Anda di halaman 1dari 9

Tugas UAS Teori Politik

Sistem Politik di Amerika dan Indonesia

Sub Bab dari :

Memahami Pembentukan Sistem Politik Indonesia (Gatut Priyowidodo)

Disusun oleh :

Ajeng Dinda Wulansari 1111900197

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945

SURABAYA

TAHUN 2019/2020
1. Amerika Serikat

a. Sistem Politik Amerika Serikat


Amerika Serikat adalah federal republik konstitusional  yang terdiri dari 50 negara
bagian yang sebagian besar terletak di Amerika Utara.Di mana Presiden Amerika
Serikat (para kepala negara dan kepala pemerintahan ), Kongres, dan peradilan
berbagi kekuasaan dilindungi undang-undang kepada pemerintah nasional, dan
pemerintah federal saham kedaulatan dengan negara pemerintah. Pemilihan federal
dan negara umumnya berlangsung dalam sistem dua pihak , meskipun hal ini tidak
tercantum dalam hukum.
Cabang eksekutif dipimpin oleh Presiden dan bersifat independen dari legislatif.
Kekuasaan legislatif diberikan dalam dua kamar Kongres, Senat dan DPR .Cabang
yudisial (atau lembaga peradilan), terdiri dari Mahkamah Agung dan pengadilan-
pengadilan federal yang lebih rendah.Fungsi peradilan itu adalah untuk menafsirkan
Konstitusi Amerika Serikat dan undang-undang federal dan peraturan.Ini termasuk
menyelesaikan sengketa antara cabang eksekutif dan legislatif.Pemerintah federal
Amerika Serikat didirikan oleh konstitusi. Dua belah pihak, Partai Demokrat dan
Partai Republik , telah mendominasi politik Amerika sejak Perang Saudara Amerika ,
meskipun lain pihak juga ada.
Pemerintah federal terdiri dari tiga cabang:
•  Legislative : terdiri dari Senat dan DPR , yang bertugas membuat undang-undang federal ,
mengumumkan perang , menyetujui perjanjian, dan memiliki kekuatan impeachment , dimana
dapat menghapus keduduk anggota pemerintah.
•  Eksekutif : Para presiden adalah panglima tertinggi militer, bisa memveto, dan menunjuk anggota
kabinet (tunduk pada persetujuan Senat) dan pejabat lain, yang mengatur dan menegakkan hukum
federal dan kebijakan.
• Yudisial : terdiri dari Mahkamah Agung dan pengadilan federal , yang hakim diangkat oleh Presiden
dengan persetujuan Senat, menafsirkan hukum dan membatalkan yang mereka temukan
inkonstitusional .
b.Budaya Politik dan Sosialisasi Politik di Amerika Serikat
1. Budaya politik
Di Negara amerika serikat masyarakatnya cenderung menganut budaya politik
partisipan.Budaya politik partisipan adalah budaya politik yang lebih tinggi tingkatannya
ketimbang subyek.di amerika serikat individu mengerti bahwa mereka adalah warga
negara yang punya sejumlah hak maupun kewajiban. Hak misalnya untuk menyatakan
pendapat, memperoleh pekerjaan, penghasilan, pendidikan, dan di sisi lain kewajiban
untuk, misalnya, membayar pajak.Dalam budaya politik partisipan, sering dan merasa
bebas mendiskusikan masalah politik. Mereka merasa bahwa, hingga tingkatan tertentu,
dapat mempengaruhi jalannkan perpolitikan negara.Mereka pun merasa bebas dan
mampu mendirikan organisasi politik baik untuk memprotes ataupun mendukung
pemerintah.Jika tidak mendirikan organisasi politik, mereka pun banyak bergabung ke
dalam organisasi sukarela baik bersifat politik maupun tidak.Saat mengikuti pemilu
mereka cukup berbangga hati.
2. Sosialisasi politik
Di Negara amerika serikat sisialisasi politik yang sangat berpengaruh besar adalah
sekolah Sekolah.sekolah menempati posisi penting sebagai agen sosialisasi politik.
Sekolah merupakan secondary group.Di sekolahlah mereka mengetahui lagu
kebangsaan, dasar negara, pemerintah yang ada, dari sekolah.Oleh sebab itu, sistem
pendidikan nasional selalu tidak terlepas dari pantauan negara oleh sebab peran
pentingnya ini.Selain sekolah yang berperan besar dalam sosialisasi politik di amerika
serikat adalah Media Massa. Media massa merupakan agen sosialisasi politik secondary
group. Tidak perlu disebutkan lagi pengaruh media massa terhadap seorang individu.
Berita-berita yang dikemas dalam media audio visual (televisi), surat kabat cetak,
internet, ataupun radio, yang berisikan perilaku pemerintah ataupun partai politik
banyak mempengaruhi mereka. Meskipun tidak memiliki kedalaman, tetapi media
massa mampun menyita perhatian individu oleh sebab sifatnya yang terkadang menarik
atau cenderung ‘berlebihan.
c. Komunikasi politik dan rekrutmen politik di Amerika Serikat
1. Komunikasi politik
Di bandingkan dengan Negara-negara lain komunikasi politik di amerika bisa
dibilang bagus karena di sana kesadaran masyarakat untuk mendapatkan pendidikan
dan pengetahuan tentang politik sanga tinggi,sehingga proses komunikasi berjalan
dengan lancar.
2. Rekrutmen politik
rekrutmen politik di Negara amerika serikat di lakukan dengan cara sanggat
demokratis. Proses rekrutmen di Negara amerika serikat di lakukan dengan cara
pemilihan umum yang di ikuti oleh semua warga amerika. Warga amerika berhak
mencalonkan diri sebagai pemimpin dengan menggikuti ketentuan yang berlaku.

