai yang relatif lebih muda,
didirikan tahun 1854 oleh aktivis anti perbudakan. Mereka dikenal konservatif karena
pilihan untuk konservatisme, mempromosikan hak individu dan pemerintahan

5
Bambang Cipto, Ibid. hal 57
6
https://www.kompasiana.com/i-mahar/55186dfca333117507b6653a/mengenal-pemilu-amerika-
serikat di akses tanggal 18 februari 2020

6
terbatas. Partai ini juga dikenal sebagai korporatis, mendukung liberal ekonomi,
mengurangi pengeluaran pemerintah, dan pajak yang lebih sedikit.7

Pemilihan Umum

Dalam demokrasi perwakilan, rakyat memegang kendali atas pemerintahan


melalui proses pemungutan suara. Masyarakat di dalam suatu pemerintahan yang
demokratis tidak serta merta langsung dapat memiliki hak pilih dan hak suara,
pemungutan suara hanya diperuntukkan bagi mereka yang telah memenuhi
persyaratan. Untuk seluruh masyarakat demokratis, pemungutan suara merupakan
masalah hak. Untuk seseorang yang berada di badan politik, pemungutan suara
merupakan hak istimewa dan untuk seseorang yang memiliki hak istimewa,
pemungutan suara merupakan suatu tugas. Dan peningkatan drastis terjadi kurang
dari satu abad, dimana pada tahun 1920 wanita di seluruh Amerika Serikat
memenangkan hak mereka untuk dapat memilih di dalam pemilihan nasional.
Demikian pula hak pilih bagi orang negro yang sejak tahun 1870 diijinkan dan pada
tahun 1957 posisinya semakin dikuatkan.

Warga Amerika Serikat harus berusia minimal 18 tahun untuk bisa


memberikan suaranya dalam pemilu. Untuk bisa memilih mereka bisa mendaftarkan
dirinya via online dengan mengisi formulir pemilih. Untuk pemilih pemula, yang
biasanya masih duduk di bangku kuliah, seluruh Universitas di Amerika Serikat juga
membuka pendaftaran bagi mahasiswanya yang ingin memberikan suara dalam
pemilihan umum.Warga Amerika yang ada di luar negeri tetap bisa memilih karena
pemerintah Amerika Serikat akan mengirimkan ballot(surat suara) ke alamat
warganya tersebut yang ada di luar Amerika. Setelah terisi, ballot tersebut harus
secepatnya dikirimkan kembali ke Amerika Serikat.Satu perbedaan dengan pemilu di

7
https://www.rappler.com/indonesia/151773-hal-yang-perlu-kamu-ketahui-pemilu-as di akses
tanggal 18 februari 2020

7
Indonesia ialah warga Amerika Serikat bisa memberikan suara tanpa harus menunggu
hari-H pada saat pemilu.8

Kualifikasi untuk dapat memilih di dalam pemilihan umum ialah merupakan


warga negara dan bukan orang asing. Di empat puluh lima negara bagian usia
minimum untuk dapat ikut serta adalah dua puluh satu tahun, namun di negara bagian
Kentucky dan Georgia usia minimumnya hanya delapan belas tahun. Kemudian
kualifikasi lain untuk dapat ikut dalam pemilihan umum adalah tidak buta huruf.

8
https://www.kompasiana.com/i-mahar/55186dfca333117507b6653a/mengenal-pemilu-amerika-
serikat di akses pada tanggal 18 februari 2020

8
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Amerika Serikat tetap dikenal sebagai negara dengan sistem dua partai
meskipun pada dasarnya di dalam negara bagian Amerika banyak kelompok-
kelompok partai minoritas, akan tetapi dia dianggap sebagai negara dengan sistem
dua partai karena ketika diadakan pemilihan umum dalam skala nasional hanya ada
kandidat dari dua partai mayoritas yang maju ke depan untuk memperebutkan posisi
sebagai ketua eksekutif tertinggi di Amerika, yaitu dari partai Demokrat dan dari
partai Republik. Jika ditilik lebih jauh lagi dari sejarahnya, partai Demokrat dan
partai Republik sebenarnya berasal dari satu aliran kelompok yang sama yaitu Whigs.

9
Daftar Pustaka

Achmadi, Indra. 2012. Sistem Kepartaian dan Sistem Pemilu.


(http://indraachmadi.blogspot.com/2012/04/sistem-kepartaian-dan-sistem-pemilu.html)

Huntington, P., Samuel, Gelombang Demokratisasi Ketiga, Penerjemah: Asril Marjohan, Graffiti,
Jakarta, 1995.

Ahmadi Khairul. 29 08 2017. Dinamika Politik dan Perubahan sosial


https://www.acehtrend.com/2017/08/29/dinamika-politik-perubahan-sosial/

Bambang Cipto, Politik dan Pemerintahan Amerika. (Yogyakarta: Lingkaran, 2003) Hal. 64

Mengenal Pemilu Amerika. 19 oktober 2012


https://www.kompasiana.com/i-mahar/55186dfca333117507b6653a/mengenal-pemilu-
amerika-serikat

Semua Hal yang Perlu Kam Kethui Pemilu AS.09 november 2016
https://www.rappler.com/indonesia/151773-hal-yang-perlu-kamu-ketahui-pemilu-as

10

Anda mungkin juga menyukai