d. Partai politik dan kelompok kepentingan di Amerika Serikat


Konstitusi Amerika Serikat adalah diam pada organisasi politik, terutama karena
sebagian besar para pendiri tidak menyukai mereka..Namun, partai politik besar dan
kecil dan kelompok segera muncul.
Dalam pemilu partisan, kandidat dicalonkan oleh partai politik atau mencari
jabatan publik sebagai independen. Setiap negara memiliki kebijaksanaan yang
signifikan dalam menentukan bagaimana calon yang dinominasikan, dan dengan
demikian layak untuk ditampilkan di surat suara pemilu. Biasanya, calon partai besar
secara resmi dipilih dalam konvensi partai atau primer, sedangkan partai kecil dan
Independen diperlukan untuk menyelesaikan proses petisi.
1. Partai Politik
Sejak 1790-an, negara ini telah dijalankan oleh dua partai besar..Amerika
Serikat tidak memiliki sistem parlementer, di mana pemerintahan koalisi terbentuk
setelah pemilu, sehingga koalisi terbentuk sebelum pemilu di bawah payung
organisasi partai.Dengan tidak adanya sistem parlemen, pihak ketiga tidak dapat
berkembang. Sejak Perang Saudara, dua partai besar telah disebut partai Republik
dan Demokrat. Banyak partai politik kecil atau ketiga muncul dari waktu ke
waktu.Mereka cenderung menjadi sarana untuk melakukan advokasi kebijakan yang
akhirnya diadopsi oleh dua partai politik besar. Partai Sosialis, dan Partai
Kerakyatan selama beberapa tahun memiliki kekuatan lokal yang cukup besar, dan
kemudian memudar. Saat ini, Partai Libertarian adalah pihak ketiga yang paling
sukses.
2. Kelompok –kelompok kepentingan
Salah satu jenis kelompok kepentingan swasta yang telah tumbuh dalam jumlah
dan pengaruhnya dalam beberapa tahun terakhir adalah komite aksi politis atau
PAC..Ini adalah kelompok-kelompok independen.PAC saat ini jumlah mencapai
ribuan.
2. Republik Indonesia

a. Sistem Politik di Indonesia


Sistem politik Indonesia diartikan sebagai kumpulan atau keseluruhan berbagai
kegiatan dalam Negara Indonesia yang berkaitan dengan kepentingan umum
termasuk proses penentuan tujuan,
Politik adalah semua lembaga-lembaga negara yang tersebut di dalam konstitusi
negara    (termasuk fungsi legislatif, eksekutif, dan yudikatif).Dalam Penyusunan
keputusan-keputusan kebijaksanaan diperlukan adanya kekuatan yang seimbang dan
terjalinnya kerjasama yang baik antara suprastruktur dan infrastruktur politik sehingga
memudahkan terwujudnya cita-cita dan tujuan-tujuan masyarakat/Negara.Dalam hal ini
yang dimaksud suprastruktur politik adalah Lembaga-Lembaga Negara. Lembaga-
lembaga tersebut di Indonesia diatur dalam UUD 1945 yakni MPR, DPR, DPD,
Presiden dan Wakil Presiden,
b. Proses Politik Di Indonesia
Sejarah Sistem politik Indonesia dilihat dari proses politiknya bisa dilihat dari masa-
masa berikut ini:
- Masa prakolonial
- Masa kolonial (penjajahan)
- Masa Demokrasi Liberal
- Masa Demokrasi terpimpin
- Masa Demokrasi Pancasila
- Masa Reformasi
c. Sejarah Sistem Politik di Indonesia
Sejarah Sistem Politik Indonesia bisa dilihat dari proses politik yang terjadi
didalamnya. Namun dalam menguraikannya tidak cukup sekedar melihat sejarah
Bangsa Indonesia tapi diperlukan analisis sistem agar lebih efektif. Dalam proses
politik biasanya di dalamnya terdapat interaksi fungsional yaitu proses aliran yang
berputar menjaga eksistensinya. Sistem politik merupakan sistem yang terbuka,
karena sistem ini dikelilingi oleh lingkungan yang memiliki tantangan dan tekanan.
Dalam melakukan analisis sistem bisa dengan pendekatan satu segi pandangan
saja seperti dari sistem kepartaian, tetapi juga tidak bisa dilihat dari pendekatan
tradisional dengan melakukan proyeksi sejarah yang hanya berupa pemotretan
sekilas. Pendekatan yang harus dilakukan dengan pendekatan integratif yaitu
pendekatan sistem, pelaku-saranan-tujuan dan pengambilan keputusan
Kapabilitas sistem adalah kemampuan sistem untuk menghadapi kenyataan dan
tantangan.Pandangan mengenai keberhasilan dalam menghadapi tantangan ini
berbeda diantara para pakar politik.Ahli politik zaman klasik seperti Aristoteles dan
Plato dan diikuti oleh teoritisi liberal abad ke-18 dan 19 melihat prestasi politik
diukur dari sudut moral.Sedangkan pada masa modern sekarang ahli politik
melihatnya dari tingkat prestasi (performance level) yaitu seberapa besar pengaruh
lingkungan dalam masyarakat, lingkungan luar masyarakat dan lingkungan
internasional. Pengaruh ini akan memunculkan perubahan politik. Adapun pelaku
perubahan politik bisa dari elit politik, atau dari kelompok infrastruktur politik dan
dari lingkungan internasional.
Perubahan ini besaran maupun isi aliran berupa input dan output. Proes
mengkonversi input menjadi output dilakukan oleh penjaga gawang (gatekeeper).
Terdapat 5 kapabilitas yang menjadi penilaian prestasi sebuah sistem politik :
1.Kapabilitas Ekstraktif, yaitu kemampuan Sumber daya alam dan sumber daya
manusia. Kemampuan SDA biasanya masih bersifat potensial sampai kemudian
digunakan secara maksimal oleh pemerintah. Seperti pengelolaan minyak tanah,
pertambangan yang ketika datang para penanam modal domestik itu akan
memberikan pemasukan bagi pemerintah berupa pajak. Pajak inilah yang
kemudian menghidupkan negara.
2.Kapabilitas Distributif. SDA yang dimiliki oleh masyarakat dan negara diolah
sedemikian rupa untuk dapat didistribusikan secara merata, misalkan seperti
sembako yang diharuskan dapat merata distribusinya keseluruh
masyarakat.Demikian pula dengan pajak sebagai pemasukan negara itu harus
kembali didistribusikan dari pemerintah pusat ke pemerintah daerah.
3.Kapabilitas Regulatif (pengaturan). Dalam menyelenggaran pengawasan tingkah laku
individu dan kelompok maka dibutuhkan adanya pengaturan.Regulasi individu sering
memunculkan benturan pendapat.Seperti ketika pemerintah membutuhkan maka
kemudian regulasi diperketat, hal ini mengakibatkan keterlibatan masyarakat
terkekang.
4. Kapabilitas simbolik, artinya kemampuan pemerintah dalam berkreasi dan secara
selektif membuat kebijakan yang akan diterima oleh rakyat. Semakin diterima
kebijakan yang dibuat pemerintah maka semakin baik kapabilitas simbolik sistem.
5.Kapabilitas responsif, dalam proses politik terdapat hubungan antara input dan
output, output berupa kebijakan pemerintah sejauh mana dipengaruhi oleh
masukan atau adanya partisipasi masyarakat sebagai inputnya akan menjadi ukuran
kapabilitas responsif. kapabilitas dalam negeri dan internasional. Sebuah negara
tidak bisa sendirian hidup dalam dunia yang mengglobal saat ini, bahkan sekarang
banyak negara yang memiliki kapabilitas ekstraktif berupa perdagangan
internasional. Minimal dalam kapabilitas internasional ini negara kaya atau
berkuasa (superpower) memberikan hibah (grants) dan pinjaman (loan) kepada
negara-negara berkembang.
 Perbedaan : 
- Amerika Serikat merupakan negara federal sedangkan Indonesia merupakan negara
Kesatuan.

- di Amerika Serikat terdapat pembagian kekuasaan antara pemerintah negara federal dan
pemerintah negara bagian sedangkan di Indonesia kekuasaan tertinggi dipegang oleh DPR
dengan di-kepala-negara-i oleh Presiden.

- Presiden Amerika Serikat sama sekali terpisah dengan badan legislatif sedangkan Presiden
Indonesia bekerja sama dengan badan legislatif.

- Pemilu di Amerika Serikat menggunakan sistem distrik sedangkan pemilu di Indonesia


berdasarkan jumlah penduduk yang dilaksanakan di tiap daerah pemilihan.

- Masa jabatan presiden Amerika Serikat adalah 4 tahun sedangkan masa jabatan presiden
Indonesia adalah 5 tahun.

Persamaan :
- Indonesia dan Amerika Serikat menganut sistem pemerintahan Presidensial.

- Indonesia dan Amerika merupakan negara berbentuk demokrasi.

- Pemilihan Kepala negara oleh rakyat melalui pemilu berdasarkan suara mutlak yang sah.
Kesimpulan
Sistem politik ialah kumpulan pendapat-pendapat, prinsip-prinsip dan lain-lain yang
membentuk suatu kesatuan yang berhubung-hubungan satu sama lain untuk mengatur
pemerintahan sertamelaksanakan dan mempertahankan kekuasaan dengan cara mengatur
hubungan antara individuatau kelompok individu satu sama lain dengan negara dan
hubungan negara dengan negara.
Amerika Serikat adalah sebuah republik federal dengan 50 negara
bagians e r t a   m e m i l i k i   p r i n s i p   y a n g   d i s e b u t   S e p a r a t i o n   p o w e r ,   y a i t u  
l e g i s l a t i f , eksekutif, dan yudikatif.
Tiga lembaga ini memiliki checks dan balances yang dimana masing-
m a s i n g   d a r i   t i g a   l e m b a g a   m e m i l i k i   k e w e n a n g a n   s e n d i r i , d a n lembaga
dapat mengatur lembaga lain, dan juga lembaga tersebut dapat diatur  oleh lembaga
yang lain.
Sistem politik Indonesia diartikan sebagai kumpulan atau keseluruhanberbagai
kegiatan dalam Negara Indonesia yang berkaitan dengan kepentingan umum termasuk proses
penentuan tujuan, Politik adalah semua lembaga-lembaga negara yang tersebut di dalam
konstitusi negara b(termasuk fungsi legislatif, eksekutif, dan yudikatif).

Anda mungkin juga menyukai